SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
ANGKUTAN PENYEBERANGAN
OLEH :
KURNIAWAN TEGUH SANTOSO, S.T., M.M.
SEMARANG, 12 APRIL 2023
MATERI :
PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN
JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN
PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN
MONITORING DAN EVALUASI
PENYELENGGARAAN TIKET ANGKUTAN PENYEBERANGAN SECARA ELEKTRONIK
PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
ANGKUTAN PENYEBERANGAN
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan yang selanjutnya disebut
SPM Angkutan Penyeberangan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi
oleh perusahaan angkutan penyeberangan dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna jasa.
Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan jaringan jalan dan/ atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan
oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
Kapal Angkutan Penyeberangan adalah kapal motor penyeberangan yang
merupakan kendaraan air yang digerakkan tenaga mekanik, berfungsi sebagai
jembatan bergerak untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta
muatannya yang masuk dan ke luar melalui pintu rampa yang berbeda, memiliki
konstruksi lambung dasar ganda serta memiliki paling sedikit 2 (dua) mesin induk.
JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN
PENYEBERANGAN
Badan Usaha Angkutan Penyeberangan yang mengoperasikan Kapal Angkutan
Penyeberangan harus memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan.
SPM Angkutan Penyeberangan terdiri atas :
1. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pelayanan penumpang, terdiri atas pelayanan :
a. Kelas ekonomi.
b. Kelas nonekonomi terdiri atas :
1) Reguler.
2) Ekspres.
2. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pemuatan kendaraan terdiri atas :
a. Pintu rampa digunakan untuk naik dan turun kendaraan kedalam kapal pada saat
melakukan pemuatan.
b. Ruang untuk kendaraan digunakan oleh kendaraan pada saat melakukan pelayaran.
c. Fasilitas pemuatan kapal berupa fasilitas yang disediakan dan digunakan pada saat
kendaraan melakukan bongkar muat dan/ atau berlayar.
3. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pengoperasian kapal terdiri atas :
a. Kecepatan dinas kapal diukur dengan melakukan percobaan berlayar di lintasan.
b. Pemenuhan jadwal terdiri atas :
1) Jadwal perjalanan kapal merupakan waktu Kapal Angkutan Penyeberangan untuk melakukan keberangkatan
dan kedatangan yang terdiri atas jam, hari, bulan, tahun, dan lokasi dermaga. Waktu keberangkatan dan
kedatangan merupakan waktu kapal meninggalkan dermaga dan waktu kapal merapat di dermaga.
Dalam hal tidak terpenuhinya jadwal perjalanan kapal, Perusahaan Angkutan Penyeberangan harus
memberikan kompensasi kepada pengguna jasa berupa konsumsi. Kompensasi tidak diberikan apabila
disebabkan oleh keadaan kahar. Keadaan kahar dibuktikan dengan keterangan dari Instansi yang berwenang.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian kompensasi kepada pengguna jasa ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.
2) Jadwal operasi kapal ditentukan berdasarkan :
a) Jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh Balai atau unit pelaksana teknis daerah.
b) Hari operasi berdasarkan jumlah hari operasi dan jumlah trip yang harus dilayani yang telah ditentukan.
Dalam kondisi tertentu kapal Angkutan Penyeberangan dapat tidak memenuhi jadwal operasi kapal.
Kondisi tertentu terdiri atas :
1. Kapal dalam kondisi rusak.
2. Kapal dalam perawatan.
Kapal yang akan beroperasi kembali harus meminta izin kepada Balai atau unit pelaksana teknis daerah
untuk masuk kedalam jadwal operasi.
Dalam hal kapal Angkutan Penyeberangan tidak memenuhi jadwal operasi harus melaporkan kepada
Balai atau unit pelaksana teknis daerah.
3) Jadwal siap operasi merupakan jadwal Kapal Angkutan Penyeberangan
yang siap operasi untuk memberikan bantuan pelayanan angkutan
apabila jumlah kapal yang beroperasi berkurang dari yartg diperlukan.
Kapal dalam jadwal siap operasi harus dioperasikan dalam waktu paling
lambat 2 (dua) jam setelah mendapat perintah operasi dari Balai.
Jadwal siap operasi ditentukan berdasarkan pernyataan siap operasi dari
operator Kapal Angkutan Penyeberangan dan dapat dioperasikan bila
diperintahkan.
Pemenuhan jadwal siap operasi dilakukan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan
sekali oleh Balai sesuai dengan yang telah disepakati.
4) Jadwal istirahat merupakan jadwal istirahat operasi Kapal Angkutan
Penyeberangan. Penetapan jadwal istirahat ditentukan berdasarkan
pengaturan pola operasional pada lintas penyeberangan yang dilayani.
5) Jadwal dok merupakan jadwal kapal untuk melakukan pemeliharaan,
perawatan dan perbaikan. Jadwal dok harus mengikuti penetapan dari
pejabat yang mempunyai kewenangan di bidang kelaikan kapal.
1. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pelayanan Penumpang
SPM Angkutan Penyeberangan untuk pelayanan penumpang meliputi aspek :
a) Keselamatan.
a. Informasi keselamatan dan kesehatan.
Informasi fasilitas keselamatan paling sedikit meliputi :
1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
2) Sprinkler dan Alarm Pendeteksi Asap.
3) Life Jacket.
4) Life Buoy.
5) Life Raft.
6) Sekoci.
7) Petunjuk jalur evakuasi.
8) Titik kumpul evakuasi.
9) Informasi fasilitas kesehatan mudah dilihat dan dibaca, paling sedikit :
a) Ruang medis (tersedia tempat tidur, tandu, kursi roda, obat-obatan, tabung oksigen).
b) Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Informasi fasilitas keselamatan dan kesehatan paling sedikit berupa :
1) Sticker.
2) Video.
3) Audio.
4) Papan petunjuk informasi.
b. Fasilitas Keselamatan.
Ketersediaan peralatan penyelamatan darurat dalam bahaya (kebakaran, kecelakaan atau bencana alam).
Ketersediaan alat keselamatan yang mudah terlihat dan terjangkau antara lain :
1) Alat Pemadam Kebakaran.
2) Sprinkler dan Alarm Pendeteksi Asap.
3) Life Jacket.
4) Life Buoy.
5) Life Raft.
6) Sekoci.
7) Petunjuk jalur evakuasi.
8) Titikkumpul evakuasi.
Keterangan :
a) Life Jacket tersedia sebanyak 110% dari jumlah kapasitas penumpang.
b) Jumlah ratio penggunaan life raft, life buoy, sekoci.
