SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
a. Pengertian Katoba
Istilah katoba bermula dan popular di Muna tidak terlepas dari ketika Buton dan
Muna didatangi oleh ulama arab yang bernama Sayid Raba

pada masa

pemerintahan Sultan Buton ke-19 La Ngkariri yang bergelar Sakiuddin Darul
Alam yang memerintah tahun 1712-1750 M dan di Muna pada masa pemerintahan
Sangia La Tugho yang memerintah pada tahun 1671-1716 M. Ia dating untuk
meningkatkan keimanan masyarakat terhadap

agama islam. Dia meningkatkan

kapasitas lembaga-lembaga pendidikan yang telah ada dengan memasukan fiqih
islam dalam materi pendidikan norma, terutama setiap dia selesai melakukan
khitanan atau mongkilo/kangkilo atau menyucikan diri.
Masyarakat muna yang mayoritas penduduknya beragama islam mengutamakan
Taubat (Toba) dalam kehidupan sehari-hari agar memiliki sifat-sifat perbuatan
terpuji dan melakukan perbuatan dan menyelamatkan. Orang

Muna merasa

berkewajiban untuk melaksanakan katoba (upacara ikral tobat/taubat) terhadap
anak-anaknya yang menjelang dewasa. Dalam uparara ini anak laki-laki dan
perempuan yang sudah aqil balik mengucapkan istiqfar atau taubat (dalam bahasa
muna dotoba=mereka bertobat yang dipandu oleh pengawai sara atau orang yang
dipandang tua dan memiliki ilmu tentang taubat (toba) serta bisa diteladani
tindak-tanduknya dalam masyarakat dengan kata lain orang yang jadi panutan
dalam masyarakat.
Makna toba dalam bahasa muna artinya sudah jerah/kapok atas perbuatan dosa
yang pernah kita lakukan, tidak akan lagi mendua kali berbuat dosa (dosa hati,
tingkah laku atau perbuatan kita yang jelek) dan kenbali berbuat baik dengan
itikad suci. Setelah itu mulai mendekatkan diri kepada Allah SWT menjalankan
perintahnya, memperbaiki niat dalam beramal baik karena cinta dan takut kepada
Allah SWT. Dalam bahasa Arab asal kata toba adalah : taaba- yatuubu-taubatan,
artinya kembali kepada kesucian sebagaimana sebelum berbuat dosa.
b.

Syarat-Syarat Taubat (Toba)

Syarat-syarat taubat atau Toba (bahasa muna) agar diterima Allah SWT adalah
:
1.

Menyesali atas perbuatan dosa yang pernah dilakukan, artinya bahwa dalam

proses katoba , maka salah satu persaratan yang harus dilakukan adalah peserta
yang ditoba harus komitmen moral untuk menyesali dari seluruh perbuatan dosa
yang dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Mengapa ini
menjadi syarat utama? Menjawab pertanyaan ini bahwa berdasarkan pengertian
secara kebahasaan kata katoba mengandung pengertian
a.

Penobatan yang artinya bahwa seseorang yang ditoba, adalah merupakan

penobatan diri seseorang untuk memasuki islam secara kaffa. Oleh karena itu
seseorang yang ditoba harus menyesali perbuatan yang telah lampau.
b.

Katoba berarti proses penyumpahan seseorang untuk mengingat kembali

perbuatan yang dianggap salah pada masa lalu, sehingga wajib dia sesali untuk
tidak dilakukan lagi karena telah dapat membedakan antara perbuatan yang
benar dan salah.
2.

Menyucikan diri /mencabut perbuatan maksiat yang sudah dilakukan, bahwa

seseorang yang ditoba melafazkan kalimat istigfar sebagai isyarat bahwa ia
menyucikan diri dari perbuatan dosa baik yang sifatnya syirik maupun perbuatan
maksiat yang pada masa kecil dia lakukan. Ikrar ini dilafazkan oleh seseorang
yang ditoba dengan harapan bahwa ketika telah melewati proses katoba, maka
kembali pada status kefitraan.
3.

Bertekad bulat tidak akan mengulangi lagi, artinya untuk melakukan dua hal

yan telah dijelaskan di atas, maka harus diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas
untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perbuatan mengandung
dosa. Dalam konteks penyesalan dan penyucian diri bahwa untuk mencapai kedua
hal tersebut, maka yang menjadi kuncinya adalah tekad yang dilandasi niat.
Dalam bahasa daerah muna

