SlideShare a Scribd company logo
BAB 1
MANFAAT MEMPELAJARI
PROBABILITAS
• Sangat berguna untuk mengambil keputusan
yang tepat, karenaa kehidupan disunia tidak
ada kepastian , sehingga diperlukan untuk
mengetahui berapa besar probabilitas suatu
peristiwa akan terjadi. Probabilitas dinyatakan
dalam angka pecahan antara 0 sampai 1 atau
dalam persentase.
1. PROBABILITAS BERSYARAT
(CONDICIONAL PROBABILITY)
• Adalah probabilitas statu peristiwa akan terjadi
dengan ketentua peristiwa lain terjadi . hukum
perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa
peristiwa B terjadi dengan syarat peristiwa A
telah terjadi dinyatakan sebagai berikut:
(P(A dan B ) = P(A) x P(B)
HUKUM PERKALIAN
• Dalam hukum perkalian dikehendaki setiap
peristiwa independent yaitu suatu peristiwa
terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain
terjadi.
Peristiwa independent adalah terjadinya
peristiwa atau kejadian tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk:
(P(A dan B) = P(A) x P(B)
2. PERISTIWA PELENGKAP
(COMPLEMENTARY EVENT)
• Menunjukan bahwa apabila ada dua peristiwa
A dan B yang saling melengkapi , sehingga
jika peristiwa A tidak terjadi , maka peristiwa
B pasti terjadi. Maka probabiltas keduanya
dapat dirumuskan sebagai berikut :
P(A) + P(B) = P(A) x (P(B|A)
3.DIAGRAM POHON PROBABILITAS
• TAHAPAN DALAM MENYUSUN DIAGRAM POHON :
1. Tahap 1 adalah langkah awal kegiatan , kita mulai dengan tanda titik dua
atau bulatan dngan angka , tahap 1 diumpamakan sebagai pohonnya
dengan pohon utamanya berupa kegiatan dibursa saham . nilai
probabilitas pada tahap 1 adalah 1.
2. Tahap 2 , membuat cabang . kegiatan di bursa ada 2 yaitu kegiatan jual
dan kegiatan beli saham . probabilitas jual = 0,6 dan probabilitas beli 0,4
nilai probabilitas pada cabang =0,6 + 0,4 = 1,0
3. Tahap 3 membuat ranting . pada setiap baik jual mauapun beli ada 3
rating jenis saham yaitu BCA , BLP, dan BNI . nilai probabilitas setiap
ranting = 0,35 + 0,40 + 0,25 = 1
4. Tahap 4 , menghitung probabilitas bersama ( joint probability ) antara
kejadian pertama A dan Bdengan kejadian kedua D,E dan F . kita bisa
menghitung probabilitas P(D|A) atau P(E|B) secara langsung. Nilai
probabilitas keseluruhan pada tahap 4 juga harus sama dengan 1.
JENIS – JENIS PROBABILITAS NORMAL
a. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan
μ dan σ Berbeda
b. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan
μ Berbeda dan σ Sama
c. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan
μ Berbeda dan σ Berbeda
d. Distribusi probabilitas normal baku
e. Luas dibawah kurva normal
f. Pendekatan normal terhadap binomial
g. Faktor koreksi kontinuitas
VARIABEL ACAK / RANDOM
a. Variabel acak
variabel acak didefinisikan sebagai ukuran atau
beasaran yang merupakan hasil suatu percobaan
atau kejadian yang terjadi secara acak atau
