SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS : METODE STATISTIK 
STATISTIK 
OLEH: 
WA ODE HUSNI 
(91304041) 
JURUSAN 
AGROTEKNOLOGI 
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN 
(STIP) WUNA 
2014
STATISTIK 
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, 
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah 
ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda 
dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang 
statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari 
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; 
ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan 
teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan 
probabilitas. 
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya 
astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun 
di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk 
berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur 
SEJARAH 
yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah 
prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta 
hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, 
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan. 
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum 
collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus"). 
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk 
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan 
mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi 
pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair 
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika 
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif 
dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang 
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat. 
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang 
dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas 
digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh 
kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), 
Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel 
berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh 
semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang 
ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh 
statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti 
ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika. 
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, 
tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait 
dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika
sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam 
departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika. 
Beberapa kontributor statistika yaitu sebagai berikut: 
 Carl Gauss 
 Blaise Pascal 
 Sir Francis Galton 
 William Sealey Gosset (dikenal dengan sebutan "Student") 
 Karl Pearson 
 Sir Ronald Fisher 
 Gertrude Cox 
 Charles Spearman 
 Pafnuty Chebyshev 
 Aleksandr Lyapunov 
 Isaac Newton 
 Abraham De Moivre 
 Adolph Quetelet 
 Florence Nightingale 
 John Tukey 
 George Dantzig 
 Thomas Bayes 
KONSEP DASAR 
Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang digunakan dalam penelitian 
khususnya dlam pengujian hipotesis.[1] Dalam mengaplikasikan statistika terhadap 
permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. 
Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun 
benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang 
berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu. 
Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. 
Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika 
seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, 
yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk 
menggeneralisasi seluruh populasi. 
Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) 
dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi 
secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat 
dinamakan teknik sampling. 
Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya hal 
terlihat banyak digunakannya uji statistika yang mengambil dasar pada sebaran peluang. 
Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang 
menggunakan teori probabilitas dan analisis matematika untuk mendapatkan dasar-dasar teori 
statistika.
Ada dua macam statistika, yaitu: 
 Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) 
atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi 
standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran 
sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. 
 Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan 
keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan 
estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan 
hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya. 
Metode Statistika 
Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama 
mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat 
perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan. 
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi 
perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang 
sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah 
nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur 
dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan 
suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen). 
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. 
Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi 
gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei. 
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya 
teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen. 
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan 
dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran 
masyarakat, dan industri. 
TIPE PENGUKURAN 
Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu nominal, ordinal, 
interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang 
berbeda dalam pengolahan statistiknya. 
 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris, 
misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit. 
 Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya 
pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna. 
 Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga 
titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan suhu dalam 
Celcius. 
 Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat 
digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.
Teknik-teknik statistika 
Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara 
lain: 
 Analisis regresi dan korelasi 
 Analisis varians (ANOVA) 
 khi-kuadrat 
 Uji t-Student 
Statistika Terapan 
Bebebarapa ilmu pengetahuan menggunakan statistika terapan sehingga mereka 
memiliki terminologi yang khusus. Disiplin ilmu tersebut antara lain: 
 Aktuaria (penerapan statistika dalam bidang asuransi) 
 Biostatistika atau biometrika (penerapan statistika dalam ilmu biologi) 
 Statistika bisnis 
 Ekonometrika 
 Psikometrika 
 Statistika sosial 
 Statistika teknik atau teknometrika 
 Fisika statistik 
 Demografi 
 Eksplorasi data (pengenalan pola) 
 Literasi statistik 
 Analisis proses dan kemometrika (untuk analisis data kimia analis dan teknik kimia) 
Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang ilmu. Kegunaannya 
bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, 
merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. 
Statistika, karena sifatnya yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa 
diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas. 
POPULASI (STATISTIKA) 
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik 
yang sama dan menjadi objek inferensi. Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua 
konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, 
sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi 
(pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili 
populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili 
populasi yang lain. 
Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata. 
Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang 
dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya (expected value).
SAMPEL (STATISTIK 
Deskripsi pengambilan sampel pada statistik 
Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; 
dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. 
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan 
gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel 
yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita 
dan tidak acak (non-random)/non-probabilita. 
Acak (Random sampling) 
Acak (Random sampling) artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan 
dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.Tidak ada intervensi tertentu dari 
peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki 
kelebihan dan kelemahan tersendiri. 
Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling) 
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau 
tabel angka random.Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi 
angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. 
Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel 
dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.[3] Kelebihan dari 
pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan 
anggota sampel dan kemampuan menghitung standard error.Sedangkan,kekurangannya 
adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan 
merepresentasikan populasi secara tepat. 
Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling) 
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang 
interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 
populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval 
pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval 
selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan 
hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah
tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap 
keragaman populasi heterogen. 
Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling) 
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu 
dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan 
acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada 
populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki 
informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang 
ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata. 
Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling) 
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area 
memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah 
lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. 
Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya 
dalam area-area tertentu. 
Tidak acak (Non-random sampling) 
Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak dimana masing-masing 
anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi 
tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan 
penelitiannya. 
Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling) 
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan 
siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya reporter televisi mewawancarai warga yang 
kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam 
pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden 
memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti. 
Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling) 
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh 
peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah 
ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh 
anggota populasi. 
Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling) 
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan 
tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari 
peneliti dapat terpenuhi.Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan 
variasi yang ada. 
Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan 
responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan 
menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden 
berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah 
anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah 
bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah 
memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

