SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
MEMBANGUN BUDAYA BIROKRASI UNTUK
GOOD GOVERNANCE
Lokakarya Nasional Reformasi Birokrasi
Diselenggarakan Kantor Menteri Negara PAN
22 September 2005
Prof. Dr. Sofian Effendi

A.

Pendahuluan

1.

Pada 2004 Asian Development Bank dan Kemitraan untuk Reformasi
Tata Pemerintahan di Indonesia (Partnership for Governance Reform in
Indonesia) menerbitkan Laporan Tata Pemerintahan Negara Indnesia.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa tiga tujuan reformasi tata
pemerintahan yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia yakni,
penataan struktur pemerintahan negara, desentralisasi pemerintahan,
dan reformasi keuangan negara, telah berjalan cukup lancar tetapi
belum berhasil seperti diharapkan.

2.

Skala reformasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia dinilai cukup
luas cakupannya, bahkan dipandang terlalu luas dan terlalu cepat dari
yang pernah dijalankan oleh banyak negara-negara di dunia. Indonesia
juga
dipandang telah melakukan perubahan radikal dalam tata
hubungan antara pusat dan daerah melalui program desentralisasi
pemerintahan yang belum pernah ditempuh oleh negara mana pun di
dunia.

3.

Tetapi mengapa reformasi pemerintahan negara yang demikian luas
jangkauannya dan begitu radikal perubahannya belum berhasil
menciptakan good governance yang mampu membawa Indonesia keluar
dari multi krisis yang sudah melanda bangsa ini sejak 1998? Mengapa
kita belum seberhasil Muangthai dan Korea Selatan yang telah mampu
keluar dari krisis ekonomi yang sebenarnya lebih parah?

4.

Ada beberapa faktor penyebab, yang paling utama adalah karena
Pemerintah Indonesia sejak Pemerinthan Orde Baru melaksanakan
reformasi birokrasi hanya setengah hati. Reformasi gaji, misalnya, hanya
secara parsial dengan hanya menaikkan 5 – 10 persen dari gaji pokok,
tanpa kerangka konseptual yang solid, dengan mengaitkan gaji dengan
kinerja serta dengan memperbadingkan dengan skala gaji sektor swasta.
Perubahan budaya organisasi juga kurang mendapat perhatian serius,
padahal tanpa perubahan budaya organisasi, tidak mungkin tata
pemerintahan negara yang amanah dapat dikembangkan.

B.

Tata Pemerintahan Amanah
5.

Dalam kamus, istilah “government” dan “governance” seringkali
dianggap memiliki arti yang sama yaitu cara menerapkan otoritas dalam
suatu organisasi, lembaga atau negara. Government atau pemerintah
juga adalah nama yang diberikan kepada entitas yang
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara.

6.

Istilah “governance” sebenarnya sudah dikenal dalam literatur
administrasi dan ilmu politik hampir 120 tahun, sejak Woodrow Wilson
memperkenalkan bidang studi tersebut kira-kira 1125 tahun yang lalu.
Tetapi selama itu governance hanya digunakan dalam konteks
pengelolaan organisasi korporat dan lembaga pendidikan tinggi. Wacana
tentang “governance” dalam pengertian yang hendak kita perbincangkan
pada pertemuan hari ini -- dan yang diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia sebagai tata-pemerintahan, penyelenggaraan pemerintahan
atau pengelolaan pemerintahan -- baru muncul sekitar 15 tahun
belakangan ini, terutama setelah berbagai lembaga pembiayaan
internasional mempersyaratkan “good governance” dalam berbagai
program bantuannya. Oleh para teoritisi dan praktisi administrasi negara
Indonesia, term “good governance” telah diterjemahkan menjadi
penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo),
tatapemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang
baik dan bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan
secara sempit sebagai pemerintahan yang bersih.

7.

Perbedaan paling pokok antara konsep “government” dan “governance”
terletak pada bagaimana cara penyelenggaraan otoritas politik, ekonomi
dan administrasi dalam pengelolaan urusan suatu bangsa. Konsep
“pemerintahan” berkonotasi peranan pemerintah yang lebih dominan
dalam penyelenggaran berbagai otoritas tadi. Sedangkan dalam
governance mengandung makna bagaimana cara suatu bangsa
mendistribusikan kekuasaan dan mengelola sumberdaya dan berbagai
masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan kata lain, dalam konsep
governance terkandung unsur demokratis, adil, transparan, rule of law,
partisipatiof dan kemitraan. Mungkin difinisi yang dirumuskan IIAS
adalah yanag paling tepat meng-capture makna tersebut yakni “the
process whereby elements in society wield power and authority, and
influence and enact policies and decisions concerning public life,
economic and social development.”