untung utungan dan mempunyai nilaim yang
berbda – beda .
Contoh:
Petani menimbang berat setiap semangka yang
telah dipanen. Dari lima semangka beratnya
berturut-turut 3,56; 3.80; 2.79; 3.60 dan 4.05 kg .
maka penimbangan berat adalah percobaan acak
dan nilai berat setiap semangka adalah variasi
acak.
b. Variabel acak disket
variabel acak disket merupakan hasil dari
percobaan yang bersifat acak dan memunyai
nilai tertentu yang terpisah dalam suatu
interval . variabel aca diskret ini biasanya
berupa bilangan bulat dan bersala dari hasil
perhitungan.
Contoh:
Jumlah mahasiswa 800 orang . jumlah buah
jeruk 20 buah , jumlah telur 300 butir dan
sebagainya .
c. Variabel acak kontinu
Variabel acak kontinu mempunyai nilai yang
sangat menempati pada seluruh interval hasil
percobaan , biasanya dihasilan dan hail
pengukuran dann bukan penjumlahan. Semua
nilai yang dihasilkan dari kegiatan pengukuran
baik bulat maupaun pecahan merupakan variabel
acak kontinue.
Contoh :
pada sebuah semangka jumlah buah semangka
10 buah adalah variabel acak diskret , tapi berat
semangkat misalnya 3,56 kg ini merupakan
variabel acak kontinu.
BAB II
• DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET
• DISTRIBUSI BINOMIAL
• DISTRIBUSI HYPERGEOMETRIK
• PEMBAHASAN RUMUS & CONTOH SOAL
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
• ADALAH PELUANG PERUBAH ACAK
HIPERGEOMETRIK SEBANYAKNYA SUKSES (x)
DALAM SAMPEL ACAK UKURAN n YANG
DIAMBIL DARI POPULASI SEBANYAK N YANG
MENGANDUNG JUMLAH SUKSES SEBANYAK k.
Perbedaan distribusi binomial dan
distribusi hipergeometrik
• Terletak pada cara peengambilan sampelnya
• Dalam distribusi binomial diperlukan sifat
pengulangan yang saling bebas, dan
pengulangan tersebut harus dikerjakan
dengan pengembalian.
• Sedangkan untuk distribusi hipergeometrik
tidak diperlukan sifat pengulangan yang saling
bebas dan dikerjakan tanpa pengembalian .
Penerapan distribusi hipergeometrik
• Penggunaan distribusi hypergeometrik
terdapat pada banyak bidang , terbanyak pada
penermaan sampel , pengujian elektronik ,
pengendalian mutu.
• Dalam banyak bidak ini, pengujian dilakukan
terhadap barang yang diuji pada akhirnya
barang uji tersebut menjadi rusak , sehingga
tidak dapat dikembalikan . Jadi, pengembalian
sampel harus dikerjakan tanpa pengembalian.
Suatu percobaan hipergeometrik
memiliki 2 sifat yaitu:
1. Sampel acak ukuran n Diambil tanpa
pengembalian dari n benda.
2. sebanyak k Benda dapat diberi nama sukses
sedangkan sisa nya N-k diberi nama gagal
Ditribusi hipergeometrik
• Distribusi peluang adalah perubah acak
hypergeometrik X yang menyatakan
banyaknya kesuksesan dalam sampel acak
dengan ukuran n Yang diambil dari N Benda
yang menganddung K SUKSES DAN N-K
GAGAL Dinyatakan sebagai:
n
x
n
N
x
n
k
N
x
k
k
n
N
x
h .,
,.........
2
,
1
,
0
;
)
,
,
;
( 



























