SlideShare a Scribd company logo
MEMPOSISIKAN
METODE ILMIAH
Yuana Tri Utomo, SEI., MSI
STEI Hamfara, 18 Maret 2013
02/10/14

1
POKOK BAHASAN:
• Memahami Sejarah Pemikiran
Lahirnya Metode Ilmiah
• Keterbatasan Metode Ilmiah
• Memposisikan Metode Ilmiah

02/10/14

2
MEMAHAMI SEJARAH
PEMIKIRAN LAHIRNYA
METODE ILMIAH

02/10/14

3


Metode ilmiah baru dirumuskan di Barat
abad ke-19 M.



Metode Ilmiah, merupakan penggabungan
(integrasi) paham Rasionalisme dan
Empirisme.



Kedua paham tsb sebelumnya saling
bertentangan pada abad 17 -18 M.

02/10/14

4


Rasionalisme adalah paham yang
berpandangan bhw sumber pengetahuan
hanyalah akal (rasio) saja.



Rasionalisme menolak fakta-fakta empirik
(fakta yang dapat dialami oleh indera) sbg
sumber pengetahuan.



Rasionalisme menolak wahyu / agama sbg
sumber pengetahuan.

02/10/14

5


Tokoh Rasionalisme, antara lain Rene Descartes
(1596-1650), Immanuel Kant (1724-1804), dll.



Cara penalaran dalam Rasionalisme :
DEDUKTIF.



Berpikir deduktif adalah mengambil
kesimpulan-kesimpulan baru (parsial)
berdasarkan ide-ide umum (global) yang sudah
diketahui sebelumnya.

02/10/14

6


Empirisme adalah paham yang berpandangan
bhw sumber pengetahuan hanyalah fakta empiris.



Fakta empiris adalah fakta-fakta yang dapat
dialami oleh panca indera, misalnya suara yang
didengar oleh telinga, suhu yang dirasakan oleh
kulit, dsb.



Empirisme juga menolak wahyu / agama sebagai
sumber pengetahuan.

02/10/14

7


Tokoh Empirisme, misalnya John Locke (16321704), David Hume (1711-1776), John Stuart
Mill (1806-1873), David Berkeley (1684-1753).



Cara penalaran dalam Empirisme : INDUKTIF.



Berpikir induktif adalah menarik kesimpulan
umum (global) berdasarkan fakta-fakta yang
khusus (parsial).

02/10/14

8


Paham Rasionalisme dan Empirisme
kemudian disatukan dalam Metode Ilmiah,
oleh tokoh-tokoh pemikir Pragmatisme,
seperti William James, pada abad ke-19 dll.



Unsur Rasionalisme dalam Metode Ilmiah =>
nampak pada tahap perumusan hipotesis.

02/10/14

9


Hipotesis merupakan jawaban sementara untuk
masalah yang ada, yang diambil dari teori yang
telah ada sebelumnya.



Unsur Empirisme dalam Metode Ilmiah =>
nampak dalam tahap pengujian (verifikasi)
hipotesis melalui percobaan (eksperimen).



Percobaan fungsinya menguji kecocokan
hipotesis dengan fakta empiris.

02/10/14

10
Rasionalisme

Hipotesis
Metode
Ilmiah

Empirisme

02/10/14

Eksperimen

 Kebangkitan Eropa
 Pertentangan antara
ilmuwan dg agamawan
(kristen) hasilnya
kompromi sekulerisme.
 Sejak itu barat (sekuler)
menghegemoni dunia
termasuk negeri-negeri
muslim dlm slrh aspek
kehidupan.
 Di bidang pengetahuan,
diantaranya berupa metode
ilmiah.
 Akibatnya terjadi dualisme
dan dikotomi pendidikan:
antara pendidikan agama
vis a vis pendidikan umum
11
KETERBATASAN
METODE ILMIAH

02/10/14

12
1. Panca indera manusia terbatas.
Mis : telinga manusia hanya dapat
mendengarkan suara pada interval 15 Hz –
30.000 Hz.
2. Panca indera dapat melakukan kesalahan
dalam pengamatan.
Mis : sebatang tongkat lurus jika dicelupkan
dalam gelas nampak bengkok.
02/10/14

13
3. Panca indera manusia lemah membutuhkan
yang lain. Misalnya dalam melakukan observasi
membutuhkan alat bantu seperti: teropong dan
mikroskop.

