1. Interface adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menghubungkan prosesor/komputer dan periferal agar dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan benar.
2. Interface bertugas menjembatani perbedaan karakteristik operasi antara komputer dan periferal dengan melakukan buffering, konversi format data, konversi protokol, penanganan sinyal status, dan konversi tegangan.
3. Contoh interface adalah EIA-232 yang mendef
data digital ditransmisikan sinyal digital
data digital ditransmisikan sinyal analog
data analog ditransmisikan sinyal digital
data analog ditransmisikan sinyal analog
data digital ditransmisikan sinyal digital
data digital ditransmisikan sinyal analog
data analog ditransmisikan sinyal digital
data analog ditransmisikan sinyal analog
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifFajar Jabrik
Â
Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah organisasi berkas relatif. Dalam berkas relatif ada hubungan antara key yang dipakai untuk mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder.
Urutan record secara logik tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik. Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingYeffry Handoko
Â
Jaringan Switchig adalah sebuah jaringan yang terdiri dari host akhir (end host) dan beberapa node (simpul) switching perantara (intermediate switching nodes)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. REVIEW
PERIFERAL KOMPUTER
o OS
• resolution
o Form Factor
• speed o CPU Socket
o Chipset
• capacity o Bus
• type of interface o Memory
o Slot/Port
1. Buffering
2. Data format conversion
3. Protocol conversion
ANALOG/DIGITAL 4. Status signal handling DIGITAL DATA
SIGNAL/DATA 5. Voltage conversion
INTERFACE
4. Interface adalah seperangkat hardware dan software
yang diperlukan diantara prosesor/komputer dan
periferal yang berfungsi untuk menjembatani
perbedaan karakteristik operasi sehingga
memungkinkan dua buah perangkat tersebut
berkomunikasi dan bertukar data dengan benar
8. Spesifikasi Elektrikal
• Sinyal Digital
• Nilai dapat diinterpretasikan sebagai data atau
kendali , tergantung pada rangkaian
• Tegangan < -3v = “1”, Tegangan > +3v = “0”
• Encoding NRZ
• Kecepatan Sinyal < 20kHz
• Jarak <30 m
10. Spesifikasi Prosedural
• Ketika diaktifkan (on), modem (DCE)
membangkitkan sinyal DCE ready
• Ketika DTE akan mengirim data akan
membangkitkan sinyal RTS (Request to Send)
• Modem memberi respon (bila sudah siap)
dengan mengirimkan sinyal CTS (Clear to send)
• DTE mengirim data
• Ketika data tiba, DCE (modem) mengaktifkan
melalui Receive Line Signal Detector dan
mengirim data
11.
12. Protokol
• Protokol
Sejumlah aturan standar untuk merepresentasikan data,
sinyal, autentifikasi dan deteksi kesalahan yang diperlukan
untuk mengirim informasi melalui kanal komunikasi
• Spesifikasi prosedural pada dasarnya adalah protokol
• Elemen-Elemen Protokol
• Syntax
â–« Data formats
â–« Signal levels
• Semantics
â–« Control information
â–« Error handling
• Timing
â–« Speed matching
â–« Sequencing
13. Transmisi Data dan Sinyal
• Transmission
â–« Komunikasi data dengan cara merambatkan dan
memproses sinyal. (Communication of data by
propagation and processing of signals)
• Data
â–« Sesuatu/kesatuan yang membawa arti (Entities that
convey meaning)
• Sinyal
â–« Representasi data dalam bentuk besaran elektrik/
elektromagnetik (optik) (Electric or electromagnetic
representations of data)
14. Transmisi Data : Terminologi
• Direct link
â–« Tidak ada perangkat diantaranya
• Point-to-point
â–« Direct link
â–« Hanya 2 peralatan menggunakan saluran bersama
• Multi-point
â–« Lebih dari 2 peralatan menggunakan saluran bersama
• Simplex
â–« Satu arah
ď‚– Contoh : Televisi
• Half duplex
â–« Dua arah namun pada satu saat hanya satu arah
ď‚– Contoh : Radio Transceiver
• Full duplex
â–« Dua arah dalam waktu bersamaan
ď‚– Contoh : telephone
15. Data
• Analog
â–« Bernilai kontinyu didalam sebuah interval
â–« Contoh : bunyi/suara (sound/voice), video
• Digital
â–« Bernilai Diskrit
â–« Contoh : text, integers
17. Sinyal
• Sinyal adalah alat/cara dimana data dirambatkan
• Sinyal Analog
â–« Variabel yang kontinyu
â–« Dapat dilewatkan berbagai media transmisi
ď‚– wire, fiber optic, space
â–« Bandwidth suara : 100Hz to 7kHz
â–« Bandwidth Telepon : 300Hz to 3400Hz
â–« Bandwidth Video : 4MHz
• Sinyal Digital
â–« Menggunakan 2 nilai komponen Tegangan DC
18. Data dan Sinyal
• Biasanya menggunakan sinyal digital untuk data
digital dan sinyal analog untuk data analog
• Dapat menggunakan sinyal analog untuk
membawa data digital
â–« Telephone Modem,
• Dapat menggunakan sinyal digital untuk
membawa data analog
â–« CODEC
21. Transmisi Sinyal Analog
• Sinyal Analog yang ditransmisikan tidak
memperhatikan isi (content)
• Dapat berupa data analog atau digital
• Teredam (Attenuation) sepanjang jarak
• Menggunakan amplifier untuk menaikan sinyal,
namun menaikan derau (noise) juga
22. Transmisi Sinyal Digital
• Sinyal Digital yang ditransmisikan sangat
memperhatikan isi
• Integritas data sangat terganggu oleh derau dan
redaman.
