SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami 
tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan 
pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat 
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya 
yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) 
(Bambang, 1998) 
Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari 
tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang 
menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut 
membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. 
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis 
tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya 
gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, 
beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia 
dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi 
tumbuan dengan tampa keraguaan.
A. Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan 
suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 
1. Apa pengertian dari Spermatophyta ? 
2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ? 
3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae? 
B. Tujuan 
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan 
dari penyusunan makalah ini adalah : 
1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta 
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta 
3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Spermatophyta 
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di 
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap 
dipelihara dan dikembangkan. 
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. 
Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). 
Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. 
Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, 
namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. 
Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio 
dengan nama Magnoliophyta. 
Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan 
meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem 
APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson 
tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms 
(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak 
resmi). 
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi 
Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan 
umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil 
"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada 
tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. 
Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode 
pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa 
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots 
(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok 
bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang 
dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri 
yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima 
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap 
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk 
kemudahan penyebutan. 
B. Ciri-ciri Spermatophyta 
Spermatophyta mempunyai ciri antara lain : 
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 
2. Bentuk tubuhnya bervariasi 
3. Cara hidup fotoautotrof 
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem 
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk 
tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta 
mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan 
penyerbukan dan pembuahan. 
Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka 
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). 
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) 
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. 
Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan 
heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, 
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam 
strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. 
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, 
ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, 
monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan 
subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. 
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji 
tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan 
kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. 
Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
Manfaat Gymnospermae 
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : 
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) 
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) 
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon) 
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria). 
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) 
Angiospermae memiliki ciri antara lain : 
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah 
• Mempunyai bunga sejati 
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. 
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. 
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu : 
a. Monocotyledoneae (berkeping satu) 
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 
1) Mempunyai biji berkeping satu 
2) Berakar serabut 
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. 
4) Tidak bercabang. 
5) Akar dan batang tidak berkambium. 
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca 
(pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua). 
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua 
2) Berakar tunggang 
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. 
4) Batang bercabang 
5) Akar dan batang berkambium. 
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium 
guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet). 
C. Pengelompokan Spermatophyta 
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi 
karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) 
adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji 
terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik. 
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang 
masih bertahan: 
 Bennetophyta, punah 
 Cordaitophyta, punah 
 Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae 
 Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba 
 Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya 
 Pinophyta, tumbuhan runjung
 Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan 
Welwitschia. 
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut: 
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis 
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025 
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam 
kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku 
rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber 
energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, 
tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai 
sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, 
dan racun). Suku nilam- nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri 
dan bahan obat-obatan.
BAB III 
KESIMPULAN 
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa : 
1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di 
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini 
tetap dipelihara dan dikembangkan. 
2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, 
Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi 
ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, 
Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 
3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih 
bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, 
Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) 
dan Welwitschia
DAFTAR PUSTAKA 
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga" 
Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta. 
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang. 
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas 
Negeri Malang. 
Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.

More Related Content

What's hot

12. rpp 8 kingdom plantae
12. rpp 8 kingdom plantae12. rpp 8 kingdom plantae
12. rpp 8 kingdom plantaeMarthenBaru
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuWiwiet Imania
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistemdeaaa_
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxHamizanSubandi
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswadian_meylisha4d
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XKevinAnggono
 
Termogulasi Pada Hewan
Termogulasi Pada HewanTermogulasi Pada Hewan
Termogulasi Pada Hewanikhsan saputra
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananSatria Nurtirta
 
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptx
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptxPPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptx
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptxHalimatulSadiyah3
 
Struktur Kloroplas - Biologi Sel
Struktur Kloroplas - Biologi SelStruktur Kloroplas - Biologi Sel
Struktur Kloroplas - Biologi SelShofiyah Nur Rahmah
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Reni Patimah
 

What's hot (20)

12. rpp 8 kingdom plantae
12. rpp 8 kingdom plantae12. rpp 8 kingdom plantae
12. rpp 8 kingdom plantae
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Lembaran kerja siswa
Lembaran kerja siswaLembaran kerja siswa
Lembaran kerja siswa
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Daur Biogeokimia
Daur BiogeokimiaDaur Biogeokimia
Daur Biogeokimia
 
Binominal nomenklatur
Binominal nomenklaturBinominal nomenklatur
Binominal nomenklatur
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
 
Aliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem iAliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem i
 
Termogulasi Pada Hewan
Termogulasi Pada HewanTermogulasi Pada Hewan
Termogulasi Pada Hewan
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
 
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptx
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptxPPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptx
PPT Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (DICARIGURU.COM).pptx
 
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
 
Struktur Kloroplas - Biologi Sel
Struktur Kloroplas - Biologi SelStruktur Kloroplas - Biologi Sel
Struktur Kloroplas - Biologi Sel
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
PPT Spermatophyta
PPT SpermatophytaPPT Spermatophyta
PPT Spermatophyta
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
Rangkuman spermatophyta
Rangkuman spermatophytaRangkuman spermatophyta
Rangkuman spermatophyta
 

Similar to TUMBUHAN BERBIJI

Similar to TUMBUHAN BERBIJI (20)

Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Tumbuhan berbunga
Tumbuhan berbungaTumbuhan berbunga
Tumbuhan berbunga
 
Group 2 spermatophyta
Group 2 spermatophytaGroup 2 spermatophyta
Group 2 spermatophyta
 
Presentation botani Spermatophyta
Presentation botani SpermatophytaPresentation botani Spermatophyta
Presentation botani Spermatophyta
 
Bab 7 plantae
Bab 7 plantae Bab 7 plantae
Bab 7 plantae
 
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKERKLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Tanaman Berbiji (Spermatopytha)
Tanaman Berbiji (Spermatopytha)Tanaman Berbiji (Spermatopytha)
Tanaman Berbiji (Spermatopytha)
 
KINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAEKINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAE
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Keanekaragaman flora
Keanekaragaman floraKeanekaragaman flora
Keanekaragaman flora
 
Tumbuhan biji
Tumbuhan bijiTumbuhan biji
Tumbuhan biji
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

TUMBUHAN BERBIJI

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
  • 2. A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Spermatophyta ? 2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ? 3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae? B. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta 2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta 3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Spermatophyta Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi). Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
  • 4. filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan. B. Ciri-ciri Spermatophyta Spermatophyta mempunyai ciri antara lain : 1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 2. Bentuk tubuhnya bervariasi 3. Cara hidup fotoautotrof 4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem 6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
  • 5. Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
  • 6. Manfaat Gymnospermae Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) c. Untuk makanan (Gnetum gnemon) d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria). b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) Angiospermae memiliki ciri antara lain : • Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah • Mempunyai bunga sejati • Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. • Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu : a. Monocotyledoneae (berkeping satu) Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji berkeping satu 2) Berakar serabut 3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. 4) Tidak bercabang. 5) Akar dan batang tidak berkambium. Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
  • 7. b. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua 2) Berakar tunggang 3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. 4) Batang bercabang 5) Akar dan batang berkambium. Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet). C. Pengelompokan Spermatophyta Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:  Bennetophyta, punah  Cordaitophyta, punah  Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae  Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba  Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya  Pinophyta, tumbuhan runjung
  • 8.  Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut: 1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis 2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025 Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam- nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
  • 9.
  • 10. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa : 1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. 2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
  • 11. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga" Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas Negeri Malang. Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.