02/10/14

14
4. Generalisasi tidak selalu berlaku umum.
Misal : “semua logam akan memuai kalau
dipanaskan” => ada anomali untuk logam
tertentu.
5. Kesimpulan metode ilmiah bersifat tidak pasti
(bersifat tentatif atau sementara hingga datang
pengetahuan baru yang mengoreksi
pengetahuan lama).
02/10/14

15
6. Memori (ingatan) manusia pada saat
merumuskan hipotesis dari teori sebelumnya
tidak selalu dapat diandalkan (bisa lupa).
7. Teori yang dijadikan pijakan dalam
perumusan hipotesis juga bersifat tidak pasti
(dapat terus berubah-ubah).
Mis : teori atom terus berubah, ada teori kuno
(Yunani), Dalton, Rutherford, dll.
02/10/14

16
8. Tidak bisa menjangkau pada konsep –konsep
keimanan; apakah Tuhan itu ada? Apakah
sorga itu ada? dll. Dari pertanyaan tsb disusun
hipotesa “Ya” dan “Tidak”, terus dilakukan
eksperimen. Untuk realibilitas, disebarkan
quisioner yang dibagikan kepada sampel
(manusia) yang pernah pergi ke surga...atau
pernah dialog dengan Tuhan...???
Konsep keimanan diluar bidang metode
ilmiah, artinya berada di ranah metode
rasional.
02/10/14

17
10. Metode ilmiah tdk bisa memberikan nilai moral akan
suatu keputusan ilmiah.
Ilmuwan yg bekerja dlm penemuan energi nuklir, zat
antibiotika, dll tdk bisa menentukan apakah hasil
penemuannya itu baik atau buruk. Metode ilmiah
juga tdk bisa menilai ttg kebahagiaan, cinta, kasih
sayang, kebaikan, keadilan, kebebasan, keindahan
dan lain sebagaimnya karena tidak bisa dijangkau
oleh ilmu alam.

02/10/14

18
9. Metode ilmiah tdk bisa menjangkau
kebenaran yg sifatnya mutlak.
Hasil kesimpulan metode ilmiah bersifat tdk
pasti (bersifat tentatif/sementara sampai
datang pengetahuan baru yg mengoreksi
pengetahuan lama).

02/10/14

19
BUKTI
KETERBATASAN
METODE ILMIAH:
ILUSI OPTIKAL

02/10/14

20
Ilusi optik (Optical Illusion) adalah ilusi
yang terjadi pada indera mata pada saat
melihat objek tertentu sehingga mata
mempersepsikan objek tsb secara
salah.

02/10/14

21
1. Café wall illusion

Ilusi : Garis-garis horizontal terlihat tidak sejajar
Faktanya : Garis-garis horizontal tsb sejajar !
2. Zollner illusion

Ilusi : Garis-garis miring terlihat tidak sejajar
Faktanya : Garis-garis miring tersebut sejajar !
3. Ebbing haus illusion

Ilusi : Bola oranye sebelah kiri tampak lebih kecil
jika dibanding dengan bola oranye sebelah kanan.
Faktanya : Dua bola oranye itu sama besarnya !
5. Fraser spiral illusion

Ilusi : Garis melingkar terlihat membentuk struktur spiral.
Faktanya : Garis melingkar itu adalah sebuah lingkaran
sempurna. Periksalah !
4. Poggendorff illusion

Ilusi: Pada gb kiri, garis hitam terlihat bersambung dg garis biru.
Faktanya : Garis hitam tsb bersambung dg garis merah !
6. Ilusi Menara Miring

Ilusi : Menara kanan terlihat miring, sedangkan menara kiri tidak
Faktanya : Dua menara tsb sama-sama tidak miring.
Periksalah !
MEMPOSISIKAN
METODE ILMIAH

02/10/14

29
1. Metode Ilmiah sebagai serangkaian cara
untuk menemukan pengetahuan adalah
metode yang sahih.
2. Namun Metode Ilmiah memiliki sejumlah
keterbatasan, baik dari unsur empirisme /
rasionalisme.

