2. ORGANOGENESIS
Cikal bakal organ dan sistem tubuh :
Endoderm
Saluran Pencernaan Dari Faring
sampai Rektum
Epitel Trakea, Bronki, Paru
Hati, pankreas, kandung kemih
Ektoderm
Membran Mukosa, Gigi
Rambut, Kuku
Kelenjar Mammae
Sistem persarafan
Mesoderm
Jantung & Pembuluh Darah
Limpa
Otot dan tulang
4. 4 Minggu (Mulai Bergerak)
1. Embrio mulai
bergerak, tampak
sedikit melengkung.
2. Permulaan muncul
kepala dan leher
3. Permulaan wajah
sudah mulai terbentuk
dan dipermukaan
wajahnya muncul
tonjolan hidung.
4. Sudah terdapat
peredaran darah dan
mulai terbentuk organ-
organ seperti hati,
ginjal dan saluran
pencernaan.
5. Jantung sudah bisa
didengar dan dilihat
lewat USG.
6. Panjang 1 mm
5. 8 Minggu (Berkembang cepat)
1. Muncul permulaan
rangka tubuh secara
keseluruhan
2. Otak mulai berfungsi
dan dapat mengirim
sinyal-sinyal ke
organ-organ tubuh.
3. Lambung sudah
memproduksi sari
makanan dan hati
membuat se-sel
darah
4. Anggota badan
hidung, kuping, jari
jemari mulai
dibentuk,
5. Panjang 2,5 cm
6. Berat 5 gr
6. 16 Minggu (Terbentuk alis dan bulu mata)
1. Kuku-kuku yang sangat
muda sudah mulai
tumbuh pada tangan dan
kaki.
2. Sistem muskuloskeletal
sudah matang,
3. kaki menendang dengan
aktif
4. Perlahan muncul alis dan
bulu mata pada wajah
5. Saat ini rahim bisa
diibaratkan seperti balon
berisi oleh cairan
(ketuban),cairan inilah
yang membentuk
pertahanan dan sanggup
menahan dorongan yang
paling kuat.
6. Panjang 16 cm,
berat 120 gr.
7. 20 Minggu
1. Gerakannya
digambarkan
seperti seekor
kupu-kupu di dalam
perut.
2. Organ kelamin pria
atau wanita sudah
bisa diketahui.
3. Panjang 25 cm,
berat 280 gr.
4. Janin mulai
menjawab
rangsangan dari
luar, janin akan
tenang apabila
ibu
mendengarkan
musik yang
tenang.
8. 24 Minggu
1. Telinga sudah mulai
mendekati bentuk akhir
dan mulai bisa
mendengar.
2. Kerangka berkembang
dengan cepat
3. Bisa juga bayi menjadi
tak tenang mendengar
suara keras, seperti
bantingan pintu dan
sebagainya.
4. Panjang 30 cm dan
berat 600 gr
5. Perkembangan
pernapasan dimulai. Bila
lahir dapat bernapas
tapi hanya bertahan
hidup beberapa jam
saja.
9. 28 Minggu
1. Janin masih
setengah matang
dan terus
berkembang
2. Janin dapat
bernapas,
menelan dan
mengatur
suhu
3. Pencernaan
sudah lama
selesai, tapi
indera perasa
baru mulai
berkembang.
4. Panjang 35 cm,
berat 1000 gr.
10. 32 Minggu
1. Janin semakin sedikit
memperoleh ruang
dalam perut , dengan
letak kepala
menghadap ke bawah.
Tapi bisa juga, letaknya
masih dengan tulang
ekor di bawah dan
kepala di atas.
2. Pada saat ini, perut ibu
terkadang bisa
kontraksi sehingga
menimbulkan rasa
nyeri, seperti meremas
dan memijat janin.
3. Mulai tampak mengisap
jempol.
4. Panjang 40 cm, berat
1800 gr
5. bila lahir kelihatan
seperti orang tua
kecil atau little old
man.
11. 36 minggu (Posisi Menetap)
1. Posisi janin sudah
menetap. Pada
kehamilan pertama
biasanya posisi
janin akan semakin
masuk ke panggul.
2. Kulit janin masih
ditutupi dengan
lemak kulit.
3. Sekitar minggu ke-
36, sebagian besar
lemak kulitnya
lepas kemudian
melayang dalam
cairan ketuban.
4. Panjang 45 cm,
berat 2900 gr.
12. 40 minggu
50 cm 3000 gr
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus
gemuk dan merah sedikit lanugo
dan sedikit verniks kaseosa.
14. STRUKTUR AMNION
2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion
berkembang menjadi sebuah kantong kecil
yang menutupi permukaan dorsal embrio.
3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan
kantong ini meliputi embrio yang sedang
berkembang yang akan prolaps kerongganya.
1. Amnion berkembang
dari delaminasi
sitotrofoblas sekitar
hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum
normal atau pada
dasarnya berkembang
sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.