dikatakan bahwa “ nobhala neati bhe podium
rampahano podiu nomaigho welo neati artinya lebihbesar manfaat niat daripada
tingkahlaku, karena tingkahlaku berawal dari niat”.
Tiga syarat tersebut di atas tidak saja selalu mengiringi setiap taubat dari
kejahatan yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya saja akan tetapi
jika pebuatan itu dihubungkan dengan manusia, maka selain tiga syarat tersebut
diwajibkan pula memenuhi syarat ke-4 yaitu tindakan penyesalan dengan orang
yang bersangkutan. Sehubungan dengan syarat-syarat tobat yang dimaksud
orang tua pemandu ikrar tobat ( Toba ) menyampaikan dengan bahasa Muna
sebagai berikut :
“ syaratino thoba itu popaa kabharino, totolu ne allah Taala, se ise nemanusia.
Bhabhaano

tososo,

ruduaghoo

tofomiina,

totlughoo

tobhotuki,

popaghoo

tofosilolonga. Syarati totoluno ini ghuluhano tososoanemu rabu modaino madano
bhe

lumapasino,

damominaemo

netotono

lalonto

dhabhotukiemo paemo damendua darabumo

atawa

badhanto

ini,

diu modaino. Panaembali peda

momano saha; wamba malauno tobat-tobat sambal. Mina naembali peda nagha,
mina natumarimae kakawasa toba peda anagha”.
“ syarat-syarat tobat ada 4 yakni tiga kepada allah dan satu pada manusia.
Pertama;

menyesal,

kedua

meniadakan,

ketiga

memutuskan,

keempat

menyelesaikan. Syarat yang tiga ini bermakna telah menyesali perbuatan dosadosa yang telah lalu, bertekad meniadakan perbutan seperti itu dari hati kita
atau badan kita, diputuskan sama sekali tidak akan berbuat lagi, tidak boleh
ibarat makan Lombok, semasih pedis dia tobat makan Lombok setelah tidak pedis
lagi, maka dia menikmatinya kembali (bahasa indosesianya tobat-tobat sambal)
tidak boleh seperti itu karena Allah tidak menerima tobat yang demikian”.
c.

Proses Pelaksanaan Katoba

sebagaimana masyarakat pasa umumnya, masyarakat Muna juga belajar dari
mulut ke mulut tentang khinatan dan katoba. Akibatnya dalam pelaksanaan
katoba bisa saja berbeda-beda di setiap kampung atau kelompok masyarakat.
Lebe

atau Imam yang memandu katoba atau acara

toba berbeda-beda

prosesnya tetapi sama-sama bertujuan memberi tahu mereka yang ditoba
tentang makna tobat.
Dalam proses pelaksanaan katoba ada tahapan-tahapan tertentu yang harus
dilaksanakan secara runtun atau berurutan yaitu sebagai berikut :
1.

Persiapan

pelaksanaan

katoba,

misalnya

dimandikan

dengan

tujuan

membersihkan daki secara lahiriah dan batiniah agar memudahkan pemahaman
nilai-nilai katoba.
2.

Dirias dengan pakain khas muna yaitu pakaian remaja baik laki-laki maupun

perempuan dengan tujuan dalam proses penyumpahan disambut dengan pakaian
kebesaran atau pakaian adat khas muna.
3.
a.

Proses pelaksanaan acara inti katoba :
Peserta yang ditoba duduk bersila di depan imam atau lebe

dengan

memegang sehelai kain putih secara bersama-sama jika pesertanya lebih dari
satu dengan tujuan bahwa kain outih sebagai isyarat kesucian bagi umat islam
dan menjadi semangat kebersamaan dari semua peserta untuk mencapai tujuan
penyumpahan.
b.

Pengucapan istigfar, syarat tobat dan tingkah laku yan baik. Setelah itu lalu

mengikrarkan tobat kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat mengikuti imam
sebagai berikut : ” astaghfirullahaahal adzim” (3x)
c.

Lalu dilanjutkan : “ allazii laa illaha illallah huwal hayyul qayuumu wa tuubu

illahi “.
d.

Pengucapan kalimat tauhid setelah itu mengucapakan dua kalimat syahadat :

“ asyhadu an laa illaha illallah wa asyhadu annaa muhammadar rasulullah”.
e.

Pemberian pengajaran/nasihat

Dalam rangkaian pelaksanaan tobat (toba) sangat dianjurkan agar berbuat baik
sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat, antara sebagai berikut :
1.

Kita harus mencintai sesama manusia sebagai mana mencintai diri sendiri.
2.

Kita harus berlaku adil dan berbuat baik

3.

Kedua hal tersebut sesuai dengan firman allah swt dalam al quran :

a.

Dan berbuatlah kebaikan sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu

b.

Sesungguhnya allah menyuruh berlaku adil dan berbuat baik

c.

Bila mana kamu berbuat baik berarti telah berbuat baik kepada dirimu

sendiri.
Berkaitan dengan anjuran berbuat baik, para orang tua juga menasehatkan agar
tidak menciptakan muduh dalam pergaulan sehari-hari akan tetapi ciptakan
teman sebanyak mungkin karena seorang musuh terlalu banyak sedangkan seribu
teman belum cukup.
Katangarino toba/nasehat tobat dalam bahasa muna antara lain sebagai berikut :
1.

