SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1
Induktansi dan Kapasitansi
1. Induktor
Induktor maupun kapasitor termasuk elemen pasif walaupun sewaktu induktor dan
kapasitor mendapatkan sumber DC, induktor dan kapasitor tersebut akan memberikan
daya kepada elemen pasif murni lainnya yaitu resistor.
Kita definisikan induktansi L dari induktor adalah
dt
di
L (1)
Satuan induktansi tersebut adalah henry (H), dan persamaan yang mendefinisikannya
memperlihatkan bahwa henry adalah pernyataan yang lebih pendek untuk volt-detik
per ampere.
Gambar 1: Tanda-tanda referensi untuk tegangan dan
arus diperlihatkan pada simbol rangkaian untuk sebuah
induktor:
dt
di
L .
Sebuah induktor ketika mendapatkan sumber DC maka induktor tersebut akan
terlihat seperti sebuah hubung singkat atau short circuit, sehingga induktor tersebut
dapat menyimpan arus yang tidak berhingga, memiliki tahanan yang besarnya nol
sehingga tegangannya akan nol juga.
Perubahan tiba-tiba di dalam arus induktor juga menghendaki perubahan tiba-
tiba di dalam energi yang tersimpan di dalam induktor, dan perubahan energi yang
tiba-tiba ini memerlukan tenaga tak berhingga pada saat itu; tenaga tak berhingga
bukanlah bagian dari dunia fisis yang riil. Untuk menghindari tegangan tak berhingga,
maka arus induktor tidak boleh meloncat segera dari satu harga ke harga yang lain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa i(0-
) = i(0+
) = I0.
Tegangan pada induktor adalah:
dt
di
L (2)
+ υ −
i L
2
Sedangkan arus yang mengalir pada induktor adalah:
  kdt
L
ti 
1
)( (3)
Jika batasan integralnya diketahui maka arus induktor adalah


t
x
dt
L
ti 
1
)( (4)
Daya yang diserap diberikan oleh hasil perkalian arus-tegangan,
dt
di
Liip  W
Energi yang tersimpan pada induktor adalah
2
2
1
)( LitwL  (5)
Kita catat sekarang beberapa karakteristik sebuah induktor yang diakibatkan oleh
persamaan yang mendefinisikan :
1. Tak ada tegangan melintasi sebuah induktor jika arus yang melalui induktor
tersebut tidak berubah dengan waktu (sumber dc). Karena itu induktansi
adalah hubungan pendek bagi dc.
2. Sejumlah energi yang terbatas dapat disimpan dalam sebuah induktor
walaupun tegangan melintasi induktansi nol, misalnya bila arus yang
melaluinya adalah konstan.
3. Tak mungkin mengubah arus melalui sebuah induktor dengan jumlah
terbatas di dalam waktu nol, karena ini memerlukan tegangan tak terhingga
melintasi induktor. Sebuah induktor menentang perubahan tiba-tiba didalam
arus yang melaluinya dengan cara yang analog dengan sebuah massa yang
menolak perubahan kecepatan yang mendadak.
4. Induktor tak pernah menghilangkan energi, tetapi hanya menyimpannya.
Walaupun ini benar untuk model matematis, tetapi tak benar untuk induktor
fisis.
3
1. Untuk rangkaian dari Gambar 2, carilah (a) i1; (b) i2; (c) i3.
Gambar 2: Lihat Contoh Soal 1.
Jawab
Gambar 3: Penyederhaan dari Gambar 2.
20 Ω
10 Ω
12 Ω
25 Ω
100 Ω
20 V2 A
i1
i2
i3
(a)
20 Ω
10 Ω25 Ω100 Ω 20 V2 A
i1 i3
(b)
20 Ω
3
2
6 Ω
20 V2 A
i3
(c)
ix iy
20 Ω 0,4 H
10 Ω
0,2 H
12 Ω
25 Ω
0,1 H
100 Ω
20 V2 A
i1
i2
i3
0,3 H
4




3
2
6
3
20
15
100
100
15
100
10
100
4
100
1
10
1
25
1
100
11
10)25100(
p
p
p
R
R
R
Dengan analisis mesh
Definisi arus Aix 2
Dengan mempergunakan KVL pada mesh iy, 

N
n
n
1
0
Ai
i
ii
iii
y
y
yy
xyy
4
1
3
2
6
20
3
1
13
3
2
26
02
3
2
62020
3
2
6
0
3
20
2020
3
20