• Menggunakan Repeater, yang berfungsi :
â–« Menerima sinyal,
â–« mengektraksi pola bit
â–« Sinyal di transmisikan lagi (retransmit)
• Dengan repeater : redaman dihilangkan, derau
tidk diperkuat
23. Keuntungan Transmisi Sinyal Digital
• Teknologi
â–« Low cost LSI/VLSI technology
• Integritas Data
â–« Dapat menempuh jarak yang lebih panjang pada saluran
berkualitas lebih rendah
• Pemanfaatan Kapasitas
â–« Semakin besar penggunaan bandwidth semakin ekonomis
â–« Proses multiplex yang banyak lebih mudah dilakukan dengan
teknik digital
• Security & Privacy
â–« Encryption
• Integrasi
â–« memperlakukan data analog (voice/video) dan digital (teks)
secara sama
24. Gangguan dalam Transmisi sinyal
• Sinyal yang diterima tidak sama dengan yang
dikirimkan
• Sinyal Analog : Penurunan (degradation)
kualitas sinyal
• Sinyal Digital : bit errors
• Disebabkan oleh
â–« Peredaman
â–« Delay distortion
â–« Derau (Noise)
25. Peredaman (Attenuation)
• Kekuatan Sinyal turun terhadap jarak
• Tergantung pada media transmisi
• Kekuatan sinyal yang diterima :
â–« Harus cukup untuk dapat dideteksi
â–« Haarus cukup lebih besar daripada derau
• Peredaman merupakan fungsi dari kenaikan
frekuensi
27. Derau
• Penambahan sinyal diantara transmitter dan receiver
• Thermal
â–« Pergerakan/pergolakan (agitation) thermal dari elektron yang
tersebar secara seragam
â–« White noise
• Intermodulasi
â–« Sinyal mengalami penjumlahan dan pengurangan dari sinyal
aslinya
• Crosstalk
â–« Sinyal dari satu jalur mengimbas jalur yang lain
• Impulse
â–« Pulsa ireguler atau spike, sebagai contoh interference
elektromagbetik dari luar
â–« Waktu lama
â–« Amplituda tinggi
28. Media Transmisi : Overview
• Guided media: kabel (wire)
• Unguided media : udara (wireless)
• Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh
media transmisi dan sinyal
• Untuk guided media : media merupakan bagian
yang paling penting
• Untuk unguided media : bandwidth yang
dihasilkan yang paling penting
• Yang paling penting diperhatikan : data rate dan
jarak
29. Faktor-faktor Desain
• Bandwidth
â–« bandwidth yang lebar menghasilkan data rate
yang tinggi
• Gangguan Transmisi
â–« Peredaman
• Interference
• Jumlah dari receiver
â–« guided media : makin banyak jumlah receiver
(multipoint) akan semakin banyak peredaman
33. Twisted Pair - Aplikasi
• Media transmisi paling umum
• Jaringan Telepon
â–« PSTN house and local exchange (subscriber loop)
â–« Di dalam bangunan
â–« Dari ruangan ke PBX
• local area networks (LAN)
â–« 10Mbps - 100Mbps
34. Twisted Pair - Pros and Cons
• Murah
• Mudah instalasi
• Data rate rendah
• Jarak pendek
35. Twisted Pair – Karakteristik Transmisi
• Sinyal Analog
▫ Perlu Amplifier setiap 5 – 6 km
• Digital
▫ Perlu Repeater setiap 2 – 3 km
• Jarak terbatas
• Bandwidth terbatas (1MHz)
• Data rate terbatas (100Mbps)
• Rentan (Susceptible) terhadap interferensi dan
derau
36. Unshielded and Shielded TP
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
â–« Biasa digunakan pada kabel telepon
â–« Paling murah
â–« Mudah diinstalasi
â–« Sering menderita gannguan dari EM interference
• Shielded Twisted Pair (STP)
â–« Kabel diselubungi bahan metal (braided Metal)
yang akan mereduksi interferensi
â–« Lebih mahal
â–« Penaganan agak sukar (thick and heavy)
37. Kategori UTP
• Cat 3
â–« s/d 16 MHz
â–« Biasanya untuk suara in most offices
â–« Twist length : 7.5 cm - 10 cm
• Cat 4
â–« s/d 20 MHz
• Cat 5
â–« s/d 100MHz
â–« Kabel jaringan komputer di perkantoran
â–« Twist length : 0.6 cm - 0.85 cm
39. Kabel Coaxial : Aplikasi
• Kabel distribusi untuk Televisi
â–« Outlet rumah ke TV
â–« Cable TV
• Telepon jarak jauh
â–« Dapat membawa 10,000 panggilan suara secara
serentak (namun sekarang tergantikan oleh fiber
optic)
• Local area networks
40. Kabel Coaxial – Karakteristik Transmisi
• Sinyal Analog
â–« Amplifiers setiap 2-3 km (akan semakin dekat
untuk frekuensi yang lebih tinggi)
â–« s/d 500MHz
• Sinyal Digital
â–« Repeater setiap 1 km (akan semakin dekat untuk
data rate yang semakin besar)
42. Fiber optik – Keuntungan
• Kapasitas sangat besar
â–« Data rates dapat mencapai ratusan Gbps
• Ukuran dan berat yang kecil
• Peredaman lebih rendah
• Terisolasi terhadap Medan Elektromagnetik
• Jarak repeater lebih panjang
â–« > 10 km
46. Transmisi unguided (Wireless)
• Trasmisi dan penerimaan via antena
