SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PROTOKOL
ROUTING
Pendahuluan
 Fungsi utama dari layer network adalah
pengalamatan dan routing
 Pengalamatan telah dibicarakan sebelumnya.
 Routing merupakan fungsi yang bertanggung
jawab membawa data melewati sekumpulan
jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk
dilewati data
 Tugas Routing akan dilakukan device jaringan
yang disebut sebagai Router
 Proses routing paket data diperlukan syarat
berikut:
 Alamat tujuan yang jelas dan memilih jalur-jalur
terbaik dan tercepat
 Mengindentifikasi informasi dan sumber yaitu router
mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-
jalur yang dipilih selanjutnya.
 Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu
lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke
tujuan
 Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing
yaitu jalur yang akan digunakan bisa terpercaya atau
tidak.
 Routing ideal berkriteria ketepatan,
Cara Membangun Tabel
Routing
 Dua cara membangun tabel Routing :
 Static Routing
 Dibangun berdasarkan definisi dari administrator
 Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah
jaringan tidak terkoneksi
 Dynamic Routing
 Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar
informasi antar router menggunakan protokol tftp
 Kategori algoritma dinamik :
 Distance Vector
 Link State
 Hybrid
Static Routing
Static routing
 Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing
yg dilakukan oleh admin secara manual pd tiap2 router
 Keuntungannya:
 Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
 Tdk ada BW yg digunakan utk pertukaran informasi isi tabel
routing antar router
 Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
 Kekurangannya:
 Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung
jaringan
 Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan admin hrs
mengubah isi tabel routing
 Tdk cocok utk jaringan yg besar
Dynamic Routing
Dynamic Routing
Secara otomatis router membangun
jalur routingnya, dengan cara bertukar
informasi antar router
Kategori algoritma dinamik :
Distance Vector (vektor jarak)  RIP, IGRP
Link State (keadaan link)OSPF
Hybrid (Gabungan dua protokol diatas) 
EIGRP
 Keunggulan routing dinamik:
 Distribusi yaitu memperbolehkan simpul
menerima beberapa informasi dari satu router
tetangga atau lebih yang terhubung langsung
 Iterasi, yaitu proses perubahan informasi akan
diteruskan sampai keadaan tidak ada informasi
yang diberitakan lagi
 Asinkronisasi yaitu tidak memerlukan langkah
keamanan satu dengan lainnya.
Distance Vector
 Router mendapatkan informasi dari router
yang berhubungan dgn dia secara langsung
tentang keadaan jaringan router tersebut.
 Berdasarkan informasi tetangga tersebut
mengolah tabel routing
 Informasi yang dihasilkan adalah jumlah
jarak/hop yang dipakai untuk mencapai suatu
jaringan
Cara Kerja Distance Vector
 Asumsi router keadaan baru menyala
 Awal router hanya punya informasi ttg
jaringan yang terhubung secara langsung
dengan dia
RTA RTB
10.1.1.0/24
Routing Table
Net. Hops Ex-Int
10.1.1.0/24 0 e0
10.1.2.0/24 0 s0
10.1.2.0/24 10.1.3.0/24
s0 s0
e0 e0
.1 .1
.1 .2
Routing Table
Net. Hops Ex-Int
10.1.2.0/24 0 s0
10.1.3.0/24 0 e0
Cara Kerja Distance Vector…
 Router akan saling mengirimkan informasi yang
dia punya.
 Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang
terhubung dia secara langsung
 Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang
terhubung dia secara langsung
Cara Kerja Distance Vector…
 Setiap router melakukan pemeriksaan thd data
yang didapat, dibandingkan dengan tabel routing
masing-masing router
 Bila belum ada dimasukkan, jika sudah
dibandingkan jumlah hop
Distance Vector…
 Bagaimana tabel routing yang convergen
terdapat design router seperti berikut :
Routing Information Protocol
RIP
Routing Information Protocol (RIP)
 Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford
 Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop
 Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira untuk
mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut
 RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB
 RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA
 Bisa terjadi antar 3 router
 Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon
 Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur
dimana dia mengirim data
 Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan
pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface
eth0
 Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update
 Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu waktu
selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi
sesegera mungkin
Routing Information Protocol
(RIP)…
 Proses kerja routing RIP garis besarnya adalah
sbb:
 Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran
 Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan
didiscard
 Default, Update data setiap 30 detik
 Invalid timer: waktu sebuah jalur dinyatakan tak
berfungsi = 90 detik
 Hold down timer: interval waktu yang berlaku untuk
antar muka router yang menyatakan bahwa suatu
jalur tidak dapat dicapai = 180 detik
 Flush timer: waktu suatu jalur dihapus dari tabel = 240
detik
Routing Loop
 Network 1 putus
 A akan update untuk
memutus ke network 1
 B,D akan diupdate oleh
A, tapi C masih punya
info bahwa untuk
menuju ke 1 bisa
melalui B
 C mengupdate D, D-
>A, A->B&E
 Terjadi looping C-B-A-D
Disable Split Horizon
Enable Split Horizon
Interior Gateway Routing Protocol
(IGRP)
 Routing Protokol yang dikembangkan cisco. Sehingga hanya
bisa digunakan oleh Router produksi Cisco
 Didesain untuk routing dengan protokol TCP/IP, yaitu routing
yang memperbolehkan setiap router untuk membangun
sendiri tabel routing dan saling bertukar informasi dengan
router lain.
