SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam
     (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh
      manusia untuk mencukupi segala kebutuhan
 hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber
   daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.
   Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya
      alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam
  (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan
  sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam
    abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat
    dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.
 Apa pengertian Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan
               Perak, Intan dan Pasir Besi?
   Bagaimana pengelompokan Tembaga, Nikel, Bijih
       Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
 apa Pemanfaatannya Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas
             dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
    Bagaimana Penyebarannya Tembaga, Nikel, Bijih
       Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin:
   cuprum) dalam suatu Sistem Periodik Unsur (SPU) tembaga
    termasuk dalam golongan 11dan menempati posisi dengan
 nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546.
   Tembaga, perak dan emas disebut logam koin karena dipakai
sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini
 disebabkan oleh logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah
 dalam waktu yang lama. Tembaga adalah logam berdaya hantar
 listrik tinggi, maka dipakai sebagai kabel listrik. Tembaga tidak
    larut dalam asam yang bukan pengoksidasi tetapi tembaga
teroksidasi oleh HNO3 sehingga tembaga larut dalam HNO3 [1].
  Bentuk pentahidrat yang lazim terhidratnya, yaitu kehilangan
  empat molekul airnya pada 110 °C dan kelima-lima molekul air
 pada 150 °C. Pada 650 °C, tembaga (II) sulfat mengurai menjadi
  tembaga (II) oksida (CuO), sulfur dioksida (SO2) dan oksigen
                               (O2) .
Tembaga(II) sulfat diproduksi dalam skala besar dengan
    cara mencampurkan logam tembaga dengan asam
 sulfat panas atau oksidanya dengan asam sulfat. Untuk
     penggunaan di laboratorium, tembaga (II) sulfat
          biasanya dibeli (tidak dibuat manual).
 Bentuk anhidratnya ditemukan dalam bentuk mineral
     langka yang disebut kalkosianit. Tembaga sulfat
      terhidrasi eksis di alam dalam bentuk kalkantit
   (pentahidrat) dan 2 mineral lain yang lebih langka:
        bonatit (trihidrat) dan bootit (heptahidrat).
Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari
   komponen listrik, koin, alat rumah tangga, hingga
    komponen biomedik. Tembaga juga dapat dipadu
  dengan logam lain hingga terbentuk logam paduan
    seperti perunggu atau monel. Tembaga berperan
   khususnya dalam beberapa kegiatan seperti enzim
  pernapasan sebagai tirosinase dan silokron oksidasi.
     Tembaga bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika
 tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan
   alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat
            merusak hati dan memacu sirosis.
Persebaran tembaga di Indonesia ditemukan hampir
 merata di berbagai provinsi, yaitu di Nanggroe Aceh
       Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera
               Barat, Jambi, Sumatera
   Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa
        Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
 Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi
              Tengah, NTT, dan Papua.
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam
   meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan
       meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau
 siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-
  25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan
   pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang
           menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia.
Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut
   norit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam
 bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama
    pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam
            tanah yang terletak di atas batuan basa.
Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg
 (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama
   pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan
    pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan
  aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan
      wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya
   gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya
  speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder
  saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika
larut bersama groundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan
      induknya is totally change. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide
   mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas
    saprolite yang sekarang kita kenal sebagai Limonite. Benar
  bahwa Nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenis
             Goethite. Rata-rata nikel berjumlah 1.2 %.
Bijih nikel laterit kadar rendah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
    dalam pembuatan feronikel dengan melakukan peningkatan kadar
   nikel sesuai cut of grade yang ditentukan UBPN Operasi Pomala, PT.
   Antam Tbk yaitu 2.3% Ni. Percobaan dalam skala laboratorium telah
   menghasilkan peningkatan kadar nikel lebih besar dari 2.3% Ni yaitu
 2.43% Ni dengan perolehan optimum sebesar 83.4% untuk conto A dan
    2.39% Ni dengan perolehan sebesar 84.08% untuk conto B, melalui
       metode flotasi dengan mengapungkan mineral silikat, dengan
    menggunakan senyawa amina komplek untuk kolektor dan starch
      (kanji) untuk depressant. Sedangkan metoda magnetisasi dapat
       dimanfaatkan dan meningkatkan kadar besi tetapi tidak dapat
    meningkatkan kadar nikel dalam pemanfaatan endapan bijih nikel
     laterit lapisan atas (iron cap) dengan peningkatan kadar besi dari
   41.88% Fe menjadi 66.43% Fe dan nikel dari kadar 0.40% Ni menjadi
                                   0.50% Ni.
Daerah persebaran nikel terdapat di :
             Soroako,
            Bulubulang,
        Pamaloa Utara, dan
Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).
Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat
        besi gubal.Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang
         berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya
           didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit
      (Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya
       akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari kelabu
      tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat anjing Saat
     ini, cadangan biji besi nampak banyak, namun seiring dengan
           bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial
   berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya
    tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute
     telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu
       64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi konservatif dari 2%
                          pertumbuhan per tahun.
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi
 berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra-
   mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah
 struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah
yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi
     magma menerobos batuan tua, dicirikan dengan
  penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
    Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik
                      ini, terjadilah proses
   rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian
(replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan
                       yang diterobosnya.
bijih besi dimanfaatkan oleh masyarakat industri telah ditambang dari
 deposit didominasi hematit dengan nilai lebih dari 60% Fe. Deposit ini
     biasanya disebut sebagai "bijih pengiriman langsung" atau "bijih
        alami". Peningkatan permintaan bijih besi, ditambah dengan
   menipisnya bermutu tinggi bijih hematit di Amerika Serikat, setelah
  Perang Dunia II menyebabkan perkembangan tingkat rendah sumber
   bijih besi, terutama pemanfaatan taconite di Amerika Utara. Tingkat
 rendah sumber bijih besi umumnya memerlukan benefisiasi. Magnetit
 sering dimanfaatkan karena magnet, dan karenanya mudah dipisahkan
   dari mineral gangue dan mampu menghasilkan konsentrat bermutu
       tinggi dengan tingkat yang sangat rendah dari kotoran. Karena
  kepadatan yang tinggi relatif terhadap gangue hematit silikat terkait,
           benefisiasi hematit biasanya melibatkan kombinasi dari
  menghancurkan, gravitasi penggilingan, atau berat pemisahan media,
                           dan flotasi buih silika.
Daerah persebaran Bijih besi terdapat di daerah :
          Lampung (Gunung Tegak),
     Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku),
 Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan
            Jawa Tengah (Cilacap).
Emas adalah unsur kimia dengan nomor atom 79 dan massa
   atom 196,967. Berupa logam dengan titik lebur 1.063° C
    dan titik didih 2.600° C. emas merupakan logam yang
  paling lenting dan mudah ditempa, juga konduktor yang
 baik. Logam ini tidak aktif secara kimiawi, dan tahan karat.
     Emas sering terdapat bebas di endapan sungai, urat
  kuarsa, atau dari pirit. Mungkin juga emas terdapat pada
      bijih besi atau perak, tembaga, timbale, nikel, dan
  tellurium. Penggunannya yaitu : dulu digunakan sebagai
     uang logam dan sekarang masih merupakan standar
  pertukaran internasional. Sampai sekarang dipakai untuk
  perhiasan, seni, kedokteran gigi, penyepuhan, dan dalam
     bentuk radioaktif dipakai untuk pengobatan tumor.
               Symbol kimia dari emas yaitu Au.
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
    yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47.
   Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum.
 Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak
  memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di
   seluruh logam dan terdapat dimineral dan dalam
      bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam
 koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak
         termasuk logam mulia seperti emas.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
     pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan
     terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan
 larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
       mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).
       Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
                     - endapan primer
                      - endapan plaser
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite
   (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-
    timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan
      sumber-sumber penting untuk menambang perak.
Pemanfaatan/penggunaan emas dan perak yang paling
   utama sebaiknya digunakan untuk bahan uang / duit.
  Uang kertas dan logam yang kita pegang saat ini sebatas
 uang-uangan yang tidak bernilai riil. Jika emas dan perak
    dipakai sebagai alat tukar maka barang-barang akan
 menyesuaikan harganya, bukan uang yang menyesuaikan
  nilainya. Tidak ada inflasi gila-gilaan lagi, tidak ada lagi
  perampok nilai uang kita lagi, tidak ada lagi uang sobek
tidak laku dan tidak ada lagi uang kadaluwarsa tidak laku.
Saat ini sudah mulai banyak yang memakai dinar emas dan
 dirham perak sebagai alat transaksi sehari-hari yang tidak
                melanggar hukum indonesia.
Potensi endapan emas terdapat di :
         Pulau Sumatera,
         Kepulauan Riau,
        Pulau Kalimantan,
           Pulau Jawa,
         Pulau Sulawesi,
          Nusa Tenggara,
           Maluku, dan
             Papua.
Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia
 merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon.
 Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang
     istimewa, terutama faktor kekerasannya dan
kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini
yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan
     berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di
 bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada
 bagian mantel bumi yang memiliki temperature dan
    tekanan tertentu yang memungkinkan untuk
       merubah (mineral) carbon menjadi intan
Intan dijadikan orang untuk perhiasan. Intan yang
  digunakan sebagai batu permata adalah batu yang
 transparan, putih bersih, warnanya hijau jernih atau
  berwarna biru muda. Selain untuk perhiasan, intan
digunakan pada pahat diamond drilling, roda gerinda,
     gergaji, pahat alat bor, untuk memotong dan
     menggosok batu permata, sebagai alat untuk
   pemotong kaca. Intan merupakan kristal karbon.
Indeks refraksinya sangat tinggi dan transparan. Intan
   yang berkristal rendah dan berwarna gelap sering
 mempunyai struktur serabut dan disebut bortz atau
                 kristal permata intan.
Penyebaran intan di Indonesia hanya terdapat di :

