2. 1. Profil Bidan Indonesia
2. Peran Bidan dalam Penanganan Kespro pada Situasi
Bencana
3. Rekomendasi Pelayanan Kebidanan (TPMB) Pada Masa
Pandemi COVID-19 & Era New Normal
Sistematika
4. Overview
Dilakukan secara mandiri,
kolaborasi, konsultasi dan rujukan
Ditujukan untuk kesehatan reproduksi
perempuan sepanjang siklus kehidupannya,
termasuk bayi dan anak Balita.
Bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan
PELAYANAN
KEBIDANAN
5.
6. TUGASDANWEWENANGBIDAN
Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
Pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
Pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu
S ( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 46 )
7. PELAYANAN KESEHATAN IBU
memberikanAsuhan
Kebidanan pada
masasebelum hamil
memberikanAsuhan
Kebidanan pada
masakehamilan
normal
memberikanAsuhan
Kebidanan padamasa
persalinan dan menolong
persalinan normal
memberikanAsuhan
Kebidanan pada
masa nifas
melakukan
pertolongan pertama
kegawatdaruratan ibu
hamil,bersalin, nifas,
dan rujukan
melakukan deteksi dini kasus
risiko dan komplikasi padamasa
kehamilan,persalinan,
pascapersalinan, nifas,serta
asuhan pascakeguguran dan
dilanjutkandengan rujukan
6
5
4
3
1 2
8. PELAYANAN KESEHATAN ANAK
Memberikan Asuhan
Kebidanan pada
bayi baru lahir,
bayi, balita, dan
anak prasekolah
Memberikan
imunisasi
sesuai program
Pemerintah
Pusat
1
4
3
2
Melakukan pemantauan
tumbuh kembang pada
bayi, balita, dan anak
prasekolah serta deteksi
dini kasus penyulit,
gangguan tumbuh
kembang, dan rujukan
Memberikan
pertolongan pertama
kegawatdaruratan
pada bayi baru lahir
dilanjutkan dengan
rujukan
( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 50 )
9. PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA
Dalam
menjalankan
tugas
memberikan
pelayanan
kesehatan
reproduksi
perempuan dan
keluarga
berencana,
Bidan
berwenang
Sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
Melakukan komunikasi
Memberikan informasi
Melakukan edukasi
Melakukan konseling
Memberikan pelayanan
kontrasepsi
1
2
3
4
5
10. PERAN BIDAN
PEMBERI LAYANAN
Pemberi Informasi, Deteksi
Dini, Pertolongan,
Memperjuangkan hak,
Dukungan, Bimbingan
PENDIDIK
PEMBIMBING,
FASILITATOR
PENYULUH,
KONSELOR
PENGELOLA
PELAYANAN
PENGGERAK PSM,
PEMBERDAYAAN
PENELITI
Bentuk
Layanan
Mandiri,
Kolaborasi,
Rujukan
Bentuk Layanan : Mandiri (Promotif & Preventif), Kolaborasi, Rujukan
( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 47 )
11. 1.Pelayanan kebidanan essensial normal
otonomi, mandiri, dan pendelegasian.
2.Promotif dan Preventif
3.Deteksi dini Resti Maternal Neonatal
4.PPGDON (Stabilisasi pra rujukan &
rujukan)
5.Kebidanan Komunitas
6.Pembina Posyandu & UKBM
7.Kolaborasi TIM PONED
(Interprofessional)
1. Penapisan (skrining) awal kasus &
Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi
dan kegawatdaruratan maternal
neonatal (TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik
pada kasus komplikasi maternal
neonatal (interprofessional health
care)
Peran dan Fungsi Bidan di Fasilitas Pelayanan
JAGA KESEHATAN MASYARAKAT
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN
KESEHATAN
TERSIER
LAYANAN
KESEHATAN SEKUNDER
PROMOTIF
1. Penapisan (skrining) awal kasus &
Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi dan
kegawatdaruratan maternal neonatal
kompleks (TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik pada
kasus komplikasi maternal neonatal yang
kompleks (interprofessional health care)
TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN (TPMB)
1.Pelayanan kebidanan
essensial normal
(otonomi/mandiri)
2.Promotif dan Preventif
3.Deteksi dini Resti Maternal
Neonatal
4.Stabilisasi pra rujukan &
merujuk)
12. AKI & AKB di Indonesia masih jauh dari target SDG’s
15. PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA
PENDEKATAN KELUARGA
16. PIDATO PRESIDEN RI:
VISI INDONESIA
• “Titik dimulainya pembangunan
SDM dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
• Indonesia yang unggul. Jangan
sampai ada stunting,
kematian bayi, kematian
ibu yang meningkat.”