8.

OECD pada 1992, telah menggunakan keruntuhan Sovyet Uni, sebagai
momentum untuk membenarkan sistem ideologi liberal yang intinya
adalah: (1) penghargaan terhadap HAM, (2) demokrasi, (3) penegakan
Rule of Law, (4) Pasar bebas dan (5) Perhatian terhadap lingkungnan.
Sejak itu pula good governance di negara penerima bantuan dijadikan
salah satu persyaratan oleh lembaga penyedia keuangan internasional.

9.

Ada tiga pilar pokok yang mendukung kemampuan suatu bangsa dalam
melaksanakan good governance, yakni: pemerintah (state), civil society
(masyarakat adab, masyarakat madani, masyarakat sipil), dan
masyarakat pengusaha. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan

2
bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan otoritas politik,
ekonomi dan administrasi ketiga unsur tersebut memiliki jaringan dan
interaksi yang sinerjik dan setara. Interaksi dan kemitraan seperti itu
biasanya baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan (trust),
transparansi, partisipasi, serta tata aturan yang jelas dan pasti, Good
governance yang sehat juga akan berkembang sehat dibawah
kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi yang jelas.
10. Bagaimana kondisi good governance di Indonesia? Berbagai
assessment yanbg diadakan oleh lembaga-lembaga internasional
selama ini menyimpulkan bahwa Indonesia samapi saat ini belum
pernah mampu mengambangkan good governance. Mungkin karena
alasan itulah Gerakan Reformasi yang digulirkan oleh para mahasiswa
dari berbagai kampus telah menjadikan Good Governance, walaupun
masih terbatas pada Pemberantasan Praktek KKN (Clean Governance).
Namun, hingga saat ini salah satu tuntutan pokok dari Amanat
Reformasi
itupun belum terlaksana. Kebijakan yang tidak jelas,
penempatan personl yang tidak kredibel, enforcement menggunakan,
sertra kehidupan politik yang kurang berorientasi pada kepentingnan
bangsa telah menyebabkan dunia bertanya apakah Indonesia memang
serius melaksanakan good governance?
11. Tidak perlu disanggah lagi bahwa Indonesia Masa Depan yang kita citacitakan amat memerlukan Good Governance agar kita dapat
menyelenggarakan pemerintahan negara sesuai dengan praktek-praktek
yang diterima secara internasional. Namun, perumusan praktek-praktek
tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan dengan sangat
memperhatikan budaya dan kondisi bangsa Indonesia. Jangan terjadi,
Indonesia kemudian semakin terjerumus kedalam jebakan negara asing
atau lembaga internasional dalam pemilihan bentuk penyelenggaraan
pemerintahan negara, hubungan antara pusat dan daerah, serta dalam
pengelolaan keuangan negara.
B.

BUDAYA ORGANISASI UNTUK MENDUKUNG GOOD GOVERNANCE

12. Di muka sudah saya singgung serba sedikit bahwa salah satu penyebab
kurang berhasilnya reformasi administrasi untuk mendukung
penyelenggaraan tata pemerintahan amanah karena Pemerintah tidak
menaruh perhatian yang serius terhadap perubahan budaya organisasi.
Selanjutnya ada dua pertanyaan yang perlu dijawab mengenai hal ini.
Pertama, apa yang dimaksudkan budaya organisasi? Kedua, bagaimana
mengubah budaya organisasi
13. Budaya organisasi amat besar pengaruhnya pada keberhasilan dan mati
hidup sebuah organisasi. Karena itulah perusahaan bersedia
mengeluarkan dana yang amat besar untuk mengubah budaya
perusahaan (corporate culture) agar selalu sesuai dengan lingkungannya yang selalu berubah dengan cepat. Sebaliknya, birokrasi
pemerintahan negara kurang punya perhatian terhadap perubahan
lingkungan karena dua alasan. Pertama, secara konseptual ketika Max