c) Lemari / kotak tempat jaket keselamatan (life jacket) Kapasitas 1 {satu) lemari maksimal memuat 100
jaket keselamatan (life jacket) dan tidak terkunci serta sesuai dengan kapasitas penumpang yang tertera
pada SKKP (Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang).
d) Jumlah ketersediaan life jacket anak 10 (sepuluh) persen.
c. Fasilitas kesehatan.
Ketersediaan fasilitas kesehatan untuk penanganan darurat. Fasilitas kesehatan antara lain :
1) Ruang medis (tersedia tempat tidur, tandu, kursi roda, obat-obatan, tabung oksigen).
2) Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Dilengkapi Pendingin ruangan (kipas angin dan/ atau AC).
b) Keamanan.
a. Fasilitas Keamanan.
Peralatan pencegah tindak kriminal. Tersedia CCTV meliputi :
1) Ruang Penumpang.
2) Fasilitas vital lainnya.
b. Petugas keamanan.
Berupa petugas keamanan yang memiliki sertifikasi.
c. Informasi gangguan keamanan.
Berupa stiker dengan nomor telepon dan/ atau SMS layanan
pengadaan.
c) Kenyamanan.
a. Ruang Penumpang Ekonomi Reguler.
Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruang tertutup dan/
atau ruangan terbuka) :
1) Tinggi ruangan paling rendah 1.90 m.
2) Tempat duduk penumpang dengan ukuran paling sedikit lebar 50 cm dan
panjang 50 cm.
3) Ruang Lesehan / Tatami (Untuk kelas ekonomi dengan lama berlayar > 8
jam).
4) Kipas Angin / AC.
5) TV / Video / Audio.
6) Tempat sampah.
7) Area bersih 100%.
8) Perigeras suara.
9) Terdapat ventilasi.
b. Ruang Penumpang Non Ekonomi Reguler.
Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruangan tertutup dan/ atau
ruangan terbuka :
1) Tinggi ruangan paling rendah 1.90 m.
2) Tempat duduk dengan sandaran tangan untuk masing-masing penumpang dan setiap
kursi dilapisi bantalan dan sandaran jok serta ditempatkan pada ruangan penumpang
geladak tertutup ukuran tiap kursi paling sedikit lebar 50 cm dan panjang 50 cm.
3) Kursi Reklining / Reclining Seat (Luas ukuran kursi paling sedikit lebar 50 cm dan
panjang 60 cm tiap kursi).
4) Kursi Sofa (kursi panjang yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dari
upholstery (kain pelapis) Ukuran sofa per orang paling sedikit dengan lebar 50 cm dan
panjang 60 cm).
5) AC.
6) TV / Video / Audio.
7) Tempat sampah.
8) Area bersih 100%.
9) Pengeras suara.
10) Terdapat ventilasi.
c. Ruang Penumpang Ferry Ekspres.
Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruangan tertutup dan/ atau ruangan
terbuka :
1) Ruang Santai (Lounge).
2) Area Bermain anak.
3) Tempat Pengisi Daya Ponsel.
4) Tempat untuk Berfoto (Photo Booth).
5) Akses bebas Wifi.
6) Tersedia hiburan berupa LED TV yang saling terintegrasi untuk pada satu sistem untuk
mengontrol konten.
7) Kursi Sofa yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dan upholstery (kain pelapis)
dan tidak rambat api.
8) Seni Lukis Dinding (Mural) dan media seni kontemporer yang mengangkat budaya
setempat.
9) Fasilitas ramah Disabilitas.
10) Sigange di kapal.
11) Menyediakan area merokok terpisah dengan ruang akomodasi.
12) Tersedia penghawaan buatan (AC) dengan suhu ruangan antara 24⁰ C-26⁰ C.
13) Tersedia area untuk kegiatan diatas kapal (seminar, gathering dan live music).
d. Toilet Reguler.
Tersedianya toilet :
1) Tersedia 1 (satu) toilet untuk 50 penumpang dan/ atau minimal terdapat toilet
terpisah untuk setiap gender.
2) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam toilet.
Keterangan :
a) Ratio : 1 toilet untuk 50 orang.
b) Disediakan air tawar.
e. Toilet Ferry Ekspress.
Tersedianya toilet :
1) Tersedia 1 (satu) toilet untuk 50 penumpang dan minimal terdapat toilet terpisah
untuk setiap gender.
2) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam toilet.
3) Terdapat layanan toilet khusus untuk penyandang difable.
Keterangan :
a) Ratio : 1 toilet untuk 50 orang.
b) Disediakan air tawar.
f. Musholla.
Fasilitas untuk melakukan Ibadah :
1) Tersedia tempat wudhu, alat sholat dan karpet.
2) Tersedia kipas angina / AC.
3) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam Musholla.
Keterangan :
a) Disediakan tempat duduk bagi penyandang disabilitas untuk melakukan ibadah.
b) Disediakan air tawar.
g. Ruang Menyusui Reguler.
Fasilitas untuk Ibu dan Anak :
1) Tersedia Kursi / Sofa dengan sandaran Tangan.
2) Tersedia AC / Kipas Angin / Fentilasi Udara.
h. Ruang Menyusui Ekspress.
Fasilitas untuk Ibu dan Anak :
1) Tersedia Sofa dengan sandaran tangan bantal kecil.
2) Tersedia AC / Kipas.
3) Tersedianya Kasur Bayi untuk mengganti Popok.
4) Tersedianya tempat sampah.
5) Tersedia Westafel.
6) Tersedia Lemari Pendingin untuk penyimpanan ASI.
i. Lampu Penerangan.
Berfungsi sebagai sumber cahaya di fasilitas penumpang dan vital
lainnya untuk memberikan rasa nyaman bagi pengguna jasa.
j. Dapur / Kantin/ Kafetaria.
Dapur / kantin / kafetaria ditempatkan di ruang penumpang atau
ruang santai penumpang :
1) Tidak boleh ditempatkan pada geladak yang dipergunakan
untuk kendaraan.
2) Harus menggunakan kompor listrik.
3) Mempunyai sistem lubang angin / ventilasi udara dan
pembuangan air kotor yang terpisah dengan ruang akomodasi.
d) Kemudahan.
a. Informasi Pelayanan.
Informasi yang disampaikan di dalam kapal kepada pengguna jasa yang terbaca dan terdengar serta
terinformasikan :
1) Informasi dalam bentuk visual diletakkan ditempat yang terinformasikan dan mudah dilihat.
2) Informasi dalam bentuk audio harus jelas terdengar dengan intensitas suara 20 dB lebih besar dari
kebisingan yang ada.
b. Fasilitas layanan penumpang Reguler.
Fasilitas yang disediakan untuk memberikan informasi perjalanan kapal dan layanan menerima pengaduan.
Mempunyai ruang atau tempat dan memiliki 1 (satu) meja kerja. Disediakan petugas informasi dan/atau
Pramugari.
c. Fasilitas layanan penumpang Ferry Ekspres.
Fasilitas yang disediakan untuk memberikan informasi perjalanan kapal dan layanan menerima pengaduan :
1) Mempunyai ruang atau tempat dan memiliki 1 (satu) meja kerja.
2) Memiliki layanan puma jual yaitu contact center 24 jam.
3) Menyediakan petugas dedicate untuk kebersihan, toilet, keamanan, dan petugas pelayanan
(pramugara/ i).
4) Kartu Tanda Naik Kapal (Boarding Pass) yang terhubung dengan manifest lengkap setiap penumpang
dan kendaraan.
5) Layanan penjualan tiket melalui online berbasis website dan aplikasi yang pembayarannya terintegrasi
