SlideShare a Scribd company logo
Mata Kuliah : Analisis Pengelolaan dan Kebijakan Pendidikan
Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd.
2. Prof. Nurhizrah Gistituati, M.Ed., Ed.D
Nama : Erisa Kurniati
NIM : 17169006
Kelas : IP / Teknologi Pendidikan / 2017/ B
Materi:
 Manajemen Mutu Pendidikan di Indonesia
RESUME
A. Pengertian Manajemen
Ada banyak pendapat yang diutarakan para ahli manajemen
tentangpengertian manajemen. Oleh karena perbedaan pengertian manajemen
yang ada, pengertian manajemen terdiri atas beberapa segi.
1. Pengertian manajemen ditinjau dari segi (art)
Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary
Parker Follet. Follet berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni
(art) dalam menyelesaikan pekerjaan (duty) orang lain.
2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan
Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan
olehLuther Gulick. Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen
adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses
Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F.
Stoner. Stoner berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leadership) dan pengawasan (mengendalikan /controlling) kegiatan
anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
B. Pengertian Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Mutu adalah sebuah hal yang
berhubungan dengan gairah dan harga diri.(Tom Peters dan Nancy Austin dalam
Sallis, 2010 : 29). Sebenarnya mutu tidaklah sama dengan high quality maupun
top quality. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terahir
sesuai dengan standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu,
dalam konsep relatif tidak harus mahal dan ekslusif.
Istilah mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat
diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh
argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai
karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan
konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan
kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang
menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Pelanggan (disini adalah internal
dan eksternal) bisa berupa mereka yang langsung menjadi penerima produk dan
jasa tersebut atau mereka yang nantinya akan merasakan manfaat produk dan jasa
tersebut.
Mutu" diartikan sebagai sesuatu yang : 1. Unggul dan bermutu tinggi, 2.
Mahal harganya, 3. Kelas, tingkat atau bernilai tinggi. Dugaan dan penafsiran
tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai
mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan
mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produk
lainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba. Secara
singkat mutu dapat diartikan : kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau
kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan. Mutu dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Definisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai persepsi
pelanggan (quality in perception), disamping mutu juga dapat muncul dari
produsen/internal organisasi/institusi (quality in fact). Jadi, Prinsip mutu yaitu
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). (Sallis, 2010 : 56).
Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang diharapkan atau yang tersirat. Selanjutnya mutu atau kualitas, sebenarnya
telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi sampai sekarang baik
di dunia industri barang atau industri jasa, belum ada definisi yang sama tentang
kualitas. Goetsch dan Davis (Lesley Mauro dan Malclom (2002: 6),
mengibaratkan bahwa kualitas itu seperti istilah pornografi, yaitu sulit
didefinisikan tetapi fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat dan dirasakan
dalam kehidupan nyata. Selanjutnya menurut Goetsch dan David (2000: 47)
menyebutkan definisi kualitas yang diterima secara umum menyangkut elemen-
elemen berikut:
1. Mempertemukan harapan pelanggan (customer).
2. Menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan lingkungan.
3. Kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa sebuah produk
sekarang berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi
berkualitas.
Beberapa konsep mutu yang diutarakan oleh Prof. Dr. H. Abdul Hadis,
M.Pd, dan Prof. Dr. Hj. Nurhayati B, M. Pd, dalam bukunya Manajemen Mutu
Pendidikan (2010:84) menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Juran (1993), mutu produk ialah kecocokan penggunaan produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama
yaitu (1) teknologi; yaitu kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau status;
(3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika,
yaitu sopan santun (Juran, 1993).
2. Menurut Crosby (1979:58) mutu ialah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki
mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah
ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi,
dan produk jadi (Crosby, 1979:58).
3. Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan
pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang
menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan
kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen.
Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli
produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.
4. Menurut Feigenbaum (1986:7) mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (full customer satisfication). Suatu produk dianggap bermutu
apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu
sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan.