3
Weber, sarjana sosiologi Jerman merumuskan konsep birkrasi kira-kira
140 tahun yang lalu, organisasi birokratis diasumsikan sebagai bentuk
organsasi yang cocok untuk lingkungan yang stabil dan untuk
menjalankan tugas-tugas yang bersifat massif tetapi redundant. Dengan
demikian bentuk dan budaya organisasi harus berubah bila tugas
organisasi dan lingkungannya berubah.
14. Budaya organisasi adalah semua ciri yang menunjukkan kepribadian
suatu organisasi: keyakinan bersama, nilai-nilai dan perilaku-perlaku
yang dianut oleh semua anggota organisasi. Budaya organisasi adalah
tradisi yang sangat sukar diubah. Dalam bukunya “Budaya Korporat dan
Keunggulan Korporasi”, Djokosantoso Mulyono mendifinisikan budaya
organisasi sebagai “sistim nilai yang diyakini oleh semua anggota
organisasi, yang dipelajari, diterapkan dan dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan
acuan berprilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan”.
15.

Nilai-nilai dan perilaku yang diperlukan untuk penyelenggaraan
pemerintahan amanah antara lain adalah: demokratis, adil, costconsious, transparan, akuntabel. Semuanya ini sebenarnya terangkum
dalam konsep budaya FAST yang disebarluaskan oleh Ary Ginandjar
yaitu: fathonah, amanah, siddiq dan tabligh.

16. Pada organisasi baru, membangun budaya organisasi yang sesuai
dengan misinya lebih mudah melakukannya. Tetapi dalam organiisasi
kementerian dan lembaga non-departemen di pusat dan dinas serta
lembaga non-dinas di daerah, nilai dan perilaku sudah berkembang
menjadi tradisi yang sukar berubah. Saya pribadi mengalami sendiri
betapa sukar merubah budaya organisasi UGM dari PTN yang sudah
berusia 56 tahun menjadi perguruan tinggi otonom. Mahasiswa, pegawai
dan dosen, serta masyarakat umum termasuk media massam bersamasama mau pun sendiri-sendiri selalu “menentang” langkah-langkah yang
kami ambil untuk mengejar ketertinggalan UGM dari PT luar negeri.
Budaya UGM harus berubah agar dapat merealisasikan visinya menjadi
“Universitas peneliian bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka,
serta berorientasi pada kepentingan bangsa dan dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila.”
D.

Bagaimana Mengubah Budaya Organisasi

17. Peter Bijur (2001) menganggap syarat yang paling utama untuk
menjamin keberhasilan upaya perubahan budaya organisasi adalah
kepemimpinan yang kuat (strong leadership) baik dalam kemampuan
memimpin mau pun dalam ketajaman visinya. Saya kira secara nasional
ini yang menjadi kendala utama kita.
18. Selanjutnya, ada 5 faktor yang penting untuk mensukseskan perubahan
budaya organisasi yaitu:

4
a. Nilai-nilai yang mendukung pencapaian visi yang telah ditetapkan;
b. Motivasi yang mampu memobiliasi dukungan untuk perubahan;
c. Ide dan Strategi yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang
mampu menyuburkan kebersamaan dalam perumusan ide-ide dan
strategi untuk mendorong perubahan;
d. Tujuan yang jelas serta selalu dikomunikasikan kepada para anggota
organisasi;
e. Etik kinerja yang ditumbuhkan dengan sistem remunerasi dan
penghargaan yang tepat.
E.