A
ii y
4
1
4
1
3








A
iiii yxRp
4
1
2
4
1
2
3
2
6









Karena tahanan 100 Ω, 25 Ω dan 10 Ω paralel berarti memiliki tegangan yang
sama yaitu sebesar :
V
Ri
15
3
2
6
4
1
2
3
2
6


5
A
R
i 6,0
5
3
25
15
25
3
2
6
1 

sedangkan arus i2 = 0 karena tidak dialiri oleh arus.
2. Kapasitor
Elemen rangkaian pasif berikutnya adalah kapasitor. Kita definisikan kapasitansi C
dengan hubungan tegangan-arus
dt
d
Ci

 (6)
di mana υ dan i memenuhi konvensi untuk sebuah elemen pasif, seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 4. Dari (8), kita dapat menentukan satuan kapasitansi
sebagai ampere detik per volt, atau coulomb per volt, tetapi sekarang kita akan
mendifinisikan farad (F) sebagai satu coulomb per volt.
Gambar 4: Tanda-tanda referensi arus dan tegangan
diperlihatkan pada simbol rangkaian untuk sebuah
kapasitor sehingga
dt
d
Ci

 .
Sebuah kapasitor ketika terhubung dengan sumber DC, maka kapasitor tersebut akan
terlihat sebagai sebuah rangkaian terbuka, yang artinya kapasitor tersebut memiliki
tegangan yang tak berhingga, tahanan yang tak berhingga akan tetapi tidak dapat
dilalui oleh arus (arusnya sama dengan nol)
Tegangan kapasitor dapat dinyatakan
  kdti
C
t
1
)( (7)
Bila batasannya diketahui maka tegangannya adalah:
 

t
dti
C
t
1
)( (8)
Daya yang diberikan kepada kapasitor adalah
dt
d
Cip

 
i
+ υ -
C
6
sehingga energi yang disimpan di dalam medan listriknya adalah
2
2
1
)( CtwC  (9)
Beberapa di antara karakteristik penting sebuah kapasitor sudah jelas
sekarang, yaitu :
3. Kombinasi Induktansi dan Kapasitansi
Bila beberapa induktor dirangkai secara seri maka kita dapat mengganti dengan
sebuah induktor yang ekivalen Leq dengan cara penurunan sebagai berikut,
dt
di
LLL
dt
di
L
dt
di
L
dt
di
L
N
N
Ns
)( 21
21
21





 
Gambar 5: (a) Rangkaian yang terdiri dari N induktor
seri. (b) Rangkaian ekivalen yang dikehendaki, di mana
Neq LLLL  21 .
1. Arus melalui kapasitor adalah nol jika tegangan yang melintasinya tak berubah
terhadap waktu (sumber dc). Karena itu maka kapasitor adalah rangkaian terbuka
bagi dc.
2. Sejumlah energi yang terbatas dapat disimpan dalam kapasitor walaupun arus
melalui kapasitor adalah nol, seperti ketika tegangan melintasinya adalah konstan.
3. Tidak mungkin mengubah tegangan melintasi kapasitor dengan jumlah terbatas di
dalam waktu nol, karena ini memerlukan arus tak terhingga melalui kapasitor.
Kapasitor menolak perubahan tiba-tiba di dalam tegangan yang melintasinya dengan
cara yang analog dengan sebuah pegas yang akan menolak perubahan yang tiba-tiba.
4. Kapasitor tidak pernah menghilangkan energi, tetapi hanya menyimpannya.
Walaupun ini benar untuk model matematis, hal ini tak benar untuk kapasitor fisis.
+
-
+ υ1 - + υ2 -
+
υN
-
i
LNυs
+
-
i
Leqυs
(a) (b)
7
atau, ditulis lebih singkat,
 

N
n
n
N
n
n
N
n
ns L
dt
di
dt
di
L
111

Tetapi untuk rangkaian ekivalen kita peroleh
dt
di
Leqs 
sehingga induktansi ekivalen adalah
Neq LLLL  21 atau 

N
n
neq LL
1
Bila beberapa induktor dirangkai secara paralel maka dapat diturunkan menjadi:
N
eq
LLL
L
111
1
21