• Terarah (Directional)
â–« Berkas terfokus
â–« Perlu alignment yang tepat
• Berbagai arah (Omnidirectional)
â–« Sinyal tersebar pada semua arah
â–« Dapat diterima oleh banyak antena
• 2GHz - 40GHz
â–« Point to point (directional)
â–« Microwave
â–« Satellite
• 30MHz - 1GHz
â–« Omnidirectional
â–« Broadcast radio
• 3 x 1011 - 2 x 1014
â–« Infrared
â–« Local
47. Terrestrial Microwave
• Antena : Parabolic dish
• Berkas terfokus
• Line of sight
• Telekomunikasi jarak jauh
• Frekuensi lebih tinggi menghasilkan data rate
yang lebih tinggi
48. Satellite Microwave
• Satellite adalah relay station
• Menerima pada frekuensi tertentu, mengirim
pada frekuensi berlainan
• Memerlukan orbit geo-stationer
â–« Ketinggian : 35,784km
• Aplikasi : Televisi, telepon jarak jauh, ATM bank
49. Radio Pemancar (Broadcast Radio)
• Antena : Omnidirectional
• Aplikasi
• Radio : AM, FM
• Televisi : UHF dan VHF
• Line of sight
• Mengalami gangguan multipath interference
â–« Reflections
50. Infrared
• Memodulasi cahaya inframerah yang
noncoherent
• Line of sight (atau pantulan)
• Dapat terhalang oleh dinding
• Contoh : TV remote control, IrDA port
51. Teknik Encoding
• Data digital, sinyal digital
• Data analog, sinyal digital
• Data digital, sinyal analog
• Data analog, sinyal analog
52. Data Digital, Sinyal Digital
• Sinyal Digital
â–« Diskrit, berupa pulsa tegangan yang diskontinyu
â–« Setiap pulsa adalah elemen sinyal
â–« Data Biner di encode menjadi elemen sinyal
53. Terms (1)
• Unipolar
â–« Semua elemen sinyal memiliki tanda (sign) yang sama
• Polar
â–« Satu state logika diwakili oleh tegangan positif,
sedangkan state logika yang lain diwakili oleh
tegangan negatif
• Data rate
â–« Kecepatan transmisi data dalam bits per second (bps)
• Lama atau panjang bit
â–« Waktu dari sebuah bit
54. Terms (2)
• Kecepatan modulasi (Modulation rate)
â–« Kecepatan dari perubahan level sinyal
â–« Diukur dalam baud = elemen sinyal per detik
(signal elements per second)
• Mark and Space
▫ Biner “1” = mark, biner “0” = space
55. Penafsiran Sinyal
• Perlu diketahui
▫ Pewaktuan bit – Kapan mulai (start) dan berakhir
(end)
â–« Level sinyal
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
mengintepretasikan sinyal
â–« Signal to noise ratio
â–« Data rate
â–« Bandwidth
56. Perbandingan skema Encoding
• Spektrum sinyal (Signal Spectrum)
â–« Bila sinyal tidak memiliki frekuensi tinggi akan mengurangi
bandwidth
â–« Memusatkan daya pada titik tengah bandwidth
• Clocking
â–« Sinkronisasi transmitter dan receiver
â–« External clock
â–« Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal
• Error detection
â–« Dapat dibangun pada encoding sinyal
• Ketahanan Sinyal terhadap interferensi dan derau
• Harga dan kompleksitas
â–« Semakin tinggi kecepatan sinyal (berarti data rate juga semakin
tinggi) , semakin mahal
â–« Beberapa encoding memerlukan kecepatan sinyal lebih tinggi
daripada data rate
57. Skema Encoding
• Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
• Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
• Bipolar -AMI
• Pseudoternary
• Manchester
• Differential Manchester
• B8ZS
• HDB3
• 8b/10b
58. Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
• bit 0 dan 1 memiliki tegangan yang berbeda
• Tegangan konstan selama interval bit
â–« Tidak ada transisi (no return to zero voltage)
• Contoh beberapa konfigurasi :
• Tegangan 0 untuk bit 0, Tegangan positif untuk
bit 1, atau
• Tegangan Negatif untuk bit 0, Tegangan positif
untuk bit 1, atau sebaliknya
59. Nonreturn to Zero Inverted
• Teknik NRZ yang diinvers ketika menemui bit 1
• Tegangan konstan selama interval bit
• Data di encode pada saat mulai waktu bit terjadi
ada atau tidak ada transisi sinyal
• Keadaan transisi (low to high or high to low)
sebagai biner 1
• Tidak ada transisi sebagai biner 0
• NRZI adalah Contoh dari differential encoding
61. Differential Encoding
• Data diwakili oleh perubahan (transisi) sinyal
tidak oleh level
• Lebih andal mendeteksi transisi daripada level
• Pada transmisi yang kompleks, level lebih
mudah kehilangan polaritas
62. NRZ pros and cons
• Pros
â–« Mudah direkayasa
â–« Penggunaan Bandwidth sangat baik
• Cons
â–« Terdapat komponen dc
â–« Tidak memiliki kemampuan sinkronisasi
• Digunakan untuk perekaman pada pita
magnetik
• Jarang digunakan pada transmisi sinyal jarak
jauh.
