SlideShare a Scribd company logo
10 ASPEK DASAR ILMU MANTIQ10 ASPEK DASAR ILMU MANTIQ
1. Pengertiannya [ta’rif]1. Pengertiannya [ta’rif]
2. Obyeknya [maudhu’]2. Obyeknya [maudhu’]
3. Kegunaannya [tsmarah]3. Kegunaannya [tsmarah]
4. Keutamaannya [fadhl]4. Keutamaannya [fadhl]
5. Hubungannya dengan ilmu lain [nisbah]5. Hubungannya dengan ilmu lain [nisbah]
6. Peletak dasar / yang pertama menyusunnya [wadhi’]6. Peletak dasar / yang pertama menyusunnya [wadhi’]
7. Namanya [ism]7. Namanya [ism]
8. Pengambilannya [istimdad]8. Pengambilannya [istimdad]
9. Hukum mempelajarinya [hukm al-syar’i]9. Hukum mempelajarinya [hukm al-syar’i]
10. Problematikanya [masail]10. Problematikanya [masail]
Pengertian Ilmu mantikPengertian Ilmu mantik
Pengertian [ta’rif] Ilmu Mantik telah dirumuskan oleh para ulamaPengertian [ta’rif] Ilmu Mantik telah dirumuskan oleh para ulama
dengan rumusan yang bervariasi meskipun maksudnya sama, yaitudengan rumusan yang bervariasi meskipun maksudnya sama, yaitu
mengungkapkan makna sebagai suatu kata yang dibakukan untukmengungkapkan makna sebagai suatu kata yang dibakukan untuk
nama suatu disiplin ilmu.nama suatu disiplin ilmu.
1.1.Ilmu Mantik adalah tatanan berpikir yang dapat memelihara otakIlmu Mantik adalah tatanan berpikir yang dapat memelihara otak
dari kesalahan berpikir dengan pertolongan Allah swt.dari kesalahan berpikir dengan pertolongan Allah swt.
2.2.Suatu alat yang mengatur kerja otak dalam berpikir agarSuatu alat yang mengatur kerja otak dalam berpikir agar
terhindar dari kesalahan; selain merupakan ilmu kecermatanterhindar dari kesalahan; selain merupakan ilmu kecermatan
praktis.praktis.
3.3.Ilmu yang membahas obyek-obyek pengetahuan tashawwur danIlmu yang membahas obyek-obyek pengetahuan tashawwur dan
tashdiq untuk mencapai interaksi dari keduanya atau suatutashdiq untuk mencapai interaksi dari keduanya atau suatu
pemahaman yang dapat mendeskripsikan tashawwur dan tashdiq.pemahaman yang dapat mendeskripsikan tashawwur dan tashdiq.
Dari ketiga pengertian di atas, yang penuturannya bersifatDari ketiga pengertian di atas, yang penuturannya bersifat
fungsional dan operasional, dapatlah disimpulkan bahwa Ilmufungsional dan operasional, dapatlah disimpulkan bahwa Ilmu
manitik adalah ilmu yang membahas tata aturan berpikir benarmanitik adalah ilmu yang membahas tata aturan berpikir benar
berkenaan dengan obyek pikir untuk memperoleh kebenaran [hak]berkenaan dengan obyek pikir untuk memperoleh kebenaran [hak]
Obyek Ilmu MantikObyek Ilmu Mantik
Obyek ilmu mantik adalah suatu istilah dalam setiap disiplin ilmu. PengertianObyek ilmu mantik adalah suatu istilah dalam setiap disiplin ilmu. Pengertian
obyek adalahobyek adalah
1.1.segala sesuatu berupa esensi dan substansi yang dikaji dalam berbagai ilmu.segala sesuatu berupa esensi dan substansi yang dikaji dalam berbagai ilmu.
2.2.Suatu esensi dan substansi yang dibahas oleh suatu disiplin ilmuSuatu esensi dan substansi yang dibahas oleh suatu disiplin ilmu
Dengan demikian, obyek ilmu mantik adalah esensi dan substansinya. LebihDengan demikian, obyek ilmu mantik adalah esensi dan substansinya. Lebih
lanjut yang menjadi obyek Ilmu Mantik adalah seperti yang dikemukakan olehlanjut yang menjadi obyek Ilmu Mantik adalah seperti yang dikemukakan oleh
beberapa ulama berikut:beberapa ulama berikut:
1.1.Tashawwur dan tashdiq yang akan menghasilkan takrif/definisi [hujjah]Tashawwur dan tashdiq yang akan menghasilkan takrif/definisi [hujjah]
2.2.Pemahaman makna suatu variabel obyek pikir [tashawwur] dan pemahamanPemahaman makna suatu variabel obyek pikir [tashawwur] dan pemahaman
hubungan antara dua variabel atau lebih [tashdiq] untuk menghasilkan suatuhubungan antara dua variabel atau lebih [tashdiq] untuk menghasilkan suatu
pengertian dan argumentasi.pengertian dan argumentasi.
Karena suatu disiplin ilmu merupakan pembeda dari disiplin ilmu lainnya,Karena suatu disiplin ilmu merupakan pembeda dari disiplin ilmu lainnya,
-menurut al-Ghazali- obyek ilmu mantik berkenaan dengan batasan [hadd] dan-menurut al-Ghazali- obyek ilmu mantik berkenaan dengan batasan [hadd] dan
silogisme [qiyas] serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya.silogisme [qiyas] serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya.
Dengan demikian, kegiatan berpikir merupakan kesatuan antara pelaku, obyek,Dengan demikian, kegiatan berpikir merupakan kesatuan antara pelaku, obyek,
dan metode yang ditempuh.dan metode yang ditempuh.
Sebagai kesimpulan, bahwa obyek kajian Ilmu Mantik adalah pengkajianSebagai kesimpulan, bahwa obyek kajian Ilmu Mantik adalah pengkajian
terhadap esensi dan substansi subyek/pelaku nalar (nathiq), obyek nalarterhadap esensi dan substansi subyek/pelaku nalar (nathiq), obyek nalar
(manthuq), dan metode nalar (manhaj nathiq).(manthuq), dan metode nalar (manhaj nathiq).
Tujuan, Kegunaan, dan ManfaatTujuan, Kegunaan, dan Manfaat
Mempelajari Ilmu MantikMempelajari Ilmu Mantik
Tujuan dan kegunaan mempelajari Ilmu mantik diantaranyaTujuan dan kegunaan mempelajari Ilmu mantik diantaranya
adalah:adalah:
1.1.Melatih, mendidik, dan mengembangkan potensi akalMelatih, mendidik, dan mengembangkan potensi akal
dalam mengkaji obyek pikir dengan menggunakandalam mengkaji obyek pikir dengan menggunakan
metodologi berpikir.metodologi berpikir.
2.2.Menempatkan persoalan dan menunaikan tugas padaMenempatkan persoalan dan menunaikan tugas pada
situasi dan kondisi yang tepat,situasi dan kondisi yang tepat,
3.3.Membedakan proses dan kesimpulan berpikir yangMembedakan proses dan kesimpulan berpikir yang
benar [hak] dan yang salah [batil].benar [hak] dan yang salah [batil].
Sumber lain mengatakan bahwa tujuan dan kegunaanSumber lain mengatakan bahwa tujuan dan kegunaan
mempelajari ilmu mantik dapat memelihara pikiran darimempelajari ilmu mantik dapat memelihara pikiran dari
kesalahan berpikir, memperdalam pemahaman, dankesalahan berpikir, memperdalam pemahaman, dan
menyingkap selimut kebodohan.menyingkap selimut kebodohan.
Keutamaan Ilmu mantikKeutamaan Ilmu mantik
Keutamaan ilmu mantik di antaranya dapat mengungguliKeutamaan ilmu mantik di antaranya dapat mengungguli
dan memberi nilai tambah terhadap disiplin ilmu-ilmudan memberi nilai tambah terhadap disiplin ilmu-ilmu
lainnya, sebab kegunaan ilmu mantik bersifat umum.lainnya, sebab kegunaan ilmu mantik bersifat umum.
Artinya ilmu mantik membahas tashawwur dan tashdiq,Artinya ilmu mantik membahas tashawwur dan tashdiq,
sedangkan setiap disiplin ilmu memuat hasil kegiatansedangkan setiap disiplin ilmu memuat hasil kegiatan
tashawwur dan tashdiq sesuai dengan obyek kajiannya.tashawwur dan tashdiq sesuai dengan obyek kajiannya.
