SlideShare a Scribd company logo
Antarmuka (Pendahuluan)
Komunikasi Data
William Stallings, Data and Computer Communications
• Download slide di
• http://rumah-belajar.org
REVIEW
    PERIFERAL                                             KOMPUTER
                                                    o   OS
•   resolution
                                                    o   Form Factor
•   speed                                           o   CPU Socket
                                                    o   Chipset
•   capacity                                        o   Bus
•   type of interface                               o   Memory
                                                    o   Slot/Port


                        1. Buffering
                        2. Data format conversion
                        3. Protocol conversion
ANALOG/DIGITAL          4. Status signal handling             DIGITAL DATA
SIGNAL/DATA             5. Voltage conversion


                                INTERFACE
Interface adalah seperangkat hardware dan software
yang diperlukan diantara prosesor/komputer dan
periferal yang berfungsi untuk menjembatani
perbedaan karakteristik operasi sehingga
memungkinkan dua buah perangkat tersebut
berkomunikasi dan bertukar data dengan benar
Karakteristik Antarmuka
• Mekanikal
  â–« Connection plugs
• Elektrikal
  â–« Voltage, timing, encoding
• Fungsional
  â–« Data, control, timing, grounding
• Prosedural
  â–« Sequence of events
CONTOH : EIA-232
•   Dikenal sebagai RS-232
•   Spesifikasi Mekanikal : ISO 2110
•   Spesifikasi Elektrikal : v.28
•   Spesifikasi Fungsional : v.24
•   Spesifikasi Prosedural : v.24
Spesifikasi Mekanikal
Spesifikasi Elektrikal
• Sinyal Digital
• Nilai dapat diinterpretasikan sebagai data atau
  kendali , tergantung pada rangkaian
• Tegangan < -3v = “1”, Tegangan > +3v = “0”
• Encoding NRZ
• Kecepatan Sinyal < 20kHz
• Jarak <30 m
Spesifikasi Fungsional
• (Lihat tabel pada buku Computer and Data
  Communication – Stalling – Bab 6)
Spesifikasi Prosedural
• Ketika diaktifkan (on), modem (DCE)
  membangkitkan sinyal DCE ready
• Ketika DTE akan mengirim data akan
  membangkitkan sinyal RTS (Request to Send)
• Modem memberi respon (bila sudah siap)
  dengan mengirimkan sinyal CTS (Clear to send)
• DTE mengirim data
• Ketika data tiba, DCE (modem) mengaktifkan
  melalui Receive Line Signal Detector dan
  mengirim data
Protokol
• Protokol
  Sejumlah aturan standar untuk merepresentasikan data,
  sinyal, autentifikasi dan deteksi kesalahan yang diperlukan
  untuk mengirim informasi melalui kanal komunikasi
• Spesifikasi prosedural pada dasarnya adalah protokol
• Elemen-Elemen Protokol
   • Syntax
     â–« Data formats
     â–« Signal levels
   • Semantics
     â–« Control information
     â–« Error handling
   • Timing
     â–« Speed matching
     â–« Sequencing
Transmisi Data dan Sinyal
• Transmission
  â–« Komunikasi data dengan cara merambatkan dan
    memproses sinyal. (Communication of data by
    propagation and processing of signals)
• Data
  â–« Sesuatu/kesatuan yang membawa arti (Entities that
    convey meaning)
• Sinyal
  â–« Representasi data dalam bentuk besaran elektrik/
    elektromagnetik (optik) (Electric or electromagnetic
    representations of data)
Transmisi Data : Terminologi
• Direct link
  â–« Tidak ada perangkat diantaranya
• Point-to-point
  â–« Direct link
  â–« Hanya 2 peralatan menggunakan saluran bersama
• Multi-point
  â–« Lebih dari 2 peralatan menggunakan saluran bersama
• Simplex
  â–« Satu arah
    ď‚– Contoh : Televisi
• Half duplex
  â–« Dua arah namun pada satu saat hanya satu arah
    ď‚– Contoh : Radio Transceiver
• Full duplex
  â–« Dua arah dalam waktu bersamaan
    ď‚– Contoh : telephone
Data
• Analog
  â–« Bernilai kontinyu didalam sebuah interval
  â–« Contoh : bunyi/suara (sound/voice), video
• Digital
  â–« Bernilai Diskrit
  â–« Contoh : text, integers
Acoustic Spectrum (Analog)
Sinyal
• Sinyal adalah alat/cara dimana data dirambatkan
• Sinyal Analog
  â–« Variabel yang kontinyu
  â–« Dapat dilewatkan berbagai media transmisi
    ď‚– wire, fiber optic, space
  â–« Bandwidth suara : 100Hz to 7kHz
  â–« Bandwidth Telepon : 300Hz to 3400Hz
  â–« Bandwidth Video : 4MHz
• Sinyal Digital
  â–« Menggunakan 2 nilai komponen Tegangan DC
Data dan Sinyal
• Biasanya menggunakan sinyal digital untuk data
  digital dan sinyal analog untuk data analog
• Dapat menggunakan sinyal analog untuk
  membawa data digital
 â–« Telephone Modem,
• Dapat menggunakan sinyal digital untuk
  membawa data analog
 â–« CODEC
Sinyal Analog Membawa Data Analog dan Digital
Sinyal Digital membawa Data Analog dan Digital
Transmisi Sinyal Analog
• Sinyal Analog yang ditransmisikan tidak
  memperhatikan isi (content)
• Dapat berupa data analog atau digital
• Teredam (Attenuation) sepanjang jarak
• Menggunakan amplifier untuk menaikan sinyal,
  namun menaikan derau (noise) juga
Transmisi Sinyal Digital
• Sinyal Digital yang ditransmisikan sangat
  memperhatikan isi
• Integritas data sangat terganggu oleh derau dan
  redaman.
• Menggunakan Repeater, yang berfungsi :
 â–« Menerima sinyal,
 â–« mengektraksi pola bit
 â–« Sinyal di transmisikan lagi (retransmit)
• Dengan repeater : redaman dihilangkan, derau
  tidk diperkuat
Keuntungan Transmisi Sinyal Digital

