Dokumen tersebut membahas tentang Domain Name System (DNS) dan pengaturan server DNS. DNS digunakan untuk menerjemahkan antara alamat IP dan nama host agar mudah diingat oleh pengguna. Server DNS dikonfigurasi dengan membuat zona maju dan mundur untuk masing-masing domain dan subnet. Pemeliharaan server DNS meliputi pembaruan nomor serial pada setiap perubahan data dan penggunaan beberapa server sekunder untuk ketersediaan layanan.
1. Modul 35:
DNS Server Administrator
Overview
Domain Name System (DNS)
1. Sistem yang menerjemahkan antara alamat IP dan host name Internet.
2. Sistem pemberian alamat yang digunakan dalam lingkungan Internet. Intinya memberi
nama lain pada alamat Internet Protocol yang terdiri dari dua bagian, yaitu identitas
organisasi (nama organisasi) dan jenis organisasi (.com, .edu, .net, dsb).
2. 2
Systems Administrator
35.1. Introduction to DNS Server
Konsep DNS
Simpul berupa komputer, workstation, server, router dan lainnya di jaringan
TCP/IP saling berhubungan dengan menggunakan network-layer address yaitu
nomor IP.
Agar mudah diingat, maka dibuat Nama yang diasosiasikan dengan nomor IP
tersebut.
Pada gambar di atas, terdaftar nama komputer host-a.example.microsoft.com
dengan nomor IP 192.168.1.20. Bila seseorang melakukan akses misalnya ke
http://host-a.example.microsoft.com, maka sistem akan melakukan translasi dari
host-a.example.microsoft.com ke nomor IP 192.168.1.20.
Proses ini disebut sebagai resolusi nama dan layanan program untuk keperluan
tersebut disebut sebagai Domain Name System (DNS).
Top Level Domain (TLD)
TLD adalah nama-nama domain yang administrasinya diatur oleh Network
Information Center (NIC) di Amerika Serikat.
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
3. 3
Systems Administrator
Beberapa contoh domain:
Nama Domain Keterangan
com, co commerce
edu, ac education, academy
mil mililary
net service provider
org, or organization
TLD geografis
Nama Domain Keterangan
id indonesia
my malaysia
sg singapore
de deutschland (germany)
jp japan
uk united kingdom
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
4. 4
Systems Administrator
Skenario:
Client mengakses http://www.cakrawala.co.id
1. Client mencari nomor IP www – server dan mengkontak local DNS.
2. Karena Local DNS tidak mempunyai otoritas dengan domain
cakrawala.co.id, maka kemudian menghubungi root server. Root server
memberikan jawaban berupa referensi nomor IP ke name-server "id".
3. Selanjutnya Local DNS menghubungi id-server, dan sebagai jawaban id-server,
dan sebagai jawaban id-server memberikan referensi ke name-server
"co.id".
4. Akhirnya "co.id" server menunjuk pada "cakrawala.co.id" name server.
5. Server cakrawala.co.id kemudian memberikan nomor IP dari
www.cakrawala.co.id (dalam contoh 192.168.16.1)
6. Client akhirnya mengkontak 192.168.16.1
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
5. 5
Systems Administrator
35.2. Installing & Configuring DNS Server
Installing
1. Klik Start Þ Setting Þ Control Panel. Klik dua kali Add/Remove
Programs kemudian klik Add/Remove Windows Components
2. Pilih Components, klik Networking Services, dan klik Details.
3. Pada tab Subcomponents of Networking Services, aktifkan check box
Domain Name System (DNS), klik OK Þ Next
4. Masukkan path file distribusi Windows 2000, ketika ada permintaan Copy
files from, kemudian klik OK.
File-file yang dibutuhkan akan disalin ke dalam hard disk, dan software server
dapat digunakan setelah system di restart.
Konfigurasi DNS:
Kita akan forward lookup zone, reverse lookup zone. Kita menggunakan
Server01 dan Server02 untuk latihan ini.