02/10/14

30
3. Maka Metode Ilmiah tidak boleh dan tidak
sahih jika dijadikan satu-satunya metode
untuk memperoleh semua pengetahuan (ilmu
alam dan ilmu sosial).
4. Banyak pengetahuan yang ada, yang berada di
luar jangkauan kemampuan Metode Ilmiah
misal Aqidah Islam. [ ]
02/10/14

31
Wallahu a’lam

More Related Content

What's hot

Sejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipaSejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipa
Operator Warnet Vast Raha
 
Gabungan 5 jurnal indra saputra
Gabungan 5 jurnal  indra saputraGabungan 5 jurnal  indra saputra
Gabungan 5 jurnal indra saputra
IndraSaputra107
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
SeptiTirta
 
Bab 1 gambaran umum filsafat ilmu
Bab 1   gambaran umum filsafat ilmuBab 1   gambaran umum filsafat ilmu
Bab 1 gambaran umum filsafat ilmu
Safrihady ady
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmuTugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
dzulninahastnia
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
herdisaksul
 
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
Universitas PGRI
 
Tugas dewi copy
Tugas dewi   copyTugas dewi   copy
Tugas dewi copy
santisimbolon1
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
OrisManane
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
KuliahMandiri.org
 
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman DasarTugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Fahmy Metala
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARtriewuland
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Agoes Rakbika
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Nurainun Adamy
 

What's hot (14)

Sejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipaSejarah perkembangan ipa
Sejarah perkembangan ipa
 
Gabungan 5 jurnal indra saputra
Gabungan 5 jurnal  indra saputraGabungan 5 jurnal  indra saputra
Gabungan 5 jurnal indra saputra
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Bab 1 gambaran umum filsafat ilmu
Bab 1   gambaran umum filsafat ilmuBab 1   gambaran umum filsafat ilmu
Bab 1 gambaran umum filsafat ilmu
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmuTugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
Bab I. Rasa Ingin Tahu&Mitos (C)
 
Tugas dewi copy
Tugas dewi   copyTugas dewi   copy
Tugas dewi copy
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman DasarTugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 

Similar to 005 memposisikan metode ilmiah

006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
Yuana Tri Utomo
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Nasruddin Asnah
 
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahPerkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Yesica Adicondro
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
Cecep Kustandi
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)yudiyunika
 
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
MIKOMIKO29
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
AnnisaRizki16
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
aini_26
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Bram Ibrahim
 
003 manusia dan habitatnya
003 manusia dan habitatnya003 manusia dan habitatnya
003 manusia dan habitatnya
Yuana Tri Utomo
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
Almayszaroh
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
Zulfadli Fadli
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
FitraUmmah
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
INDAHMAWARNI1
 
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptxWriting History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
AnastasyaRumapea
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Henry Kurniawan
 
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.pptpengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
RifqiKhairulAnamugm
 
Epistimology Filsafat
Epistimology Filsafat Epistimology Filsafat
Epistimology Filsafat
Islamic Studies
 
007 iptek dan agama
007 iptek dan agama007 iptek dan agama
007 iptek dan agama
Yuana Tri Utomo
 

Similar to 005 memposisikan metode ilmiah (20)

006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahPerkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
 
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
Filsafat Ilmu, Perkuliahan Ilmu Sosial, dipelajari bahagi mahasiswa pada perk...
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
 
003 manusia dan habitatnya
003 manusia dan habitatnya003 manusia dan habitatnya
003 manusia dan habitatnya
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
Ilmualamiahdasarbr 131221225205-phpapp01
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptxWriting History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
 
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.pptpengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
pengantar-filsafat dalam kehidupan sehari-hari.ppt
 
Epistimology Filsafat
Epistimology Filsafat Epistimology Filsafat
Epistimology Filsafat
 
007 iptek dan agama
007 iptek dan agama007 iptek dan agama
007 iptek dan agama
 

More from Yuana Tri Utomo

010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
Yuana Tri Utomo
 
009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan
Yuana Tri Utomo
 
008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup
Yuana Tri Utomo
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
Yuana Tri Utomo
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan
Yuana Tri Utomo
 
002 keunikan manusia
002 keunikan manusia002 keunikan manusia
002 keunikan manusia
Yuana Tri Utomo
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
Yuana Tri Utomo
 
012 peran dakwah
012 peran dakwah012 peran dakwah
012 peran dakwah
Yuana Tri Utomo
 

More from Yuana Tri Utomo (8)

010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
 
009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan
 
008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan
 
002 keunikan manusia
002 keunikan manusia002 keunikan manusia
002 keunikan manusia
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
 
