SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Konsep Routing
Konsep Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari
satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan
informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun
dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk
mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan
routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Routing static
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :
 Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
 Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel
routing
 Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang
administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual
untuk mengkonfiguras router dengan routing statis.
Gambar 1 Contoh perintah IP Route
Gambar 2 Menentukan Outgoing Interface
Gambar 3 menentukan next-hop IP Address
Pada gambar 2 dan 3 di atas, administrator jaringan dari router
Hoboken harus mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan
172.16.5.0/24. Karena itu administrator memasukkan 2 perintah ke router.
Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas
dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance semakin reliable rutenya.
Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus
diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih besar diberikan.
Default administrative distance saat menggunakan routing statis adalah
1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing statis akan
ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang “directly connected”. Untuk
melihat informasi administrative distance digunakan perintah show ip route. Nilai
dari administrative distance adalah antara 0 sampai dengan 255 yang diberikan
setelah next-hop atau outgoing interface.
Konfigurasi routing
statis Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai
berikut :
 Langkah 1 – tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address. Address
bias saja interface local atau next hop address yang menuju tujuan.
 Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.
 Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan
address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1. Sedangkan untuk administrative
distance bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.
 Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah
ditentukan pada langkah 1.
 Langkah 5 – keluar dari mode global configuration.
 Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Routing Default
Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama
dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi
dengan cara routing default untuk trafik internet. Routing default secara actual
menggunakan format:
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing interface ]
Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu
menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam
table routing, maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi routing
default:
 Langkah 1 – masuk mode global configuration.
 Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan
0.0.0.0 sebagai mask. Alamat tambahan untuk routing default dapat
berupa address dari local interface yang terhubung langsung ke jaringan
luar atau IP address dari next-hop router.
 Langkah 3 – keluar dari mode global config.
 Langkah 4 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk
menyimpan konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.
Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing
protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol
mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router.
Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki
table routingnya. Seperti pada gambar di bawah ini.
Routing Dinamis
Contoh routing protokol:
 Routing Information Protocol (RIP)
 Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)  Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol (EIGRP)
 Open Shortest Path First (OSPF) Routed protocol digunakan untuk trafik user
langsung.
Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address
jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host
yang lain berdasarkan alamatnya. Contoh routed protocol:
 Internet Protocol (IP)
 Internetwork Packet Exchange (IPX)
Autonomous System (AS)
AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang dalam satu administrasi
yang mempunyai strategi routing bersama. AS mungkin dijalankan oleh satu
atau lebih operator ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar.
American Registry of Internet Numbers (ARIN) adalah suatu service provider
atau seorang administrator yang memberikan nomor identitas ke AS sebesar
16-bit. Routing protokol seperti Cisco IGRP membutuhkan nomor AS (AS
number) yang sifatnya unik.
Tujuan Routing protocol dan autonomous system
Tujuan utama dari routing protokol adalah untuk membangun dan memperbaiki
table routing. Dimana tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang
berhubungan dengan jaringan tersebut. Router menggunakan protokol routing ini
untuk mengatur informasi yang diterima dari router-router lain dan interfacenya
masing-masing, sebagaimana yang terjadi di konfigurasi routing secara manual.
Routing protokol mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang
terbaik ke table routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak
valid lagi. Router menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan
paket-paket routed proto3kol.
AS membagi internetwork global menjadi kecil-kecil menjadi banyak jaringan-
jaringan yang dapat diatur. Tiap-tiap AS mempunyai seting dan aturan sendiri-
sendiri dan nomor AS yang akan membedakannya dari AS yang lain.
Klasifikasi routing protocol
Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua
kategori berikut :
 Distance vector
 Link-state
Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan
jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state
bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu
internetwork.
Routing protokol distance vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table
routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router
yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma
distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford.
Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang
terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari
distance vector.
Link-state
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma
shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari
informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak
spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router.
Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router
dan bagaimana mereka inter-koneksi.Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-
state adalah:
 Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing
yang dikirim antar router
 Topological database – adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA
 SPF algorithm – adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil
dari pohon SPF
 Routing table – adalah daftar rute dan interface
Protokol Routing
Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk
membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
 RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance
vector
 IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco
distance vector
 OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
 EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced
Cisco distance
vector
 BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance
vector
Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai
berikut:
 Routing protokol distance vector
 Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan
jalur
 Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan
karakteristik sebagai berikut:
 Protokol routing distance vector
 Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay
dan reliability
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut:
Protokol routing link-state
Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di
RFC 2328
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan
topologi jaringan
Sekian dan
Terimakasih

More Related Content

What's hot

PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER.pptx
PERANGKAT KERAS  JARINGAN KOMPUTER.pptxPERANGKAT KERAS  JARINGAN KOMPUTER.pptx
PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER.pptxcarlossantos317193
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxDediTriLaksono1
 
Presentasi kabel
Presentasi kabelPresentasi kabel
Presentasi kabelNia Arievah
 
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018Rahadi Teguh Prasetyo
 
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASMK MUhammadiyah Singkut
 
Perawatan jaringan.ppt
Perawatan jaringan.pptPerawatan jaringan.ppt
Perawatan jaringan.pptrosminailham02
 
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxMafud Fauzi Pratama
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP serverMAFauzan
 
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...Walid Umar
 
Bandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputBandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputSelamet Hariadi
 
Laporan Konfigurasi Dasar Mikrotik
Laporan Konfigurasi Dasar MikrotikLaporan Konfigurasi Dasar Mikrotik
Laporan Konfigurasi Dasar MikrotikRumah IT Jambi
 

What's hot (20)

File server
File serverFile server
File server
 
PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER.pptx
PERANGKAT KERAS  JARINGAN KOMPUTER.pptxPERANGKAT KERAS  JARINGAN KOMPUTER.pptx
PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER.pptx
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptx
 
Jaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel pptJaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel ppt
 
Makalah mikrotik
Makalah mikrotikMakalah mikrotik
Makalah mikrotik
 
Presentasi kabel
Presentasi kabelPresentasi kabel
Presentasi kabel
 
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
 
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
 
Perawatan jaringan.ppt
Perawatan jaringan.pptPerawatan jaringan.ppt
Perawatan jaringan.ppt
 
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
 
DHCP server
DHCP serverDHCP server
DHCP server
 
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...
MODUL AJAR ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN - SWITCHING & ROUTING (PPG TKI...
 
Bandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputBandwidth dan Throughput
Bandwidth dan Throughput
 
Persentasi Konfigurasi Mikrotik
Persentasi Konfigurasi MikrotikPersentasi Konfigurasi Mikrotik
Persentasi Konfigurasi Mikrotik
 
Laporan Konfigurasi Dasar Mikrotik
Laporan Konfigurasi Dasar MikrotikLaporan Konfigurasi Dasar Mikrotik
Laporan Konfigurasi Dasar Mikrotik
 
Sistem Operasi Komputer
Sistem Operasi KomputerSistem Operasi Komputer
Sistem Operasi Komputer
 
Topologi jaringan ppt
Topologi jaringan pptTopologi jaringan ppt
Topologi jaringan ppt
 
Power Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamisPower Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamis
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
ATP TJKT.pdf
ATP TJKT.pdfATP TJKT.pdf
ATP TJKT.pdf
 

Similar to Konsep Routing - v2.pptx

Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatlingacing
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )teguhsmk
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioaribowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioariwibowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routerindonesia
 
Routing statis & routing dinamis
Routing statis & routing dinamisRouting statis & routing dinamis
Routing statis & routing dinamisirmanbudiman2
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioariwibowo
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingindonesia
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioaribowo
 

Similar to Konsep Routing - v2.pptx (20)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Routing statis & routing dinamis
Routing statis & routing dinamisRouting statis & routing dinamis
Routing statis & routing dinamis
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Konsep Routing - v2.pptx

  • 2. Konsep Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
  • 3. Routing static Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :  Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router  Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing  Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfiguras router dengan routing statis.
  • 4. Gambar 1 Contoh perintah IP Route Gambar 2 Menentukan Outgoing Interface
  • 5. Gambar 3 menentukan next-hop IP Address
  • 6. Pada gambar 2 dan 3 di atas, administrator jaringan dari router Hoboken harus mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu administrator memasukkan 2 perintah ke router. Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance semakin reliable rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih besar diberikan. Default administrative distance saat menggunakan routing statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang “directly connected”. Untuk melihat informasi administrative distance digunakan perintah show ip route. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai dengan 255 yang diberikan setelah next-hop atau outgoing interface.
  • 7. Konfigurasi routing statis Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut :  Langkah 1 – tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address. Address bias saja interface local atau next hop address yang menuju tujuan.  Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.  Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1. Sedangkan untuk administrative distance bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.  Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah 1.  Langkah 5 – keluar dari mode global configuration.  Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
  • 8. Routing Default Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. Routing default secara actual menggunakan format: ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing interface ] Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table routing, maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.
  • 9. Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi routing default:  Langkah 1 – masuk mode global configuration.  Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask. Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface yang terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next-hop router.  Langkah 3 – keluar dari mode global config.  Langkah 4 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.
  • 10. Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya. Seperti pada gambar di bawah ini. Routing Dinamis
  • 11. Contoh routing protokol:  Routing Information Protocol (RIP)  Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)  Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)  Open Shortest Path First (OSPF) Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya. Contoh routed protocol:  Internet Protocol (IP)  Internetwork Packet Exchange (IPX)
  • 12. Autonomous System (AS) AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang dalam satu administrasi yang mempunyai strategi routing bersama. AS mungkin dijalankan oleh satu atau lebih operator ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar. American Registry of Internet Numbers (ARIN) adalah suatu service provider atau seorang administrator yang memberikan nomor identitas ke AS sebesar 16-bit. Routing protokol seperti Cisco IGRP membutuhkan nomor AS (AS number) yang sifatnya unik.
  • 13. Tujuan Routing protocol dan autonomous system Tujuan utama dari routing protokol adalah untuk membangun dan memperbaiki table routing. Dimana tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang berhubungan dengan jaringan tersebut. Router menggunakan protokol routing ini untuk mengatur informasi yang diterima dari router-router lain dan interfacenya masing-masing, sebagaimana yang terjadi di konfigurasi routing secara manual. Routing protokol mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang terbaik ke table routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi. Router menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan paket-paket routed proto3kol. AS membagi internetwork global menjadi kecil-kecil menjadi banyak jaringan- jaringan yang dapat diatur. Tiap-tiap AS mempunyai seting dan aturan sendiri- sendiri dan nomor AS yang akan membedakannya dari AS yang lain.
  • 14. Klasifikasi routing protocol Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut :  Distance vector  Link-state Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
  • 15. Routing protokol distance vector Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.
  • 16. Link-state Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link- state adalah:  Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router  Topological database – adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA  SPF algorithm – adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF  Routing table – adalah daftar rute dan interface
  • 17. Protokol Routing Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:  RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector  IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector  OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state  EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector
  • 18.  BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:  Routing protokol distance vector  Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur  Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang  Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan karakteristik sebagai berikut:  Protokol routing distance vector  Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
  • 19.  Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut: Protokol routing link-state Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan