Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...FitriOktaviani7
Â
Kelompok 3 filsafat Ilmu A pertemuan 1-11
Universitas 17 Agustus Surabaya
Prodi Manajemen A (Eonomi Bisnis)
Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
Kelompok 3
FITRI OKTAVIANI (1211900046)
HILYA RUBI W (1211900043)
SUKMAWATI (1211900050)
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...FitriOktaviani7
Â
Kelompok 3 filsafat Ilmu A pertemuan 1-11
Universitas 17 Agustus Surabaya
Prodi Manajemen A (Eonomi Bisnis)
Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
Kelompok 3
FITRI OKTAVIANI (1211900046)
HILYA RUBI W (1211900043)
SUKMAWATI (1211900050)
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYDINAFRENTI17
Â
KELOMPOK 2 PFI KELAS S
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
1. DINA FRENTI OKVIRA HUTABARAT (1211900020)
2. NOVA DWI LESTARI (1211900010)
3. DWIKI AMMAR SYIHAB (1211900025)
MATERI KULIAH M1 s.d M15
1. Perlunya Mahasiswa Belajar Filsafat
2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
3. Filsafat Kebenaran
4. Penalaran
5. Berpikir Secara Filsafat Menuju Kepastian dan Kebenaran
6. Filsafat Manusia
7. Etika dan Moral
8. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
9. Sarana Berpikir Ilmiah Dan Filsafat Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
10. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Metodologi Penelitian
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sElenAnggraini
Â
Anggota Kelompok 4 :
1. Mela Putri Afdzani - 1211900057
2. Elen Anggraini - 1211900071
3. Bryan Nafiri Widodo - 1211900074
List judul Rangkuman
1. Perlunya Mahasiswa Belajar Filsafat
2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
3. Filsafat Kebenaran
4. Penalaran
5. Berpikir Secara Filsafat Menuju Kepastian dan Kebenaran
6. Filsafat Manusia
7. Etika dan Moral
8. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
9. Sarana Berpikir Ilmiah Dan Filsafat Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
10. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Metodologi Penelitian
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Tugas Filsafat Ilmu tentang "Filsafat Ilmu Khusus ( Filsafat Teknologi )"Satria Yuanda
Â
Disini saya akan mempresentasikan tentang " Filsafat Ilmu H.Filsafat Ilmu Khusus ( Filsafat Teknologi ) "
Jika di dalam presentasi saya ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya
Terimakasih
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lainWinda Widyanty
Â
Artikel ini membahas peran filsafat dalam kehidupan intelektual seperti yang kita lihat sekarang, terutama hubungan antara filsafat dan sains. Penulis akan memulai dengan menguraikan pandangan umum Filsafat, dan kemudian membahas filsafat sains.
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYDINAFRENTI17
Â
KELOMPOK 2 PFI KELAS S
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
1. DINA FRENTI OKVIRA HUTABARAT (1211900020)
2. NOVA DWI LESTARI (1211900010)
3. DWIKI AMMAR SYIHAB (1211900025)
MATERI KULIAH M1 s.d M15
1. Perlunya Mahasiswa Belajar Filsafat
2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
3. Filsafat Kebenaran
4. Penalaran
5. Berpikir Secara Filsafat Menuju Kepastian dan Kebenaran
6. Filsafat Manusia
7. Etika dan Moral
8. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
9. Sarana Berpikir Ilmiah Dan Filsafat Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
10. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Metodologi Penelitian
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sElenAnggraini
Â
Anggota Kelompok 4 :
1. Mela Putri Afdzani - 1211900057
2. Elen Anggraini - 1211900071
3. Bryan Nafiri Widodo - 1211900074
List judul Rangkuman
1. Perlunya Mahasiswa Belajar Filsafat
2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
3. Filsafat Kebenaran
4. Penalaran
5. Berpikir Secara Filsafat Menuju Kepastian dan Kebenaran
6. Filsafat Manusia
7. Etika dan Moral
8. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Indonesia
9. Sarana Berpikir Ilmiah Dan Filsafat Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
10. Hubungan Filsafat Ilmu Dengan Metodologi Penelitian
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
Tugas Filsafat Ilmu tentang "Filsafat Ilmu Khusus ( Filsafat Teknologi )"Satria Yuanda
Â
Disini saya akan mempresentasikan tentang " Filsafat Ilmu H.Filsafat Ilmu Khusus ( Filsafat Teknologi ) "
Jika di dalam presentasi saya ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya
Terimakasih
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lainWinda Widyanty
Â
Artikel ini membahas peran filsafat dalam kehidupan intelektual seperti yang kita lihat sekarang, terutama hubungan antara filsafat dan sains. Penulis akan memulai dengan menguraikan pandangan umum Filsafat, dan kemudian membahas filsafat sains.
