1. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat dan karuniaNya , sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas mikrobiologi ini saya tulis untuk penambahan nilai saya pada saat pengisian
KRS.Tugas ini berisi tentang penjelasan dari Bakterisida, Bakteriostatik, dan Germisida.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dosen Mikrobiologi dalam hal ini “ Ibu
Dian Kurniati, ST, Msi yang telah memberikan tugas kepada saya.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat
kekurangan dan penjelasannya,olehnya itu saya mengharapkan masukan dan saran agar pada
tugas-tugas berikutnya akan lebih baik lagi.
RAHA, SEPTEMBER 2012
Penulis
i
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................... i
Daftar isi .............................................................................. ii
PEMBAHASAN
A.Bakteriosida .............................................................. 1
B.Bakteriostatik ............................................................ 2
C.Germisida .................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA .............................................................4
3. PEMBAHASAN
A. Bakterisida
Antibiotik merupakan racun yang selektif.Maksudnya antibiotik bekerja pada sel
tertentu saja,dalam hal ini bakteri.Antibiotik dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
mekanismenya yakni bakterisida dan bakteriostatik.
Bakteriosida merupakan antibiotik yang membunuh secara langsung.Misalnya dengan
menghancurkan membran dari bakteri tersebut atau dengan cara mencegah bakteri
mensintesis senyawa yang menjaga kelangsungan hidupnya.
4. C. GERMISIDA
Germisida adalah agen yang menghancurkan mikroorganisme, terutamaorhanisme patogen.
Germisida atau antiseptik merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganismepada jaringan yang hidup seperti
pada permukaan kulit dan membran mukosa. Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan
disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh,
dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada bendamati.Hal ini
disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup,daripada disinfektan.
Penggunaan disinfektan lebih ditunjukan pada benda mati,contohnya wastafel atau
meja.Namun antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan kemungkinan dapat
dialihfungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah fenol yang dapat digunakan baik
sebagai antiseptik maupun disinfektan.Penggunaan agermisida sangat direkomendasikan
ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
5. Berikut adalah contoh produk dari germisida atau antiseptik
EFEKTIVITAS GERMISIDA ATAU ANTISEPTIK
Evektifitas germisida dalam membunuh mikroorganisme bergantung pada beberapa
faktor, misalnya konsentrasi dan lama paparan. Konsentrasi mempengaruhi adsorpsiatau
penyerapan komponen antiseptik.Pada konsentrasi rendah, beberapa germisida atau antiseptik
menghambat fungsi biokimia membran bakteri, namun tidak akan membunuh bakteri
tersebut.Ketika konsentrasi antiseptik tersebut tinggi, komponen germisida akan berpenetrasi
ke dalam sel mengganggu fungsi normal seluler secara luas, termaksuk menghambat
biosentesis(pembuatan) makromolekul dan persipitasi protein intraseluler dan asam nukleat (
DNA ATAU RNA ).
Lama paparan antiseptik dengan banyaknya kerusakan pada sel mikroorganisme
berbanding lurus.
6. JENIS-JENIS ANTISEPTIK
Mekanisme kerja germisida atau antiseptik terhadap mikroorganisme berbeda-beda,
misalnya saja dengan mendehidrasi(mengeringkan)bakteri, mengoksidasi sel bakteri,
mengkoagulasi(menggumpalkan) cairan di sekitar bakteri, atau meracuni sel bakteri.
Beberapa contoh antiseptik diantaranya :
1. Hydrogen peroksida
2. Garam merkuri
3. Boric acid
4. Triciosan
1. Hydrogen Peroksida
Hidrogen periksoda( H2O2) adalah agen oksidasi, merupakan antiseptik kuat
namun tidak mengiritasi jaringan hidup. Senyawa ini dapat diaplikasikan
sebagai antiseptik pada membran mukosa.Kelemahan dari zat ini adalah harus
selalu dijaga kondisinya karena zat ini mudah mengalami kerusakan ketika
kehilangan oksigen.
2. Garam Merkuri
Senyawa ini adalah antiseptik yang paling kuat.Merkuri klorida (HgCl) dapat
digunakan untuk mencuci tangan dengan perbandingan dalam air 1:1000.
Senyawa ini dapat membunuh hampir semua jenis bakteri dalam beberapa
menit.Kelemahan dari senyawa ini adalah berkemungkinan besar mengiritasi
jaringan karena daya kerja antimikrobanya yang sangat kuat.
3. Asam Borat
7. Asam borat merupakan antisepik Lemah,tidak mengiritasi jaringan.Zat ini
dapat digunakan secara optium saat dilarutkan dalam air dengan perbandingan
1:20
4. Triclosan
Triclosan adalah antiseptik yamg efektifdan populer, bisa ditemui dalam
sabun, obat kumur, deodoran, dan lain-lain.Triclosan mempunyai daya
antimikrooba dengan spektrum luas ( dapatmelawan berbagaimacam bakteri)
dan mempunyai sifat toksisitas minim.Mekanisme kerja triclosan adalah
dengan menghambat biosintesis lipid sehingga membran mikroba kehilangan
kekuatan dan fungsinya.