Perjalanan Panjang menuju Budaya Organisasi Pemerintahan yang
Amanah

19. Perubahan budaya organisasi adalah ibarat perjalan panjang yang
melelahkan dan merupakan upaya yang bersifat incremental, tidak bisa
dicapat melalui gebrakan revolusioner. Budaya organisiasi paternalisitik
dan sentralistik, misalnya, tidak serta merta berhasil berubah dengan
menjungkir balikkan pemerintah yang berkuasa, seperti yang sedang
kitaalami selama beberapa tahun ini.
20. Organisasi yang ingin merubah budayanya harus berani menempuh
jalan yang tidak selalu lurus, dari kondisi stabil, melalui turbulence atau
bahkan chaos, untuk mencapai penyesuaian dengan nilai-nilai, normanorma, perilaku dan simbol-simbol budaya baru. Organiisasi harus
disipkan untuk selalu adaptif terehadap perubahan-perubahan, harus
berani bereksperimen, harus berani gagal dan harus dapat
menyesuaikan diri dengan unsur-unsur budaya baru, yang ditelakkan
oleh pimpinan organisasi.
21. Walaupun sudah dilakukan dengan komitmen yang tinggi serta program
yang benar, selalu ada resiko perubahan budaya organisasi tidak
berjalan seperti diharapkan, atau dalam kakus sekstrim bertentangan
dengan arah yang diinginkan. Perubahan budaya organisasi adalah
proses panjang dan mahal yang tidak ada jaminan akan sukses. Minimal
diperlukan waktu 5 sampai 10 tahun untuk merubah budaya organisasi
dengan sekala seperti Republik Indonesia atau pemerintah provinsi,
kabuaten dan kota. Karena itu strategi yang diajurkan oleh para ahli
(Morgan, 1996dan Toolpack, 2001) adalah perubahan secara bertahap
dan gradual. Memang kurang revolusioner, kurang radikal tetapi lebih
aman.
.
Yogyakarta, 22 September 2005

5

More Related Content

What's hot

Refomasi pentadbiran awam
Refomasi pentadbiran awamRefomasi pentadbiran awam
Refomasi pentadbiran awamemzeka1987
 
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN ISLAM DI INDONESIA
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN  ISLAM DI INDONESIAPEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN  ISLAM DI INDONESIA
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN ISLAM DI INDONESIAAn Nisbah
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiEly Goro Leba
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Eka Yulianto
 
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...rianafitri1
 
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...Eka Yuliani
 
Implementasi Good Governance
Implementasi Good GovernanceImplementasi Good Governance
Implementasi Good GovernanceSanti Maodia
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...hendramarthafauzy
 
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...yusuf Arrasyid
 
Internet maksud integriti dan perlaksanaannya
Internet maksud integriti dan perlaksanaannyaInternet maksud integriti dan perlaksanaannya
Internet maksud integriti dan perlaksanaannyaputraasmara7482
 

What's hot (16)

Refomasi pentadbiran awam
Refomasi pentadbiran awamRefomasi pentadbiran awam
Refomasi pentadbiran awam
 
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN ISLAM DI INDONESIA
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN  ISLAM DI INDONESIAPEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN  ISLAM DI INDONESIA
PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN ISLAM DI INDONESIA
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
 
02 birokrasi
02 birokrasi02 birokrasi
02 birokrasi
 
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
 
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
 
Administrasi pembangunan
Administrasi pembangunanAdministrasi pembangunan
Administrasi pembangunan
 
Implementasi Good Governance
Implementasi Good GovernanceImplementasi Good Governance
Implementasi Good Governance
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
 
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
 
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
BE & GG, m, yusuf ar rasyid uas, hapzi ali, good governance di pt surya toto ...
 
Internet maksud integriti dan perlaksanaannya
Internet maksud integriti dan perlaksanaannyaInternet maksud integriti dan perlaksanaannya
Internet maksud integriti dan perlaksanaannya
 
Etika Jabatan Publik
Etika Jabatan PublikEtika Jabatan Publik
Etika Jabatan Publik
 
Etika sektor publik
Etika sektor publikEtika sektor publik
Etika sektor publik
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
 

Viewers also liked

Daños que puede ocacionar el tener un tatuaje
Daños que puede ocacionar el tener un tatuajeDaños que puede ocacionar el tener un tatuaje
Daños que puede ocacionar el tener un tatuajeEstefaniaAyala2000
 
აბო თბილელის შინაარსი
აბო თბილელის შინაარსიაბო თბილელის შინაარსი
აბო თბილელის შინაარსიTeotatt
 
Stefano Yolaus Rivera Nieto
Stefano Yolaus Rivera NietoStefano Yolaus Rivera Nieto
Stefano Yolaus Rivera NietoStefano Rivera
 
Solidos cristalinos
Solidos cristalinosSolidos cristalinos
Solidos cristalinosEmil Diaz
 
Internet trends 2015
Internet trends 2015Internet trends 2015
Internet trends 2015sanaei
 
Dynamic routing EIGRP
Dynamic routing EIGRPDynamic routing EIGRP
Dynamic routing EIGRPKishore Kumar
 