      Kalimantan Barat (Landak, Sangau),

      Kalimantan tengah (Purukcau), dan

   Kalimantan Selatan (Martapura, Pleihari).
Pasir besi merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
   pengganti bahan baja yang digunakan sebagai bahan dasar di
       bidang industri pengecoran logam. Cara tersebut bisa
   dimungkinkan dengan pengolahan pasir besi secara mandiri
dengan memisahkan atau mengeliminasi pengotor yang terdapat
   dalam pasir besi tersebut, yaitu dengan metode bubbling dan
    compound separation, sehinnga pasir besi dapat digunakan
 sebagai solusi Pengolahan Bijih Besi Mandiri di Bidang Industri
      Pengecoran Logam Sehingga dari adanya solusi di atas
    diperlukan pengimplementasian yang perlu dilakukan dan
  didukung oleh beberapa elemen atau pihak-pihak yang dapat
   membantu mengembangkan proyek pemanfaatan pasir besi
  sebagai pengolahan bijih besi mandiri. Hal tersebut dilakukan
        secara terkait dan kerjasama antar beberapa pihak.
Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa
   dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya yang
       umum terdapat. Pembentukan pasir besi adalah
  merupakan produk dari proses kimia dan fisika dari batuan
    berkomposisi menengah hingga basa atau dari batuan
      bersifat andesitik hingga basaltik. Proses ini dapat
   dikatakan merupakan gabungan dari proses kimia dan
           fisika.Di daerah pantai selatan Kabupaten
   Ende, endapan pasir pantai di perkirakan berasal dari
     akumulasi hasil desintegrasi kimia dan fisika seperti
      adanya pelarutan, penghancuran batuan oleh arus
      air, pencucian secara berulang-ulang, transportasi
                       dan pengendapan.
Selain itu manfaat dan kegunaan pasir besi adalah
 bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin
  fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita
    kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk
cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent.
Di Jawa Timur sendiri keberadaan pasir besi hampir
      merata di pantai selatan jawa, mulai dari
           Tulungagung, Blitar, Lumajang
Kesimpulan

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya
   alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber
  daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di
     permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di
     udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam
  terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam
    yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
                      dapat diperbarui.