012 peran dakwah
012 peran dakwah012 peran dakwah
012 peran dakwah
 

Recently uploaded

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

005 memposisikan metode ilmiah

  • 1. MEMPOSISIKAN METODE ILMIAH Yuana Tri Utomo, SEI., MSI STEI Hamfara, 18 Maret 2013 02/10/14 1
  • 2. POKOK BAHASAN: • Memahami Sejarah Pemikiran Lahirnya Metode Ilmiah • Keterbatasan Metode Ilmiah • Memposisikan Metode Ilmiah 02/10/14 2
  • 4.  Metode ilmiah baru dirumuskan di Barat abad ke-19 M.  Metode Ilmiah, merupakan penggabungan (integrasi) paham Rasionalisme dan Empirisme.  Kedua paham tsb sebelumnya saling bertentangan pada abad 17 -18 M. 02/10/14 4
  • 5.  Rasionalisme adalah paham yang berpandangan bhw sumber pengetahuan hanyalah akal (rasio) saja.  Rasionalisme menolak fakta-fakta empirik (fakta yang dapat dialami oleh indera) sbg sumber pengetahuan.  Rasionalisme menolak wahyu / agama sbg sumber pengetahuan. 02/10/14 5
  • 6.  Tokoh Rasionalisme, antara lain Rene Descartes (1596-1650), Immanuel Kant (1724-1804), dll.  Cara penalaran dalam Rasionalisme : DEDUKTIF.  Berpikir deduktif adalah mengambil kesimpulan-kesimpulan baru (parsial) berdasarkan ide-ide umum (global) yang sudah diketahui sebelumnya. 02/10/14 6
  • 7.  Empirisme adalah paham yang berpandangan bhw sumber pengetahuan hanyalah fakta empiris.  Fakta empiris adalah fakta-fakta yang dapat dialami oleh panca indera, misalnya suara yang didengar oleh telinga, suhu yang dirasakan oleh kulit, dsb.  Empirisme juga menolak wahyu / agama sebagai sumber pengetahuan. 02/10/14 7
  • 8.  Tokoh Empirisme, misalnya John Locke (16321704), David Hume (1711-1776), John Stuart Mill (1806-1873), David Berkeley (1684-1753).  Cara penalaran dalam Empirisme : INDUKTIF.  Berpikir induktif adalah menarik kesimpulan umum (global) berdasarkan fakta-fakta yang khusus (parsial). 02/10/14 8
  • 9.  Paham Rasionalisme dan Empirisme kemudian disatukan dalam Metode Ilmiah, oleh tokoh-tokoh pemikir Pragmatisme, seperti William James, pada abad ke-19 dll.  Unsur Rasionalisme dalam Metode Ilmiah => nampak pada tahap perumusan hipotesis. 02/10/14 9
  • 10.  Hipotesis merupakan jawaban sementara untuk masalah yang ada, yang diambil dari teori yang telah ada sebelumnya.  Unsur Empirisme dalam Metode Ilmiah => nampak dalam tahap pengujian (verifikasi) hipotesis melalui percobaan (eksperimen).  Percobaan fungsinya menguji kecocokan hipotesis dengan fakta empiris. 02/10/14 10
  • 11. Rasionalisme Hipotesis Metode Ilmiah Empirisme 02/10/14 Eksperimen  Kebangkitan Eropa  Pertentangan antara ilmuwan dg agamawan (kristen) hasilnya kompromi sekulerisme.  Sejak itu barat (sekuler) menghegemoni dunia termasuk negeri-negeri muslim dlm slrh aspek kehidupan.  Di bidang pengetahuan, diantaranya berupa metode ilmiah.  Akibatnya terjadi dualisme dan dikotomi pendidikan: antara pendidikan agama vis a vis pendidikan umum 11
  • 13. 1. Panca indera manusia terbatas. Mis : telinga manusia hanya dapat mendengarkan suara pada interval 15 Hz – 30.000 Hz. 2. Panca indera dapat melakukan kesalahan dalam pengamatan. Mis : sebatang tongkat lurus jika dicelupkan dalam gelas nampak bengkok. 02/10/14 13
  • 14. 3. Panca indera manusia lemah membutuhkan yang lain. Misalnya dalam melakukan observasi membutuhkan alat bantu seperti: teropong dan mikroskop. 02/10/14 14