Pemahaman kita terhadap ilmu mantik seperti halnyaPemahaman kita terhadap ilmu mantik seperti halnya
terhadap ilmu-ilmu lainnya, bertujuan menumbuhkanterhadap ilmu-ilmu lainnya, bertujuan menumbuhkan
kesadaran betapa pentingnya nilai ilmu bagi kehidupankesadaran betapa pentingnya nilai ilmu bagi kehidupan
manusia serta mendorong manusia agar tertarik dan maumanusia serta mendorong manusia agar tertarik dan mau
mempelajarinya sebagai bagian dari tugas kesehariannya.mempelajarinya sebagai bagian dari tugas kesehariannya.
Hubungan Ilmu Mantik Dengan Ilmu IlmuHubungan Ilmu Mantik Dengan Ilmu Ilmu
LainnyaLainnya
Hubungan Ilmu Mantik dengan ilmu ilmu lainnya, dapat dilihat dari segiHubungan Ilmu Mantik dengan ilmu ilmu lainnya, dapat dilihat dari segi
obyek bahasannya yang universal, yaitu tashawwur dan tashdiq.obyek bahasannya yang universal, yaitu tashawwur dan tashdiq.
Sebab, setiap disiplin ilmu berisikan tashawwur dan tashdiq.Sebab, setiap disiplin ilmu berisikan tashawwur dan tashdiq.
TashawwurTashawwur dandan tashdiqtashdiq merupakan cara menerangkan danmerupakan cara menerangkan dan
menetapkan obyek pikir secara esensial dan substansial, yangmenetapkan obyek pikir secara esensial dan substansial, yang
metodenya dijelaskan dalam Ilmu Mantik. Adapun perwujudan darimetodenya dijelaskan dalam Ilmu Mantik. Adapun perwujudan dari
tashawwur dan tashdiq adalah suatu disiplin ilmu –isi setiap disiplintashawwur dan tashdiq adalah suatu disiplin ilmu –isi setiap disiplin
ilmu adalah keterangan mengenai segala sesuatu yang menjadi obyekilmu adalah keterangan mengenai segala sesuatu yang menjadi obyek
bahasannya yang disebut teori. Jadi, isi suatu disiplin ilmu adalah teoribahasannya yang disebut teori. Jadi, isi suatu disiplin ilmu adalah teori
tentang sesuatu yang menjadi obyek kajiannya, sedangkan teoritentang sesuatu yang menjadi obyek kajiannya, sedangkan teori
berintikan tashawwur dan tashdiq yang menjadi obyek kajian ilmuberintikan tashawwur dan tashdiq yang menjadi obyek kajian ilmu
mantik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hubungan Ilmumantik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hubungan Ilmu
mantik dengan ilmu ilmu lainnya terletak pada fungsinya sebagai alatmantik dengan ilmu ilmu lainnya terletak pada fungsinya sebagai alat
dan kaidah pembuatan teori yang menjadi isi setiap disiplin ilmu.dan kaidah pembuatan teori yang menjadi isi setiap disiplin ilmu.
Sejarah Ilmu MantikSejarah Ilmu Mantik
Perkembangan ilmu mantik tidak terlepas dari perjalanan sejarah FilsafatPerkembangan ilmu mantik tidak terlepas dari perjalanan sejarah Filsafat
Yunani dan transformasinya ke dalam pemikiran Muslim dalam kegiatanYunani dan transformasinya ke dalam pemikiran Muslim dalam kegiatan
ilmiah.ilmiah.
Sejarah perkembangan ilmu mantik tentu saja berkaitan dengan latar belakangSejarah perkembangan ilmu mantik tentu saja berkaitan dengan latar belakang
munculnya ilmu mantik dan perintis perintisnya.munculnya ilmu mantik dan perintis perintisnya.
Para peneliti sejarah pemikiran manusia menjuluki Aristoteles sebagai peletakPara peneliti sejarah pemikiran manusia menjuluki Aristoteles sebagai peletak
dasar bangunan ilmu mantik. Karya tulis Aristoteles dalam bidang logika didasar bangunan ilmu mantik. Karya tulis Aristoteles dalam bidang logika di
antaranyaantaranya Organon Oa LaterpratationOrganon Oa Laterpratation dandan Prior Arsilyteis.Prior Arsilyteis.
Dalam perkembangan berikutnya, mantik Aristo ditrnsfer ke dunia Islam melaluiDalam perkembangan berikutnya, mantik Aristo ditrnsfer ke dunia Islam melalui
kegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulahkegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulah
Abbasiyah [tahun 153-656 H]. Upaya penerjemahan itu antara lainAbbasiyah [tahun 153-656 H]. Upaya penerjemahan itu antara lain
dilakukan oleh Abdullah bin Mughafa –sekretaris Abu Ja’far al-Mansur- dandilakukan oleh Abdullah bin Mughafa –sekretaris Abu Ja’far al-Mansur- dan
Muhammad bin Abdullah Mughafa.Muhammad bin Abdullah Mughafa.
Setelah itu disusul oleh penulis lain seperti Ya’kub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi,Setelah itu disusul oleh penulis lain seperti Ya’kub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi,
ibn Sina, al-Ghazali, dan ibn Rusyd dengan cara memberi ulasan (syarah)ibn Sina, al-Ghazali, dan ibn Rusyd dengan cara memberi ulasan (syarah)
dan memilah-milah disesuaikan dengan tradisi ilmiah islami padadan memilah-milah disesuaikan dengan tradisi ilmiah islami pada
zamannya.zamannya.
Pada era modern muncul pemikir Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,Pada era modern muncul pemikir Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,
dan pemikir lainnya yang mengembangkan ilmu mantik melalui karya-karyadan pemikir lainnya yang mengembangkan ilmu mantik melalui karya-karya
tulisnya.tulisnya.
Setelah ditransfer ke dunia Islam, Mantik Yunani terdiri dari tiga corak berikut:Setelah ditransfer ke dunia Islam, Mantik Yunani terdiri dari tiga corak berikut:
1. Mantik hasil karya kelompok Peripateticieus (Masya’iyyun) atau mantik aliran1. Mantik hasil karya kelompok Peripateticieus (Masya’iyyun) atau mantik aliran
Peripatetisme (Masya’iyah), yaitu pengembangan metode Aristo.Peripatetisme (Masya’iyah), yaitu pengembangan metode Aristo.
2. Mantik hasil karya keplompok Stoicieus (Rawaqiyun) atau mantik aliran2. Mantik hasil karya keplompok Stoicieus (Rawaqiyun) atau mantik aliran
Stoicisme (Rawaqiyah) yangf dikembangkan oleh ahli ilmu Kalam dan ahliStoicisme (Rawaqiyah) yangf dikembangkan oleh ahli ilmu Kalam dan ahli
Ushul Fiqh.Ushul Fiqh.
3. Mantik hasil karya ahli Tasawuf yang disebut Mantik Isyraqi (Mantik Isyraqi).3. Mantik hasil karya ahli Tasawuf yang disebut Mantik Isyraqi (Mantik Isyraqi).
Dalam kategori lain, corak ilmu mantik dapat pula dikelompokkan menjadi tigaDalam kategori lain, corak ilmu mantik dapat pula dikelompokkan menjadi tiga
kelompok berikut:kelompok berikut:
1.1. Mantik murni YunaniMantik murni Yunani
2.2. Mantik Yunani yang bercampur dengan pemikiran Islam, danMantik Yunani yang bercampur dengan pemikiran Islam, dan
3.3. Mantik IslamiMantik Islami
Mantik Aristo dapat diterima dan berkembang di dunia pemikiran IslamMantik Aristo dapat diterima dan berkembang di dunia pemikiran Islam
disebabkan oleh beberapa faktor berikut;disebabkan oleh beberapa faktor berikut;
1.1. Islam mengajarkan prinsip persamaan derajat antara pemeluk IslamIslam mengajarkan prinsip persamaan derajat antara pemeluk Islam
bangsa Arab dan non Arab, berbeda dengan agama non-Islam yangbangsa Arab dan non Arab, berbeda dengan agama non-Islam yang
kerapkali memandang rendah masyarakat jajahannya.kerapkali memandang rendah masyarakat jajahannya.