 • Teknologi
   â–« Low cost LSI/VLSI technology
 • Integritas Data
   â–« Dapat menempuh jarak yang lebih panjang pada saluran
     berkualitas lebih rendah
 • Pemanfaatan Kapasitas
   â–« Semakin besar penggunaan bandwidth semakin ekonomis
   â–« Proses multiplex yang banyak lebih mudah dilakukan dengan
     teknik digital
 • Security & Privacy
   â–« Encryption
 • Integrasi
   â–« memperlakukan data analog (voice/video) dan digital (teks)
     secara sama
Gangguan dalam Transmisi sinyal
• Sinyal yang diterima tidak sama dengan yang
  dikirimkan
• Sinyal Analog : Penurunan (degradation)
  kualitas sinyal
• Sinyal Digital : bit errors
• Disebabkan oleh
 â–« Peredaman
 â–« Delay distortion
 â–« Derau (Noise)
Peredaman (Attenuation)
• Kekuatan Sinyal turun terhadap jarak
• Tergantung pada media transmisi
• Kekuatan sinyal yang diterima :
 â–« Harus cukup untuk dapat dideteksi
 â–« Haarus cukup lebih besar daripada derau
• Peredaman merupakan fungsi dari kenaikan
  frekuensi
Delay Distortion
• Hanya terjadi pada guided media
• Kecepatan rambat bervariasi terhadap frekuensi
Derau
• Penambahan sinyal diantara transmitter dan receiver
• Thermal
  â–« Pergerakan/pergolakan (agitation) thermal dari elektron yang
    tersebar secara seragam
  â–« White noise
• Intermodulasi
  â–« Sinyal mengalami penjumlahan dan pengurangan dari sinyal
    aslinya
• Crosstalk
  â–« Sinyal dari satu jalur mengimbas jalur yang lain
• Impulse
  â–« Pulsa ireguler atau spike, sebagai contoh interference
    elektromagbetik dari luar
  â–« Waktu lama
  â–« Amplituda tinggi
Media Transmisi : Overview
• Guided media: kabel (wire)
• Unguided media : udara (wireless)
• Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh
  media transmisi dan sinyal
• Untuk guided media : media merupakan bagian
  yang paling penting
• Untuk unguided media : bandwidth yang
  dihasilkan yang paling penting
• Yang paling penting diperhatikan : data rate dan
  jarak
Faktor-faktor Desain
• Bandwidth
 â–« bandwidth yang lebar menghasilkan data rate
   yang tinggi
• Gangguan Transmisi
 â–« Peredaman
• Interference
• Jumlah dari receiver
 â–« guided media : makin banyak jumlah receiver
   (multipoint) akan semakin banyak peredaman
Electromagnetic Spectrum
Media Transmisi Guided
• Twisted Pair
• Coaxial cable
• Optical fiber
Twisted Pair
Twisted Pair - Aplikasi
• Media transmisi paling umum
• Jaringan Telepon
 â–« PSTN house and local exchange (subscriber loop)
 â–« Di dalam bangunan
 â–« Dari ruangan ke PBX
• local area networks (LAN)
 â–« 10Mbps - 100Mbps
Twisted Pair - Pros and Cons
•   Murah
•   Mudah instalasi
•   Data rate rendah
•   Jarak pendek
Twisted Pair – Karakteristik Transmisi
• Sinyal Analog
    ▫ Perlu Amplifier setiap 5 – 6 km
• Digital
    ▫ Perlu Repeater setiap 2 – 3 km
•   Jarak terbatas
•   Bandwidth terbatas (1MHz)
•   Data rate terbatas (100Mbps)
•   Rentan (Susceptible) terhadap interferensi dan
    derau
Unshielded and Shielded TP
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
 â–«   Biasa digunakan pada kabel telepon
 â–«   Paling murah
 â–«   Mudah diinstalasi
 â–«   Sering menderita gannguan dari EM interference
• Shielded Twisted Pair (STP)
 â–« Kabel diselubungi bahan metal (braided Metal)
   yang akan mereduksi interferensi
 â–« Lebih mahal
 â–« Penaganan agak sukar (thick and heavy)
Kategori UTP
• Cat 3
 â–« s/d 16 MHz
 â–« Biasanya untuk suara in most offices
 â–« Twist length : 7.5 cm - 10 cm
• Cat 4
 â–« s/d 20 MHz
• Cat 5
 â–« s/d 100MHz
 â–« Kabel jaringan komputer di perkantoran
 â–« Twist length : 0.6 cm - 0.85 cm
Kabel Coaxial
Kabel Coaxial : Aplikasi
• Kabel distribusi untuk Televisi
 â–« Outlet rumah ke TV
 â–« Cable TV
• Telepon jarak jauh
 â–« Dapat membawa 10,000 panggilan suara secara
   serentak (namun sekarang tergantikan oleh fiber
   optic)
• Local area networks
Kabel Coaxial – Karakteristik Transmisi
• Sinyal Analog
  â–« Amplifiers setiap 2-3 km (akan semakin dekat
    untuk frekuensi yang lebih tinggi)
  â–« s/d 500MHz
• Sinyal Digital
  â–« Repeater setiap 1 km (akan semakin dekat untuk
    data rate yang semakin besar)
Fiber Optik
Fiber optik – Keuntungan
• Kapasitas sangat besar
    â–« Data rates dapat mencapai ratusan Gbps
•   Ukuran dan berat yang kecil
•   Peredaman lebih rendah
•   Terisolasi terhadap Medan Elektromagnetik
•   Jarak repeater lebih panjang
    â–« > 10 km
Fiber Optik – Aplikasi
•   Long-haul trunks
•   Metropolitan trunks
•   Rural exchange trunks
•   Subscriber loops
•   LAN
Fiber Optik – Sumber cahaya