16. 4. Distensi kantong amnion
akhirnya mengakibatkan
kantong tersebut menempel
dengan bagian interior korion.
5. Amnion dan korion, walaupun
sedikit menempel tidak pernah
berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah
bahkan pada waktu aterm.
6. Amnion normal mempunyai
tebal 0,02-0,5 mm.
7. merupakan bantalan bagi fetus
akibat trauma dengan
memperhalus dan
menghilangkan kekuatan
benturan dan memungkinkan
pergerakan yang bebas bagi
perkembangan sistem
muskuloskeletal.
17. 8. Cairan amnion yang normalnya
berwarna putih,agak keruh
9. Volume rata-rata yaitu 1 liter
10. lebih dari 2 liter dinamakan
Polyhidramnion atau
Hidramnion kalau terlalu sedikit
kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion
11. Cairan amnion reaksinya alkalis
dengan BJ 1.008, komposisinya
terdiri dari 99 % air, sisanya
albumin,urea, asam urik,
kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan
garam organik.
12. Secara makroskopis berbau
amis, adanya lanugo, rambut,
dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
13. secara mikroskopis terdapat
lanugo dan rambut, melalui
pemeriksaan laboratorium
dapat dilihat kadar urea (ureum)
lebih rendah dibanding dengan
air kencing.
18. Fungsi Amnion
1. Memungkinkan anak bergerak dengan
bebas dan tumbuh dengan optimal ke
segala jurusan karena tekanan pada
anak sama pada semua bagiannya. Hal
ini sangat penting karena seandainya
anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
2. Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu
terhadap gerakan-gerakan anak. Jika
cairan berkurang pergerakan anak
dirasakan nyeri oleh ibu.
3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
4. Mencegah terjadinya perlengketan
5. Waktu persalinan membuka servik
dengan mendorong selaput janin
kedalam ostium uteri. Bagian selaput
anak yang diatas ostium uteri yang
menonjol waktu his disebut ketuban
dan membuka servik pada saat
persalinan.
20. 1. Tali pusat atau funis
terbentang dari umbilicus
janin sampai permukaan
fetalis dari plasenta. Bagian
luarnya putih, pucat, basah
dan terbungkus amnion,
tiga pembuluh darah
umbilikal yaitu dua arteri
satu vena.
2. Pembuluh darah vena
berfungsi untuk membawa
oksigen dan memberi
nutrien ke sistem peredaran
darah fetus dari darah ibu
(maternal)
3. dua pembuluh darah arteri
berfungsi untuk
mengembalikan produk sisa
(limbah) dari fetus ke
plasenta dimana produk
sisa tadi diasimilasi ke
dalam peredaran darah
maternal untuk dibuang
keluar (eksresi).
21. 4. Diameter tali pusat
1-2,5 cm dengan
panjang rata-rata 55
cm dan biasanya
berkisar dari 30-100
cm.
5. Pembuluh darah
yang berlipat-lipat
dan berkelok-kelok
yang lebih panjang
daripada tali pusat
itu sendiri, sering
membentuk nodulasi
pada permukaan
atau false knots,
yang pada dasarnya
merupakan varises.
22. 6. Matriks tali pusat
terdiri dari jelly Wharton
yaitu zat yang berbentuk
seperti agar-agar yang
mengelilingi pembuluh-
pembuluh darah.
23. 7. Letak tali pusat :
• biasanya di tengah:
insersio sentralis
• di pinggir: insersio
lateralis
• di luar, hubungan
ke plasenta melalui
selaput janin:
insersio
velamentosa
25. 1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih
kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak
ke atas ke arah fundus uteri.
4. Terdiri dari 16-20 kotiledon.
5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat
pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari
dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk
oleh jaringan ibu.
6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang
gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh
walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu,
Struktur Plasenta
26. Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua,
termasuk arteri dan vena di dalamnya
Ruangan yang terisi darah
Pertumbuhan jalan terus → timbul ruang intervillair
Villi korialis seolah-olah terapung
Tetap melekat pada desidua
Trofoblas yang tidak hancur → septa plasenta
27. Fungsi Plasenta
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2
janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG,
HPL, estrogen,progesteron dll.
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
29. Sistem peredaran darah fetus di tentukan
oleh faktor-faktor berikut :
1. Foramen otak antara kedua atrium
2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri
pulmonalis dan aorta
3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar
menuju vena cava inferior
4. Pada umbilikus terdapat satu vena
umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
30. Peredaran janin sebagai berikut :
1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui
vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus
venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena
cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
2. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah
masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
3. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke
ventrikel kanan
4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke
ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke
aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin
5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri
hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri
umbiilikalis
31. 6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru,
tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju
aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
7. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan
kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis
terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan
O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
9. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam
sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang
melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.