  • 15. 4. Generalisasi tidak selalu berlaku umum. Misal : “semua logam akan memuai kalau dipanaskan” => ada anomali untuk logam tertentu. 5. Kesimpulan metode ilmiah bersifat tidak pasti (bersifat tentatif atau sementara hingga datang pengetahuan baru yang mengoreksi pengetahuan lama). 02/10/14 15
  • 16. 6. Memori (ingatan) manusia pada saat merumuskan hipotesis dari teori sebelumnya tidak selalu dapat diandalkan (bisa lupa). 7. Teori yang dijadikan pijakan dalam perumusan hipotesis juga bersifat tidak pasti (dapat terus berubah-ubah). Mis : teori atom terus berubah, ada teori kuno (Yunani), Dalton, Rutherford, dll. 02/10/14 16
  • 17. 8. Tidak bisa menjangkau pada konsep –konsep keimanan; apakah Tuhan itu ada? Apakah sorga itu ada? dll. Dari pertanyaan tsb disusun hipotesa “Ya” dan “Tidak”, terus dilakukan eksperimen. Untuk realibilitas, disebarkan quisioner yang dibagikan kepada sampel (manusia) yang pernah pergi ke surga...atau pernah dialog dengan Tuhan...??? Konsep keimanan diluar bidang metode ilmiah, artinya berada di ranah metode rasional. 02/10/14 17
  • 18. 10. Metode ilmiah tdk bisa memberikan nilai moral akan suatu keputusan ilmiah. Ilmuwan yg bekerja dlm penemuan energi nuklir, zat antibiotika, dll tdk bisa menentukan apakah hasil penemuannya itu baik atau buruk. Metode ilmiah juga tdk bisa menilai ttg kebahagiaan, cinta, kasih sayang, kebaikan, keadilan, kebebasan, keindahan dan lain sebagaimnya karena tidak bisa dijangkau oleh ilmu alam. 02/10/14 18
  • 19. 9. Metode ilmiah tdk bisa menjangkau kebenaran yg sifatnya mutlak. Hasil kesimpulan metode ilmiah bersifat tdk pasti (bersifat tentatif/sementara sampai datang pengetahuan baru yg mengoreksi pengetahuan lama). 02/10/14 19
  • 21. Ilusi optik (Optical Illusion) adalah ilusi yang terjadi pada indera mata pada saat melihat objek tertentu sehingga mata mempersepsikan objek tsb secara salah. 02/10/14 21
  • 22. 1. Café wall illusion Ilusi : Garis-garis horizontal terlihat tidak sejajar Faktanya : Garis-garis horizontal tsb sejajar !
  • 23. 2. Zollner illusion Ilusi : Garis-garis miring terlihat tidak sejajar Faktanya : Garis-garis miring tersebut sejajar !
  • 24. 3. Ebbing haus illusion Ilusi : Bola oranye sebelah kiri tampak lebih kecil jika dibanding dengan bola oranye sebelah kanan. Faktanya : Dua bola oranye itu sama besarnya !
  • 25. 5. Fraser spiral illusion Ilusi : Garis melingkar terlihat membentuk struktur spiral. Faktanya : Garis melingkar itu adalah sebuah lingkaran sempurna. Periksalah !
  • 26. 4. Poggendorff illusion Ilusi: Pada gb kiri, garis hitam terlihat bersambung dg garis biru. Faktanya : Garis hitam tsb bersambung dg garis merah !
  • 27.
  • 28. 6. Ilusi Menara Miring Ilusi : Menara kanan terlihat miring, sedangkan menara kiri tidak Faktanya : Dua menara tsb sama-sama tidak miring. Periksalah !
  • 30. 1. Metode Ilmiah sebagai serangkaian cara untuk menemukan pengetahuan adalah metode yang sahih. 2. Namun Metode Ilmiah memiliki sejumlah keterbatasan, baik dari unsur empirisme / rasionalisme. 02/10/14 30
  • 31. 3. Maka Metode Ilmiah tidak boleh dan tidak sahih jika dijadikan satu-satunya metode untuk memperoleh semua pengetahuan (ilmu alam dan ilmu sosial). 4. Banyak pengetahuan yang ada, yang berada di luar jangkauan kemampuan Metode Ilmiah misal Aqidah Islam. [ ] 02/10/14 31