2.2. Adanya prinsip[ kebebabasan berpikir bagi setiap individu muslimAdanya prinsip[ kebebabasan berpikir bagi setiap individu muslim
3.3. Adanya sikap terbuka untuk mempelajari ilmu pengetahuan peninggalanAdanya sikap terbuka untuk mempelajari ilmu pengetahuan peninggalan
karya pemikir Yunani sebagai bagian obyek kajian ilmiah.karya pemikir Yunani sebagai bagian obyek kajian ilmiah.
Nama Nama Ilmu MantikNama Nama Ilmu Mantik
Para pakar bidang pemikiran menyebut disiplin ilmu yang membahas metodologiPara pakar bidang pemikiran menyebut disiplin ilmu yang membahas metodologi
berpikir ini dengan sebutan-sebutan berikut:berpikir ini dengan sebutan-sebutan berikut:
1. Ilmu Mantik1. Ilmu Mantik
2. Ma’yar al-Ulum2. Ma’yar al-Ulum
3. Ilm al-Mizan3. Ilm al-Mizan
4. Ilm al-Ulum4. Ilm al-Ulum
Sumber Pengambilan Ilmu MantikSumber Pengambilan Ilmu Mantik
Sumber pengambilan ilmu mantik adalah akal, yang merupakan hidayah dari Allah swt.Sumber pengambilan ilmu mantik adalah akal, yang merupakan hidayah dari Allah swt.
Dengan akal, manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Bahkan, karena akal inilahDengan akal, manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Bahkan, karena akal inilah
manusia diberi beban untuk memikul hidayah Din al-Islam. Hidayah yang diberikan Allahmanusia diberi beban untuk memikul hidayah Din al-Islam. Hidayah yang diberikan Allah
kepada manusia –menurut salah seorang mufassir- ada lima macam:kepada manusia –menurut salah seorang mufassir- ada lima macam:
1.1. Hidayah Gharizah (instink), hidayah jenis ini diberikan Allah kepada manusia dan kepadaHidayah Gharizah (instink), hidayah jenis ini diberikan Allah kepada manusia dan kepada
makhluk lainnya.makhluk lainnya.
2.2. Hidayah Hawasi (penglihatan, pendengaran, peniuman, perasaan, dan perabaan). HidayahHidayah Hawasi (penglihatan, pendengaran, peniuman, perasaan, dan perabaan). Hidayah
ini diberikan Allah kepada mausia dan makhluk lainnya.ini diberikan Allah kepada mausia dan makhluk lainnya.
3.3. Hidayah Akal (penalaran), hidayah ini diberikan Allah kepada manusia, malaikat, dan jin.Hidayah Akal (penalaran), hidayah ini diberikan Allah kepada manusia, malaikat, dan jin.
4.4. Hidayah Din al-Islam, hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin.Hidayah Din al-Islam, hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin.
5.5. Hidsayah Taufiq (kemampuan untuk mencocokkan perilaku dengan hidayah yangHidsayah Taufiq (kemampuan untuk mencocokkan perilaku dengan hidayah yang
keempat). Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin berupa daya ikhtiyari.keempat). Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin berupa daya ikhtiyari.
Hukum Mempelajari Ilmu MantikHukum Mempelajari Ilmu Mantik
Para ulama sepakat bahwa hukum mempelajari ilmu mantik IslamiPara ulama sepakat bahwa hukum mempelajari ilmu mantik Islami
adalah sama dengan mempelajari ilmu keislaman lainnya, sesuaiadalah sama dengan mempelajari ilmu keislaman lainnya, sesuai
dengan perintah Nabi Muhammad sawdengan perintah Nabi Muhammad saw
Adapun mempelajari ilmu mantik yang termasuk kategori Mantik murniAdapun mempelajari ilmu mantik yang termasuk kategori Mantik murni
Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam terdapatYunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam terdapat
perbedaan pendapat (ikhtilaf) seperti berikut:perbedaan pendapat (ikhtilaf) seperti berikut:
1.1. Kelompok ibnu Shalah dan Imam Abu Zakaria YahyaKelompok ibnu Shalah dan Imam Abu Zakaria Yahya
berpendapat bahwa hukum mempelajarinya adalah haramberpendapat bahwa hukum mempelajarinya adalah haram
2.2. Kelompok Imam al-Ghazali berpendapat bahwa mempelajarinyaKelompok Imam al-Ghazali berpendapat bahwa mempelajarinya
diperbolehkan, dengan catatan: a) orang yang mempelajarinyadiperbolehkan, dengan catatan: a) orang yang mempelajarinya
cerdas, b) dikaitkan dalam upaya memperdalam al-Quran dan al-cerdas, b) dikaitkan dalam upaya memperdalam al-Quran dan al-
Sunnah, serta mempertahankan keduanya dari seranganSunnah, serta mempertahankan keduanya dari serangan
pemikiran yang mengingkari keduanya, dan c) dalam upayapemikiran yang mengingkari keduanya, dan c) dalam upaya
mencari kebenaran.mencari kebenaran.
3.3. Sebagian kelompok Sunni dan Sufi, seperti SyukhrawardiSebagian kelompok Sunni dan Sufi, seperti Syukhrawardi
menganggapnya haram, bahkan menentang dan memeranginya.menganggapnya haram, bahkan menentang dan memeranginya.
Selain itu ada pula yang beranggapan bahwa mempelajari MantikSelain itu ada pula yang beranggapan bahwa mempelajari Mantik
murni Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islammurni Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam
adalah wajib kifayah, yaitu suatu kewajiban yang dapat diwakili,adalah wajib kifayah, yaitu suatu kewajiban yang dapat diwakili,
tidaks etiap orang mesti mempelajarinya.tidaks etiap orang mesti mempelajarinya.
Problematika Kajian Ilmu MantikProblematika Kajian Ilmu Mantik
Problematika [masa’il] jamak dari mas’alah secara bahasa berartiProblematika [masa’il] jamak dari mas’alah secara bahasa berarti
persoalan. Adapun secara terminologi atau definitif sebagaipersoalan. Adapun secara terminologi atau definitif sebagai
berikut:berikut:
1.1. Problematika adalah keputusan-keputusan yang dicari dalamProblematika adalah keputusan-keputusan yang dicari dalam
suatu disiplin ilmu. Adapun yang menjadi obyeknya adalahsuatu disiplin ilmu. Adapun yang menjadi obyeknya adalah
obyek ilmu, sifat esensial ilmu, atau susunan kaidah-kaidah,obyek ilmu, sifat esensial ilmu, atau susunan kaidah-kaidah,
sedangkan yang menjadi subyeknya adalah perkara-perkarasedangkan yang menjadi subyeknya adalah perkara-perkara
bagian luar yang melekat pada esensi persoalan ilmu.bagian luar yang melekat pada esensi persoalan ilmu.
2.2. Problematika kajian Mantik adalah keputusan-keputusanProblematika kajian Mantik adalah keputusan-keputusan
pealaran yang dikaji dalam proses pemahaman obyek nalar,pealaran yang dikaji dalam proses pemahaman obyek nalar,
kias (silogisme), dans esuatu yang dibuktikan oleh Mantik.kias (silogisme), dans esuatu yang dibuktikan oleh Mantik.
Dari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yangDari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi problematika Ilmu Mantik adalah: a) Pengkajianmenjadi problematika Ilmu Mantik adalah: a) Pengkajian
terhadap pengertian, b) Pengkajian terhadap kekputusan, c)terhadap pengertian, b) Pengkajian terhadap kekputusan, c)
Pengkajian terhadap penuturan, dan d) Pengkajian terhadapPengkajian terhadap penuturan, dan d) Pengkajian terhadap
pembuktian kebenaran penalaran.pembuktian kebenaran penalaran.