PESAN KESEHATAN
3
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
17. COVID - 19
Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19
adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus SARS Cov 2 yang merupakan jenis
virus corona yang baru dan belum pernah
ditemukan di tubuh manusia sebelumnya.
Pandemi global (WHO, Maret 2020)
Bencana nasional non alam
(Keppres, No.12 Tahun 2020)
BEBERAPA WILAYAH DI INDONESIA MENERAPKAN
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)
BELAJAR, BEKERJA DAN BERIBADAH DI RUMAH
18. Sampai kapan?
Tren kasus konfirmasi
COVID-19 di Indonesia
masih fluktuatif, belum
dapat dipastikan kapan
Pandemi akan berakhir.
Bagaimana dampaknya
terhadap pelayanan
imunisasi???????
19. BENCANA ALAM
Gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api, banjir, kekeringan,
angin topan,
tanah longsor dll
BENCANA NON ALAM
Gagal teknologi,
kebakaran, epidemi dll
PENGANGANAN KESPRO PADA SITUASI BENCANA
BENCANA SOSIAL
Konflik Sosial, Teror, Bom, Kimia dll
20. Peran Bidan dalam Penanganan Kesehatan
Reproduksi pd situasi Bencana
Mengikuti TAHAP SIKLUS BENCANA, yaitu
1. Tahap Pra Krisis
Kesiapsiagaan dan respon bencana
2. Tanggap Darurat Krisis Kesehatan
Menitikberatkan pada pencegahan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada populasi yang terkena dampak bencana