Comentario fiestadelosabrazos2016
Comentario fiestadelosabrazos2016Comentario fiestadelosabrazos2016
Comentario fiestadelosabrazos2016alejandradanielasg
 
Daniel McHenry.A+CourseCertificate
Daniel McHenry.A+CourseCertificateDaniel McHenry.A+CourseCertificate
Daniel McHenry.A+CourseCertificateDaniel McHenry
 

Viewers also liked (17)

Horariosweb2016
Horariosweb2016Horariosweb2016
Horariosweb2016
 
Daños que puede ocacionar el tener un tatuaje
Daños que puede ocacionar el tener un tatuajeDaños que puede ocacionar el tener un tatuaje
Daños que puede ocacionar el tener un tatuaje
 
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
117099272 perilaku-hidup-bersih-sehat
 
54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah
 
აბო თბილელის შინაარსი
აბო თბილელის შინაარსიაბო თბილელის შინაარსი
აბო თბილელის შინაარსი
 
Stefano Yolaus Rivera Nieto
Stefano Yolaus Rivera NietoStefano Yolaus Rivera Nieto
Stefano Yolaus Rivera Nieto
 
Sathya resume - summary
Sathya   resume - summarySathya   resume - summary
Sathya resume - summary
 
Solidos cristalinos
Solidos cristalinosSolidos cristalinos
Solidos cristalinos
 
146841032 proposal-bak-air-bersih
146841032 proposal-bak-air-bersih146841032 proposal-bak-air-bersih
146841032 proposal-bak-air-bersih
 
Internet trends 2015
Internet trends 2015Internet trends 2015
Internet trends 2015
 
2016 aspie flyer
2016 aspie flyer2016 aspie flyer
2016 aspie flyer
 
RESUME - Final 2.0
RESUME - Final 2.0RESUME - Final 2.0
RESUME - Final 2.0
 
Comic
ComicComic
Comic
 
Dynamic routing EIGRP
Dynamic routing EIGRPDynamic routing EIGRP
Dynamic routing EIGRP
 
2010
20102010
2010
 
Comentario fiestadelosabrazos2016
Comentario fiestadelosabrazos2016Comentario fiestadelosabrazos2016
Comentario fiestadelosabrazos2016
 
Daniel McHenry.A+CourseCertificate
Daniel McHenry.A+CourseCertificateDaniel McHenry.A+CourseCertificate
Daniel McHenry.A+CourseCertificate
 

Similar to 124856874 membangun-budaya-birokrasi

Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi WibowoPendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi WibowoRiyoko Yudhi Wibowo
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Hanifmaruf19
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadiMea Meong
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...Ipung Sutoyo
 
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...Friska Siahaan
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...Rizki Aditama
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptxsaptofs2
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...Rudy Harland
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governanceAsvif Ma'rufah
 
Pelan integriti nasional
Pelan integriti nasionalPelan integriti nasional
Pelan integriti nasionalfifiusm
 
Pengetahuan good governance
Pengetahuan good governancePengetahuan good governance
Pengetahuan good governancenovychalimi
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...Hendri Sivilianto
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governancecelinatavi
 

Similar to 124856874 membangun-budaya-birokrasi (20)

Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi WibowoPendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
 
Good government (kel 10)
Good government (kel 10)Good government (kel 10)
Good government (kel 10)
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
 
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: The Corporate Culture...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governance
 
Manpem
ManpemManpem
Manpem
 
Pelan integriti nasional
Pelan integriti nasionalPelan integriti nasional
Pelan integriti nasional
 
Pengetahuan good governance
Pengetahuan good governancePengetahuan good governance
Pengetahuan good governance
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
 
ppt birokrasi.ppt
ppt birokrasi.pptppt birokrasi.ppt
ppt birokrasi.ppt
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