63. Multilevel Binary
• Menggunakan lebih dari dua level sinyal
• Bipolar-AMI
â–« Bit 0 direpresentasikan tegangan nol (no line signal)
â–« Bit 1 direpresentasikan oleh tegangan positif dan
negatif
â–« 1 pulsa bergantian polaritasnya
â–« Tidak kehilangan sinkronisasi jika terdapat bit 1 yang
panjang (untuk bit 0 masih bermasalah
â–« Tidak memiliki komponen dc
â–« Bandwidth lebih kecil
â–« Mudah mendeteksi kesalahan (error detection)
64. Pseudoternary
• Bit 1 direpresentasikan tegangan nol (no line
signal)
• Bit 0 direpresentasikan tegangan positif ndan
negatif yang bergantian
• Tidak ada keuntungan dan kelebihan
dibandingkan bipolar-AMI
66. Trade Off for Multilevel Binary
• Tidak seefisien NRZ
â–« NRZ : tiap elemen sinyal mewakili hanya satu nilai
bit
â–« Multilevel
ď‚– (3 level) mewakili log23 = 1.58 bits
ď‚– Receiver harus membedakan 3 level (+A, -A, 0)
ď‚– Memerlukan tambahan daya sinyal 3dB agar memiliki
probabilitas bit error yang sama dengan NRZ
67. Biphase
• Manchester
â–« Transisi sinyal pada titik tengah (midbit) waktu bit
â–« Transisi ini digunakan sebagai clock dan data
â–« Transisi dari Low ke high = 1, dari high ke low =0
â–« Digunakan pada IEEE 802.3
• Differential Manchester
â–« Transisi Midbit hanya untuk clock
â–« Transisi pada awal perioda bit = 0
â–« Tidak ada transisi pada awal perioda bit = 1
â–« Merupakan contoh dari skema differential encoding
â–« Digunakan pada IEEE 802.5
68. Biphase Pros and Cons
• Con
â–« Paling sedikit satu transisi setiap waktu bit dan
mungkin 2 transisi
â–« Keceptan modulasi : 2 x NRZ
â–« Memerlukan bandwidth lebih besar
• Pros
â–« Sinkronisasi pada midbit transition (self clocking)
â–« Tidak ada komponen dc
â–« Memeiliki deteksi kesalahan
ď‚– Ketidakhadiran sinyal transisi yang diharapkan
70. Pengadukan/Pengacakan (Scrambling)
• Scrambling digunakan untuk mengganti urutan sinyal
panjang yang menghasilkan tegangan yang konstan
• Urutan pengisian
â–« Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk
sinkronisasi
â–« Harus dikenali oleh receiver kemudian diganti dengan yang
aslinya
â–« Sama panjangnya dengan yang asli
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan yang panjang pada tegangan nol (no
line signal)
• Tidak ada pengurangan data rate
• Kemampuan mendeteksi kesalahan
71. B8ZS
• Bipolar dengan 8 nilai 0 (zero) yang disubstitusi
• Berbasis bipolar-AMI
• Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa
sebelum octet tersebut adalah transisi ke positif
maka encode sebagai 000+-0-+
• Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa
sebelum octet tersebut adalah transisi ke negatif
maka encode sebagai 000-+0+-
• Causes two violations of AMI code
• Unlikely to occur as a result of noise
• Receiver detects and interprets as octet of all zeros