dengan pengelola pelabuhan.
6) Wajib menggunakan layanan pembayaran non tunai.
d. Fasilitas Bagasi Penumpang.
Memberikan kemudahan bagi penumpang untuk membawa dan menempatkan barang
bawaan. Tersedia tempat yang aman dalam penempatan barang bawaan. Barang bawaan
penumpang yang dijinjing.
e. Gang / Jalan.
Memberikan kemudahan akses keluar / masuk bagi penumpang :
1) Sampai dengan 100 penumpang, jarak paling sedikit 800 mm.
2) di atas 100 penumpang, jarak paling sedikit 100 cm.
3) di atas 1.000 penumpang, jarak paling sedikit 120 cm.
f. Tangga.
Memberikan kemudahan akses naik / turun bagi penumpang :
1) Lebar tangga paling sedikit 100 cm.
2) Sudut kemiringan tangga penumpang yang menghubungkan antar geladak tidak boleh
melebihi 45°derajat.
3) Tidak licin.
4) kondisi bersih.
e) Kesetaraan.
Fasilitas bagi penumpang berkebutuhan khusus.
Fasilitas bagi penumpang penyandang disabilitas, manusia lanjut,
anak-anak maupun ibu hamil :
1) Terdapat mobile ramp dengan kemiringan maksimum 20° untuk
penyambung dari platform ke kapal.
2) Tersedianya kursi roda.
3) Akses prioritas.
4) Kemudahan akses untuk ke Toilet.
5) Tersedia ruang khusus ibu menyusui.
2. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pemuatan Kendaraan
SPM Angkutan Penyeberangan untuk pemuatan kendaraan meliputi aspek :
a) Keselamatan.
a. Informasi dan Himbauan.
Informasi dan himbauan antara lain memuat :
1) Dilarang Merokok.
2) Dilarang Menghidupkan Mesin Kendaraan Selama Pelayaran sampai pintu rampa dibuka kembali.
3) Dilarang membuang sampah ke laut.
4) Dilarang bersandar di reling.
5) Pemberitahuan ketika kapal akan berlayar dan sandar.
Tersedia dan mudah dibaca dan dilihat.
Keterangan :
a) Terletak di geladak Kapal bagian depan dan belakang.
b) Informasi dan Himbauan dapat berupa audio dan papan informasi.
b. Fasilitas keselamatan pemuatan kendaraan.
Tersedianya perlengkapan keselamatan pada saat pemuatan kendaraan berupa :
1) Hidran.
2) Apar.
3) Sprinkler dan alat pendeteksi asap.
4) Petunjuk jalur evakuasi.
5) Memiliki Alat Lashing dan Ganjal.
6) Memiliki Scupper.
7) Terdapat marka pada cardeck dan pintu rampa.
b) Keamanan.
a. Fasilitas Keamanan.
Peralatan pencegah tindak criminal berupa CCTV :
1) CCTV dapat berfungsi dan rekaman dapat dimanfaatkan.
2) Diletakkan pada Haluan dan Buritan.
3) CCTV yang dipasang paling sedikit 2 (dua) unit.
b. Lampu penerangan.
Berfungsi sebagai sumber cahaya di kapal penyeberangan untuk memberikan kemudahan
pengemudi pada saat menempatkan kendaraan di kapal. Jumlah lampu yang terpasang
sesuai dengan luasan ruang geladak kapal.
c. Lantai Geladak.
Lantai ruang untuk kendaraan dilengkapi dengan garis lajur kendaraan :
1. Dapat dilihat dengan jelas.
2. Jarak antara salah satu sisi kendaraan sekurang- kurangnya 60 cm.
3. Jarak antara muka dan belakang masing-masing kendaraan adalah 30 cm.
4. Untuk kendaraan yang sisi sampingnya bersebelahan dengan dinding kapal, berjarak
60 cm dihitung dari lapisan dinding dalam atau sisi luar gading-gading (frame).
Warna cat lantai geladak hijau dengan garis lajur kendaraan kuning.
c) Kemudahan.
a. Fasilitas Bongkar Muat.
Fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pemuatan kedalam kapal berupa pintu
rampa :
1) Paling sedikit memiliki 2 (dua) pintu rampa yang digunakan untuk jalan
keluar dan masuk.
2) Akses kendaraan dari dan ke geladak atas (upper decks) harus tersedia
dudukan atau tumpuan untuk rampa dermaga yang digunakan untuk jalan
keluar masuk kendaraan.
3) Akses penumpang dari dan ke geladak atas (upper decks) harus tersedia
dudukan atau tumpuan untuk rampa dermaga yang digunakan untuk jalan
keluar masuk penumpang.
4) Untuk kapal yang mempunyai geladak kendaraan lebih dari satu antara
geladak satu dengan geladak lainnya dihubungkan dengan rampa dalam
(inner ramp).
5) Akses kendaraan dari pintu samping (side ramp).
b. Ruang Geladak Kapal.
Sebagai tempat untuk parkir kendaraan selama masa pelayaran. Ruang geladak kapal
untuk kendaraan harus memenuhi :
1) Lantai ruang kendaraan harus dirancang mampu menahan beban kendaraan roda
empat atau lebih dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) 10 ton.
2) Tinggi ruang geladak :
a) Untuk memuat kendaraan golongan I sampai V sekurang-kurangnya 250 cm.
b) Untuk memuat kendaraan golongan VI sampai dengan golongan IX sekurang-
kurangnya 420 cm.
3) Untuk stabilitas memanjang, setiap kendaraan harus diganjal dan untuk stabilitas
melintang, apabila diperkirakan kondisi perairan dapat mengakibatkan kemiringan
kapal lebih dari 10 (sepuluh) derajat maka kendaraan wajib diikat (lashing).
4) Antara pintu rampa haluan / buritan dengan batas sekat tubrukan diberi tanda
garis pembatas.
5) Tuang kendaraan harus disediakan lampu penerangan, sistem sirkulasi udara, jalan
penghubung antara ruang kendaraan dan ruang penumpang.
3. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pengoperasian Kapal
SPM Angkutan Penyeberangan untuk pengoperasian kapal meliputi aspek :
a) Keamanan.
Fasilitas Keamanan pada ruang mesin. Tersedia CCTV pada Ruang Mesin.
b) Kenyamanan.
Kondisi Fisik Kapal.
Kondisi fisik kapal merupakan kondisi keseluruhan dari bagian kapal. Kapal
harus dilakukan pengecatan apabila cat telah pudar atau mengalami
korosi.
c) Keteraturan.
a. Jadwal Operasi.
Melaksanakan jadwal sesuai yang ditetapkan :
1) Pemenuhan waktu sandar dan berlayar.
2) Pemenuhan waktu bongkar / muat penumpang dan kendaraan.
Jadwal operasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
a. Kecepatan Dinas Kapal.
Melaksanakan kecepatan dinas kapal sesuai dengan yang
ditetapkan. Pemenuhan waktu berlayar :
1) Kapal Reguler :
Minimal 10 Knot.
2) Kapal Ekspres :
Minimal 15 Knot.
PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
ANGKUTAN PENYEBERANGAN
Untuk memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan, dilakukan pemeriksaan oleh Petugas
Pemeriksa SPM Angkutan Penyeberangan yang harus memiliki kompetensi pemeriksa
SPM Angkutan Penyeberangan dan kompetensi ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Dalam hal telah memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan, diberikan surat keputusan
pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan.
Pemenuhan surat keputusan SPM Angkutan Penyeberangan ditetapkan oleh :