More Related Content

What's hot (15)

Biostatistika
BiostatistikaBiostatistika
Biostatistika
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas statistika 3
Tugas statistika 3Tugas statistika 3
Tugas statistika 3
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
 
Sejarah statistik
Sejarah statistikSejarah statistik
Sejarah statistik
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
2. ruang lingkup, data, sumber data statistik
 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
 
1 s.d 4
1 s.d 41 s.d 4
1 s.d 4
 
Stat pro modul_1
Stat pro modul_1Stat pro modul_1
Stat pro modul_1
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Statistik & Probabilitas
Statistik & ProbabilitasStatistik & Probabilitas
Statistik & Probabilitas
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Statistik dapat diaratikan dalam pengertian yang sempit dan luas
Statistik dapat diaratikan dalam pengertian yang sempit dan luasStatistik dapat diaratikan dalam pengertian yang sempit dan luas
Statistik dapat diaratikan dalam pengertian yang sempit dan luas
 

Viewers also liked (18)

Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah simbiosis nur lianti
Makalah simbiosis  nur liantiMakalah simbiosis  nur lianti
Makalah simbiosis nur lianti
 
Siklus asam sitrat
Siklus asam sitratSiklus asam sitrat
Siklus asam sitrat
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Makalah shalat 2
Makalah shalat 2Makalah shalat 2
Makalah shalat 2
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
Makalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomiMakalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomi
 
Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah perangkat keras
Makalah perangkat kerasMakalah perangkat keras
Makalah perangkat keras
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesiaMakalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungMakalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 

Similar to Metode Statistik

Materi 12 # hakikat statistika
Materi 12 # hakikat statistikaMateri 12 # hakikat statistika
Materi 12 # hakikat statistikaAhmad Kurnia
 
01 - Pengantar Statistika.pdf
01 - Pengantar Statistika.pdf01 - Pengantar Statistika.pdf
01 - Pengantar Statistika.pdfElvi Rahmi
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahNurdiana Diana
 
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang Ilmu
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang IlmuPengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang Ilmu
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang IlmuYuva Lianda
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
1. Pengantar Statistik.pdf
1. Pengantar Statistik.pdf1. Pengantar Statistik.pdf
1. Pengantar Statistik.pdfJurnal IT
 
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docx
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docxStatistik Pendidikan Bahasa Arab.docx
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docxZukét Printing
 
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdf
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdfStatistik Pendidikan Bahasa Arab.pdf
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdfZukét Printing
 

Similar to Metode Statistik (20)

Materi 12 # hakikat statistika
Materi 12 # hakikat statistikaMateri 12 # hakikat statistika
Materi 12 # hakikat statistika
 
