SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Proses perubahan masyarakat pada intinya adalah perubahan norma-norma dalam 
masyarakat. Karena perubahan norma dan proses perubahan norma baru merupakan inti dari 
usaha mempertahankan kesatuan hidup berkelompok, dengan sendirinya proses perubahan 
masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus 
diusahakan adanya re-integrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan 
masyarakat yang lebih cocok dengan kebutuhan baru masyarakat dimana norma-norma yang 
lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang baru atau lebih luas. Inti 
perubahan masyarakat dan perkembangan yang telah disebutkan yaitu demi kemajuan 
anggota masyarakat yang bersangkutan, menemukan penyesuaian diri bagi anggota 
masyarakat. Akan tetapi penyesuaian saja tidak cukup, menguasai keadaan baru adalah lebih 
penting untuk menghindari kekacaun dalam masyarakat, sabagai akibat perubahan tersebut. 
Seiring dengan perubahan sosial tersebut akan berdampak terhadap kebudayaan di suatu 
daerah. Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya 
dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir 
punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan 
dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk 
menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal 
dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang 
sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. 
Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati 
diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya. 
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda 
yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini 
menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan
B. Rumusan Masalah 
Dengan meliahat latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah 
ini, adalah sebagai berikut: 
1. Bagaimanakah proses perubahan sosial dalam masyarakat Desa dan apa saja bentuk dan 
dampak dari perubahan sosial tersebut ? 
2. Bagaimana peran masyarakat terhadap pembangunan Desa ? 
3. Jelaskan bagaimana pentingnya kebudayaan dan bagaimana sikap kita menjaga 
kebudayaan tersebut agar tetap lestari? 
C. Tujuan Penulisan Makalah 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut : 
1. Kita dapat mengetahui apa arti dari perubahan sosial, kebudayaan serta pembangunan. 
DESA 
2. Kita juga dapat mengetahui proses perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat 
DESA serta bentuk perubahan dan dampak yang diakibatkan dari perubahan tersebut. 
3. Masyarakat dapat berperan aktif dalam terciptanya pembangunan yang ada di Desa 
4. Kita dapat mengetahui pentingnya akan kebudayaan dan menjaga kebudayaan akan tetap 
lestari.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT DAN BENTUK SERTA 
DAMPAKNYA 
1. Proses Perubahan Sosial Di Desa 
Proses peruabhan sosial merupakan serangkaian jalannya perubahan yang dilalui dalam 
perkembangan masyarakat. Di dalamnya ada penyesuaian-penyesuaian yang merupakan 
serangkaian perubahan yang dilalui masyarakat. Ada dua bentuk proses perubahan yaitu 
individual proses dan kolektif proses. 
Proses perubahan sosial menurut Alvin B. Bertrand : 
a) Proses Perubahan sosial diawali komunikasi sosial, 
b) Dari komunikasi sosial akan melahirkan difungsi yang merupakan proses penyebaran 
unsur sosial budaya. 
c) Masuknya unsur-unsur baru dalam masyarakat dapat melalui perembesan unsur sosial 
budaya secara damai. 
Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya ; 
ü Faktor Internal yaitu Teknologi, Inovasi, Konflik dan Pertumbuhan Penduduk 
ü Faktor Eksternal yaitu Perubahan Sosial karena Faktor Alam Sekitar dan Perubahan Sosial 
karena Faktor Masyarakat Lain 
ada juga faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial; 
Ø Faktor pendorong perubahan sosial yaitu Pendidikan yang bermutu, Komposisi penduduk 
yang beragam, Sistem sosial yang terbuka dan Sikap progresif. 
Ø Faktor penghambat peruabhan sosial yaitu Konservatisme elite, Sistem sosial tertutup, 
Pendidikan yang buruk dan Komposisi penduduk homogen.
2. Bentuk dan Dampak Perubahan Sosial Desa 
Bentuk dari perubahan sosial antara lain : 
a. Perubahan Lambat (evolusi) dan Perubahan Cepat (revolusi) 
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha 
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru 
yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah 
perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat 
sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang 
sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan 
revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga 
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh 
munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit 
dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses 
revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung 
terciptanya revolusi : 
1. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. 
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin 
masyarakat tersebut. 
3. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi. 
4. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat. 
5. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa 
tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan 
program dan arah gerakan revolusi. 
b. Perubahan Kecil (Mikro) dan Perubahan Besar (Makro) 
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak 
membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan 
kecil adalah perubahan model rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan 
besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa
pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah 
dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat. 
c. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan (Planed Change) dan Perubahan 
yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan (Unplaned Change) 
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah 
diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan 
perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang 
atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau 
lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. 
Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan 
tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata 
pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak 
direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat 
dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. 
3. Dampak dari Perubahan sosial 
Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi 
suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah 
pada hal-hal positif (kemajuan) dan hal-hal negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja 
memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. 
Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya. 
a. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. 
b. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional. 
c. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. 
d. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal. 
Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial budaya : 
a. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak 
sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
b. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan 
budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya 
(cultural lag atau kesenjangan budaya). 
c. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks. 
d. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran 
bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat. 
B. PERAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN DESA 
Apabila kita cermati keadaan yang terjadi di sekitar lingkungan kita, masyarakat kecil atau 
masyarakat kelas bawah ternyata bukanlah masyarakat yang secara keseluruhan hanya 
mampu menggantungkan kehidupannya pada pihak lain, dalam hal ini terutama pada 
pemerintah. Mereka juga bukan seluruhnya dapat dikatakan akan menjadi beban 
pembangunan bangsa. Kenapa bisa dikatakan seperti itu, bukan lain karena diantara mereka 
juga pada dasarnya tumbuh semangat untuk mandiri dan lepas dari ketergantungan pada 
pihak lain. 
Kasus di Jakarta menunjukkan, ternyata partisipasi masyarakat terhadap perekonomian cukup 
berarti bagi kelangsungan roda pertumbuhan ekonomi, minimal mengurangi beban yang 
seharusnya menjadi tanggungan pemerintah. Dalam kasus ini, Biro Pusat Statistik (BPS) DKI 
Jakarta menghitung, ternyata pedagang kaki lima Jakarta menyetor pungutan liar sebesar Rp 
53,4 milyar/tahun, dengan omzet Rp 42,3 milyar/hari!. Dari aset dan omzet yang ada, 
ternyata sektor ini tidak begitu miskin, artinya angka yang dihasilkan oleh mereka ternyata 
juga cukup besar. 
Jadi dalam kasus tadi, sikap para pedagang kaki lima ternyata menunjukkan bahwa mereka 
mampu eksis di tengah gelombang terpaan krisis ekonomi yang terjadi. Jelas sikap 
kewirausahaan semacam itu akan cukup signifikan bagi peningkatan kemampuan masyarakat 
secara keseluruhan. Sedangkan di beberapa kota lainnya, kita bisa menyaksikan, betapa di 
jalan-jalan utama kota tadi, kini telah tumbuh pusat-pusat ekonomi informal yang juga 
ternyata mampu membantu menaikan pendapatan ekonomi warga masyarakat serta diyakini
kedepannya akan berimplikasi pada peingkatan kehidupan dan kesejahteraan para pedagang 
yang ada di sana. 
Makanya tidak seluruhnya benar ungkapan yang mengatakan bahwa penyebab keterpurukan 
ekonomi bangsa ini adalah karena adanya ketidakmampuan untuk menumbuhkan modal 
(capital). Dari segi ekonomi, modal adalah memang salah satu kekuatan pertumbuhan 
ekonomi. Namun tanpa dibarengi dengan kekuatan untuk berusaha dengan keras, tetap saja 
akan kurang signifikan dengan peningkatan produktivitas. Sebagaimana para pedagang kaki 
lima tadi, dengan modal terbatas, akhinya mereka tetap mampu eksis. Dengan mereka eksis, 
minimal mereka akan mampu memenuhi kebutuhan-kebuuhan dasar kehidupan keluarganya. 
Diharapkan dari peningkatan tersebut, akan meningkatkan pula kesejahteraan keluarga 
mereka. Dengan begitu, pemerintah tinggal mendorong semangat berwirausaha ini menjadi 
semangat kolektif yang terus pula dikembangkan menjadi lebih luas lewat pembinaan-pembinaan 
kelompok usaha-kelompok usaha yang ada di masyarakat, atau paling tidak 
memberikan arahan-arahan bagi pengembangan usaha mereka secara personal. 
Adapun, kalau kita jabarkan secara singkat dan sederhana, peran apa saja yang dilakukan 
masyarakat dalam berpartisipasi dalam peningkatan pembangunan daerah adalah, diantarnya : 
a. Peran di Bidang Pendidikan 
Pendidikan adalah permasalahan besar yang menyangkut nasib dan masa depan bangsa dan 
negara. Karena itu, tuntutan reformasi politik, ekonomi, sosial, hak azasi manusia, sistem 
pemerintahan dan agraria tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa reformasi sistem 
pendidikan. Krisis multidimensi yang melanda negara dan bangsa Indonesia dewasa ini, tidak 
hanya disebabkan oleh krisis ekonomi, sosial dan politik, melainkan juga oleh krisis pada 
sistem pendidikan nasional. 
Upaya pemerintah memberikan bantuan darurat dalam bentuk materi baik melalui program 
“jaring pengaman sosial” maupun melalui proyek “Padat Karya” ternyata belum mampu 
memberdayakan masyarakat miskin secara maksimal. Tentu saja masyarakat lapisan bawah 
sangat memerlukan bantuan semacam ini. Akan tetapi, fakta-fakta di lapangan menunjukkan 
bahwa upaya tersebut masih sarat dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Bantuan yang
