SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Aplikasi Variabel Berindex 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Array (Variabel Berindex)
Variabel dengan tipe data tunggal (skalar) hanya dapat digunakan
untuk menyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa
nilai sekaligus dalam suatu variabel khusus yang disebut dengan variabel
array atau variabel berindeks. Variabel array dapat digunakan untuk
menampung banyak data yang sejenis (numerik/string).
Array adalah tipe data dalam bahasa pascal yang digunakan untuk
menyimpan sekumpulan data sejenis sesuai dengan muatannya dalam suatu
variabel.Array disebut Variabel Berindex. Array sebagai tipe data berfungsi
untuk merekam data yang ada.
Pada array terdapat terminologi, yaitu :
1. Setiap rinci data tersebut dengan komponen atau elemen larik.
2. Setiap larik bisa dioperasikan dengan menggunakan pemilih elemen larik
uang yang disebut index atau subskrib. Dalam program, index atau
subskrib tersebut diletakkan di dalam tanda kurung kotak, [ ], setelah
nama larik yang akan dioperasikan.
Larik juga disebut peubah berindex atau peubah subskrib. Sesuai
dengan cacah index atau subskrib yang menentukan posisi elemen dikenal
larik dimensi satu dan larik dimensi banyak. Dalam larik dimensi satu posisi
elemen hanya dinyatakan oleh satu index. Dalam larik dimensi banyak posisi
setiap elemen ditentukan oleh lebih dari satu index. Contohnya pada Matriks.
B. Deklarasi Array
Pada peubah biasa maupun array juga harus dideklarasikan terlebih
dahulu sebelum bisa digunakan dalam program. Deklarasi peubah adalah
bagian yang diawali kata cadangan var. Dalam mendeklarasikan array, selain
mendefinisikan tipe array atau larik juga harus menentukan banyaknya index
Aplikasi Variabel Berindex 2
yang akan mengisi larik tersebut. Dengan kata lain menentukan cacah elemen
yang akan menempati larik tersebut.
Bentuk deklarasi larik dimensi satu adalah :
nama : array [index] of type data
Larik juga dimungkinkan untuk digunakan pada variabel berindeks
yang berdimensi banyak, misalnya untuk dimensi dua adalah :
nama : array[1..100,1..100] of type data yang artinya matriks
tersebut disediakan tempat sebanyak 100 baris dan 100 kolom. (berordo 100X100).
keterangan :
array, of : kata cadangan yang harus ada
nama : nama larik yang akan dideklarasikan.
index : batasan index yang akan dideklarasikan (cacah elemennya).
type data : tipe larik bisa berupa Char, Integer, Real atau larik yang
lainnya(array).
Untuk index selalu digunakan tipe subjangkauan skalar atau tipe
terbilang. Index adalah nilai yang menunjukan nilai awal dan nilai akhir dari
index yang ada pada larik.
C. Array Berdimensi Dua
Array berdimensi 2 sering digunakan dalam operasi matriks. Array
berdimensi 2 terdiri atas 2 elemen yaitu baris dan kolom. Matriks adalah
daftar bilangan yang disusun dalam bentuk dua dimensi kolom dan baris.
Nilai-nilai dalam matriks disebut dengan elemen matrik. Pada suatu program
komputer, suatu matriks disimpan pada array berdimensi 2. Indeks dari
matrik menunjukkan nomor elemen dari matriksnya.
Array dua dimensi sering digambarkan sebagai sebuah matriksadalah
merupakan perluasan dari sebuah array satu dimensi. Jika pada array satu
dimensi hanya terdiri dari sebuah baris dengan beberapa kolom elemen maka
pada array dua dimensi terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom.
Aplikasi Variabel Berindex 3
D. Pendefinisian Matriks
Pendefinisian matriks dalam larik bahwa matriks adalah struktur
penyimpanan data dalam memori utama yang setiap individu elemennya
diacu dengan menggunakan dua buah indeks (yang biasanya dikonotasikan
dengan indeks baris dan indeks kolom). Sebagaimana pada larik, matriks
digambarkan sebagai sekumpulan kotak yang tersusun berjajar pada setiap
baris dan kolom. Karena adanya dua buah indeks tersebut maka matriks
disebut juga larik dwimatra (matra=dimension).
Karena matriks sebenarnya adalah larik, maka konsep umum dari larik
juga berlaku untuk matriks yaitu:
1. Kumpulan elemen yang bertipe sama. Tipe elemen matriks dapat berupa
tipe dasar (integer,real,boolean,char, dan string), atau tipe terstruktur
seperti record.
2. Setiap elemen data dapat diakses secara langsung jika indeksnya(baris dan
kolom) diketahui, dalam hal ini indeks menyatakan posisi relatif di dalam
kumpulannya.
3. Merupakan struktur data yang statis artinya jumlah elemenya sudah
dideklarasikan terlebih dahulu dan tidak bisa diubah selama pelaksanaan
program.
Struktur matriks praktis untuk dipakai karena pengaksesannya cepat
karena langsung melelui indexnya tetapi memakan banyak tempat di
memori.karena matriks adalah struktur statis, maka urutan matriks harus
sudah diketahui sebelum pelaksanaan program. Sebagaimana pada larik biasa,
kita menuliskan matra matriks sebagai penomoran indeks baris dan indeks
kolom, mulai dari indeks terendah sampai indeks tertinggi.
Elemen matriks diacu melalui indeks baris dan indeks kolomnya.Jika
indeks baris dinyatakan dengan i indeks kolom dinyatakan dengan j, maka
notasi algoritmik untuk mengacu elemen pada baris i dan kolom j adalah :
nama_matriks[i,j].
Aplikasi Variabel Berindex 4
E. PendeklarasianMatriks
Mendeklarasikan matriks artinya menentukan nama matriks, tipe data,
dan ukurannyaPendeklarasian matriks di dalam teks algoritma ditulis di
dalam bagian deklarasi. Kata kunci yang dipakai untuk matriks tetap array.
Ada beberapa cara pendeklarasian matriks :
1. Sebagai nama peubah.
M : array [1...5,1...4] of integer ;
2. Sebagai tipe.
Type Mat : array [1...5, 1...4] of integer;
M : Mat;{M adalah nama matriks yang bertipe Mat}
3. Mendefinisikan ukuran maksimum matriks sebagai sebuah konstanta.
Const NbarisMaks = 20 {jumlah baris maksimum};
Const NkolomMaks = 20 {jumlah kolommaksimum};
M : array [1...NbarisMaks, 1...NkolomMaks] of integer;
Dengan mendeklarasikan matriks ukuran maksimum di atas, ukuran
matriks yang dibutuhkan dapat ditentukan pada saat pelaksanaan program,
asalkan jumlah baris dan jumlah kolom yang ditentukan tidak melebihi
ukuran maksimum matriks.
F. Pemrosesan Matriks
Pemrosesan matriks pada umumnya adalah proses beruntun
(sekuensial). Setiap elemen matriks “dikunjungi” (traversal) lalu dilakukan
aksi terhadap elemen tersebut. Karena secara lojik elemen matriks disusun
dalam susunan baris dan kolom, maka pemrosesan matriks dilakukan per
baris dan per kolom.
Cara pemrosesan yang umum adalah menelusuri matriks baris per
baris, yang pada setiap baris melakukan proses terhadap elemen pada setiap
kolomnya (pemrosesan “per baris-per kolom”). Karena ada dua buah indeks,
maka algoritma pemrosesan matriks umumnya kalang bersarang (nested
loop), satu kalang untuk setiap indeks. Kalang terluar digunakan untuk
memproses baris, sedangkan kalang terdalam untuk memproses kolom-kolom
pada baris yang sedang diacu.
Aplikasi Variabel Berindex 5
G. Menginisialisasi Matriks
Menginisialisasi matriks artinya memberi nilai awal yang sama untuk
seluruh atau sebagian elemen matriks. Proses inisialisasi biasanya dilakukan
sebelum matriks digunakan untuk perhitungan. Misalnya dalam algoritma
perkalian matriks A X B = C,seluruh elemen matriks C harus diisi dengan
nilai 0 karena C akan digunakan untuk menampung hasil penjumlahan yang
berulang. (iteration). Namun, tidak semua matriks perlu diinisialisasi, karena
itu proses ini tidak selalu harus dilakukan. Misalnya jika elemen matriks
dibaca dari piranti masukan, maka inisialisasi matriks tidak perlu dilakukan.
H. Membaca Elemen Matriks
Membaca elemen matriks artinya mengisi elemen-elemen matriks
dengan data dari piranti masukan, misalnya papan ketik. Yang harus
diperhatikan selama pembacaan dari papan ketik adalah urutan pembacaan
data, karena data disimpan di dalam matriks sesuai dengan urutan pembacaan.
Untuk menghindari kesalahan pengisian elemen sebaiknya pada waktu
pembacaan data diberi keterangan atau petunjuk yang menginformasikan
indeks baris dan indeks kolom elemen yang akan diisi. Bila secara implisit
sudah diketahui urutan pembacaan adalah per baris per kolom maka petunjuk
pembacaan boleh tidak diberikan.
Aplikasi Variabel Berindex 6
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Terdapat sebuah kasus yang harus diselesaikan oleh praktikan yaitu
membuat program aplikasi variabel berindex. Kali ini praktikan akan
membuat aplikasi untuk menghitung penjumlahan, perkalian matriks dan
menentukan matriks transpose serta determinan matriks.Untuk
menyelesaikan kasus tersebut, praktikan akan menggunakan program aplikasi
Delphi 7. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh praktikan adalah
sebagai berikut:
1. Arahkan pointer ke arah pojok kanan display PC (dalam pengoperasian
ini praktikkan menggunakan Windows 8), kemudian klik Search lalu
ketik“Delphi” di kotak pencarian tersebut. LihatGambar 2.1berikut :
Gambar 2.1Membuka Aplikasi Delphi 7
2. Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 2.2 berikut :
Gambar 2.2 Tampilan Aplikasi Delphi 7
Aplikasi Variabel Berindex 7
3. Langkah awal untuk memulai Console Delphi yaitu klik file pilih new lalu
klik other. Maka akan muncul Gambar 2.3 berikut :
Gambar 2.3Memulai lembar kerja bar
4. Dalamother ada bermacam-macam items, lalu pilih Console Aplication klik
OK. Maka muncullah tampilan seperti berikut :
Gambar 2.4 Masuk ke ‘Console Application’
Aplikasi Variabel Berindex 8
5. Maka akan tampil Menu Editor Console Application seperti berikut :
Gambar 2.5Menu Editor Console Application
6. Praktikan menuliskan nama program, uses, const, type dan variabel seperti
berikut :
Gambar 2.6 Proses Input nama program,uses,const, type dan variabel
7. Praktikan diminta memasukkan syntak untuk di proses. syntak yang
digunakan mulai dari input, output, pencabangan dan pengulangan. Syntak
pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk
menghitung penjumlahan dua buah matriks sebagai berikut :
brsP := 3; klmP := 3;
brsQ := 3; klmQ := 3;
brsR := 3; klmR := 3;
Aplikasi Variabel Berindex 9
writeln('*1.Penjumlahan Dua Buah Matriks dan Transpose
- nya* ');
writeln ('Masukkan data matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
for loopJ := 1 to klmP do
begin
write ('data [',loopI,',',loopJ,']=');
