1. 2. Kelimpahan Alkali Tanah
Unsur
Sumber di Alam Keteranga
Berilium Senyawa silikat
beril
3BeSiO3.Al2(SiO3
Magnesit
(MgCO3)
)atau
Be3Al2(SiO3)6
Berilium terdapat sekitar 0,0006
% dalam kerak bumi sebagai
mineral silikat dan beril
Be3Al2Si6O18 yang memiliki 2
jenis warna :
1. Biru-hijau muda, yakni
aquamaryn
2. Hijau tua, yakni permata
emerald (adanya sampai 2% ion
Magnesium
Dolomit
(CaCO3MgCO3)
Epsomit (garam
inggris)
(MgSO4.7H2 O))
Hiserit
(MgSO4.3H2O)
Kaimit
(KCl.MgSO4.3H2
O)
Olivin (Mg2SiO4)
Kelimpahan Magnesium terletak
2. Kalsium Dolomit
(CaCO3MgCO3)
Batu
kapur/marmer(CaC
O3)
Kelimpahan kalsium terletak pada
urutan kelima (±8,6%) pada kulit
bumi. Terdapat sebagai mineral
silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan
Gips
(CaSO4.2H2O)
Fosforit
(Ca3(PO4)2)
Floursfar (CaF2)
Apatit
(Ca3(PO4)2CaF2)
bisa ditemukan dalam berbagai
bentuk sebagai limestone (batu
kapur/gamping), marbel dan kapur
Stronsium
Selesit (SrSO4)
Stronsianit
(SrCO3)
Stronsium sangat jarang sekitar
0,05% dalam kerak bumi, sebagai
mineral stronsianit SrSO4.
Barium Barit (BaSO4)
Witerit (BaCO3)
Kelimpahan Ba di alam sangat
sedikit, dan terdapat sebagai barit
(BaSO4).
3. Radium Fr (bijih uranium)
Zat radioaktif
Radium merupakan unsur
radioaktif. Radium sangat jarang
sekali, tetapi keberadaannya dapat
dideteksi dengan mudah oleh sinar
radioaktif karena intinya
membelah dengan spontan,
mengemisi partikel α sehingga
terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra
adalah bijih uranium (U3O8).
Kelimpahan Ra rata-rata dalam
kerak bumi kurang dari 10- 4 .
4. 2.Bahaya unsur-unsur Alkali tanah
Berlium (Be)
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung
kepada kandungan yang dipaparkan dan jangka waktu pemaparan.
Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari 1000
μg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai
pneumonia dan disebut penyakit berilium akut. Penetapan udara
komunitas dan tempat kerja efektif dalam menghindari kerusakan
paru-paru yang paling akut.
Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada
manusia Karena berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus.
Ulser dikesan pada anjing yang mempunyai berilium pada
makanannya. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau
terkikis akan menyebabkan radang.Pemamparan jangka masa panjang
kepada berilium dapat meningkatkan risiko menghidap penyakit
kanker paru paru.
-Magnesium (Mg)
Kebakaran dapat dengan mudah terjadi, sehingga magnesium harus
ditangani secara hati-hati. Terutama jika logam ini dalam keadaan
terbelah-belah secara halus. Air tidak boleh digunakan pada
magnesium yang terbakar atau kebakaran yang berdasarkan
magnesium.
-Kalsium (Ca)
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat,
gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu
makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dsb.
-Stronsium(Sr)
Stonsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang
dan penyakit , termasuk kanker tulang.
-Barium (Ba)
Logam berat bersifat tahan urai, sifat tahan urai inilah yang
menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan.
Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh
manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat
5. di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia
apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara
tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat
terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan.
Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk
serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Dalam jangka
panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan
terganggunya sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun. Pada dosis
rendah, barium bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang
lebih tinggi mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan
penyimpangan jantung, tumor, kelemahan, kegelisahan dan
kelumpuhan.
2.Cara Memperoleh unsur-unsur Alkali Tanah
Berilium (Be)
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl
ditambahkan pada pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula
bersifat kovalen dan sangat sedikit menghantar listrik. Selama
elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan
Cl2 menempel pada anoda.
Magnesium (Mg)
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut.
Apabila mineral dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih
tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi) yang diikuti dengan
penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut.
Apabila mineral dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih
tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi) yang diikuti dengan
penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Oksida-oksida campuran direaksikan dengan air laut (yang
mengandung Mg2+). Air akan mengubah oksida tersebut menjadi
hidroksida-hidroksida.
6. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam
kloridanya. Logam Ca akan terbentuk pada katoda dan terbentuk gas
Cl2 pada anoda.
Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang
bercampur dengan kalium klorida atau bisa juga dengan cara
mereduksi stronsium oksida dengan alumunium di dalam vakum pada
suhu dimana stronsium tersuling.
Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses
elektrolisis leburan garam kloridanya. Proses ini menghasilkan logam
Ba dan gas Cl2.