 IGRP untuk memperbesar kemampuan RIP, tetapi kendala
terjadi saat topologi berubah.
 IGRP harus mengatur besaran waktu dan varian yang
berhubungan dengan interval waktu, dengan default sbb:
 Update timer = 90 detik
 Invalid timer = (3x90) detik
 Hold down timer = (3x90+10)detik
 Flush timer =(7x90) detik
EIGRP
 Perluasan dari distance vector routing
protocol.
 Kombinasi dari kemampuan distance vector
and link-state .
 Menggunakan Uses Diffused Update
Algorithm (DUAL) untuk menghitung jarak
terpendek
 Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger
ketika ada perubahan topologi
Link State
 Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua
router dalam satu autonomous sistem
(autonomous system adalah region dari internet
yang diatur (administered) oleh suatu entitas.
 Contoh autonomous system: jaringan kampus, ISP
regional, dll.
 Semua Router saling bertukar infomasi
 Setiap router menghitung jarak terpendek untuk
mencapai setiap router
 Type :
 OSPF
 Link State
Link State …
 Setiap jalur ada
metric, yang
menunjukkan
biaya
 Semakin kecil
biaya semakin
bagus
 Setiap router akan
membuat tree
router tujuan
berdasarkan biaya
yang ada
Router 1 Router 2 Router 3
Router 4 Router 5
Net 5(Cost 3)
Net 1(Cost 4)
Net 2(Cost 6)
Net 3(Cost 4)
Net 6(Cost 3)
Net 4(Cost 6)
Net 7(Cost 2)
Tahap tahap Link-State
 Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket
hallo
 Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta
biaya, dimasukkan database
 Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam
paket LSA (Link State Advertisement)
 Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel.
tetangga sebelahnya
 Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru
 Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data
akan mengirimkan sampai convergen
 Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router
yang lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree
 Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router
punya tree yang berbeda
Tahap tahap Link-State
 Proses Flooding
Router 1 Router 2 Router 3
Router 4 Router 5
OSPF (Open Shortest Path
First)
 OSPF bersifat dinamik dan mendukung
perubahan teknologi dengan cepat, umumnya
menggunakan teknologi Djikstra.
 Menggunakan link-state routing protocol.
 Menggunakan SPF algorithm untuk
menghitung biaya terendah ke tujuan.
 Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing
updates dengan sistem flooded
 Kondiri jaringan yang tidak stabil sebaiknya
tidak menggunakan routing OSPF, untuk
menghindari seringnya proses pembaruan
 Cara kerja OSPF dengan saling menukar
informasi antara router yang berdekatan, dan
informasi harus tidak sama dengan informasi
router tetangganya. Router yang bertetangga
tetapi tidak berdekatan tidak akan
berkomunikasi, maka dipilih router perantara
atau router wakil untuk berkomunikasi secara
efisien.
Algoritma Dijkstra
 Algoritma Dijkstra untuk pencarian jarak
terpendek untuk routing link state, dimana
pencarian jalurnya mementingkan kecepatan
serta keakuratan data bukan mencari jarak
terpendek ke tujuan.
 Algoritma dijkstra melaksanakan perhitungan
rumit dalam memilih jalur dan memerlukan
memori besar
Penentuan Keandalan
 Administrative
distance atau
penentuan tingkat
keberhasilan
routing protokol
berbeda-beda
dapat diartikan
tingkat
kepercayaan.