readln (matP[loopI, loopJ])
end;
writeln ('Masukkan data matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
for loopJ := 1 to klmQ do
begin
write ('data [',loopI,',',loopJ,']=');
readln (matQ[loopI, loopJ])
end;
writeln ('Hasil Penjumlahan Matriks R= P+Q');
for loopI := 1 to brsR do
for loopJ:=1 to klmR do
begin
matR[loopI,loopJ]:=matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ];
end;
writeln ('Matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
begin
for loopJ := 1 to klmP do
write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
begin
for loopJ := 1 to klmQ do
write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
Aplikasi Variabel Berindex 10
write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan
data yang akan menghitung matriks transpose dari hasil penjumlahannya :
writeln ('Jadi Matriks Transpose R dari hasil
penjumlahan matriks P+Q adalah : ');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopJ,loopI]:3); writeln;
end;
readln;;
Syntak pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk
menghitung perkalian dua buah matriks seperti berikut :
writeln('*2.Perkalian Dua Buah Matriks dan Transpose-
nya*');
writeln ('Hasil Perkalian matriks R=P*Q adalah :');
for loopI := 1 to brsP do
for loopJ:= 1 to klmQ do
begin
jum:=0;
for loopK := 1 to brsQ do
jum := jum + matP[loopI,loopK]*matQ[loopK,loopJ];
matR[loopI,loopJ]:= jum;
end;
writeln ('Matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
begin
for loopJ := 1 to klmP do
write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
begin
for loopJ := 1 to klmQ do
write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
Aplikasi Variabel Berindex 11
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopI, loopJ]:3);writeln;
end;
Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan
data yang akan menghitung matriks transpose dari hasil perkaliannya :
writeln ('Matriks Transpose R dari hasil perkalian
matriks P*Q adalah :');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopJ, loopI]:3); writeln;
end;
readln;
Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan
data yang akan menghitung determinan dari matriks hasil penjumlahan.
writeln('*3.Determinan dari Matriks Hasil
Penjumlahan*');
writeln('Determinan matriks 3x3');
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
writeln('Dari matriks R dapat ditentuka determinanya
:');
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
for loopI := 1 to brsR do
for loopJ:=1 to klmR do
begin
matR[loopI,loopJ]:=
matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ];
end;
begin
Aplikasi Variabel Berindex 12
sum:=matR[1,1]*(matR[2,2]*matR[3,3]-
matR[3,2]*matR[2,3])-matR[1,2]*(matR[2,1]*matR[3,3]-
matR[3,1]*matR[2,3])+matR[1,3]*(matR[2,1]*matR[3,2]-
matR[3,1] *matR[2,2]);
D:= sum;
writeln('Determinanya adalah : ', D:8:2);
writeln;
Syntak lengkap dari program aplikasi variabel berindex yang dibuat
adalah seperti pada gambar dibawah:
Aplikasi Variabel Berindex 13
Aplikasi Variabel Berindex 14
Gambar 2.7Syntak Yang Akan di Eksekusi
8. Setelah meng-input-kan syntax langkah selanjutnya adalah penginputan
data dengan mengklik F9pada keyboard atau klik Run padaToolbar.
Gambar 2.8Toolbar Run
9. Komputer akan menampilakan output dari data yang telah di-input-kan.
Gambar 2.9Tampilan Hasil Running
Aplikasi Variabel Berindex 15
10. Lalu masukkan data yang diperlukan sesuai kebutuhan, setelah data
dimasukkan maka akan mendapatkan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 2.10Tampilan Output
Aplikasi Variabel Berindex 16
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil pemaparan deskripsi kerja pada bab II diatas, berikut
adalah bahasa program yang digunakan dalam Delphi 7 untuk membentuk
aplikasi dengan menggunakan variabel berindex pada permasalahan di
atas :
1. program matriks2;{Definisi Unit}
{$APPTYPE CONSOLE}
Judul program ialah sebuah statement di awal program yang
diawali dengan pengenal khusus PROGRAM diikuti NAMA
program.Pada list program tertulis “matriks2”. Nama program ditulis
sesuai dengan keinginan praktikan. Namun praktikan harus bisa
menuliskan nama program yang bersesuaian dengan aplikasi yang akan
dibuat. Pada kasus ini praktikkan akan membuat program aplikasi
perhitungan matriks, sehingga diberi nama “matriks2”. ”{$APPTYPE
CONSOLE}” merupakan compiler directive yang akan meng-compile
program ditandai dengan karakter $ .Untuk mengakhiri nama program,
akhiri dengan tanda titik koma (;), tanda titik koma akan terus digunakan
dalam menyelesaikan perintah pada setiap barisnya.
2. uses {Bagian Interface}
SysUtils;
Pada uses digunakan SysUtils yang merupakan uses dasar yang
akan digunakan pada pembuatan program ini.Kata kunci uses digunakan
untuk mendaftarkan unit-unit lain yang identifier-nya akan digunakan
dalam unit yang bersangkutan.Uses bersifat optional dan jika digunakan
harus berada pada bagian awal interface atau bagian awal implementation.
Aplikasi Variabel Berindex 17
3. const
ordo = 3;
type
matriks = array [1..ordo, 1..ordo] of integer;
var
matP, matQ, matR : matriks;
loopI, loopJ, loopK, Jum,Sum : integer;
brsP, klmP, brsQ, klmQ, brsR, klmR : integer;
D: real;
Bagian ini berisi deklarasi pengenal maupun data yang
dipergunakan di dalam program.Bagian ini walaupun tampaknya seperti
pekerjaan membuang-buang waktu, tetapi sesungguhnya merupakan
bagian yang penting dalam penyusunan suatu program yang tertib. Selain
itu juga mengumpulkan semua nama pengenal dalam satu tempat
sehingga akan memudahkan pembacaan program.
Dalam kasus ini secara lengkap ada 3 buah deklarasi, yaitu:
1. Deklarasi Const
Deklarasi ini gunanya untuk mendeklarasikan nama pengenal
tertentu yang berisi suatu konstanta. Statement di atas
memberitahukan bahwa nama pengenal ordo memiliki ukuran 3x3.
2. Deklarasi Type
Deklarasi ini digunakan untuk menyusun suatu bentuk tipe data
yang baru sebagai hasil penggabungan dari tipe-tipe yang sudah ada.
Statement di atas memberitahukan bahwa “matriks” sekarang adalah
jenis data baru, yaitu suatu array dua dimensi dengan dimensi
pertama 1 sampai dengan 3 dan dimensi dua 1 sampai 3 juga. Jenis
datanya nya integer. Dalam pemrograman matriks digunakan array
untuk pembuatan baris dan kolom.
3. Deklarasi Var
Var digunakan untuk mendeklarasikan variabel objek atau
semua simbol yang akan terus digunakan pada program yang ingin
dibuat. Praktikkan menginputkan variabel sesuai dengan rumus yang
1
2
3
Aplikasi Variabel Berindex 18
akan dihitung.Bagian yang sangat penting dalam pemrograman
adalah mendefinisikan tipe data baru sesuai kebutuhan.
4.
begin
writeln('.............Assalamualaikumwr.wb.........');
writeln('......Ini Adalah Program Aplikasi Perhitungan
MATRIKS.....');
writeln('===============MENU PERHITUNGAN===========');
writeln('*1. Menghitung Penjumlahan Dua Buah
Matriks*');
writeln('*2. Menghitung Perkalian Dua Buah Matriks*');
writeln(' *3. Determinan Matriks Penjumlahan*');
writeln;
Bagian ini merupakan input yang dibaca dari keyboard dan
akan ditampilkan ke layar monitor sebagai output. Diawali dengan
begin, input ini dituliskan oleh praktikan dengan maksud
memperindah tampilan, membuatnya lebih rapi dan yang lebih utama
memberikan keterangan mengenai aplikasi yang dibuat.Pengaturan
pesan atau hasil suatu program akan memperjelas tampilan pada layar
sehingga tampilan output suatu program menjadi faktor penting dalam
pemrograman.
5. brsP := 3; klmP := 3;
brsQ := 3; klmQ := 3;
brsR := 3; klmR := 3;
Bagian ini mendeklarasikan jumlah baris maksimum dan
jumlah kolom maksimum yang akan digunakan dalam pemrosesan
program. Dalam kasus ini praktikan membuat aplikasi program
perhitungan matriks berordo 3x3 sehingga jumlah baris dan kolom
harus disesuaikan. Dalam program ini ada matriksP, matriksQ, dan
matriksR sehingga harus mendeklarasikan brsP, klmP, brsQ, klmQ,
brsR,klmR. Dari ketiga matriks itu, praktikkan akan mengembangkan
pemrosesan untuk menghitung transpose dan determinan matriksnya.
Aplikasi Variabel Berindex 19
6. writeln('*1.Penjumlahan Dua Buah Matriks dan
Transpose-nya* ');
writeln ('Masukkan data matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
for loopJ := 1 to klmP do
begin
write ('data [',loopI,',',loopJ,']=');
readln (matP[loopI, loopJ])
end;
writeln ('Masukkan data matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
for loopJ := 1 to klmQ do
begin
write ('data [',loopI,',',loopJ,']=');
readln (matQ[loopI, loopJ])
end;
writeln ('Hasil Penjumlahan Matriks R=P+Q');
for loopI := 1 to brsR do
for loopJ:=1 to klmR do
begin
matR[loopI,loopJ]:=
matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ];
end;
writeln ('Matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
begin
for loopJ := 1 to klmP do
write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
begin
for loopJ := 1 to klmQ do
write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Jadi Matriks Transpose R dari hasil
penjumlahan matriks P+Q adalah : ');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopJ,loopI]:3); writeln;
end;
readln;;
1
2
4
5
7
6
8
9
3
Aplikasi Variabel Berindex 20
[1] Perintah writeln merupakan bahasa program yang hanya
untuk menampilkan ‘Penjumlahan Dua Buah Matriks dan
Transpose-nya’ pada layar sebagai output. [2] Pemrosesan dilakukan
per baris dan per kolom. For-to-do digunakan untuk menjelaskan
bahawa baik baris maupun kolom matriks P dikerjakan dari baris dan
kolom pertama. [3] Bagian ini praktikkan akan diminta untuk
memasukkan data matriks P, loopI menyatakan elemen baris dan
loopJ menyatakan elemen kolom. Dan readln digunakan untuk
membaca bahwa input yang dimasukkan tadi dibaca matriks
kemudian end untuk mengakhiri penulisan model matriks P.
[4] Bagian ini akan memproses matriks Q. Praktikkan diminta
memasukkan data matriks Q. For-to-do digunakan untuk melakukan
perulangan dari angka kecil ke angka besar. Sama seperti nomor 2
pemrosesan juga dilakukan per baris dan per kolom. Aksi dikerjakan
berulang-ulang mulai index bernilai nilai awal sampai index bernilai
nilai akhir.Setiap kali perulangan nilai index bergerak satu langkah.
A k h i r i d e n g a n ‘ e n d ; ’ . [ 5 ] .
Menggunakan for to do.Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris
maupun kolom pada matriks yang akan dijumlahkan dikerjakan dari
baris dan kolom pertama. [6] Bagian ini merupakan bagian dari rumus
penjumlahan matriks yang diawali begin dan diakhiri ‘end;’.
[7] Agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yaitu agar
baris yang berkelipatan 3 dan kolom yang berekelipatan 3 juga.
Digunakan kembali perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca
pada matriks P dari 1 hingga mengulang sebanyak brsP dan
mengulang dari 1 hingga mengulang sebanyak klmP. Dan akan terjadi
perulangan yang serupa pada matriks Q dan matriks R Dan proses
inilah yang akan menampilkan matriks hasil penjumlahan. Dan akhiri
proses p e ngula nga n de nga n me na mba hka n kata ‘ end ;’
[8] Bagian ini akan menampilkan matriks transpose dari
matriks hasil penjumlahan tadi. Matriks transpose dihasilkan dengan
Aplikasi Variabel Berindex 21
mentransformasikan seluruh elemen pada baris I menjadi elemen-
elemen kolom J, sedemikian sehingga matR[loopJ,loopI] =
matR[loopI,loopJ] untuk setiap I dan untuk setiap J. Perhatikan [9].
7. writeln('*2.Perkalian Dua Buah Matriks dan
Transpose-nya*');
writeln ('Hasil Perkalian matriks R=P*Q adalah :');
for loopI := 1 to brsP do
for loopJ:= 1 to klmQ do
begin
jum:=0;
for loopK := 1 to brsQ do
jum := jum + matP[loopI,loopK]*matQ[loopK,loopJ];
matR[loopI,loopJ]:= jum;
end;
writeln ('Matriks P');
for loopI := 1 to brsP do
begin
for loopJ := 1 to klmP do
write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks Q');
for loopI := 1 to brsQ do
begin
for loopJ := 1 to klmQ do
write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln;
end;
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopI, loopJ]:3);writeln;
end;
writeln ('Matriks Transpose R dari hasil perkalian
matriks P*Q adalah :');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ := 1 to klmR do
write (matR[loopJ, loopI]:3); writeln;
end;
2
3
5
7
1
4
Aplikasi Variabel Berindex 22
[1] Perintah writeln merupakan bahasa program yang hanya
untuk menampilkan ‘Perkalian Dua Buah Matriks dan Transpose-
nya’ pada layar sebagai output. [2] Pemrosesan dilakukan per baris
dan per kolom. Perkalian matriks dilakukan dengan mengalikan per
baris dan per kolom. Dalam kasus ini jumlah diinisialisasi dimulai
dari nol. loopK merupakan baris dan kolom untuk perkalian. Sistem
akan membaca untuk loopK dari 1 hingga mengulang sebanyak brsQ
[3] Bagian ini merupakan bagian dari rumus perkalian matriks yang
diawali begin dan diakhiri ‘end;’ dan dinyatakan dengan jum.
[4] Bagian ini akan mengulang matriks P,Q dan R. For-to-do
digunakan untuk melakukan perulangan dari angka kecil ke angka
besar. Sama seperti nomor 2 pemrosesan juga dilakukan per baris
dan per kolom. Aksi dikerjakan berulang-ulang mulai index bernilai
nilai awal sampai index bernilai nilai akhir.Setiap kali perulangan
nilai index bergerak satu langkah. Akhiri dengan ‘end;’ Agar
keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yaitu agar baris yang
berkelipatan 3 dan kolom yang berekelipatan 3 juga. Digunakan
kembali perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca pada
matriks P dari 1 hingga mengulang sebanyak brsP dan mengulang
dari 1 hingga mengulang sebanyak klmP. Dan akan terjadi
perulangan yang serupa pada matriks Q dan matriks R Dan proses
inilah yang akan menampilkan matriks hasil penjumlahan. Dan akhiri
proses pengulanga n de ngan me na mbahka n kata ‘ end;’
[5] Sama halnya seperti penjumlaha pada bagian ini akan
menampilkan matriks transpose dari matriks hasil perkalian tadi.
Matriks transpose dihasillkan dengan mentransformasikan seluruh
elemen pada baris I menjadi elemen-elemen kolom J, sedemikian
sehingga matR[loopJ,loopI] = matR[loopI,loopJ] untuk setiap I dan
untuk setiap J. Perhatikan [9]. Akhiri dengan menambahkan ‘end;’
unt uk me ngak hir i mode l pe nulisa n ma tr iks tra nspose.
Aplikasi Variabel Berindex 23
8. writeln('*3.Determinan dari Matriks HasilPenjumlahan*');
writeln('Determinan matriks 3x3');
for loopI := 1 to brsR do
for loopJ := 1 to klmR do
begin
matR[loopI,loopJ]:= matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ];
end;
writeln ('Matriks R');
for loopI := 1 to brsR do
begin
for loopJ:=1 to klmR do
write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln;
begin
sum:=matR[1,1]*(matR[2,2]*matR[3,3]-
matR[3,2]*matR[2,3])-matR[1,2]*(matR[2,1]*matR[3,3]-
matR[3,1]*matR[2,3])+matR[1,3]*(matR[2,1]*matR[3,2]-
matR[3,1]*matR[2,2]);
D:= sum;
writeln('Determinanya adalah : ', D:8:2);
writeln;
writeln('Terimakasih telah membuka aplikasi ini, sampai
jumpa di aplikasi lain');
write('=======Wassalamualaikum wr.wb===========.');
end;
readln;
{ TODO -oUser -cConsole Main : Insert code here }
end.
Bagian ini merupakan syntak untuk menghitung determinan.
Dalam kasus ini praktikkan hanya menghitung determinan dari matriks
1
2
3
4
6
7
5
Aplikasi Variabel Berindex 24
hasil penjumlahan yang telah dihitung. [1] berisi writeln yang akan
ditampilkan pada layar sebagai output untuk memberitahukan bahwa
akan dihitung determinan dari matriks hasil penjumlahan. Kemudian
di informasikan juga bahwa determinan yang akan dihitung adalah
yang berordo 3x3.
[2] Sebelumnya akan digunakan perulangan for-to-do bahwa
baik baris maupun kolom pada matriks yang akan diproses dikerjakan
dari baris dan kolom pertama agar keluaran yang diperoleh berbentuk
matriks yang merupakan hasil penjumlahan, kemudian end untuk
mengakhiri penulisan model matriks hasil penjumlahan. [3] Agar
keluaran yang diperoleh berbentuk matriks R digunakan kembali
perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca pada matriks R dari
1 hingga mengulang sebanyak brsR dan mengulang dari 1 hingga
mengulang sebanyak klmR. Bagian ini akan menampilkan matriks R
yaitu matriks hasil penjumlahan yang telah dihitung.
[4] Bagian ini merupakan bagian dari rumus determinan
matriks berordo 3x3 dinyatakan dengan ‘sum’. [5] Determinan (D) di
deklarasikan memiliki nilai yang sama dengan ‘sum’. [6] berisi writeln
yang akan ditampilkan pada layar sebagai output. Pada bagian ini
komputer akan menampilkan hasil determinan ordo 3x3 dari matriks
hasil penjumlahan yang telah dihitung. [7] merupakan writeln terakhir
yang praktikkan gunakan sebagai ‘closing statements’ dalam
pembuatan aplikasi ini. Kemuadian praktikkan menambahkan ’ end.’
sebagai akhir dari keseluruhan program yang dibuat.
Langkah selanjutnya adalah menjalankan program dengan
mengklik F9 pada keyboard atau klik Run pada Toolbar.
Gambar 3.1 Toolbar Run
Aplikasi Variabel Berindex 25
Menu Run digunakan untuk menjalankan program dan melihat
jalannya program. Praktikan juga dapat memantau jalannya program
dengan memperhatikan prosedur yang dijalankan. Run atau F9 berfungsi
untuk mengkompilasi dan menjalankan program aplikasi yang telah
praktikan buat.
Jika muncul lembar kerja hitam pada layar maka artinya
perhitungan yang praktikan lakukan benar. Namun jika setelah menekan
tombol F9 dan ternyata terdapat blok merah pada baris tertentu, itu artinya
ada kesalahan dalam meng-input data. Setelah mengisikan data yang ingin
dicari, maka akan muncul hasil yang diinginkan.
Aplikasi Variabel Berindex 26
Gambar 3.2 Tampilan Output Lengkapnya
Dalam mengerjakan suatu aplikasi program tentu saja tidak
selamanya berjalan dengan mulus. Sama seperti halnya gambar dibawah
ini, praktikan menemukan kasus eror dalam pembutan aplikasi dengan
menggunakan Delphi 7.
Gambar 3.3 Kasus ‘error’ saat mendeklarasikan prosedur
Kejadian error sempat terjadi pada saat praktikan melakukan
running. Block merah tepat berada dalam baris pendeklarasian rumus
Aplikasi Variabel Berindex 27
“jum” artinya terjadi kesalahan pada baris ‘’ jum’’ tersebut. Hal tersebut
terjadi karena praktikan menuliskan “matriks = array [1..ordo,1..ordo] of
real;.“[Error] matriks2.dpr(82): Incompatible
types: ‘Integer’ and ‘Extended’“ yang berarti
“[Kesalahan]matriks2.dpr(82) : Jenis tidak cocok atau bertentangan :
yang diharapkan ‘bilangan bulat’. Hal tersebut terjadi karena index selalu
menggunakan tipe subjangkauan skalar atau tipe terbilang. Dengan
demikian semua tipe subjangkauan bisa digunakan kecuali tipe real. Pada
Pascal bisa digunakan index yang bertipe integer, char atau boolean
kecuali real. Maka untuk itu teliti dulu untuk memasukan tipe data
jangan memasukan sembarang tipe data yang dapat membuat proses
pemrograman terhambat atau ada kemungkinan untuk eror.
Aplikasi Variabel Berindex 28
BAB IV
PENUTUP
Setelah praktikan melakukan praktikum untuk menyelesaikan suatu kasus
menggunakan program Delphi 7dalam membuat aplikasi variabel berindex yaitu
mengolah berbagai perhitungan pada matriks, maka praktikan mendapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk sekumpulan data yang bertipe sama, cukup gunakan larik (array)
karena merupakan struktur penyimpanan data yang dapat mengorganisir data
sejenis untuk mempermudah pemecahan masalah.
2. Variabel berindex tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan sebuah
nilai saja tetapi digunakan untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus dalam
suatu variabel.
3. Pada dasarnya ukuran atau dimensi matriks tidak terbatas. Dalam komputer,
dimensi matriks hanya dibatasi oleh kapasitas komputer sehingga antara
komputer yang satu dengan komputer yang lainnya kemampuan untuk
mengoperasikan matriks mempunyai dimensi yang berbeda pula.
4. Matriks merupakan struktur statis sehingga ukuran matriks harus sudah
diketahui sebelum pelaksanaan program.
5. Semua larik (array) dinyatakan dengan indexnya untuk menunjukan elemen
mana yang akan dioperasikan.
6. Index yang digunakan dapat berupa konstanta, peubah atau ungkapan tetapi
tipenya harus sesuai dengan tipe yang dinyatakan pada deklarasi peubah.
7. Tipe index yang ada pada deklarasi larik akan memberikan sejumlah
informasi kepada kompiler diantaranya untuk memasup elemen larik dan
batas-batas index.
8. Struktur matriks praktis untuk dipakai karena pengaksesannya cepat karena
langsung melalui indexnya tetapi memakan banyak tempat di memori.
9. Membuat program perhitungan dengan menggunakan Delphi 7, lebih mudah,
cepat, efektif, dan efisien karena fitur yang disediakan cukup lengkap.