Distribusi binomial
• Banyaknya X sukses dalam n pengulangan
suatu percobaan bernoulli disebut sebagai
variabel random binomial , sedangkan
distribusi prpbabilitasnya disebut distribusi
binomial dan nilainya dinyatakan sebagai:
• B(x,n,p) dimana x = 1,2, ……,n
x
n
x
q
p
x
n
p
n
x
b 









)
,
;
(
Rata-rata dan variasi distribusi
binomial
• Rata-rata = μ= np
dimana : μ= rata-rata
n = Jumlah percobaan
P = probabilitas sukse
Deviasi standar dari distribusi binomial:
Variasi =
)
1
( p
nxp 


npq

2

Contoh soal:
• Sebuah mata uang dilepar sebanyak 5 kali. Berapa probabilitas
munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali?
Jawab:
Diketahui : n=5
X = 2
Maka
= 10 x 1/ 4 x 1/ 8
=10/32 = 5/12
   
      
2
5
2
/
1
2
2
/
1
2
5
5
,
2
.
.
,




x
C
p
x
n
q
px
nCx
n
x
p
Distribusi poisson
• Jika suatu percobaan menghasilakn variabel
random X yang menyatakan banyak-nya
sukses dalam daerah tertentu atau selama
interval waktu tertentu, percobaan ini disebut
percobaan poisson
Ciri ciri distribusi poisson
• Digunakan pada percobaan binomial jika n>50
dan p<0,1
• Percobaann bersifat random/acak, misalnya
a. kedatangan pasien di rs
b. Kedatangan mobil dipoom bensin
c. Kedatangan mahasiswa diperpustakaan
d. Jumlah telepon yang masuk
• Percobaan besifat independen
• Variabel diskrit.
• Jumlah X dari keluaran yang terjadi selama
satu percobaan poisson terdsebut variabel
random poisson, dan distribusi
probabilitasnya tersebut distribusi poisson.
• Bila x menyatakan banyaknya sukses yang
terjadi, 0 adalah rata-rata banyaknya sukses
yang terjadi dalam interval waktu atau daerah
tertentu, dan e=2,718, maka rumus distribusi
poisson adalah :
P(x)=(μx x e- μ) / x!
• Dimana : P(x) = probabilitas peristiwa x
μ = rata-rata
x = jumlah sukses
e = bilangan alam = 2,7182
Rata rata distribusi poisson:
μ= n x p
Hubungan distribusi poisson dengan
distribusi binomial
• Distribusi poisson sebagai suatu bentuk
pembatasan distribusi binomial pada saat n
besar, sedangkan p mendekati 0, dan np
konstan.
• Sehingga bila n besar dan p mendekati 0,
distribusi poisson dapat digunakan untuk
memerkirakan probabilitas binomial, dengan
0= np
BAB III
• DISTRIBUSI Probabilitas NORMAL
• PENGERTIAN , PEMBAHASAN DAN CONTOH
SOAL
Hubungan distribusi normal dan
distribusi binomial
• Jika n bedar dan p atau q menuju 0 , maka
distribusi binomial dapat didekati oleh
distribusi normal, sehingga bila X adalah
variabel random yang berdistribusi binomial
dengan mean μ=np dan variasi
Maka
np

2

npq
np
x
z

Distribusi normal
• Contoh penggunaan kurva normal
Nilai rata-rata mata kuliah statistik dari 200
orang mahasiswa adalah 6 dengan standar
deviasi 2 . Berapa jumlah mahasiswa yang
mendapat nilai 8 keatas?
Jawab:
    1
2
6
8





s
x
z

Distribusi normal
• Dengan melihat tabel kurva dapat dilihat
bahwa luas daerah 0 sampai dengan 1 adalah
34,13%(prosentase) jumlah mahasiswa yang
nilainya 6 sampai 8)
• Jadi presentase mahasiswa yang nilainya
diatas 8 adalah 50% -34,13%= 15,87%
• Dengan demikian jumalah mahasiswa yang
nilainya di atas 8 adalah 200 x 15,87% =
31,74= 32 orang
Persamaan umum distribusi normal
• Dimana :
μ= rata-rata
σ= simpangan baku
π= 3,14159
е= 2,71828
Distribusi normal λ(x) didefinisikan pada interval
terbuka -ᴔ<x< +ᴔ
Sifat sifat distribusi normal
• grafik terhadap garistegak x= μ
• Grafik selalu berada diatas sumbu X atau
ƒ(x)>0
• Mempunyai satu nilai modus
• Grafiknya mendekati sumbu X , tetapi tidak
akan memotong sumbu X, sumbu X
merupakan garis batas (asimtot)
• Luas daerah dibawah kurva ƒ(x) dan diatas
sumbu X sama dengan 1, yaitu P (-ᴔ<x<+ᴔ)=1
• Probabilitas P(a<xb) dihitung dengan memakai
intergral dari fungsi ƒ(x) yang dibatasi oleh X =
a dan X = b , yaitu dengan rumus :
• Akan tetapi , secara matematis bentuk
intergral dari fungsi ƒ(x)tersebut sulit
dipercahkan secara langsung dengan teknik
intergral. Oleh karena itu, penyelesaianya
dilakukan dengan memakai transformasi nilai-
nilai X menjadi nilai-nilai baku Z , yaitu:
RUMUS :



X
Z
Dengan transformasi tersebut kita memperoleh
normal Z yang mempunyai nilai rata rata μ = 0
dan simpangan baku σ = 1 atau ditulis N(0,1).
Distribusi normal Z seperti ini tersebut
distribusi normal standar. Dengan demikian
fungsi distribusi ƒ(x)berubah menjadi fungsi
distribusi ƒ(Z), yaitu dengan rumus :







Z
ana
Z
e dim
,
2
1
ƒ(Z) 2
2
1


More Related Content

Similar to STATISTIK 1.pptx

Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
PittTube
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptxDISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
FachrulAchast
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
Yanuarti Petrika
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
profkhafifa
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Arning Susilawati
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Fitria Eviana
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Rinisridevi1
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Yehezkiel Manopo
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
Amalia Indrawati Gunawan
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Andriani Widi Astuti
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia Wati
 
Distribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poissonDistribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poisson
Suci Agustina
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
melianti32
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
DimasPrayuda10
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptx
AlvinTamba2
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8
Judianto Nugroho
 

Similar to STATISTIK 1.pptx (20)

Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptxDISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptx
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
 
Slide9.pptx
Slide9.pptxSlide9.pptx
Slide9.pptx
 
Distribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poissonDistribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poisson
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptx
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8
 

Recently uploaded

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (17)

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

STATISTIK 1.pptx

  • 2. MANFAAT MEMPELAJARI PROBABILITAS • Sangat berguna untuk mengambil keputusan yang tepat, karenaa kehidupan disunia tidak ada kepastian , sehingga diperlukan untuk mengetahui berapa besar probabilitas suatu peristiwa akan terjadi. Probabilitas dinyatakan dalam angka pecahan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
  • 3. 1. PROBABILITAS BERSYARAT (CONDICIONAL PROBABILITY) • Adalah probabilitas statu peristiwa akan terjadi dengan ketentua peristiwa lain terjadi . hukum perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa peristiwa B terjadi dengan syarat peristiwa A telah terjadi dinyatakan sebagai berikut: (P(A dan B ) = P(A) x P(B)
  • 4. HUKUM PERKALIAN • Dalam hukum perkalian dikehendaki setiap peristiwa independent yaitu suatu peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi. Peristiwa independent adalah terjadinya peristiwa atau kejadian tidak dapat dinyatakan dalam bentuk: (P(A dan B) = P(A) x P(B)
  • 5. 2. PERISTIWA PELENGKAP (COMPLEMENTARY EVENT) • Menunjukan bahwa apabila ada dua peristiwa A dan B yang saling melengkapi , sehingga jika peristiwa A tidak terjadi , maka peristiwa B pasti terjadi. Maka probabiltas keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut : P(A) + P(B) = P(A) x (P(B|A)
  • 6. 3.DIAGRAM POHON PROBABILITAS • TAHAPAN DALAM MENYUSUN DIAGRAM POHON : 1. Tahap 1 adalah langkah awal kegiatan , kita mulai dengan tanda titik dua atau bulatan dngan angka , tahap 1 diumpamakan sebagai pohonnya dengan pohon utamanya berupa kegiatan dibursa saham . nilai probabilitas pada tahap 1 adalah 1. 2. Tahap 2 , membuat cabang . kegiatan di bursa ada 2 yaitu kegiatan jual dan kegiatan beli saham . probabilitas jual = 0,6 dan probabilitas beli 0,4 nilai probabilitas pada cabang =0,6 + 0,4 = 1,0 3. Tahap 3 membuat ranting . pada setiap baik jual mauapun beli ada 3 rating jenis saham yaitu BCA , BLP, dan BNI . nilai probabilitas setiap ranting = 0,35 + 0,40 + 0,25 = 1 4. Tahap 4 , menghitung probabilitas bersama ( joint probability ) antara kejadian pertama A dan Bdengan kejadian kedua D,E dan F . kita bisa menghitung probabilitas P(D|A) atau P(E|B) secara langsung. Nilai probabilitas keseluruhan pada tahap 4 juga harus sama dengan 1.
  • 7. JENIS – JENIS PROBABILITAS NORMAL a. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan μ dan σ Berbeda b. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan μ Berbeda dan σ Sama c. Distribusi probabilitas dan kurva normal dengan μ Berbeda dan σ Berbeda d. Distribusi probabilitas normal baku e. Luas dibawah kurva normal f. Pendekatan normal terhadap binomial g. Faktor koreksi kontinuitas
