Konseling keluarga berencana merupakan proses penting untuk memastikan pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan klien serta hak dan kepuasan mereka terjaga. Keterampilan komunikasi interpersonal konselor sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mendukung proses pembuatan keputusan yang bermakna bagi klien.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang informed choice dan informed consent dalam asuhan kebidanan. Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapat penjelasan tentang alternatif asuhan, sedangkan informed consent adalah persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi mengenai tindakan medis. Dokumen ini juga menjelaskan hak pasien, faktor yang mempengaruhi proses informed consent, dan bentuk pilihan yang ada dalam asuhan kebidanan.
Dokumen tersebut membahas tentang informed consent dalam praktik kedokteran di Indonesia. Terdapat berbagai sumber yang menjelaskan isi penjelasan yang harus diberikan kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan, namun pelaksanaannya masih bervariasi. Proses informed consent seharusnya merupakan bagian dari komunikasi yang baik antara dokter dan pasien dalam pengambilan keputusan bersama.
Dokumen ini membahas manajemen kasus sebagai layanan berpusat pada klien untuk memastikan perawatan dan koordinasi layanan kesehatan dan psikososial bagi klien dengan masalah kesehatan kompleks. Manajemen kasus meliputi pendataan awal, perencanaan layanan, koordinasi dan rujukan layanan, serta monitoring dan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan klien. Dokumen ini juga membahas kualifikasi petugas manajemen kasus dan jejaring lay
Silabus ini membahas tentang persetujuan tindakan medis (informed consent), meliputi pengertian, jenis-jenis, dan pentingnya informed consent bagi tenaga kesehatan. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali konsep informed consent setelah perkuliahan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran case manager sebagai profesi baru di rumah sakit Indonesia. Case manager adalah pelaku proses pengelolaan kasus yang bertugas melakukan koordinasi pelayanan kesehatan secara kolaboratif untuk mengoptimalkan sumber daya dan mencapai tingkat kesehatan pasien. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi dan ruang lingkup tugas case manager menurut beberapa organisasi kesehatan Amerika.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang informed choice dan informed consent dalam asuhan kebidanan. Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapat penjelasan tentang alternatif asuhan, sedangkan informed consent adalah persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi mengenai tindakan medis. Dokumen ini juga menjelaskan hak pasien, faktor yang mempengaruhi proses informed consent, dan bentuk pilihan yang ada dalam asuhan kebidanan.
Dokumen tersebut membahas tentang informed consent dalam praktik kedokteran di Indonesia. Terdapat berbagai sumber yang menjelaskan isi penjelasan yang harus diberikan kepada pasien sebelum mendapatkan persetujuan, namun pelaksanaannya masih bervariasi. Proses informed consent seharusnya merupakan bagian dari komunikasi yang baik antara dokter dan pasien dalam pengambilan keputusan bersama.
Dokumen ini membahas manajemen kasus sebagai layanan berpusat pada klien untuk memastikan perawatan dan koordinasi layanan kesehatan dan psikososial bagi klien dengan masalah kesehatan kompleks. Manajemen kasus meliputi pendataan awal, perencanaan layanan, koordinasi dan rujukan layanan, serta monitoring dan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan klien. Dokumen ini juga membahas kualifikasi petugas manajemen kasus dan jejaring lay
Silabus ini membahas tentang persetujuan tindakan medis (informed consent), meliputi pengertian, jenis-jenis, dan pentingnya informed consent bagi tenaga kesehatan. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali konsep informed consent setelah perkuliahan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran case manager sebagai profesi baru di rumah sakit Indonesia. Case manager adalah pelaku proses pengelolaan kasus yang bertugas melakukan koordinasi pelayanan kesehatan secara kolaboratif untuk mengoptimalkan sumber daya dan mencapai tingkat kesehatan pasien. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi dan ruang lingkup tugas case manager menurut beberapa organisasi kesehatan Amerika.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Informed consent bertujuan agar pasien mendapatkan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan terkait terapi yang akan dilakukan. Dokter harus menjelaskan diagnosis, tindakan, manfaat, risiko, dan alternatif terapi kepada pasien. Informasi yang diberikan harus lengkap dan sesuai kebutuhan pasien untuk memungkinkan pembuatan keputusan bersama antara dokter dan pasien.