• Light Emitting Diode (LED)
 â–« Cheaper
 â–« Wider operating temp range
 â–« Last longer
• Injection Laser Diode (ILD)
 â–« More efficient
 â–« Greater data rate
• Wavelength Division Multiplexing
Optical Fiber Transmission Modes
Transmisi unguided (Wireless)
• Trasmisi dan penerimaan via antena
• Terarah (Directional)
   â–« Berkas terfokus
   â–« Perlu alignment yang tepat
• Berbagai arah (Omnidirectional)
   â–« Sinyal tersebar pada semua arah
   â–« Dapat diterima oleh banyak antena
• 2GHz - 40GHz
   â–« Point to point (directional)
   â–« Microwave
   â–« Satellite
• 30MHz - 1GHz
   â–« Omnidirectional
   â–« Broadcast radio
• 3 x 1011 - 2 x 1014
   â–« Infrared
   â–« Local
Terrestrial Microwave
•   Antena : Parabolic dish
•   Berkas terfokus
•   Line of sight
•   Telekomunikasi jarak jauh
•   Frekuensi lebih tinggi menghasilkan data rate
    yang lebih tinggi
Satellite Microwave
• Satellite adalah relay station
• Menerima pada frekuensi tertentu, mengirim
  pada frekuensi berlainan
• Memerlukan orbit geo-stationer
 â–« Ketinggian : 35,784km
• Aplikasi : Televisi, telepon jarak jauh, ATM bank
Radio Pemancar (Broadcast Radio)
•   Antena : Omnidirectional
•   Aplikasi
•   Radio : AM, FM
•   Televisi : UHF dan VHF
•   Line of sight
•   Mengalami gangguan multipath interference
    â–« Reflections
Infrared
• Memodulasi cahaya inframerah yang
  noncoherent
• Line of sight (atau pantulan)
• Dapat terhalang oleh dinding
• Contoh : TV remote control, IrDA port
Teknik Encoding
• Data digital, sinyal digital
• Data analog, sinyal digital
• Data digital, sinyal analog
• Data analog, sinyal analog
Data Digital, Sinyal Digital
• Sinyal Digital
  â–« Diskrit, berupa pulsa tegangan yang diskontinyu
  â–« Setiap pulsa adalah elemen sinyal
  â–« Data Biner di encode menjadi elemen sinyal
Terms (1)
• Unipolar
  â–« Semua elemen sinyal memiliki tanda (sign) yang sama
• Polar
  â–« Satu state logika diwakili oleh tegangan positif,
    sedangkan state logika yang lain diwakili oleh
    tegangan negatif
• Data rate
  â–« Kecepatan transmisi data dalam bits per second (bps)
• Lama atau panjang bit
  â–« Waktu dari sebuah bit
Terms (2)
• Kecepatan modulasi (Modulation rate)
 â–« Kecepatan dari perubahan level sinyal
 â–« Diukur dalam baud = elemen sinyal per detik
   (signal elements per second)
• Mark and Space
 ▫ Biner “1” = mark, biner “0” = space
Penafsiran Sinyal
• Perlu diketahui
 ▫ Pewaktuan bit – Kapan mulai (start) dan berakhir
   (end)
 â–« Level sinyal
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
  mengintepretasikan sinyal
 â–« Signal to noise ratio
 â–« Data rate
 â–« Bandwidth
Perbandingan skema Encoding
• Spektrum sinyal (Signal Spectrum)
  â–« Bila sinyal tidak memiliki frekuensi tinggi akan mengurangi
    bandwidth
  â–« Memusatkan daya pada titik tengah bandwidth
• Clocking
  â–« Sinkronisasi transmitter dan receiver
  â–« External clock
  â–« Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal
• Error detection
  â–« Dapat dibangun pada encoding sinyal
• Ketahanan Sinyal terhadap interferensi dan derau
• Harga dan kompleksitas
  â–« Semakin tinggi kecepatan sinyal (berarti data rate juga semakin
    tinggi) , semakin mahal
  â–« Beberapa encoding memerlukan kecepatan sinyal lebih tinggi
    daripada data rate
Skema Encoding
•   Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
•   Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
•   Bipolar -AMI
•   Pseudoternary
•   Manchester
•   Differential Manchester
•   B8ZS
•   HDB3
•   8b/10b
Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
• bit 0 dan 1 memiliki tegangan yang berbeda
• Tegangan konstan selama interval bit
 â–« Tidak ada transisi (no return to zero voltage)
• Contoh beberapa konfigurasi :
• Tegangan 0 untuk bit 0, Tegangan positif untuk
  bit 1, atau
• Tegangan Negatif untuk bit 0, Tegangan positif
  untuk bit 1, atau sebaliknya
Nonreturn to Zero Inverted
• Teknik NRZ yang diinvers ketika menemui bit 1
• Tegangan konstan selama interval bit
• Data di encode pada saat mulai waktu bit terjadi
  ada atau tidak ada transisi sinyal
• Keadaan transisi (low to high or high to low)
  sebagai biner 1
• Tidak ada transisi sebagai biner 0
• NRZI adalah Contoh dari differential encoding
NRZ
Differential Encoding
• Data diwakili oleh perubahan (transisi) sinyal
  tidak oleh level
• Lebih andal mendeteksi transisi daripada level
• Pada transmisi yang kompleks, level lebih
  mudah kehilangan polaritas
NRZ pros and cons
• Pros
 â–« Mudah direkayasa
 â–« Penggunaan Bandwidth sangat baik
• Cons
 â–« Terdapat komponen dc
 â–« Tidak memiliki kemampuan sinkronisasi
• Digunakan untuk perekaman pada pita
  magnetik
• Jarang digunakan pada transmisi sinyal jarak
  jauh.
Multilevel Binary
• Menggunakan lebih dari dua level sinyal
• Bipolar-AMI
  â–« Bit 0 direpresentasikan tegangan nol (no line signal)
  â–« Bit 1 direpresentasikan oleh tegangan positif dan
    negatif
  â–« 1 pulsa bergantian polaritasnya
  â–« Tidak kehilangan sinkronisasi jika terdapat bit 1 yang
    panjang (untuk bit 0 masih bermasalah
  â–« Tidak memiliki komponen dc
  â–« Bandwidth lebih kecil
  â–« Mudah mendeteksi kesalahan (error detection)
Pseudoternary
• Bit 1 direpresentasikan tegangan nol (no line
  signal)
• Bit 0 direpresentasikan tegangan positif ndan
  negatif yang bergantian
• Tidak ada keuntungan dan kelebihan
  dibandingkan bipolar-AMI
Bipolar-AMI and Pseudoternary
Trade Off for Multilevel Binary
• Tidak seefisien NRZ
 â–« NRZ : tiap elemen sinyal mewakili hanya satu nilai
   bit
 â–« Multilevel
   ď‚– (3 level) mewakili log23 = 1.58 bits
   ď‚– Receiver harus membedakan 3 level (+A, -A, 0)
   ď‚– Memerlukan tambahan daya sinyal 3dB agar memiliki
     probabilitas bit error yang sama dengan NRZ
Biphase
• Manchester
  â–«   Transisi sinyal pada titik tengah (midbit) waktu bit
  â–«   Transisi ini digunakan sebagai clock dan data
  â–«   Transisi dari Low ke high = 1, dari high ke low =0
  â–«   Digunakan pada IEEE 802.3
• Differential Manchester
  â–«   Transisi Midbit hanya untuk clock
  â–«   Transisi pada awal perioda bit = 0
  â–«   Tidak ada transisi pada awal perioda bit = 1
  â–«   Merupakan contoh dari skema differential encoding
  â–«   Digunakan pada IEEE 802.5
Biphase Pros and Cons
• Con
 â–« Paling sedikit satu transisi setiap waktu bit dan
   mungkin 2 transisi
 â–« Keceptan modulasi : 2 x NRZ
 â–« Memerlukan bandwidth lebih besar
• Pros
 â–« Sinkronisasi pada midbit transition (self clocking)
 â–« Tidak ada komponen dc
 â–« Memeiliki deteksi kesalahan
   ď‚– Ketidakhadiran sinyal transisi yang diharapkan
Kecepatan Modulasi (Modulation Rate)
Pengadukan/Pengacakan (Scrambling)
• Scrambling digunakan untuk mengganti urutan sinyal
  panjang yang menghasilkan tegangan yang konstan
• Urutan pengisian
  â–« Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk
    sinkronisasi
  â–« Harus dikenali oleh receiver kemudian diganti dengan yang
    aslinya
  â–« Sama panjangnya dengan yang asli
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan yang panjang pada tegangan nol (no
  line signal)
• Tidak ada pengurangan data rate
• Kemampuan mendeteksi kesalahan
B8ZS
• Bipolar dengan 8 nilai 0 (zero) yang disubstitusi
• Berbasis bipolar-AMI
• Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa
  sebelum octet tersebut adalah transisi ke positif
  maka encode sebagai 000+-0-+
• Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa
  sebelum octet tersebut adalah transisi ke negatif
  maka encode sebagai 000-+0+-
• Causes two violations of AMI code
• Unlikely to occur as a result of noise
• Receiver detects and interprets as octet of all zeros
HDB3
• High Density Bipolar 3 Zeros
• Berbasis bipolar-AMI
• 4 bit 0 diganti dengan satu atau dua pulsa
B8ZS and HDB3
8b/10b
• Digunakan pada PCIe, SATA, Fibre
  Channel, USB 3.0, IEEE1394 (Firewire)
Digital Data, Analog Signal
• Amplitude shift keying (ASK)
• Frequency shift keying (FSK)
• Phase shift keying (PK)
Teknik Modulasi
Amplitude Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh amplituda yang
  berbeda pada gelombang carrier
• Rentan terhadap perubahan gain yang tiba2
• Tidak efisien
• Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice
• Penggunaan melalui kabel optik
Frequency Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh frekuensi yang
  berbeda
• Lebih tahan error dibandingkan ASK
• Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice grade
• Penggunaan :
 â–« Udara : High frequency radio
 â–« Kabel co-ax : lebih tinggi dibandingkan frekuensi
   HF Radio
FSK on Voice Grade Line
Phase Shift Keying
• Nilai data direpresentasikan oleh pergeseran
  fasa gelombang carrier
• Differential PSK
 â–« Pergeseran fasa relatif terhadap transmisi
   sebelumnya, bukan terhadap sinyal referensi
Quadrature PSK
• Lebih efisien dalam penggunaan elemen sinyal
  yang mewakili lebih dari 1 bit
 â–« Sebagai contoh pergeseran /2 (90o)
   ď‚– Setiap elemen mewakili 2 bit
   ď‚– Total dapat merepresentasikan 4 nilai
 â–« Dapat menggunakan sudut fasa yang banyak dan
   amplitudo lebih dari satu
 â–« 9600bps modem : menggunakan 12 sudut
   fasa, dan 2 amplituda
Data Analog, Sinyal Digital
• Data analog dimodulasikan ke data digital melalui
  proses kuantisasi dan digitasi
• Data digital kemudian di transmisikan dengan
  skema encoding sinyal digital (misalnya NRZL,
  NRZI dlsb.)
• Di receiver
  â–« sinyal digital di decode ke data digital
  â–« Data Digital kemudian dikonversikan ke data analog
    signal
  â–« Codec (Data analog -> data digital -> sinyal digital ->
    data digital -> data analog)
• Terdapat dua jenis modulasi
  â–« Pulse code modulation
  â–« Delta modulation
Pulse Code Modulation(PCM) (1)