Khusus untuk dua induktor yang paralel,
21
21
LL
LL
Leq



dan kita perhatikan bahwa induktor-induktor paralel berkombinasi persis seperti
tahanan-tahanan paralel.
Gambar 6: (a) Kombinasi paralel dari N induktor. (b)
rangkaian ekivalen, di mana
N
eq
LLL
L
111
1
21



.
Sedangkan untuk mencari kapasitansi yang ekivalen dengan N kapasitor yang seri,
kita gunakan rangkaian dari Gambar 7a dan ekivalennya Gambar 7b untuk
menuliskan
Leq
+
υ
-
isL1 L2 LN
i1 i2 iN
+
υ
-
is
(a) (b)
8
υs

 
















N
n
n
t
t
N
n n
N
n
t
t
n
n
N
n
ns
tdti
C
tdti
C
1
0
1
1
0
1
)(
1
)(
1
0
0


dan
)(
1
0
0
tdti
C
s
t
t
eq
s   
Gambar 7: (a) Rangkaian yang mengandung N
kapasitor seri. (b) Ekivalen yang diinginkan,
N
eq
CCC
C
111
1
21



Akan tetapi, hukum tegangan Kirchhoff memberikan kesamaan dari υs(t0) dengan
menjumlahkan tegangan-tegangan kapasitor pada t0; jadi
N
eq
CCC
C
111
1
21



dan kapasitor-kapasitor seri berkombinasi sebagai konduktansi seri, atau tahanan-
tahanan paralel.
Akhirnya, rangkaian dari Gambar 8 memungkinkan kita menghasilkan nilai
kapasitansi yang ekivalen dengan N kapasitor paralel sebagai
Neq CCCC  21
+
-
i C1 C2
CN
+ υ1 - + υ2 -
+
υ2
-
υs
(a)
+
-
i
CNυs
(b)
9
dan kita tak perlu heran memperhatikan bahwa kapasitor paralel berkombinasi sama
seperti tahanan seri, yakni, dengan menjumlahkan saja semua kapasitansi satu per
satu.
Gambar 8 : (a) Kombinasi paralel dari N kapasitor. (b)
Rangkaian ekivalen, di mana Neq CCCC  21 .
Soal Contoh
2. (a) Carilah Leq di dalam Gambar 9a. (b) Carilah Ceq di dalam Gambar 9b.
Gambar 9: Lihat Contoh Soal 5.
Jawab
i1 i2 iN
C1 C2 CNis
+
υ
-
(a)
Ceqis
+
υ
-
(b)
1 H
2 H
3 H5 H
4 H
Leq
(a)
1 μF
2 μF4 μF
3 μF5 μFCeq
(b)
10
(a) Leq :
  
H
Leq
619,2
5,10
5,27
55,5
55,5
55,554
6
9
54
33
33
1543)21(























(b) Ceq :
  
F
Ceq
913,6
23
21
6
23
159
5
23
21
1
5
3
2
7
3
2
14
5
3
2
34
3
2
34
543
12
12
543)12(
























Latihan Soal :
1. Tentukan Cek pada rangkaian tersebut!
(a) (b)
11
2. Tentukan nilai Lek !
3. Carilah tegangan pada rangkaian berikut.
Referensi :
[1] Charles K. Alexander & Matthew N.O. Sadiku. (2007). Fundamentals of
Electric Circuit. 4th
ed., New York, NY: McGraw Hill
[2] Mohamad Ramdhani. (2008). Rangkaian Listrik. Bandung: Erlangga
[3] William H. Hyat & Jack E. Kemmerly. (1993). Rangkaian Listrik. 4th
ed.,
Jakarta: Erlangga.
[4] William H. Hyat Jr, Jack E. Kemmerly & Steven M Durbin. (2005).
Rangkaian Listrik. 6th
ed., Jakarta: Erlangga.
(a) (b)

More Related Content

What's hot

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformatorlukman_sn
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Mutiara Cess
 
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmansuparman unkhair
 
Karakteristik Dioda
Karakteristik DiodaKarakteristik Dioda
Karakteristik DiodaAdy Purnomo
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)suyono fis
 

What's hot (20)

Kapasitor
Kapasitor Kapasitor
Kapasitor
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Rangkaian seri r l c
Rangkaian seri r l cRangkaian seri r l c
Rangkaian seri r l c
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop
 
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
 
Karakteristik Dioda
Karakteristik DiodaKarakteristik Dioda
Karakteristik Dioda
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)
APLIKASI SEMIKONDUKTOR LED (Light Emitting Diode)
 