More Related Content

What's hot

Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
Maverick60
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
sholihiyyah
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
rismariszki
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
Amalia Damayanti
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
Marhamah Saleh
 
makalah dinasti abbasiyah
makalah dinasti abbasiyahmakalah dinasti abbasiyah
makalah dinasti abbasiyahAzka Al-Kahfi
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Holong Marina Ops
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Ria Widia
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
Chaerul Uman
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
widya adhy
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Thony Hermansyah
 
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Ulfa Nurajizah
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
Marhamah Saleh
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
Ratih Aini
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Miftah Iqtishoduna
 
Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits
deandraprisila14
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamEkonomiIslam
 
Kedudukan Aqidah
Kedudukan AqidahKedudukan Aqidah
Kedudukan Aqidah
Nabilla Aulia
 
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan HasanKajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Muhammad Choiruddin
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
Ahmad Muslimin
 

What's hot (20)

Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
makalah dinasti abbasiyah
makalah dinasti abbasiyahmakalah dinasti abbasiyah
makalah dinasti abbasiyah
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
 
Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 
Kedudukan Aqidah
Kedudukan AqidahKedudukan Aqidah
Kedudukan Aqidah
 
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan HasanKajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
 

Viewers also liked

Penerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiqPenerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiq
Atykah Aura
 
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Atykah Aura
 
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantik
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantikKertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantik
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantikErlinamohamad
 
Berpikir positif
Berpikir positifBerpikir positif
Berpikir positif
heru setiawan
 

Viewers also liked (7)

Penerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiqPenerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiq
 
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
 
A Hassan
A HassanA Hassan
A Hassan
 
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantik
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantikKertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantik
Kertas kerja sejarah dan perkembangan ilmu mantik
 
Berpikir positif
Berpikir positifBerpikir positif
Berpikir positif
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 

Similar to 10 aspek dasar ilmu manthiq

Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
muhammadfaridfaizal
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Fandi Fandi
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
LisdaPuspaawaliaj1
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
RasyidiAli
 
(2)filsafat pancasila1
(2)filsafat pancasila1(2)filsafat pancasila1
(2)filsafat pancasila1
efancoolhand09
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
ziloglow
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Afifah Asra
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
putrihandayanisitompul
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
AYUNWULANNDARI
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Septian Muna Barakati
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
RizkyAmelia88
 
Tugas Filsafat Yulius .pptx
Tugas Filsafat Yulius              .pptxTugas Filsafat Yulius              .pptx
Tugas Filsafat Yulius .pptx
ziloglow
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Ninik Charmila
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
MelShannon2
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
SeptiTirta
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
trysnokoe
 

Similar to 10 aspek dasar ilmu manthiq (20)

Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Ruang lingkup filsafat
Ruang lingkup filsafatRuang lingkup filsafat
Ruang lingkup filsafat
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
 
(2)filsafat pancasila1
(2)filsafat pancasila1(2)filsafat pancasila1
(2)filsafat pancasila1
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 11.pptx
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
Tugas Filsafat Yulius .pptx
Tugas Filsafat Yulius              .pptxTugas Filsafat Yulius              .pptx
Tugas Filsafat Yulius .pptx
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 