More Related Content

What's hot

Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Beny Nugraha
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Fajar Istiqomah
 
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrikMatematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Beny Nugraha
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 

What's hot (20)

Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrikMatematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
 
Semigrup
SemigrupSemigrup
Semigrup
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Implementasi queue
Implementasi queueImplementasi queue
Implementasi queue
 
Ekspansi kofaktor dan aturan cramer
Ekspansi kofaktor dan aturan cramerEkspansi kofaktor dan aturan cramer
Ekspansi kofaktor dan aturan cramer
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Contoh soal uts struktur data
Contoh soal uts struktur dataContoh soal uts struktur data
Contoh soal uts struktur data
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 

Viewers also liked

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Chi'onk Pemimpin
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerja
muhammad hamdi
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
Bambang Giwank
 

Viewers also liked (19)

Sej
SejSej
Sej
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaat
 
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
Silabus fiqih-ma-kelas-xi-1-2
 
RESUME REV2016
RESUME REV2016RESUME REV2016
RESUME REV2016
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'ban
 
Pendahuluan Fisika Material (4)
Pendahuluan Fisika Material (4)Pendahuluan Fisika Material (4)
Pendahuluan Fisika Material (4)
 
Distribución binominal
Distribución binominalDistribución binominal
Distribución binominal
 
Distribución binominal
Distribución binominalDistribución binominal
Distribución binominal
 
Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
algoritma dan pengolahan paralel bab 3 algoritma pram
algoritma dan pengolahan paralel bab 3 algoritma pramalgoritma dan pengolahan paralel bab 3 algoritma pram
algoritma dan pengolahan paralel bab 3 algoritma pram
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
Unidade 1 logica e teoria de conjuntos
Unidade 1   logica e teoria de conjuntosUnidade 1   logica e teoria de conjuntos
Unidade 1 logica e teoria de conjuntos
 
Teste de matemática A 10ºano global
Teste de matemática A 10ºano  globalTeste de matemática A 10ºano  global
Teste de matemática A 10ºano global
 
Resusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otakResusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otak
 
Fungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerjaFungsi dan peran serikat pekerja
Fungsi dan peran serikat pekerja
 
Rpkps
RpkpsRpkps
Rpkps
 
Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"
 
Ktsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sdKtsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sd
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
 

Similar to Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul IV-Aplikasi Variabel Berindex

Praktikum pemrograman modul i
Praktikum pemrograman modul iPraktikum pemrograman modul i
Praktikum pemrograman modul i
yohaneswahyuusd13
 
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptxSLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
Orangeranger1
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
Nadya Olivia
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascal
fhnx
 
Pemograman dasar array
Pemograman dasar arrayPemograman dasar array
Pemograman dasar array
Ali Must Can
 
Makalah array
Makalah arrayMakalah array
Makalah array
Ananda II
 

Similar to Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul IV-Aplikasi Variabel Berindex (20)