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
Â
A Manfaat Mahasiswa Belajar Filsafat
B Perkembangan Filsafat
C Logika Berfikir Untuk Mengetahui Kebenaran Ilmiah
D Teori Kebenaran
E Tataran Keilmuan / Pengetahuan : Ontologi,Epistemologi dan Aksiologi
F Filsafat Pancasila
G Karya Ilmiah Filsafat
H Kumpulan Soal dan Jawab
Power point ini membahas tentang masa perkembangan dewasa awal dilihat dari sisi perkembangan fisik, intelektual, emosional, dan sosial-moral, dengan melihat dari beberapa kasus terbaru yg diposting dalam berbagai jurnal.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. HOW DO PHILOSOPHY AND SCIENCE DIFFER?
(Bagaimana Filsafat dan Ilmu Berpisah?)
2. HOW DO PHILOSOPHY AND SCIENCE
DIFFER?
(Bagaimana Filsafat dan Ilmu Berpisah?)
ī¨
by:
Nurul Muâminin MZ
halaman depan
13712251021
3. PENDAHULUAN
Tuhan telah menganugerahi manusia akal yang
digunakan untuk berpikir, kegiatan berpikir inilah
yang
digunakan
manusia
untuk
mengembangkan dirinya, memahami fenomena
yang terjadi di sekitarnya, bahkan hingga
merubah lingkungannya.
Kemampuan untuk berubah dan perubahan
yang terjadi pada manusia merupakan makna
pokok yang terkandung dalam kegiatan berpikir.
men
u
4. Akal yang dimiliki manusia untuk melakukan
kegiatan berpikir dalam memperoleh ilmu
pengetahuan terbatas, banyak fenomena dan
kejadian di sekitar yang tidak dapat dipecahkan
oleh ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.
Dari sinilah banyak muncul pertanyaan yang
kemudian
melahirkan
filosof-filosof
yang
awalnya berpikir mitologi.
men
u
5. RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
ī¨ Bagaimana filsafat dan ilmu berpisah?
ī¨ Apa yang terjadi saat filsafat dan ilmu berpisah?
TUJUAN
ī¨ Untuk mengetahui bagaimana filsafat dan ilmu berpisah
ī¨ Untuk mengetahui apa yang terjadi saat filsafat dan ilmu
berpisah
men
u
6. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Jika semua filsuf Amerika dikumpulkan ke dalam
satu tempat dan sebuah bom atom meledak
(pada mereka), masyarakat Amerika akan tetap
sama sekali tidak terpengaruh. Tidak seorang
pun akan melihat perbedaan apapun, dan tidak
akan ada kesenjangan, tidak ada vakum dalam
ekonomi intelektual yang akan memerlukan
pengisian. (Ernest Gellner, The Devil in Modern
Philosophy (1984) dalam Gjertsen 1989:18)
men
u
7. Pada
kenyataannya,
ilmu
pengetahuan
mengalami perkembangan yang cukup baik.
ī¨ Sebaliknya, filsafat terkesan seperti âjalan di
tempatâ,
tidak
begitu
menampakkan
perkembangan yang signifikan dari masa ke
masa, demikian yang terjadi pada abad ke-6
Sebelum Masehi (SM).
ī¨ Hal
ini menyebabkan para pakar ilmu
pengetahuan menginginkan untuk memisahkan
diri dengan filsafat. men
u
ī¨
8. ī¨
ī¨
ī¨
Ilmu pengetahuan saat itu masih didominasi oleh
ilmu alam, yang bercirikan rasional empiris,
menganggap bahwa segala permasalahan dapat
diselesaikan dengan pendekatan ilmiah.
