Dokumen tersebut merupakan makalah tentang statistika yang membahas pengertian statistika, pembagian statistika menjadi statistika deskriptif dan inferensi, cara pengumpulan data melalui sensus dan sampling, serta penyajian data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan gambar.
1. MAKALAH
STATISTIKA
Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Indrya Mulyanigsih M.pd
Matematika C-II
Nurdiana
(14121510617)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir dalam tiap bidang baik pemerintahan, pendidikan, perekonomian,
perindurtrian, atau lainnya akan menghadapi persoalan yang diantaranya
dinyatakan dengan angka-angka. Kumpulan angka-angka ini biasanya disusun
dalam tabel atau daftar disertai diagram atau grafik. Kumpulan angka-angka
mengenai suatu masalah yang dapat memberi gambaran mengenai masalah
tersebut dinamakan statistik. Seperti statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik
pendidikan, dan lain-lain. Statistik juga diartikan ukuran yang dihitung dari
sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu.
Statistika adalah pengetahuan yang berhungan dengan cara-cara
pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisan,
penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan
penganalisisan yang dilakukan. Bagian statistika yang berhubungan dengan
pembuatan kesimpulan mengenai populasi dinamakan statistika induktif, sedang
bagian lainnya dinamakan statistika deskriptif.
Populasi sering diartikan kesatuan persoalan secara menyeluruh yang
sudah ditentukan batasnya secara. Sedangkan sampel adalah bagian yang diambil
dari populasi yang dianggap mewakili populasi atau karakteristiknya dianggap
mewakili populasi.
3. B. Rumusan Masalah
1. Apaka statistika itu ?
2. Bagaimana cara dalam mengumpulkan data ?
3. Bagaimanakah cara penyajian data ?
4. Apasajakah pembagian statistik ?
5. Bagaimanakah cara pengambilan sampel ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian statistika
2. Mahasiwa memahami manfaat dari statistika
3. Mahasiswa mampu memahami penyajian data
4. Mahasiwa mampu memahami pembagian statistika
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistik
Kata statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara
atau untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Pada
awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk
suatu daerah atau suatu negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula,
kumpulan angka yang dibuthkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa
masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal
yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk
pemerintahan saja tetapi telah mengambil bagian di berbagai bidang kehidupan,
termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti
ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan pendidikan.
Berikut beberapa pengertian statistik sesuai dengan perkembangannya.
1. Pengertian Pertama
Statistik adalah sekumpulan angka yang menerangkan sesuatu, baik
angka yang belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang
sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.
2. Pengertian Kedua
Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan,
pengolahan, analisis, serta penafsiran datayang terdiri dari angka-angka.
5. 3. Pengertian Ketiga
Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data
atau hasil pengamatan.1
Dari pengertian kedua dan ketiga diatas, satistik sudah diartikan dalam
arti yang luas dan sudah merupakan suatu metode atau ilmu, yaitu metode atau
ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penganalisisan,
penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang ada.
Menurut Sudjana (2003:3), statistik adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan penganalisisannya,
dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yan
dilakukan.
B. Pembagian Statistik
Didasarkan atas pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensi.
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang
mempelajari cara-cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah
dipahami.
Statistik deskriptif hanya berhungan dengan hal menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan dan
fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan
keadaan, gejala ,atau persoalan.berikut contoh-contoh pernyataan yang
termasuk dalam cakupan statistik deskriptif.
1
Hasan,Iqbal.2003.Pokok-pokok Materi Statistik 1.Bumi Aksara: Jakarta.
6. a. Sekurang-kurangya 10 % dari semua kebakaran disebuah kota tertentu
yang dilaporkan tahun lalu diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja
yang tidaj bertanggung jawab.23
b. Sebanyak 50% diantara semua pasien yang menerima suntikan obat
tertentu, ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebut.
Penarikan kesimpulan pada statistik desriptif (jika ada) hanya ditunjukan
pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasanya,
statistikdeskriptif mencakup hal berikut.
1 Distribusi frekuensi beserta bagian-bagianya, seperti :
a Grafik distribusi (histrogram, poligon, frekuensi, dan ogif).
b Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil,.
c Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan
baku, dan sebagainya).