Procedure 1: Konfirmasi forward lookupzone dan membuat reverse lookup
zone
1. Log on di Server01 sebagai Administrator
2. Klik Start Þ Program Þ Administrative Tools, klik DNS
3. Pada snap-in DNS, pilih console tree, pilih SERVER01 dan folder Forward
Lookup Zones.
4. Klik menu Action Þ New Zone, untuk menampilkan New Zone wizard, klik
Next
5. Klik Next
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
6. 6
Systems Administrator
6. Pilih Standard Primary Þ Next
7. Ketikkan "microsoft.com.," klik Next
8. Pastikan radio button Create A New File With This File Name terpilih
9. Klik Next Þ Finish
10.Untuk membuat, reverse lookup zone klik Reverse Lookup Zones
container
11.Klik Action Þ New Zone, klik Next
12.Pilih Standard Primary, klik Next
13.Pilih Network ID, kemudian ketikkan nilai 192.168.1 pada kotak Network
ID
14.Klik Next, pilih Create A New File With This File Name, kembali klik Next
15.Klik Finish
DNS Service pada Server01 telah siap memberikan nama host ketika diminta
alamat host pada subnetnya.
35.3. Administering DNS Server
Summary
DNS digunakan untuk mempermudah penggunaan Internet, dengan memetakan
IP address ke nama host. Agar nama dapat didistribusikan di banyak server,
format data yang digunakan harus mencerminkan terdistribusinya data tersebut.
Untuk itu, digunakan format tree dengan masing-masing nodenya disebut
domain. Penulisan nama host secara lengkap disebut sebagai Full Qualified
Domain Name (FQDN).
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
7. 7
Systems Administrator
DNS terdiri atas beberapa komponen, yaitu server, resolver, dan cache. Server
berfungsi menyediakan jawaban atas pertanyaan domain, resolver berfungsi
mencari jawaban berdasarkan pertanyaan domain dari aplikasi, dan cache
berfungsi menyimpan sementara data hasil query untuk menghemat waktu
proses name resolution.
Software server DNS yang paling banyak digunakan ialah BIND. Dalam
menjalankan BIND diperlukan konfigurasi atas boot script dan zona file. Boot
script ialah sekumpulan file yang diperlkan untuk menginisialisasi operasi server
DNS. Sedangkan zona file berisi data nama domain dari jaringan tertentu.
Untuk keperluan redudansi, server DNS untuk satu domain dapat lebih dari satu.
Server utama dinamai primary server, sedangkan yang lain disebut secondary
server. Zona file cukup diletakkan di primary server. Secondary server akan
mengambil data ini dari primary server melalui proses yang disebut zone
transfer.
Selain memetakan nama host ke IP address, DNS juga mampu melakukan hal
sebaliknya. Proses pemetaan ini disebut reverse mapping, sedangkan datanya
disebut sebagai reverse domain. Seluruh informasi reverse domain ini diletakkan
di bawah domain in-addr.arpab.
Maintenance
Setelah server diaktifkan, ia perlu dipelihara dan dirawat. Ada beberapa hal yang
harus dilakukan untuk memelihara Server DNS, antara lain:
Setiap melakukan perubahan pada zona file jangan lupa menambah serial
number pada SOA Record. Karena apabila serial number tidak diubah maka
secondary server tidak akan melakukan zona transfer ke primary server.
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
8. 8
Systems Administrator
Sebaiknya format serial number yang digunakan adalah: YYMMddhhmm
(YY=tahun, MM=bulan, dd=tanggal, hh=jam, mm=menit). Artinya bahwa setiap
ada perubahan pada zona file maka serial number diganti dengan angka-angka
tahun, bulan, tanggal, jam dan menit tanggal perubahan. Dengan cara ini maka
setiap ada perubahan maka serial number pasti bertambah besar.
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005
9. 9
Systems Administrator
Untuk kehandalan system sebaiknya selain primary server juga digunakan
beberapa secondary server. Sehingga apabila primary server mengalami
kegagalan maka pemakai dapat menggunakan secondary server sebagai name
server. Usahakan melakukan koordinasi dengan administrator yang menangani
primary server dari berbagai domain yang saling terhubung.
DNS Server Administrator CTI-copyright@2005