Amanto lansaringino ompu allah taala, toasiane, tootehie, tohurumatie,

toangkataane. Artinya ayah diibaratkan laksana allah yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai disanjung hormati
2.

Inanto lansaringano nabii toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane,

artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
3.

Isanto lansaringano malaikati toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane,

artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
4.

Ainto lansaringano mominini toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane,

artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
Pernyataan dalam bahasa Toba (taubat) itu yang mengumpamakan ayah laksanah
allah tidaklah berarti mensyarikatkan allah swt, akan tetapi dimaksudkan ingin
mendekatkan wujud allah dengan ciptaan-Nya sehingga memudahkan bagi anak
untuk paham akan nasihat itu karena tidak mungkin dapat mewujudkan wujud
allah pada saat itu demikian pula wujud nabi Muhammad SAW.
Dalam bahasa muna kadang-kadang rawan syirik bilamana kita tidak memahami
benar pengertian etimologi (akar katanya) misalnya kata ompu. Pengertian ompu
paling tidak ada tiga yaitu : ompu allah taalaa /okakawasa (Allah SWT), ompu (to)
yang terambil dari kata omputau yang berarti ompu netau, nefosibala,
sehurumati, netilai, yang artinya raja yang didambakan atau dipelihara,
dibesarkan,

dihormati,

disanjung

hormati,

sedangkan

ompu

lee

berarti

induk/nenek moyang misalnya ompuno otu bukan berarti tuhannya kutu akan
tetapi induknya kutu (nenek moyangnya kutu).
Perumpamaan (bahasa muna = lansaringi) seperti apa yang dikemukakan di atas
adalah bermaksud menghubungkan anak yang melaksanakan taubat dengan tumah
tangga (dunia kecil) serta alam atau dunia luar termasuk masyarakat sehingga
anak yang telah mengikrarkan taubat (toba) akan mencintai dan menghormati
orang tua yang sebaya dengan orang tuanya, demikian pula orangtua yang sebaya
dengan kakaknya dan adiknya sehingga dengan demikian diharakan tidak aka nada
kekerasan dalam jiwanya, tiada faham terorisme; dalam jiwanya hanyalah
perdamaian dan cinta kasih yang tiada bertepi.
Agar terhindari dari pengertian syirik kata “lansaringi” tersebut di atas dapat
diganti dengan kata wakilino sehingga nasihat taubat (toba) dalam bahasa muna
menjadi :
1.

Amanto wakilino ompu allah taala, toasiane, tootehie, tohurumatie,

toangkataane. Artinya ayah diibaratkan laksana allah yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai disanjung hormati
2.

Inanto wakilino nabii toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya

ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai,
ditakuti/disegani dan dihargai
3.

Isanto wakilino malaikati toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane,

artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
4.

Ainto wakilino mominini toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane,

artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau
dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
Pemakaian kata wakilino yang berarti wakil karena anak dilahirkan oleh orang tua
sesungguhnya

adalah

miliki

allah

yang

diamanahkan

kepada

orangtua

bersangkutan untuk membesarkan serta membinannya agar menjadi manusia
berilmu beriman dan bertaqwa kepada allah swt sesuai petunjuk al quran dan al
hadist.
d. filosofi yang terkandung dalam kaatoba
Sunguh banyak filosofi yang terdapat dalam pelaksanaan katoba dan filosofifilosofi itu mengandung nilai-nilai ajaran yang sangat tinggi. Nilai-nilai itu kalau
dipaahami dan diamalkan akan menjadi dasar pembetukan karakter seseorang
dalam mengarungi kehidupan kelak, nilai-nilai itu yang benar-benar ditanamkan
pemandu toba(Lebe) pada seseorang yang ditoba adalah:
1.

Fefuna, yaitu suatu sifat bagi mereka yang ditoba untuk; mengingat,

memahami, dan mengamalkan dari mater toba yang disampaikan oleh pemandu
toba
2.

Fehuhuli, yaitu suatu sifat dasar bagi mereka yang ditoba untuk senantiasa

mengingat materi yang disampaikan oleh pemandu toba kapanpun dan dimanapun
ia berada, artinya bahwa ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah maka
harus segera mengingat pesan-pesan materi toba
3.

Ososo (menyesal) artinya menyesal perbuatan dosa-dosa yang telah lalu dan

berusaha tidak akan mengulanginya lagi.
4.

Obotuki (memutuskan) artinya tidak akan mengulangi lagi perbuataan dosa

yang telah lalu.
5.

Hakuanaasi (hak orang lain) artinya kita tidak boleh mengambil hak orang

lain, haram hukumnya mengambil hakmorang lain tampa minta izin sebelumnya.
6.

