SlideShare a Scribd company logo
DISTRIBUSI
TEORITIS/PROBABILITAS
Sumber : Talitha, Nurul, dan sumber relefan lainnya
PENGERTIAN
DISTRIBUSI TEORITIS
• Distribusi teoritis adalah distribusi yang frekwensinya
diturunkan secara matematis.
• Pada distribusi frekwensi, frekwensinya diperoleh dari
hasil observasi/pengamatan.
• Perbedaan antara distribusi teoritis dan distribusi
frekwensi dapat dilihat pada tabel hasil observasi
pelemparan sebuah mata uang sebanyak 100 kali.
Manfaat mempelajari
distribusi teoritis
• Dengan mempelajari distribusi teoritisnya, maka kita menjadi
tahu pola distribusi frekwensinya.
• Contoh:
Pengusaha rumah makan perlu mengetahui pola selera makan
yang digemari para pelanggannya, dengan melihat
pengalaman masa lalu.
Dengan demikian pengusaha tersebut dapat menyesuaikan
persediaan barang-barangnya.
Konsep Veriabel Acak
• Variabel acak adalah suatu fungsi yang menghubungkan sebuah
bilangan real dengan setiap unsur dalam ruang sampel.
• Bila suatu ruang sampel berisi sejumlah kemungkinan terhingga
atau urutan yang tidak terbatas dengan unsur sebanyak jumlah
bilangan bulat, ruang sampel model ini disebut sebagai ruang
sampel diskrit
• Bila suatu ruang sampel berisi sejumlah kemungkinan tak terhingga
yang sama dengan jumlah titik-titik dalam sebuah segmen garis,
ruang sampel model ini disebut sebagai ruang sampel kontinyu.
• Variabel acak diskrit bila himpunan keluarannya dapat dihitung.
• Variabel acak dapat mengambil nilai-nilai pada skala kontinyu
disebut sebagai variabel acak kontinyu.
VARIABEL DISKRIT DAN
VARIABEL KONTINYU
Variabel diskrit:
1. Variabel yang merupakan bilangan bulat dan jumlahnya
terbatas
2. Variabel yang merupakan hasil penghitungan
Variabel kontinyu:
1. Variabel yang terdiri dari nilai-nilai yang terletak dalam
interval tertentu, bisa berupa bilangan bulat maupun
pecahan
2. Variabel yang merupakan hasil pengukuran
Distribusi Probabilitas Diskrit
-Bernoulli/Binomial
-Poissson
-Hipergeometrik
Distribusi Probabilitas Kontinyu
- Normal (Z, t, Chi-Square dll)
Percobaan Bernoulli :
Sifat-sifat sebagai berikut :
• Percobaan diulang sebanyak n kali.
• Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas,
misal :"BERHASIL" atau "GAGAL";"YA" atau "TIDAK";"SUCCESS"
atau "FAILED";
• Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam
setiap ulangan nilai p tetap. peluang gagal dinyatakan dengan
q, dimana q = 1 - p.
• Setiap ulangan bersifat bebas (independent) satu dengan yang
lainnya.
• Percobaannya terdiri dari atas n ulangan (Ronald E. Walpole).
Distribusi Binomial
• Distribusi Binomial adalah:
suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses
sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Misalnya,
dalam perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap
ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka.
Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita dapat memberi label
"berhasil" bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau ”gagal” bila
yang terambil adalah kartu hitam.
Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan
setiap ulangan tetap sama, yaitu sebesar 0,5..(Ronald E. Walpole)
Distribusi Binomial
• Banyaknya X sukses dalam n pengulangan suatu percobaan
bernoulli disebut sebagai variabel random Binomial, sedangkan
distribusi probabilitasnya disebut distribusi Binomial dan nilainya
dinyatakan sebagai :
b(x,n,p) dimana x = 1, 2, …, n
DISTRIBUSI BINOMIAL
Contoh:
Sebuah mata uang dilempar sebanyak 5 kali. Berapa probabilita
munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali?
Jawab: diketahui n = 5
x = 2
maka P (x,n) = nCx . px . q (n-x)
P (2,5) = 5C2 (1/2)2 x (1/2) (5-2)
= 10 x 1/4 x 1/8
= 10/32 = 5/16
= 0,3125
CONTOH :
Memanfaatkan Tabel
DISTRIBUSI BINOMIAL
Contoh:
Berapa rata-rata dan deviasi standar dari pelemparan sebuah mata uang
yang dilempar 300 kali?
Jawab:
p = ½ dan n = 300
rata-rata (μ ) = 300 x ½
= 150
deviasi standar (σ) = √ 300 (1/2) (1/2)
= 8,66
Sehingga dalam jarak ± 2 standar deviasi, rata-rata memperoleh sisi
gambar sebanyak 150 – 2(8,66) dan 150 + 2(8,66). Atau 133 sampai 167
kali mendapatkan sisi gambar.




