SlideShare a Scribd company logo
Makna Agama
Teori Korespondensi : kesesuaian antara pernyataan dengan
kenyataan.
Teori Koherensi : kesesuaian antara suatu pernyataan
dengan pernyataan lainya yang sudah terlebih dahulu
diketahui dan diakui.
Teori Kebenaran
Teori Kebenaran (lanjutan)
Teori Pragmatis : suatu proposisi adalah benar sepanjang
proposisi itu berlaku works, atau memuaskan satisfies.
Adapun batu ujinya adalah : kegunaan utility, dapat
dikerjakan workablity, dan akibatnya memuaskan
satisfactory consequence
Ilmu Pengetahuan
Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistema mengenai
kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum
tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia, dan agama) sejauh
yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu penginderaan
manusia yang kebenarannya diuji secara empiris, riset, dan
eksperimental. (Saefudin MA, Endang)
Institusi Kebenaran (Ilmu)
Prosedur metode ilmiah
Koleksi, Observasi, Seleksi, Klasifikasi, Interpretasi, Generalisasi,
Hipotesa, Verifikasi, Evaluasi, Perumusan Teori, Perumusan Dalil.
Objek Ilmu
Objek materia : manusia & alam
Objek forma : aspek-aspek pada manusia & alam
Ciri Ilmu
Akumulatif, rasional, empirik, & umum
Fungsi Ilmu
Deskriptif, pengembangan, prediksi, & kontrol
Ilmu Pengetahuan (lanjutan)
Kriteria Ilmu yang Berguna
Dapat meningkatkan pengetahuannya
kepada Allah
Efektif dapat membantu
mengembangkan masyarakat Islam
dan merealisasikan tujuan-tujuannya
Dapat membimbing orang lain
Dapat memecahkan berbagai problem
masyarakat manusia
Institusi Kebenaran (Filsafat)
Filsafat : hasil daya upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara
radikal dan integral serta sistematik hakikat sarwa
yang ada, yaitu hakikat Tuhan, Manusia, dan Alam.
(Saefudin MA, Endang)
Menurut Immanuel Kant: filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segala pengetahuan
yang mencakup empat persoalan:
1. Apakah yang dapat ketahui (metafisika)
2. Apakah yang boleh dikerjakan (etika)
3. Sampai dimanakah pengharapan kita
(agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia
(antropologi)
Cabang-cabang filsafat:
1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik
fisika/di atas jangkauan manusia/bersifat
transenden.
2. Logika: filsafat tentang fikiran yang benar dan yang
salah.
3. Etika: filsafat tentang tingkah laku yang baik dan
yang buruk.
4. Estetika: filsafat tentang krasi yang indah dan yang
jelek.
5. Epistemologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
Ciri pikiran kefilsafatan
1. Konsepsional
2. Saling berhubungan
3. Koheren
4. Rasional
5. Menyeluruh (komprehensif)
6. Suatu Pandangan dunia
7. Suatu definisi pendahuluan
Konsepsi: hasil generalisasi serta abstraksi dari
pengalaman ttg hal-hal serta proses satu demi
satu
Saling berhubungan: Utk mengatakan apakah
kebenaran, org hrs berusaha menemukan apa
yg dinamakan kenyataan.
Bersifat koheren (runtut)
Rasional: penyusunan bagan konseptual bersifat
rasional dimana bagian-bagiannya logis
berhubungan satu dgn yg lain
Konprehensif: tdk ada sesuatupun yg berada diluar
jangkauannya. Filsafat berusaha memberikan
penjelasan ttg dunia seluruhnya, termasuk dirinya
sendiri. Filsafat mencari kebenaran ttg segala sesuatu
dan kebenaran ini hrs dinyatakan dlm bentuk yg paling
umum
Pandangan dunia: Memberikan keterangan ttg dunia dan
semua hal yg ada di dlmnya.
Definisi pendahuluan: Dgn mengingat ciri-ciri perenungan
kefilsafatan kita dpt memberikan definisi ttg filsafat
berupa definisi operasional. Filsafat merupakan hasil
perenungan kefilsafatan yg dpt dikatakan ttg pemikiran
ilmiah.
Tujuan dan fungsi filsafat
1. Tujuan filsafat adalah kebenaran yang sebenar-
benarnya. (Takdir Alisjahbana)
2. Filsafat melebihi dari sekedar pemandangan
umum, memberi anjuran, membuat daftar yang
berharga dan tidak berharga dalam hidup, memberi
arti dan tujuan hidup manusia, memberi pandangan
dunia/weltanschauung (Karl Jaspers)
3. Tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan
semangat masa di mana kita hidup melainkan
membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah
kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan,
menentukan arah dan menuntun pada jalan-jalan
baru (Radhakrishnan)
Definisi agama
Definisi agama selalu bersifat satu sisi,
parsial, dan tidak mencakup. Menurut
Leuba definisi agama terbagi dalam 3
(tiga) kategori:
 Intelektualistik (menegaskan kepercayaan)
 Voluntaristik (menekankan kemauan)
 Afektivistik (menyangkut perasaan)
The Psychological Study of Religion
Psikografi Agama
Dimensi ideologis, berkaitan dengan apa
yang harus dipercayai. Ada tiga kategori
kepercayaan:
 Kepercayaan yang menjadi dasar esensial agama
 Kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan Ilahi
dalam penciptaan manusia
 Kepercayaan yang berkaitan dengan cara terbaik
untuk melaksanakan tujuan Ilahi
Dimensi Ritualistik, berkaitan dengan
sejumlah perilaku/ritual
Psikografi agama (lanjutan)
Dimensi Eksperensial, berkaitan dengan
perasaan keagamaan yang dialami oleh
penganut agama
Dimensi Intelektual, berkaitan dengan
informasi yang harus diketahaui para
pengikutnya
Dimensi Konsekuensial, berkaitan dengan
akibat ajaran agama dalam perilaku umum,
yang tidak secara langsung dan secara
khusus ditetapkan agama
Agama : suatu peraturan yang mendorong jiwa seseorang yang
mempunyai akal, memegang peraturan Tuhan dengan kehendaknya
sendiri untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan kebahagian di
akhirat.( Prof. Abdul Munim)
Agama : ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan terhadap aturan,
petunjuk, perintah, yang diberikan Allah kepada manusia lewat
utusan-utusan-Nya.(H. Agus Salim)
Institusi Kebenaran (Agama)
Pengertian Agama (lanjutan)
Katholik : segala bentuk hubungan manusia dengan yang Suci.
Terhadap yang Suci manusia kurang pantas, sama sekali
tergantung, takut karena sifatnya yang dahsyat
(tremendum), tetapi manusia sekaligus tertarik
kepadanya karena sifat-sifatnya yang mempesonakan
(fascimmosum).
Pengertian Agama (lanjutan)
Psikologi agama : pengakuan pribadi terhadap yang
dihayati sebagai “Yang Adi Insani/Super Human”
yang menggejala dalam penghayatan dan tingkah laku
orang yang bersangkutan lebih-lebih kalau usahanya
untuk menyelaraskan dengan yang Adi Insani.
Pengertian Agama (lanjutan)
Hindu
Agama: kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang
diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi yang kekal dan abadi.
Budha
Agama : suatu badan dari ajaran kesusilaan dan filsafat dan
pengakuan berdasarkan keyakinan terhadap pelajaran
yang diakui baik.
Konseptualisasi agama berdasarkan tingkat
analisis personal-sosial, fungsi-substansi
Fungsi (1) Substansi (2)
Personal
(1)
Apa saja yang memenuhi tujuan
keagamaan individu, seperti:
memberikan makna, mengurangi
rasa bersalah, memberikan
bimbingan moral, membantu
menghadapi maut, dst
Kepercayaan individu yang
khusus. Kesadaran personal
akan adanya yang sakral,
transenden, dan Ilahi
Sosial
(2)
Apa saja yang menjalankan fungsi
agama di masyarakat. Berjalannya
proses kelompok dalam kelompok
agama
Perumusan ajaran agama
yang resmi. Konsensus
kelompok tentang
kepercayaan dan praktik.
Sikap di hadapan publik yang
diambil gereja, sinagog,
mazhab, sekte
Ciri-ciri Khas Agama
Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan)
Pembedaan antara objek sakral dan profan
Tindakan ritual yang berpusat pada objek sakral
Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh Tuhan
Perasaan yang khas agama (ketakjuban, perasaan
minteri, rasa bersalah, pemujaan), yang bangkit di tengah
objek sakral atau ketika menjalankan ritual dan yang
dihubungkan dengan gagasan ketuhanan
Sembahyang dan bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan
Pandangan dunia atau gambaran umum tentang dunia
secara keseluruhan dan tempat individu di dalamnya.
Gambaran ini mengandung penjelasan tentang tujuan
menyeluruh dari dunia ini dan petunjuk tentang bagaimana
individu menempatkan diri di dalamnya
Pengelolaan kehidupan yang bersifat menyeluruh, yang
didasarkan pada pandangan dunia tersebut.
Kelompok sosial yang diikat bersama oleh hal-hal di atas
.The Encyclopedia of Philosophy
Metode Pemikiran Keagamaan
 Metode lahiriah dan formal dalam agama
 Metode pemahaman intelektual
 Metode penghayatan rohaniah yang dicapai melalui
keikhlasan dalam ibadah kepada Tuhan.
(al-Thabathabaiy)
Empat golongan manusia:
hubungan kepercayaan-pengetahuan
Pengetahuan
Iman
Iman berpengetahuan
Ada iman dan ada pengetahuan
Iman buta
Ada iman, tidak ada
pengetahuan
Penolakan buta
Tidak ada iman, tidak ada
pengetahuan
Penolakan
berpengetahuan
Tidak ada iman, ada
pengetahuan
Empat golongan manusia:
hubungan kepercayaan-amal
Amal
Iman
Mukmin Konsisten
Ada iman dan ada amal
Munafik
Ada iman, tidak ada amal
Non-Mukmin Konsisten
Tidak ada iman, tidak ada amal
Agnostik moral
Tidak ada iman, tetapi
beramal baik
Agama mendidik manusia menjadi tentram, damai, tabah, dan
tawakal serta ulet dan pencaya pada diri sendiri.
Agama dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi berani
berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dengan kesiapan
mengabdi dan berkorban.
Agama memberi sugesti kepada manusia agar jiwanya tumbuh
sifat mulia.
Peranan dan Fungsi Agama
Referensi
Anshary M.A., Endang, Ilmu, Filsafat, dan Agama
Rahmat, DR. Jalaludin, Psikologi Agama
Al-Thabatabaiy, Inilah Islam