a. Menteri ditandatangani oleh Direktur Jenderal untuk pelayanan Angkutan
Penyeberangan lintas antarnegara dan/ atau antarprovinsi.
b. Gubernur untuk pelayanan Angkutan Penyeberangan lintas antarkabupaten / kota
dalam provinsi.
c. Bupati / Wali kota untuk pelayanan Angkutan Penyeberangan lintas dalam kabupaten
/ kota.
Persetujuan berlaku paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan atau
sampai dengan kapal melakukan dok.
MONITORING DAN EVALUASI
Untuk memastikan pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, dilakukan monitoring dan
evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara :
a. Berkala dilaksanakan setelah diperoleh persetujuan SPM Angkutan Penyeberangan.
Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi secara berkala ditemukan pelanggaran terhadap
pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, Perusahaan Angkutan Penyeberangan dikenai
sanksi berupa dikeluarkan dari jadwal operasi sampai dengan terpenuhinya SPM Angkutan
Penyeberangan.
a. Insidental dilaksanakan dalam hal terdapat laporan atau aduan dari pengguna jasa.
Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara insidental ditemukan
pelanggaran terhadap pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, perusahaan angkutan
penyeberangan dikenai sanksi pencabutan Surat Keputusan SPM Angkutan Penyeberangan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, dan bupati
/ wali kota sesuai dengan kewenangannya.
Hasil monitoring dan evaluasi digunakan sebagai dasar evaluasi terhadap pemberian SPM
Angkutan Penyeberangan.
PENYELENGGARAAN TIKET ELEKTRONIK
Penyelenggara tiket elektronik Angkutan Penyeberangan dilaksanakan oleh :
a. Penyelenggara Pelabuhan terdiri atas BPTD dan UPTD.
b. Badan Usaha Pelabuhan.
Penyelenggara tiket elektronik menetapkan standar operasional prosedur dalam
penyelenggaraan tiket elektronik.
Penyelenggara tiket elektronik dapat bekerjasama dengan pihak lain. Kerjasama harus
berpedoman pada standar operasional prosedur dari penyelenggara tiket elektronik.
Pihak lain yang bekerjasama dengan penyelenggara tiket elektronik harus menyiapkan
sistem elektronik yang terintegrasi dengan penyelenggara tiket elektronik.
Penyelenggara tiket elektronik harus memberikan informasi perjalanan kepada
pengguna jasa. Informasi perjalanan meliputi :
a. Lintasan dari jadwal kapal Angkutan Penyeberangan.
b. Tarif sesuai dengan jenis dan golongan.
c. Nama kapal.
Tiket elektronik Angkutan Penyeberangan dapat dipesan melalui :
a. Aplikasi berbasis teknologi informasi atau situs web.
b. Tempat penjualan Tiket yang menyediakan sistem elektronik.
c. Mesin penjualan Tiket mandiri.
Pemesanan tiket elektronik dipesan paling lambat 2 (dua) jam sebelum jadwal keberangkatan.
Dalam melakukan pemesanan Tiket, pengguna jasa untuk penumpang pejalan kaki harus mengisi data paling sedikit :
a. Nama.
b. Jenis kelamin.
c. Usia.
d. Alamat domisili.
e. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor.
f. Nomor telepon.
Dalam melakukan pemesanan Tiket, pengguna jasa untuk penumpang pada kendaraan harus mengisi data paling sedikit :
a. Nama seluruh penumpang.
b. Jenis kelamin.
c. Usia.
d. Alamat domisili.
e. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor.
f. Nomor polisi kendaraan.
g. Nomor telepon.
Tiket elektronik dapat dilakukan perubahan atau pembatalan. Perubahan atau pembatalan dapat dilakukan paling lambat 48
(empat puluh delapan) jam sebelum jadwal keberangkatan. Biaya tiket elektronik yang dilakukan perubahan atau pembatalan
dikembalikan kepada pengguna jasa paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari harga tiket elektronik. Perubahan atau
pembatalan mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara tiket elektronik (ketentuan harus diinformasikan
kepada pengguna jasa). Perubahan meliputi perubahan jadwal dan rute perjalanan.
Dalam hal pembayaran Tiket pada lintas penyeberangan menggunakan fasilitas yang bekerjasama dengan penyelenggara
jasa sistem pembayaran, biaya layanan tambahan dapat dikenakan kepada pengguna jasa dan dipungut bersamaan
dengan transaksi pembelian Tiket secara elektronik.
Penyelenggara jasa sistem pembayaran merupakan bank atau lembaga selain bank yang menyelenggarakan kegiatan jasa
sistem pembayaran dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Pembayaran Tiket dapat dilakukan secara :
a. Tunai dilakukan di gerai retail yang telah bekerjasama dengan penyelenggara tiket elektronik.
b. Nontunai.
Penerbitan Tiket Angkutan Penyeberangan dapat dilakukan melalui :
a. Elektronik.
b. Gerai retail.
Tiket paling sedikit memuat data :
a. Nomor dan tanggal pemesanan.
b. Nama kapal pengangkut.
c. Nama penumpang.
d. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor.
e. Nomor kendaraan.
f. Jenis kelamin.
g. Kode pemesanan (booking code) nomor Tiket.
h. Tempat, tanggal dan waktu pemberangkatan di pelabuhan asal.
i. Pelabuhan tujuan.
j. Waktu tiba di pelabuhan.
k. Alamat layanan pengadaan pelanggan yang memuat nomor telepon, email, dan/ atau situs web.
Selain data, penyelenggara tiket elektronik harus mencantumkan syarat dan
ketentuan di Tiket sebagai bentuk perikatan antara penyelenggara tiket elektronik
dan pengguna jasa.
Syarat dan ketentuan paling sedikit memuat ketentuan :
a. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut penumpang dalam hal nama
penumpang yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kartu identitas.
b. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut kendaraan dalam hal golongan
kendaraan yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kendaraan.
c. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut kendaraan dalam hal nomor
polisi kendaraan yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kendaraan.
d. Penumpang atau kendaraan dilarang membawa barang berbahaya dan
terlarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Hak pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan yang baik.
Calon pengguna jasa harus mencetak Pas Naik (Boarding Pass) sebelum naik ke
kapal. Pencetakan Pas Naik (Boarding Pass) dilakukan di mesin penjualan Tiket
mandiri atau loket Tiket.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to SPM Angkutan Penyeberangan

Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)vikhi79
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan BerlayarJURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayarbennyagussetiono
 
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Udara
Standar Pelayanan Minimal Angkutan UdaraStandar Pelayanan Minimal Angkutan Udara
Standar Pelayanan Minimal Angkutan UdaraIna Locku
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananbachrisb
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaranisetiawa1
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Didik Purwiyanto Vay
 
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptxFauzanMiracle
 
Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Mas Goen
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_oktMULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Luthfi Syafahi
 

Similar to SPM Angkutan Penyeberangan (20)

2007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 22007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 2
 
Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan BerlayarJURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
 
Okeee.pptx
Okeee.pptxOkeee.pptx
Okeee.pptx
 
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Udara
Standar Pelayanan Minimal Angkutan UdaraStandar Pelayanan Minimal Angkutan Udara
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Udara
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
 
Gaguk suhardjito egi mlc
Gaguk suhardjito egi mlcGaguk suhardjito egi mlc
Gaguk suhardjito egi mlc
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
 
Seminar kel
Seminar kelSeminar kel
Seminar kel
 
Makalah lapter
Makalah lapterMakalah lapter
Makalah lapter
 
FIRE STATION.ppt
FIRE STATION.pptFIRE STATION.ppt
FIRE STATION.ppt
 
Kepelautan1
Kepelautan1Kepelautan1
Kepelautan1
 
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx
516359078-PROSEDUR-TANGGAP-DARURAT-PERKERETAAPIAN.pptx
 
Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2
 
CROWD MANAGEMENT.pptx
CROWD MANAGEMENT.pptxCROWD MANAGEMENT.pptx
CROWD MANAGEMENT.pptx
 
Kuliah 3 airport dan bagian2 nya
Kuliah 3 airport dan bagian2 nyaKuliah 3 airport dan bagian2 nya
Kuliah 3 airport dan bagian2 nya
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian kdjkp revisi_okt
 