x
Distribusi Hipergeometrik
(Distribusi Probabilitas Diskrit)
Perbedaan diantara distribusi binomial dan distribusi
hipergeometrik
 Adalah terletak pada cara penarikan sampel.
 Dalam distribusi binomial diperlukan sifat pengulangan
yang saling bebas, dan pengulangan tersebut harus
dikerjakan dengan pengulangan (with replacement).
 Sedangkan untuk distribusi hipergeometrik tidak
diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan
dikerjakan tanpa pengulangan (without replacement).
Penerapan untuk
distribusi hipergeometrik
• Ditemukan dalam berbagai bidang, dan paling sering
digunakan dalam penarikan sampel penerimaan barang,
pengujian elektronik, jaminan mutu, dsb.
• Dalam banyak bidang ini, pengujian dilakukan terhadap
barang yang diuji yang pada akhirnya barang uji tersebut
menjadi rusak, sehingga tidak dapat dikembalikan. Jadi,
pengambilan sampel harus dikerjakan tanpa pengembalian
Distribusi Poisson
(Distribusi Probabilitas Diskrit)
Percobaan Poisson :
• Jika suatu percobaan menghasilkan
variabel random X yang menyatakan
banyak-nya sukses dalam daerah tertentu
atau selama interval waktu tertentu,
percobaan itu disebut percobaan
Poisson.
Distribusi Poisson
 Jumlah X dari keluaran yang terjadi selama satu percobaan
Poisson disebut Variabel random Poisson, dan distribusi
probabilitasnya disebut distribusi Poisson.
 Bila x menyatakan banyaknya sukses yang terjadi ,  adalah
rata-rata banyaknya sukses yang terjadi dalam interval
waktu atau daerah tertentu, dan e = 2,718 , maka rumus
distribusi Poisson adalah :
,......
2
,
1
,
0
,
!
)
;
( 


x
x
e
x
p
x



 Mean (rata-rata) dan variansi dari distribusi Poisson
adalah .
Catatan :
 Distribusi Poisson sebagai suatu bentuk pembatasan distribusi
Binomial pada saat n besar , sedangkan p mendekati 0 , dan
np konstan.
 Sehingga bila n besar dan p mendekati 0, distribusi Poisson
dapat digunakan untuk memperkirakan probabilitas Binomial,
dengan np


Rata-rata dan
Variansi Distribusi Poisson
Membaca
tabel
Poisson
Contoh
Distribusi Normal
(Distribusi Probabilitas Kontinyu)
Kurva Normal dan
Variabel Random Normal
• Distribusi probabilitas kontinu yang terpenting adalah
distribusi normal dan grafiknya disebut kurva normal.
• Variabel random X yang distribusinya berbentuk seperti
lonceng disebut variabel random normal.

x



Sifat kurva normal
• Kurva mencapai maksimum pada
• Kurva setangkup terhadap garis tegak yang
melalui
• Kurva mempunyai titik belok pada
• Sumbu x merupakan asimtot dari kurva normal
• Seluruh luas di bawah kurva, di atas sumbu x
adalah 1


x


x




x
DISTRIBUSI NORMAL
Sifat-sifat distribusi normal :
– Bentuknya menyerupai lonceng dengan sebuah puncak
– Nilai rata-rata (mean) pada distribusi normal akan terletak
ditengah-tengah dari kurve normal.
– Bentuknya simetris dengan nilai mean = median =modus
– Ujung masing-masing sisi kurve sejajar dgn sumbu horisontal
dan tidak memotong sumbu horisontal tsb.
– Sebagian besar data ada ditengah-tengah dan sebagian kecil ada
pada masing-masing sisi/tepi.
– 68% data berada dalam jarak ± 1 standar deviasi ,
95% data berada dalam jarak ± 2 standar deviasi,
99% data berada dalam jarak ± 3 standar deviasi.
Distribusi Normal
• Variabel random X berdistribusi normal, dengan
mean dan variansi mempunyai fungsi densitas
)
2
(
)
x
( 2
2
e
2
1
)
,
;
x
(
n 












 x
Luas daerah di bawah
kurva dinyatakan dengan :
)
x
X
x
(
P 2
1 


X1
x














2
1
2
2
2
1
x
x
)
2
(
)
x
(
x
x
2
1 dx
e
2
1
dx
)
,
;
x
(
n
)
x
X
x
(
P
1
dx
e
2
1
)
X
(
P )
2
(
)
x
( 2
2