seharusnya menjadi porsi dan hak masyarakat lapisan bawah justru sebaliknya kadangkala 
dinikmati mereka yang tidak berhak. 
Pola partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan seharusnya memang bukan pola yang 
bersifat top-down intervention yang terkadang mengandung nuansa kurang menjunjung tinggi 
aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya. Akan tetapi yang relatif 
lebih sesuai dengan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola 
pemberdayaan yang sifatnya bottom-up intervention yang di dalamnya ada nuansa 
penghargaan dan pengakuan bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk 
memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha 
pendidikan dengan prinsip swadaya dan kebersamaan. Bagaimana peran partisipasi 
masyarakat dalam bidang pendidikan formal dan nonformal untuk melahirkan SDM yang 
berkualitas tentu saja menjadi pekerjaan rumah semua pihak. 
Masalahnya adalah bagaimana pemerintah menjadi motivator dan akselerator yang baik bagi 
tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan milik masyarakat sehingga mampu menjadi daya 
dukung pembangunan SDM yang berkualitas. Pada tataran ini pula, pemerintah harus 
mendorong secara maksimal agar masyarakat mampu meningkatkan kualitas pendidikan 
yang lebih baik, yang didalamnya terdapat tujuan mulia untuk mengubah perilaku 
masyarakat, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan menjadi seorang insan yang utama . 
b. Peran di Bidang Ekonomi 
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani dan buruh. Ironisnya, sejumlah besar 
petani kita, bekerja dan hidup di atas lahan yang bukan milik mereka sendiri. Mereka yang 
merasa “memiliki” lahan pun kadangkala tanpa hak kepemilikan yang resmi. Legalisasi serta 
sertifikasi tanah yang ada baru mencakup sebagian kecil dari lahan yang diolah para petani. 
Di tengah kondisi itu, pemerintah belum mengupayakan perbaikan maksimal nasib para 
petani. Wajarlah ketika akhirnya di Jawa Tengah para petani yang kecewa kepada pemerintah 
membakar gabah yang merupakan hasil panen dari kerja keras dan banting tulang mereka 
selama ini.
c. Peran di Bidang Politik 
Pada dataran konseptual, banyak pihak yang menyangka bahwa politik pada dasarnya adalah 
hal yang hanya berurusan dengan kekuasaan. Padahal secara substansial, politik sebenarnya 
menyangkut juga kehidupan manusia secara luas. Makanya dalam kehidupan praktis, kita 
menjumpai istilah politik ekonomi, politik pendidikan serta istilah politik lain yang 
dihubungkan dengan persoalan yang terjadi. Namun begitu, dalam konteks pembicaraan 
politik saat ini, kita akan memfokuskan pada dua hal pembahasan. Pertama, politik yang kita 
maknai sebagai wahana (arena) perjuangan tempat elemen dalam masyarakat bersaing 
mendapat porsi dalam kekuasaan yang ada dalam bentuk institusi legislatif dan eksekutif 
yang adadi berbagai tingkatan. Kedua, ketika masalah pertama tadi telah dilampaui, maka 
keadaannya menjadi bergeser ke dalam manajemen kekuasaan tersebut. Secara substansi 
harusnya kekuasaan mampu memberikan jawaban kepada publik, akan diarahkan kemana 
kekuasaan yang telah diraih. 
Secara ideal, siapapun yang pada akhirnya berkuasa secara syah sekaligus secara legal formal 
aturan demokrasi bisa terpenuhi harusnya mengarahkan kekuasaan yang ada pada pencapaian 
sebesar-besarnya bagi pengurusan kepentingan masyarakat. Secara spsifik berarti 
memperbesar legitimasi dan fokus awal (yang ada pada kelompok atau elemen pendukung 
awal; bisa berupa satu partai atau gabungan) untuk sanggup melintasi tujuan bersama yang 
lebih baik, yakni menuju masyarakat berkualitas yang dalam kehidupannya tercipta keadilan, 
kemakmuran, dan kesejahteraan. Masyarakat yang dalam hidupnya pula tercipta rasa aman, 
damai sentausa, tanpa takut pada tekanan atau intimidasi pihak lain. 
Untuk mewujudkan hal yang seperti di atas, pada dasarnya di masyarakat sendiri sebenarnya 
telah terbangun sendi-sendi kehidupan yang mengarah ke sana. Di tengah masyarakat pula, 
kita saksikan ada banyak tokoh masyarakat, baik yang berlatar belakang tokoh agama (kyai, 
ulama atau ustadz), tokoh sosial, aparat pemerintahan maupun para pemimpin informal 
lainnya yang selalu saja akan segera sigap membantu penyelesaian masalah begitu terjadi 
kesalahpahaman atau persoalan-persoalan lain yang terjadi di tengah masyarakat. Potensi 
inilah yang secara khusus harus kita syukuri, mengingat perselisihan pandangan atau
perbedaan politik seperti apapun yang terjadi di masyarakat kita, akan segera selesai ketika 
para tokoh masyarakat sedera ikut serta membantu penyelesaian masalah yang terjadi. 
d. Peran di Bidang Sosial Budaya 
Karya sastra dan kesenian yang tumbuh di tengah masyarakat ternyata kadangkala mampu 
membuat banyak orang terpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pengaruh 
ini, baik sebatas visi dan pandangan hidup atau malah pada perilaku keseharian. Dengan 
begitu kesan yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah produk kesenian haruslah mampu 
terkontrol. Artinya, seni dan produk berkesian secara ideal seyogianya berada dalam koridor 
tatanan normatif yang mampu menjembatani kebebasan berekspresi dan etika yang berlaku di 
tengah masyarakat. Ini haruslah dilakukan, mengingat Indonesia adalah negara yang secara 
nyata menjadikan dasar-dasar kehidupan masyarakatnya berada di atas landasan moral dan 
spiritual yang baik. Jika tidak terjadi keseimbangan seperti itu, maka dikhawatirkan akan 
terjadi polemik berkepanjangan tanpa penyelesaian. Ini terjadi sebagaimana pada beberapa 
waktu yang lalu, yang dimungkinkan karena berbedanya cara pandang terhadap seni dan 
produk kesenian yang ada di tengah masyarakat. 
e. Peran di Bidang Mental Spiritual (Keagamaan) 
Untuk meningkatkan kehidupan keberagamaan masyarakat, diperlukan sistem yang tepat, 