01 - Pengantar Statistika.pdf
01 - Pengantar Statistika.pdf01 - Pengantar Statistika.pdf
01 - Pengantar Statistika.pdf
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
tugas karya ilmiah tentang peran statistika
tugas karya ilmiah tentang peran statistikatugas karya ilmiah tentang peran statistika
tugas karya ilmiah tentang peran statistika
 
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang Ilmu
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang IlmuPengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang Ilmu
Pengertian statistik - Definisi, Jenis, Manfaat, Hingga Cabang Ilmu
 
1. pengantar statistik
1. pengantar statistik1. pengantar statistik
1. pengantar statistik
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
ilmu statistika
ilmu statistikailmu statistika
ilmu statistika
 
Tugas tik pribadi
Tugas tik pribadiTugas tik pribadi
Tugas tik pribadi
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 PendahuluanBab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
 
1. Pengantar Statistik.pdf
1. Pengantar Statistik.pdf1. Pengantar Statistik.pdf
1. Pengantar Statistik.pdf
 
Jaja
JajaJaja
Jaja
 
Jaja
JajaJaja
Jaja
 
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docx
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docxStatistik Pendidikan Bahasa Arab.docx
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.docx
 
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdf
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdfStatistik Pendidikan Bahasa Arab.pdf
Statistik Pendidikan Bahasa Arab.pdf
 
Probstat
ProbstatProbstat
Probstat
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (17)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Metode Statistik

  • 1. TUGAS : METODE STATISTIK STATISTIK OLEH: WA ODE HUSNI (91304041) JURUSAN AGROTEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI PERTANIAN (STIP) WUNA 2014
  • 2. STATISTIK Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur SEJARAH yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan. Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus"). Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika. Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika
  • 3. sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika. Beberapa kontributor statistika yaitu sebagai berikut:  Carl Gauss  Blaise Pascal  Sir Francis Galton  William Sealey Gosset (dikenal dengan sebutan "Student")  Karl Pearson  Sir Ronald Fisher  Gertrude Cox  Charles Spearman  Pafnuty Chebyshev  Aleksandr Lyapunov  Isaac Newton  Abraham De Moivre  Adolph Quetelet  Florence Nightingale  John Tukey  George Dantzig  Thomas Bayes KONSEP DASAR Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang digunakan dalam penelitian khususnya dlam pengujian hipotesis.[1] Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu. Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi. Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling. Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya hal terlihat banyak digunakannya uji statistika yang mengambil dasar pada sebaran peluang. Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematika untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.
  • 4. Ada dua macam statistika, yaitu:  Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.  Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya. Metode Statistika Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan. Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen). Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei. Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen. Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri. TIPE PENGUKURAN Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam pengolahan statistiknya.  Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris, misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.  Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna.  Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan suhu dalam Celcius.  Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.
  • 5. Teknik-teknik statistika Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain:  Analisis regresi dan korelasi  Analisis varians (ANOVA)  khi-kuadrat  Uji t-Student Statistika Terapan Bebebarapa ilmu pengetahuan menggunakan statistika terapan sehingga mereka memiliki terminologi yang khusus. Disiplin ilmu tersebut antara lain:  Aktuaria (penerapan statistika dalam bidang asuransi)  Biostatistika atau biometrika (penerapan statistika dalam ilmu biologi)  Statistika bisnis  Ekonometrika  Psikometrika  Statistika sosial  Statistika teknik atau teknometrika  Fisika statistik  Demografi  Eksplorasi data (pengenalan pola)  Literasi statistik  Analisis proses dan kemometrika (untuk analisis data kimia analis dan teknik kimia) Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang ilmu. Kegunaannya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika, karena sifatnya yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas. POPULASI (STATISTIKA) Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi. Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain. Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata. Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya (expected value).
  • 6. SAMPEL (STATISTIK Deskripsi pengambilan sampel pada statistik Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita. Acak (Random sampling) Acak (Random sampling) artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random.Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.[3] Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel dan kemampuan menghitung standard error.Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah
  • 7. tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen. Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu. Tidak acak (Non-random sampling) Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak dimana masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling) Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti. Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling) Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi. Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling) Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada. Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
  • 8. Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.