Praktikum pemrograman modul i
Praktikum pemrograman modul iPraktikum pemrograman modul i
Praktikum pemrograman modul i
 
Pertemuan 2 ok
Pertemuan 2 okPertemuan 2 ok
Pertemuan 2 ok
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
 
1 Array.ppt
1 Array.ppt1 Array.ppt
1 Array.ppt
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Data structure bab 1
Data structure   bab 1Data structure   bab 1
Data structure bab 1
 
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptxSLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
 
Makalah Alprog
Makalah AlprogMakalah Alprog
Makalah Alprog
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
 
Yuliani fazrin 152151094 - Cara Menyelesaikan Permasalahan Sistem Operasi Mat...
Yuliani fazrin 152151094 - Cara Menyelesaikan Permasalahan Sistem Operasi Mat...Yuliani fazrin 152151094 - Cara Menyelesaikan Permasalahan Sistem Operasi Mat...
Yuliani fazrin 152151094 - Cara Menyelesaikan Permasalahan Sistem Operasi Mat...
 
struktur data
struktur datastruktur data
struktur data
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascal
 
1 pengenalan matlab
1  pengenalan matlab1  pengenalan matlab
1 pengenalan matlab
 
Struktur data
Struktur dataStruktur data
Struktur data
 
Pemograman dasar array
Pemograman dasar arrayPemograman dasar array
Pemograman dasar array
 
matematika matriks logaritma dan laim lain
matematika matriks logaritma dan laim lainmatematika matriks logaritma dan laim lain
matematika matriks logaritma dan laim lain
 
Makalah array
Makalah arrayMakalah array
Makalah array
 
Laporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vLaporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul v
 
Laporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur dataLaporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur data
 

More from Shofura Kamal

Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi LogistikLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non LinearLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel DummyLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi SederhanaLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSSLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft ExcelLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat WebsiteLaporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMINLaporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi DataLaporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary KeyLaporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Shofura Kamal
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Shofura Kamal
 
Presentasi Pembuatan Website E-Commerce
Presentasi Pembuatan Website E-CommercePresentasi Pembuatan Website E-Commerce
Presentasi Pembuatan Website E-Commerce
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung MedianLaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Shofura Kamal
 

More from Shofura Kamal (19)

Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi LogistikLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul VI-Regresi Logistik
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non LinearLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul V-Regresi Non Linear
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel DummyLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi SederhanaLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSSLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft ExcelLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat WebsiteLaporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
Laporan Praktikum Basis Data Modul VI-Membuat Website
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMINLaporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
Laporan Praktikum Basis Data Modul IV-Membuat Database Pada PHPMYADMIN
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi DataLaporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
Laporan Praktikum Basis Data Modul III-Manipulasi Data
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary KeyLaporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
Laporan Praktikum Basis Data Modul II-Primary Key
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
 
Presentasi Pembuatan Website E-Commerce
Presentasi Pembuatan Website E-CommercePresentasi Pembuatan Website E-Commerce
Presentasi Pembuatan Website E-Commerce
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul VI-GUI
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung MedianLaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul V-Menghitung Median
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul II
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul IILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul II
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul II
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul ILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul IV-Aplikasi Variabel Berindex