terpadu dan sistemik. Untuk membangun hal tersebut, tentu saja pemerintah tidak bisa berdiri 
sendiri, diperlukan peran masyarakat yang lebih luas. Pendidikan agama yang selama ini 
berjalan tentu saja tidak akan memadai untuk sekedar memahamkan orang. 
Dan memang, pendidikan agama bukanlah segala-galanya, tetapi ia lebih sebagai stimulan 
untuk mengembangkan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Kita semua 
mengetahui bahwa dinamika pendidikan yang terjadi berjalan sangat cepat, sementara 
perbaikan sistem yang bisa dilakukan terbatas dan butuh waktu yang tidak sedikit. Dinamika 
ini pula kadangkala tidak bisa direspon sesegera mungkin secara cepat. Oleh karena itu, 
kerjasama mutlak diperlukan oleh semua pihak. Tidaklah cukup kalau hanya dilakukan kerja-kerja 
yang sifatnya parsial. Maka dibutuhkan upaya pendidikan agama secara terpadu untuk 
menutupi kebutuhan ini.
f. Peran di Bidang Keamanan, Ketertiban dan Keindahan 
Orang barat seringkali mengatakan Indonesia is a violent country. Itulah kata-kata 
penyunting Freek Colombijn dan J. Thomas Lindblad ketika memberi pengantar sebuah buku 
yang berjudul Roots of Violence in Indonesia (menelusuri akar-akar kekerasan di Indonesia). 
Mereka dalam buku tersebut mengatakan bahwa geneologi kekerasan itu sendiri ternyata 
berakar cukup kuat di Indonesia. Terutama sejak jatuhnya rezim orde baru. Kekerasan 
menurut mereka seperti menjadi ritualitas masyarakat Indonesia yang diproduksi dan 
direproduksi kembali. Kekerasan bulan Mei, Situbondo, Sambas, Ketapang, Sampit, Maluku, 
dan seterusnya, cukup jelas menunjukkan bahwa Indonesia menurut mereka adalah violent 
country.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah : 
1. Perubahan Sosial di Desa adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan 
perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Proses 
Perubahan sosial diawali komunikasi sosial yang akan melahirkan difungsi yang merupakan 
proses penyebaran unsur sosial budaya melalui perembesan unsur sosial budaya secara 
damai. 
2. Kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang 
ada di Desa sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita 
tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang 
tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, 
sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni 
budaya kita demi masa depan anak cucu. 
3. Pembangunan Desa merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka menunjang 
kesjahteraan masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang bertujuan untuk 
mengurangi kemiskinan tanpa merusak lingkungan atau kehidupan sosial. Dan merupakan 
sebuah tranformasi atau perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang di gerakkan atas tujuan 
atau strategi yang diinginkan yang berguna untuk peningkatan kualitas manusia dalam 
mempebaiki kualitas hidupnya 
B. Saran 
Adapun saran yang dapat saya kemukakan dalam makalah yaitu dengan adanya perubahan 
sosial di Desa sebagai proses dalam pembangunan di Indonesia, diharapkan semua kalangan 
baik masyarakat maupun pemerintah menjalin kerjasama agar proses pelaksanaan 
pembangunan dapat tewujud dan tujuan nasional dapat tercapai. Pada dasarnya, 
pembangunan diarahkan ke kondisi better dan untuk hajat hidup masyarakat banyak
DAFTAR PUSTAKA 
 Lugiarti, Eppy. 2004. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses 
Perencanaan Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti. 
Tesis. Pascasarjana, IPB 
 Moeljarto, T. 1987. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. PT 
Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta 
 Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta 
 Rahardjo, M. Dawan. 2006. Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret 
Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat 
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan 
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga 
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, 
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku 
umatnya. 
Makalah ini penulis membahas mengenai “ PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA”, 
dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. 
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam 
menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. 
Raha, Januari 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar...................................................................................................... i 
Daftar Isi............................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 
A. Latar Belakang.................................................................................. .......... 1 
B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2 
C. Tujuan........................................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN.... .................................................................................... 3 
A. Perubahan sosial dalam masyarakat dan bentuk serta dampaknya.......... 3 
B. Peran masyarakat terhadap pembangunan desa................................................ 6 
BAB III PENUTUP............................................................................................. 12 
A. Kesimpulan.............................................................................................. 12 
B. Saran........................................................................................................ 12 
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
TUGAS : FINAL 
TEORI PEMBANGUNAN 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : ARI YANTO 
STAMBUK : 21208252 
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN 
SEMESTER : III 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2014