124856874 membangun-budaya-birokrasi

  • 1. MEMBANGUN BUDAYA BIROKRASI UNTUK GOOD GOVERNANCE Lokakarya Nasional Reformasi Birokrasi Diselenggarakan Kantor Menteri Negara PAN 22 September 2005 Prof. Dr. Sofian Effendi A. Pendahuluan 1. Pada 2004 Asian Development Bank dan Kemitraan untuk Reformasi Tata Pemerintahan di Indonesia (Partnership for Governance Reform in Indonesia) menerbitkan Laporan Tata Pemerintahan Negara Indnesia. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa tiga tujuan reformasi tata pemerintahan yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia yakni, penataan struktur pemerintahan negara, desentralisasi pemerintahan, dan reformasi keuangan negara, telah berjalan cukup lancar tetapi belum berhasil seperti diharapkan. 2. Skala reformasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia dinilai cukup luas cakupannya, bahkan dipandang terlalu luas dan terlalu cepat dari yang pernah dijalankan oleh banyak negara-negara di dunia. Indonesia juga dipandang telah melakukan perubahan radikal dalam tata hubungan antara pusat dan daerah melalui program desentralisasi pemerintahan yang belum pernah ditempuh oleh negara mana pun di dunia. 3. Tetapi mengapa reformasi pemerintahan negara yang demikian luas jangkauannya dan begitu radikal perubahannya belum berhasil menciptakan good governance yang mampu membawa Indonesia keluar dari multi krisis yang sudah melanda bangsa ini sejak 1998? Mengapa kita belum seberhasil Muangthai dan Korea Selatan yang telah mampu keluar dari krisis ekonomi yang sebenarnya lebih parah? 4. Ada beberapa faktor penyebab, yang paling utama adalah karena Pemerintah Indonesia sejak Pemerinthan Orde Baru melaksanakan reformasi birokrasi hanya setengah hati. Reformasi gaji, misalnya, hanya secara parsial dengan hanya menaikkan 5 – 10 persen dari gaji pokok, tanpa kerangka konseptual yang solid, dengan mengaitkan gaji dengan kinerja serta dengan memperbadingkan dengan skala gaji sektor swasta. Perubahan budaya organisasi juga kurang mendapat perhatian serius, padahal tanpa perubahan budaya organisasi, tidak mungkin tata pemerintahan negara yang amanah dapat dikembangkan. B. Tata Pemerintahan Amanah
  • 2. 5. Dalam kamus, istilah “government” dan “governance” seringkali dianggap memiliki arti yang sama yaitu cara menerapkan otoritas dalam suatu organisasi, lembaga atau negara. Government atau pemerintah juga adalah nama yang diberikan kepada entitas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara. 6. Istilah “governance” sebenarnya sudah dikenal dalam literatur administrasi dan ilmu politik hampir 120 tahun, sejak Woodrow Wilson memperkenalkan bidang studi tersebut kira-kira 1125 tahun yang lalu. Tetapi selama itu governance hanya digunakan dalam konteks pengelolaan organisasi korporat dan lembaga pendidikan tinggi. Wacana tentang “governance” dalam pengertian yang hendak kita perbincangkan pada pertemuan hari ini -- dan yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai tata-pemerintahan, penyelenggaraan pemerintahan atau pengelolaan pemerintahan -- baru muncul sekitar 15 tahun belakangan ini, terutama setelah berbagai lembaga pembiayaan internasional mempersyaratkan “good governance” dalam berbagai program bantuannya. Oleh para teoritisi dan praktisi administrasi negara Indonesia, term “good governance” telah diterjemahkan menjadi penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo), tatapemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang baik dan bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan secara sempit sebagai pemerintahan yang bersih. 7. Perbedaan paling pokok antara konsep “government” dan “governance” terletak pada bagaimana cara penyelenggaraan otoritas politik, ekonomi dan administrasi dalam pengelolaan urusan suatu bangsa. Konsep “pemerintahan” berkonotasi peranan pemerintah yang lebih dominan dalam penyelenggaran berbagai otoritas tadi. Sedangkan dalam governance mengandung makna bagaimana cara suatu bangsa mendistribusikan kekuasaan dan mengelola sumberdaya dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan kata lain, dalam konsep governance terkandung unsur demokratis, adil, transparan, rule of law, partisipatiof dan kemitraan. Mungkin difinisi yang dirumuskan IIAS adalah yanag paling tepat meng-capture makna tersebut yakni “the process whereby elements in society wield power and authority, and influence and enact policies and decisions concerning public life, economic and social development.” 