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

SPM Angkutan Penyeberangan

  • 1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN OLEH : KURNIAWAN TEGUH SANTOSO, S.T., M.M. SEMARANG, 12 APRIL 2023
  • 2. MATERI : PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN MONITORING DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN TIKET ANGKUTAN PENYEBERANGAN SECARA ELEKTRONIK
  • 3. PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN Standar Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan yang selanjutnya disebut SPM Angkutan Penyeberangan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh perusahaan angkutan penyeberangan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa. Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan dan/ atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya. Kapal Angkutan Penyeberangan adalah kapal motor penyeberangan yang merupakan kendaraan air yang digerakkan tenaga mekanik, berfungsi sebagai jembatan bergerak untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya yang masuk dan ke luar melalui pintu rampa yang berbeda, memiliki konstruksi lambung dasar ganda serta memiliki paling sedikit 2 (dua) mesin induk.
  • 4. JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN Badan Usaha Angkutan Penyeberangan yang mengoperasikan Kapal Angkutan Penyeberangan harus memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan. SPM Angkutan Penyeberangan terdiri atas : 1. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pelayanan penumpang, terdiri atas pelayanan : a. Kelas ekonomi. b. Kelas nonekonomi terdiri atas : 1) Reguler. 2) Ekspres. 2. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pemuatan kendaraan terdiri atas : a. Pintu rampa digunakan untuk naik dan turun kendaraan kedalam kapal pada saat melakukan pemuatan. b. Ruang untuk kendaraan digunakan oleh kendaraan pada saat melakukan pelayaran. c. Fasilitas pemuatan kapal berupa fasilitas yang disediakan dan digunakan pada saat kendaraan melakukan bongkar muat dan/ atau berlayar.
  • 5. 3. SPM Angkutan Penyeberangan untuk pengoperasian kapal terdiri atas : a. Kecepatan dinas kapal diukur dengan melakukan percobaan berlayar di lintasan. b. Pemenuhan jadwal terdiri atas : 1) Jadwal perjalanan kapal merupakan waktu Kapal Angkutan Penyeberangan untuk melakukan keberangkatan dan kedatangan yang terdiri atas jam, hari, bulan, tahun, dan lokasi dermaga. Waktu keberangkatan dan kedatangan merupakan waktu kapal meninggalkan dermaga dan waktu kapal merapat di dermaga. Dalam hal tidak terpenuhinya jadwal perjalanan kapal, Perusahaan Angkutan Penyeberangan harus memberikan kompensasi kepada pengguna jasa berupa konsumsi. Kompensasi tidak diberikan apabila disebabkan oleh keadaan kahar. Keadaan kahar dibuktikan dengan keterangan dari Instansi yang berwenang. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian kompensasi kepada pengguna jasa ditetapkan oleh Direktur Jenderal. 2) Jadwal operasi kapal ditentukan berdasarkan : a) Jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh Balai atau unit pelaksana teknis daerah. b) Hari operasi berdasarkan jumlah hari operasi dan jumlah trip yang harus dilayani yang telah ditentukan. Dalam kondisi tertentu kapal Angkutan Penyeberangan dapat tidak memenuhi jadwal operasi kapal. Kondisi tertentu terdiri atas : 1. Kapal dalam kondisi rusak. 2. Kapal dalam perawatan. Kapal yang akan beroperasi kembali harus meminta izin kepada Balai atau unit pelaksana teknis daerah untuk masuk kedalam jadwal operasi. Dalam hal kapal Angkutan Penyeberangan tidak memenuhi jadwal operasi harus melaporkan kepada Balai atau unit pelaksana teknis daerah.
  • 6. 3) Jadwal siap operasi merupakan jadwal Kapal Angkutan Penyeberangan yang siap operasi untuk memberikan bantuan pelayanan angkutan apabila jumlah kapal yang beroperasi berkurang dari yartg diperlukan. Kapal dalam jadwal siap operasi harus dioperasikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) jam setelah mendapat perintah operasi dari Balai. Jadwal siap operasi ditentukan berdasarkan pernyataan siap operasi dari operator Kapal Angkutan Penyeberangan dan dapat dioperasikan bila diperintahkan. Pemenuhan jadwal siap operasi dilakukan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh Balai sesuai dengan yang telah disepakati. 4) Jadwal istirahat merupakan jadwal istirahat operasi Kapal Angkutan Penyeberangan. Penetapan jadwal istirahat ditentukan berdasarkan pengaturan pola operasional pada lintas penyeberangan yang dilayani. 5) Jadwal dok merupakan jadwal kapal untuk melakukan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan. Jadwal dok harus mengikuti penetapan dari pejabat yang mempunyai kewenangan di bidang kelaikan kapal.
  • 7. 1. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pelayanan Penumpang SPM Angkutan Penyeberangan untuk pelayanan penumpang meliputi aspek : a) Keselamatan. a. Informasi keselamatan dan kesehatan. Informasi fasilitas keselamatan paling sedikit meliputi : 1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR). 2) Sprinkler dan Alarm Pendeteksi Asap. 3) Life Jacket. 4) Life Buoy. 5) Life Raft. 6) Sekoci. 7) Petunjuk jalur evakuasi. 8) Titik kumpul evakuasi. 9) Informasi fasilitas kesehatan mudah dilihat dan dibaca, paling sedikit : a) Ruang medis (tersedia tempat tidur, tandu, kursi roda, obat-obatan, tabung oksigen). b) Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Informasi fasilitas keselamatan dan kesehatan paling sedikit berupa : 1) Sticker. 2) Video. 3) Audio. 4) Papan petunjuk informasi.
  • 8. b. Fasilitas Keselamatan. Ketersediaan peralatan penyelamatan darurat dalam bahaya (kebakaran, kecelakaan atau bencana alam). Ketersediaan alat keselamatan yang mudah terlihat dan terjangkau antara lain : 1) Alat Pemadam Kebakaran. 2) Sprinkler dan Alarm Pendeteksi Asap. 3) Life Jacket. 4) Life Buoy. 5) Life Raft. 6) Sekoci. 7) Petunjuk jalur evakuasi. 8) Titikkumpul evakuasi. Keterangan : a) Life Jacket tersedia sebanyak 110% dari jumlah kapasitas penumpang. b) Jumlah ratio penggunaan life raft, life buoy, sekoci. c) Lemari / kotak tempat jaket keselamatan (life jacket) Kapasitas 1 {satu) lemari maksimal memuat 100 jaket keselamatan (life jacket) dan tidak terkunci serta sesuai dengan kapasitas penumpang yang tertera pada SKKP (Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang). d) Jumlah ketersediaan life jacket anak 10 (sepuluh) persen. c. Fasilitas kesehatan. Ketersediaan fasilitas kesehatan untuk penanganan darurat. Fasilitas kesehatan antara lain : 1) Ruang medis (tersedia tempat tidur, tandu, kursi roda, obat-obatan, tabung oksigen). 2) Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Dilengkapi Pendingin ruangan (kipas angin dan/ atau AC).
  • 9. b) Keamanan. a. Fasilitas Keamanan. Peralatan pencegah tindak kriminal. Tersedia CCTV meliputi : 1) Ruang Penumpang. 2) Fasilitas vital lainnya. b. Petugas keamanan. Berupa petugas keamanan yang memiliki sertifikasi. c. Informasi gangguan keamanan. Berupa stiker dengan nomor telepon dan/ atau SMS layanan pengadaan.
  • 10. c) Kenyamanan. a. Ruang Penumpang Ekonomi Reguler. Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruang tertutup dan/ atau ruangan terbuka) : 1) Tinggi ruangan paling rendah 1.90 m. 2) Tempat duduk penumpang dengan ukuran paling sedikit lebar 50 cm dan panjang 50 cm. 3) Ruang Lesehan / Tatami (Untuk kelas ekonomi dengan lama berlayar > 8 jam). 4) Kipas Angin / AC. 5) TV / Video / Audio. 6) Tempat sampah. 7) Area bersih 100%. 8) Perigeras suara. 9) Terdapat ventilasi.
  • 11. b. Ruang Penumpang Non Ekonomi Reguler. Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruangan tertutup dan/ atau ruangan terbuka : 1) Tinggi ruangan paling rendah 1.90 m. 2) Tempat duduk dengan sandaran tangan untuk masing-masing penumpang dan setiap kursi dilapisi bantalan dan sandaran jok serta ditempatkan pada ruangan penumpang geladak tertutup ukuran tiap kursi paling sedikit lebar 50 cm dan panjang 50 cm. 3) Kursi Reklining / Reclining Seat (Luas ukuran kursi paling sedikit lebar 50 cm dan panjang 60 cm tiap kursi). 4) Kursi Sofa (kursi panjang yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dari upholstery (kain pelapis) Ukuran sofa per orang paling sedikit dengan lebar 50 cm dan panjang 60 cm). 5) AC. 6) TV / Video / Audio. 7) Tempat sampah. 8) Area bersih 100%. 9) Pengeras suara. 10) Terdapat ventilasi.