• Jika sebuah sinyal dicuplik dengan kecepatan
  perioda 2 x lebih besar dari frekuensi tertinggi
  sinyal yang dicuplik, maka hasil cuplikan akan
  berisi semua informasi dari sinyal aslinya
  â–« (Proof - Stallings appendix 4A)
• Contoh Data suara
  â–« frekuensi tertinggi suara 4000Hz
  â–« Kecepatan sample 8000 Hz atau 8000 sample per
    detik
Pulse Code Modulation(PCM) (2)
• Setiap sample dinyatakan
  dalam nilai bit
 â–« 4 bit : 16 level sinyal analog
 â–« 8 bit : 256 level sinyal analog
 â–« Representasi data analog
   dalam 8 bit sinyal digital yang
   dicuplik dengan kecepatan
   8000 sample per detik
   menghasilkan data rate 64
   kBps
Delta Modulation
• Data analog didekati (approximated) dengan
  fungsi tangga (staircase function)
• Naik atau turun satu level ( ) pada setiap
  interval cuplik (menggunakan 1 bit untuk setiap
  sample)
• Untuk memncapai signal-to-noise ratio, yang
  tinggi, sinyal harus dicuplik dengan cukup tinggi
  (> 10x).
Delta Modulation - example
Delta Modulation - Operasi
Data Analog, Sinyal Analog
• Mengapa memodulasi data analog?
 â–« Frekuensi yang lebih tinggi dapat menghasilkan
   transmisi yang efisien
 â–« Dapat dilakukan multiplexing frekuensi
• Tipe modulasi
 â–« Amplitude modulation
 â–« Frequency modulation
 â–« Phase modulation
Analog Modulation




    Frequency Modulation   Phase Modulation
Spread Spectrum
• Dapat digunakan pada Data Analog atau Digital
• Sinyal Analog
• Data dengan BW tertentu disebar pada beberapa
  frequency domain, sehingga memiliki bandwidth yang
  lebih lebar
• Menghindari jamming (penurunan SNR) dan
  interference
• Terdapat dua metoda dasar
  â–« Frequency hoping
    ď‚– Sinyal dipancarkan pada sejumlah frekuensi yang acak
  â–« Direct Sequence
    ď‚– Setiap bit data diwakili oleh sejumlah bit sinyal pada saat
      ditransmisikan (disebut dengan chip code)
    ď‚– Chip code memiliki chip rate > bit rate
Model OSI
 • Menggambarkan bagaimana informasi/data mengalir
   di dalam sebuah arsitektur jaringan (network
   architecture).
 • Aristektur Jaringan : sekumpulan lapis, interface dan
   protokol yang bertumpuk dalam hirarki yang
   digunakan untuk mekanisme pertukaran data antara
   pengirim (sender) dan penerima (receiver)
 • Pada pengirim : Data dilewatkan dari lapis tertinggi
   menuju lapis terendah, kemudian dikirimkan melalui
   jaringan
 • Pada penerima (receiver) : Data yang diterima melalui
   jaringan kemudian dialirkan dari lapis terendah
   menuju lapis tertinggi
Model OSI
 • Open Systems Interconnection (OSI)
  â–« Dikembangkan oleh International Organization for
    Standardization (ISO)
  â–« OSI Terdiri dari 7 lapis (layer) hirarki
  â–« Standar yang muncul terlambat
 • TCP/IP merupakan standar de facto
93
94


Tranmisi Data dalam Model OSI
Lapis OSI
Lapis                Fungsi (umum)
Application layer    Lapis dimana data akan diolah
Presentation layer   Lapis dimana data direpresentasikan
Session layer        Lapis dimana terjadi pembentukan,
                     pengendalian dan pengakhiran sebuah sesi
Transport layer      Lapis yang mempersiapkan transfer data
                     end-to-end yang andal
Network layer        Lapis dimana data di routing yang tidak
                     tergantung pada jenis jaringannya
Data Link layer      Lapis yang mempersiapkan transfer data
                     point-to-point yang andal
Physical layer       Lapis dimana data dikirimkan dalam
                     jaringan fisik berupa bit stream
OSI v TCP/IP
Untuk apa Standarisasi
• Diperlukan agar memungkinkan terjadi
  interoprabilitas antara peralatan
• Keuntungan
 â–« Memberi jaminan pasar yang besar untuk
   peralatan dan perangkat lunak
 â–« Memungkinkan berbagai produk dari
   vendor/pabrikan yang berbeda saling
   berkomunikasi
Standards Organizations
•   Internet Society
•   ISO
•   ITU-T (formally CCITT)
•   ATM forum
Quiz 3
• Main Board /Motherboard
1) Jelaskan Apa yang dimaksud dengan CPU Socket, secara
   umum ada berapa jenis socket
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Chipset, apa saja bagian
   yang terkait dengan dan jenis busnya
3) Ada berapa port/slot yang anda kenal ? Sebutkan, (minimum
   15)
• Interface/Komunikasi Data
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Interface, apa saja
   fungsi dan karakteristiknya.
2) Apa yang dimaksud dengan transmisi Simplex, Halfduplex
   dan Fullduplex
3) Sebutkan salah satu media transmisi guided atau unguided
   (pilih salah satu) jelaskan bagian dan karakteristiknya
4) Apa yang dimaksud dengan NRZI encode berikan contoh data
   dan sinyalnya

More Related Content

What's hot

Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
University of Lampung
 
Fdd & tdd
Fdd & tddFdd & tdd
Fdd & tdd
NyoNyo Baauueell
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Erlangga Abdul Rahman
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
Rio Hafandi
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
said zulhelmi
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
Cheria Asyifa
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
KuliahKita
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemfauzankent
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Fathan Hakim
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
ahmad haidaroh
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
Zaldy Eka Putra
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Andrean Yogatama
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 

What's hot (20)

Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
 
Fdd & tdd
Fdd & tddFdd & tdd
Fdd & tdd
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 

Viewers also liked

Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
jagoanilmu
 
Metode transmisi 5
Metode transmisi 5Metode transmisi 5
Metode transmisi 5wahyu101192
 
Sistem komunikasi data
Sistem komunikasi dataSistem komunikasi data
Sistem komunikasi dataWirausaha
 
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Fajar Jabrik
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
Wawan Pramujo
 
Komunikasi Data by selamet hariadi
Komunikasi Data by selamet hariadiKomunikasi Data by selamet hariadi
Komunikasi Data by selamet hariadi
Selamet Hariadi
 

Viewers also liked (6)

Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
 
Metode transmisi 5
Metode transmisi 5Metode transmisi 5
Metode transmisi 5
 
Sistem komunikasi data
Sistem komunikasi dataSistem komunikasi data
Sistem komunikasi data
 