Similar to Induktansi dan Kapasitansi

Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianbayu dewangga
 
Konsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cKonsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cfillaf
 
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptxBAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptxVirablue02
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoYuliana Surya
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
karakteristik komponen komponenn
karakteristik komponen komponennkarakteristik komponen komponenn
karakteristik komponen komponennrosmariasinurat19
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Anisa Putri Rinjani
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorYudi Hartawan
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKSri Wulan Hidayati
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxMagda519030
 

Similar to Induktansi dan Kapasitansi (20)

Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Indutansi
IndutansiIndutansi
Indutansi
 
10199 7-563430862501
10199 7-56343086250110199 7-563430862501
10199 7-563430862501
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
 
Konsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-cKonsep dasar-listrik-c
Konsep dasar-listrik-c
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptxBAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
karakteristik komponen komponenn
karakteristik komponen komponennkarakteristik komponen komponenn
karakteristik komponen komponenn
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
 
3 komponen elektronika
3 komponen elektronika3 komponen elektronika
3 komponen elektronika
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : Osilator
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAIDISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
 
06rangkaiandioda
06rangkaiandioda06rangkaiandioda
06rangkaiandioda
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Induktansi dan Kapasitansi

  • 1. 1 Induktansi dan Kapasitansi 1. Induktor Induktor maupun kapasitor termasuk elemen pasif walaupun sewaktu induktor dan kapasitor mendapatkan sumber DC, induktor dan kapasitor tersebut akan memberikan daya kepada elemen pasif murni lainnya yaitu resistor. Kita definisikan induktansi L dari induktor adalah dt di L (1) Satuan induktansi tersebut adalah henry (H), dan persamaan yang mendefinisikannya memperlihatkan bahwa henry adalah pernyataan yang lebih pendek untuk volt-detik per ampere. Gambar 1: Tanda-tanda referensi untuk tegangan dan arus diperlihatkan pada simbol rangkaian untuk sebuah induktor: dt di L . Sebuah induktor ketika mendapatkan sumber DC maka induktor tersebut akan terlihat seperti sebuah hubung singkat atau short circuit, sehingga induktor tersebut dapat menyimpan arus yang tidak berhingga, memiliki tahanan yang besarnya nol sehingga tegangannya akan nol juga. Perubahan tiba-tiba di dalam arus induktor juga menghendaki perubahan tiba- tiba di dalam energi yang tersimpan di dalam induktor, dan perubahan energi yang tiba-tiba ini memerlukan tenaga tak berhingga pada saat itu; tenaga tak berhingga bukanlah bagian dari dunia fisis yang riil. Untuk menghindari tegangan tak berhingga, maka arus induktor tidak boleh meloncat segera dari satu harga ke harga yang lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa i(0- ) = i(0+ ) = I0. Tegangan pada induktor adalah: dt di L (2) + υ − i L