72. HDB3
• High Density Bipolar 3 Zeros
• Berbasis bipolar-AMI
• 4 bit 0 diganti dengan satu atau dua pulsa
77. Amplitude Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh amplituda yang
berbeda pada gelombang carrier
• Rentan terhadap perubahan gain yang tiba2
• Tidak efisien
• Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice
• Penggunaan melalui kabel optik
78. Frequency Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh frekuensi yang
berbeda
• Lebih tahan error dibandingkan ASK
• Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice grade
• Penggunaan :
â–« Udara : High frequency radio
â–« Kabel co-ax : lebih tinggi dibandingkan frekuensi
HF Radio
80. Phase Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh pergeseran
fasa gelombang carrier
• Differential PSK
â–« Pergeseran fasa relatif terhadap transmisi
sebelumnya, bukan terhadap sinyal referensi
81. Quadrature PSK
• Lebih efisien dalam penggunaan elemen sinyal
yang mewakili lebih dari 1 bit
â–« Sebagai contoh pergeseran /2 (90o)
ď‚– Setiap elemen mewakili 2 bit
ď‚– Total dapat merepresentasikan 4 nilai
â–« Dapat menggunakan sudut fasa yang banyak dan
amplitudo lebih dari satu
â–« 9600bps modem : menggunakan 12 sudut
fasa, dan 2 amplituda
82. Data Analog, Sinyal Digital
• Data analog dimodulasikan ke data digital melalui
proses kuantisasi dan digitasi
• Data digital kemudian di transmisikan dengan
skema encoding sinyal digital (misalnya NRZL,
NRZI dlsb.)
• Di receiver
â–« sinyal digital di decode ke data digital
â–« Data Digital kemudian dikonversikan ke data analog
signal
â–« Codec (Data analog -> data digital -> sinyal digital ->
data digital -> data analog)
• Terdapat dua jenis modulasi
â–« Pulse code modulation
â–« Delta modulation
83. Pulse Code Modulation(PCM) (1)
• Jika sebuah sinyal dicuplik dengan kecepatan
perioda 2 x lebih besar dari frekuensi tertinggi
sinyal yang dicuplik, maka hasil cuplikan akan
berisi semua informasi dari sinyal aslinya
â–« (Proof - Stallings appendix 4A)
• Contoh Data suara
â–« frekuensi tertinggi suara 4000Hz
â–« Kecepatan sample 8000 Hz atau 8000 sample per
detik
84. Pulse Code Modulation(PCM) (2)
• Setiap sample dinyatakan
dalam nilai bit
â–« 4 bit : 16 level sinyal analog
â–« 8 bit : 256 level sinyal analog
â–« Representasi data analog
dalam 8 bit sinyal digital yang
dicuplik dengan kecepatan
8000 sample per detik
menghasilkan data rate 64
kBps
85. Delta Modulation
• Data analog didekati (approximated) dengan
fungsi tangga (staircase function)
• Naik atau turun satu level ( ) pada setiap
interval cuplik (menggunakan 1 bit untuk setiap
sample)
• Untuk memncapai signal-to-noise ratio, yang
tinggi, sinyal harus dicuplik dengan cukup tinggi
(> 10x).