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup empat langkah konseling, empat fungsi konseling, hasil-hasil pelayanan konseling, dan beberapa teknik konseling.
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aspek hukum dalam praktik keperawatan profesional, meliputi pengertian informed consent, isu-isu terkait kematian, tantangan dan tuntutan profesi keperawatan di era globalisasi, serta peluang masa kini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi status kesehatan pasien, mencakup wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik guna mengidentifikasi masalah dan merencanakan perawatan. Pengkajian awal merupakan tahap penting dalam memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan keperawatan prima, termasuk pengertian, faktor-faktor, dan kualitas pelayanan keperawatan prima. Faktor-faktor pelayanan keperawatan prima meliputi kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab."
Dokumen tersebut membahas urutan penulisan laporan pendahuluan asuhan keperawatan yang meliputi cover, definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan umum, asuhan keperawatan, dan daftar pustaka. Selanjutnya membahas proses pengkajian dalam keperawatan yang meliputi pengumpulan data, sumber data, jenis data, dan teknik pengump
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan, petunjuk-petunjuk dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana intervensi keperawatan, serta contoh format penulisan rencana asuhan keperawatan pada seorang pasien dengan diagnose hipertermi dan resiko nutrisi kurang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Konseling keluarga berencana merupakan proses penting untuk memastikan pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan klien serta hak dan kepuasan mereka terjaga. Keterampilan komunikasi interpersonal konselor sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mendukung proses pembuatan keputusan yang bermakna bagi klien.
Informed consent bertujuan agar pasien mendapatkan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan terkait terapi yang akan dilakukan. Dokter harus menjelaskan diagnosis, tindakan, manfaat, risiko, dan alternatif terapi kepada pasien. Informasi yang diberikan harus lengkap dan sesuai kebutuhan pasien untuk memungkinkan pembuatan keputusan bersama antara dokter dan pasien.
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup empat langkah konseling, empat fungsi konseling, hasil-hasil pelayanan konseling, dan beberapa teknik konseling.
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aspek hukum dalam praktik keperawatan profesional, meliputi pengertian informed consent, isu-isu terkait kematian, tantangan dan tuntutan profesi keperawatan di era globalisasi, serta peluang masa kini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi status kesehatan pasien, mencakup wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik guna mengidentifikasi masalah dan merencanakan perawatan. Pengkajian awal merupakan tahap penting dalam memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan keperawatan prima, termasuk pengertian, faktor-faktor, dan kualitas pelayanan keperawatan prima. Faktor-faktor pelayanan keperawatan prima meliputi kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab."
Dokumen tersebut membahas urutan penulisan laporan pendahuluan asuhan keperawatan yang meliputi cover, definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan umum, asuhan keperawatan, dan daftar pustaka. Selanjutnya membahas proses pengkajian dalam keperawatan yang meliputi pengumpulan data, sumber data, jenis data, dan teknik pengump
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan, petunjuk-petunjuk dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana intervensi keperawatan, serta contoh format penulisan rencana asuhan keperawatan pada seorang pasien dengan diagnose hipertermi dan resiko nutrisi kurang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Konseling keluarga berencana merupakan proses penting untuk memastikan pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan klien serta hak dan kepuasan mereka terjaga. Keterampilan komunikasi interpersonal konselor sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat dan mendukung proses pembuatan keputusan yang bermakna bagi klien.