  • 2. 2 Sedangkan arus yang mengalir pada induktor adalah:   kdt L ti  1 )( (3) Jika batasan integralnya diketahui maka arus induktor adalah   t x dt L ti  1 )( (4) Daya yang diserap diberikan oleh hasil perkalian arus-tegangan, dt di Liip  W Energi yang tersimpan pada induktor adalah 2 2 1 )( LitwL  (5) Kita catat sekarang beberapa karakteristik sebuah induktor yang diakibatkan oleh persamaan yang mendefinisikan : 1. Tak ada tegangan melintasi sebuah induktor jika arus yang melalui induktor tersebut tidak berubah dengan waktu (sumber dc). Karena itu induktansi adalah hubungan pendek bagi dc. 2. Sejumlah energi yang terbatas dapat disimpan dalam sebuah induktor walaupun tegangan melintasi induktansi nol, misalnya bila arus yang melaluinya adalah konstan. 3. Tak mungkin mengubah arus melalui sebuah induktor dengan jumlah terbatas di dalam waktu nol, karena ini memerlukan tegangan tak terhingga melintasi induktor. Sebuah induktor menentang perubahan tiba-tiba didalam arus yang melaluinya dengan cara yang analog dengan sebuah massa yang menolak perubahan kecepatan yang mendadak. 4. Induktor tak pernah menghilangkan energi, tetapi hanya menyimpannya. Walaupun ini benar untuk model matematis, tetapi tak benar untuk induktor fisis.
  • 3. 3 1. Untuk rangkaian dari Gambar 2, carilah (a) i1; (b) i2; (c) i3. Gambar 2: Lihat Contoh Soal 1. Jawab Gambar 3: Penyederhaan dari Gambar 2. 20 Ω 10 Ω 12 Ω 25 Ω 100 Ω 20 V2 A i1 i2 i3 (a) 20 Ω 10 Ω25 Ω100 Ω 20 V2 A i1 i3 (b) 20 Ω 3 2 6 Ω 20 V2 A i3 (c) ix iy 20 Ω 0,4 H 10 Ω 0,2 H 12 Ω 25 Ω 0,1 H 100 Ω 20 V2 A i1 i2 i3 0,3 H
  • 4. 4     3 2 6 3 20 15 100 100 15 100 10 100 4 100 1 10 1 25 1 100 11 10)25100( p p p R R R Dengan analisis mesh Definisi arus Aix 2 Dengan mempergunakan KVL pada mesh iy,   N n n 1 0 Ai i ii iii y y yy xyy 4 1 3 2 6 20 3 1 13 3 2 26 02 3 2 62020 3 2 6 0 3 20 2020 3 20      A ii y 4 1 4 1 3         A iiii yxRp 4 1 2 4 1 2 3 2 6          Karena tahanan 100 Ω, 25 Ω dan 10 Ω paralel berarti memiliki tegangan yang sama yaitu sebesar : V Ri 15 3 2 6 4 1 2 3 2 6  
  • 5. 5 A R i 6,0 5 3 25 15 25 3 2 6 1   sedangkan arus i2 = 0 karena tidak dialiri oleh arus. 2. Kapasitor Elemen rangkaian pasif berikutnya adalah kapasitor. Kita definisikan kapasitansi C dengan hubungan tegangan-arus dt d Ci   (6) di mana υ dan i memenuhi konvensi untuk sebuah elemen pasif, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 4. Dari (8), kita dapat menentukan satuan kapasitansi sebagai ampere detik per volt, atau coulomb per volt, tetapi sekarang kita akan mendifinisikan farad (F) sebagai satu coulomb per volt. Gambar 4: Tanda-tanda referensi arus dan tegangan diperlihatkan pada simbol rangkaian untuk sebuah kapasitor sehingga dt d Ci   . Sebuah kapasitor ketika terhubung dengan sumber DC, maka kapasitor tersebut akan terlihat sebagai sebuah rangkaian terbuka, yang artinya kapasitor tersebut memiliki tegangan yang tak berhingga, tahanan yang tak berhingga akan tetapi tidak dapat dilalui oleh arus (arusnya sama dengan nol) Tegangan kapasitor dapat dinyatakan   kdti C t 1 )( (7) Bila batasannya diketahui maka tegangannya adalah:    t dti C t 1 )( (8) Daya yang diberikan kepada kapasitor adalah dt d Cip    i + υ - C
  • 6. 6 sehingga energi yang disimpan di dalam medan listriknya adalah 2 2 1 )( CtwC  (9) Beberapa di antara karakteristik penting sebuah kapasitor sudah jelas sekarang, yaitu : 3. Kombinasi Induktansi dan Kapasitansi Bila beberapa induktor dirangkai secara seri maka kita dapat mengganti dengan sebuah induktor yang ekivalen Leq dengan cara penurunan sebagai berikut, dt di LLL dt di L dt di L dt di L N N Ns )( 21 21 21        Gambar 5: (a) Rangkaian yang terdiri dari N induktor seri. (b) Rangkaian ekivalen yang dikehendaki, di mana Neq LLLL  21 . 