                          Saran

   Sebagai warga negara Indonesia, marilah kita menjaga
             kelestarian sumber daya alam kita

More Related Content

What's hot (20)

Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Zircon bonita
Zircon   bonitaZircon   bonita
Zircon bonita
 
Sda tambang
Sda tambangSda tambang
Sda tambang
 
SUMBER DAYA ALAM (PERBAIKAN SLIDE)
SUMBER DAYA ALAM (PERBAIKAN SLIDE)SUMBER DAYA ALAM (PERBAIKAN SLIDE)
SUMBER DAYA ALAM (PERBAIKAN SLIDE)
 
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAKROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
KROMIT - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Bahan galian industri 2
Bahan galian industri 2Bahan galian industri 2
Bahan galian industri 2
 
Kelompok perak
Kelompok perakKelompok perak
Kelompok perak
 
EMAS
EMAS EMAS
EMAS
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Zirkon
ZirkonZirkon
Zirkon
 
Mineral Zircon
Mineral ZirconMineral Zircon
Mineral Zircon
 
292736504 tembaga
292736504 tembaga292736504 tembaga
292736504 tembaga
 
Ppt kbg emas
Ppt kbg emasPpt kbg emas
Ppt kbg emas
 
Presentasi Pengolahan Timah
Presentasi Pengolahan TimahPresentasi Pengolahan Timah
Presentasi Pengolahan Timah
 
Tugas geografi
Tugas geografiTugas geografi
Tugas geografi
 
Pertambangan Corundum
Pertambangan CorundumPertambangan Corundum
Pertambangan Corundum
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 

Similar to Sumberdaya logam

Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4ShafiraAryani
 
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannyaPresentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannyaSastra Diharlan
 
4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang finalMuhammad Alwan
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatHayatun Nufus
 
Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11zaramalia33
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinyaAlviyanda Whoost
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanMirzha Rihadini
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanMirzha Rihadini
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiWarnet Raha
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritSylvester Saragih
 

Similar to Sumberdaya logam (20)

Makalah tambang bijih
Makalah tambang bijihMakalah tambang bijih
Makalah tambang bijih
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
1bahasa
1bahasa1bahasa
1bahasa
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 
Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannyaPresentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
 
4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Perak
PerakPerak
Perak
 
Metalurgi.pptx
Metalurgi.pptxMetalurgi.pptx
Metalurgi.pptx
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
 

More from Aditya Lakza Invitations (10)

Maklah longsor sunda
Maklah longsor sundaMaklah longsor sunda
Maklah longsor sunda
 
Not balok manukdadali
Not balok manukdadaliNot balok manukdadali
Not balok manukdadali
 
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
Ole ole bandung-na-nb_dok.tunas63
 
Sumberdaya energi
Sumberdaya  energiSumberdaya  energi
Sumberdaya energi
 
Sumber daya air1
Sumber daya air1Sumber daya air1
Sumber daya air1
 
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasiMakalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
 
Dodol garut
Dodol garutDodol garut
Dodol garut
 
Coper makalah basa sunda
Coper makalah basa sundaCoper makalah basa sunda
Coper makalah basa sunda
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Kerajaan kutai
Kerajaan kutaiKerajaan kutai
Kerajaan kutai
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Sumberdaya logam