More Related Content

What's hot

Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaDwi Halimasari
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons12
 
faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayaNamaku Merah
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial Rasmitadila Mita
 
Perubahan sosial yang dikehendaki
Perubahan sosial yang dikehendakiPerubahan sosial yang dikehendaki
Perubahan sosial yang dikehendakiFaza Fauzan
 
Pengaruh penemuan baru (discovery)
Pengaruh penemuan baru (discovery)Pengaruh penemuan baru (discovery)
Pengaruh penemuan baru (discovery)Namaku Merah
 

What's hot (17)

Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Msp02 sosped
Msp02 sospedMsp02 sosped
Msp02 sosped
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Perubahan sosial 2
Perubahan sosial 2Perubahan sosial 2
Perubahan sosial 2
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
Makalah plsbt
Makalah plsbtMakalah plsbt
Makalah plsbt
 
Makalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosialMakalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosial
 
faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budaya
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
Makalah perubahan sosial di ambon
Makalah perubahan sosial di  ambonMakalah perubahan sosial di  ambon
Makalah perubahan sosial di ambon
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial
Orientasi baru pendidikan terhadap perubahan sosial
 
Ips Perubahan Sosial Budaya
Ips Perubahan Sosial BudayaIps Perubahan Sosial Budaya
Ips Perubahan Sosial Budaya
 
Perubahan sosial yang dikehendaki
Perubahan sosial yang dikehendakiPerubahan sosial yang dikehendaki
Perubahan sosial yang dikehendaki
 
Dampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosialDampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosial
 
Pengaruh penemuan baru (discovery)
Pengaruh penemuan baru (discovery)Pengaruh penemuan baru (discovery)
Pengaruh penemuan baru (discovery)
 

Similar to PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxJerniantiagustinaMan
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptxDolRohman
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptMYTVDANFILM
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptEnggiPratama3
 
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...Aulia Hamunta
 
perubahan sosial
perubahan sosialperubahan sosial
perubahan sosialabd_
 
dinamika masyarakat
dinamika masyarakatdinamika masyarakat
dinamika masyarakatyounkOyounk
 
Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi   Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi AjengIlla
 
Soal perubaha sosial
Soal perubaha sosialSoal perubaha sosial
Soal perubaha sosialWarnet Raha
 

Similar to PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (20)

Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Makalah perubahan sosial
Makalah perubahan sosialMakalah perubahan sosial
Makalah perubahan sosial
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
 
Makalah perubahan sosial di ambon
Makalah perubahan sosial di  ambonMakalah perubahan sosial di  ambon
Makalah perubahan sosial di ambon
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
perubahan sosial
perubahan sosialperubahan sosial
perubahan sosial
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
 
dinamika masyarakat
dinamika masyarakatdinamika masyarakat
dinamika masyarakat
 
Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi   Perubahan sosial dan moderinasasi
Perubahan sosial dan moderinasasi
 
Soal perubaha sosial
Soal perubaha sosialSoal perubaha sosial
Soal perubaha sosial
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perubahan masyarakat pada intinya adalah perubahan norma-norma dalam masyarakat. Karena perubahan norma dan proses perubahan norma baru merupakan inti dari usaha mempertahankan kesatuan hidup berkelompok, dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus diusahakan adanya re-integrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan masyarakat yang lebih cocok dengan kebutuhan baru masyarakat dimana norma-norma yang lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang baru atau lebih luas. Inti perubahan masyarakat dan perkembangan yang telah disebutkan yaitu demi kemajuan anggota masyarakat yang bersangkutan, menemukan penyesuaian diri bagi anggota masyarakat. Akan tetapi penyesuaian saja tidak cukup, menguasai keadaan baru adalah lebih penting untuk menghindari kekacaun dalam masyarakat, sabagai akibat perubahan tersebut. Seiring dengan perubahan sosial tersebut akan berdampak terhadap kebudayaan di suatu daerah. Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya. Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan
  • 2. B. Rumusan Masalah Dengan meliahat latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah proses perubahan sosial dalam masyarakat Desa dan apa saja bentuk dan dampak dari perubahan sosial tersebut ? 2. Bagaimana peran masyarakat terhadap pembangunan Desa ? 3. Jelaskan bagaimana pentingnya kebudayaan dan bagaimana sikap kita menjaga kebudayaan tersebut agar tetap lestari? C. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut : 1. Kita dapat mengetahui apa arti dari perubahan sosial, kebudayaan serta pembangunan. DESA 2. Kita juga dapat mengetahui proses perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat DESA serta bentuk perubahan dan dampak yang diakibatkan dari perubahan tersebut. 3. Masyarakat dapat berperan aktif dalam terciptanya pembangunan yang ada di Desa 4. Kita dapat mengetahui pentingnya akan kebudayaan dan menjaga kebudayaan akan tetap lestari.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT DAN BENTUK SERTA DAMPAKNYA 1. Proses Perubahan Sosial Di Desa Proses peruabhan sosial merupakan serangkaian jalannya perubahan yang dilalui dalam perkembangan masyarakat. Di dalamnya ada penyesuaian-penyesuaian yang merupakan serangkaian perubahan yang dilalui masyarakat. Ada dua bentuk proses perubahan yaitu individual proses dan kolektif proses. Proses perubahan sosial menurut Alvin B. Bertrand : a) Proses Perubahan sosial diawali komunikasi sosial, b) Dari komunikasi sosial akan melahirkan difungsi yang merupakan proses penyebaran unsur sosial budaya. c) Masuknya unsur-unsur baru dalam masyarakat dapat melalui perembesan unsur sosial budaya secara damai. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya ; ü Faktor Internal yaitu Teknologi, Inovasi, Konflik dan Pertumbuhan Penduduk ü Faktor Eksternal yaitu Perubahan Sosial karena Faktor Alam Sekitar dan Perubahan Sosial karena Faktor Masyarakat Lain ada juga faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial; Ø Faktor pendorong perubahan sosial yaitu Pendidikan yang bermutu, Komposisi penduduk yang beragam, Sistem sosial yang terbuka dan Sikap progresif. Ø Faktor penghambat peruabhan sosial yaitu Konservatisme elite, Sistem sosial tertutup, Pendidikan yang buruk dan Komposisi penduduk homogen.
  • 4. 2. Bentuk dan Dampak Perubahan Sosial Desa Bentuk dari perubahan sosial antara lain : a. Perubahan Lambat (evolusi) dan Perubahan Cepat (revolusi) Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi : 1. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. 2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut. 3. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi. 4. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat. 5. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi. b. Perubahan Kecil (Mikro) dan Perubahan Besar (Makro) Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan model rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa
  • 5. pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat. c. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan (Planed Change) dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan (Unplaned Change) Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. 3. Dampak dari Perubahan sosial Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah pada hal-hal positif (kemajuan) dan hal-hal negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya. a. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. b. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional. c. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. d. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal. Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial budaya : a. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
  • 6. b. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya). c. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks. d. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat. B. PERAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN DESA Apabila kita cermati keadaan yang terjadi di sekitar lingkungan kita, masyarakat kecil atau masyarakat kelas bawah ternyata bukanlah masyarakat yang secara keseluruhan hanya mampu menggantungkan kehidupannya pada pihak lain, dalam hal ini terutama pada pemerintah. Mereka juga bukan seluruhnya dapat dikatakan akan menjadi beban pembangunan bangsa. Kenapa bisa dikatakan seperti itu, bukan lain karena diantara mereka juga pada dasarnya tumbuh semangat untuk mandiri dan lepas dari ketergantungan pada pihak lain. Kasus di Jakarta menunjukkan, ternyata partisipasi masyarakat terhadap perekonomian cukup berarti bagi kelangsungan roda pertumbuhan ekonomi, minimal mengurangi beban yang seharusnya menjadi tanggungan pemerintah. Dalam kasus ini, Biro Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menghitung, ternyata pedagang kaki lima Jakarta menyetor pungutan liar sebesar Rp 53,4 milyar/tahun, dengan omzet Rp 42,3 milyar/hari!. Dari aset dan omzet yang ada, ternyata sektor ini tidak begitu miskin, artinya angka yang dihasilkan oleh mereka ternyata juga cukup besar. Jadi dalam kasus tadi, sikap para pedagang kaki lima ternyata menunjukkan bahwa mereka mampu eksis di tengah gelombang terpaan krisis ekonomi yang terjadi. Jelas sikap kewirausahaan semacam itu akan cukup signifikan bagi peningkatan kemampuan masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan di beberapa kota lainnya, kita bisa menyaksikan, betapa di jalan-jalan utama kota tadi, kini telah tumbuh pusat-pusat ekonomi informal yang juga ternyata mampu membantu menaikan pendapatan ekonomi warga masyarakat serta diyakini
