SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
HASIL KONSEPSI
ORGANOGENESIS
Cikal bakal organ dan sistem tubuh :
Endoderm
 Saluran Pencernaan Dari Faring
sampai Rektum
 Epitel Trakea, Bronki, Paru
 Hati, pankreas, kandung kemih
Ektoderm
 Membran Mukosa, Gigi
 Rambut, Kuku
 Kelenjar Mammae
 Sistem persarafan
Mesoderm
 Jantung & Pembuluh Darah
 Limpa
 Otot dan tulang
Perkembangan janin..
4 Minggu (Mulai Bergerak)
1. Embrio mulai
bergerak, tampak
sedikit melengkung.
2. Permulaan muncul
kepala dan leher
3. Permulaan wajah
sudah mulai terbentuk
dan dipermukaan
wajahnya muncul
tonjolan hidung.
4. Sudah terdapat
peredaran darah dan
mulai terbentuk organ-
organ seperti hati,
ginjal dan saluran
pencernaan.
5. Jantung sudah bisa
didengar dan dilihat
lewat USG.
6. Panjang 1 mm
8 Minggu (Berkembang cepat)
1. Muncul permulaan
rangka tubuh secara
keseluruhan
2. Otak mulai berfungsi
dan dapat mengirim
sinyal-sinyal ke
organ-organ tubuh.
3. Lambung sudah
memproduksi sari
makanan dan hati
membuat se-sel
darah
4. Anggota badan
hidung, kuping, jari
jemari mulai
dibentuk,
5. Panjang 2,5 cm
6. Berat 5 gr
16 Minggu (Terbentuk alis dan bulu mata)
1. Kuku-kuku yang sangat
muda sudah mulai
tumbuh pada tangan dan
kaki.
2. Sistem muskuloskeletal
sudah matang,
3. kaki menendang dengan
aktif
4. Perlahan muncul alis dan
bulu mata pada wajah
5. Saat ini rahim bisa
diibaratkan seperti balon
berisi oleh cairan
(ketuban),cairan inilah
yang membentuk
pertahanan dan sanggup
menahan dorongan yang
paling kuat.
6. Panjang 16 cm,
berat 120 gr.
20 Minggu
1. Gerakannya
digambarkan
seperti seekor
kupu-kupu di dalam
perut.
2. Organ kelamin pria
atau wanita sudah
bisa diketahui.
3. Panjang 25 cm,
berat 280 gr.
4. Janin mulai
menjawab
rangsangan dari
luar, janin akan
tenang apabila
ibu
mendengarkan
musik yang
tenang.
24 Minggu
1. Telinga sudah mulai
mendekati bentuk akhir
dan mulai bisa
mendengar.
2. Kerangka berkembang
dengan cepat
3. Bisa juga bayi menjadi
tak tenang mendengar
suara keras, seperti
bantingan pintu dan
sebagainya.
4. Panjang 30 cm dan
berat 600 gr
5. Perkembangan
pernapasan dimulai. Bila
lahir dapat bernapas
tapi hanya bertahan
hidup beberapa jam
saja.
28 Minggu
1. Janin masih
setengah matang
dan terus
berkembang
2. Janin dapat
bernapas,
menelan dan
mengatur
suhu
3. Pencernaan
sudah lama
selesai, tapi
indera perasa
baru mulai
berkembang.
4. Panjang 35 cm,
berat 1000 gr.
32 Minggu
1. Janin semakin sedikit
memperoleh ruang
dalam perut , dengan
letak kepala
menghadap ke bawah.
Tapi bisa juga, letaknya
masih dengan tulang
ekor di bawah dan
kepala di atas.
2. Pada saat ini, perut ibu
terkadang bisa
kontraksi sehingga
menimbulkan rasa
nyeri, seperti meremas
dan memijat janin.
3. Mulai tampak mengisap
jempol.
4. Panjang 40 cm, berat
1800 gr
5. bila lahir kelihatan
seperti orang tua
kecil atau little old
man.
36 minggu (Posisi Menetap)
1. Posisi janin sudah
menetap. Pada
kehamilan pertama
biasanya posisi
janin akan semakin
masuk ke panggul.
2. Kulit janin masih
ditutupi dengan
lemak kulit.
3. Sekitar minggu ke-
36, sebagian besar
lemak kulitnya
lepas kemudian
melayang dalam
cairan ketuban.
4. Panjang 45 cm,
berat 2900 gr.
40 minggu
50 cm 3000 gr
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus
gemuk dan merah sedikit lanugo
dan sedikit verniks kaseosa.
STRUKTUR
DAN
FUNGSI AMNION
STRUKTUR AMNION
2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion
berkembang menjadi sebuah kantong kecil
yang menutupi permukaan dorsal embrio.
3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan
kantong ini meliputi embrio yang sedang
berkembang yang akan prolaps kerongganya.
1. Amnion berkembang
dari delaminasi
sitotrofoblas sekitar
hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum
normal atau pada
dasarnya berkembang
sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.
15
sinsitiotrofoblas
epitel endometrium
amnion
rongga amnion
sitotrofoblas
ekstraembrionik
mesoderm
Primitif yolk sac
bilaminar
embrionik
maternal blood
dalam lakuna
4. Distensi kantong amnion
akhirnya mengakibatkan
kantong tersebut menempel
dengan bagian interior korion.
5. Amnion dan korion, walaupun
sedikit menempel tidak pernah
berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah
bahkan pada waktu aterm.
6. Amnion normal mempunyai
tebal 0,02-0,5 mm.
7. merupakan bantalan bagi fetus
akibat trauma dengan
memperhalus dan
menghilangkan kekuatan
benturan dan memungkinkan
pergerakan yang bebas bagi
perkembangan sistem
muskuloskeletal.
8. Cairan amnion yang normalnya
berwarna putih,agak keruh
9. Volume rata-rata yaitu 1 liter
10. lebih dari 2 liter dinamakan
Polyhidramnion atau
Hidramnion kalau terlalu sedikit
kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion
11. Cairan amnion reaksinya alkalis
dengan BJ 1.008, komposisinya
terdiri dari 99 % air, sisanya
albumin,urea, asam urik,
kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan
garam organik.
12. Secara makroskopis berbau
amis, adanya lanugo, rambut,
dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
13. secara mikroskopis terdapat
lanugo dan rambut, melalui
pemeriksaan laboratorium
dapat dilihat kadar urea (ureum)
lebih rendah dibanding dengan
air kencing.
Fungsi Amnion
1. Memungkinkan anak bergerak dengan
bebas dan tumbuh dengan optimal ke
segala jurusan karena tekanan pada
anak sama pada semua bagiannya. Hal
ini sangat penting karena seandainya
anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
2. Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu
terhadap gerakan-gerakan anak. Jika
cairan berkurang pergerakan anak
dirasakan nyeri oleh ibu.
3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
4. Mencegah terjadinya perlengketan
5. Waktu persalinan membuka servik
dengan mendorong selaput janin
kedalam ostium uteri. Bagian selaput
anak yang diatas ostium uteri yang
menonjol waktu his disebut ketuban
dan membuka servik pada saat
persalinan.
STRUKTUR, FUNGSI
DAN
SIRKULASI TALI PUSAT
1. Tali pusat atau funis
terbentang dari umbilicus
janin sampai permukaan
fetalis dari plasenta. Bagian
luarnya putih, pucat, basah
dan terbungkus amnion,
tiga pembuluh darah
umbilikal yaitu dua arteri
satu vena.
2. Pembuluh darah vena
berfungsi untuk membawa
oksigen dan memberi
nutrien ke sistem peredaran
darah fetus dari darah ibu
(maternal)
3. dua pembuluh darah arteri
berfungsi untuk
mengembalikan produk sisa
(limbah) dari fetus ke
plasenta dimana produk
sisa tadi diasimilasi ke
dalam peredaran darah
maternal untuk dibuang
keluar (eksresi).
4. Diameter tali pusat
1-2,5 cm dengan
panjang rata-rata 55
cm dan biasanya
berkisar dari 30-100
cm.
5. Pembuluh darah
yang berlipat-lipat
dan berkelok-kelok
yang lebih panjang
daripada tali pusat
itu sendiri, sering
membentuk nodulasi
pada permukaan
atau false knots,
yang pada dasarnya
merupakan varises.
6. Matriks tali pusat
terdiri dari jelly Wharton
yaitu zat yang berbentuk
seperti agar-agar yang
mengelilingi pembuluh-
pembuluh darah.
7. Letak tali pusat :
• biasanya di tengah:
insersio sentralis
• di pinggir: insersio
lateralis
• di luar, hubungan
ke plasenta melalui
selaput janin:
insersio
velamentosa
PLASENTA
1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih
kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak
ke atas ke arah fundus uteri.
4. Terdiri dari 16-20 kotiledon.
5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat
pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari
dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk
oleh jaringan ibu.
6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang
gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh
walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu,
Struktur Plasenta
Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua,
termasuk arteri dan vena di dalamnya
Ruangan yang terisi darah
Pertumbuhan jalan terus → timbul ruang intervillair
Villi korialis seolah-olah terapung
Tetap melekat pada desidua
Trofoblas yang tidak hancur → septa plasenta
Fungsi Plasenta
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2
janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG,
HPL, estrogen,progesteron dll.
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
SIRKULASI DARAH
JANIN
Sistem peredaran darah fetus di tentukan
oleh faktor-faktor berikut :
1. Foramen otak antara kedua atrium
2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri
pulmonalis dan aorta
3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar
menuju vena cava inferior
4. Pada umbilikus terdapat satu vena
umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Peredaran janin sebagai berikut :
1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui
vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus
venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena
cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
2. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah
masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
3. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke
ventrikel kanan
4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke
ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke
aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin
5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri
hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri
umbiilikalis
6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru,
tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju
aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
7. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan
kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis
terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan
O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
9. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam
sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang
melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
Terima Kasih
be a good midwife..