Fekakodoho, artinya menjauhkan perbuatan dosa baik kecil maupun dosa

besar.
7.

Adjili, artinya kita harus berbuat adil, sebagai hakim harus berbuat adil

dalam memutuskan sebuah perkara, tidak boleh berat sebelah, sebagai kakak
harus berbuat adilterhadap adik-adiknya, sebagai teman harus adil kepada teman
yang lain.
8.

Menturu, mentara maka Mengkora, artinya bahwa dalam kehidupan ini untuk

mencapai

kesuksesan

atau

keberhasilan,

seseorang

harus

sering

melakukan;mengunjungi, mengerjakan, selain itu seseorang harus sabar, tahan
dan telaten dalam mengerjakan sesuatu, baru bisa mendapatkan atau menuai
keberhasilan.
Contoh: seseorang yang mencari ilmu mullai SD sampai SMA maupun perguruan
tinggi, ia harus sering belajar, sabar dan tahan terhadap cobaan atau halangan,
memudian bila itu dapat dilalui dengan baik, maka orang tersebut bisa menikmati
hasilnya. Masih banyak contoh-contoh yang lainnya.
9.

Fekamaramarasai koano omarasai, Komarasaia omarasaigho, artinya supaya

tidak kekutangan pangan atau sandang atau kebutuhan lainnya yang berkaitan
dengan materi, maka seseorang harus harus hidup hemat, tidak boros, kerja
keras, rajin menabung dan lain dan kalau kita sebaliknya misalnya boros, pemalas,
banyak buang-buang waktu luang, tidak perna menabung, maka kita akan
terancam kekurangan bahkan akan miskin.
10. Hancuru-hancuru badha somano komohancuru liwu, hancuru-hancuru liwi
sumanomo konohancuru adhati, hancuru-hancuru adhati sumano konohancuru
agama.
a.

Hancuru-hancuru badha somano komohancuru liwu artinya : biar badan

hancur/biar badan taruhannya/biar badan jadi korbannya asalkan kampung,
daerah, Negara tidak hancur/tidak tergadai demi kepentingan sesaat yang
sifatnya pribadi.
b.

Hancuru-hancuru liwu sumanomo konohancuru adhati artinya : biar kampung,

daerah bahkan Negara hancur asalkan adat tidak hancur, asalkan adat tetap
tegak.
c.

Hancuru-hancuru adhati sumano konohancuru agama artinya : biar adat

hancur, biar adat tidak ditegakan asalkan agama yang ditengakan.
Secara utuh pengertian filosofi di atas mengandung pengertian bahwa penegakan
agama lebih diutamakan dari pada kampung, daaerah ataupun Negara, dan
Negara, daerah, kampung lebih diutamakan dari adat dan adat lebih diutamakan
dari diri/badan seseorang, artinya lebih mengutamakan hubungan dengan Allah
SWT dari pada yang lainnya.
1.

Mina Naembali dokalima-lima/dokala-ala artinya tidak boleh suka/gampang

mengambil barang orang lain (maksudnya tiddak mencuri tetapi mungkin hanya
iseng mengambil barang orang lain tetapi serius).
2.

Dokofendehao, artinya kita hatis selalu menyapa orang lain baik yang kita

kenal maupun tidak kita kenal kalau kita bertemu/berpapasan di jalan atau di
tempat lain.
3.

Dotoropo, artinya kita tidak boleh banyak tingkah, tenang, kosentrasi, teduh,

bertabiat baik kepada sesama.
4.

Dokahao-hao, dokahapu-hapu, dokohawa, artinya kita tidak boleh rakus,

merampas, mengambil sesuatu yang bukan hak/jatah kita, monopoli , arogan dan
lain-lain.

More Related Content

What's hot

KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHandri zulfikar
 
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawKisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawSeptian Muna Barakati
 
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 123. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12nizar1993
 
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMA
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMAPower Point Program Konseling Karir SD SMP SMA
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMAdian_meylisha4d
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
 
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...Inunks Peihhcc
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIsaka Yoga
 
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docxdedi314394
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Erisa Kurniati
 
Makalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiMakalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiNasroedin Najib
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialAfy Luna
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)Hanifa Rahma
 
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMAMateri Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMAeknovra
 
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Mustofa Hidayat
 

What's hot (20)

KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
 
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawKisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
 
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 123. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMA
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMAPower Point Program Konseling Karir SD SMP SMA
Power Point Program Konseling Karir SD SMP SMA
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
 
Aik ppt 1
Aik ppt 1Aik ppt 1
Aik ppt 1
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
Presentasi Tabligh kelas XI SMA
Presentasi Tabligh kelas XI SMAPresentasi Tabligh kelas XI SMA
Presentasi Tabligh kelas XI SMA
 