  • 12. c. Ruang Penumpang Ferry Ekspres. Ruangan / tempat yang disediakan untuk penumpang (ruangan tertutup dan/ atau ruangan terbuka : 1) Ruang Santai (Lounge). 2) Area Bermain anak. 3) Tempat Pengisi Daya Ponsel. 4) Tempat untuk Berfoto (Photo Booth). 5) Akses bebas Wifi. 6) Tersedia hiburan berupa LED TV yang saling terintegrasi untuk pada satu sistem untuk mengontrol konten. 7) Kursi Sofa yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dan upholstery (kain pelapis) dan tidak rambat api. 8) Seni Lukis Dinding (Mural) dan media seni kontemporer yang mengangkat budaya setempat. 9) Fasilitas ramah Disabilitas. 10) Sigange di kapal. 11) Menyediakan area merokok terpisah dengan ruang akomodasi. 12) Tersedia penghawaan buatan (AC) dengan suhu ruangan antara 24⁰ C-26⁰ C. 13) Tersedia area untuk kegiatan diatas kapal (seminar, gathering dan live music).
  • 13. d. Toilet Reguler. Tersedianya toilet : 1) Tersedia 1 (satu) toilet untuk 50 penumpang dan/ atau minimal terdapat toilet terpisah untuk setiap gender. 2) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam toilet. Keterangan : a) Ratio : 1 toilet untuk 50 orang. b) Disediakan air tawar. e. Toilet Ferry Ekspress. Tersedianya toilet : 1) Tersedia 1 (satu) toilet untuk 50 penumpang dan minimal terdapat toilet terpisah untuk setiap gender. 2) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam toilet. 3) Terdapat layanan toilet khusus untuk penyandang difable. Keterangan : a) Ratio : 1 toilet untuk 50 orang. b) Disediakan air tawar.
  • 14. f. Musholla. Fasilitas untuk melakukan Ibadah : 1) Tersedia tempat wudhu, alat sholat dan karpet. 2) Tersedia kipas angina / AC. 3) Area bersih dan tidak berbau yang berasal dari dalam Musholla. Keterangan : a) Disediakan tempat duduk bagi penyandang disabilitas untuk melakukan ibadah. b) Disediakan air tawar. g. Ruang Menyusui Reguler. Fasilitas untuk Ibu dan Anak : 1) Tersedia Kursi / Sofa dengan sandaran Tangan. 2) Tersedia AC / Kipas Angin / Fentilasi Udara. h. Ruang Menyusui Ekspress. Fasilitas untuk Ibu dan Anak : 1) Tersedia Sofa dengan sandaran tangan bantal kecil. 2) Tersedia AC / Kipas. 3) Tersedianya Kasur Bayi untuk mengganti Popok. 4) Tersedianya tempat sampah. 5) Tersedia Westafel. 6) Tersedia Lemari Pendingin untuk penyimpanan ASI.
  • 15. i. Lampu Penerangan. Berfungsi sebagai sumber cahaya di fasilitas penumpang dan vital lainnya untuk memberikan rasa nyaman bagi pengguna jasa. j. Dapur / Kantin/ Kafetaria. Dapur / kantin / kafetaria ditempatkan di ruang penumpang atau ruang santai penumpang : 1) Tidak boleh ditempatkan pada geladak yang dipergunakan untuk kendaraan. 2) Harus menggunakan kompor listrik. 3) Mempunyai sistem lubang angin / ventilasi udara dan pembuangan air kotor yang terpisah dengan ruang akomodasi.
  • 16. d) Kemudahan. a. Informasi Pelayanan. Informasi yang disampaikan di dalam kapal kepada pengguna jasa yang terbaca dan terdengar serta terinformasikan : 1) Informasi dalam bentuk visual diletakkan ditempat yang terinformasikan dan mudah dilihat. 2) Informasi dalam bentuk audio harus jelas terdengar dengan intensitas suara 20 dB lebih besar dari kebisingan yang ada. b. Fasilitas layanan penumpang Reguler. Fasilitas yang disediakan untuk memberikan informasi perjalanan kapal dan layanan menerima pengaduan. Mempunyai ruang atau tempat dan memiliki 1 (satu) meja kerja. Disediakan petugas informasi dan/atau Pramugari. c. Fasilitas layanan penumpang Ferry Ekspres. Fasilitas yang disediakan untuk memberikan informasi perjalanan kapal dan layanan menerima pengaduan : 1) Mempunyai ruang atau tempat dan memiliki 1 (satu) meja kerja. 2) Memiliki layanan puma jual yaitu contact center 24 jam. 3) Menyediakan petugas dedicate untuk kebersihan, toilet, keamanan, dan petugas pelayanan (pramugara/ i). 4) Kartu Tanda Naik Kapal (Boarding Pass) yang terhubung dengan manifest lengkap setiap penumpang dan kendaraan. 5) Layanan penjualan tiket melalui online berbasis website dan aplikasi yang pembayarannya terintegrasi dengan pengelola pelabuhan. 6) Wajib menggunakan layanan pembayaran non tunai.
  • 17. d. Fasilitas Bagasi Penumpang. Memberikan kemudahan bagi penumpang untuk membawa dan menempatkan barang bawaan. Tersedia tempat yang aman dalam penempatan barang bawaan. Barang bawaan penumpang yang dijinjing. e. Gang / Jalan. Memberikan kemudahan akses keluar / masuk bagi penumpang : 1) Sampai dengan 100 penumpang, jarak paling sedikit 800 mm. 2) di atas 100 penumpang, jarak paling sedikit 100 cm. 3) di atas 1.000 penumpang, jarak paling sedikit 120 cm. f. Tangga. Memberikan kemudahan akses naik / turun bagi penumpang : 1) Lebar tangga paling sedikit 100 cm. 2) Sudut kemiringan tangga penumpang yang menghubungkan antar geladak tidak boleh melebihi 45°derajat. 3) Tidak licin. 4) kondisi bersih.
  • 18. e) Kesetaraan. Fasilitas bagi penumpang berkebutuhan khusus. Fasilitas bagi penumpang penyandang disabilitas, manusia lanjut, anak-anak maupun ibu hamil : 1) Terdapat mobile ramp dengan kemiringan maksimum 20° untuk penyambung dari platform ke kapal. 2) Tersedianya kursi roda. 3) Akses prioritas. 4) Kemudahan akses untuk ke Toilet. 5) Tersedia ruang khusus ibu menyusui.
  • 19. 2. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pemuatan Kendaraan SPM Angkutan Penyeberangan untuk pemuatan kendaraan meliputi aspek : a) Keselamatan. a. Informasi dan Himbauan. Informasi dan himbauan antara lain memuat : 1) Dilarang Merokok. 2) Dilarang Menghidupkan Mesin Kendaraan Selama Pelayaran sampai pintu rampa dibuka kembali. 3) Dilarang membuang sampah ke laut. 4) Dilarang bersandar di reling. 5) Pemberitahuan ketika kapal akan berlayar dan sandar. Tersedia dan mudah dibaca dan dilihat. Keterangan : a) Terletak di geladak Kapal bagian depan dan belakang. b) Informasi dan Himbauan dapat berupa audio dan papan informasi. b. Fasilitas keselamatan pemuatan kendaraan. Tersedianya perlengkapan keselamatan pada saat pemuatan kendaraan berupa : 1) Hidran. 2) Apar. 3) Sprinkler dan alat pendeteksi asap. 4) Petunjuk jalur evakuasi. 5) Memiliki Alat Lashing dan Ganjal. 6) Memiliki Scupper. 7) Terdapat marka pada cardeck dan pintu rampa.
  • 20. b) Keamanan. a. Fasilitas Keamanan. Peralatan pencegah tindak criminal berupa CCTV : 1) CCTV dapat berfungsi dan rekaman dapat dimanfaatkan. 2) Diletakkan pada Haluan dan Buritan. 3) CCTV yang dipasang paling sedikit 2 (dua) unit. b. Lampu penerangan. Berfungsi sebagai sumber cahaya di kapal penyeberangan untuk memberikan kemudahan pengemudi pada saat menempatkan kendaraan di kapal. Jumlah lampu yang terpasang sesuai dengan luasan ruang geladak kapal. c. Lantai Geladak. Lantai ruang untuk kendaraan dilengkapi dengan garis lajur kendaraan : 1. Dapat dilihat dengan jelas. 2. Jarak antara salah satu sisi kendaraan sekurang- kurangnya 60 cm. 3. Jarak antara muka dan belakang masing-masing kendaraan adalah 30 cm. 4. Untuk kendaraan yang sisi sampingnya bersebelahan dengan dinding kapal, berjarak 60 cm dihitung dari lapisan dinding dalam atau sisi luar gading-gading (frame). Warna cat lantai geladak hijau dengan garis lajur kendaraan kuning.
  • 21. c) Kemudahan. a. Fasilitas Bongkar Muat. Fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pemuatan kedalam kapal berupa pintu rampa : 1) Paling sedikit memiliki 2 (dua) pintu rampa yang digunakan untuk jalan keluar dan masuk. 2) Akses kendaraan dari dan ke geladak atas (upper decks) harus tersedia dudukan atau tumpuan untuk rampa dermaga yang digunakan untuk jalan keluar masuk kendaraan. 3) Akses penumpang dari dan ke geladak atas (upper decks) harus tersedia dudukan atau tumpuan untuk rampa dermaga yang digunakan untuk jalan keluar masuk penumpang. 4) Untuk kapal yang mempunyai geladak kendaraan lebih dari satu antara geladak satu dengan geladak lainnya dihubungkan dengan rampa dalam (inner ramp). 5) Akses kendaraan dari pintu samping (side ramp).