More Related Content

Similar to PERKEMBANGAN JANIN

Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Akamarushi
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiAsih Astuti
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_ferankris_16
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaPaarief Udin
 
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester ii
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester iiPerkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester ii
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester iiSeptian Muna Barakati
 
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptxGenetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptxIzmiNasution
 
TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINTAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINFirdika Arini
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiArisna Kadir
 
Organ Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxOrgan Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxEvaMPane
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfAgathaHaselvin
 

Similar to PERKEMBANGAN JANIN (20)

Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Tumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetusTumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetus
 
belajar biologi
belajar biologibelajar biologi
belajar biologi
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester ii
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester iiPerkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester ii
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada trimester i, trimester ii
 
SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2
 
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptxGenetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
 
TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINTAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Organ Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxOrgan Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docx
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Sistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanitaSistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanita
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
 
Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

PERKEMBANGAN JANIN

  • 2. ORGANOGENESIS Cikal bakal organ dan sistem tubuh : Endoderm  Saluran Pencernaan Dari Faring sampai Rektum  Epitel Trakea, Bronki, Paru  Hati, pankreas, kandung kemih Ektoderm  Membran Mukosa, Gigi  Rambut, Kuku  Kelenjar Mammae  Sistem persarafan Mesoderm  Jantung & Pembuluh Darah  Limpa  Otot dan tulang
  • 4. 4 Minggu (Mulai Bergerak) 1. Embrio mulai bergerak, tampak sedikit melengkung. 2. Permulaan muncul kepala dan leher 3. Permulaan wajah sudah mulai terbentuk dan dipermukaan wajahnya muncul tonjolan hidung. 4. Sudah terdapat peredaran darah dan mulai terbentuk organ- organ seperti hati, ginjal dan saluran pencernaan. 5. Jantung sudah bisa didengar dan dilihat lewat USG. 6. Panjang 1 mm
  • 5. 8 Minggu (Berkembang cepat) 1. Muncul permulaan rangka tubuh secara keseluruhan 2. Otak mulai berfungsi dan dapat mengirim sinyal-sinyal ke organ-organ tubuh. 3. Lambung sudah memproduksi sari makanan dan hati membuat se-sel darah 4. Anggota badan hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, 5. Panjang 2,5 cm 6. Berat 5 gr
  • 6. 16 Minggu (Terbentuk alis dan bulu mata) 1. Kuku-kuku yang sangat muda sudah mulai tumbuh pada tangan dan kaki. 2. Sistem muskuloskeletal sudah matang, 3. kaki menendang dengan aktif 4. Perlahan muncul alis dan bulu mata pada wajah 5. Saat ini rahim bisa diibaratkan seperti balon berisi oleh cairan (ketuban),cairan inilah yang membentuk pertahanan dan sanggup menahan dorongan yang paling kuat. 6. Panjang 16 cm, berat 120 gr.
  • 7. 20 Minggu 1. Gerakannya digambarkan seperti seekor kupu-kupu di dalam perut. 2. Organ kelamin pria atau wanita sudah bisa diketahui. 3. Panjang 25 cm, berat 280 gr. 4. Janin mulai menjawab rangsangan dari luar, janin akan tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang.
  • 8. 24 Minggu 1. Telinga sudah mulai mendekati bentuk akhir dan mulai bisa mendengar. 2. Kerangka berkembang dengan cepat 3. Bisa juga bayi menjadi tak tenang mendengar suara keras, seperti bantingan pintu dan sebagainya. 4. Panjang 30 cm dan berat 600 gr 5. Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
  • 9. 28 Minggu 1. Janin masih setengah matang dan terus berkembang 2. Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu 3. Pencernaan sudah lama selesai, tapi indera perasa baru mulai berkembang. 4. Panjang 35 cm, berat 1000 gr.