5. Garvi dan Davis (1994) menyatakan mutu ialah suatu kondisi yang
berhubungan dengan produk , tenaga kerja, proses dan tugas serta
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
C. Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen mutu pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam
mengelola jasa untuk memberikan kepuasan pada pelanggan melalui jaminan
mutu supaya tidak terjadi keluhan-keluhan. Bagi peserta didik, sekolah adalah
sarana untuk balajar dan di dalamnya terdapat sistem yang terdiri dari input ->
proses -> output. Oleh sebab itu, sekolah memiliki peran yang penting untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik supaya siswa
dapat dengan aktif mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya.
D. Tujuan Manajemen Mutu Pendidikan
Penerapan konsep manajemen mutu dalam pendidikan memiliki beberapa
tujuan. Tujuan dari manajemen mutu pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memelihara dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan
(sustainable) yang dijalankan secara sistemik untuk memenuhi kebutuhan
stakeholders. Pencapaian ini membutuhkan sebuah manajemen yang
efektif agar tujuan tersebut tidak mengecewakan bagi para pelanggan atau
masyarakat. Karena itu lembaga pendidikan harus mengambil peran aktif
mewujudkan keinginan stakeholders.
2. Memperoleh masukan agar konsep manajemen ini dapat
diimplementasikan dengan mudah dan sesuai dengan kondisi lingkungan
Indonesia yang memiliki keragaman kultul, sosial konomi masyarakat dan
kompleksitas geografis.
3. Menggalang kesadaran bahwa peningkatan mutu manajemen merupakan
tanggung jawab semua komponen masyarakat, dengan fokus peningkatan
mutu yang berkelanjutan pada tataran lembaga pendidikan.
4. Membangun manajemen mutu pendidikan harus menjadi agenda dan
kerja nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan visi dan misi
baru. Di lingkungan lembaga pendidikan, konsep manajemen mutu
pendidikan secara sederhana dapat dilihat dari perolehan angka hasil ujian
atau bagaimana alumni lembaga pendidikan tersebut dapat
mengaplikasikan perolehan ilmu pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat. Atau dengan kata lain mereka dapat
dipercaya menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau
penguasaan kemampuannya meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Mutu pendidikan memang hal yang sangat krusial dalam pembangunan
sebuah negara disamping kesehatan dan ekonomi masyarakatnya. Karena dengan
pendidikan dapat menciptakan sumber daya – sumber daya yang dapat diandalkan
dalam pembangunan. Untuk memajukan pendidikan peranan sekolah haruslah
memenuhi standar mutu yang diharapkan bagi masyarakat. Maka tidak heran saat
ini terdapat berbagai macam pilihan sekolah seperti sekolah standar
nasional,reguler,standar internasional dan lainnya. Masyarakat dapat memilih
pendidikan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Peningkatan mutu pendidikan secara khusus berorientasi pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya akan
dipengaruhi oleh input, proses dan output pendidikan. Sehingga perlu adanya
kesinergian antara ketiga hal tersebut. Mutu Pendidikan akan dapat baik jika baik
organisasi pendidikan maupun pemerintah telah mampu menerapkan manajemen
yang tepat dalam pelaksanaannya. Sehingga tidak ada kelemahan baik itu dalam
hal kurikulum, sarana prasarana, proses pembelajaran, dan kualitas sumber daya
manusianya. Mutu Pendidikan dalam pelaksanaannya perlu mendapat pengawasan
yang intensif dari para penyelenggara pendidikan.
E. Kendala dan Implementasi Mutu Dalam Dunia Pendidikan
Salah satu masalah yang sangat dominan seperti yang telah diungkap
dalam pendahuluan adalah kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya
manusia sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Untuk itu peningkatan kualitas
pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Secara garis besar ada dua faktor utama yang
menyebabkan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia masih belum atau kurang
berhasil yaitu:
1. Strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented.
Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana
semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku
(materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan,
pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis
lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran)
yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-
output yang diperkenalkan oleh teori education production function
(Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan
(sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.
2. Pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur
oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang
diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat
dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan,
seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi
pusat.
Daftar Rujukan:
Fattah, Nanang, (2013) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Hadis Abdul, B. Nurhayati (2010) Manajemen Mutu Pendidikan, Alfabeta,
Bandung
Mulyasana, Dedy, (2015) Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung :
Remaja Rosdajarya.
Prihantoro, C. Rudi, (2012) Konsep Pengendalian Mutu. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sallis, Edward. Alih Bahasa Ali riyadi, Ahmad & Fahrurozi. (2006) Total Quality
Management in Edecation: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta:
Irchisod.
Usman, Husaini, Prof. Dr. (2009) Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