3. Pasca Krisis Kesehatan
Upaya mencegah kejadian krisis kesehatan yang lebih
parah/buruk, pengurangan risiko bencana
22. KELOMPOK RENTAN PADA SITUASI KRISIS
Ibu hamil
Ibu bersalin
Ibu nifas
Bayi baru lahir
Perempuan
Anak
23. 1. Data Sasaran
2. SDM
3. Fasilitas
Kesehatan
4. Logistik
5. Faktor-faktor yg
berpotensi
menimbulkan
masalah
1. Identifikasi
Koordinator
2. Penc. Kekerasan
Seksual
3. Penc Penularan HIV
4. Pencegahan
Peningkatan
Kematian Ibu & Bayi
5. Persiapan Pely.
Komprehensif
6. Pelayanan Kespro
Tambahan
1. Efektifitas
2. Efisiensi
3. Relevansi
4. Dampak
5. Permasalahan
6. Pembelajaran
7. Rekomendasi
MONITORING & EVALUASI
PENGELOLAAN PROGRAM PPAM
24. BIDAN SIAGA BENCANA
1. Mengkoordinir kegiatan kesehatan reproduksi ( KIA-KB)
2. Memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang aman dan memadai
(pencegahan kesakitan & kematian, penularan IMS-HIV, pencegahan kekerasan)
3. Memastikan tersedianya mekanisme rujukan yang efektif
4. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar memanfaatkan tenda
kesehatan reproduksi untuk menjaga kesehatan dirinya
5. Pendataan dan pemetaan ibu hamil, pasca persalinan dan bayi baru lahir di tempat-
tempat pengungsiaan bersama dengan petugas puskesmas
6. Melakukan pemetaan Puskesmas dan Rumah Sakit termasuk Praktik Mandiri Bidan
7. Memastikan ibu hamil yang akan melahirkan dalam waktu dekat
8. Berkoordinasi dengan subklaster terkait lainnya
9. Memastikan asupan gizi yang cukup bagi kelompok rentan
10.Memastikan keberlangsungan pelayanan KB
25. Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) untuk
Kesehatan Reproduksi
Prioritas Tambahan
- Keberlanjutan KB
- Kesehatan Reproduksi
Remaja
- Mendistribusikan Kit individu
Objective 1
Mengidentifikasi
koordinator PPAM
Kesehatan Reproduksi
Objective 2
Mencegah dan
menangani
KEKERASAN
SEKSUAL
Objective 3
Mengurangi
penularan HIV
Objective 4
Mencegah penambahan
kesakitan dan kematian
MATERNAL & NEONATAL
Objective 5
Merencanakan Pelayanan
Komprehensive, dan
terintegrasi dengan faskes
dasar ketika situasi stabil
TUJUAN
Menurunkan
angka morbiditas
dan mortalitas
dalam krisis
27. PELAYANAN KESPRO PADA SITUASI KRISIS
Pencegahan IMS & HIV
Pencegahan Peningkatan Kesakitan & Kematian
Maternal & Neonatal
Pelayanan Asuhan Paska Keguguran
Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual
Pencegahan Kehamilan Tidak Diharapkan
28. PERJUANGAN BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
1. Bidan sebagai petugas kesehatan dan bagian dari
Puskesmas melakukan advokasi untuk mendapatkan
dukungan dan komitmen agar pelayanan imunisasi tetap
dapat berjalan di wilayah kerjanya.
2. Bidan sebagai tenaga kesehatan berkontribusi dalam
melakukan upaya – upaya komunikasi publik intensif untuk
menjaga kepercayaan dan minat masyarakat terhadap
imunisasi dengan menyampaikan pesan – pesan pentingnya
imunisasi rutin lengkap
3. Bidan mengupayakan membuat janji temu dengan Ibu Balita
dan mengatur waktu kunjungan dalam pelayanan imunisasi
secara bergiliran agar tidak terjadi penumpukan di fasyankes
29. IBU HAMIL
• Pemeriksaan kehamilan
normal minimal 6x,
pemeriksaan pertama oleh
dokter, pemeriksaan
kehamilan selanjutnya dapat
dengan tatap muka/tele-
konsultasi sesuai zona.
• ANC 5 pada trimester 3 harus
dilakukan dengan tatap muka
1 bulan sebelum HPL.
• Manfaatkan Buku KIA
sebagai media KIE.
• Ibu hamil, keluarga dan kader
berperan aktif dalam
memantau tanda bahaya
kehamilan
• Buat janji jika ada keluhan
/kondisi yang membutuhkan
pemeriksaan,penanganan
• Pengisian stiker P4K dan
pelaksanaan kelas ibu hamil
sesuai zona.
IBU BERSALIN IBU NIFAS & BAYI BARU
LAHIR
IBU MENYUSUI BAYI - BALITA
• Rujukan persalinan
terencana untuk ibu
hamil berisiko
• Segera ke Fasilitas
Kesehatan jika sudah
ada tanda-tanda
persalinan.
• IMD dan rawat
gabung tidak
direkomendasikan
untuk bayi lahir dari
ibu suspek /
terkonfirmasi COVID-
19
• Lakukan KB pasca
salin sesuai
prosedur
• Menjamin
ketersediaan masker
bagi ibu
bersalin,nakes
menggunakan APD
• Perawatan bayi baru
lahir termasuk imunisasi
tetap diberikan sesuai
rekomendasi PP IDAI*).