  • 1. Aplikasi Variabel Berindex 1 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Array (Variabel Berindex) Variabel dengan tipe data tunggal (skalar) hanya dapat digunakan untuk menyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus dalam suatu variabel khusus yang disebut dengan variabel array atau variabel berindeks. Variabel array dapat digunakan untuk menampung banyak data yang sejenis (numerik/string). Array adalah tipe data dalam bahasa pascal yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis sesuai dengan muatannya dalam suatu variabel.Array disebut Variabel Berindex. Array sebagai tipe data berfungsi untuk merekam data yang ada. Pada array terdapat terminologi, yaitu : 1. Setiap rinci data tersebut dengan komponen atau elemen larik. 2. Setiap larik bisa dioperasikan dengan menggunakan pemilih elemen larik uang yang disebut index atau subskrib. Dalam program, index atau subskrib tersebut diletakkan di dalam tanda kurung kotak, [ ], setelah nama larik yang akan dioperasikan. Larik juga disebut peubah berindex atau peubah subskrib. Sesuai dengan cacah index atau subskrib yang menentukan posisi elemen dikenal larik dimensi satu dan larik dimensi banyak. Dalam larik dimensi satu posisi elemen hanya dinyatakan oleh satu index. Dalam larik dimensi banyak posisi setiap elemen ditentukan oleh lebih dari satu index. Contohnya pada Matriks. B. Deklarasi Array Pada peubah biasa maupun array juga harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan dalam program. Deklarasi peubah adalah bagian yang diawali kata cadangan var. Dalam mendeklarasikan array, selain mendefinisikan tipe array atau larik juga harus menentukan banyaknya index
  • 2. Aplikasi Variabel Berindex 2 yang akan mengisi larik tersebut. Dengan kata lain menentukan cacah elemen yang akan menempati larik tersebut. Bentuk deklarasi larik dimensi satu adalah : nama : array [index] of type data Larik juga dimungkinkan untuk digunakan pada variabel berindeks yang berdimensi banyak, misalnya untuk dimensi dua adalah : nama : array[1..100,1..100] of type data yang artinya matriks tersebut disediakan tempat sebanyak 100 baris dan 100 kolom. (berordo 100X100). keterangan : array, of : kata cadangan yang harus ada nama : nama larik yang akan dideklarasikan. index : batasan index yang akan dideklarasikan (cacah elemennya). type data : tipe larik bisa berupa Char, Integer, Real atau larik yang lainnya(array). Untuk index selalu digunakan tipe subjangkauan skalar atau tipe terbilang. Index adalah nilai yang menunjukan nilai awal dan nilai akhir dari index yang ada pada larik. C. Array Berdimensi Dua Array berdimensi 2 sering digunakan dalam operasi matriks. Array berdimensi 2 terdiri atas 2 elemen yaitu baris dan kolom. Matriks adalah daftar bilangan yang disusun dalam bentuk dua dimensi kolom dan baris. Nilai-nilai dalam matriks disebut dengan elemen matrik. Pada suatu program komputer, suatu matriks disimpan pada array berdimensi 2. Indeks dari matrik menunjukkan nomor elemen dari matriksnya. Array dua dimensi sering digambarkan sebagai sebuah matriksadalah merupakan perluasan dari sebuah array satu dimensi. Jika pada array satu dimensi hanya terdiri dari sebuah baris dengan beberapa kolom elemen maka pada array dua dimensi terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom.
  • 3. Aplikasi Variabel Berindex 3 D. Pendefinisian Matriks Pendefinisian matriks dalam larik bahwa matriks adalah struktur penyimpanan data dalam memori utama yang setiap individu elemennya diacu dengan menggunakan dua buah indeks (yang biasanya dikonotasikan dengan indeks baris dan indeks kolom). Sebagaimana pada larik, matriks digambarkan sebagai sekumpulan kotak yang tersusun berjajar pada setiap baris dan kolom. Karena adanya dua buah indeks tersebut maka matriks disebut juga larik dwimatra (matra=dimension). Karena matriks sebenarnya adalah larik, maka konsep umum dari larik juga berlaku untuk matriks yaitu: 1. Kumpulan elemen yang bertipe sama. Tipe elemen matriks dapat berupa tipe dasar (integer,real,boolean,char, dan string), atau tipe terstruktur seperti record. 2. Setiap elemen data dapat diakses secara langsung jika indeksnya(baris dan kolom) diketahui, dalam hal ini indeks menyatakan posisi relatif di dalam kumpulannya. 3. Merupakan struktur data yang statis artinya jumlah elemenya sudah dideklarasikan terlebih dahulu dan tidak bisa diubah selama pelaksanaan program. Struktur matriks praktis untuk dipakai karena pengaksesannya cepat karena langsung melelui indexnya tetapi memakan banyak tempat di memori.karena matriks adalah struktur statis, maka urutan matriks harus sudah diketahui sebelum pelaksanaan program. Sebagaimana pada larik biasa, kita menuliskan matra matriks sebagai penomoran indeks baris dan indeks kolom, mulai dari indeks terendah sampai indeks tertinggi. Elemen matriks diacu melalui indeks baris dan indeks kolomnya.Jika indeks baris dinyatakan dengan i indeks kolom dinyatakan dengan j, maka notasi algoritmik untuk mengacu elemen pada baris i dan kolom j adalah : nama_matriks[i,j].
  • 4. Aplikasi Variabel Berindex 4 E. PendeklarasianMatriks Mendeklarasikan matriks artinya menentukan nama matriks, tipe data, dan ukurannyaPendeklarasian matriks di dalam teks algoritma ditulis di dalam bagian deklarasi. Kata kunci yang dipakai untuk matriks tetap array. Ada beberapa cara pendeklarasian matriks : 1. Sebagai nama peubah. M : array [1...5,1...4] of integer ; 2. Sebagai tipe. Type Mat : array [1...5, 1...4] of integer; M : Mat;{M adalah nama matriks yang bertipe Mat} 3. Mendefinisikan ukuran maksimum matriks sebagai sebuah konstanta. Const NbarisMaks = 20 {jumlah baris maksimum}; Const NkolomMaks = 20 {jumlah kolommaksimum}; M : array [1...NbarisMaks, 1...NkolomMaks] of integer; Dengan mendeklarasikan matriks ukuran maksimum di atas, ukuran matriks yang dibutuhkan dapat ditentukan pada saat pelaksanaan program, asalkan jumlah baris dan jumlah kolom yang ditentukan tidak melebihi ukuran maksimum matriks. F. Pemrosesan Matriks Pemrosesan matriks pada umumnya adalah proses beruntun (sekuensial). Setiap elemen matriks “dikunjungi” (traversal) lalu dilakukan aksi terhadap elemen tersebut. Karena secara lojik elemen matriks disusun dalam susunan baris dan kolom, maka pemrosesan matriks dilakukan per baris dan per kolom. Cara pemrosesan yang umum adalah menelusuri matriks baris per baris, yang pada setiap baris melakukan proses terhadap elemen pada setiap kolomnya (pemrosesan “per baris-per kolom”). Karena ada dua buah indeks, maka algoritma pemrosesan matriks umumnya kalang bersarang (nested loop), satu kalang untuk setiap indeks. Kalang terluar digunakan untuk memproses baris, sedangkan kalang terdalam untuk memproses kolom-kolom pada baris yang sedang diacu.
  • 5. Aplikasi Variabel Berindex 5 G. Menginisialisasi Matriks Menginisialisasi matriks artinya memberi nilai awal yang sama untuk seluruh atau sebagian elemen matriks. Proses inisialisasi biasanya dilakukan sebelum matriks digunakan untuk perhitungan. Misalnya dalam algoritma perkalian matriks A X B = C,seluruh elemen matriks C harus diisi dengan nilai 0 karena C akan digunakan untuk menampung hasil penjumlahan yang berulang. (iteration). Namun, tidak semua matriks perlu diinisialisasi, karena itu proses ini tidak selalu harus dilakukan. Misalnya jika elemen matriks dibaca dari piranti masukan, maka inisialisasi matriks tidak perlu dilakukan. H. Membaca Elemen Matriks Membaca elemen matriks artinya mengisi elemen-elemen matriks dengan data dari piranti masukan, misalnya papan ketik. Yang harus diperhatikan selama pembacaan dari papan ketik adalah urutan pembacaan data, karena data disimpan di dalam matriks sesuai dengan urutan pembacaan. Untuk menghindari kesalahan pengisian elemen sebaiknya pada waktu pembacaan data diberi keterangan atau petunjuk yang menginformasikan indeks baris dan indeks kolom elemen yang akan diisi. Bila secara implisit sudah diketahui urutan pembacaan adalah per baris per kolom maka petunjuk pembacaan boleh tidak diberikan.
  • 6. Aplikasi Variabel Berindex 6 BAB II DESKRIPSI KERJA Terdapat sebuah kasus yang harus diselesaikan oleh praktikan yaitu membuat program aplikasi variabel berindex. Kali ini praktikan akan membuat aplikasi untuk menghitung penjumlahan, perkalian matriks dan menentukan matriks transpose serta determinan matriks.Untuk menyelesaikan kasus tersebut, praktikan akan menggunakan program aplikasi Delphi 7. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut: 1. Arahkan pointer ke arah pojok kanan display PC (dalam pengoperasian ini praktikkan menggunakan Windows 8), kemudian klik Search lalu ketik“Delphi” di kotak pencarian tersebut. LihatGambar 2.1berikut : Gambar 2.1Membuka Aplikasi Delphi 7 2. Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 2.2 berikut : Gambar 2.2 Tampilan Aplikasi Delphi 7
  • 7. Aplikasi Variabel Berindex 7 3. Langkah awal untuk memulai Console Delphi yaitu klik file pilih new lalu klik other. Maka akan muncul Gambar 2.3 berikut : Gambar 2.3Memulai lembar kerja bar 4. Dalamother ada bermacam-macam items, lalu pilih Console Aplication klik OK. Maka muncullah tampilan seperti berikut : Gambar 2.4 Masuk ke ‘Console Application’
  • 8. Aplikasi Variabel Berindex 8 5. Maka akan tampil Menu Editor Console Application seperti berikut : Gambar 2.5Menu Editor Console Application 6. Praktikan menuliskan nama program, uses, const, type dan variabel seperti berikut : Gambar 2.6 Proses Input nama program,uses,const, type dan variabel 7. Praktikan diminta memasukkan syntak untuk di proses. syntak yang digunakan mulai dari input, output, pencabangan dan pengulangan. Syntak pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk menghitung penjumlahan dua buah matriks sebagai berikut : brsP := 3; klmP := 3; brsQ := 3; klmQ := 3; brsR := 3; klmR := 3;