 







X2

Distribusi Normal Standar (1)
• apabila variabel X ditransformasikan dengan substitusi
• maka :




x
Z


 









 2
1
2
1
2
2
1
2 z
z
z
z
z
2
1
z
z
z
2
1
2
1 dz
)
1
,
0
;
z
(
n
dz
e
2
1
dz
e
2
1
)
z
Z
z
(
P
ternyata substitusi




x
Z
menyebabkan distribusi normal )
,
;
z
(
n 
 menjadi
)
1
,
0
;
z
(
n , yang disebut distribusi normal standar.
• Karena transformasi ini, maka selanjutnya nilai
ini dapat dihitung dengan menggunakan tabel
distribusi normal standar.
)
x
X
x
(
P 2
1 

Distribusi Normal Standar (2):
CONTOH
• Contoh penggunaan kurve normal
Nilai rata-rata mata kuliah statistik dari 200 orang
mahasiswa adalah 6 dengan standar deviasi 2. Berapa
jumlah mahasiswa yang mendapat nilai 8 keatas?
jawab :
1
2
)
6
8
(
)
(





s
x
z

DISTRIBUSI NORMAL
• Dengan melihat tabel kurve normal dapat dilihat bahwa luas
daerah 0 sampai dengan 1 adalah 34,13 % (prosentase jumlah
mahasiswa yang nilainya 6 sampai 8)  lihat Tabel distribusi
normal kolom Z = 1, sesuai hasil perhitungan sebelumnya.
• Jadi prosentase mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 50%
- 34,13% = 15,87%
• Dengan demikian jumlah mahasiswa yang nilainya di atas 8
adalah 200 x 15,87% = 31,74 = 32 orang.
6 8
34,13%
50% 15,87%
DISTRIBUSI NORMAL
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx

More Related Content

Similar to 09_Distribusi Teoritis.pptx

DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
YogaHidayat4
 
Teknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistikaTeknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistika
Sylvester Saragih
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
profkhafifa
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Fitria Eviana
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Andriani Widi Astuti
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
rajazulvan1
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
Debora Elluisa Manurung
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
melianti32
 
Statistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IVStatistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IV
Debora Elluisa Manurung
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Rinisridevi1
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
Laily14
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
LusiYanti12
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
dilaniya
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
Wan Na
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
NathanaelHartanto
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
Levina Lme
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
RIZKYSETIABUDI
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
lutfiamaulidina
 
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusatTaburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
shamsuzlan mat jusoh
 

Similar to 09_Distribusi Teoritis.pptx (20)

DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
 
Teknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistikaTeknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistika
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
 
Statistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IVStatistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IV
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusatTaburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
 

Recently uploaded

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 

Recently uploaded (20)