More Related Content

What's hot

Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
Humairahnia12
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Dadan Raharja
 
Manajemen Kinerja
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Manajemen Kinerja
Aun Falestien Faletehan
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Evaluasi Diklat
Evaluasi DiklatEvaluasi Diklat
Evaluasi Diklat
Pupung Puad Hasan
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
lapalutu
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
Google
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasiayunurochimah
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
Uni Azza Aunillah
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Nailul Hasibuan
 
Ppt penilaian autentik
Ppt penilaian autentikPpt penilaian autentik
Ppt penilaian autentik
Durrotun Nafi'ah
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
Nur Agustin Mufarokhah
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
Ahmad Fajar
 
Evaluasi kebijakan pendidikan
Evaluasi kebijakan pendidikanEvaluasi kebijakan pendidikan
Evaluasi kebijakan pendidikan
Khairul Badri
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
Siti Mugi Rahayu
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
linda_rosalina
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
devi kumala sari
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 

What's hot (20)

Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
Kualitas layanan pendidikan
Kualitas layanan pendidikanKualitas layanan pendidikan
Kualitas layanan pendidikan
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasi
 
Manajemen Kinerja
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Manajemen Kinerja
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Evaluasi Diklat
Evaluasi DiklatEvaluasi Diklat
Evaluasi Diklat
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Ppt penilaian autentik
Ppt penilaian autentikPpt penilaian autentik
Ppt penilaian autentik
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
 
Evaluasi kebijakan pendidikan
Evaluasi kebijakan pendidikanEvaluasi kebijakan pendidikan
Evaluasi kebijakan pendidikan
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 

Similar to Manajemen Mutu Pendidikan

Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialJerry Makawimbang
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Muhamad Kurniawan
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahBroto Mudjianto
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
rumaini
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shumManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
mahmudi moedy
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
Jimmy Gaeck
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
Jimmy Gaeck
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2
hermansw
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
AGUS SETIYONO
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
AGUS SETIYONO
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Mbakyu Sarah
 
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
rumaini
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
mahmudi moedy
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
yuliartiramli
 
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikan
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikanProfesional guru dalam peningkatan mutu kependidikan
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikanNoldy Lasmana
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
mahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
mahmudi moedy
 
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdfMAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
XixoHandshome
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanAnan Nur
 

Similar to Manajemen Mutu Pendidikan (20)

Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Pendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abasPendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abas
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shumManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-.a ma'shum
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
manajemen_pendidikan_islam.dedenmakbuloh(rumaini)
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
 
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikan
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikanProfesional guru dalam peningkatan mutu kependidikan
Profesional guru dalam peningkatan mutu kependidikan
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdfMAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ANNISA.pdf
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Manajemen Mutu Pendidikan