  • 10. 32 Minggu 1. Janin semakin sedikit memperoleh ruang dalam perut , dengan letak kepala menghadap ke bawah. Tapi bisa juga, letaknya masih dengan tulang ekor di bawah dan kepala di atas. 2. Pada saat ini, perut ibu terkadang bisa kontraksi sehingga menimbulkan rasa nyeri, seperti meremas dan memijat janin. 3. Mulai tampak mengisap jempol. 4. Panjang 40 cm, berat 1800 gr 5. bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil atau little old man.
  • 11. 36 minggu (Posisi Menetap) 1. Posisi janin sudah menetap. Pada kehamilan pertama biasanya posisi janin akan semakin masuk ke panggul. 2. Kulit janin masih ditutupi dengan lemak kulit. 3. Sekitar minggu ke- 36, sebagian besar lemak kulitnya lepas kemudian melayang dalam cairan ketuban. 4. Panjang 45 cm, berat 2900 gr.
  • 12. 40 minggu 50 cm 3000 gr Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.
  • 14. STRUKTUR AMNION 2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio. 3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya. 1. Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari ekstoderm janin.
  • 16. 4. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion. 5. Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm. 6. Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm. 7. merupakan bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem muskuloskeletal.
  • 17. 8. Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh 9. Volume rata-rata yaitu 1 liter 10. lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion 11. Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam organik. 12. Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur mekonium. 13. secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air kencing.
  • 18. Fungsi Amnion 1. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal ke segala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan terganggu. 2. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu. 3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak. 4. Mencegah terjadinya perlengketan 5. Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.
  • 20. 1. Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena. 2. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal) 3. dua pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
  • 21. 4. Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm. 5. Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
  • 22. 6. Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar yang mengelilingi pembuluh- pembuluh darah.
  • 23. 7. Letak tali pusat : • biasanya di tengah: insersio sentralis • di pinggir: insersio lateralis • di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa
  • 25. 1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. 2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. 3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. 4. Terdiri dari 16-20 kotiledon. 5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk oleh jaringan ibu. 6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir. 7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu, Struktur Plasenta
  • 26. Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua, termasuk arteri dan vena di dalamnya Ruangan yang terisi darah Pertumbuhan jalan terus → timbul ruang intervillair Villi korialis seolah-olah terapung Tetap melekat pada desidua Trofoblas yang tidak hancur → septa plasenta
  • 27. Fungsi Plasenta 1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin 3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron dll. 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu. 7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
  • 29. Sistem peredaran darah fetus di tentukan oleh faktor-faktor berikut : 1. Foramen otak antara kedua atrium 2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta 3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior 4. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
  • 30. Peredaran janin sebagai berikut : 1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin 2. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale 3. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan 4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin 5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
  • 31. 6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli 7. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis 8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin 9. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Terima Kasih be a good midwife..