Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu pendidikan di Indonesia. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan pengertian manajemen mutu pendidikan, tujuannya, dan kendala implementasinya, serta beberapa konsep mutu menurut para ahli.
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Tulisan ini berisi Pengembangan sebuah aplikasi untuk instrumen penilaian pengetahuan, sikap, keterampilan dng menggunakan bhs pemrograman borland delphi. Selain itu di lakukan analisis butir soal Ulangan harian dng menggunakan Ms.Exel dan ITEMAN. Contact Person : 085241155627/pin bb 296db692.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut
Pendekatan kesifatan, memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat (traits)yang tampak pada seseorang.
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin.
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Tulisan ini berisi Pengembangan sebuah aplikasi untuk instrumen penilaian pengetahuan, sikap, keterampilan dng menggunakan bhs pemrograman borland delphi. Selain itu di lakukan analisis butir soal Ulangan harian dng menggunakan Ms.Exel dan ITEMAN. Contact Person : 085241155627/pin bb 296db692.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut
Pendekatan kesifatan, memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat (traits)yang tampak pada seseorang.
Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin.
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Manajemen Mutu Pendidikan
1. Mata Kuliah : Analisis Pengelolaan dan Kebijakan Pendidikan
Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd.
2. Prof. Nurhizrah Gistituati, M.Ed., Ed.D
Nama : Erisa Kurniati
NIM : 17169006
Kelas : IP / Teknologi Pendidikan / 2017/ B
Materi:
Manajemen Mutu Pendidikan di Indonesia
RESUME
A. Pengertian Manajemen
Ada banyak pendapat yang diutarakan para ahli manajemen
tentangpengertian manajemen. Oleh karena perbedaan pengertian manajemen
yang ada, pengertian manajemen terdiri atas beberapa segi.
1. Pengertian manajemen ditinjau dari segi (art)
Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary
Parker Follet. Follet berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni
(art) dalam menyelesaikan pekerjaan (duty) orang lain.
2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan
Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan
olehLuther Gulick. Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen
adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses
Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F.
Stoner. Stoner berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leadership) dan pengawasan (mengendalikan /controlling) kegiatan
anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
B. Pengertian Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Mutu adalah sebuah hal yang
berhubungan dengan gairah dan harga diri.(Tom Peters dan Nancy Austin dalam
Sallis, 2010 : 29). Sebenarnya mutu tidaklah sama dengan high quality maupun
top quality. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terahir
sesuai dengan standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu,
dalam konsep relatif tidak harus mahal dan ekslusif.
Istilah mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat
diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh
argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai
karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan
konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan
kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang
2. menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Pelanggan (disini adalah internal
dan eksternal) bisa berupa mereka yang langsung menjadi penerima produk dan
jasa tersebut atau mereka yang nantinya akan merasakan manfaat produk dan jasa
tersebut.
Mutu" diartikan sebagai sesuatu yang : 1. Unggul dan bermutu tinggi, 2.
Mahal harganya, 3. Kelas, tingkat atau bernilai tinggi. Dugaan dan penafsiran
tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai
mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan
mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produk
lainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba. Secara
singkat mutu dapat diartikan : kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau
kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan. Mutu dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Definisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai persepsi
pelanggan (quality in perception), disamping mutu juga dapat muncul dari
produsen/internal organisasi/institusi (quality in fact). Jadi, Prinsip mutu yaitu
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). (Sallis, 2010 : 56).
Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang diharapkan atau yang tersirat. Selanjutnya mutu atau kualitas, sebenarnya
telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi sampai sekarang baik
di dunia industri barang atau industri jasa, belum ada definisi yang sama tentang
kualitas. Goetsch dan Davis (Lesley Mauro dan Malclom (2002: 6),
mengibaratkan bahwa kualitas itu seperti istilah pornografi, yaitu sulit
didefinisikan tetapi fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat dan dirasakan
dalam kehidupan nyata. Selanjutnya menurut Goetsch dan David (2000: 47)
menyebutkan definisi kualitas yang diterima secara umum menyangkut elemen-
elemen berikut:
1. Mempertemukan harapan pelanggan (customer).
2. Menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan lingkungan.
3. Kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa sebuah produk
sekarang berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi
berkualitas.
Beberapa konsep mutu yang diutarakan oleh Prof. Dr. H. Abdul Hadis,
M.Pd, dan Prof. Dr. Hj. Nurhayati B, M. Pd, dalam bukunya Manajemen Mutu
Pendidikan (2010:84) menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Juran (1993), mutu produk ialah kecocokan penggunaan produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama
yaitu (1) teknologi; yaitu kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau status;
(3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika,
yaitu sopan santun (Juran, 1993).
2. Menurut Crosby (1979:58) mutu ialah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki
mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah
3. ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi,
dan produk jadi (Crosby, 1979:58).
3. Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan
pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang
menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan
kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen.
Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli
produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.
4. Menurut Feigenbaum (1986:7) mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (full customer satisfication). Suatu produk dianggap bermutu
apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu
sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan.
5. Garvi dan Davis (1994) menyatakan mutu ialah suatu kondisi yang
berhubungan dengan produk , tenaga kerja, proses dan tugas serta
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
C. Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen mutu pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam
mengelola jasa untuk memberikan kepuasan pada pelanggan melalui jaminan
mutu supaya tidak terjadi keluhan-keluhan. Bagi peserta didik, sekolah adalah
sarana untuk balajar dan di dalamnya terdapat sistem yang terdiri dari input ->
proses -> output. Oleh sebab itu, sekolah memiliki peran yang penting untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik supaya siswa
dapat dengan aktif mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya.
D. Tujuan Manajemen Mutu Pendidikan
Penerapan konsep manajemen mutu dalam pendidikan memiliki beberapa
tujuan. Tujuan dari manajemen mutu pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memelihara dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan
(sustainable) yang dijalankan secara sistemik untuk memenuhi kebutuhan
stakeholders. Pencapaian ini membutuhkan sebuah manajemen yang
efektif agar tujuan tersebut tidak mengecewakan bagi para pelanggan atau
masyarakat. Karena itu lembaga pendidikan harus mengambil peran aktif
mewujudkan keinginan stakeholders.
2. Memperoleh masukan agar konsep manajemen ini dapat
diimplementasikan dengan mudah dan sesuai dengan kondisi lingkungan
Indonesia yang memiliki keragaman kultul, sosial konomi masyarakat dan
kompleksitas geografis.
3. Menggalang kesadaran bahwa peningkatan mutu manajemen merupakan
tanggung jawab semua komponen masyarakat, dengan fokus peningkatan
mutu yang berkelanjutan pada tataran lembaga pendidikan.
4. Membangun manajemen mutu pendidikan harus menjadi agenda dan
kerja nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan visi dan misi
baru. Di lingkungan lembaga pendidikan, konsep manajemen mutu
pendidikan secara sederhana dapat dilihat dari perolehan angka hasil ujian
atau bagaimana alumni lembaga pendidikan tersebut dapat
mengaplikasikan perolehan ilmu pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat. Atau dengan kata lain mereka dapat
4. dipercaya menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau
penguasaan kemampuannya meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Mutu pendidikan memang hal yang sangat krusial dalam pembangunan
sebuah negara disamping kesehatan dan ekonomi masyarakatnya. Karena dengan
pendidikan dapat menciptakan sumber daya – sumber daya yang dapat diandalkan
dalam pembangunan. Untuk memajukan pendidikan peranan sekolah haruslah
memenuhi standar mutu yang diharapkan bagi masyarakat. Maka tidak heran saat
ini terdapat berbagai macam pilihan sekolah seperti sekolah standar
nasional,reguler,standar internasional dan lainnya. Masyarakat dapat memilih
pendidikan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Peningkatan mutu pendidikan secara khusus berorientasi pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya akan
dipengaruhi oleh input, proses dan output pendidikan. Sehingga perlu adanya
kesinergian antara ketiga hal tersebut. Mutu Pendidikan akan dapat baik jika baik
organisasi pendidikan maupun pemerintah telah mampu menerapkan manajemen
yang tepat dalam pelaksanaannya. Sehingga tidak ada kelemahan baik itu dalam
hal kurikulum, sarana prasarana, proses pembelajaran, dan kualitas sumber daya
manusianya. Mutu Pendidikan dalam pelaksanaannya perlu mendapat pengawasan
yang intensif dari para penyelenggara pendidikan.
E. Kendala dan Implementasi Mutu Dalam Dunia Pendidikan
Salah satu masalah yang sangat dominan seperti yang telah diungkap
dalam pendahuluan adalah kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya
manusia sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Untuk itu peningkatan kualitas
pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Secara garis besar ada dua faktor utama yang
menyebabkan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia masih belum atau kurang
berhasil yaitu:
1. Strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented.
Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana
semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku
(materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan,
pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis
lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran)
yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-
output yang diperkenalkan oleh teori education production function
(Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan
(sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.
2. Pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur
oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang
diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat
dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan,
seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi
pusat.
5. Daftar Rujukan:
Fattah, Nanang, (2013) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Hadis Abdul, B. Nurhayati (2010) Manajemen Mutu Pendidikan, Alfabeta,
Bandung
Mulyasana, Dedy, (2015) Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung :
Remaja Rosdajarya.
Prihantoro, C. Rudi, (2012) Konsep Pengendalian Mutu. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sallis, Edward. Alih Bahasa Ali riyadi, Ahmad & Fahrurozi. (2006) Total Quality
Management in Edecation: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta:
Irchisod.
Usman, Husaini, Prof. Dr. (2009) Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.