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
 
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan
 
Makalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadiMakalah bimbingan pribadi
Makalah bimbingan pribadi
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang Sosial
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)
Ancaman non militer (PKN kelas XI Semester 2)
 
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMAMateri Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
 
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 

Similar to Katoba suku muna

!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupan
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupanMutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupan
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupanAan Editing
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxAmaliaJuaddy
 
Slide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaSlide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaJusuf AN
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakSantos Tos
 
rencana pembelajaran
rencana pembelajaranrencana pembelajaran
rencana pembelajaranainykancil
 
Bilik tafakkur
Bilik tafakkurBilik tafakkur
Bilik tafakkurrofieq
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5SriWasillah
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Kelompok A Teknologi Pendidikan
 

Similar to Katoba suku muna (20)

Makalah budaya katoba
Makalah budaya katobaMakalah budaya katoba
Makalah budaya katoba
 
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
 
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupan
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupanMutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupan
Mutammam TentNG Akhlak terpuji dalam kehidupan
 
MAKALAH THOHARAH
MAKALAH THOHARAHMAKALAH THOHARAH
MAKALAH THOHARAH
 
tabarruj
tabarrujtabarruj
tabarruj
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
 
Slide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doaSlide dzikir dan doa
Slide dzikir dan doa
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlak
 
rencana pembelajaran
rencana pembelajaranrencana pembelajaran
rencana pembelajaran
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Bab ii sholat
Bab ii sholatBab ii sholat
Bab ii sholat
 
Kangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat munaKangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat muna
 
Kangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat munaKangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat muna
 
Bilik tafakkur
Bilik tafakkurBilik tafakkur
Bilik tafakkur
 
Ppt pai
Ppt paiPpt pai
Ppt pai
 
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDFMakalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
 
Bab a2 taubat
Bab a2  taubatBab a2  taubat
Bab a2 taubat
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Katoba suku muna