8. OECD pada 1992, telah menggunakan keruntuhan Sovyet Uni, sebagai momentum untuk membenarkan sistem ideologi liberal yang intinya adalah: (1) penghargaan terhadap HAM, (2) demokrasi, (3) penegakan Rule of Law, (4) Pasar bebas dan (5) Perhatian terhadap lingkungnan. Sejak itu pula good governance di negara penerima bantuan dijadikan salah satu persyaratan oleh lembaga penyedia keuangan internasional. 9. Ada tiga pilar pokok yang mendukung kemampuan suatu bangsa dalam melaksanakan good governance, yakni: pemerintah (state), civil society (masyarakat adab, masyarakat madani, masyarakat sipil), dan masyarakat pengusaha. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan 2
  • 3. bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi dan administrasi ketiga unsur tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang sinerjik dan setara. Interaksi dan kemitraan seperti itu biasanya baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan (trust), transparansi, partisipasi, serta tata aturan yang jelas dan pasti, Good governance yang sehat juga akan berkembang sehat dibawah kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi yang jelas. 10. Bagaimana kondisi good governance di Indonesia? Berbagai assessment yanbg diadakan oleh lembaga-lembaga internasional selama ini menyimpulkan bahwa Indonesia samapi saat ini belum pernah mampu mengambangkan good governance. Mungkin karena alasan itulah Gerakan Reformasi yang digulirkan oleh para mahasiswa dari berbagai kampus telah menjadikan Good Governance, walaupun masih terbatas pada Pemberantasan Praktek KKN (Clean Governance). Namun, hingga saat ini salah satu tuntutan pokok dari Amanat Reformasi itupun belum terlaksana. Kebijakan yang tidak jelas, penempatan personl yang tidak kredibel, enforcement menggunakan, sertra kehidupan politik yang kurang berorientasi pada kepentingnan bangsa telah menyebabkan dunia bertanya apakah Indonesia memang serius melaksanakan good governance? 11. Tidak perlu disanggah lagi bahwa Indonesia Masa Depan yang kita citacitakan amat memerlukan Good Governance agar kita dapat menyelenggarakan pemerintahan negara sesuai dengan praktek-praktek yang diterima secara internasional. Namun, perumusan praktek-praktek tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan dengan sangat memperhatikan budaya dan kondisi bangsa Indonesia. Jangan terjadi, Indonesia kemudian semakin terjerumus kedalam jebakan negara asing atau lembaga internasional dalam pemilihan bentuk penyelenggaraan pemerintahan negara, hubungan antara pusat dan daerah, serta dalam pengelolaan keuangan negara. B. BUDAYA ORGANISASI UNTUK MENDUKUNG GOOD GOVERNANCE 12. Di muka sudah saya singgung serba sedikit bahwa salah satu penyebab kurang berhasilnya reformasi administrasi untuk mendukung penyelenggaraan tata pemerintahan amanah karena Pemerintah tidak menaruh perhatian yang serius terhadap perubahan budaya organisasi. Selanjutnya ada dua pertanyaan yang perlu dijawab mengenai hal ini. Pertama, apa yang dimaksudkan budaya organisasi? Kedua, bagaimana mengubah budaya organisasi 13. Budaya organisasi amat besar pengaruhnya pada keberhasilan dan mati hidup sebuah organisasi. Karena itulah perusahaan bersedia mengeluarkan dana yang amat besar untuk mengubah budaya perusahaan (corporate culture) agar selalu sesuai dengan lingkungannya yang selalu berubah dengan cepat. Sebaliknya, birokrasi pemerintahan negara kurang punya perhatian terhadap perubahan lingkungan karena dua alasan. Pertama, secara konseptual ketika Max 3