More Related Content

What's hot

Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
Hidayahilya
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Fauzan Wildan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Ria Widia
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
Buyung Iskandar
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
 
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLEFALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
Husna M
 
Cabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafahCabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafah
Kathal Paiya
 

What's hot (15)

Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan Agama
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Arab pujiati
Arab pujiatiArab pujiati
Arab pujiati
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Minggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septMinggu 3 25 sept
Minggu 3 25 sept
 
Filsafat 5
Filsafat 5Filsafat 5
Filsafat 5
 
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLEFALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
FALSAFAH ETIKA ARISTOTLE
 
Cabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafahCabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafah
 

Viewers also liked (8)

Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
 
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuankepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
 
Bab 6 kepelbagaian agama
Bab 6   kepelbagaian agamaBab 6   kepelbagaian agama
Bab 6 kepelbagaian agama
 
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
 
Hubungan Etnik Bab-5
Hubungan Etnik Bab-5Hubungan Etnik Bab-5
Hubungan Etnik Bab-5
 
Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6
 
Hubungan Etnik Bab-1
Hubungan Etnik Bab-1Hubungan Etnik Bab-1
Hubungan Etnik Bab-1
 

Similar to 1. makna agama 1

HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
Roida1
 
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
rhika
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Intelektual Aceh
 

Similar to 1. makna agama 1 (20)

Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Presentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptxPresentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptx
 
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KEL 3.pptx
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
 