  • 1. a. Pengertian Katoba Istilah katoba bermula dan popular di Muna tidak terlepas dari ketika Buton dan Muna didatangi oleh ulama arab yang bernama Sayid Raba pada masa pemerintahan Sultan Buton ke-19 La Ngkariri yang bergelar Sakiuddin Darul Alam yang memerintah tahun 1712-1750 M dan di Muna pada masa pemerintahan Sangia La Tugho yang memerintah pada tahun 1671-1716 M. Ia dating untuk meningkatkan keimanan masyarakat terhadap agama islam. Dia meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga pendidikan yang telah ada dengan memasukan fiqih islam dalam materi pendidikan norma, terutama setiap dia selesai melakukan khitanan atau mongkilo/kangkilo atau menyucikan diri. Masyarakat muna yang mayoritas penduduknya beragama islam mengutamakan Taubat (Toba) dalam kehidupan sehari-hari agar memiliki sifat-sifat perbuatan terpuji dan melakukan perbuatan dan menyelamatkan. Orang Muna merasa berkewajiban untuk melaksanakan katoba (upacara ikral tobat/taubat) terhadap anak-anaknya yang menjelang dewasa. Dalam uparara ini anak laki-laki dan perempuan yang sudah aqil balik mengucapkan istiqfar atau taubat (dalam bahasa muna dotoba=mereka bertobat yang dipandu oleh pengawai sara atau orang yang dipandang tua dan memiliki ilmu tentang taubat (toba) serta bisa diteladani tindak-tanduknya dalam masyarakat dengan kata lain orang yang jadi panutan dalam masyarakat. Makna toba dalam bahasa muna artinya sudah jerah/kapok atas perbuatan dosa yang pernah kita lakukan, tidak akan lagi mendua kali berbuat dosa (dosa hati, tingkah laku atau perbuatan kita yang jelek) dan kenbali berbuat baik dengan itikad suci. Setelah itu mulai mendekatkan diri kepada Allah SWT menjalankan perintahnya, memperbaiki niat dalam beramal baik karena cinta dan takut kepada Allah SWT. Dalam bahasa Arab asal kata toba adalah : taaba- yatuubu-taubatan, artinya kembali kepada kesucian sebagaimana sebelum berbuat dosa.
  • 2. b. Syarat-Syarat Taubat (Toba) Syarat-syarat taubat atau Toba (bahasa muna) agar diterima Allah SWT adalah : 1. Menyesali atas perbuatan dosa yang pernah dilakukan, artinya bahwa dalam proses katoba , maka salah satu persaratan yang harus dilakukan adalah peserta yang ditoba harus komitmen moral untuk menyesali dari seluruh perbuatan dosa yang dilakukan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Mengapa ini menjadi syarat utama? Menjawab pertanyaan ini bahwa berdasarkan pengertian secara kebahasaan kata katoba mengandung pengertian a. Penobatan yang artinya bahwa seseorang yang ditoba, adalah merupakan penobatan diri seseorang untuk memasuki islam secara kaffa. Oleh karena itu seseorang yang ditoba harus menyesali perbuatan yang telah lampau. b. Katoba berarti proses penyumpahan seseorang untuk mengingat kembali perbuatan yang dianggap salah pada masa lalu, sehingga wajib dia sesali untuk tidak dilakukan lagi karena telah dapat membedakan antara perbuatan yang benar dan salah. 2. Menyucikan diri /mencabut perbuatan maksiat yang sudah dilakukan, bahwa seseorang yang ditoba melafazkan kalimat istigfar sebagai isyarat bahwa ia menyucikan diri dari perbuatan dosa baik yang sifatnya syirik maupun perbuatan maksiat yang pada masa kecil dia lakukan. Ikrar ini dilafazkan oleh seseorang yang ditoba dengan harapan bahwa ketika telah melewati proses katoba, maka kembali pada status kefitraan. 3. Bertekad bulat tidak akan mengulangi lagi, artinya untuk melakukan dua hal yan telah dijelaskan di atas, maka harus diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perbuatan mengandung dosa. Dalam konteks penyesalan dan penyucian diri bahwa untuk mencapai kedua hal tersebut, maka yang menjadi kuncinya adalah tekad yang dilandasi niat. Dalam bahasa daerah muna dikatakan bahwa “ nobhala neati bhe podium
  • 3. rampahano podiu nomaigho welo neati artinya lebihbesar manfaat niat daripada tingkahlaku, karena tingkahlaku berawal dari niat”. Tiga syarat tersebut di atas tidak saja selalu mengiringi setiap taubat dari kejahatan yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya saja akan tetapi jika pebuatan itu dihubungkan dengan manusia, maka selain tiga syarat tersebut diwajibkan pula memenuhi syarat ke-4 yaitu tindakan penyesalan dengan orang yang bersangkutan. Sehubungan dengan syarat-syarat tobat yang dimaksud orang tua pemandu ikrar tobat ( Toba ) menyampaikan dengan bahasa Muna sebagai berikut : “ syaratino thoba itu popaa kabharino, totolu ne allah Taala, se ise nemanusia. Bhabhaano tososo, ruduaghoo tofomiina, totlughoo tobhotuki, popaghoo tofosilolonga. Syarati totoluno ini ghuluhano tososoanemu rabu modaino madano bhe lumapasino, damominaemo netotono lalonto dhabhotukiemo paemo damendua darabumo atawa badhanto ini, diu modaino. Panaembali peda momano saha; wamba malauno tobat-tobat sambal. Mina naembali peda nagha, mina natumarimae kakawasa toba peda anagha”. “ syarat-syarat tobat ada 4 yakni tiga kepada allah dan satu pada manusia. Pertama; menyesal, kedua meniadakan, ketiga memutuskan, keempat menyelesaikan. Syarat yang tiga ini bermakna telah menyesali perbuatan dosadosa yang telah lalu, bertekad meniadakan perbutan seperti itu dari hati kita atau badan kita, diputuskan sama sekali tidak akan berbuat lagi, tidak boleh ibarat makan Lombok, semasih pedis dia tobat makan Lombok setelah tidak pedis lagi, maka dia menikmatinya kembali (bahasa indosesianya tobat-tobat sambal) tidak boleh seperti itu karena Allah tidak menerima tobat yang demikian”. c. Proses Pelaksanaan Katoba sebagaimana masyarakat pasa umumnya, masyarakat Muna juga belajar dari mulut ke mulut tentang khinatan dan katoba. Akibatnya dalam pelaksanaan katoba bisa saja berbeda-beda di setiap kampung atau kelompok masyarakat.