• Melaksanakan SHK
(Skrining Hipotiroid
Kongenital)
• Kunjungan nifas &
kunjungan bayi baru
lahir dilakukan oleh
Nakes
• Segera ke fasyankes
bila ada tanda bahaya
pada ibu nifas dan bayi
baru lahir (Baca di Buku
KIA**)
• Konseling menyusui :
ditekankan upaya
pencegahan penularan
COVID 19
Konseling meliputi
Cuci tangan sebelum
menyentuh bayi,
payudara, atau
pompa ASI
Gunakan masker
saat menyusui
Bersihkan pompa
ASI setiap kali
dipakai
Ibu positif atau
suspek dianjurkan
memerah ASI
Wilayah PSBB/ COVID positif:
• Pelayanan balita di posyandu ditiadakan
• Pemantauan tumbuh kembang mandiri di
rumah dengan buku KIA, (kunjungan
rumah untuk balita berisiko)
• Pelayanan imunisasi di faskes dengan
janji temu
Wilayah tidak PSBB atau tidak ada
COVID positif:
• Pemerintah Daerah menentukan
bisa/tidaknya pelayanan posyandu
• jika bisa maka diterapkan pencegahan
infeksi dan physical distancing
• jika tidak maka pelayanan balita seperti
pada wilayah PSBB
29
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK SAAT PANDEMI
30. Menyediakan tempat cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir dan
pengukur suhu semua pengunjung.
Semua pelayanan dilakukan dengan
membuat janji melalui telpon/WA
Lakukan pengkajian komprehensif sesuai
standar, termasuk informasi kewaspadaan
penularan Covid-19. Bidan dapat
berkoordinasi dengan RT/RW/Kades utk
informasi status ibu (ODP/PDP/Covid +)
Buat papan pengumuman/banner tentang
Protokol Pencegahan Covid-19 di Klinik
TPMB:
Pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas,
BBL&Balita serta KB, Kespro pada masa
pandemi covid-19 & New Normal sesuai
standar – mengacu pada panduan
Kemkes, POGI, IDAI dan IBI
Jika tidak siap dengan APD sesuai kebutuhan
dan tidak dapat memberikan pelayanan,
segera kolaborasi dan merujuk pasien ke
PKM / RS
REKOMENDASI PELAYANAN KEBIDANAN (TPMB)
PADA MASA PANDEMI COVID-19 & ERA NEW NORMAL
Pastikan semua peralatan dan
perlengkapan sudah di desinfeksi.
Lakukan skrining faktor resiko termasuk risiko infeksi covid-19. Apabila
ditemukan faktor resiko, segera rujuk ke PKM / RS sesuai standar -
terencana
Lakukan konsultasi, KIE &
Konseling on-line:
pemantauan/follow-up
care,konseling KB, ASI Ekslusif,
PHBS & penerapan buku KIA,
Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak
minimal 1,5 meter, semua pasien,
pendamping/ pengunjung
menggunakan masker
31. ANC
10T
Trimest
er 21x
Trimester
12x
Trimeste
r3x
ANC dilaksanakan minimal 6x selama
masa kehamilan Pemeriksaan dokter 1x
pada Trimester 3 (untuk
deteksi komplikasi
kehamilan/mempersiapkan
rujukan persalinan jika
perlu)
Notes:
Pedoman ANC, Pedoman PPIA, buku KIA -
Kemkes
Pemeriksaan
DOKTER 1x pada
Trimester 1
(untuk skrining
kesehatan ibu
seutuhnya)
• Persalinan
Bersih dan
Aman
• Asuhan BBL
32. Tidak ada keluhan bumil
diminta menerapkan isi
buku KIA dirumah.
Segera ke fasyankes jika
ada keluhan / tanda
bahaya
Ibu membuat janji melalui
Telepon/WA,
ANC pada trimester pertama
1x kolaborasi dg dr. utk
pemeriksaan kesehatan
Lakukan pengkajian
komprehensif sesuai standar
dgn kewaspadaan Covid-19.
Dapat berkoordinasi dengan
RT/RW/Kades tentang status
ibu (ODP/PDP,Covid +)
Ibu hamil pendamping dan tim
kesehatan yang bertugas
menggunakan masker dan
menerapkan protokol
pencegahan covid-19:
Tunda kelas Ibu hamil /
dilakukan secara online
Konsultasi kehamilan, KIE dan
Konseling dapat dilakukan
secara online (Pandu pengisian
P4K).
PANDUAN PELAYANAN ANC OLEH BIDAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19 & ERA NEW NORMAL
1
2
3
ANC dilakukan sesuai standar
(10T) dgn APD level1.Lakukan
4 skrining faktor risiko. Jika
ditemukan faktor risiko rujuk
sesuai standar.
