1. EPIDEMIOLOGI
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh
semua orang dari berbagai golongan umur,
ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita
.
dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup
banyak, namun angkanya secara tepat sulit
diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh
banyak penderita dengan kelainan ringan
PENGOBATAN
DERMATITIS
tidak datang berobat. Bila dibandingkan
dengan dermatitis kontak iritan, jumlah
penderita dermatitis kontak alergik lebih
sedikit, karena hanya mengenai orang yang
kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun
sedikit sekali informasi mengenai prevalensi
dermatitis ini di masyarakat.
1. Hindari menggaruk, biarpun terasa gatal.
Menggaruk tidak akan membuat gatal hilang,
melainkan itu memperburuk ketidaknyamanan
Anda. Menggaruk juga dapat menyebabkan
kulit Anda luka, sehingga lebih rentan
terhadap infeksi dan penyakit kulit lainnya.
Gunakan pelembab untuk mengurangi gatal.
2. Mandi dengan air hangat atau dingin secara
teratur dapat mengurangi dermatitis, gunakan
sabun yang sesuai dan tidak menyebabkan
alergi.
3. Seperti untuk pakaian, selalu mencuci
pakaian yang baru dibeli sebelum
memakainya.
Oleh :
SAMSUL SAHRI LA ODE KOS0
11.11.884
2. AKPER PEMKAB MUNA
2014
Penyebabnya secara umum dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
• Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia
( deterjen, oli, semen ), fisik ( sinar matahari,
suhu ), mikroorganisme ( mikroorganisme,
jamur).
• Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis
atopik.
likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan,
bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak
awal memberi gambaran klinis berupa
kelainan kulit stadium kronis.
PENGERTIAN
Dermatitis adalah peradangan kulit
( epidermis dan dermis) sebagai respon
TANDA DAN
GEJALA
terhadap pengaruh fakor eksogen atau
pengaruh factor endogen, menimbulkan
kelainan
polimorfik
klinis
berupa
efloresensi
(eritema, edema, papul,
vesikel, skuam) dan keluhan gatal
(Djuanda, Adhi, 2007).
PENYEBAB
Pada umumnya penderita dermatitis akan
meneluh gatal, dimana gejala klinis lainnya
bergantung pada stradium penyakitnya.
• Stadium akut : kelainan kulit berupa
eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan
eksudasi
sehingga
tampak
basah.
• Stadium subakut : eritema, dan edema
berkurang, eksudat mongering menjadi
kusta.
• Stadium kronis : lesi tampak kering,
skuama, hiperpigmentasi, papul dan
PATOFISOLOGI
3. Kelainan kulit timbul akibat kerusakan
sel yang disebabkan oleh iritan melalui
kerja kimiawi atau fisik. Bahan irisan
merusak lapisan tanduk, denaturasi
keratin, menyingkirkan lemak lapisan
tanduk, dan mengubah daya ikat air
kulit. Keadaan ini akan merusak sel
epidermis.
Ada 2 jenis bahan iritan yaitu: iritan
kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan
menimbulkan kelainan kulit pada
pajanan pertama pada hampir semua
orang, sedang iritan lemah hanya
pada mereka yang paling rawan atau
mengalami kontak berulang-ulang.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
yaitu: kelembaban udara, tekanan,
gesekan, mempunyai andil pada
terjadinya kerusakan tersebut.