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 

1. makna agama 1

  • 2. Teori Korespondensi : kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan. Teori Koherensi : kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainya yang sudah terlebih dahulu diketahui dan diakui. Teori Kebenaran
  • 3. Teori Kebenaran (lanjutan) Teori Pragmatis : suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku works, atau memuaskan satisfies. Adapun batu ujinya adalah : kegunaan utility, dapat dikerjakan workablity, dan akibatnya memuaskan satisfactory consequence
  • 4. Ilmu Pengetahuan Usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistema mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidiki (alam, manusia, dan agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran yang dibantu penginderaan manusia yang kebenarannya diuji secara empiris, riset, dan eksperimental. (Saefudin MA, Endang) Institusi Kebenaran (Ilmu)
  • 5. Prosedur metode ilmiah Koleksi, Observasi, Seleksi, Klasifikasi, Interpretasi, Generalisasi, Hipotesa, Verifikasi, Evaluasi, Perumusan Teori, Perumusan Dalil. Objek Ilmu Objek materia : manusia & alam Objek forma : aspek-aspek pada manusia & alam Ciri Ilmu Akumulatif, rasional, empirik, & umum Fungsi Ilmu Deskriptif, pengembangan, prediksi, & kontrol Ilmu Pengetahuan (lanjutan)
  • 6. Kriteria Ilmu yang Berguna Dapat meningkatkan pengetahuannya kepada Allah Efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuan-tujuannya Dapat membimbing orang lain Dapat memecahkan berbagai problem masyarakat manusia
  • 7. Institusi Kebenaran (Filsafat) Filsafat : hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral serta sistematik hakikat sarwa yang ada, yaitu hakikat Tuhan, Manusia, dan Alam. (Saefudin MA, Endang)
  • 8. Menurut Immanuel Kant: filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup empat persoalan: 1. Apakah yang dapat ketahui (metafisika) 2. Apakah yang boleh dikerjakan (etika) 3. Sampai dimanakah pengharapan kita (agama) 4. Apakah yang dinamakan manusia (antropologi)
  • 9. Cabang-cabang filsafat: 1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika/di atas jangkauan manusia/bersifat transenden. 2. Logika: filsafat tentang fikiran yang benar dan yang salah. 3. Etika: filsafat tentang tingkah laku yang baik dan yang buruk. 4. Estetika: filsafat tentang krasi yang indah dan yang jelek. 5. Epistemologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
  • 10. Ciri pikiran kefilsafatan 1. Konsepsional 2. Saling berhubungan 3. Koheren 4. Rasional 5. Menyeluruh (komprehensif) 6. Suatu Pandangan dunia 7. Suatu definisi pendahuluan
  • 11. Konsepsi: hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman ttg hal-hal serta proses satu demi satu Saling berhubungan: Utk mengatakan apakah kebenaran, org hrs berusaha menemukan apa yg dinamakan kenyataan. Bersifat koheren (runtut) Rasional: penyusunan bagan konseptual bersifat rasional dimana bagian-bagiannya logis berhubungan satu dgn yg lain
  • 12. Konprehensif: tdk ada sesuatupun yg berada diluar jangkauannya. Filsafat berusaha memberikan penjelasan ttg dunia seluruhnya, termasuk dirinya sendiri. Filsafat mencari kebenaran ttg segala sesuatu dan kebenaran ini hrs dinyatakan dlm bentuk yg paling umum Pandangan dunia: Memberikan keterangan ttg dunia dan semua hal yg ada di dlmnya. Definisi pendahuluan: Dgn mengingat ciri-ciri perenungan kefilsafatan kita dpt memberikan definisi ttg filsafat berupa definisi operasional. Filsafat merupakan hasil perenungan kefilsafatan yg dpt dikatakan ttg pemikiran ilmiah.
  • 13. Tujuan dan fungsi filsafat 1. Tujuan filsafat adalah kebenaran yang sebenar- benarnya. (Takdir Alisjahbana) 2. Filsafat melebihi dari sekedar pemandangan umum, memberi anjuran, membuat daftar yang berharga dan tidak berharga dalam hidup, memberi arti dan tujuan hidup manusia, memberi pandangan dunia/weltanschauung (Karl Jaspers) 3. Tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa di mana kita hidup melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan-jalan baru (Radhakrishnan)
  • 14. Definisi agama Definisi agama selalu bersifat satu sisi, parsial, dan tidak mencakup. Menurut Leuba definisi agama terbagi dalam 3 (tiga) kategori:  Intelektualistik (menegaskan kepercayaan)  Voluntaristik (menekankan kemauan)  Afektivistik (menyangkut perasaan) The Psychological Study of Religion
  • 15. Psikografi Agama Dimensi ideologis, berkaitan dengan apa yang harus dipercayai. Ada tiga kategori kepercayaan:  Kepercayaan yang menjadi dasar esensial agama  Kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan Ilahi dalam penciptaan manusia  Kepercayaan yang berkaitan dengan cara terbaik untuk melaksanakan tujuan Ilahi Dimensi Ritualistik, berkaitan dengan sejumlah perilaku/ritual