Objek kajian ilmu hanya menekankan dari
pengalaman manusia yang didapat melalui
inderanya, melalui penyelidikan empiris untuk
mendapatkan bukti-bukti rasional yang telah
dituangkan dalam hipotesis.
Namun, pada kenyataannya tidak semua
permasalahan
dalam
kehidupan
dapat
dipecahkan menggunakan pendekatan ilmiah.
men
u
9. FILSAFAT
ī¨
ī¨
ī¨
Sejarah filsafat pada abad ke-6 SM digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan
menjurus ke arah pengkajian yang bersifat mitologi.
Filsafat perlahan tapi pasti mencoba merubah paradigma
keilmuannya dengan lahirnya âtrio filsuf besarâ, yaitu Socrates,
Plato, dan Aristotles pada abad ke-3 SM menjadi ilmu pengetahuan
yang meliputi segala bidang ilmu seperti yang kita fahami saat ini.
Dimensi kajian filsafat meliputi tiga hal:
ī¨ Epistemologi berupaya mencari kebenaran berdasarkan fakta
(Mohadjir, 2011:63),
ī¨ Ontologi
yaitu mencari hakikat dari apa yang dikaji
(Suriasumantri, 2003: 62),
ī¨ Aksiologi akan membahas tentang nilai kegunaan dari ilmu
pengetahuan yang dihasilkan, apakah dapat berguna bagi
kehidupan atau justru akan merusak kehidupan.
men
u
10. AKIBAT PEMISAHAN FILSAFAT
DENGAN ILMU
ī¨
ī¨
ī¨
Tidak terpungkiri akan perkembangan ilmu
pengetahuan dalam berbagai bidang, tak
terkecuali teknologi.
Namun,
tidak
semua
hasil
dari
perkembangan
teknologi
memberikan
dampak positif bagi kehidupan.
Contoh yang cukup klasik pemboman yang
terjadi di Hirosima dan Nagasaki yang
dilakukan oleh pasukan Sekutu terhadap
bangsa Jepang. men
u
11. ī¨
ī¨
Hal ini menjadi bahan kajian pokok bagi para filsuf
dan ilmuwan, berbicara tentang dimensi
aksiologis ilmu pengetahuan, dan menyisipkan
dimensi etis dan agamis agar memberikan
manfaat bagi manusia menjadi sesuatu yang
mutlak.
Dalam hal ini, filsafat melalui salah satu cabang
ilmunya yaitu filsafat ilmu, dapat mengkaji tentang
bagaimana sebenarnya subtansi ilmu, hal ini juga
menjadi refleksi sekunder atas ilmu sekaligus
menentang
bahaya
bagi
manusia
dan
kemanusiaan yang mungkin dimunculkan dari
penerapan ilmu tersebut.
men
u
12. KESIMPULAN
ī¨
ī¨
ī¨
ī¨
Usaha pemisahan ilmu dengan filsafat berawal dari
ketimpangan yang terjadi antara perkembangan ilmu
pengetahuan yang dianggap berkembang cukup pesat
dengan filsafat yang dianggap tidak memiliki progres yang
baik.
Ternyata pemisahan ini tidak dapat dilakukan dengan mudah
bahkan cenderung gagal, karena ilmu dan filsafat merupakan
dua hal yang cukup kompleks dan tidak dapat dilihat hanya
melalui kriteria yang sederhana.
Orang menganggap kajian filsafat lebih sempit dibandingkan
wilayah kajian ilmu, ini yang menganggap filsafat tidak
dibutuhkan lagi.
Padahal filsafat menghendaki pengetahuan komprehensif
yang luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat
diperoleh dalam ilmu. Sehingga filsafat dapat ditempatkan
pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat
men
dijangkau oleh ilmu.
u
13. ī¨
Dampak yang terjadi seandainya filsafat
dipisahkan dengan ilmu yaitu tidak adanya
kajian dimensi aksiologis terhadap ilmu, yang
membicarakan tentang nilai kegunaan sebuah
ilmu sebelum diaplikasikan, pada akhirnya
tidak akan dijamin ilmu tersebut dalam
aplikasinya akan memberikan manfaat bagi
manusia dan kemanusiaan.
men
u