10 aspek dasar ilmu manthiq

  • 1. 10 ASPEK DASAR ILMU MANTIQ10 ASPEK DASAR ILMU MANTIQ 1. Pengertiannya [ta’rif]1. Pengertiannya [ta’rif] 2. Obyeknya [maudhu’]2. Obyeknya [maudhu’] 3. Kegunaannya [tsmarah]3. Kegunaannya [tsmarah] 4. Keutamaannya [fadhl]4. Keutamaannya [fadhl] 5. Hubungannya dengan ilmu lain [nisbah]5. Hubungannya dengan ilmu lain [nisbah] 6. Peletak dasar / yang pertama menyusunnya [wadhi’]6. Peletak dasar / yang pertama menyusunnya [wadhi’] 7. Namanya [ism]7. Namanya [ism] 8. Pengambilannya [istimdad]8. Pengambilannya [istimdad] 9. Hukum mempelajarinya [hukm al-syar’i]9. Hukum mempelajarinya [hukm al-syar’i] 10. Problematikanya [masail]10. Problematikanya [masail]
  • 2. Pengertian Ilmu mantikPengertian Ilmu mantik Pengertian [ta’rif] Ilmu Mantik telah dirumuskan oleh para ulamaPengertian [ta’rif] Ilmu Mantik telah dirumuskan oleh para ulama dengan rumusan yang bervariasi meskipun maksudnya sama, yaitudengan rumusan yang bervariasi meskipun maksudnya sama, yaitu mengungkapkan makna sebagai suatu kata yang dibakukan untukmengungkapkan makna sebagai suatu kata yang dibakukan untuk nama suatu disiplin ilmu.nama suatu disiplin ilmu. 1.1.Ilmu Mantik adalah tatanan berpikir yang dapat memelihara otakIlmu Mantik adalah tatanan berpikir yang dapat memelihara otak dari kesalahan berpikir dengan pertolongan Allah swt.dari kesalahan berpikir dengan pertolongan Allah swt. 2.2.Suatu alat yang mengatur kerja otak dalam berpikir agarSuatu alat yang mengatur kerja otak dalam berpikir agar terhindar dari kesalahan; selain merupakan ilmu kecermatanterhindar dari kesalahan; selain merupakan ilmu kecermatan praktis.praktis. 3.3.Ilmu yang membahas obyek-obyek pengetahuan tashawwur danIlmu yang membahas obyek-obyek pengetahuan tashawwur dan tashdiq untuk mencapai interaksi dari keduanya atau suatutashdiq untuk mencapai interaksi dari keduanya atau suatu pemahaman yang dapat mendeskripsikan tashawwur dan tashdiq.pemahaman yang dapat mendeskripsikan tashawwur dan tashdiq. Dari ketiga pengertian di atas, yang penuturannya bersifatDari ketiga pengertian di atas, yang penuturannya bersifat fungsional dan operasional, dapatlah disimpulkan bahwa Ilmufungsional dan operasional, dapatlah disimpulkan bahwa Ilmu manitik adalah ilmu yang membahas tata aturan berpikir benarmanitik adalah ilmu yang membahas tata aturan berpikir benar berkenaan dengan obyek pikir untuk memperoleh kebenaran [hak]berkenaan dengan obyek pikir untuk memperoleh kebenaran [hak]
  • 3. Obyek Ilmu MantikObyek Ilmu Mantik Obyek ilmu mantik adalah suatu istilah dalam setiap disiplin ilmu. PengertianObyek ilmu mantik adalah suatu istilah dalam setiap disiplin ilmu. Pengertian obyek adalahobyek adalah 1.1.segala sesuatu berupa esensi dan substansi yang dikaji dalam berbagai ilmu.segala sesuatu berupa esensi dan substansi yang dikaji dalam berbagai ilmu. 2.2.Suatu esensi dan substansi yang dibahas oleh suatu disiplin ilmuSuatu esensi dan substansi yang dibahas oleh suatu disiplin ilmu Dengan demikian, obyek ilmu mantik adalah esensi dan substansinya. LebihDengan demikian, obyek ilmu mantik adalah esensi dan substansinya. Lebih lanjut yang menjadi obyek Ilmu Mantik adalah seperti yang dikemukakan olehlanjut yang menjadi obyek Ilmu Mantik adalah seperti yang dikemukakan oleh beberapa ulama berikut:beberapa ulama berikut: 1.1.Tashawwur dan tashdiq yang akan menghasilkan takrif/definisi [hujjah]Tashawwur dan tashdiq yang akan menghasilkan takrif/definisi [hujjah] 2.2.Pemahaman makna suatu variabel obyek pikir [tashawwur] dan pemahamanPemahaman makna suatu variabel obyek pikir [tashawwur] dan pemahaman hubungan antara dua variabel atau lebih [tashdiq] untuk menghasilkan suatuhubungan antara dua variabel atau lebih [tashdiq] untuk menghasilkan suatu pengertian dan argumentasi.pengertian dan argumentasi. Karena suatu disiplin ilmu merupakan pembeda dari disiplin ilmu lainnya,Karena suatu disiplin ilmu merupakan pembeda dari disiplin ilmu lainnya, -menurut al-Ghazali- obyek ilmu mantik berkenaan dengan batasan [hadd] dan-menurut al-Ghazali- obyek ilmu mantik berkenaan dengan batasan [hadd] dan silogisme [qiyas] serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya.silogisme [qiyas] serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya. Dengan demikian, kegiatan berpikir merupakan kesatuan antara pelaku, obyek,Dengan demikian, kegiatan berpikir merupakan kesatuan antara pelaku, obyek, dan metode yang ditempuh.dan metode yang ditempuh. Sebagai kesimpulan, bahwa obyek kajian Ilmu Mantik adalah pengkajianSebagai kesimpulan, bahwa obyek kajian Ilmu Mantik adalah pengkajian terhadap esensi dan substansi subyek/pelaku nalar (nathiq), obyek nalarterhadap esensi dan substansi subyek/pelaku nalar (nathiq), obyek nalar (manthuq), dan metode nalar (manhaj nathiq).(manthuq), dan metode nalar (manhaj nathiq).
  • 4. Tujuan, Kegunaan, dan ManfaatTujuan, Kegunaan, dan Manfaat Mempelajari Ilmu MantikMempelajari Ilmu Mantik Tujuan dan kegunaan mempelajari Ilmu mantik diantaranyaTujuan dan kegunaan mempelajari Ilmu mantik diantaranya adalah:adalah: 1.1.Melatih, mendidik, dan mengembangkan potensi akalMelatih, mendidik, dan mengembangkan potensi akal dalam mengkaji obyek pikir dengan menggunakandalam mengkaji obyek pikir dengan menggunakan metodologi berpikir.metodologi berpikir. 2.2.Menempatkan persoalan dan menunaikan tugas padaMenempatkan persoalan dan menunaikan tugas pada situasi dan kondisi yang tepat,situasi dan kondisi yang tepat, 3.3.Membedakan proses dan kesimpulan berpikir yangMembedakan proses dan kesimpulan berpikir yang benar [hak] dan yang salah [batil].benar [hak] dan yang salah [batil]. Sumber lain mengatakan bahwa tujuan dan kegunaanSumber lain mengatakan bahwa tujuan dan kegunaan mempelajari ilmu mantik dapat memelihara pikiran darimempelajari ilmu mantik dapat memelihara pikiran dari kesalahan berpikir, memperdalam pemahaman, dankesalahan berpikir, memperdalam pemahaman, dan menyingkap selimut kebodohan.menyingkap selimut kebodohan.
  • 5. Keutamaan Ilmu mantikKeutamaan Ilmu mantik Keutamaan ilmu mantik di antaranya dapat mengungguliKeutamaan ilmu mantik di antaranya dapat mengungguli dan memberi nilai tambah terhadap disiplin ilmu-ilmudan memberi nilai tambah terhadap disiplin ilmu-ilmu lainnya, sebab kegunaan ilmu mantik bersifat umum.lainnya, sebab kegunaan ilmu mantik bersifat umum. Artinya ilmu mantik membahas tashawwur dan tashdiq,Artinya ilmu mantik membahas tashawwur dan tashdiq, sedangkan setiap disiplin ilmu memuat hasil kegiatansedangkan setiap disiplin ilmu memuat hasil kegiatan tashawwur dan tashdiq sesuai dengan obyek kajiannya.tashawwur dan tashdiq sesuai dengan obyek kajiannya. Pemahaman kita terhadap ilmu mantik seperti halnyaPemahaman kita terhadap ilmu mantik seperti halnya terhadap ilmu-ilmu lainnya, bertujuan menumbuhkanterhadap ilmu-ilmu lainnya, bertujuan menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya nilai ilmu bagi kehidupankesadaran betapa pentingnya nilai ilmu bagi kehidupan manusia serta mendorong manusia agar tertarik dan maumanusia serta mendorong manusia agar tertarik dan mau mempelajarinya sebagai bagian dari tugas kesehariannya.mempelajarinya sebagai bagian dari tugas kesehariannya.