  • 9. Aplikasi Variabel Berindex 9 writeln('*1.Penjumlahan Dua Buah Matriks dan Transpose - nya* '); writeln ('Masukkan data matriks P'); for loopI := 1 to brsP do for loopJ := 1 to klmP do begin write ('data [',loopI,',',loopJ,']='); readln (matP[loopI, loopJ]) end; writeln ('Masukkan data matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do for loopJ := 1 to klmQ do begin write ('data [',loopI,',',loopJ,']='); readln (matQ[loopI, loopJ]) end; writeln ('Hasil Penjumlahan Matriks R= P+Q'); for loopI := 1 to brsR do for loopJ:=1 to klmR do begin matR[loopI,loopJ]:=matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ]; end; writeln ('Matriks P'); for loopI := 1 to brsP do begin for loopJ := 1 to klmP do write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do begin for loopJ := 1 to klmQ do write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do
  • 10. Aplikasi Variabel Berindex 10 write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln; end; Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan data yang akan menghitung matriks transpose dari hasil penjumlahannya : writeln ('Jadi Matriks Transpose R dari hasil penjumlahan matriks P+Q adalah : '); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopJ,loopI]:3); writeln; end; readln;; Syntak pengulangan untuk peng-inputan data yang akan digunakan untuk menghitung perkalian dua buah matriks seperti berikut : writeln('*2.Perkalian Dua Buah Matriks dan Transpose- nya*'); writeln ('Hasil Perkalian matriks R=P*Q adalah :'); for loopI := 1 to brsP do for loopJ:= 1 to klmQ do begin jum:=0; for loopK := 1 to brsQ do jum := jum + matP[loopI,loopK]*matQ[loopK,loopJ]; matR[loopI,loopJ]:= jum; end; writeln ('Matriks P'); for loopI := 1 to brsP do begin for loopJ := 1 to klmP do write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do begin for loopJ := 1 to klmQ do write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln; end;
  • 11. Aplikasi Variabel Berindex 11 writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopI, loopJ]:3);writeln; end; Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan data yang akan menghitung matriks transpose dari hasil perkaliannya : writeln ('Matriks Transpose R dari hasil perkalian matriks P*Q adalah :'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopJ, loopI]:3); writeln; end; readln; Syntak variabel berindex yang memuat perulangan untuk peng-inputan data yang akan menghitung determinan dari matriks hasil penjumlahan. writeln('*3.Determinan dari Matriks Hasil Penjumlahan*'); writeln('Determinan matriks 3x3'); writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin writeln('Dari matriks R dapat ditentuka determinanya :'); for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln; end; for loopI := 1 to brsR do for loopJ:=1 to klmR do begin matR[loopI,loopJ]:= matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ]; end; begin
  • 12. Aplikasi Variabel Berindex 12 sum:=matR[1,1]*(matR[2,2]*matR[3,3]- matR[3,2]*matR[2,3])-matR[1,2]*(matR[2,1]*matR[3,3]- matR[3,1]*matR[2,3])+matR[1,3]*(matR[2,1]*matR[3,2]- matR[3,1] *matR[2,2]); D:= sum; writeln('Determinanya adalah : ', D:8:2); writeln; Syntak lengkap dari program aplikasi variabel berindex yang dibuat adalah seperti pada gambar dibawah:
  • 14. Aplikasi Variabel Berindex 14 Gambar 2.7Syntak Yang Akan di Eksekusi 8. Setelah meng-input-kan syntax langkah selanjutnya adalah penginputan data dengan mengklik F9pada keyboard atau klik Run padaToolbar. Gambar 2.8Toolbar Run 9. Komputer akan menampilakan output dari data yang telah di-input-kan. Gambar 2.9Tampilan Hasil Running
  • 15. Aplikasi Variabel Berindex 15 10. Lalu masukkan data yang diperlukan sesuai kebutuhan, setelah data dimasukkan maka akan mendapatkan hasil seperti gambar berikut : Gambar 2.10Tampilan Output
  • 16. Aplikasi Variabel Berindex 16 BAB III PEMBAHASAN Dari hasil pemaparan deskripsi kerja pada bab II diatas, berikut adalah bahasa program yang digunakan dalam Delphi 7 untuk membentuk aplikasi dengan menggunakan variabel berindex pada permasalahan di atas : 1. program matriks2;{Definisi Unit} {$APPTYPE CONSOLE} Judul program ialah sebuah statement di awal program yang diawali dengan pengenal khusus PROGRAM diikuti NAMA program.Pada list program tertulis “matriks2”. Nama program ditulis sesuai dengan keinginan praktikan. Namun praktikan harus bisa menuliskan nama program yang bersesuaian dengan aplikasi yang akan dibuat. Pada kasus ini praktikkan akan membuat program aplikasi perhitungan matriks, sehingga diberi nama “matriks2”. ”{$APPTYPE CONSOLE}” merupakan compiler directive yang akan meng-compile program ditandai dengan karakter $ .Untuk mengakhiri nama program, akhiri dengan tanda titik koma (;), tanda titik koma akan terus digunakan dalam menyelesaikan perintah pada setiap barisnya. 2. uses {Bagian Interface} SysUtils; Pada uses digunakan SysUtils yang merupakan uses dasar yang akan digunakan pada pembuatan program ini.Kata kunci uses digunakan untuk mendaftarkan unit-unit lain yang identifier-nya akan digunakan dalam unit yang bersangkutan.Uses bersifat optional dan jika digunakan harus berada pada bagian awal interface atau bagian awal implementation.
  • 17. Aplikasi Variabel Berindex 17 3. const ordo = 3; type matriks = array [1..ordo, 1..ordo] of integer; var matP, matQ, matR : matriks; loopI, loopJ, loopK, Jum,Sum : integer; brsP, klmP, brsQ, klmQ, brsR, klmR : integer; D: real; Bagian ini berisi deklarasi pengenal maupun data yang dipergunakan di dalam program.Bagian ini walaupun tampaknya seperti pekerjaan membuang-buang waktu, tetapi sesungguhnya merupakan bagian yang penting dalam penyusunan suatu program yang tertib. Selain itu juga mengumpulkan semua nama pengenal dalam satu tempat sehingga akan memudahkan pembacaan program. Dalam kasus ini secara lengkap ada 3 buah deklarasi, yaitu: 1. Deklarasi Const Deklarasi ini gunanya untuk mendeklarasikan nama pengenal tertentu yang berisi suatu konstanta. Statement di atas memberitahukan bahwa nama pengenal ordo memiliki ukuran 3x3. 2. Deklarasi Type Deklarasi ini digunakan untuk menyusun suatu bentuk tipe data yang baru sebagai hasil penggabungan dari tipe-tipe yang sudah ada. Statement di atas memberitahukan bahwa “matriks” sekarang adalah jenis data baru, yaitu suatu array dua dimensi dengan dimensi pertama 1 sampai dengan 3 dan dimensi dua 1 sampai 3 juga. Jenis datanya nya integer. Dalam pemrograman matriks digunakan array untuk pembuatan baris dan kolom. 3. Deklarasi Var Var digunakan untuk mendeklarasikan variabel objek atau semua simbol yang akan terus digunakan pada program yang ingin dibuat. Praktikkan menginputkan variabel sesuai dengan rumus yang 1 2 3
  • 18. Aplikasi Variabel Berindex 18 akan dihitung.Bagian yang sangat penting dalam pemrograman adalah mendefinisikan tipe data baru sesuai kebutuhan. 4. begin writeln('.............Assalamualaikumwr.wb.........'); writeln('......Ini Adalah Program Aplikasi Perhitungan MATRIKS.....'); writeln('===============MENU PERHITUNGAN==========='); writeln('*1. Menghitung Penjumlahan Dua Buah Matriks*'); writeln('*2. Menghitung Perkalian Dua Buah Matriks*'); writeln(' *3. Determinan Matriks Penjumlahan*'); writeln; Bagian ini merupakan input yang dibaca dari keyboard dan akan ditampilkan ke layar monitor sebagai output. Diawali dengan begin, input ini dituliskan oleh praktikan dengan maksud memperindah tampilan, membuatnya lebih rapi dan yang lebih utama memberikan keterangan mengenai aplikasi yang dibuat.Pengaturan pesan atau hasil suatu program akan memperjelas tampilan pada layar sehingga tampilan output suatu program menjadi faktor penting dalam pemrograman. 5. brsP := 3; klmP := 3; brsQ := 3; klmQ := 3; brsR := 3; klmR := 3; Bagian ini mendeklarasikan jumlah baris maksimum dan jumlah kolom maksimum yang akan digunakan dalam pemrosesan program. Dalam kasus ini praktikan membuat aplikasi program perhitungan matriks berordo 3x3 sehingga jumlah baris dan kolom harus disesuaikan. Dalam program ini ada matriksP, matriksQ, dan matriksR sehingga harus mendeklarasikan brsP, klmP, brsQ, klmQ, brsR,klmR. Dari ketiga matriks itu, praktikkan akan mengembangkan pemrosesan untuk menghitung transpose dan determinan matriksnya.
  • 19. Aplikasi Variabel Berindex 19 6. writeln('*1.Penjumlahan Dua Buah Matriks dan Transpose-nya* '); writeln ('Masukkan data matriks P'); for loopI := 1 to brsP do for loopJ := 1 to klmP do begin write ('data [',loopI,',',loopJ,']='); readln (matP[loopI, loopJ]) end; writeln ('Masukkan data matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do for loopJ := 1 to klmQ do begin write ('data [',loopI,',',loopJ,']='); readln (matQ[loopI, loopJ]) end; writeln ('Hasil Penjumlahan Matriks R=P+Q'); for loopI := 1 to brsR do for loopJ:=1 to klmR do begin matR[loopI,loopJ]:= matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ]; end; writeln ('Matriks P'); for loopI := 1 to brsP do begin for loopJ := 1 to klmP do write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do begin for loopJ := 1 to klmQ do write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Jadi Matriks Transpose R dari hasil penjumlahan matriks P+Q adalah : '); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopJ,loopI]:3); writeln; end; readln;; 1 2 4 5 7 6 8 9 3
  • 20. Aplikasi Variabel Berindex 20 [1] Perintah writeln merupakan bahasa program yang hanya untuk menampilkan ‘Penjumlahan Dua Buah Matriks dan Transpose-nya’ pada layar sebagai output. [2] Pemrosesan dilakukan per baris dan per kolom. For-to-do digunakan untuk menjelaskan bahawa baik baris maupun kolom matriks P dikerjakan dari baris dan kolom pertama. [3] Bagian ini praktikkan akan diminta untuk memasukkan data matriks P, loopI menyatakan elemen baris dan loopJ menyatakan elemen kolom. Dan readln digunakan untuk membaca bahwa input yang dimasukkan tadi dibaca matriks kemudian end untuk mengakhiri penulisan model matriks P. [4] Bagian ini akan memproses matriks Q. Praktikkan diminta memasukkan data matriks Q. For-to-do digunakan untuk melakukan perulangan dari angka kecil ke angka besar. Sama seperti nomor 2 pemrosesan juga dilakukan per baris dan per kolom. Aksi dikerjakan berulang-ulang mulai index bernilai nilai awal sampai index bernilai nilai akhir.Setiap kali perulangan nilai index bergerak satu langkah. A k h i r i d e n g a n ‘ e n d ; ’ . [ 5 ] . Menggunakan for to do.Bagian ini menjelaskan bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan dijumlahkan dikerjakan dari baris dan kolom pertama. [6] Bagian ini merupakan bagian dari rumus penjumlahan matriks yang diawali begin dan diakhiri ‘end;’. [7] Agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yaitu agar baris yang berkelipatan 3 dan kolom yang berekelipatan 3 juga. Digunakan kembali perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca pada matriks P dari 1 hingga mengulang sebanyak brsP dan mengulang dari 1 hingga mengulang sebanyak klmP. Dan akan terjadi perulangan yang serupa pada matriks Q dan matriks R Dan proses inilah yang akan menampilkan matriks hasil penjumlahan. Dan akhiri proses p e ngula nga n de nga n me na mba hka n kata ‘ end ;’ [8] Bagian ini akan menampilkan matriks transpose dari matriks hasil penjumlahan tadi. Matriks transpose dihasilkan dengan