2 Angka indeks.
3 Time series berkala.
4 Kolerasi dan regresi sederhana.
2. Statistik inferensi
Statistik inferensi atau statistik induktif adalah bagian dari statistik
yang mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang
berlaku secara umum dari data yang telah tersedia.
Statistik inferensi berhubungan dengan pendugaan populasi dan
pengujian hipotesis dari suati data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata
lain, statistik inferensi berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau
kejadian. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan
statistik inferensi.
2
Ibid..,20
3
Sudjana. 1996. “Metoda Statistika”. Bandung : PT Tarsito.
7. a. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak
dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-
tahun yang akan datang.
b. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis arabica
kurang dari 30 % akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis4
tersebut di akhir tahun nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu
kilogramnya.
5
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensi ini merupakan generalisasi
dari suatu populasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang
lingkup bahasanya, maka statistik inferensi mencakup :
1 Probabilitas atau teori kemungkinan,
2 Distribusi teoritis,
3 Sampling dan distribusi sampling,
4 Pendugaan populasi atau teori populasi,
5 Uji hipotesis,
6 Analisis kolerasi dan uji signifikansi, dan
7 Analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistik inferensi sebenarnya merupakan kelanjutan
dari statistik deskriptif.
C. Pengumpulan Data
4
Supranto,J. Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan
Penerbit : PT. Gramedia, Jakarta (1981).
5
Ibid.,61
8. Di dalam statistik dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus
dan sampling. Sensus adalah cara pengumpulan data kaklu seluruh elemen
populasi diselidiki satu per satu. Sensus merupakan cara pengumpulan data yang
menyeluruh. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data
yang sebenarnya (true value), atau sering sering disebut parameter. Misalnya,
hasil sensus 1980 memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia
(jumlahnya menurut jenis kelamin, jumlahnya menurut lapangan kerja, jumlahnya
menurut agama, pendidikan), dan sensus pegawai negeri 1973 memberikan data
sebenarnya mengenai jumlahnya menurut pendidikan, menurut masa kerja,
menurut golongan, menurut pusat dan daerah, dan lain sebagainya.
Perlu diperhatikan, bahwa sensus itu mahal biayanya yang memerlukan
banyak tenaga dan waktu yang lama. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karena
itu menurut rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), kepada negara
anggota, sensus penduduk cukup sekali dalam 10 tahun.
Sampling adalah cara pengumpulan data, kalau yang diselidiki adalah
sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan
data perkiraan (estimate value). Jadi kalau dari 1000 perusahaan, akan diselidiki
hanya 100 saja, maka hasil penyelidikan dari 100 perusahaan tersebut merupakan
suatu perkiraan.
D. Cara Pengambilan Sampel
Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sampel yaitu, cara acak
(random), dan bukan acak (non random).
a. Cara acak, adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi
untuk menjadi anggota sampel, pemilihan dilakukan sedemikian rupa
sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Pemilihan dapat dilakukan dengan lotere/
undian atau kalu sudah elemennya ribuan perlu kita gunakan tabel angka
9. acak, yaitu suatu daftar angka yang sudah dibuat sedemikian rupa
sehingga kalu digunakan akan menjamin pemilihan secara acak. Cara ini
disebut obyektif karena tidak pilih kasih. Samplingnya disebut probability
sampling, artinya setiap elemen mempunyai probabilitas (kemungkinan)
yang sama untuk dipilih.
b. Cara bukan acak, adalah suatu cara pemilihan elemen-elemen dari
populasi untuk menjadi anggota sampel kalau setiap elemen tidak
mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara bukan acak lebih
bersifat subyektif dan samplingnya disebut nonprobability sampling,
artinya setiap elemen tidak mempunyai probabilitas yang sama untuk
dipilih.
E. Penyajian Data
Data yang dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk :
a. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan
perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-
batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang
terpisah.
10. Contoh data nilai matematika siswa dari 20 anak :
Sedangkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
No Nama Jenis
kelamin
Nilai
tugas/praktek
1 Adi Pratama L 75
2 Aef Saeful Bahri L 78
3 Arom Radianto L 80
4 Asep Saripudin L 82
5 Bantiar L 85
6 Dadi Hardadi L 80
7 Devi Fitriah P 82
8 Diana oktapiani P 78
9 Didin Arizal L 78
10 Dini Sriwijayanti P 80
11 Disza Laras Anugrah P 82
12 Iing ihsanudin L 75
13 Iis Komalasari P 77
14 Iwan Trisnawan L 82
15 Jehan Ramdani L 82
16 Jeni Juniati P 78
17 Juli L 77
18 Kiki Rizky Fauzy L 80
19 Lina Riswani P 85
20 Megawati P 74
11. b. Diagram Garis
Diagram garis adalah grafik data yang berupa garis, diperoleh dari
beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang Certacius
(sumbu X dan sumbu Y).