  • 6. Hubungan Ilmu Mantik Dengan Ilmu IlmuHubungan Ilmu Mantik Dengan Ilmu Ilmu LainnyaLainnya Hubungan Ilmu Mantik dengan ilmu ilmu lainnya, dapat dilihat dari segiHubungan Ilmu Mantik dengan ilmu ilmu lainnya, dapat dilihat dari segi obyek bahasannya yang universal, yaitu tashawwur dan tashdiq.obyek bahasannya yang universal, yaitu tashawwur dan tashdiq. Sebab, setiap disiplin ilmu berisikan tashawwur dan tashdiq.Sebab, setiap disiplin ilmu berisikan tashawwur dan tashdiq. TashawwurTashawwur dandan tashdiqtashdiq merupakan cara menerangkan danmerupakan cara menerangkan dan menetapkan obyek pikir secara esensial dan substansial, yangmenetapkan obyek pikir secara esensial dan substansial, yang metodenya dijelaskan dalam Ilmu Mantik. Adapun perwujudan darimetodenya dijelaskan dalam Ilmu Mantik. Adapun perwujudan dari tashawwur dan tashdiq adalah suatu disiplin ilmu –isi setiap disiplintashawwur dan tashdiq adalah suatu disiplin ilmu –isi setiap disiplin ilmu adalah keterangan mengenai segala sesuatu yang menjadi obyekilmu adalah keterangan mengenai segala sesuatu yang menjadi obyek bahasannya yang disebut teori. Jadi, isi suatu disiplin ilmu adalah teoribahasannya yang disebut teori. Jadi, isi suatu disiplin ilmu adalah teori tentang sesuatu yang menjadi obyek kajiannya, sedangkan teoritentang sesuatu yang menjadi obyek kajiannya, sedangkan teori berintikan tashawwur dan tashdiq yang menjadi obyek kajian ilmuberintikan tashawwur dan tashdiq yang menjadi obyek kajian ilmu mantik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hubungan Ilmumantik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hubungan Ilmu mantik dengan ilmu ilmu lainnya terletak pada fungsinya sebagai alatmantik dengan ilmu ilmu lainnya terletak pada fungsinya sebagai alat dan kaidah pembuatan teori yang menjadi isi setiap disiplin ilmu.dan kaidah pembuatan teori yang menjadi isi setiap disiplin ilmu.
  • 7. Sejarah Ilmu MantikSejarah Ilmu Mantik Perkembangan ilmu mantik tidak terlepas dari perjalanan sejarah FilsafatPerkembangan ilmu mantik tidak terlepas dari perjalanan sejarah Filsafat Yunani dan transformasinya ke dalam pemikiran Muslim dalam kegiatanYunani dan transformasinya ke dalam pemikiran Muslim dalam kegiatan ilmiah.ilmiah. Sejarah perkembangan ilmu mantik tentu saja berkaitan dengan latar belakangSejarah perkembangan ilmu mantik tentu saja berkaitan dengan latar belakang munculnya ilmu mantik dan perintis perintisnya.munculnya ilmu mantik dan perintis perintisnya. Para peneliti sejarah pemikiran manusia menjuluki Aristoteles sebagai peletakPara peneliti sejarah pemikiran manusia menjuluki Aristoteles sebagai peletak dasar bangunan ilmu mantik. Karya tulis Aristoteles dalam bidang logika didasar bangunan ilmu mantik. Karya tulis Aristoteles dalam bidang logika di antaranyaantaranya Organon Oa LaterpratationOrganon Oa Laterpratation dandan Prior Arsilyteis.Prior Arsilyteis. Dalam perkembangan berikutnya, mantik Aristo ditrnsfer ke dunia Islam melaluiDalam perkembangan berikutnya, mantik Aristo ditrnsfer ke dunia Islam melalui kegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulahkegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulah Abbasiyah [tahun 153-656 H]. Upaya penerjemahan itu antara lainAbbasiyah [tahun 153-656 H]. Upaya penerjemahan itu antara lain dilakukan oleh Abdullah bin Mughafa –sekretaris Abu Ja’far al-Mansur- dandilakukan oleh Abdullah bin Mughafa –sekretaris Abu Ja’far al-Mansur- dan Muhammad bin Abdullah Mughafa.Muhammad bin Abdullah Mughafa. Setelah itu disusul oleh penulis lain seperti Ya’kub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi,Setelah itu disusul oleh penulis lain seperti Ya’kub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi, ibn Sina, al-Ghazali, dan ibn Rusyd dengan cara memberi ulasan (syarah)ibn Sina, al-Ghazali, dan ibn Rusyd dengan cara memberi ulasan (syarah) dan memilah-milah disesuaikan dengan tradisi ilmiah islami padadan memilah-milah disesuaikan dengan tradisi ilmiah islami pada zamannya.zamannya. Pada era modern muncul pemikir Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,Pada era modern muncul pemikir Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan pemikir lainnya yang mengembangkan ilmu mantik melalui karya-karyadan pemikir lainnya yang mengembangkan ilmu mantik melalui karya-karya tulisnya.tulisnya.
  • 8. Setelah ditransfer ke dunia Islam, Mantik Yunani terdiri dari tiga corak berikut:Setelah ditransfer ke dunia Islam, Mantik Yunani terdiri dari tiga corak berikut: 1. Mantik hasil karya kelompok Peripateticieus (Masya’iyyun) atau mantik aliran1. Mantik hasil karya kelompok Peripateticieus (Masya’iyyun) atau mantik aliran Peripatetisme (Masya’iyah), yaitu pengembangan metode Aristo.Peripatetisme (Masya’iyah), yaitu pengembangan metode Aristo. 2. Mantik hasil karya keplompok Stoicieus (Rawaqiyun) atau mantik aliran2. Mantik hasil karya keplompok Stoicieus (Rawaqiyun) atau mantik aliran Stoicisme (Rawaqiyah) yangf dikembangkan oleh ahli ilmu Kalam dan ahliStoicisme (Rawaqiyah) yangf dikembangkan oleh ahli ilmu Kalam dan ahli Ushul Fiqh.Ushul Fiqh. 3. Mantik hasil karya ahli Tasawuf yang disebut Mantik Isyraqi (Mantik Isyraqi).3. Mantik hasil karya ahli Tasawuf yang disebut Mantik Isyraqi (Mantik Isyraqi). Dalam kategori lain, corak ilmu mantik dapat pula dikelompokkan menjadi tigaDalam kategori lain, corak ilmu mantik dapat pula dikelompokkan menjadi tiga kelompok berikut:kelompok berikut: 1.1. Mantik murni YunaniMantik murni Yunani 2.2. Mantik Yunani yang bercampur dengan pemikiran Islam, danMantik Yunani yang bercampur dengan pemikiran Islam, dan 3.3. Mantik IslamiMantik Islami Mantik Aristo dapat diterima dan berkembang di dunia pemikiran IslamMantik Aristo dapat diterima dan berkembang di dunia pemikiran Islam disebabkan oleh beberapa faktor berikut;disebabkan oleh beberapa faktor berikut; 1.1. Islam mengajarkan prinsip persamaan derajat antara pemeluk IslamIslam mengajarkan prinsip persamaan derajat antara pemeluk Islam bangsa Arab dan non Arab, berbeda dengan agama non-Islam yangbangsa Arab dan non Arab, berbeda dengan agama non-Islam yang kerapkali memandang rendah masyarakat jajahannya.kerapkali memandang rendah masyarakat jajahannya. 2.2. Adanya prinsip[ kebebabasan berpikir bagi setiap individu muslimAdanya prinsip[ kebebabasan berpikir bagi setiap individu muslim 3.3. Adanya sikap terbuka untuk mempelajari ilmu pengetahuan peninggalanAdanya sikap terbuka untuk mempelajari ilmu pengetahuan peninggalan karya pemikir Yunani sebagai bagian obyek kajian ilmiah.karya pemikir Yunani sebagai bagian obyek kajian ilmiah.