  • 21. Aplikasi Variabel Berindex 21 mentransformasikan seluruh elemen pada baris I menjadi elemen- elemen kolom J, sedemikian sehingga matR[loopJ,loopI] = matR[loopI,loopJ] untuk setiap I dan untuk setiap J. Perhatikan [9]. 7. writeln('*2.Perkalian Dua Buah Matriks dan Transpose-nya*'); writeln ('Hasil Perkalian matriks R=P*Q adalah :'); for loopI := 1 to brsP do for loopJ:= 1 to klmQ do begin jum:=0; for loopK := 1 to brsQ do jum := jum + matP[loopI,loopK]*matQ[loopK,loopJ]; matR[loopI,loopJ]:= jum; end; writeln ('Matriks P'); for loopI := 1 to brsP do begin for loopJ := 1 to klmP do write (matP[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks Q'); for loopI := 1 to brsQ do begin for loopJ := 1 to klmQ do write (matQ[loopI, loopJ]:3); writeln; end; writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopI, loopJ]:3);writeln; end; writeln ('Matriks Transpose R dari hasil perkalian matriks P*Q adalah :'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ := 1 to klmR do write (matR[loopJ, loopI]:3); writeln; end; 2 3 5 7 1 4
  • 22. Aplikasi Variabel Berindex 22 [1] Perintah writeln merupakan bahasa program yang hanya untuk menampilkan ‘Perkalian Dua Buah Matriks dan Transpose- nya’ pada layar sebagai output. [2] Pemrosesan dilakukan per baris dan per kolom. Perkalian matriks dilakukan dengan mengalikan per baris dan per kolom. Dalam kasus ini jumlah diinisialisasi dimulai dari nol. loopK merupakan baris dan kolom untuk perkalian. Sistem akan membaca untuk loopK dari 1 hingga mengulang sebanyak brsQ [3] Bagian ini merupakan bagian dari rumus perkalian matriks yang diawali begin dan diakhiri ‘end;’ dan dinyatakan dengan jum. [4] Bagian ini akan mengulang matriks P,Q dan R. For-to-do digunakan untuk melakukan perulangan dari angka kecil ke angka besar. Sama seperti nomor 2 pemrosesan juga dilakukan per baris dan per kolom. Aksi dikerjakan berulang-ulang mulai index bernilai nilai awal sampai index bernilai nilai akhir.Setiap kali perulangan nilai index bergerak satu langkah. Akhiri dengan ‘end;’ Agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yaitu agar baris yang berkelipatan 3 dan kolom yang berekelipatan 3 juga. Digunakan kembali perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca pada matriks P dari 1 hingga mengulang sebanyak brsP dan mengulang dari 1 hingga mengulang sebanyak klmP. Dan akan terjadi perulangan yang serupa pada matriks Q dan matriks R Dan proses inilah yang akan menampilkan matriks hasil penjumlahan. Dan akhiri proses pengulanga n de ngan me na mbahka n kata ‘ end;’ [5] Sama halnya seperti penjumlaha pada bagian ini akan menampilkan matriks transpose dari matriks hasil perkalian tadi. Matriks transpose dihasillkan dengan mentransformasikan seluruh elemen pada baris I menjadi elemen-elemen kolom J, sedemikian sehingga matR[loopJ,loopI] = matR[loopI,loopJ] untuk setiap I dan untuk setiap J. Perhatikan [9]. Akhiri dengan menambahkan ‘end;’ unt uk me ngak hir i mode l pe nulisa n ma tr iks tra nspose.
  • 23. Aplikasi Variabel Berindex 23 8. writeln('*3.Determinan dari Matriks HasilPenjumlahan*'); writeln('Determinan matriks 3x3'); for loopI := 1 to brsR do for loopJ := 1 to klmR do begin matR[loopI,loopJ]:= matP[loopI,loopJ]+matQ[loopI,loopJ]; end; writeln ('Matriks R'); for loopI := 1 to brsR do begin for loopJ:=1 to klmR do write (matR[loopI, loopJ]:3); writeln; begin sum:=matR[1,1]*(matR[2,2]*matR[3,3]- matR[3,2]*matR[2,3])-matR[1,2]*(matR[2,1]*matR[3,3]- matR[3,1]*matR[2,3])+matR[1,3]*(matR[2,1]*matR[3,2]- matR[3,1]*matR[2,2]); D:= sum; writeln('Determinanya adalah : ', D:8:2); writeln; writeln('Terimakasih telah membuka aplikasi ini, sampai jumpa di aplikasi lain'); write('=======Wassalamualaikum wr.wb===========.'); end; readln; { TODO -oUser -cConsole Main : Insert code here } end. Bagian ini merupakan syntak untuk menghitung determinan. Dalam kasus ini praktikkan hanya menghitung determinan dari matriks 1 2 3 4 6 7 5
  • 24. Aplikasi Variabel Berindex 24 hasil penjumlahan yang telah dihitung. [1] berisi writeln yang akan ditampilkan pada layar sebagai output untuk memberitahukan bahwa akan dihitung determinan dari matriks hasil penjumlahan. Kemudian di informasikan juga bahwa determinan yang akan dihitung adalah yang berordo 3x3. [2] Sebelumnya akan digunakan perulangan for-to-do bahwa baik baris maupun kolom pada matriks yang akan diproses dikerjakan dari baris dan kolom pertama agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks yang merupakan hasil penjumlahan, kemudian end untuk mengakhiri penulisan model matriks hasil penjumlahan. [3] Agar keluaran yang diperoleh berbentuk matriks R digunakan kembali perulangan for-to-do artinya sistem akan membaca pada matriks R dari 1 hingga mengulang sebanyak brsR dan mengulang dari 1 hingga mengulang sebanyak klmR. Bagian ini akan menampilkan matriks R yaitu matriks hasil penjumlahan yang telah dihitung. [4] Bagian ini merupakan bagian dari rumus determinan matriks berordo 3x3 dinyatakan dengan ‘sum’. [5] Determinan (D) di deklarasikan memiliki nilai yang sama dengan ‘sum’. [6] berisi writeln yang akan ditampilkan pada layar sebagai output. Pada bagian ini komputer akan menampilkan hasil determinan ordo 3x3 dari matriks hasil penjumlahan yang telah dihitung. [7] merupakan writeln terakhir yang praktikkan gunakan sebagai ‘closing statements’ dalam pembuatan aplikasi ini. Kemuadian praktikkan menambahkan ’ end.’ sebagai akhir dari keseluruhan program yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah menjalankan program dengan mengklik F9 pada keyboard atau klik Run pada Toolbar. Gambar 3.1 Toolbar Run
  • 25. Aplikasi Variabel Berindex 25 Menu Run digunakan untuk menjalankan program dan melihat jalannya program. Praktikan juga dapat memantau jalannya program dengan memperhatikan prosedur yang dijalankan. Run atau F9 berfungsi untuk mengkompilasi dan menjalankan program aplikasi yang telah praktikan buat. Jika muncul lembar kerja hitam pada layar maka artinya perhitungan yang praktikan lakukan benar. Namun jika setelah menekan tombol F9 dan ternyata terdapat blok merah pada baris tertentu, itu artinya ada kesalahan dalam meng-input data. Setelah mengisikan data yang ingin dicari, maka akan muncul hasil yang diinginkan.
  • 26. Aplikasi Variabel Berindex 26 Gambar 3.2 Tampilan Output Lengkapnya Dalam mengerjakan suatu aplikasi program tentu saja tidak selamanya berjalan dengan mulus. Sama seperti halnya gambar dibawah ini, praktikan menemukan kasus eror dalam pembutan aplikasi dengan menggunakan Delphi 7. Gambar 3.3 Kasus ‘error’ saat mendeklarasikan prosedur Kejadian error sempat terjadi pada saat praktikan melakukan running. Block merah tepat berada dalam baris pendeklarasian rumus
  • 27. Aplikasi Variabel Berindex 27 “jum” artinya terjadi kesalahan pada baris ‘’ jum’’ tersebut. Hal tersebut terjadi karena praktikan menuliskan “matriks = array [1..ordo,1..ordo] of real;.“[Error] matriks2.dpr(82): Incompatible types: ‘Integer’ and ‘Extended’“ yang berarti “[Kesalahan]matriks2.dpr(82) : Jenis tidak cocok atau bertentangan : yang diharapkan ‘bilangan bulat’. Hal tersebut terjadi karena index selalu menggunakan tipe subjangkauan skalar atau tipe terbilang. Dengan demikian semua tipe subjangkauan bisa digunakan kecuali tipe real. Pada Pascal bisa digunakan index yang bertipe integer, char atau boolean kecuali real. Maka untuk itu teliti dulu untuk memasukan tipe data jangan memasukan sembarang tipe data yang dapat membuat proses pemrograman terhambat atau ada kemungkinan untuk eror.
  • 28. Aplikasi Variabel Berindex 28 BAB IV PENUTUP Setelah praktikan melakukan praktikum untuk menyelesaikan suatu kasus menggunakan program Delphi 7dalam membuat aplikasi variabel berindex yaitu mengolah berbagai perhitungan pada matriks, maka praktikan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk sekumpulan data yang bertipe sama, cukup gunakan larik (array) karena merupakan struktur penyimpanan data yang dapat mengorganisir data sejenis untuk mempermudah pemecahan masalah. 2. Variabel berindex tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan sebuah nilai saja tetapi digunakan untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus dalam suatu variabel. 3. Pada dasarnya ukuran atau dimensi matriks tidak terbatas. Dalam komputer, dimensi matriks hanya dibatasi oleh kapasitas komputer sehingga antara komputer yang satu dengan komputer yang lainnya kemampuan untuk mengoperasikan matriks mempunyai dimensi yang berbeda pula. 4. Matriks merupakan struktur statis sehingga ukuran matriks harus sudah diketahui sebelum pelaksanaan program. 5. Semua larik (array) dinyatakan dengan indexnya untuk menunjukan elemen mana yang akan dioperasikan. 6. Index yang digunakan dapat berupa konstanta, peubah atau ungkapan tetapi tipenya harus sesuai dengan tipe yang dinyatakan pada deklarasi peubah. 7. Tipe index yang ada pada deklarasi larik akan memberikan sejumlah informasi kepada kompiler diantaranya untuk memasup elemen larik dan batas-batas index. 8. Struktur matriks praktis untuk dipakai karena pengaksesannya cepat karena langsung melalui indexnya tetapi memakan banyak tempat di memori. 9. Membuat program perhitungan dengan menggunakan Delphi 7, lebih mudah, cepat, efektif, dan efisien karena fitur yang disediakan cukup lengkap.