Semakin kecil
angka semakin
besar tingkat
kepercayaan
Routing Protocol Besar
Connecting Interface 0
Static Routing 1
EIGRP Summary Route 5
External BGP 20
Internal EIGRP 90
IGRP 100
OSPF 110
RIP 120
External EIGRP 170
Internal BGP 200
An Unknown Network 255 – tak
hingga
Contoh Pembuatan Rute Terbaik
Dynamic Routing (OSPF)
 Membuat Rute terbaik
TUGAS

More Related Content

Similar to 12-Protokol_Routing.ppt

Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxHasobrBlank
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Gama Iffahindra
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routingArif Chendra
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slideAdie Adie
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworkingMr. FM
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektorAhmad Hsn
 

Similar to 12-Protokol_Routing.ppt (20)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Pengantar Routing dinamis.pptx
Pengantar Routing dinamis.pptxPengantar Routing dinamis.pptx
Pengantar Routing dinamis.pptx
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slide
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektor
 

12-Protokol_Routing.ppt

  • 2. Pendahuluan  Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing  Pengalamatan telah dibicarakan sebelumnya.  Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data  Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut sebagai Router
  • 3.  Proses routing paket data diperlukan syarat berikut:  Alamat tujuan yang jelas dan memilih jalur-jalur terbaik dan tercepat  Mengindentifikasi informasi dan sumber yaitu router mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur- jalur yang dipilih selanjutnya.  Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan  Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu jalur yang akan digunakan bisa terpercaya atau tidak.  Routing ideal berkriteria ketepatan,
  • 4. Cara Membangun Tabel Routing  Dua cara membangun tabel Routing :  Static Routing  Dibangun berdasarkan definisi dari administrator  Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan tidak terkoneksi  Dynamic Routing  Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftp  Kategori algoritma dinamik :  Distance Vector  Link State  Hybrid
  • 6. Static routing  Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pd tiap2 router  Keuntungannya:  Meringankan kerja prosesor yg ada pd router  Tdk ada BW yg digunakan utk pertukaran informasi isi tabel routing antar router  Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya  Kekurangannya:  Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan  Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan admin hrs mengubah isi tabel routing  Tdk cocok utk jaringan yg besar
  • 8. Dynamic Routing Secara otomatis router membangun jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router Kategori algoritma dinamik : Distance Vector (vektor jarak)  RIP, IGRP Link State (keadaan link)OSPF Hybrid (Gabungan dua protokol diatas)  EIGRP
  • 9.  Keunggulan routing dinamik:  Distribusi yaitu memperbolehkan simpul menerima beberapa informasi dari satu router tetangga atau lebih yang terhubung langsung  Iterasi, yaitu proses perubahan informasi akan diteruskan sampai keadaan tidak ada informasi yang diberitakan lagi  Asinkronisasi yaitu tidak memerlukan langkah keamanan satu dengan lainnya.
  • 10. Distance Vector  Router mendapatkan informasi dari router yang berhubungan dgn dia secara langsung tentang keadaan jaringan router tersebut.  Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah tabel routing  Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang dipakai untuk mencapai suatu jaringan
  • 11. Cara Kerja Distance Vector  Asumsi router keadaan baru menyala  Awal router hanya punya informasi ttg jaringan yang terhubung secara langsung dengan dia RTA RTB 10.1.1.0/24 Routing Table Net. Hops Ex-Int 10.1.1.0/24 0 e0 10.1.2.0/24 0 s0 10.1.2.0/24 10.1.3.0/24 s0 s0 e0 e0 .1 .1 .1 .2 Routing Table Net. Hops Ex-Int 10.1.2.0/24 0 s0 10.1.3.0/24 0 e0
  • 12. Cara Kerja Distance Vector…  Router akan saling mengirimkan informasi yang dia punya.  Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang terhubung dia secara langsung  Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang terhubung dia secara langsung
  • 13. Cara Kerja Distance Vector…  Setiap router melakukan pemeriksaan thd data yang didapat, dibandingkan dengan tabel routing masing-masing router  Bila belum ada dimasukkan, jika sudah dibandingkan jumlah hop
  • 14. Distance Vector…  Bagaimana tabel routing yang convergen terdapat design router seperti berikut :
  • 16. Routing Information Protocol (RIP)  Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford  Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop  Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira untuk mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut  RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB  RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA  Bisa terjadi antar 3 router  Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon  Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur dimana dia mengirim data  Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0  Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update  Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu waktu selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi sesegera mungkin