  • 9. Nama Nama Ilmu MantikNama Nama Ilmu Mantik Para pakar bidang pemikiran menyebut disiplin ilmu yang membahas metodologiPara pakar bidang pemikiran menyebut disiplin ilmu yang membahas metodologi berpikir ini dengan sebutan-sebutan berikut:berpikir ini dengan sebutan-sebutan berikut: 1. Ilmu Mantik1. Ilmu Mantik 2. Ma’yar al-Ulum2. Ma’yar al-Ulum 3. Ilm al-Mizan3. Ilm al-Mizan 4. Ilm al-Ulum4. Ilm al-Ulum Sumber Pengambilan Ilmu MantikSumber Pengambilan Ilmu Mantik Sumber pengambilan ilmu mantik adalah akal, yang merupakan hidayah dari Allah swt.Sumber pengambilan ilmu mantik adalah akal, yang merupakan hidayah dari Allah swt. Dengan akal, manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Bahkan, karena akal inilahDengan akal, manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Bahkan, karena akal inilah manusia diberi beban untuk memikul hidayah Din al-Islam. Hidayah yang diberikan Allahmanusia diberi beban untuk memikul hidayah Din al-Islam. Hidayah yang diberikan Allah kepada manusia –menurut salah seorang mufassir- ada lima macam:kepada manusia –menurut salah seorang mufassir- ada lima macam: 1.1. Hidayah Gharizah (instink), hidayah jenis ini diberikan Allah kepada manusia dan kepadaHidayah Gharizah (instink), hidayah jenis ini diberikan Allah kepada manusia dan kepada makhluk lainnya.makhluk lainnya. 2.2. Hidayah Hawasi (penglihatan, pendengaran, peniuman, perasaan, dan perabaan). HidayahHidayah Hawasi (penglihatan, pendengaran, peniuman, perasaan, dan perabaan). Hidayah ini diberikan Allah kepada mausia dan makhluk lainnya.ini diberikan Allah kepada mausia dan makhluk lainnya. 3.3. Hidayah Akal (penalaran), hidayah ini diberikan Allah kepada manusia, malaikat, dan jin.Hidayah Akal (penalaran), hidayah ini diberikan Allah kepada manusia, malaikat, dan jin. 4.4. Hidayah Din al-Islam, hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin.Hidayah Din al-Islam, hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin. 5.5. Hidsayah Taufiq (kemampuan untuk mencocokkan perilaku dengan hidayah yangHidsayah Taufiq (kemampuan untuk mencocokkan perilaku dengan hidayah yang keempat). Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin berupa daya ikhtiyari.keempat). Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan jin berupa daya ikhtiyari.
  • 10. Hukum Mempelajari Ilmu MantikHukum Mempelajari Ilmu Mantik Para ulama sepakat bahwa hukum mempelajari ilmu mantik IslamiPara ulama sepakat bahwa hukum mempelajari ilmu mantik Islami adalah sama dengan mempelajari ilmu keislaman lainnya, sesuaiadalah sama dengan mempelajari ilmu keislaman lainnya, sesuai dengan perintah Nabi Muhammad sawdengan perintah Nabi Muhammad saw Adapun mempelajari ilmu mantik yang termasuk kategori Mantik murniAdapun mempelajari ilmu mantik yang termasuk kategori Mantik murni Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam terdapatYunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam terdapat perbedaan pendapat (ikhtilaf) seperti berikut:perbedaan pendapat (ikhtilaf) seperti berikut: 1.1. Kelompok ibnu Shalah dan Imam Abu Zakaria YahyaKelompok ibnu Shalah dan Imam Abu Zakaria Yahya berpendapat bahwa hukum mempelajarinya adalah haramberpendapat bahwa hukum mempelajarinya adalah haram 2.2. Kelompok Imam al-Ghazali berpendapat bahwa mempelajarinyaKelompok Imam al-Ghazali berpendapat bahwa mempelajarinya diperbolehkan, dengan catatan: a) orang yang mempelajarinyadiperbolehkan, dengan catatan: a) orang yang mempelajarinya cerdas, b) dikaitkan dalam upaya memperdalam al-Quran dan al-cerdas, b) dikaitkan dalam upaya memperdalam al-Quran dan al- Sunnah, serta mempertahankan keduanya dari seranganSunnah, serta mempertahankan keduanya dari serangan pemikiran yang mengingkari keduanya, dan c) dalam upayapemikiran yang mengingkari keduanya, dan c) dalam upaya mencari kebenaran.mencari kebenaran. 3.3. Sebagian kelompok Sunni dan Sufi, seperti SyukhrawardiSebagian kelompok Sunni dan Sufi, seperti Syukhrawardi menganggapnya haram, bahkan menentang dan memeranginya.menganggapnya haram, bahkan menentang dan memeranginya. Selain itu ada pula yang beranggapan bahwa mempelajari MantikSelain itu ada pula yang beranggapan bahwa mempelajari Mantik murni Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islammurni Yunani dan Mantik campuran antara Yunani dan Islam adalah wajib kifayah, yaitu suatu kewajiban yang dapat diwakili,adalah wajib kifayah, yaitu suatu kewajiban yang dapat diwakili, tidaks etiap orang mesti mempelajarinya.tidaks etiap orang mesti mempelajarinya.
  • 11. Problematika Kajian Ilmu MantikProblematika Kajian Ilmu Mantik Problematika [masa’il] jamak dari mas’alah secara bahasa berartiProblematika [masa’il] jamak dari mas’alah secara bahasa berarti persoalan. Adapun secara terminologi atau definitif sebagaipersoalan. Adapun secara terminologi atau definitif sebagai berikut:berikut: 1.1. Problematika adalah keputusan-keputusan yang dicari dalamProblematika adalah keputusan-keputusan yang dicari dalam suatu disiplin ilmu. Adapun yang menjadi obyeknya adalahsuatu disiplin ilmu. Adapun yang menjadi obyeknya adalah obyek ilmu, sifat esensial ilmu, atau susunan kaidah-kaidah,obyek ilmu, sifat esensial ilmu, atau susunan kaidah-kaidah, sedangkan yang menjadi subyeknya adalah perkara-perkarasedangkan yang menjadi subyeknya adalah perkara-perkara bagian luar yang melekat pada esensi persoalan ilmu.bagian luar yang melekat pada esensi persoalan ilmu. 2.2. Problematika kajian Mantik adalah keputusan-keputusanProblematika kajian Mantik adalah keputusan-keputusan pealaran yang dikaji dalam proses pemahaman obyek nalar,pealaran yang dikaji dalam proses pemahaman obyek nalar, kias (silogisme), dans esuatu yang dibuktikan oleh Mantik.kias (silogisme), dans esuatu yang dibuktikan oleh Mantik. Dari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yangDari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi problematika Ilmu Mantik adalah: a) Pengkajianmenjadi problematika Ilmu Mantik adalah: a) Pengkajian terhadap pengertian, b) Pengkajian terhadap kekputusan, c)terhadap pengertian, b) Pengkajian terhadap kekputusan, c) Pengkajian terhadap penuturan, dan d) Pengkajian terhadapPengkajian terhadap penuturan, dan d) Pengkajian terhadap pembuktian kebenaran penalaran.pembuktian kebenaran penalaran.