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 

09_Distribusi Teoritis.pptx

  • 1. DISTRIBUSI TEORITIS/PROBABILITAS Sumber : Talitha, Nurul, dan sumber relefan lainnya
  • 2. PENGERTIAN DISTRIBUSI TEORITIS • Distribusi teoritis adalah distribusi yang frekwensinya diturunkan secara matematis. • Pada distribusi frekwensi, frekwensinya diperoleh dari hasil observasi/pengamatan. • Perbedaan antara distribusi teoritis dan distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel hasil observasi pelemparan sebuah mata uang sebanyak 100 kali.
  • 3. Manfaat mempelajari distribusi teoritis • Dengan mempelajari distribusi teoritisnya, maka kita menjadi tahu pola distribusi frekwensinya. • Contoh: Pengusaha rumah makan perlu mengetahui pola selera makan yang digemari para pelanggannya, dengan melihat pengalaman masa lalu. Dengan demikian pengusaha tersebut dapat menyesuaikan persediaan barang-barangnya.
  • 4. Konsep Veriabel Acak • Variabel acak adalah suatu fungsi yang menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap unsur dalam ruang sampel. • Bila suatu ruang sampel berisi sejumlah kemungkinan terhingga atau urutan yang tidak terbatas dengan unsur sebanyak jumlah bilangan bulat, ruang sampel model ini disebut sebagai ruang sampel diskrit • Bila suatu ruang sampel berisi sejumlah kemungkinan tak terhingga yang sama dengan jumlah titik-titik dalam sebuah segmen garis, ruang sampel model ini disebut sebagai ruang sampel kontinyu. • Variabel acak diskrit bila himpunan keluarannya dapat dihitung. • Variabel acak dapat mengambil nilai-nilai pada skala kontinyu disebut sebagai variabel acak kontinyu.
  • 5. VARIABEL DISKRIT DAN VARIABEL KONTINYU Variabel diskrit: 1. Variabel yang merupakan bilangan bulat dan jumlahnya terbatas 2. Variabel yang merupakan hasil penghitungan Variabel kontinyu: 1. Variabel yang terdiri dari nilai-nilai yang terletak dalam interval tertentu, bisa berupa bilangan bulat maupun pecahan 2. Variabel yang merupakan hasil pengukuran
  • 7. Percobaan Bernoulli : Sifat-sifat sebagai berikut : • Percobaan diulang sebanyak n kali. • Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :"BERHASIL" atau "GAGAL";"YA" atau "TIDAK";"SUCCESS" atau "FAILED"; • Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap ulangan nilai p tetap. peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1 - p. • Setiap ulangan bersifat bebas (independent) satu dengan yang lainnya. • Percobaannya terdiri dari atas n ulangan (Ronald E. Walpole).
  • 8. Distribusi Binomial • Distribusi Binomial adalah: suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Misalnya, dalam perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita dapat memberi label "berhasil" bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau ”gagal” bila yang terambil adalah kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan setiap ulangan tetap sama, yaitu sebesar 0,5..(Ronald E. Walpole)
  • 9. Distribusi Binomial • Banyaknya X sukses dalam n pengulangan suatu percobaan bernoulli disebut sebagai variabel random Binomial, sedangkan distribusi probabilitasnya disebut distribusi Binomial dan nilainya dinyatakan sebagai : b(x,n,p) dimana x = 1, 2, …, n
  • 10. DISTRIBUSI BINOMIAL Contoh: Sebuah mata uang dilempar sebanyak 5 kali. Berapa probabilita munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali? Jawab: diketahui n = 5 x = 2 maka P (x,n) = nCx . px . q (n-x) P (2,5) = 5C2 (1/2)2 x (1/2) (5-2) = 10 x 1/4 x 1/8 = 10/32 = 5/16 = 0,3125
  • 12.
  • 14.
  • 15. DISTRIBUSI BINOMIAL Contoh: Berapa rata-rata dan deviasi standar dari pelemparan sebuah mata uang yang dilempar 300 kali? Jawab: p = ½ dan n = 300 rata-rata (μ ) = 300 x ½ = 150 deviasi standar (σ) = √ 300 (1/2) (1/2) = 8,66 Sehingga dalam jarak ± 2 standar deviasi, rata-rata memperoleh sisi gambar sebanyak 150 – 2(8,66) dan 150 + 2(8,66). Atau 133 sampai 167 kali mendapatkan sisi gambar.     x
  • 17. Perbedaan diantara distribusi binomial dan distribusi hipergeometrik  Adalah terletak pada cara penarikan sampel.  Dalam distribusi binomial diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas, dan pengulangan tersebut harus dikerjakan dengan pengulangan (with replacement).  Sedangkan untuk distribusi hipergeometrik tidak diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan dikerjakan tanpa pengulangan (without replacement).