7
6
5
33. Jika ada tanda-tanda bersalin, segera hubungi Bidan
melalui telepon/WA. Bidan melakukan skrining faktor
resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila ada
faktor resiko, segera rujuk ke PKM / RS sesuai standar
Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dgn kewaspadaan
Covid-19. Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades tentang
status ibu apakah sedang isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid +)
Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN, lakukan IMD &
Pemasangan IUD paska persalinan dengan APD level2, dan
menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19 - pada ibu bukan
PDP, Covid+
(Pasien dan pendamping maks 1 org menggunakan masker)
Jika tidak dapat melakukan pertolongan persalinan,
segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM / RS sesuai
standar
Keluarga/pendamping dan semua tim yang bertugas
menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-
19.
Melaksanakan rujukan persalinan terencana
untuk Ibu bersalin dengan risiko, termasuk risiko
ODP/PDP/Covid + sesuai standar.
PANDUAN PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH BIDAN PADA MASA PAMDEMICOVID-19
34. Tidak ada keluhan agar menerapkan isi
buku KIA, lakukan pemantauan mandiri,
jika ada keluhan/tanda bahaya pada
ibu/BBL segera ke fasyankes
Pelayanan nifas & BBL dilakukan
sesuai standar menggunakan APD
level 1 dan menerapkan protokol
pencegahan Covid-19
Jika tidak dapat memberikan
pelayanan, Bidan segera
berkolaborasi dan rujuk ke PKM/RS
Pelayanan nifas dan BBL, dengan
membuat janji melalui Telepon/WA
Lakukan Asuhan esensial Bayi
Baru Lahir. Imunisasi tetap
diberikan sesuai rekomendasi
PP IDAI
Lakukan pengkajian komprehensif
sesuai standar, dgn kewaspadaan
Covid-19. Bidan dapat berkoordinasi
dengan RT/RW/Kades tentang status
ibu apakah sedang isolasi mandiri
(ODP/PDP/Covid+).
Ibu nifas, pendamping &
semua tim yang bertugas
menggunakan masker dan
menerapkan protokol
pencegahan Covid-19
Konsultasi nifas & BBL,
KIE, Konseling Laktasi,
pemantauan Tumbang
dilaksanakan secara on-
line
Tunda kelas Ibu
Balita atau
dilakukan secara
online
1
2
7
4
9
8
6
3
5
PANDUAN PELAYANAN NIFAS & BBL
OLEH BIDAN PADA MASA PANDEMICOVID-19
35. PANDUAN PELAYANAN KB
OLEH BIDAN PADA MASA PANDEMICOVID-19
1. Tidak ada keluhan, Akseptor IUD/Implan
dapat menunda untuk kontrol ke Bidan.
Pelayanan KB baru/kunjungan ulang - membuat
janji melalui telp/WA
2.Lakukan pengkajian komprehensif sesuai
standar, dgn kewaspadaan Covid-19.
Bidan dapat berkoordinasi dengan
RT/RW/Kades untuk informasi ttg status ibu
(ODP/PDP/Covid +)
3.Pelayanan KB dilakukan sesuai standar
menggunakan APD level 1 atau 2. Konseling
memotivasi menggunakan MKJP – tidak perlu
kontrol rutin (kecuali ada keluhan) -New Normal
4. Kunjungan ulang Akseptor Suntik/Pil tidak dapat
diberikan, untuk sementara Ibu menggunakan
kondom/pantang berkala/senggama terputus –
bidan dpt kerjasama dengan PLKB untuk
distribusi pil
5. Akseptor, pendamping dan semua tim yang
bertugas menggunakan masker dan
menerapkan protokol pencegahan covid-19:
6. Konsultasi KB, Penyuluhan dan Konseling
dilakukan secara online - dimotivasi dan
didorong utk beralih menggunakan MKJP –
pilihan yg tepat diera New Normal - tdk perlu
kontrol rutin
36. NO INTERVENSI REKOMENDASI & STUDI
1. Meningkatkan Deteksi Dini, Kuantitas dan Kualitas
Pelayanan ANC (minimal 6x Pemeriksaan ANC dengan
pendekatan 10 T)
Deteksi Dini Potensi risiko sejak awal kehamilan merupakan
manajemen risiko untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas
Ibu dan Bayi
Frekuensi Pelayanan ANC mendekati rekomendasi WHO (6x
minimal 2x oleh dokter), Idealnya minimal 8x untuk memeriksa
risiko ibu hamil, deteksi penyakit penyerta dan kelainan pada
janin, dan merencanakan persalinan sehat dan aman.
Pemberian suplement Tablet Tambah Darah dan Asam Folat
untuk mencegah anemia, sepsis, menurunkan risiko berat
badan bayi lahir rendah (hingga 13%), dan kejadian lahir
prematur
2. Peningkatan kualitas pelayanan persalinan Persalinan ditolong dengan 4 tangan
3. Peningkatan kualitas pelayanan Nifas dan Deteksi Dini
pada BBL dengan Perubahan Frekuensi Kunjungan
Nifas dari 3x menjadi 4x sesuai standar
Pemantauan pada Ibu Nifas dan BBL dengan Kunjungan Nifas
dan Neonatal sesuai standar
Perawatan tali pusar higienis menurunkan 23% angka kematian
bayi
12% angka kematian neonatal karena kelainan kongenital dapat
dicegah dengan skrining neonatus
37. NO INTERVENSI REKOMENDASI & STUDI
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) sesuai standar
Imunisasi meminimalisir morbiditas dan mortalitas karena penyakit
(TB, Hepatitis, DPT, Polio, Campak)
5. Peningkatan Cakupan dan Kualitas Pelayanan KB dan
Kesehatan Reproduksi
IBI Bekerjasama dengan BKKBN dari tingkat Pusat dan daerah dalam
peningkatan Cakupan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
melalui PKH – Kampung KB
6. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Advokasi Dukungan Keluarga dan Masyarakat serta mendorong
keterlibatan Suami, Keluarga, Masyarakat, Perangkat Desa dan tokoh
agama berperan aktif dalam peningkatan kualitas pelayanan KIA,
melalui P4K, Tabulin, dst
7. Peningkatan Pembinaan melalui Supervisi Coaching
oleh Bidan Koordinator / Supervisor di Puskesmas
dan RS
Kegiatan supervisi merupakan pembinaan klinis dan manajemen
yang dilakukan secara berkesinambungan serta tepat sasaran.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu bidan pelaksana pelayanan
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
8. Peningkatan Kapasitas Bidan melalui Pembinaan dan
Pendidikan Berkelanjutan
Pembinaan Profesi dalam menjaga Profesionalisme anggota IBI
melalui Pendidikan Berkelanjiutan
38. OPTIMALISASI PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN KIA
DI MASA PANDEMI COVID-19
◦ Meningkatkan kompetensi bidan dalam pemanfaatan teknologi kesehatan, khususnya dalam
teknologi informasi dan komunikasi
◦ Peningkatan kualitas SDM Bidan – melalui webinar / modul on-line, pelatihan (CPD)
◦ Meningkatkan pembinaan, supervisi fasilitatif (pengembangan instrument digital - Bidan
Delima)
◦ Mengembangkan aplikasi sistim informasi yang menjembatani komunikasi bidan dengan
pasien, antar provider kesehatan, dan antar fasyankes
◦ Melakukan konsolidasi, komunikasi dan koordinasi PP, PD & PC melalui virtual meeting (pengumpulan
data & informasi) serta mendistribusikan panduan pelayanan KIA & KB pada Pandemi Covid -19 dan
New Normal dari Kemkes, POGI, IDAI, IBI
39. Bidan dapat memenuhi kebutuhan asuhan
kebidanan dalam konteks
Kesehatan Ibu dan Anak
Interprofessional collaboration
Bidan mampu menjawab tantangan “kekinian”
dalam membangun Interprofessional Collaboration