Contoh :6
6
Supranto,J. Metode Riset
Lembaga Penerbit FE-UI,1986, cetakan keempat, hal.34 s/d 44.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
74-76 77-79 80-82 83-85
9
6
3
2
12. c. Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan
menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari
daerah lingkaran menunjukan bagian-bagian atau persentase dari
keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu
ditentukan besarnya presentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Berikut contoh diagram lingkaran mengenai alat transportasi :
7
7
Ibid., hal. 15
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
74-76 77-79 80-82 83-85
13. d. Diagram Gambar atau Pitogram
Diagram gambar menunjukan keterangan dengan gambar atau
lambang yang digunakan sebagai satuan ukuran.
Contoh dalam menentukan jumlah penduduk suatu kelurahan “A”
sebanyak 3.000 orang dan tingkat pendidikannya ditunjukkan pada tabel
berikut.
Pendidikan Jumlah
SD 300 orang
SMP 600 orang
SMA/SMK 1.200 orang
Perguruan Tinggi 900 orang
Transportasi
Bus
Mobil
Motor
sepeda
jalan kaki
14. 8
Data pada tabel diatas dapat disajikan dengan diagram gambar atau
pitogram sebagai berikut.
Pendidikan Lambang
SD
SMP
SMA/SMK
Perguruan Tinggi
= Mewakili 300 orang.
9
8
Sanders,Eng,Murph, Statistica A Fresh Apporoach, Third Edition,1985.
9
Rachmatin,Dewi.2008. “Hand Out Statistika Dasar”. Bandung : UPI, hal 3 s/d 7.
15. BAB III
PENUTUP
Statistik merupakan alat bantu dalam proses analisis suatu data yang
berupa angka-angka (data kuantitatif). Oleh karena statistik bekerja dengan
angka-angka maka data yang kualitatif baru dapat dianalisis dengan statistik jika
telah di modifikasi menjadi data kuantitatif.
Statistik juga mempunyai arti sebagai alat bantu untuk menyederhanakan
data sehingga mempermudah pemakai data dalam melakukan deskripsi atas data
yang terkumpul. Sebagai suatu data analisis kuantitatif, statistik menuntut
beberapa persyaratan atas data yang akan dianalisisnya. Hal ini disebabkan
pengembangan rumus-rumus statistik didasarkan oleh beberapa asumsi. Oleh
karenanya penggunaan statistik sebagai alat analisis tanpa diikuti dengan
persyaratan yang diperlukan akan menyesatkan pemakai (terutama dalam
melakukan deskriptif atas hasil analisis).
Statistik dapat menyajikan data yang terkumpul secara sederhana. Dengan
demikian maka statistik mempunyai manfaat sebagai penyederhanaan atas data
yang terkumpul. Sering kali terjadi data yang terkumpul tidak memberi petunjuk
kepada pemakainya. Melalui bantuan statistik data tersebut akan tersusun dengan
baik dan sederhana sehingga bisa memberikan arti tertentu atas data tersebut.
16. DAFTAR PUSTAKA
• Hasan, M. Iqbal. 2003. “Pokok-pokok materi statistik 1 (Statistik Deskiptif)”.
Jakarta : Bumi Aksara.
• Supranto.J.1977 .”Statistik Teori dan Aplikasi Edisi kelima”. Jakarta :
Erlangga.
• Rachmatin.Dewi.2008. “Hand Out Statistika Dasar”. Bandung : UPI.
• Hasan, Iqbal. 2005. “Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik
Inferensif)”. Jakarta : Bumi Aksara.
• http://renasarea.blogspot.com/2010/05/fungsi-statistik.html. 29 Mei 2013.
(19:05 WIB).
• Sudjana. 1996. “Metoda Statistika”. Bandung : PT Tarsito.
96. Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito. Sudjana. 1996. Metoda
Statistika. Bandung : PT