  • 18. Penerapan untuk distribusi hipergeometrik • Ditemukan dalam berbagai bidang, dan paling sering digunakan dalam penarikan sampel penerimaan barang, pengujian elektronik, jaminan mutu, dsb. • Dalam banyak bidang ini, pengujian dilakukan terhadap barang yang diuji yang pada akhirnya barang uji tersebut menjadi rusak, sehingga tidak dapat dikembalikan. Jadi, pengambilan sampel harus dikerjakan tanpa pengembalian
  • 19.
  • 21. Percobaan Poisson : • Jika suatu percobaan menghasilkan variabel random X yang menyatakan banyak-nya sukses dalam daerah tertentu atau selama interval waktu tertentu, percobaan itu disebut percobaan Poisson.
  • 22. Distribusi Poisson  Jumlah X dari keluaran yang terjadi selama satu percobaan Poisson disebut Variabel random Poisson, dan distribusi probabilitasnya disebut distribusi Poisson.  Bila x menyatakan banyaknya sukses yang terjadi ,  adalah rata-rata banyaknya sukses yang terjadi dalam interval waktu atau daerah tertentu, dan e = 2,718 , maka rumus distribusi Poisson adalah : ,...... 2 , 1 , 0 , ! ) ; (    x x e x p x   
  • 23.  Mean (rata-rata) dan variansi dari distribusi Poisson adalah . Catatan :  Distribusi Poisson sebagai suatu bentuk pembatasan distribusi Binomial pada saat n besar , sedangkan p mendekati 0 , dan np konstan.  Sehingga bila n besar dan p mendekati 0, distribusi Poisson dapat digunakan untuk memperkirakan probabilitas Binomial, dengan np   Rata-rata dan Variansi Distribusi Poisson
  • 27. Kurva Normal dan Variabel Random Normal • Distribusi probabilitas kontinu yang terpenting adalah distribusi normal dan grafiknya disebut kurva normal. • Variabel random X yang distribusinya berbentuk seperti lonceng disebut variabel random normal.  x   
  • 28. Sifat kurva normal • Kurva mencapai maksimum pada • Kurva setangkup terhadap garis tegak yang melalui • Kurva mempunyai titik belok pada • Sumbu x merupakan asimtot dari kurva normal • Seluruh luas di bawah kurva, di atas sumbu x adalah 1   x   x     x
  • 29. DISTRIBUSI NORMAL Sifat-sifat distribusi normal : – Bentuknya menyerupai lonceng dengan sebuah puncak – Nilai rata-rata (mean) pada distribusi normal akan terletak ditengah-tengah dari kurve normal. – Bentuknya simetris dengan nilai mean = median =modus – Ujung masing-masing sisi kurve sejajar dgn sumbu horisontal dan tidak memotong sumbu horisontal tsb. – Sebagian besar data ada ditengah-tengah dan sebagian kecil ada pada masing-masing sisi/tepi. – 68% data berada dalam jarak ± 1 standar deviasi , 95% data berada dalam jarak ± 2 standar deviasi, 99% data berada dalam jarak ± 3 standar deviasi.
  • 30. Distribusi Normal • Variabel random X berdistribusi normal, dengan mean dan variansi mempunyai fungsi densitas ) 2 ( ) x ( 2 2 e 2 1 ) , ; x ( n               x
  • 31. Luas daerah di bawah kurva dinyatakan dengan : ) x X x ( P 2 1    X1 x               2 1 2 2 2 1 x x ) 2 ( ) x ( x x 2 1 dx e 2 1 dx ) , ; x ( n ) x X x ( P 1 dx e 2 1 ) X ( P ) 2 ( ) x ( 2 2                 X2 
  • 32. Distribusi Normal Standar (1) • apabila variabel X ditransformasikan dengan substitusi • maka :     x Z               2 1 2 1 2 2 1 2 z z z z z 2 1 z z z 2 1 2 1 dz ) 1 , 0 ; z ( n dz e 2 1 dz e 2 1 ) z Z z ( P ternyata substitusi     x Z menyebabkan distribusi normal ) , ; z ( n   menjadi ) 1 , 0 ; z ( n , yang disebut distribusi normal standar.
  • 33. • Karena transformasi ini, maka selanjutnya nilai ini dapat dihitung dengan menggunakan tabel distribusi normal standar. ) x X x ( P 2 1   Distribusi Normal Standar (2):
  • 34. CONTOH • Contoh penggunaan kurve normal Nilai rata-rata mata kuliah statistik dari 200 orang mahasiswa adalah 6 dengan standar deviasi 2. Berapa jumlah mahasiswa yang mendapat nilai 8 keatas? jawab : 1 2 ) 6 8 ( ) (      s x z 
  • 35. DISTRIBUSI NORMAL • Dengan melihat tabel kurve normal dapat dilihat bahwa luas daerah 0 sampai dengan 1 adalah 34,13 % (prosentase jumlah mahasiswa yang nilainya 6 sampai 8)  lihat Tabel distribusi normal kolom Z = 1, sesuai hasil perhitungan sebelumnya. • Jadi prosentase mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 50% - 34,13% = 15,87% • Dengan demikian jumlah mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 200 x 15,87% = 31,74 = 32 orang.