  • 4. Lebe atau Imam yang memandu katoba atau acara toba berbeda-beda prosesnya tetapi sama-sama bertujuan memberi tahu mereka yang ditoba tentang makna tobat. Dalam proses pelaksanaan katoba ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilaksanakan secara runtun atau berurutan yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan pelaksanaan katoba, misalnya dimandikan dengan tujuan membersihkan daki secara lahiriah dan batiniah agar memudahkan pemahaman nilai-nilai katoba. 2. Dirias dengan pakain khas muna yaitu pakaian remaja baik laki-laki maupun perempuan dengan tujuan dalam proses penyumpahan disambut dengan pakaian kebesaran atau pakaian adat khas muna. 3. a. Proses pelaksanaan acara inti katoba : Peserta yang ditoba duduk bersila di depan imam atau lebe dengan memegang sehelai kain putih secara bersama-sama jika pesertanya lebih dari satu dengan tujuan bahwa kain outih sebagai isyarat kesucian bagi umat islam dan menjadi semangat kebersamaan dari semua peserta untuk mencapai tujuan penyumpahan. b. Pengucapan istigfar, syarat tobat dan tingkah laku yan baik. Setelah itu lalu mengikrarkan tobat kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat mengikuti imam sebagai berikut : ” astaghfirullahaahal adzim” (3x) c. Lalu dilanjutkan : “ allazii laa illaha illallah huwal hayyul qayuumu wa tuubu illahi “. d. Pengucapan kalimat tauhid setelah itu mengucapakan dua kalimat syahadat : “ asyhadu an laa illaha illallah wa asyhadu annaa muhammadar rasulullah”. e. Pemberian pengajaran/nasihat Dalam rangkaian pelaksanaan tobat (toba) sangat dianjurkan agar berbuat baik sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat, antara sebagai berikut : 1. Kita harus mencintai sesama manusia sebagai mana mencintai diri sendiri.
  • 5. 2. Kita harus berlaku adil dan berbuat baik 3. Kedua hal tersebut sesuai dengan firman allah swt dalam al quran : a. Dan berbuatlah kebaikan sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu b. Sesungguhnya allah menyuruh berlaku adil dan berbuat baik c. Bila mana kamu berbuat baik berarti telah berbuat baik kepada dirimu sendiri. Berkaitan dengan anjuran berbuat baik, para orang tua juga menasehatkan agar tidak menciptakan muduh dalam pergaulan sehari-hari akan tetapi ciptakan teman sebanyak mungkin karena seorang musuh terlalu banyak sedangkan seribu teman belum cukup. Katangarino toba/nasehat tobat dalam bahasa muna antara lain sebagai berikut : 1. Amanto lansaringino ompu allah taala, toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane. Artinya ayah diibaratkan laksana allah yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai disanjung hormati 2. Inanto lansaringano nabii toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai 3. Isanto lansaringano malaikati toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai 4. Ainto lansaringano mominini toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai Pernyataan dalam bahasa Toba (taubat) itu yang mengumpamakan ayah laksanah allah tidaklah berarti mensyarikatkan allah swt, akan tetapi dimaksudkan ingin mendekatkan wujud allah dengan ciptaan-Nya sehingga memudahkan bagi anak untuk paham akan nasihat itu karena tidak mungkin dapat mewujudkan wujud allah pada saat itu demikian pula wujud nabi Muhammad SAW.
  • 6. Dalam bahasa muna kadang-kadang rawan syirik bilamana kita tidak memahami benar pengertian etimologi (akar katanya) misalnya kata ompu. Pengertian ompu paling tidak ada tiga yaitu : ompu allah taalaa /okakawasa (Allah SWT), ompu (to) yang terambil dari kata omputau yang berarti ompu netau, nefosibala, sehurumati, netilai, yang artinya raja yang didambakan atau dipelihara, dibesarkan, dihormati, disanjung hormati, sedangkan ompu lee berarti induk/nenek moyang misalnya ompuno otu bukan berarti tuhannya kutu akan tetapi induknya kutu (nenek moyangnya kutu). Perumpamaan (bahasa muna = lansaringi) seperti apa yang dikemukakan di atas adalah bermaksud menghubungkan anak yang melaksanakan taubat dengan tumah tangga (dunia kecil) serta alam atau dunia luar termasuk masyarakat sehingga anak yang telah mengikrarkan taubat (toba) akan mencintai dan menghormati orang tua yang sebaya dengan orang tuanya, demikian pula orangtua yang sebaya dengan kakaknya dan adiknya sehingga dengan demikian diharakan tidak aka nada kekerasan dalam jiwanya, tiada faham terorisme; dalam jiwanya hanyalah perdamaian dan cinta kasih yang tiada bertepi. Agar terhindari dari pengertian syirik kata “lansaringi” tersebut di atas dapat diganti dengan kata wakilino sehingga nasihat taubat (toba) dalam bahasa muna menjadi : 1. Amanto wakilino ompu allah taala, toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane. Artinya ayah diibaratkan laksana allah yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai disanjung hormati 2. Inanto wakilino nabii toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai 3. Isanto wakilino malaikati toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai
  • 7. 4. Ainto wakilino mominini toasiane, tootehie, tohurumatie, toangkataane, artinya ibu diibaratkan laksana nabi Muhammad saw yang harus disayangi atau dicintai, ditakuti/disegani dan dihargai Pemakaian kata wakilino yang berarti wakil karena anak dilahirkan oleh orang tua sesungguhnya adalah miliki allah yang diamanahkan kepada orangtua bersangkutan untuk membesarkan serta membinannya agar menjadi manusia berilmu beriman dan bertaqwa kepada allah swt sesuai petunjuk al quran dan al hadist. d. filosofi yang terkandung dalam kaatoba Sunguh banyak filosofi yang terdapat dalam pelaksanaan katoba dan filosofifilosofi itu mengandung nilai-nilai ajaran yang sangat tinggi. Nilai-nilai itu kalau dipaahami dan diamalkan akan menjadi dasar pembetukan karakter seseorang dalam mengarungi kehidupan kelak, nilai-nilai itu yang benar-benar ditanamkan pemandu toba(Lebe) pada seseorang yang ditoba adalah: 1. Fefuna, yaitu suatu sifat bagi mereka yang ditoba untuk; mengingat, memahami, dan mengamalkan dari mater toba yang disampaikan oleh pemandu toba 2. Fehuhuli, yaitu suatu sifat dasar bagi mereka yang ditoba untuk senantiasa mengingat materi yang disampaikan oleh pemandu toba kapanpun dan dimanapun ia berada, artinya bahwa ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah maka harus segera mengingat pesan-pesan materi toba 3. Ososo (menyesal) artinya menyesal perbuatan dosa-dosa yang telah lalu dan berusaha tidak akan mengulanginya lagi. 4. Obotuki (memutuskan) artinya tidak akan mengulangi lagi perbuataan dosa yang telah lalu. 5. Hakuanaasi (hak orang lain) artinya kita tidak boleh mengambil hak orang lain, haram hukumnya mengambil hakmorang lain tampa minta izin sebelumnya.
  • 8. 6. Fekakodoho, artinya menjauhkan perbuatan dosa baik kecil maupun dosa besar. 7. Adjili, artinya kita harus berbuat adil, sebagai hakim harus berbuat adil dalam memutuskan sebuah perkara, tidak boleh berat sebelah, sebagai kakak harus berbuat adilterhadap adik-adiknya, sebagai teman harus adil kepada teman yang lain. 8. Menturu, mentara maka Mengkora, artinya bahwa dalam kehidupan ini untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan, seseorang harus sering melakukan;mengunjungi, mengerjakan, selain itu seseorang harus sabar, tahan dan telaten dalam mengerjakan sesuatu, baru bisa mendapatkan atau menuai keberhasilan. Contoh: seseorang yang mencari ilmu mullai SD sampai SMA maupun perguruan tinggi, ia harus sering belajar, sabar dan tahan terhadap cobaan atau halangan, memudian bila itu dapat dilalui dengan baik, maka orang tersebut bisa menikmati hasilnya. Masih banyak contoh-contoh yang lainnya. 9. Fekamaramarasai koano omarasai, Komarasaia omarasaigho, artinya supaya tidak kekutangan pangan atau sandang atau kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan materi, maka seseorang harus harus hidup hemat, tidak boros, kerja keras, rajin menabung dan lain dan kalau kita sebaliknya misalnya boros, pemalas, banyak buang-buang waktu luang, tidak perna menabung, maka kita akan terancam kekurangan bahkan akan miskin. 10. Hancuru-hancuru badha somano komohancuru liwu, hancuru-hancuru liwi sumanomo konohancuru adhati, hancuru-hancuru adhati sumano konohancuru agama. a. Hancuru-hancuru badha somano komohancuru liwu artinya : biar badan hancur/biar badan taruhannya/biar badan jadi korbannya asalkan kampung, daerah, Negara tidak hancur/tidak tergadai demi kepentingan sesaat yang sifatnya pribadi.
  • 9. b. Hancuru-hancuru liwu sumanomo konohancuru adhati artinya : biar kampung, daerah bahkan Negara hancur asalkan adat tidak hancur, asalkan adat tetap tegak. c. Hancuru-hancuru adhati sumano konohancuru agama artinya : biar adat hancur, biar adat tidak ditegakan asalkan agama yang ditengakan. Secara utuh pengertian filosofi di atas mengandung pengertian bahwa penegakan agama lebih diutamakan dari pada kampung, daaerah ataupun Negara, dan Negara, daerah, kampung lebih diutamakan dari adat dan adat lebih diutamakan dari diri/badan seseorang, artinya lebih mengutamakan hubungan dengan Allah SWT dari pada yang lainnya. 1. Mina Naembali dokalima-lima/dokala-ala artinya tidak boleh suka/gampang mengambil barang orang lain (maksudnya tiddak mencuri tetapi mungkin hanya iseng mengambil barang orang lain tetapi serius). 2. Dokofendehao, artinya kita hatis selalu menyapa orang lain baik yang kita kenal maupun tidak kita kenal kalau kita bertemu/berpapasan di jalan atau di tempat lain. 3. Dotoropo, artinya kita tidak boleh banyak tingkah, tenang, kosentrasi, teduh, bertabiat baik kepada sesama. 4. Dokahao-hao, dokahapu-hapu, dokohawa, artinya kita tidak boleh rakus, merampas, mengambil sesuatu yang bukan hak/jatah kita, monopoli , arogan dan lain-lain.