  • 7. kedepannya akan berimplikasi pada peingkatan kehidupan dan kesejahteraan para pedagang yang ada di sana. Makanya tidak seluruhnya benar ungkapan yang mengatakan bahwa penyebab keterpurukan ekonomi bangsa ini adalah karena adanya ketidakmampuan untuk menumbuhkan modal (capital). Dari segi ekonomi, modal adalah memang salah satu kekuatan pertumbuhan ekonomi. Namun tanpa dibarengi dengan kekuatan untuk berusaha dengan keras, tetap saja akan kurang signifikan dengan peningkatan produktivitas. Sebagaimana para pedagang kaki lima tadi, dengan modal terbatas, akhinya mereka tetap mampu eksis. Dengan mereka eksis, minimal mereka akan mampu memenuhi kebutuhan-kebuuhan dasar kehidupan keluarganya. Diharapkan dari peningkatan tersebut, akan meningkatkan pula kesejahteraan keluarga mereka. Dengan begitu, pemerintah tinggal mendorong semangat berwirausaha ini menjadi semangat kolektif yang terus pula dikembangkan menjadi lebih luas lewat pembinaan-pembinaan kelompok usaha-kelompok usaha yang ada di masyarakat, atau paling tidak memberikan arahan-arahan bagi pengembangan usaha mereka secara personal. Adapun, kalau kita jabarkan secara singkat dan sederhana, peran apa saja yang dilakukan masyarakat dalam berpartisipasi dalam peningkatan pembangunan daerah adalah, diantarnya : a. Peran di Bidang Pendidikan Pendidikan adalah permasalahan besar yang menyangkut nasib dan masa depan bangsa dan negara. Karena itu, tuntutan reformasi politik, ekonomi, sosial, hak azasi manusia, sistem pemerintahan dan agraria tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa reformasi sistem pendidikan. Krisis multidimensi yang melanda negara dan bangsa Indonesia dewasa ini, tidak hanya disebabkan oleh krisis ekonomi, sosial dan politik, melainkan juga oleh krisis pada sistem pendidikan nasional. Upaya pemerintah memberikan bantuan darurat dalam bentuk materi baik melalui program “jaring pengaman sosial” maupun melalui proyek “Padat Karya” ternyata belum mampu memberdayakan masyarakat miskin secara maksimal. Tentu saja masyarakat lapisan bawah sangat memerlukan bantuan semacam ini. Akan tetapi, fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa upaya tersebut masih sarat dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Bantuan yang
  • 8. seharusnya menjadi porsi dan hak masyarakat lapisan bawah justru sebaliknya kadangkala dinikmati mereka yang tidak berhak. Pola partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan seharusnya memang bukan pola yang bersifat top-down intervention yang terkadang mengandung nuansa kurang menjunjung tinggi aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya. Akan tetapi yang relatif lebih sesuai dengan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola pemberdayaan yang sifatnya bottom-up intervention yang di dalamnya ada nuansa penghargaan dan pengakuan bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha pendidikan dengan prinsip swadaya dan kebersamaan. Bagaimana peran partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan formal dan nonformal untuk melahirkan SDM yang berkualitas tentu saja menjadi pekerjaan rumah semua pihak. Masalahnya adalah bagaimana pemerintah menjadi motivator dan akselerator yang baik bagi tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan milik masyarakat sehingga mampu menjadi daya dukung pembangunan SDM yang berkualitas. Pada tataran ini pula, pemerintah harus mendorong secara maksimal agar masyarakat mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik, yang didalamnya terdapat tujuan mulia untuk mengubah perilaku masyarakat, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan menjadi seorang insan yang utama . b. Peran di Bidang Ekonomi Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani dan buruh. Ironisnya, sejumlah besar petani kita, bekerja dan hidup di atas lahan yang bukan milik mereka sendiri. Mereka yang merasa “memiliki” lahan pun kadangkala tanpa hak kepemilikan yang resmi. Legalisasi serta sertifikasi tanah yang ada baru mencakup sebagian kecil dari lahan yang diolah para petani. Di tengah kondisi itu, pemerintah belum mengupayakan perbaikan maksimal nasib para petani. Wajarlah ketika akhirnya di Jawa Tengah para petani yang kecewa kepada pemerintah membakar gabah yang merupakan hasil panen dari kerja keras dan banting tulang mereka selama ini.
  • 9. c. Peran di Bidang Politik Pada dataran konseptual, banyak pihak yang menyangka bahwa politik pada dasarnya adalah hal yang hanya berurusan dengan kekuasaan. Padahal secara substansial, politik sebenarnya menyangkut juga kehidupan manusia secara luas. Makanya dalam kehidupan praktis, kita menjumpai istilah politik ekonomi, politik pendidikan serta istilah politik lain yang dihubungkan dengan persoalan yang terjadi. Namun begitu, dalam konteks pembicaraan politik saat ini, kita akan memfokuskan pada dua hal pembahasan. Pertama, politik yang kita maknai sebagai wahana (arena) perjuangan tempat elemen dalam masyarakat bersaing mendapat porsi dalam kekuasaan yang ada dalam bentuk institusi legislatif dan eksekutif yang adadi berbagai tingkatan. Kedua, ketika masalah pertama tadi telah dilampaui, maka keadaannya menjadi bergeser ke dalam manajemen kekuasaan tersebut. Secara substansi harusnya kekuasaan mampu memberikan jawaban kepada publik, akan diarahkan kemana kekuasaan yang telah diraih. Secara ideal, siapapun yang pada akhirnya berkuasa secara syah sekaligus secara legal formal aturan demokrasi bisa terpenuhi harusnya mengarahkan kekuasaan yang ada pada pencapaian sebesar-besarnya bagi pengurusan kepentingan masyarakat. Secara spsifik berarti memperbesar legitimasi dan fokus awal (yang ada pada kelompok atau elemen pendukung awal; bisa berupa satu partai atau gabungan) untuk sanggup melintasi tujuan bersama yang lebih baik, yakni menuju masyarakat berkualitas yang dalam kehidupannya tercipta keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Masyarakat yang dalam hidupnya pula tercipta rasa aman, damai sentausa, tanpa takut pada tekanan atau intimidasi pihak lain. Untuk mewujudkan hal yang seperti di atas, pada dasarnya di masyarakat sendiri sebenarnya telah terbangun sendi-sendi kehidupan yang mengarah ke sana. Di tengah masyarakat pula, kita saksikan ada banyak tokoh masyarakat, baik yang berlatar belakang tokoh agama (kyai, ulama atau ustadz), tokoh sosial, aparat pemerintahan maupun para pemimpin informal lainnya yang selalu saja akan segera sigap membantu penyelesaian masalah begitu terjadi kesalahpahaman atau persoalan-persoalan lain yang terjadi di tengah masyarakat. Potensi inilah yang secara khusus harus kita syukuri, mengingat perselisihan pandangan atau