  • 1.
  • 2. Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.
  • 3.  Apa pengertian Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?  Bagaimana pengelompokan Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?  apa Pemanfaatannya Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?  Bagaimana Penyebarannya Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
  • 4. Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum) dalam suatu Sistem Periodik Unsur (SPU) tembaga termasuk dalam golongan 11dan menempati posisi dengan nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546. Tembaga, perak dan emas disebut logam koin karena dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan oleh logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu yang lama. Tembaga adalah logam berdaya hantar listrik tinggi, maka dipakai sebagai kabel listrik. Tembaga tidak larut dalam asam yang bukan pengoksidasi tetapi tembaga teroksidasi oleh HNO3 sehingga tembaga larut dalam HNO3 [1]. Bentuk pentahidrat yang lazim terhidratnya, yaitu kehilangan empat molekul airnya pada 110 °C dan kelima-lima molekul air pada 150 °C. Pada 650 °C, tembaga (II) sulfat mengurai menjadi tembaga (II) oksida (CuO), sulfur dioksida (SO2) dan oksigen (O2) .
  • 5. Tembaga(II) sulfat diproduksi dalam skala besar dengan cara mencampurkan logam tembaga dengan asam sulfat panas atau oksidanya dengan asam sulfat. Untuk penggunaan di laboratorium, tembaga (II) sulfat biasanya dibeli (tidak dibuat manual). Bentuk anhidratnya ditemukan dalam bentuk mineral langka yang disebut kalkosianit. Tembaga sulfat terhidrasi eksis di alam dalam bentuk kalkantit (pentahidrat) dan 2 mineral lain yang lebih langka: bonatit (trihidrat) dan bootit (heptahidrat).
  • 6. Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah tangga, hingga komponen biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam paduan seperti perunggu atau monel. Tembaga berperan khususnya dalam beberapa kegiatan seperti enzim pernapasan sebagai tirosinase dan silokron oksidasi. Tembaga bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis.
  • 7. Persebaran tembaga di Indonesia ditemukan hampir merata di berbagai provinsi, yaitu di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, NTT, dan Papua.
  • 8.
  • 9. Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5- 25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia. Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa.
  • 10. Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika larut bersama groundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan induknya is totally change. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas saprolite yang sekarang kita kenal sebagai Limonite. Benar bahwa Nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenis Goethite. Rata-rata nikel berjumlah 1.2 %.
  • 11. Bijih nikel laterit kadar rendah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan feronikel dengan melakukan peningkatan kadar nikel sesuai cut of grade yang ditentukan UBPN Operasi Pomala, PT. Antam Tbk yaitu 2.3% Ni. Percobaan dalam skala laboratorium telah menghasilkan peningkatan kadar nikel lebih besar dari 2.3% Ni yaitu 2.43% Ni dengan perolehan optimum sebesar 83.4% untuk conto A dan 2.39% Ni dengan perolehan sebesar 84.08% untuk conto B, melalui metode flotasi dengan mengapungkan mineral silikat, dengan menggunakan senyawa amina komplek untuk kolektor dan starch (kanji) untuk depressant. Sedangkan metoda magnetisasi dapat dimanfaatkan dan meningkatkan kadar besi tetapi tidak dapat meningkatkan kadar nikel dalam pemanfaatan endapan bijih nikel laterit lapisan atas (iron cap) dengan peningkatan kadar besi dari 41.88% Fe menjadi 66.43% Fe dan nikel dari kadar 0.40% Ni menjadi 0.50% Ni.
  • 12. Daerah persebaran nikel terdapat di : Soroako, Bulubulang, Pamaloa Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).
  • 13. Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal.Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat anjing Saat ini, cadangan biji besi nampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.
  • 14. Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra- mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.
  • 15. bijih besi dimanfaatkan oleh masyarakat industri telah ditambang dari deposit didominasi hematit dengan nilai lebih dari 60% Fe. Deposit ini biasanya disebut sebagai "bijih pengiriman langsung" atau "bijih alami". Peningkatan permintaan bijih besi, ditambah dengan menipisnya bermutu tinggi bijih hematit di Amerika Serikat, setelah Perang Dunia II menyebabkan perkembangan tingkat rendah sumber bijih besi, terutama pemanfaatan taconite di Amerika Utara. Tingkat rendah sumber bijih besi umumnya memerlukan benefisiasi. Magnetit sering dimanfaatkan karena magnet, dan karenanya mudah dipisahkan dari mineral gangue dan mampu menghasilkan konsentrat bermutu tinggi dengan tingkat yang sangat rendah dari kotoran. Karena kepadatan yang tinggi relatif terhadap gangue hematit silikat terkait, benefisiasi hematit biasanya melibatkan kombinasi dari menghancurkan, gravitasi penggilingan, atau berat pemisahan media, dan flotasi buih silika.