IPBK dirancang untuk mengintegrasikan aspek kependudukan ke dalam kebijakan pembangunan sesuai mandat konferensi internasional. IPBK memiliki lima dimensi yaitu partisipasi masyarakat, keberlanjutan, integrasi data kependudukan, pro-rakyat, dan kesetaraan gender. IPBK akan digunakan untuk menilai proses pembangunan dan menentukan prioritas dengan mengidentifikasi dimensi dan variabel mana yang memiliki
Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dan gotongroyong. Posdaya bertujuan untuk memberdayakan keluarga miskin dan pra sejahtera melalui empat bidang utama yaitu kesehatan, pendidikan, wirausaha dan lingkungan dengan prinsip pemberdayaan, gotong royong dan kemandirian. Indikator keberhasilan Posdaya meliputi partisipasi masyarak
Haiku Deck is a presentation tool that allows users to create Haiku-style slideshows. The tool encourages users to get started making their own Haiku Deck presentations, which can be shared on SlideShare. In just 3 sentences, it promotes creating Haiku Deck presentations and publishing them to SlideShare.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program kependudukan dan KB nasional. IMP meliputi PPKBD, Sub PPKBD, dan Kelompok KB yang berperan dalam penyuluhan, pelayanan, dan pemantauan program KB di tingkat desa/kelurahan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, pengembangan struktur dan peran IMP, serta mekanisme pembinaan, monitoring, dan evaluasi untuk meningkat
Peran penting penanganan masalah kependudukanStiunus Esap
Dokumen tersebut membahas pentingnya penanganan masalah kependudukan sebagai arah kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan di Kalimantan Timur. Beberapa poin pentingnya adalah merumuskan grand design kependudukan provinsi untuk periode 2010-2035 yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, persebaran penduduk, pembangunan keluarga, dan database penduduk; serta perlunya tindak lanjut implementasi grand design ter
Program Keluarga Berencana (KB) memberikan banyak manfaat kesehatan dan ekonomi namun menghadapi tantangan implementasi karena berbagai faktor sosial dan budaya masyarakat serta keterbatasan sumber daya kesehatan. Solusi alternatifnya adalah meningkatkan penyuluhan tentang manfaat KB dan transmigrasi penduduk untuk menyeimbangkan pertumbuhan penduduk.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dan persetujuan tindakan medis dalam pelayanan keluarga berencana, mencakup tujuan, prinsip, keuntungan, hak pasien, peran konselor, jenis dan faktor penghambat konseling serta langkah-langkah konseling KB menggunakan metode SATU TUJU.
Ringkasan:
Konseling adalah diskusi antara konselor dan klien untuk memberikan dukungan dan dorongan agar klien dapat memecahkan masalahnya sendiri. Tujuan konseling adalah meningkatkan keberhasilan terapi, menghormati pilihan pasien, dan meminimalkan risiko efek samping. Konseling farmasi bertujuan membantu pasien mengatur pengobatan dan masalah terkait penyakitnya.
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aspek hukum dalam praktik keperawatan profesional, meliputi pengertian informed consent, isu-isu terkait kematian, tantangan dan tuntutan profesi keperawatan di era globalisasi, serta peluang masa kini dan masa depan.
Komunikasi efektif diperlukan untuk menjamin komunikasi antar profesional pemberi asuhan di Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan dapat berjalan dengan cepat, tepat, informatif, dan tidak bermakna ganda. Hal ini juga meningkatan mutu dan keselamatan pasien selama pelayanan. Puskesmas menyusun standar terhadap tatacara komunikasi antar PPA selama asuhan pasien berjalan.
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan oleh bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumen menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fisik, emosional, rasional, dan lingkungan sosial. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice dan informed consent dalam memberikan pilihan kepada pasien secara etis.
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Stiunus Esap
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat dalam program kependudukan dan keluarga berencana, meliputi pengertian, tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, dan tahapan penggerakan partisipasi masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja dan mengurangi risiko pernikahan dini. Dokumen tersebut menjelaskan tantangan yang dihadapi remaja seperti kehamilan, HIV/AIDS, dan napza serta dampak buruk pernikahan dini seperti kematian ibu dan anak lebih tinggi, pendidikan terputus, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokumen tersebut juga menjelaskan program BKKBN untuk
08.07.15 kebijakan bkb hi kaltim - silviaStiunus Esap
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB) secara Holistik Integratif di 33 provinsi melalui pengembangan rintisan kelompok BKB dasar dan penguatan kelompok BKB paripurna.
Forum Anak Manunggal Jaya didirikan untuk mewujudkan lingkungan yang ramah anak dan memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak di Desa Manunggal Jaya. Tujuannya meliputi mewujudkan pemenuhan hak-hak anak, partisipasi anak, dan lingkungan yang layak bagi anak. Program kerjanya mencakup bidang perlindungan, kesehatan, pendidikan, minat dan bakat, serta kemitraan.