  • 17. Routing Information Protocol (RIP)…  Proses kerja routing RIP garis besarnya adalah sbb:  Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran  Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard  Default, Update data setiap 30 detik  Invalid timer: waktu sebuah jalur dinyatakan tak berfungsi = 90 detik  Hold down timer: interval waktu yang berlaku untuk antar muka router yang menyatakan bahwa suatu jalur tidak dapat dicapai = 180 detik  Flush timer: waktu suatu jalur dihapus dari tabel = 240 detik
  • 18. Routing Loop  Network 1 putus  A akan update untuk memutus ke network 1  B,D akan diupdate oleh A, tapi C masih punya info bahwa untuk menuju ke 1 bisa melalui B  C mengupdate D, D- >A, A->B&E  Terjadi looping C-B-A-D
  • 21. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)  Routing Protokol yang dikembangkan cisco. Sehingga hanya bisa digunakan oleh Router produksi Cisco  Didesain untuk routing dengan protokol TCP/IP, yaitu routing yang memperbolehkan setiap router untuk membangun sendiri tabel routing dan saling bertukar informasi dengan router lain.  IGRP untuk memperbesar kemampuan RIP, tetapi kendala terjadi saat topologi berubah.  IGRP harus mengatur besaran waktu dan varian yang berhubungan dengan interval waktu, dengan default sbb:  Update timer = 90 detik  Invalid timer = (3x90) detik  Hold down timer = (3x90+10)detik  Flush timer =(7x90) detik
  • 22. EIGRP  Perluasan dari distance vector routing protocol.  Kombinasi dari kemampuan distance vector and link-state .  Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jarak terpendek  Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika ada perubahan topologi
  • 23. Link State  Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua router dalam satu autonomous sistem (autonomous system adalah region dari internet yang diatur (administered) oleh suatu entitas.  Contoh autonomous system: jaringan kampus, ISP regional, dll.  Semua Router saling bertukar infomasi  Setiap router menghitung jarak terpendek untuk mencapai setiap router  Type :  OSPF  Link State
  • 24. Link State …  Setiap jalur ada metric, yang menunjukkan biaya  Semakin kecil biaya semakin bagus  Setiap router akan membuat tree router tujuan berdasarkan biaya yang ada Router 1 Router 2 Router 3 Router 4 Router 5 Net 5(Cost 3) Net 1(Cost 4) Net 2(Cost 6) Net 3(Cost 4) Net 6(Cost 3) Net 4(Cost 6) Net 7(Cost 2)
  • 25. Tahap tahap Link-State  Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket hallo  Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta biaya, dimasukkan database  Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam paket LSA (Link State Advertisement)  Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. tetangga sebelahnya  Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru  Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data akan mengirimkan sampai convergen  Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree  Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router punya tree yang berbeda
  • 26. Tahap tahap Link-State  Proses Flooding Router 1 Router 2 Router 3 Router 4 Router 5
  • 27. OSPF (Open Shortest Path First)  OSPF bersifat dinamik dan mendukung perubahan teknologi dengan cepat, umumnya menggunakan teknologi Djikstra.  Menggunakan link-state routing protocol.  Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung biaya terendah ke tujuan.  Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing updates dengan sistem flooded
  • 28.  Kondiri jaringan yang tidak stabil sebaiknya tidak menggunakan routing OSPF, untuk menghindari seringnya proses pembaruan  Cara kerja OSPF dengan saling menukar informasi antara router yang berdekatan, dan informasi harus tidak sama dengan informasi router tetangganya. Router yang bertetangga tetapi tidak berdekatan tidak akan berkomunikasi, maka dipilih router perantara atau router wakil untuk berkomunikasi secara efisien.
  • 29. Algoritma Dijkstra  Algoritma Dijkstra untuk pencarian jarak terpendek untuk routing link state, dimana pencarian jalurnya mementingkan kecepatan serta keakuratan data bukan mencari jarak terpendek ke tujuan.  Algoritma dijkstra melaksanakan perhitungan rumit dalam memilih jalur dan memerlukan memori besar
  • 30. Penentuan Keandalan  Administrative distance atau penentuan tingkat keberhasilan routing protokol berbeda-beda dapat diartikan tingkat kepercayaan. Semakin kecil angka semakin besar tingkat kepercayaan Routing Protocol Besar Connecting Interface 0 Static Routing 1 EIGRP Summary Route 5 External BGP 20 Internal EIGRP 90 IGRP 100 OSPF 110 RIP 120 External EIGRP 170 Internal BGP 200 An Unknown Network 255 – tak hingga
  • 31. Contoh Pembuatan Rute Terbaik Dynamic Routing (OSPF)  Membuat Rute terbaik
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. TUGAS