  • 16. Daerah persebaran Bijih besi terdapat di daerah : Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
  • 17. Emas adalah unsur kimia dengan nomor atom 79 dan massa atom 196,967. Berupa logam dengan titik lebur 1.063° C dan titik didih 2.600° C. emas merupakan logam yang paling lenting dan mudah ditempa, juga konduktor yang baik. Logam ini tidak aktif secara kimiawi, dan tahan karat. Emas sering terdapat bebas di endapan sungai, urat kuarsa, atau dari pirit. Mungkin juga emas terdapat pada bijih besi atau perak, tembaga, timbale, nikel, dan tellurium. Penggunannya yaitu : dulu digunakan sebagai uang logam dan sekarang masih merupakan standar pertukaran internasional. Sampai sekarang dipakai untuk perhiasan, seni, kedokteran gigi, penyepuhan, dan dalam bentuk radioaktif dipakai untuk pengobatan tumor. Symbol kimia dari emas yaitu Au.
  • 18. Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat dimineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.
  • 19. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu: - endapan primer - endapan plaser Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal- timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak.
  • 20. Pemanfaatan/penggunaan emas dan perak yang paling utama sebaiknya digunakan untuk bahan uang / duit. Uang kertas dan logam yang kita pegang saat ini sebatas uang-uangan yang tidak bernilai riil. Jika emas dan perak dipakai sebagai alat tukar maka barang-barang akan menyesuaikan harganya, bukan uang yang menyesuaikan nilainya. Tidak ada inflasi gila-gilaan lagi, tidak ada lagi perampok nilai uang kita lagi, tidak ada lagi uang sobek tidak laku dan tidak ada lagi uang kadaluwarsa tidak laku. Saat ini sudah mulai banyak yang memakai dinar emas dan dirham perak sebagai alat transaksi sehari-hari yang tidak melanggar hukum indonesia.
  • 21. Potensi endapan emas terdapat di : Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
  • 22. Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
  • 23. Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu yang memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan
  • 24. Intan dijadikan orang untuk perhiasan. Intan yang digunakan sebagai batu permata adalah batu yang transparan, putih bersih, warnanya hijau jernih atau berwarna biru muda. Selain untuk perhiasan, intan digunakan pada pahat diamond drilling, roda gerinda, gergaji, pahat alat bor, untuk memotong dan menggosok batu permata, sebagai alat untuk pemotong kaca. Intan merupakan kristal karbon. Indeks refraksinya sangat tinggi dan transparan. Intan yang berkristal rendah dan berwarna gelap sering mempunyai struktur serabut dan disebut bortz atau kristal permata intan.
  • 25. Penyebaran intan di Indonesia hanya terdapat di : Kalimantan Barat (Landak, Sangau), Kalimantan tengah (Purukcau), dan Kalimantan Selatan (Martapura, Pleihari).
  • 26. Pasir besi merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengganti bahan baja yang digunakan sebagai bahan dasar di bidang industri pengecoran logam. Cara tersebut bisa dimungkinkan dengan pengolahan pasir besi secara mandiri dengan memisahkan atau mengeliminasi pengotor yang terdapat dalam pasir besi tersebut, yaitu dengan metode bubbling dan compound separation, sehinnga pasir besi dapat digunakan sebagai solusi Pengolahan Bijih Besi Mandiri di Bidang Industri Pengecoran Logam Sehingga dari adanya solusi di atas diperlukan pengimplementasian yang perlu dilakukan dan didukung oleh beberapa elemen atau pihak-pihak yang dapat membantu mengembangkan proyek pemanfaatan pasir besi sebagai pengolahan bijih besi mandiri. Hal tersebut dilakukan secara terkait dan kerjasama antar beberapa pihak.
  • 27. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya yang umum terdapat. Pembentukan pasir besi adalah merupakan produk dari proses kimia dan fisika dari batuan berkomposisi menengah hingga basa atau dari batuan bersifat andesitik hingga basaltik. Proses ini dapat dikatakan merupakan gabungan dari proses kimia dan fisika.Di daerah pantai selatan Kabupaten Ende, endapan pasir pantai di perkirakan berasal dari akumulasi hasil desintegrasi kimia dan fisika seperti adanya pelarutan, penghancuran batuan oleh arus air, pencucian secara berulang-ulang, transportasi dan pengendapan.
  • 28. Selain itu manfaat dan kegunaan pasir besi adalah bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent.
  • 29. Di Jawa Timur sendiri keberadaan pasir besi hampir merata di pantai selatan jawa, mulai dari Tulungagung, Blitar, Lumajang
  • 30. Kesimpulan Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Saran Sebagai warga negara Indonesia, marilah kita menjaga kelestarian sumber daya alam kita