  • 10. perbedaan politik seperti apapun yang terjadi di masyarakat kita, akan segera selesai ketika para tokoh masyarakat sedera ikut serta membantu penyelesaian masalah yang terjadi. d. Peran di Bidang Sosial Budaya Karya sastra dan kesenian yang tumbuh di tengah masyarakat ternyata kadangkala mampu membuat banyak orang terpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pengaruh ini, baik sebatas visi dan pandangan hidup atau malah pada perilaku keseharian. Dengan begitu kesan yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah produk kesenian haruslah mampu terkontrol. Artinya, seni dan produk berkesian secara ideal seyogianya berada dalam koridor tatanan normatif yang mampu menjembatani kebebasan berekspresi dan etika yang berlaku di tengah masyarakat. Ini haruslah dilakukan, mengingat Indonesia adalah negara yang secara nyata menjadikan dasar-dasar kehidupan masyarakatnya berada di atas landasan moral dan spiritual yang baik. Jika tidak terjadi keseimbangan seperti itu, maka dikhawatirkan akan terjadi polemik berkepanjangan tanpa penyelesaian. Ini terjadi sebagaimana pada beberapa waktu yang lalu, yang dimungkinkan karena berbedanya cara pandang terhadap seni dan produk kesenian yang ada di tengah masyarakat. e. Peran di Bidang Mental Spiritual (Keagamaan) Untuk meningkatkan kehidupan keberagamaan masyarakat, diperlukan sistem yang tepat, terpadu dan sistemik. Untuk membangun hal tersebut, tentu saja pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, diperlukan peran masyarakat yang lebih luas. Pendidikan agama yang selama ini berjalan tentu saja tidak akan memadai untuk sekedar memahamkan orang. Dan memang, pendidikan agama bukanlah segala-galanya, tetapi ia lebih sebagai stimulan untuk mengembangkan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Kita semua mengetahui bahwa dinamika pendidikan yang terjadi berjalan sangat cepat, sementara perbaikan sistem yang bisa dilakukan terbatas dan butuh waktu yang tidak sedikit. Dinamika ini pula kadangkala tidak bisa direspon sesegera mungkin secara cepat. Oleh karena itu, kerjasama mutlak diperlukan oleh semua pihak. Tidaklah cukup kalau hanya dilakukan kerja-kerja yang sifatnya parsial. Maka dibutuhkan upaya pendidikan agama secara terpadu untuk menutupi kebutuhan ini.
  • 11. f. Peran di Bidang Keamanan, Ketertiban dan Keindahan Orang barat seringkali mengatakan Indonesia is a violent country. Itulah kata-kata penyunting Freek Colombijn dan J. Thomas Lindblad ketika memberi pengantar sebuah buku yang berjudul Roots of Violence in Indonesia (menelusuri akar-akar kekerasan di Indonesia). Mereka dalam buku tersebut mengatakan bahwa geneologi kekerasan itu sendiri ternyata berakar cukup kuat di Indonesia. Terutama sejak jatuhnya rezim orde baru. Kekerasan menurut mereka seperti menjadi ritualitas masyarakat Indonesia yang diproduksi dan direproduksi kembali. Kekerasan bulan Mei, Situbondo, Sambas, Ketapang, Sampit, Maluku, dan seterusnya, cukup jelas menunjukkan bahwa Indonesia menurut mereka adalah violent country.
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah : 1. Perubahan Sosial di Desa adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Proses Perubahan sosial diawali komunikasi sosial yang akan melahirkan difungsi yang merupakan proses penyebaran unsur sosial budaya melalui perembesan unsur sosial budaya secara damai. 2. Kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Desa sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. 3. Pembangunan Desa merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka menunjang kesjahteraan masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan tanpa merusak lingkungan atau kehidupan sosial. Dan merupakan sebuah tranformasi atau perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang di gerakkan atas tujuan atau strategi yang diinginkan yang berguna untuk peningkatan kualitas manusia dalam mempebaiki kualitas hidupnya B. Saran Adapun saran yang dapat saya kemukakan dalam makalah yaitu dengan adanya perubahan sosial di Desa sebagai proses dalam pembangunan di Indonesia, diharapkan semua kalangan baik masyarakat maupun pemerintah menjalin kerjasama agar proses pelaksanaan pembangunan dapat tewujud dan tujuan nasional dapat tercapai. Pada dasarnya, pembangunan diarahkan ke kondisi better dan untuk hajat hidup masyarakat banyak
  • 13. DAFTAR PUSTAKA  Lugiarti, Eppy. 2004. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti. Tesis. Pascasarjana, IPB  Moeljarto, T. 1987. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. PT Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta  Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta  Rahardjo, M. Dawan. 2006. Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia
  • 14. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “ PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Januari 2014 Penyusun
  • 15. DAFTAR ISI Kata Pengantar...................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 A. Latar Belakang.................................................................................. .......... 1 B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN.... .................................................................................... 3 A. Perubahan sosial dalam masyarakat dan bentuk serta dampaknya.......... 3 B. Peran masyarakat terhadap pembangunan desa................................................ 6 BAB III PENUTUP............................................................................................. 12 A. Kesimpulan.............................................................................................. 12 B. Saran........................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
  • 16. TUGAS : FINAL TEORI PEMBANGUNAN DISUSUN OLEH : NAMA : ARI YANTO STAMBUK : 21208252 JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN SEMESTER : III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2014