1. Pemberdayaan Masyarakat, Advokasi,
dan Networking
KELOMPOK I
Nurhayati 2310905003
Hayati 2310905008
Indrawan Mahreza Paudi 2310905030
Shahrasyid Abdul Malik 2310905050
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
TAHUN 2024
2. Keterkaitan antara strategi promosi
kesehatan dalam pengobatan dan
pemulihan kesehatan
Pendahuluan
Pengobatan dan pemulihan kesehatan merupakan bagian integral dari upaya
menjaga kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Namun,
terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengelola pengobatan dan proses
pemulihan kesehatan, baik dari segi akses, pemahaman, maupun partisipasi
masyarakat. Disparitas akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya pemahaman
tentang pengobatan yang diperlukan, serta minimnya partisipasi aktif masyarakat
dalam proses pengobatan dan pemulihan sering kali menjadi hambatan dalam
mencapai hasil kesehatan yang optimal.
3. Keterkaitan antara strategi promosi kesehatan
dalam pengobatan dan pemulihan kesehatan dapat
dipahami melalui lensa beberapa teori perilaku
kesehatan yang relevan, seperti Health Belief Model
(HBM) dan Theory of Planned Behavior (TPB).
Health Belief Model (HBM):
a. HBM menekankan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi
oleh keyakinan individu tentang risiko penyakit, keparahan
penyakit, manfaat mengadopsi perilaku kesehatan, dan
hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam
mengadopsi perilaku tersebut.
4. b. Dalam konteks pengobatan dan pemulihan kesehatan,
strategi promosi kesehatan dapat membantu
memperkuat keyakinan individu akan manfaat
pengobatan atau tindakan pemulihan tertentu, seperti
penggunaan obat-obatan yang diresepkan atau terapi
fisik.
c. Promosi kesehatan juga dapat mengurangi persepsi
hambatan yang mungkin dimiliki individu terhadap
pengobatan atau pemulihan, misalnya dengan
menyediakan informasi tentang efek samping yang
mungkin muncul dan cara mengatasinya.
5. Theory of Planned Behavior (TPB):
a. TPB menekankan bahwa perilaku dipengaruhi oleh niat
individu, yang dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku,
norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku.
b. Dalam konteks pengobatan dan pemulihan kesehatan,
strategi promosi kesehatan dapat membantu mempengaruhi
niat individu untuk mengikuti pengobatan atau tindakan
pemulihan tertentu. Ini bisa dilakukan dengan memberikan
informasi yang memperkuat sikap positif terhadap
pengobatan dan pemulihan, serta dengan menyoroti
dukungan sosial dari orang-orang terdekat yang dapat
meningkatkan norma subjektif.
c. Promosi kesehatan juga dapat membantu individu merasa
lebih mampu mengontrol perilaku kesehatan mereka,
misalnya dengan memberikan sumber daya atau
keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti pengobatan
atau terapi dengan benar.
6. Dengan menggunakan teori-teori perilaku
kesehatan ini sebagai landasan, strategi promosi
kesehatan dalam pengobatan dan pemulihan kesehatan
dapat dirancang untuk mempengaruhi keyakinan, niat,
dan kontrol individu dalam mengadopsi perilaku
kesehatan yang mendukung proses pengobatan dan
pemulihan mereka. Ini dapat membantu meningkatkan
kepatuhan terhadap pengobatan, mempercepat proses
pemulihan, dan meningkatkan hasil kesehatan secara
keseluruhan.
7. Keterkaitan antara strategi promosi kesehatan dalam pengobatan dan
pemulihan kesehatan dengan komponen pemberdayaan masyarakat, advokasi,
dan pemerataan dapat dipahami melalui pendekatan yang holistik dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Berikut adalah
penjelasan keterkaitannya:
1. Pemberdayaan Masyarakat:
a. Strategi promosi kesehatan yang terfokus pada pengobatan dan pemulihan
kesehatan dapat menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat dengan
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang mereka
butuhkan untuk mengambil kontrol atas kesehatan mereka sendiri.
b. Dengan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang
pengobatan dan proses pemulihan, masyarakat dapat merasa lebih berdaya
untuk membuat keputusan yang tepat tentang perawatan kesehatan mereka
dan berpartisipasi aktif dalam proses pengobatan dan pemulihan.
c. Pemberdayaan masyarakat juga mencakup memperkuat kapasitas mereka
untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan, mengadvokasi
kebutuhan mereka, dan berperan sebagai mitra dalam merancang dan
melaksanakan program-program kesehatan yang lebih responsif terhadap
kebutuhan lokal.
8. 2. Advokasi:
a. Strategi promosi kesehatan dalam pengobatan dan
pemulihan kesehatan juga dapat melibatkan advokasi
untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan
yang berkualitas dan merata bagi semua anggota
masyarakat.
b. Ini dapat melibatkan advokasi untuk kebijakan yang
mendukung akses terhadap pengobatan yang terjangkau,
perlindungan terhadap praktik-praktik yang merugikan
dalam industri kesehatan, serta dukungan bagi program-
program pemerintah yang bertujuan meningkatkan akses
dan kualitas layanan kesehatan.
c. Advokasi juga dapat bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran akan hak-hak kesehatan masyarakat,
memperjuangkan keadilan dalam alokasi sumber daya
kesehatan, dan mengatasi stigma atau diskriminasi terkait
dengan kondisi kesehatan tertentu.
9. 3. Pemerataan:
a. Pembagian Sumber Daya: Kemitraan memungkinkan pembagian
sumber daya yang lebih efisien dan efektif antara berbagai
pemangku kepentingan. Ini dapat mencakup alokasi dana,
peralatan medis, tenaga kerja, dan infrastruktur kesehatan yang
dibutuhkan untuk mendukung pengobatan dan pemulihan
kesehatan.
b. Penguatan Kapasitas: Kemitraan dapat membantu memperkuat
kapasitas lembaga dan individu dalam menyediakan layanan
kesehatan yang berkualitas. Ini melibatkan pertukaran
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman antarlembaga
kesehatan, serta pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan
keterampilan tenaga kesehatan.
c. Keterlibatan Masyarakat: Kemitraan dengan masyarakat lokal
memungkinkan perencanaan dan pelaksanaan program-program
kesehatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
masyarakat. Ini mencakup mendengarkan aspirasi dan
kekhawatiran masyarakat, serta memberikan ruang untuk
partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.
Contoh point B took kearifan local bekerja sama Bersama bidan dan dukun beranak untuk memastikan jalannya persalinan hingga proses pemulihan dengan baik
Pemberdayaan Masyarakat:
Strategi promosi kesehatan yang terfokus pada pengobatan dan pemulihan kesehatan dapat menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengambil kontrol atas kesehatan mereka sendiri.
Dengan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang pengobatan dan proses pemulihan, masyarakat dapat merasa lebih berdaya untuk membuat keputusan yang tepat tentang perawatan kesehatan mereka dan berpartisipasi aktif dalam proses pengobatan dan pemulihan.
Pemberdayaan masyarakat juga mencakup memperkuat kapasitas mereka untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan, mengadvokasi kebutuhan mereka, dan berperan sebagai mitra dalam merancang dan melaksanakan program-program kesehatan yang lebih responsif terhadap kebutuhan lokal.