Tiga dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kegiatan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUBE) bernama Kelompok UPPKS Sinar Rejeki di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang. Dokumen-dokumen tersebut meliputi laporan keuangan, daftar anggota, dan rekapitulasi kegiatan KUBE selama beberapa bulan.
Ketiga dokumen tersebut membahas tentang fungsi keluarga, program keluarga berencana, dan pengembangan pil kontrasepsi untuk pria. Dokumen pertama menjelaskan delapan fungsi utama keluarga yaitu agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan reproduksi. Dokumen kedua membahas tentang 10 langkah program keluarga berencana nasional dan peran lembaga terkait. Dokumen ketiga menginformasikan tent
Satuan Karya (SAKA) adalah wadah pendidikan untuk mengembangkan minat, bakat, pengetahuan, dan keterampilan para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan untuk memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdian mereka kepada masyarakat. SAKA terdiri dari beberapa krida yang masing-masing memfokuskan pada bidang tertentu seperti kesehatan, kehutanan, pertanian, dan lainnya.
Evaluasi pemahaman tentang program KB dan organisasi LSM dilakukan terhadap 50 orang ibu dengan menggunakan tes pilihan ganda selama 60 menit. Hasilnya rata-rata 90, menunjukkan tingkat pemahaman yang baik.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. Kebijakannya mencakup peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan kerjasama lintas sektor dalam pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
Haiku Deck is a presentation tool that allows users to create Haiku style slideshows. The tool encourages users to get started making their own Haiku Deck presentations which can be shared on SlideShare. In just a few sentences, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create visually engaging slideshows.
Dokumen tersebut membahas tentang Koordinasi Komunikasi dan Informasi (KKI) dalam penyuluh keluarga berencana. KKI merupakan teknik kerja untuk membangun komunikasi, koordinasi, dan informasi guna merencanakan program dan mencapai tujuan bersama. KKI melibatkan berbagai pihak seperti instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan LSM untuk merencanakan dan melaksanakan program keluarga berencana, kesehatan reproduksi
1. Analisa evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian program dan permasalahan untuk menyusun program selanjutnya; 2. Evaluasi tahun 2012 menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam berorganisasi dan peningkatan kualitas pelayanan KB; 3. Data tahun 2012 digunakan untuk perencanaan program desa yang mencakup program KB.
1. Konseling Keluarga Berencana
OLEH
ESAP M SI
Mengenali kebutuhan klien, membantu
klien membuat pilihan yang sesuai dan
memahami tujuan/risiko metode
kontrasepsi terpilih
2. Tujuan Sesi
Memahami tujuan konseling
Mengenali tugas konselor
Mampu melakukan proses konseling
Mampu menjelaskan perbedaan informed
choice dan informed consent
Memberdayakan dan menghormati hak
klien
3. Konseling
Proses pertukaran informasi dan
interaksi positif antara klien-
petugas untuk membantu klien
mengenali kebutuhannya, memilih
solusi terbaik dan membuat
keputusan yang paling sesuai
dengan kondisi yang sedang
dihadapi
4. Manfaat Konseling
Klien dapat memilih metode kontrasepsi
yang sesuai dengan kebutuhan
reproduksinya
Puas terhadap pilihannya sehingga dapat
mengurangi keluhan atau penyesalan
Memberdayakan klien untuk menentukan
metode dan lama penggunaan alat
kontrasepsi
Membangun rasa saling percaya
5. Hak Klien
Terjaga harga diri dan martabatnya
Dilayani secara pribadi (privasi) dan
terpeliharanya kerahasiaan
Memperoleh informasi tentang
kondisi kesehatannya dan tindakan
yang akan dilaksanakan
Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik
Menerima atau menolak pelayanan/tindakan yang
akan dilakukan
7. Peran Konselor
Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien
untuk membuat pilihan yang paling sesuai
dengan kebutuhannya
Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur
dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi
yang tersedia
Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam
proses pembuatan Persetujuan Tindakan Medik
8. Ciri Konselor Efektif
Memperlakukan klien dengan baik
Berinteraksi positif dalam posisi seimbang
Memberikan informasi obyektif, mudah
dimengerti dan diingat serta tidak berlebihan
Mampu menjelaskan berbagai mekanisme dan
ketersediaan metode kontrasepsi
Membantu klien mengenali kebutuhannya dan
membuat pilihan yang sesuai dengan kondisinya
9. Jenis Konseling
Konseling Umum (mis: oleh PLKB)
Penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk
mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi
keluarga
Konseling Spesifik (mis: oleh dokter/bidan/konselor)
Penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif,
keuntungan-keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan
Konseling pra dan pascatindakan (mis: oleh
operator/ konselor/dokter/bidan)
Penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra,
selama dan pasca) serta penjelasan lisan/instruksi tertulis asuhan
mandiri
10. Three Key Messages in Healthy Timing and
Spacing of Pregnancy (HTSP)
After a livebirth, woman should
wait 24 months before getting
pregnant
After an abortion, woman should
wait 6 months before another
pregnancy
Woman should wait at least age
18 for the first pregnancy
11. Teknik Konseling
Gallen & Leitenmaier, 1987
G - Greet
A - Ask, Assess
T - Tell
H – Help
E - Explain
R - Refer or Return
visit
Sa - Salam
T - Tanya
U - Uraikan
Tu - Bantu
J - Jelaskan
U - Kunjungan Ulang
atau Rujuk
12. Informed Choice
Metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah
memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai
dengan dirinya/keluarganya
Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan
pemberian informasi yang obyektif, akurat dan
mudah dimengerti oleh klien
Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari
berbagai alternatif yang tersedia
13. Informed Consent
Bukti tertulis tentang persetujuan klien untuk
dilakukan tindakan/prosedur klinik suatu metode
kontrasepsi yang dipilih klien (informed choice)
Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya
apabila akibat kondisi tertentu klien tidak dapat
melakukan hal tersebut
Persetujuan diminta apabila prosedur klinik
mengandung risiko terhadap keselamatan klien (baik
yang terduga atau tak terduga sebelumnya)
14. Persetujuan Tindakan Medik
(Informed Consent )
Berisi tentang kebutuhan reproduksi klien,
informed choice, dan prosedur klinik yang akan
dilakukan
Ada penjelasan tentang risiko yang mungkin
terjadi saat melakuan prosedur klinik tersebut
Standar prosedur yang akan dilakukan dan upaya
untuk menghindarkan risiko
Klien menyatakan mengerti tentang semua
informasi tersebut diatas dan secara sadar
memberikan persetujuannya
15. Persetujuan dari Pasangannya
(Informed Consent )
Pasangan menjadi saksi terhadap pilihan yang
dibuat oleh klien secara sadar dan didasarkan
informasi obyektif dan akurat dari petugas
Suami tidak dapat menggantikan posisi isterinya
untuk memberikan persetujuan (atau sebaliknya)
kecuali pada kondisi khusus/tertentu
Secara kultural (Indonesia) suami menjadi
penentu untuk memberikan persetujuan tindakan
medik tetapi secara hukum, hal tersebut
merupakan hak klien
16. Praktik Konseling
Bagi peserta dalam 2 kelompok
Kelompok 1 memperagakan proses konseling pra-
tindakan dan kelompok 2 mengamati (dengan
daftar tilik yang tersedia), perhatikan
kesesuaiannya dengan informed choice dan
teknik konseling (GATHER)
Gunakan alat bantu konseling yang tersedia (mis:
lembar balik metode kontrasepsi WHO)
Diskusikan hasil praktik dan tentukan apakah
teknik konseling telah dilakukan dengan benar
17. Perhatikan!
Apakah untuk Informed Choice telah dilakukan
melalui proses yang benar?
Apakah hak klien benar-benar diaplikasikan dalam
proses konseling?
Tentukan, apakah konselor dapat disebut sebagai
konselor efektif?
Apakah informasi untuk Informed Consent lengkap
dan memadai?
18. Rangkuman
Konseling merupakan tahapan kunci bagi
kesesuaian pilihan, kepuasan klien dan
kelangsungan penggunaan metode kontrasepsi
secara efektif
Keterampilan untuk melakukan Komunikasi
Interpersonal merupakan syarat mutlak bagi
seorang Konselor Efektif
Persetujuan Tindakan Medik seharusnya
diperoleh melalui proses yang benar dan lengkap