1. TUGAS : METODE STATISTIK
STATISTIK
OLEH:
WA ODE HUSNI
(91304041)
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
(STIP) WUNA
2014
2. STATISTIK
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah
ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda
dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang
statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data;
ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan
teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan
probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya
astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun
di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk
berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur
SEJARAH
yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah
prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta
hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum
collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi
pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif
dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang
dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas
digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi),
Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel
berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh
semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang
ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika,
tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait
dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika
3. sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam
departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
Beberapa kontributor statistika yaitu sebagai berikut:
Carl Gauss
Blaise Pascal
Sir Francis Galton
William Sealey Gosset (dikenal dengan sebutan "Student")
Karl Pearson
Sir Ronald Fisher
Gertrude Cox
Charles Spearman
Pafnuty Chebyshev
Aleksandr Lyapunov
Isaac Newton
Abraham De Moivre
Adolph Quetelet
Florence Nightingale
John Tukey
George Dantzig
Thomas Bayes
KONSEP DASAR
Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang digunakan dalam penelitian
khususnya dlam pengujian hipotesis.[1] Dalam mengaplikasikan statistika terhadap
permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi.
Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun
benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang
berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.
Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus.
Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika
seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi,
yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk
menggeneralisasi seluruh populasi.
Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan)
dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi
secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat
dinamakan teknik sampling.
Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya hal
terlihat banyak digunakannya uji statistika yang mengambil dasar pada sebaran peluang.
Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang
menggunakan teori probabilitas dan analisis matematika untuk mendapatkan dasar-dasar teori
statistika.
4. Ada dua macam statistika, yaitu:
Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan)
atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi
standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran
sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan
estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan
hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.
Metode Statistika
Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama
mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat
perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi
perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang
sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah
nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur
dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan
suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji.
Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi
gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya
teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan
dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran
masyarakat, dan industri.
TIPE PENGUKURAN
Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang
berbeda dalam pengolahan statistiknya.
Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris,
misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.
Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya
pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna.
Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga
titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan suhu dalam
Celcius.
Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat
digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.
5. Teknik-teknik statistika
Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara
lain:
Analisis regresi dan korelasi
Analisis varians (ANOVA)
khi-kuadrat
Uji t-Student
Statistika Terapan
Bebebarapa ilmu pengetahuan menggunakan statistika terapan sehingga mereka
memiliki terminologi yang khusus. Disiplin ilmu tersebut antara lain:
Aktuaria (penerapan statistika dalam bidang asuransi)
Biostatistika atau biometrika (penerapan statistika dalam ilmu biologi)
Statistika bisnis
Ekonometrika
Psikometrika
Statistika sosial
Statistika teknik atau teknometrika
Fisika statistik
Demografi
Eksplorasi data (pengenalan pola)
Literasi statistik
Analisis proses dan kemometrika (untuk analisis data kimia analis dan teknik kimia)
Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang ilmu. Kegunaannya
bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses,
merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data.
Statistika, karena sifatnya yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa
diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas.
POPULASI (STATISTIKA)
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik
yang sama dan menjadi objek inferensi. Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua
konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel,
sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili
populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili
populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata.
Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang
dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya (expected value).
6. SAMPEL (STATISTIK
Deskripsi pengambilan sampel pada statistik
Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti;
dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan
gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel
yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita
dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.
Acak (Random sampling)
Acak (Random sampling) artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan
dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.Tidak ada intervensi tertentu dari
peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki
kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau
tabel angka random.Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi
angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas.
Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel
dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.[3] Kelebihan dari
pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan
anggota sampel dan kemampuan menghitung standard error.Sedangkan,kekurangannya
adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan
merepresentasikan populasi secara tepat.
Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang
interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000
populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval
pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval
selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan
hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah
7. tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap
keragaman populasi heterogen.
Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu
dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan
acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada
populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki
informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang
ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area
memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah
lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.
Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya
dalam area-area tertentu.
Tidak acak (Non-random sampling)
Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak dimana masing-masing
anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi
tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
penelitiannya.
Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan
siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya reporter televisi mewawancarai warga yang
kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam
pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden
memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.
Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh
peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah
ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh
anggota populasi.
Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan
tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari
peneliti dapat terpenuhi.Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan
variasi yang ada.
Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
8. Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan
responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan
menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden
berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah
anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah
bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah
memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.