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatifMakalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
Makalah Sistem Berkas - Organisasi berkas relatif
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
Komunikasi Data by selamet hariadi
Komunikasi Data by selamet hariadiKomunikasi Data by selamet hariadi
Komunikasi Data by selamet hariadi
 

Similar to 12. komunikasi data

Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasistyo14
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringanBambang Gastomo
 
Rangkuman 1
Rangkuman 1Rangkuman 1
Rangkuman 1
Aq InMessionate Cweetz
 
Telekomunikasi dan jaringan - fd
Telekomunikasi dan jaringan - fdTelekomunikasi dan jaringan - fd
Telekomunikasi dan jaringan - fd
Frans Dione
 
Pengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
Pengenalan Dasar Jaringan KomunikasiPengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
Pengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
Bundet Clue
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Yeffry Handoko
 
BAB 2 Kecepatan Akses Internet
BAB 2 Kecepatan Akses InternetBAB 2 Kecepatan Akses Internet
BAB 2 Kecepatan Akses Internet
Nur Alamsyah Nurdin
 
Bab 7 switching
Bab 7   switchingBab 7   switching
Bab 7 switching
alerosyidi
 
Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
Software Engineering Professionals (SEP)
 
Pertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1   jaringan komputerPertemuan 1   jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputer
RGAGAMING
 
Sesi 4.ppt
Sesi 4.pptSesi 4.ppt
Sesi 4.ppt
AMRudolfMekeng
 
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
PengenalandasarjaringankomunikasidatPengenalandasarjaringankomunikasidat
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
Daudi Lazarus
 
Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Aftur Hidayat
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
smkn3selayar
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
seolangit4
 
bab6.ppt
bab6.pptbab6.ppt
bab6.ppt
MamanmanjaJayusman
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
Achmad Ansorullah
 
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
belajarkomputer
 
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4zfitriyah
 

Similar to 12. komunikasi data (20)

Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
Rangkuman 1
Rangkuman 1Rangkuman 1
Rangkuman 1
 
Telekomunikasi dan jaringan - fd
Telekomunikasi dan jaringan - fdTelekomunikasi dan jaringan - fd
Telekomunikasi dan jaringan - fd
 
Pengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
Pengenalan Dasar Jaringan KomunikasiPengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
Pengenalan Dasar Jaringan Komunikasi
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
 
BAB 2 Kecepatan Akses Internet
BAB 2 Kecepatan Akses InternetBAB 2 Kecepatan Akses Internet
BAB 2 Kecepatan Akses Internet
 
Bab 7 switching
Bab 7   switchingBab 7   switching
Bab 7 switching
 
Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
 
Pertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1   jaringan komputerPertemuan 1   jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputer
 
Sesi 4.ppt
Sesi 4.pptSesi 4.ppt
Sesi 4.ppt
 
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
PengenalandasarjaringankomunikasidatPengenalandasarjaringankomunikasidat
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
 
Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
bab6.ppt
bab6.pptbab6.ppt
bab6.ppt
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4
Pengantar komunikasi data jaringan komputer pertemuan 4
 

More from Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
point processing
point processingpoint processing
point processingRumah Belajar
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
Rumah Belajar
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
Rumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
Rumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
Rumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
Rumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Rumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Rumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
Rumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Rumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
Rumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
Rumah Belajar
 