  • 8. VARIABEL ACAK / RANDOM a. Variabel acak variabel acak didefinisikan sebagai ukuran atau beasaran yang merupakan hasil suatu percobaan atau kejadian yang terjadi secara acak atau untung utungan dan mempunyai nilaim yang berbda – beda . Contoh: Petani menimbang berat setiap semangka yang telah dipanen. Dari lima semangka beratnya berturut-turut 3,56; 3.80; 2.79; 3.60 dan 4.05 kg . maka penimbangan berat adalah percobaan acak dan nilai berat setiap semangka adalah variasi acak.
  • 9. b. Variabel acak disket variabel acak disket merupakan hasil dari percobaan yang bersifat acak dan memunyai nilai tertentu yang terpisah dalam suatu interval . variabel aca diskret ini biasanya berupa bilangan bulat dan bersala dari hasil perhitungan. Contoh: Jumlah mahasiswa 800 orang . jumlah buah jeruk 20 buah , jumlah telur 300 butir dan sebagainya .
  • 10. c. Variabel acak kontinu Variabel acak kontinu mempunyai nilai yang sangat menempati pada seluruh interval hasil percobaan , biasanya dihasilan dan hail pengukuran dann bukan penjumlahan. Semua nilai yang dihasilkan dari kegiatan pengukuran baik bulat maupaun pecahan merupakan variabel acak kontinue. Contoh : pada sebuah semangka jumlah buah semangka 10 buah adalah variabel acak diskret , tapi berat semangkat misalnya 3,56 kg ini merupakan variabel acak kontinu.
  • 11. BAB II • DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET • DISTRIBUSI BINOMIAL • DISTRIBUSI HYPERGEOMETRIK • PEMBAHASAN RUMUS & CONTOH SOAL
  • 12. DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK • ADALAH PELUANG PERUBAH ACAK HIPERGEOMETRIK SEBANYAKNYA SUKSES (x) DALAM SAMPEL ACAK UKURAN n YANG DIAMBIL DARI POPULASI SEBANYAK N YANG MENGANDUNG JUMLAH SUKSES SEBANYAK k.
  • 13. Perbedaan distribusi binomial dan distribusi hipergeometrik • Terletak pada cara peengambilan sampelnya • Dalam distribusi binomial diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas, dan pengulangan tersebut harus dikerjakan dengan pengembalian. • Sedangkan untuk distribusi hipergeometrik tidak diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan dikerjakan tanpa pengembalian .
  • 14. Penerapan distribusi hipergeometrik • Penggunaan distribusi hypergeometrik terdapat pada banyak bidang , terbanyak pada penermaan sampel , pengujian elektronik , pengendalian mutu. • Dalam banyak bidak ini, pengujian dilakukan terhadap barang yang diuji pada akhirnya barang uji tersebut menjadi rusak , sehingga tidak dapat dikembalikan . Jadi, pengembalian sampel harus dikerjakan tanpa pengembalian.
  • 15. Suatu percobaan hipergeometrik memiliki 2 sifat yaitu: 1. Sampel acak ukuran n Diambil tanpa pengembalian dari n benda. 2. sebanyak k Benda dapat diberi nama sukses sedangkan sisa nya N-k diberi nama gagal
  • 16. Ditribusi hipergeometrik • Distribusi peluang adalah perubah acak hypergeometrik X yang menyatakan banyaknya kesuksesan dalam sampel acak dengan ukuran n Yang diambil dari N Benda yang menganddung K SUKSES DAN N-K GAGAL Dinyatakan sebagai: n x n N x n k N x k k n N x h ., ,......... 2 , 1 , 0 ; ) , , ; (                            
  • 17. Distribusi binomial • Banyaknya X sukses dalam n pengulangan suatu percobaan bernoulli disebut sebagai variabel random binomial , sedangkan distribusi prpbabilitasnya disebut distribusi binomial dan nilainya dinyatakan sebagai: • B(x,n,p) dimana x = 1,2, ……,n x n x q p x n p n x b           ) , ; (
  • 18. Rata-rata dan variasi distribusi binomial • Rata-rata = μ= np dimana : μ= rata-rata n = Jumlah percobaan P = probabilitas sukse Deviasi standar dari distribusi binomial: Variasi = ) 1 ( p nxp    npq  2 
  • 19. Contoh soal: • Sebuah mata uang dilepar sebanyak 5 kali. Berapa probabilitas munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali? Jawab: Diketahui : n=5 X = 2 Maka = 10 x 1/ 4 x 1/ 8 =10/32 = 5/12            2 5 2 / 1 2 2 / 1 2 5 5 , 2 . . ,     x C p x n q px nCx n x p
  • 20. Distribusi poisson • Jika suatu percobaan menghasilakn variabel random X yang menyatakan banyak-nya sukses dalam daerah tertentu atau selama interval waktu tertentu, percobaan ini disebut percobaan poisson
  • 21. Ciri ciri distribusi poisson • Digunakan pada percobaan binomial jika n>50 dan p<0,1 • Percobaann bersifat random/acak, misalnya a. kedatangan pasien di rs b. Kedatangan mobil dipoom bensin c. Kedatangan mahasiswa diperpustakaan d. Jumlah telepon yang masuk • Percobaan besifat independen • Variabel diskrit.
  • 22. • Jumlah X dari keluaran yang terjadi selama satu percobaan poisson terdsebut variabel random poisson, dan distribusi probabilitasnya tersebut distribusi poisson. • Bila x menyatakan banyaknya sukses yang terjadi, 0 adalah rata-rata banyaknya sukses yang terjadi dalam interval waktu atau daerah tertentu, dan e=2,718, maka rumus distribusi poisson adalah : P(x)=(μx x e- μ) / x!
  • 23. • Dimana : P(x) = probabilitas peristiwa x μ = rata-rata x = jumlah sukses e = bilangan alam = 2,7182 Rata rata distribusi poisson: μ= n x p
  • 24. Hubungan distribusi poisson dengan distribusi binomial • Distribusi poisson sebagai suatu bentuk pembatasan distribusi binomial pada saat n besar, sedangkan p mendekati 0, dan np konstan. • Sehingga bila n besar dan p mendekati 0, distribusi poisson dapat digunakan untuk memerkirakan probabilitas binomial, dengan 0= np
  • 25. BAB III • DISTRIBUSI Probabilitas NORMAL • PENGERTIAN , PEMBAHASAN DAN CONTOH SOAL
  • 26. Hubungan distribusi normal dan distribusi binomial • Jika n bedar dan p atau q menuju 0 , maka distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal, sehingga bila X adalah variabel random yang berdistribusi binomial dengan mean μ=np dan variasi Maka np  2  npq np x z 
  • 27. Distribusi normal • Contoh penggunaan kurva normal Nilai rata-rata mata kuliah statistik dari 200 orang mahasiswa adalah 6 dengan standar deviasi 2 . Berapa jumlah mahasiswa yang mendapat nilai 8 keatas? Jawab:     1 2 6 8      s x z 
  • 28. Distribusi normal • Dengan melihat tabel kurva dapat dilihat bahwa luas daerah 0 sampai dengan 1 adalah 34,13%(prosentase) jumlah mahasiswa yang nilainya 6 sampai 8) • Jadi presentase mahasiswa yang nilainya diatas 8 adalah 50% -34,13%= 15,87% • Dengan demikian jumalah mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 200 x 15,87% = 31,74= 32 orang
  • 29. Persamaan umum distribusi normal • Dimana : μ= rata-rata σ= simpangan baku π= 3,14159 е= 2,71828 Distribusi normal λ(x) didefinisikan pada interval terbuka -ᴔ<x< +ᴔ
  • 30. Sifat sifat distribusi normal • grafik terhadap garistegak x= μ • Grafik selalu berada diatas sumbu X atau ƒ(x)>0 • Mempunyai satu nilai modus • Grafiknya mendekati sumbu X , tetapi tidak akan memotong sumbu X, sumbu X merupakan garis batas (asimtot) • Luas daerah dibawah kurva ƒ(x) dan diatas sumbu X sama dengan 1, yaitu P (-ᴔ<x<+ᴔ)=1
  • 31. • Probabilitas P(a<xb) dihitung dengan memakai intergral dari fungsi ƒ(x) yang dibatasi oleh X = a dan X = b , yaitu dengan rumus : • Akan tetapi , secara matematis bentuk intergral dari fungsi ƒ(x)tersebut sulit dipercahkan secara langsung dengan teknik intergral. Oleh karena itu, penyelesaianya dilakukan dengan memakai transformasi nilai- nilai X menjadi nilai-nilai baku Z , yaitu: RUMUS :    X Z
  • 32. Dengan transformasi tersebut kita memperoleh normal Z yang mempunyai nilai rata rata μ = 0 dan simpangan baku σ = 1 atau ditulis N(0,1). Distribusi normal Z seperti ini tersebut distribusi normal standar. Dengan demikian fungsi distribusi ƒ(x)berubah menjadi fungsi distribusi ƒ(Z), yaitu dengan rumus :        Z ana Z e dim , 2 1 ƒ(Z) 2 2 1 