  • 4. Weber, sarjana sosiologi Jerman merumuskan konsep birkrasi kira-kira 140 tahun yang lalu, organisasi birokratis diasumsikan sebagai bentuk organsasi yang cocok untuk lingkungan yang stabil dan untuk menjalankan tugas-tugas yang bersifat massif tetapi redundant. Dengan demikian bentuk dan budaya organisasi harus berubah bila tugas organisasi dan lingkungannya berubah. 14. Budaya organisasi adalah semua ciri yang menunjukkan kepribadian suatu organisasi: keyakinan bersama, nilai-nilai dan perilaku-perlaku yang dianut oleh semua anggota organisasi. Budaya organisasi adalah tradisi yang sangat sukar diubah. Dalam bukunya “Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi”, Djokosantoso Mulyono mendifinisikan budaya organisasi sebagai “sistim nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi, yang dipelajari, diterapkan dan dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berprilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. 15. Nilai-nilai dan perilaku yang diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahan amanah antara lain adalah: demokratis, adil, costconsious, transparan, akuntabel. Semuanya ini sebenarnya terangkum dalam konsep budaya FAST yang disebarluaskan oleh Ary Ginandjar yaitu: fathonah, amanah, siddiq dan tabligh. 16. Pada organisasi baru, membangun budaya organisasi yang sesuai dengan misinya lebih mudah melakukannya. Tetapi dalam organiisasi kementerian dan lembaga non-departemen di pusat dan dinas serta lembaga non-dinas di daerah, nilai dan perilaku sudah berkembang menjadi tradisi yang sukar berubah. Saya pribadi mengalami sendiri betapa sukar merubah budaya organisasi UGM dari PTN yang sudah berusia 56 tahun menjadi perguruan tinggi otonom. Mahasiswa, pegawai dan dosen, serta masyarakat umum termasuk media massam bersamasama mau pun sendiri-sendiri selalu “menentang” langkah-langkah yang kami ambil untuk mengejar ketertinggalan UGM dari PT luar negeri. Budaya UGM harus berubah agar dapat merealisasikan visinya menjadi “Universitas peneliian bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka, serta berorientasi pada kepentingan bangsa dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.” D. Bagaimana Mengubah Budaya Organisasi 17. Peter Bijur (2001) menganggap syarat yang paling utama untuk menjamin keberhasilan upaya perubahan budaya organisasi adalah kepemimpinan yang kuat (strong leadership) baik dalam kemampuan memimpin mau pun dalam ketajaman visinya. Saya kira secara nasional ini yang menjadi kendala utama kita. 18. Selanjutnya, ada 5 faktor yang penting untuk mensukseskan perubahan budaya organisasi yaitu: 4
  • 5. a. Nilai-nilai yang mendukung pencapaian visi yang telah ditetapkan; b. Motivasi yang mampu memobiliasi dukungan untuk perubahan; c. Ide dan Strategi yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang mampu menyuburkan kebersamaan dalam perumusan ide-ide dan strategi untuk mendorong perubahan; d. Tujuan yang jelas serta selalu dikomunikasikan kepada para anggota organisasi; e. Etik kinerja yang ditumbuhkan dengan sistem remunerasi dan penghargaan yang tepat. E. Perjalanan Panjang menuju Budaya Organisasi Pemerintahan yang Amanah 19. Perubahan budaya organisasi adalah ibarat perjalan panjang yang melelahkan dan merupakan upaya yang bersifat incremental, tidak bisa dicapat melalui gebrakan revolusioner. Budaya organisiasi paternalisitik dan sentralistik, misalnya, tidak serta merta berhasil berubah dengan menjungkir balikkan pemerintah yang berkuasa, seperti yang sedang kitaalami selama beberapa tahun ini. 20. Organisasi yang ingin merubah budayanya harus berani menempuh jalan yang tidak selalu lurus, dari kondisi stabil, melalui turbulence atau bahkan chaos, untuk mencapai penyesuaian dengan nilai-nilai, normanorma, perilaku dan simbol-simbol budaya baru. Organiisasi harus disipkan untuk selalu adaptif terehadap perubahan-perubahan, harus berani bereksperimen, harus berani gagal dan harus dapat menyesuaikan diri dengan unsur-unsur budaya baru, yang ditelakkan oleh pimpinan organisasi. 21. Walaupun sudah dilakukan dengan komitmen yang tinggi serta program yang benar, selalu ada resiko perubahan budaya organisasi tidak berjalan seperti diharapkan, atau dalam kakus sekstrim bertentangan dengan arah yang diinginkan. Perubahan budaya organisasi adalah proses panjang dan mahal yang tidak ada jaminan akan sukses. Minimal diperlukan waktu 5 sampai 10 tahun untuk merubah budaya organisasi dengan sekala seperti Republik Indonesia atau pemerintah provinsi, kabuaten dan kota. Karena itu strategi yang diajurkan oleh para ahli (Morgan, 1996dan Toolpack, 2001) adalah perubahan secara bertahap dan gradual. Memang kurang revolusioner, kurang radikal tetapi lebih aman. . Yogyakarta, 22 September 2005 5