More from Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

12. komunikasi data

  • 1. Antarmuka (Pendahuluan) Komunikasi Data William Stallings, Data and Computer Communications
  • 2. • Download slide di • http://rumah-belajar.org
  • 3. REVIEW PERIFERAL KOMPUTER o OS • resolution o Form Factor • speed o CPU Socket o Chipset • capacity o Bus • type of interface o Memory o Slot/Port 1. Buffering 2. Data format conversion 3. Protocol conversion ANALOG/DIGITAL 4. Status signal handling DIGITAL DATA SIGNAL/DATA 5. Voltage conversion INTERFACE
  • 4. Interface adalah seperangkat hardware dan software yang diperlukan diantara prosesor/komputer dan periferal yang berfungsi untuk menjembatani perbedaan karakteristik operasi sehingga memungkinkan dua buah perangkat tersebut berkomunikasi dan bertukar data dengan benar
  • 5. Karakteristik Antarmuka • Mekanikal â–« Connection plugs • Elektrikal â–« Voltage, timing, encoding • Fungsional â–« Data, control, timing, grounding • Prosedural â–« Sequence of events
  • 6. CONTOH : EIA-232 • Dikenal sebagai RS-232 • Spesifikasi Mekanikal : ISO 2110 • Spesifikasi Elektrikal : v.28 • Spesifikasi Fungsional : v.24 • Spesifikasi Prosedural : v.24
  • 8. Spesifikasi Elektrikal • Sinyal Digital • Nilai dapat diinterpretasikan sebagai data atau kendali , tergantung pada rangkaian • Tegangan < -3v = “1”, Tegangan > +3v = “0” • Encoding NRZ • Kecepatan Sinyal < 20kHz • Jarak <30 m
  • 9. Spesifikasi Fungsional • (Lihat tabel pada buku Computer and Data Communication – Stalling – Bab 6)
  • 10. Spesifikasi Prosedural • Ketika diaktifkan (on), modem (DCE) membangkitkan sinyal DCE ready • Ketika DTE akan mengirim data akan membangkitkan sinyal RTS (Request to Send) • Modem memberi respon (bila sudah siap) dengan mengirimkan sinyal CTS (Clear to send) • DTE mengirim data • Ketika data tiba, DCE (modem) mengaktifkan melalui Receive Line Signal Detector dan mengirim data
  • 11.
  • 12. Protokol • Protokol Sejumlah aturan standar untuk merepresentasikan data, sinyal, autentifikasi dan deteksi kesalahan yang diperlukan untuk mengirim informasi melalui kanal komunikasi • Spesifikasi prosedural pada dasarnya adalah protokol • Elemen-Elemen Protokol • Syntax â–« Data formats â–« Signal levels • Semantics â–« Control information â–« Error handling • Timing â–« Speed matching â–« Sequencing
  • 13. Transmisi Data dan Sinyal • Transmission â–« Komunikasi data dengan cara merambatkan dan memproses sinyal. (Communication of data by propagation and processing of signals) • Data â–« Sesuatu/kesatuan yang membawa arti (Entities that convey meaning) • Sinyal â–« Representasi data dalam bentuk besaran elektrik/ elektromagnetik (optik) (Electric or electromagnetic representations of data)
  • 14. Transmisi Data : Terminologi • Direct link â–« Tidak ada perangkat diantaranya • Point-to-point â–« Direct link â–« Hanya 2 peralatan menggunakan saluran bersama • Multi-point â–« Lebih dari 2 peralatan menggunakan saluran bersama • Simplex â–« Satu arah ď‚– Contoh : Televisi • Half duplex â–« Dua arah namun pada satu saat hanya satu arah ď‚– Contoh : Radio Transceiver • Full duplex â–« Dua arah dalam waktu bersamaan ď‚– Contoh : telephone
  • 15. Data • Analog â–« Bernilai kontinyu didalam sebuah interval â–« Contoh : bunyi/suara (sound/voice), video • Digital â–« Bernilai Diskrit â–« Contoh : text, integers
  • 17. Sinyal • Sinyal adalah alat/cara dimana data dirambatkan • Sinyal Analog â–« Variabel yang kontinyu â–« Dapat dilewatkan berbagai media transmisi ď‚– wire, fiber optic, space â–« Bandwidth suara : 100Hz to 7kHz â–« Bandwidth Telepon : 300Hz to 3400Hz â–« Bandwidth Video : 4MHz • Sinyal Digital â–« Menggunakan 2 nilai komponen Tegangan DC
  • 18. Data dan Sinyal • Biasanya menggunakan sinyal digital untuk data digital dan sinyal analog untuk data analog • Dapat menggunakan sinyal analog untuk membawa data digital â–« Telephone Modem, • Dapat menggunakan sinyal digital untuk membawa data analog â–« CODEC
  • 19. Sinyal Analog Membawa Data Analog dan Digital
  • 20. Sinyal Digital membawa Data Analog dan Digital
  • 21. Transmisi Sinyal Analog • Sinyal Analog yang ditransmisikan tidak memperhatikan isi (content) • Dapat berupa data analog atau digital • Teredam (Attenuation) sepanjang jarak • Menggunakan amplifier untuk menaikan sinyal, namun menaikan derau (noise) juga
  • 22. Transmisi Sinyal Digital • Sinyal Digital yang ditransmisikan sangat memperhatikan isi • Integritas data sangat terganggu oleh derau dan redaman. • Menggunakan Repeater, yang berfungsi : â–« Menerima sinyal, â–« mengektraksi pola bit â–« Sinyal di transmisikan lagi (retransmit) • Dengan repeater : redaman dihilangkan, derau tidk diperkuat
  • 23. Keuntungan Transmisi Sinyal Digital • Teknologi â–« Low cost LSI/VLSI technology • Integritas Data â–« Dapat menempuh jarak yang lebih panjang pada saluran berkualitas lebih rendah • Pemanfaatan Kapasitas â–« Semakin besar penggunaan bandwidth semakin ekonomis â–« Proses multiplex yang banyak lebih mudah dilakukan dengan teknik digital • Security & Privacy â–« Encryption • Integrasi â–« memperlakukan data analog (voice/video) dan digital (teks) secara sama
  • 24. Gangguan dalam Transmisi sinyal • Sinyal yang diterima tidak sama dengan yang dikirimkan • Sinyal Analog : Penurunan (degradation) kualitas sinyal • Sinyal Digital : bit errors • Disebabkan oleh â–« Peredaman â–« Delay distortion â–« Derau (Noise)
  • 25. Peredaman (Attenuation) • Kekuatan Sinyal turun terhadap jarak • Tergantung pada media transmisi • Kekuatan sinyal yang diterima : â–« Harus cukup untuk dapat dideteksi â–« Haarus cukup lebih besar daripada derau • Peredaman merupakan fungsi dari kenaikan frekuensi
  • 26. Delay Distortion • Hanya terjadi pada guided media • Kecepatan rambat bervariasi terhadap frekuensi
  • 27. Derau • Penambahan sinyal diantara transmitter dan receiver • Thermal â–« Pergerakan/pergolakan (agitation) thermal dari elektron yang tersebar secara seragam â–« White noise • Intermodulasi â–« Sinyal mengalami penjumlahan dan pengurangan dari sinyal aslinya • Crosstalk â–« Sinyal dari satu jalur mengimbas jalur yang lain • Impulse â–« Pulsa ireguler atau spike, sebagai contoh interference elektromagbetik dari luar â–« Waktu lama â–« Amplituda tinggi
  • 28. Media Transmisi : Overview • Guided media: kabel (wire) • Unguided media : udara (wireless) • Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh media transmisi dan sinyal • Untuk guided media : media merupakan bagian yang paling penting • Untuk unguided media : bandwidth yang dihasilkan yang paling penting • Yang paling penting diperhatikan : data rate dan jarak
  • 29. Faktor-faktor Desain • Bandwidth â–« bandwidth yang lebar menghasilkan data rate yang tinggi • Gangguan Transmisi â–« Peredaman • Interference • Jumlah dari receiver â–« guided media : makin banyak jumlah receiver (multipoint) akan semakin banyak peredaman
  • 31. Media Transmisi Guided • Twisted Pair • Coaxial cable • Optical fiber
  • 33. Twisted Pair - Aplikasi • Media transmisi paling umum • Jaringan Telepon â–« PSTN house and local exchange (subscriber loop) â–« Di dalam bangunan â–« Dari ruangan ke PBX • local area networks (LAN) â–« 10Mbps - 100Mbps
  • 34. Twisted Pair - Pros and Cons • Murah • Mudah instalasi • Data rate rendah • Jarak pendek
  • 35. Twisted Pair – Karakteristik Transmisi • Sinyal Analog â–« Perlu Amplifier setiap 5 – 6 km • Digital â–« Perlu Repeater setiap 2 – 3 km • Jarak terbatas • Bandwidth terbatas (1MHz) • Data rate terbatas (100Mbps) • Rentan (Susceptible) terhadap interferensi dan derau