88. Data Analog, Sinyal Analog
• Mengapa memodulasi data analog?
â–« Frekuensi yang lebih tinggi dapat menghasilkan
transmisi yang efisien
â–« Dapat dilakukan multiplexing frekuensi
• Tipe modulasi
â–« Amplitude modulation
â–« Frequency modulation
â–« Phase modulation
90. Spread Spectrum
• Dapat digunakan pada Data Analog atau Digital
• Sinyal Analog
• Data dengan BW tertentu disebar pada beberapa
frequency domain, sehingga memiliki bandwidth yang
lebih lebar
• Menghindari jamming (penurunan SNR) dan
interference
• Terdapat dua metoda dasar
â–« Frequency hoping
ď‚– Sinyal dipancarkan pada sejumlah frekuensi yang acak
â–« Direct Sequence
ď‚– Setiap bit data diwakili oleh sejumlah bit sinyal pada saat
ditransmisikan (disebut dengan chip code)
ď‚– Chip code memiliki chip rate > bit rate
91. Model OSI
• Menggambarkan bagaimana informasi/data mengalir
di dalam sebuah arsitektur jaringan (network
architecture).
• Aristektur Jaringan : sekumpulan lapis, interface dan
protokol yang bertumpuk dalam hirarki yang
digunakan untuk mekanisme pertukaran data antara
pengirim (sender) dan penerima (receiver)
• Pada pengirim : Data dilewatkan dari lapis tertinggi
menuju lapis terendah, kemudian dikirimkan melalui
jaringan
• Pada penerima (receiver) : Data yang diterima melalui
jaringan kemudian dialirkan dari lapis terendah
menuju lapis tertinggi
92. Model OSI
• Open Systems Interconnection (OSI)
â–« Dikembangkan oleh International Organization for
Standardization (ISO)
â–« OSI Terdiri dari 7 lapis (layer) hirarki
â–« Standar yang muncul terlambat
• TCP/IP merupakan standar de facto
95. Lapis OSI
Lapis Fungsi (umum)
Application layer Lapis dimana data akan diolah
Presentation layer Lapis dimana data direpresentasikan
Session layer Lapis dimana terjadi pembentukan,
pengendalian dan pengakhiran sebuah sesi
Transport layer Lapis yang mempersiapkan transfer data
end-to-end yang andal
Network layer Lapis dimana data di routing yang tidak
tergantung pada jenis jaringannya
Data Link layer Lapis yang mempersiapkan transfer data
point-to-point yang andal
Physical layer Lapis dimana data dikirimkan dalam
jaringan fisik berupa bit stream
98. Untuk apa Standarisasi
• Diperlukan agar memungkinkan terjadi
interoprabilitas antara peralatan
• Keuntungan
â–« Memberi jaminan pasar yang besar untuk
peralatan dan perangkat lunak
â–« Memungkinkan berbagai produk dari
vendor/pabrikan yang berbeda saling
berkomunikasi
100. Quiz 3
• Main Board /Motherboard
1) Jelaskan Apa yang dimaksud dengan CPU Socket, secara
umum ada berapa jenis socket
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Chipset, apa saja bagian
yang terkait dengan dan jenis busnya
3) Ada berapa port/slot yang anda kenal ? Sebutkan, (minimum
15)
• Interface/Komunikasi Data
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Interface, apa saja
fungsi dan karakteristiknya.
2) Apa yang dimaksud dengan transmisi Simplex, Halfduplex
dan Fullduplex
3) Sebutkan salah satu media transmisi guided atau unguided
(pilih salah satu) jelaskan bagian dan karakteristiknya
4) Apa yang dimaksud dengan NRZI encode berikan contoh data
dan sinyalnya