ILMIAH
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
KAMPUS – B BEKASI
Dra. Hj.Roisah, MM.Pd
2014
Salah satu dari amal sholeh adalah .....
Beramal ilmu yang bermanfaat
Salah satu cara mengamalkan ilmu adalah ......
dengan menuliskannya
KARYA TULIS
FIKSI NON FIKSI
• Lebih menonjolkan
kekuatan imajinasi
penulis.
• Contoh :
Cerpen.
Novel.
Puisi.
• Lebih menonjolkan pada fakta.
• Contoh :
 Esai, opini, kolom.
 Hasil reportase & investigasi.
 laporan hasil penelitian dalam bentuk
artikel ilmiah populer di media massa
(koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah).
 Laporan hasil penelitian siswa (KIR).
 Laporan tugas akhir di kampus perguruan
tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).
 Makalah, kertas kerja, resensi buku.
 Buku teks, ensiklopedi dll.
Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu.
Format penulisannya harus memenuhi standar yang t elah
ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah.
Dalam penyusunannya menggunakan metodologi tertentu
Termasuk kategori tulisan non fiksi.
KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH
khas
menarik
berbentuk frasa
boleh dengan sub judul
menonjolkan kata kunci
provokatif
KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH
tidak dibubuhi pangkat/gelar akademik,
menerangkan alamat lembaga,
nomor kontak
7
KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH
disajikan dalam satu paragraf (200 kata)
bersifat deskripsi-informatif tentang latar
belakang dan tujuan penelitian
metode yang digunakan
hasil/simpulan yang dicapai
KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH
kata-kata yang mengandung konsep pokok
jumlah bervariasi (3-6 kata tunggal)
pelaksanaan/hasil penelitian
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
latar belakang masalah
hipotesis (bila perlu)
tujuan
disusun dalam 3-4 paragraf (2 hlm ketik)
sering-sering mengacu pada pustaka yang menjadi landasan /
alasan penelitian, manfaat penelitian
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
dimasukkan ke dalam bagian
pendahuluan,
metode,
dan pembahasan;
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
mendeskripsikan secara rinci langkah/cara
penelitian dengan mengacu pada metode
umum (kuantitatif vs deskriptif-kualitatif)
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
tidak sekadar menarasikan hasil penelitian tetapi menunjukkan
hubungan yang ada di antara fakta
tonjolkanlah kecendekiaan peneliti, adakah spekulasi / argumentasi
yang berlebihan, perhatikanlah kerapian paragraf
STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
bukan perulangan hasil
penelitian melainkan
generalisasi dari temuan
termasuk implikasinya
saran harus bertalian
dengan
pelaksanaan/hasil
penelitian.
TAHAPAN
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Pemilihan topik
Berada disekitar kita.
Menarik perhatian.
Lingkup yang sempit dan terbatas
Memiliki data dan fakta yang obyektif
Diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya
Memiliki sumber acuan / bahan
kepustakaan yang dijadikan referensi.
pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah.
penentuan judul dapat dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah / setelah penulisan
karya ilmiah selesai.
Penentuan judul karya ilmiah pertanyaan
yang mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu
What (apa), Why (mengapa), When
(kapan), Where (di mana) dan How
(bagaimana).
Pembatasan topik
penentuan judul
Pembuatan Kerangka
Karangan
membimbing penyusun karya ilmiah.
pedoman penulisan karya ilmiah
sehingga tidak terjadi tumpang tindih
dalam penganalisisannya.
pembuatan rencana daftar isi karya
ilmiah.
18
PENGUMPULAN DATA
Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.
Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.
KONSEP
Pengelompokan bahan,
untuk memgorgani-sasikan
bagian mana yang
didahulukan dan mana yang
termasuk bagian terakhir.
Data yang sudah terkumpul
diseleksi dan dikelompokan
sesuai jenis , sifat atau
bentuk.
Pengonsepan karya ilmiah
dilakukan sesuai dengan
urutan dalam kerangka
karangan yang telah
ditetapkan
Melengkapi yang kurang.
Membuang yang kurang relevan.
Menghindari penyajian yang
berulang-ulang atau tumpang tindih
(overlapping).
Menghindari pemakaian bahasa yang
kurang efektif, misalnya dalam
penulisan dan pemilihan kata,
penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, maupun penerapan kaidah
ejaan
Fikirkan hal-hal yang paling hebat,
Dan engkau akan menjadi terhebat.