  • 36. Unshielded and Shielded TP • Unshielded Twisted Pair (UTP) â–« Biasa digunakan pada kabel telepon â–« Paling murah â–« Mudah diinstalasi â–« Sering menderita gannguan dari EM interference • Shielded Twisted Pair (STP) â–« Kabel diselubungi bahan metal (braided Metal) yang akan mereduksi interferensi â–« Lebih mahal â–« Penaganan agak sukar (thick and heavy)
  • 37. Kategori UTP • Cat 3 â–« s/d 16 MHz â–« Biasanya untuk suara in most offices â–« Twist length : 7.5 cm - 10 cm • Cat 4 â–« s/d 20 MHz • Cat 5 â–« s/d 100MHz â–« Kabel jaringan komputer di perkantoran â–« Twist length : 0.6 cm - 0.85 cm
  • 39. Kabel Coaxial : Aplikasi • Kabel distribusi untuk Televisi â–« Outlet rumah ke TV â–« Cable TV • Telepon jarak jauh â–« Dapat membawa 10,000 panggilan suara secara serentak (namun sekarang tergantikan oleh fiber optic) • Local area networks
  • 40. Kabel Coaxial – Karakteristik Transmisi • Sinyal Analog â–« Amplifiers setiap 2-3 km (akan semakin dekat untuk frekuensi yang lebih tinggi) â–« s/d 500MHz • Sinyal Digital â–« Repeater setiap 1 km (akan semakin dekat untuk data rate yang semakin besar)
  • 42. Fiber optik – Keuntungan • Kapasitas sangat besar â–« Data rates dapat mencapai ratusan Gbps • Ukuran dan berat yang kecil • Peredaman lebih rendah • Terisolasi terhadap Medan Elektromagnetik • Jarak repeater lebih panjang â–« > 10 km
  • 43. Fiber Optik – Aplikasi • Long-haul trunks • Metropolitan trunks • Rural exchange trunks • Subscriber loops • LAN
  • 44. Fiber Optik – Sumber cahaya • Light Emitting Diode (LED) â–« Cheaper â–« Wider operating temp range â–« Last longer • Injection Laser Diode (ILD) â–« More efficient â–« Greater data rate • Wavelength Division Multiplexing
  • 46. Transmisi unguided (Wireless) • Trasmisi dan penerimaan via antena • Terarah (Directional) â–« Berkas terfokus â–« Perlu alignment yang tepat • Berbagai arah (Omnidirectional) â–« Sinyal tersebar pada semua arah â–« Dapat diterima oleh banyak antena • 2GHz - 40GHz â–« Point to point (directional) â–« Microwave â–« Satellite • 30MHz - 1GHz â–« Omnidirectional â–« Broadcast radio • 3 x 1011 - 2 x 1014 â–« Infrared â–« Local
  • 47. Terrestrial Microwave • Antena : Parabolic dish • Berkas terfokus • Line of sight • Telekomunikasi jarak jauh • Frekuensi lebih tinggi menghasilkan data rate yang lebih tinggi
  • 48. Satellite Microwave • Satellite adalah relay station • Menerima pada frekuensi tertentu, mengirim pada frekuensi berlainan • Memerlukan orbit geo-stationer â–« Ketinggian : 35,784km • Aplikasi : Televisi, telepon jarak jauh, ATM bank
  • 49. Radio Pemancar (Broadcast Radio) • Antena : Omnidirectional • Aplikasi • Radio : AM, FM • Televisi : UHF dan VHF • Line of sight • Mengalami gangguan multipath interference â–« Reflections
  • 50. Infrared • Memodulasi cahaya inframerah yang noncoherent • Line of sight (atau pantulan) • Dapat terhalang oleh dinding • Contoh : TV remote control, IrDA port
  • 51. Teknik Encoding • Data digital, sinyal digital • Data analog, sinyal digital • Data digital, sinyal analog • Data analog, sinyal analog
  • 52. Data Digital, Sinyal Digital • Sinyal Digital â–« Diskrit, berupa pulsa tegangan yang diskontinyu â–« Setiap pulsa adalah elemen sinyal â–« Data Biner di encode menjadi elemen sinyal
  • 53. Terms (1) • Unipolar â–« Semua elemen sinyal memiliki tanda (sign) yang sama • Polar â–« Satu state logika diwakili oleh tegangan positif, sedangkan state logika yang lain diwakili oleh tegangan negatif • Data rate â–« Kecepatan transmisi data dalam bits per second (bps) • Lama atau panjang bit â–« Waktu dari sebuah bit
  • 54. Terms (2) • Kecepatan modulasi (Modulation rate) â–« Kecepatan dari perubahan level sinyal â–« Diukur dalam baud = elemen sinyal per detik (signal elements per second) • Mark and Space â–« Biner “1” = mark, biner “0” = space
  • 55. Penafsiran Sinyal • Perlu diketahui â–« Pewaktuan bit – Kapan mulai (start) dan berakhir (end) â–« Level sinyal • Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mengintepretasikan sinyal â–« Signal to noise ratio â–« Data rate â–« Bandwidth
  • 56. Perbandingan skema Encoding • Spektrum sinyal (Signal Spectrum) â–« Bila sinyal tidak memiliki frekuensi tinggi akan mengurangi bandwidth â–« Memusatkan daya pada titik tengah bandwidth • Clocking â–« Sinkronisasi transmitter dan receiver â–« External clock â–« Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal • Error detection â–« Dapat dibangun pada encoding sinyal • Ketahanan Sinyal terhadap interferensi dan derau • Harga dan kompleksitas â–« Semakin tinggi kecepatan sinyal (berarti data rate juga semakin tinggi) , semakin mahal â–« Beberapa encoding memerlukan kecepatan sinyal lebih tinggi daripada data rate
  • 57. Skema Encoding • Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L) • Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) • Bipolar -AMI • Pseudoternary • Manchester • Differential Manchester • B8ZS • HDB3 • 8b/10b
  • 58. Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L) • bit 0 dan 1 memiliki tegangan yang berbeda • Tegangan konstan selama interval bit â–« Tidak ada transisi (no return to zero voltage) • Contoh beberapa konfigurasi : • Tegangan 0 untuk bit 0, Tegangan positif untuk bit 1, atau • Tegangan Negatif untuk bit 0, Tegangan positif untuk bit 1, atau sebaliknya
  • 59. Nonreturn to Zero Inverted • Teknik NRZ yang diinvers ketika menemui bit 1 • Tegangan konstan selama interval bit • Data di encode pada saat mulai waktu bit terjadi ada atau tidak ada transisi sinyal • Keadaan transisi (low to high or high to low) sebagai biner 1 • Tidak ada transisi sebagai biner 0 • NRZI adalah Contoh dari differential encoding
  • 60. NRZ
  • 61. Differential Encoding • Data diwakili oleh perubahan (transisi) sinyal tidak oleh level • Lebih andal mendeteksi transisi daripada level • Pada transmisi yang kompleks, level lebih mudah kehilangan polaritas
  • 62. NRZ pros and cons • Pros â–« Mudah direkayasa â–« Penggunaan Bandwidth sangat baik • Cons â–« Terdapat komponen dc â–« Tidak memiliki kemampuan sinkronisasi • Digunakan untuk perekaman pada pita magnetik • Jarang digunakan pada transmisi sinyal jarak jauh.
  • 63. Multilevel Binary • Menggunakan lebih dari dua level sinyal • Bipolar-AMI â–« Bit 0 direpresentasikan tegangan nol (no line signal) â–« Bit 1 direpresentasikan oleh tegangan positif dan negatif â–« 1 pulsa bergantian polaritasnya â–« Tidak kehilangan sinkronisasi jika terdapat bit 1 yang panjang (untuk bit 0 masih bermasalah â–« Tidak memiliki komponen dc â–« Bandwidth lebih kecil â–« Mudah mendeteksi kesalahan (error detection)
  • 64. Pseudoternary • Bit 1 direpresentasikan tegangan nol (no line signal) • Bit 0 direpresentasikan tegangan positif ndan negatif yang bergantian • Tidak ada keuntungan dan kelebihan dibandingkan bipolar-AMI
  • 66. Trade Off for Multilevel Binary • Tidak seefisien NRZ â–« NRZ : tiap elemen sinyal mewakili hanya satu nilai bit â–« Multilevel ď‚– (3 level) mewakili log23 = 1.58 bits ď‚– Receiver harus membedakan 3 level (+A, -A, 0) ď‚– Memerlukan tambahan daya sinyal 3dB agar memiliki probabilitas bit error yang sama dengan NRZ
  • 67. Biphase • Manchester â–« Transisi sinyal pada titik tengah (midbit) waktu bit â–« Transisi ini digunakan sebagai clock dan data â–« Transisi dari Low ke high = 1, dari high ke low =0 â–« Digunakan pada IEEE 802.3 • Differential Manchester â–« Transisi Midbit hanya untuk clock â–« Transisi pada awal perioda bit = 0 â–« Tidak ada transisi pada awal perioda bit = 1 â–« Merupakan contoh dari skema differential encoding â–« Digunakan pada IEEE 802.5
  • 68. Biphase Pros and Cons • Con â–« Paling sedikit satu transisi setiap waktu bit dan mungkin 2 transisi â–« Keceptan modulasi : 2 x NRZ â–« Memerlukan bandwidth lebih besar • Pros â–« Sinkronisasi pada midbit transition (self clocking) â–« Tidak ada komponen dc â–« Memeiliki deteksi kesalahan ď‚– Ketidakhadiran sinyal transisi yang diharapkan
  • 70. Pengadukan/Pengacakan (Scrambling) • Scrambling digunakan untuk mengganti urutan sinyal panjang yang menghasilkan tegangan yang konstan • Urutan pengisian â–« Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk sinkronisasi â–« Harus dikenali oleh receiver kemudian diganti dengan yang aslinya â–« Sama panjangnya dengan yang asli • Tidak ada komponen dc • Tidak ada urutan yang panjang pada tegangan nol (no line signal) • Tidak ada pengurangan data rate • Kemampuan mendeteksi kesalahan
  • 71. B8ZS • Bipolar dengan 8 nilai 0 (zero) yang disubstitusi • Berbasis bipolar-AMI • Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa sebelum octet tersebut adalah transisi ke positif maka encode sebagai 000+-0-+ • Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan pulsa sebelum octet tersebut adalah transisi ke negatif maka encode sebagai 000-+0+- • Causes two violations of AMI code • Unlikely to occur as a result of noise • Receiver detects and interprets as octet of all zeros
  • 72. HDB3 • High Density Bipolar 3 Zeros • Berbasis bipolar-AMI • 4 bit 0 diganti dengan satu atau dua pulsa
  • 74. 8b/10b • Digunakan pada PCIe, SATA, Fibre Channel, USB 3.0, IEEE1394 (Firewire)
  • 75. Digital Data, Analog Signal • Amplitude shift keying (ASK) • Frequency shift keying (FSK) • Phase shift keying (PK)
  • 77. Amplitude Shift Keying • Nilai data direpresentasikan oleh amplituda yang berbeda pada gelombang carrier • Rentan terhadap perubahan gain yang tiba2 • Tidak efisien • Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice • Penggunaan melalui kabel optik
  • 78. Frequency Shift Keying • Nilai data direpresentasikan oleh frekuensi yang berbeda • Lebih tahan error dibandingkan ASK • Bit rate : s/d 1200bps pada jalur voice grade • Penggunaan : â–« Udara : High frequency radio â–« Kabel co-ax : lebih tinggi dibandingkan frekuensi HF Radio
  • 79. FSK on Voice Grade Line
  • 80. Phase Shift Keying • Nilai data direpresentasikan oleh pergeseran fasa gelombang carrier • Differential PSK â–« Pergeseran fasa relatif terhadap transmisi sebelumnya, bukan terhadap sinyal referensi
  • 81. Quadrature PSK • Lebih efisien dalam penggunaan elemen sinyal yang mewakili lebih dari 1 bit â–« Sebagai contoh pergeseran /2 (90o) ď‚– Setiap elemen mewakili 2 bit ď‚– Total dapat merepresentasikan 4 nilai â–« Dapat menggunakan sudut fasa yang banyak dan amplitudo lebih dari satu â–« 9600bps modem : menggunakan 12 sudut fasa, dan 2 amplituda
  • 82. Data Analog, Sinyal Digital • Data analog dimodulasikan ke data digital melalui proses kuantisasi dan digitasi • Data digital kemudian di transmisikan dengan skema encoding sinyal digital (misalnya NRZL, NRZI dlsb.) • Di receiver â–« sinyal digital di decode ke data digital â–« Data Digital kemudian dikonversikan ke data analog signal â–« Codec (Data analog -> data digital -> sinyal digital -> data digital -> data analog) • Terdapat dua jenis modulasi â–« Pulse code modulation â–« Delta modulation
  • 83. Pulse Code Modulation(PCM) (1) • Jika sebuah sinyal dicuplik dengan kecepatan perioda 2 x lebih besar dari frekuensi tertinggi sinyal yang dicuplik, maka hasil cuplikan akan berisi semua informasi dari sinyal aslinya â–« (Proof - Stallings appendix 4A) • Contoh Data suara â–« frekuensi tertinggi suara 4000Hz â–« Kecepatan sample 8000 Hz atau 8000 sample per detik
  • 84. Pulse Code Modulation(PCM) (2) • Setiap sample dinyatakan dalam nilai bit â–« 4 bit : 16 level sinyal analog â–« 8 bit : 256 level sinyal analog â–« Representasi data analog dalam 8 bit sinyal digital yang dicuplik dengan kecepatan 8000 sample per detik menghasilkan data rate 64 kBps
  • 85. Delta Modulation • Data analog didekati (approximated) dengan fungsi tangga (staircase function) • Naik atau turun satu level ( ) pada setiap interval cuplik (menggunakan 1 bit untuk setiap sample) • Untuk memncapai signal-to-noise ratio, yang tinggi, sinyal harus dicuplik dengan cukup tinggi (> 10x).
  • 88. Data Analog, Sinyal Analog • Mengapa memodulasi data analog? â–« Frekuensi yang lebih tinggi dapat menghasilkan transmisi yang efisien â–« Dapat dilakukan multiplexing frekuensi • Tipe modulasi â–« Amplitude modulation â–« Frequency modulation â–« Phase modulation
  • 89. Analog Modulation Frequency Modulation Phase Modulation
  • 90. Spread Spectrum • Dapat digunakan pada Data Analog atau Digital • Sinyal Analog • Data dengan BW tertentu disebar pada beberapa frequency domain, sehingga memiliki bandwidth yang lebih lebar • Menghindari jamming (penurunan SNR) dan interference • Terdapat dua metoda dasar â–« Frequency hoping ď‚– Sinyal dipancarkan pada sejumlah frekuensi yang acak â–« Direct Sequence ď‚– Setiap bit data diwakili oleh sejumlah bit sinyal pada saat ditransmisikan (disebut dengan chip code) ď‚– Chip code memiliki chip rate > bit rate
  • 91. Model OSI • Menggambarkan bagaimana informasi/data mengalir di dalam sebuah arsitektur jaringan (network architecture). • Aristektur Jaringan : sekumpulan lapis, interface dan protokol yang bertumpuk dalam hirarki yang digunakan untuk mekanisme pertukaran data antara pengirim (sender) dan penerima (receiver) • Pada pengirim : Data dilewatkan dari lapis tertinggi menuju lapis terendah, kemudian dikirimkan melalui jaringan • Pada penerima (receiver) : Data yang diterima melalui jaringan kemudian dialirkan dari lapis terendah menuju lapis tertinggi
  • 92. Model OSI • Open Systems Interconnection (OSI) â–« Dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) â–« OSI Terdiri dari 7 lapis (layer) hirarki â–« Standar yang muncul terlambat • TCP/IP merupakan standar de facto
  • 93. 93
  • 95. Lapis OSI Lapis Fungsi (umum) Application layer Lapis dimana data akan diolah Presentation layer Lapis dimana data direpresentasikan Session layer Lapis dimana terjadi pembentukan, pengendalian dan pengakhiran sebuah sesi Transport layer Lapis yang mempersiapkan transfer data end-to-end yang andal Network layer Lapis dimana data di routing yang tidak tergantung pada jenis jaringannya Data Link layer Lapis yang mempersiapkan transfer data point-to-point yang andal Physical layer Lapis dimana data dikirimkan dalam jaringan fisik berupa bit stream
  • 97.
  • 98. Untuk apa Standarisasi • Diperlukan agar memungkinkan terjadi interoprabilitas antara peralatan • Keuntungan â–« Memberi jaminan pasar yang besar untuk peralatan dan perangkat lunak â–« Memungkinkan berbagai produk dari vendor/pabrikan yang berbeda saling berkomunikasi
  • 99. Standards Organizations • Internet Society • ISO • ITU-T (formally CCITT) • ATM forum
  • 100. Quiz 3 • Main Board /Motherboard 1) Jelaskan Apa yang dimaksud dengan CPU Socket, secara umum ada berapa jenis socket 2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Chipset, apa saja bagian yang terkait dengan dan jenis busnya 3) Ada berapa port/slot yang anda kenal ? Sebutkan, (minimum 15) • Interface/Komunikasi Data 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Interface, apa saja fungsi dan karakteristiknya. 2) Apa yang dimaksud dengan transmisi Simplex, Halfduplex dan Fullduplex 3) Sebutkan salah satu media transmisi guided atau unguided (pilih salah satu) jelaskan bagian dan karakteristiknya 4) Apa yang dimaksud dengan NRZI encode berikan contoh data dan sinyalnya