  • 1. Mata Kuliah : Analisis Pengelolaan dan Kebijakan Pendidikan Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd. 2. Prof. Nurhizrah Gistituati, M.Ed., Ed.D Nama : Erisa Kurniati NIM : 17169006 Kelas : IP / Teknologi Pendidikan / 2017/ B Materi:  Manajemen Mutu Pendidikan di Indonesia RESUME A. Pengertian Manajemen Ada banyak pendapat yang diutarakan para ahli manajemen tentangpengertian manajemen. Oleh karena perbedaan pengertian manajemen yang ada, pengertian manajemen terdiri atas beberapa segi. 1. Pengertian manajemen ditinjau dari segi (art) Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni (art) dalam menyelesaikan pekerjaan (duty) orang lain. 2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan olehLuther Gulick. Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. 3. Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F. Stoner. Stoner berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership) dan pengawasan (mengendalikan /controlling) kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan. B. Pengertian Mutu Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri.(Tom Peters dan Nancy Austin dalam Sallis, 2010 : 29). Sebenarnya mutu tidaklah sama dengan high quality maupun top quality. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terahir sesuai dengan standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu, dalam konsep relatif tidak harus mahal dan ekslusif. Istilah mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang
  • 2. menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Pelanggan (disini adalah internal dan eksternal) bisa berupa mereka yang langsung menjadi penerima produk dan jasa tersebut atau mereka yang nantinya akan merasakan manfaat produk dan jasa tersebut. Mutu" diartikan sebagai sesuatu yang : 1. Unggul dan bermutu tinggi, 2. Mahal harganya, 3. Kelas, tingkat atau bernilai tinggi. Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba. Secara singkat mutu dapat diartikan : kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan. Mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Definisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai persepsi pelanggan (quality in perception), disamping mutu juga dapat muncul dari produsen/internal organisasi/institusi (quality in fact). Jadi, Prinsip mutu yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). (Sallis, 2010 : 56). Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Selanjutnya mutu atau kualitas, sebenarnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi sampai sekarang baik di dunia industri barang atau industri jasa, belum ada definisi yang sama tentang kualitas. Goetsch dan Davis (Lesley Mauro dan Malclom (2002: 6), mengibaratkan bahwa kualitas itu seperti istilah pornografi, yaitu sulit didefinisikan tetapi fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan nyata. Selanjutnya menurut Goetsch dan David (2000: 47) menyebutkan definisi kualitas yang diterima secara umum menyangkut elemen- elemen berikut: 1. Mempertemukan harapan pelanggan (customer). 2. Menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan lingkungan. 3. Kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa sebuah produk sekarang berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi berkualitas. Beberapa konsep mutu yang diutarakan oleh Prof. Dr. H. Abdul Hadis, M.Pd, dan Prof. Dr. Hj. Nurhayati B, M. Pd, dalam bukunya Manajemen Mutu Pendidikan (2010:84) menurut para ahli yaitu: 1. Menurut Juran (1993), mutu produk ialah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika, yaitu sopan santun (Juran, 1993). 2. Menurut Crosby (1979:58) mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah
  • 3. ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi (Crosby, 1979:58). 3. Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa. 4. Menurut Feigenbaum (1986:7) mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfication). Suatu produk dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan. 5. Garvi dan Davis (1994) menyatakan mutu ialah suatu kondisi yang berhubungan dengan produk , tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. C. Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen mutu pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam mengelola jasa untuk memberikan kepuasan pada pelanggan melalui jaminan mutu supaya tidak terjadi keluhan-keluhan. Bagi peserta didik, sekolah adalah sarana untuk balajar dan di dalamnya terdapat sistem yang terdiri dari input -> proses -> output. Oleh sebab itu, sekolah memiliki peran yang penting untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik supaya siswa dapat dengan aktif mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya. D. Tujuan Manajemen Mutu Pendidikan Penerapan konsep manajemen mutu dalam pendidikan memiliki beberapa tujuan. Tujuan dari manajemen mutu pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Untuk memelihara dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan (sustainable) yang dijalankan secara sistemik untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Pencapaian ini membutuhkan sebuah manajemen yang efektif agar tujuan tersebut tidak mengecewakan bagi para pelanggan atau masyarakat. Karena itu lembaga pendidikan harus mengambil peran aktif mewujudkan keinginan stakeholders. 2. Memperoleh masukan agar konsep manajemen ini dapat diimplementasikan dengan mudah dan sesuai dengan kondisi lingkungan Indonesia yang memiliki keragaman kultul, sosial konomi masyarakat dan kompleksitas geografis. 3. Menggalang kesadaran bahwa peningkatan mutu manajemen merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat, dengan fokus peningkatan mutu yang berkelanjutan pada tataran lembaga pendidikan. 4. Membangun manajemen mutu pendidikan harus menjadi agenda dan kerja nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan visi dan misi baru. Di lingkungan lembaga pendidikan, konsep manajemen mutu pendidikan secara sederhana dapat dilihat dari perolehan angka hasil ujian atau bagaimana alumni lembaga pendidikan tersebut dapat mengaplikasikan perolehan ilmu pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Atau dengan kata lain mereka dapat
  • 4. dipercaya menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuannya meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Mutu pendidikan memang hal yang sangat krusial dalam pembangunan sebuah negara disamping kesehatan dan ekonomi masyarakatnya. Karena dengan pendidikan dapat menciptakan sumber daya – sumber daya yang dapat diandalkan dalam pembangunan. Untuk memajukan pendidikan peranan sekolah haruslah memenuhi standar mutu yang diharapkan bagi masyarakat. Maka tidak heran saat ini terdapat berbagai macam pilihan sekolah seperti sekolah standar nasional,reguler,standar internasional dan lainnya. Masyarakat dapat memilih pendidikan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Peningkatan mutu pendidikan secara khusus berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya akan dipengaruhi oleh input, proses dan output pendidikan. Sehingga perlu adanya kesinergian antara ketiga hal tersebut. Mutu Pendidikan akan dapat baik jika baik organisasi pendidikan maupun pemerintah telah mampu menerapkan manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya. Sehingga tidak ada kelemahan baik itu dalam hal kurikulum, sarana prasarana, proses pembelajaran, dan kualitas sumber daya manusianya. Mutu Pendidikan dalam pelaksanaannya perlu mendapat pengawasan yang intensif dari para penyelenggara pendidikan. E. Kendala dan Implementasi Mutu Dalam Dunia Pendidikan Salah satu masalah yang sangat dominan seperti yang telah diungkap dalam pendahuluan adalah kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Untuk itu peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara garis besar ada dua faktor utama yang menyebabkan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia masih belum atau kurang berhasil yaitu: 1. Strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input- output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri. 2. Pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.
  • 5. Daftar Rujukan: Fattah, Nanang, (2013) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hadis Abdul, B. Nurhayati (2010) Manajemen Mutu Pendidikan, Alfabeta, Bandung Mulyasana, Dedy, (2015) Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung : Remaja Rosdajarya. Prihantoro, C. Rudi, (2012) Konsep Pengendalian Mutu. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sallis, Edward. Alih Bahasa Ali riyadi, Ahmad & Fahrurozi. (2006) Total Quality Management in Edecation: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Irchisod. Usman, Husaini, Prof. Dr. (2009) Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.