Tetapkan akal pada hal tertinggi,
Dan engkau akan mencapai yang
tertinggi.
Dra.Hj.Roisah, MM.Pd
roisah453@gmail.com
roisah.weebly.com
slideshare.net/roisah453

10.karya tulis ilmiah

  • 1.
    ILMIAH UNIVERSITAS SATYA NEGARAINDONESIA KAMPUS – B BEKASI Dra. Hj.Roisah, MM.Pd 2014
  • 2.
    Salah satu dariamal sholeh adalah ..... Beramal ilmu yang bermanfaat Salah satu cara mengamalkan ilmu adalah ...... dengan menuliskannya
  • 3.
    KARYA TULIS FIKSI NONFIKSI • Lebih menonjolkan kekuatan imajinasi penulis. • Contoh : Cerpen. Novel. Puisi. • Lebih menonjolkan pada fakta. • Contoh :  Esai, opini, kolom.  Hasil reportase & investigasi.  laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah populer di media massa (koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah).  Laporan hasil penelitian siswa (KIR).  Laporan tugas akhir di kampus perguruan tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).  Makalah, kertas kerja, resensi buku.  Buku teks, ensiklopedi dll.
  • 4.
    Tulisan yang disusundengan struktur tertentu. Format penulisannya harus memenuhi standar yang t elah ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah. Dalam penyusunannya menggunakan metodologi tertentu Termasuk kategori tulisan non fiksi.
  • 5.
    KOMPONEN KARYA TULISILMIAH khas menarik berbentuk frasa boleh dengan sub judul menonjolkan kata kunci provokatif
  • 6.
    KOMPONEN KARYA TULISILMIAH tidak dibubuhi pangkat/gelar akademik, menerangkan alamat lembaga, nomor kontak
  • 7.
    7 KOMPONEN KARYA TULISILMIAH disajikan dalam satu paragraf (200 kata) bersifat deskripsi-informatif tentang latar belakang dan tujuan penelitian metode yang digunakan hasil/simpulan yang dicapai
  • 8.
    KOMPONEN KARYA TULISILMIAH kata-kata yang mengandung konsep pokok jumlah bervariasi (3-6 kata tunggal) pelaksanaan/hasil penelitian
  • 9.
    STRUKTUR KARYA TULISILMIAH latar belakang masalah hipotesis (bila perlu) tujuan disusun dalam 3-4 paragraf (2 hlm ketik) sering-sering mengacu pada pustaka yang menjadi landasan / alasan penelitian, manfaat penelitian
  • 10.
    STRUKTUR KARYA TULISILMIAH dimasukkan ke dalam bagian pendahuluan, metode, dan pembahasan;
  • 11.
    STRUKTUR KARYA TULISILMIAH mendeskripsikan secara rinci langkah/cara penelitian dengan mengacu pada metode umum (kuantitatif vs deskriptif-kualitatif)
  • 12.
    STRUKTUR KARYA TULISILMIAH tidak sekadar menarasikan hasil penelitian tetapi menunjukkan hubungan yang ada di antara fakta tonjolkanlah kecendekiaan peneliti, adakah spekulasi / argumentasi yang berlebihan, perhatikanlah kerapian paragraf
  • 13.
    STRUKTUR KARYA TULISILMIAH bukan perulangan hasil penelitian melainkan generalisasi dari temuan termasuk implikasinya saran harus bertalian dengan pelaksanaan/hasil penelitian.
  • 14.
  • 15.
    Pemilihan topik Berada disekitarkita. Menarik perhatian. Lingkup yang sempit dan terbatas Memiliki data dan fakta yang obyektif Diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya Memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
  • 16.
    pembatasan topik harusdilakukan sebelum penulisan karya ilmiah. penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah pertanyaan yang mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (di mana) dan How (bagaimana). Pembatasan topik penentuan judul
  • 17.
    Pembuatan Kerangka Karangan membimbing penyusunkarya ilmiah. pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya. pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
  • 18.
    18 PENGUMPULAN DATA Pencarian keterangandari bahan bacaan / referensi. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.
  • 19.
    KONSEP Pengelompokan bahan, untuk memgorgani-sasikan bagianmana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan
  • 20.
    Melengkapi yang kurang. Membuangyang kurang relevan. Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping). Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan
  • 21.
    Fikirkan hal-hal yangpaling hebat, Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi.
  • 22.