1. Arus melalui kapasitor adalah nol jika tegangan yang melintasinya tak berubah terhadap waktu (sumber dc). Karena itu maka kapasitor adalah rangkaian terbuka bagi dc. 2. Sejumlah energi yang terbatas dapat disimpan dalam kapasitor walaupun arus melalui kapasitor adalah nol, seperti ketika tegangan melintasinya adalah konstan. 3. Tidak mungkin mengubah tegangan melintasi kapasitor dengan jumlah terbatas di dalam waktu nol, karena ini memerlukan arus tak terhingga melalui kapasitor. Kapasitor menolak perubahan tiba-tiba di dalam tegangan yang melintasinya dengan cara yang analog dengan sebuah pegas yang akan menolak perubahan yang tiba-tiba. 4. Kapasitor tidak pernah menghilangkan energi, tetapi hanya menyimpannya. Walaupun ini benar untuk model matematis, hal ini tak benar untuk kapasitor fisis. + - + υ1 - + υ2 - + υN - i LNυs + - i Leqυs (a) (b)
  • 7. 7 atau, ditulis lebih singkat,    N n n N n n N n ns L dt di dt di L 111  Tetapi untuk rangkaian ekivalen kita peroleh dt di Leqs  sehingga induktansi ekivalen adalah Neq LLLL  21 atau   N n neq LL 1 Bila beberapa induktor dirangkai secara paralel maka dapat diturunkan menjadi: N eq LLL L 111 1 21    Khusus untuk dua induktor yang paralel, 21 21 LL LL Leq    dan kita perhatikan bahwa induktor-induktor paralel berkombinasi persis seperti tahanan-tahanan paralel. Gambar 6: (a) Kombinasi paralel dari N induktor. (b) rangkaian ekivalen, di mana N eq LLL L 111 1 21    . Sedangkan untuk mencari kapasitansi yang ekivalen dengan N kapasitor yang seri, kita gunakan rangkaian dari Gambar 7a dan ekivalennya Gambar 7b untuk menuliskan Leq + υ - isL1 L2 LN i1 i2 iN + υ - is (a) (b)
  • 8. 8 υs                    N n n t t N n n N n t t n n N n ns tdti C tdti C 1 0 1 1 0 1 )( 1 )( 1 0 0   dan )( 1 0 0 tdti C s t t eq s    Gambar 7: (a) Rangkaian yang mengandung N kapasitor seri. (b) Ekivalen yang diinginkan, N eq CCC C 111 1 21    Akan tetapi, hukum tegangan Kirchhoff memberikan kesamaan dari υs(t0) dengan menjumlahkan tegangan-tegangan kapasitor pada t0; jadi N eq CCC C 111 1 21    dan kapasitor-kapasitor seri berkombinasi sebagai konduktansi seri, atau tahanan- tahanan paralel. Akhirnya, rangkaian dari Gambar 8 memungkinkan kita menghasilkan nilai kapasitansi yang ekivalen dengan N kapasitor paralel sebagai Neq CCCC  21 + - i C1 C2 CN + υ1 - + υ2 - + υ2 - υs (a) + - i CNυs (b)
  • 9. 9 dan kita tak perlu heran memperhatikan bahwa kapasitor paralel berkombinasi sama seperti tahanan seri, yakni, dengan menjumlahkan saja semua kapasitansi satu per satu. Gambar 8 : (a) Kombinasi paralel dari N kapasitor. (b) Rangkaian ekivalen, di mana Neq CCCC  21 . Soal Contoh 2. (a) Carilah Leq di dalam Gambar 9a. (b) Carilah Ceq di dalam Gambar 9b. Gambar 9: Lihat Contoh Soal 5. Jawab i1 i2 iN C1 C2 CNis + υ - (a) Ceqis + υ - (b) 1 H 2 H 3 H5 H 4 H Leq (a) 1 μF 2 μF4 μF 3 μF5 μFCeq (b)
  • 10. 10 (a) Leq :    H Leq 619,2 5,10 5,27 55,5 55,5 55,554 6 9 54 33 33 1543)21(                        (b) Ceq :    F Ceq 913,6 23 21 6 23 159 5 23 21 1 5 3 2 7 3 2 14 5 3 2 34 3 2 34 543 12 12 543)12(                         Latihan Soal : 1. Tentukan Cek pada rangkaian tersebut! (a) (b)
  • 11. 11 2. Tentukan nilai Lek ! 3. Carilah tegangan pada rangkaian berikut. Referensi : [1] Charles K. Alexander & Matthew N.O. Sadiku. (2007). Fundamentals of Electric Circuit. 4th ed., New York, NY: McGraw Hill [2] Mohamad Ramdhani. (2008). Rangkaian Listrik. Bandung: Erlangga [3] William H. Hyat & Jack E. Kemmerly. (1993). Rangkaian Listrik. 4th ed., Jakarta: Erlangga. [4] William H. Hyat Jr, Jack E. Kemmerly & Steven M Durbin. (2005). Rangkaian Listrik. 6th ed., Jakarta: Erlangga. (a) (b)