B. BAKTERIOSTATIK
Bakteriostatik, jenis antibiotik ini tidak membunuh bakteri secara langsung, namun
lebih kearah pencegahan reproduksi bakteri.antibiotik ini akan mengintrupsi materi genetic
dari sel bakteri sehingga bakteri berhenti membelah.Salah satu contohnya adalah terapi
lintah.
Suatu prinsip penyembuhan sederhana terletak di jantung dari semua mukjizat-
Hirudo. Hirudin adalah peptida alami Hirudo medicinalis dari (lintah untuk pengobatan).
Lintah jenis ini adalah hewan karnivora yang memiliki panjang empat inci, sejenis cacing
8. tersegmentasi yang bersifat hermaphroditic. Memiliki pengisap pada setiap akhir, lima
pasang mata, dan berkas saraf 32 (atau otak) di tengah. Ini sekresi bukal dari kelenjar ludah
terkenal karena kandungan zat antikoagulannya. Ini adalah dasar untuk kebiasaan pencernaan
dari hematophaty karena itu membuat darah mengalir melalui lintah setelah proses
mengeluarkan darah awal pada kulit inang. Selama proses makan, lintah mengeluarkan
campuran lengkap zat farmakologis aktif, dengan hirudin menjadi komponen paling terkenal
dari air liur.
Sulit untuk mengekstrak jumlah besar hirudin dari sumber-sumber alam, namun pada bulan
Juni 2004, FDA memberikan persetujuan atas pengobatan medis dengan menggunakan lintah.
Penggunaan medis tradisional lintah untuk cangkok kulit pada pasien luka bakar dan operasi
reattachment; dan keperluan medis alam lebih jauh menjangkau.
Sementara ada sekitar 600 jenis lintah hanya sekitar 15 diklasifikasikan sebagai “lintah
medis.” Hari ini, lintah obat diternakkan dalam kondisi murni, dikirim dan disimpan untuk
penggunaan satu kali seperti yang dibuang setelah perawatan. Tidak ada resiko pengalihan
tidak langsung penyakit menular dari satu pasien ke pasien lain, juga memiliki transmisi
patogen lainnya (bakteri atau virus) dalam konteks terapi lintah telah diamati.
Sementara mereka dikembangbiakkan dalam kondisi steril, Aeromonas hydrophila, bakteri
yang mencegah pembusukan makanan lintah darah dan pasokan enzim penting untuk
pencernaannya, 20% pasien dapat terinfeksi oleh bakteri ini, terutama mereka dengan sistem
kekebalan yang lemah. Aeromonas juga membunuh bakteri lainnya, dan untuk beberapa
alasan, Staph tidak bisa tumbuh di dalam lintah. Mungkin itu adalah kondisi tidak ramah
dalam lintah atau sesuatu yang Aeromonas menghasilkan yang menghambat pertumbuhan
Staph.
9. Yang dilakukan hirudin adalah kemampuan
menghambat aktivitas procoagulant dari trombin. Bahkan, hirudin adalah inhibitor alami
yang paling ampuh trombin karena larut pembentukan bekuan dan trombin; sehingga
memiliki nilai terapeutik pada gangguan pembekuan darah, varises dangkal, dan hematoma
kulit. Keuntungan lebih antikoagulan resep umum digunakan adalah bahwa hirudin tidak
mengganggu aktivitas biologis protein serum lain dan dapat bertindak pada trombin
dikomplekskan.
Namun, kelenjar ludah mengandung lebih dari 100 zat bioaktif dengan manfaat lebih dari
antikoagulasi. Ini termasuk: anti-pembengkakan, analgesik, bakteriostatik, menghilangkan
gangguan mikrosirkulasi, mendetoksifikasi organisme sehingga mengurangi komplikasi
seperti infark atau stroke, mengembalikan permeabilitas pembuluh darah rusak (organ dan
jaringan), mengurangi tekanan darah, meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh dan
menghilangkan kekurangan oksigen.
Manfaat dari bakteriostatik dalam pemilihan antibitika sangat terbatas yakni pada
kasus pembawa kuman(carrier),pada pasien-pasien dengan kondisi yang sangat lemah
(debilited) atau pada kasus-kasus dengan depresiimunologik tidak boleh memakai antibiotika
bakteriostatik tetapi harus memakai antibiotika bakterisida. Seperti namanya antibiotic
bakteriostatik manghambat pertumbuhan bakteri, karena bakteri pathogen terhambat
pertumbuhan sehingga system kekebalan tubuhnya dapat dengan mudah terinfeksi.