  • 16. Psikografi agama (lanjutan) Dimensi Eksperensial, berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama Dimensi Intelektual, berkaitan dengan informasi yang harus diketahaui para pengikutnya Dimensi Konsekuensial, berkaitan dengan akibat ajaran agama dalam perilaku umum, yang tidak secara langsung dan secara khusus ditetapkan agama
  • 17. Agama : suatu peraturan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal, memegang peraturan Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat.( Prof. Abdul Munim) Agama : ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan terhadap aturan, petunjuk, perintah, yang diberikan Allah kepada manusia lewat utusan-utusan-Nya.(H. Agus Salim) Institusi Kebenaran (Agama)
  • 18. Pengertian Agama (lanjutan) Katholik : segala bentuk hubungan manusia dengan yang Suci. Terhadap yang Suci manusia kurang pantas, sama sekali tergantung, takut karena sifatnya yang dahsyat (tremendum), tetapi manusia sekaligus tertarik kepadanya karena sifat-sifatnya yang mempesonakan (fascimmosum).
  • 19. Pengertian Agama (lanjutan) Psikologi agama : pengakuan pribadi terhadap yang dihayati sebagai “Yang Adi Insani/Super Human” yang menggejala dalam penghayatan dan tingkah laku orang yang bersangkutan lebih-lebih kalau usahanya untuk menyelaraskan dengan yang Adi Insani.
  • 20. Pengertian Agama (lanjutan) Hindu Agama: kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi yang kekal dan abadi. Budha Agama : suatu badan dari ajaran kesusilaan dan filsafat dan pengakuan berdasarkan keyakinan terhadap pelajaran yang diakui baik.
  • 21. Konseptualisasi agama berdasarkan tingkat analisis personal-sosial, fungsi-substansi Fungsi (1) Substansi (2) Personal (1) Apa saja yang memenuhi tujuan keagamaan individu, seperti: memberikan makna, mengurangi rasa bersalah, memberikan bimbingan moral, membantu menghadapi maut, dst Kepercayaan individu yang khusus. Kesadaran personal akan adanya yang sakral, transenden, dan Ilahi Sosial (2) Apa saja yang menjalankan fungsi agama di masyarakat. Berjalannya proses kelompok dalam kelompok agama Perumusan ajaran agama yang resmi. Konsensus kelompok tentang kepercayaan dan praktik. Sikap di hadapan publik yang diambil gereja, sinagog, mazhab, sekte
  • 22. Ciri-ciri Khas Agama Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan) Pembedaan antara objek sakral dan profan Tindakan ritual yang berpusat pada objek sakral Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh Tuhan Perasaan yang khas agama (ketakjuban, perasaan minteri, rasa bersalah, pemujaan), yang bangkit di tengah objek sakral atau ketika menjalankan ritual dan yang dihubungkan dengan gagasan ketuhanan Sembahyang dan bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan
  • 23. Pandangan dunia atau gambaran umum tentang dunia secara keseluruhan dan tempat individu di dalamnya. Gambaran ini mengandung penjelasan tentang tujuan menyeluruh dari dunia ini dan petunjuk tentang bagaimana individu menempatkan diri di dalamnya Pengelolaan kehidupan yang bersifat menyeluruh, yang didasarkan pada pandangan dunia tersebut. Kelompok sosial yang diikat bersama oleh hal-hal di atas .The Encyclopedia of Philosophy
  • 24. Metode Pemikiran Keagamaan  Metode lahiriah dan formal dalam agama  Metode pemahaman intelektual  Metode penghayatan rohaniah yang dicapai melalui keikhlasan dalam ibadah kepada Tuhan. (al-Thabathabaiy)
  • 25. Empat golongan manusia: hubungan kepercayaan-pengetahuan Pengetahuan Iman Iman berpengetahuan Ada iman dan ada pengetahuan Iman buta Ada iman, tidak ada pengetahuan Penolakan buta Tidak ada iman, tidak ada pengetahuan Penolakan berpengetahuan Tidak ada iman, ada pengetahuan
  • 26. Empat golongan manusia: hubungan kepercayaan-amal Amal Iman Mukmin Konsisten Ada iman dan ada amal Munafik Ada iman, tidak ada amal Non-Mukmin Konsisten Tidak ada iman, tidak ada amal Agnostik moral Tidak ada iman, tetapi beramal baik
  • 27. Agama mendidik manusia menjadi tentram, damai, tabah, dan tawakal serta ulet dan pencaya pada diri sendiri. Agama dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi berani berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dengan kesiapan mengabdi dan berkorban. Agama memberi sugesti kepada manusia agar jiwanya tumbuh sifat mulia. Peranan dan Fungsi Agama
  • 28. Referensi Anshary M.A., Endang, Ilmu, Filsafat, dan Agama Rahmat, DR. Jalaludin, Psikologi Agama Al-Thabatabaiy, Inilah Islam