  • 22. b. Ruang Geladak Kapal. Sebagai tempat untuk parkir kendaraan selama masa pelayaran. Ruang geladak kapal untuk kendaraan harus memenuhi : 1) Lantai ruang kendaraan harus dirancang mampu menahan beban kendaraan roda empat atau lebih dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) 10 ton. 2) Tinggi ruang geladak : a) Untuk memuat kendaraan golongan I sampai V sekurang-kurangnya 250 cm. b) Untuk memuat kendaraan golongan VI sampai dengan golongan IX sekurang- kurangnya 420 cm. 3) Untuk stabilitas memanjang, setiap kendaraan harus diganjal dan untuk stabilitas melintang, apabila diperkirakan kondisi perairan dapat mengakibatkan kemiringan kapal lebih dari 10 (sepuluh) derajat maka kendaraan wajib diikat (lashing). 4) Antara pintu rampa haluan / buritan dengan batas sekat tubrukan diberi tanda garis pembatas. 5) Tuang kendaraan harus disediakan lampu penerangan, sistem sirkulasi udara, jalan penghubung antara ruang kendaraan dan ruang penumpang.
  • 23. 3. SPM Angkutan Penyeberangan Untuk Pengoperasian Kapal SPM Angkutan Penyeberangan untuk pengoperasian kapal meliputi aspek : a) Keamanan. Fasilitas Keamanan pada ruang mesin. Tersedia CCTV pada Ruang Mesin. b) Kenyamanan. Kondisi Fisik Kapal. Kondisi fisik kapal merupakan kondisi keseluruhan dari bagian kapal. Kapal harus dilakukan pengecatan apabila cat telah pudar atau mengalami korosi.
  • 24. c) Keteraturan. a. Jadwal Operasi. Melaksanakan jadwal sesuai yang ditetapkan : 1) Pemenuhan waktu sandar dan berlayar. 2) Pemenuhan waktu bongkar / muat penumpang dan kendaraan. Jadwal operasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. a. Kecepatan Dinas Kapal. Melaksanakan kecepatan dinas kapal sesuai dengan yang ditetapkan. Pemenuhan waktu berlayar : 1) Kapal Reguler : Minimal 10 Knot. 2) Kapal Ekspres : Minimal 15 Knot.
  • 25. PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN Untuk memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan, dilakukan pemeriksaan oleh Petugas Pemeriksa SPM Angkutan Penyeberangan yang harus memiliki kompetensi pemeriksa SPM Angkutan Penyeberangan dan kompetensi ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Dalam hal telah memenuhi SPM Angkutan Penyeberangan, diberikan surat keputusan pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan. Pemenuhan surat keputusan SPM Angkutan Penyeberangan ditetapkan oleh : a. Menteri ditandatangani oleh Direktur Jenderal untuk pelayanan Angkutan Penyeberangan lintas antarnegara dan/ atau antarprovinsi. b. Gubernur untuk pelayanan Angkutan Penyeberangan lintas antarkabupaten / kota dalam provinsi. c. Bupati / Wali kota untuk pelayanan Angkutan Penyeberangan lintas dalam kabupaten / kota. Persetujuan berlaku paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan atau sampai dengan kapal melakukan dok.
  • 26. MONITORING DAN EVALUASI Untuk memastikan pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara : a. Berkala dilaksanakan setelah diperoleh persetujuan SPM Angkutan Penyeberangan. Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi secara berkala ditemukan pelanggaran terhadap pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, Perusahaan Angkutan Penyeberangan dikenai sanksi berupa dikeluarkan dari jadwal operasi sampai dengan terpenuhinya SPM Angkutan Penyeberangan. a. Insidental dilaksanakan dalam hal terdapat laporan atau aduan dari pengguna jasa. Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara insidental ditemukan pelanggaran terhadap pemenuhan SPM Angkutan Penyeberangan, perusahaan angkutan penyeberangan dikenai sanksi pencabutan Surat Keputusan SPM Angkutan Penyeberangan. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, dan bupati / wali kota sesuai dengan kewenangannya. Hasil monitoring dan evaluasi digunakan sebagai dasar evaluasi terhadap pemberian SPM Angkutan Penyeberangan.
  • 27. PENYELENGGARAAN TIKET ELEKTRONIK Penyelenggara tiket elektronik Angkutan Penyeberangan dilaksanakan oleh : a. Penyelenggara Pelabuhan terdiri atas BPTD dan UPTD. b. Badan Usaha Pelabuhan. Penyelenggara tiket elektronik menetapkan standar operasional prosedur dalam penyelenggaraan tiket elektronik. Penyelenggara tiket elektronik dapat bekerjasama dengan pihak lain. Kerjasama harus berpedoman pada standar operasional prosedur dari penyelenggara tiket elektronik. Pihak lain yang bekerjasama dengan penyelenggara tiket elektronik harus menyiapkan sistem elektronik yang terintegrasi dengan penyelenggara tiket elektronik. Penyelenggara tiket elektronik harus memberikan informasi perjalanan kepada pengguna jasa. Informasi perjalanan meliputi : a. Lintasan dari jadwal kapal Angkutan Penyeberangan. b. Tarif sesuai dengan jenis dan golongan. c. Nama kapal.
  • 28. Tiket elektronik Angkutan Penyeberangan dapat dipesan melalui : a. Aplikasi berbasis teknologi informasi atau situs web. b. Tempat penjualan Tiket yang menyediakan sistem elektronik. c. Mesin penjualan Tiket mandiri. Pemesanan tiket elektronik dipesan paling lambat 2 (dua) jam sebelum jadwal keberangkatan. Dalam melakukan pemesanan Tiket, pengguna jasa untuk penumpang pejalan kaki harus mengisi data paling sedikit : a. Nama. b. Jenis kelamin. c. Usia. d. Alamat domisili. e. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor. f. Nomor telepon. Dalam melakukan pemesanan Tiket, pengguna jasa untuk penumpang pada kendaraan harus mengisi data paling sedikit : a. Nama seluruh penumpang. b. Jenis kelamin. c. Usia. d. Alamat domisili. e. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor. f. Nomor polisi kendaraan. g. Nomor telepon. Tiket elektronik dapat dilakukan perubahan atau pembatalan. Perubahan atau pembatalan dapat dilakukan paling lambat 48 (empat puluh delapan) jam sebelum jadwal keberangkatan. Biaya tiket elektronik yang dilakukan perubahan atau pembatalan dikembalikan kepada pengguna jasa paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari harga tiket elektronik. Perubahan atau pembatalan mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara tiket elektronik (ketentuan harus diinformasikan kepada pengguna jasa). Perubahan meliputi perubahan jadwal dan rute perjalanan.
  • 29. Dalam hal pembayaran Tiket pada lintas penyeberangan menggunakan fasilitas yang bekerjasama dengan penyelenggara jasa sistem pembayaran, biaya layanan tambahan dapat dikenakan kepada pengguna jasa dan dipungut bersamaan dengan transaksi pembelian Tiket secara elektronik. Penyelenggara jasa sistem pembayaran merupakan bank atau lembaga selain bank yang menyelenggarakan kegiatan jasa sistem pembayaran dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pembayaran Tiket dapat dilakukan secara : a. Tunai dilakukan di gerai retail yang telah bekerjasama dengan penyelenggara tiket elektronik. b. Nontunai. Penerbitan Tiket Angkutan Penyeberangan dapat dilakukan melalui : a. Elektronik. b. Gerai retail. Tiket paling sedikit memuat data : a. Nomor dan tanggal pemesanan. b. Nama kapal pengangkut. c. Nama penumpang. d. Nomor kartu identitas, surat izin mengemudi, atau paspor. e. Nomor kendaraan. f. Jenis kelamin. g. Kode pemesanan (booking code) nomor Tiket. h. Tempat, tanggal dan waktu pemberangkatan di pelabuhan asal. i. Pelabuhan tujuan. j. Waktu tiba di pelabuhan. k. Alamat layanan pengadaan pelanggan yang memuat nomor telepon, email, dan/ atau situs web.
  • 30. Selain data, penyelenggara tiket elektronik harus mencantumkan syarat dan ketentuan di Tiket sebagai bentuk perikatan antara penyelenggara tiket elektronik dan pengguna jasa. Syarat dan ketentuan paling sedikit memuat ketentuan : a. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut penumpang dalam hal nama penumpang yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kartu identitas. b. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut kendaraan dalam hal golongan kendaraan yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kendaraan. c. Pengangkut dapat menolak untuk mengangkut kendaraan dalam hal nomor polisi kendaraan yang tertera pada Tiket tidak sesuai dengan kendaraan. d. Penumpang atau kendaraan dilarang membawa barang berbahaya dan terlarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Hak pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Calon pengguna jasa harus mencetak Pas Naik (Boarding Pass) sebelum naik ke kapal. Pencetakan Pas Naik (Boarding Pass) dilakukan di mesin penjualan Tiket mandiri atau loket Tiket.