2. Masalah Penelitian
• Masalah penelitian merupakan suatu persoalan atau kesenjangan
yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban
atau solusinya
• Adanya kesenjangan tersebut menimbulkan pertanyaan lebih
lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi, dan dari pertanyaan
inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan
3. Suatu masalah dalam penelitian dapat dikembangkan bila mencakup:
• Adanya kesenjangan dari yang seharusnya (teori maupun fakta
empiric temuan penelitian terdahulu) dengan kenyataan sekarang
yang dihadapi.
• Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan,
mengapa kesenjangan itu terjadi.
• Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya
lebih dari satu kemungkinan.
4. Sumber Masalah Penelitian
• Rekomendasi suatu riset
• Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
• Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
• Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
• Renovasi yaitu menemukan permasalahan dengan cara mengganti, mengurangi, maupun
menambahkan unsur baru untuk memperkaya suatu teori yang sudah ada dari penelitian
sebelumnya cth penelitian sebelumnya mengkaji tentang penggunaan role model atau
bermain peran dalam peningkatan kemampuan Belajar Kelas X SMA. Lalu seorang peneliti
berkeinginan untuk meningkatkan kebenaran teknik tersebut pada siswa kelas XI SMA
5. Sumber Masalah Penelitian
• Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat ditemukan secara
konjektur (naluriah), tanpa dasar-dasar yang jelas
• Fenomenologi = Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan
dengan fenomena (kejadian, perkembangan) yang dapat diamati
• Media Masa = berita-berita yg ad dpt dijadikan sebagai sumber masalah
untuk dikembangkan menjadi masalah penelitian
• Pengalaman Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi
permasalahan
6. Memilih Masalah Penelitian
• Esensial Pentingnya nilai penelitian menduduki urutan paling utama di antara masalah-masalah yang ada
• Urgen Masalah tersebut dianggap mendesak (urgen) untuk dipecahkan
• Bermanfaat Memiliki kegunaan atau kebermanfaatan jika masalah penelitian dipecahkan
• Memiliki fisibilitas: artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab
• Aktual = Sedang terjadi atau up to date. Artinya, masalah tersebut benar-benar sedang terjadi di
masyarakat. Misalnya seperti pandemi Covid-19, dilakukan penelitian untuk mengetahui virus corona jenis
baru yang menulari manusia
• Masalah baru = masalah sama sekali belum terungkap oleh penelitian sebelum-sebelumnya
• Memadai = masalah masih dapat dijangkau atau ruang lingkupnya tidak terlalu luas maupun sempit
• Data yang cukup dan relevan untuk mendukung masalah penelitian
• Sesuai kemampuan sehingga dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya kelak
• Tidak bertentangan dengan hukum
7. Contoh Masalah Penelitian
• Angka Stunting yang masih tinggi
• Angka kejadian Perkawinan Anak
• Angka Kejadian Pre eclampsia
• Ibu yang tdk memberikan ASI Ekslusif
• Remaja Anemia
• Ibu Hamil Anemia
8. Rumusan Masalah
• Rumusan masalah beda dengan masalah
• Sebelum Masalah dirumuskan terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah penelitian
sebagai penegasan batasan batasan masalah penelitian sehingga Cakupan penelitian
tidak keluar dari tujuannya
• Rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan/pertanyaan yang disusun
berdasarkan adanya masalah dan akandicarikan jawabannya melalui pengumpulan data
dalam suatu proses penelitian
• Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan
tidak akan membuahkan hasil apa-apa
9. Hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah penelitian
• Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan tersebut
dijadikan dasar untuk dicari jawabannya atau pemecahannya
• Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat. Rumusan masalah tidak berteletele,
tetapi jelas mengandung makna tentang masalah yang akan diteliti secara terfokus.
• Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
• Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.
• Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian, Judul penelitian harus
mencerminkan dari masalah yang akan diteliti.
10. Contoh Perumusan Masalah
• Rumusan Masalah Deskriptif
Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) cth : Bagaimanakah peran bidan dalam meningkatkan
cakupan ASI Esklusif ?
• Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda Cth : Adakah Perbedaaan Perawatan luka dengan teknik tertutup dan teknik terbuka
terhadap penyembuhan luka tali pusat pada bayi baru lahir
• Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
11. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
• Hubungan simentris: yaitu suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
muncul Bersama Keduanya saling berhubungan tetapi tidak saling mempengaruhi. Cth :
Adakah Hubungan Jenis Kelamin dengan Kemampuan memimpin, Adakah hubungan
antara ukuran tinggi badan dengan keinginan untuk sehat
• Hubungan Klausal: yaitu suatu hubungan yang bersifat sebab akibat. Cth : Adakah
Hubungan pemberian edukasi melalui media booklet terhadap pengetahuan remaja ttg
kespro
• Hubungan Interaktif/timbal balik: yaitu suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Cth :
Adakah Hubungan antara kualitas kinerja bidan yang diberikan dengan tingkat kepuasan
pasien
12. Variabel Penelitian
• Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
• Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan
pengaruh dan mempunyai nilai (value).
• Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan variabel, kita
dapat dengan mudah memperoleh dan memahami permasalahan
13. Jenis-Jenis Variabel
• Variabel independent disebut juga sebagai variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)
• Variabel dependen disebut sebagai variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
• Contoh hubungan variabel independen dan variabel dependen
Edukasi Gizi Pengetahuan Ibu
14. • Variabel moderator, yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel
moderator disebut juga variabel bebas kedua
Sikap Bidan
Fasilitas Memadai
Sikap Pasien
15. • Variabel intervening = Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak
diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Rajin Belajar
(V. Independent)
Kebiasaan Belajar
(V. Intervening)
Prestasi Belajar
(V. Dependent)
16. • Variabel kontrol = variabel yang dapat dikendalikan
oleh si peneliti, sifatnya tidak dapat dipengaruhi oleh
faktor luar dan sering digunakan untuk penelitian
eksperimen
• Variabel kontrolnya adalah tingkat pendidikan akan
mempengaruhi seorang remaja dalam bergaul.
Pengetahuan Remaja
(V. Independent)
Tingkat Pendidikan
(V. Kontrol)
Pergaulan Bebas
(V. dependent)
17. • Confounding Variabel / Variabel Perancu/Pengganggu = jenis variabel yang
memiliki hubungan dengan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan
merupakan variabel antara. Keberadaan variabel perancu sangat mempengaruhi
validitas penelitian
Kebiasaan Minum Kopi
(V. Independent)
Penyakit Jantung
(V. dependent)
Merokok
(V. Confounding)
18. Definisi operasional
• Definisi operasional yaitu pemberian atau
penetapan makna bagi suatu variabel dengan
spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi
yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkategorisasi,
atau memanipulasi variable
• Definisi operasional adalah definisi yang
memberikan pernyataan pada peneliti untuk apa saja
yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan atau
menguji hipotesis penelitian
19. Tujuan Definisi Operasional
• Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti
untuk mengukur variabel
• Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk
istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi
operasional, maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda
• Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien
• Memandu jenis data informasi apa yang dicari oleh peneliti
20. Contoh Definisi Operasional
• Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami
oleh remaja SMA Negeri 1 Sigi Biromaru tentang kesehatan reproduksi remaja diukur dari tingkatan tahu
Cara ukur : Pengisian Kuesioner
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur :
Baik, apabila responden menjawab benar 76%-100% dari seluruh pertanyaan.
Cukup, apabila responden menjawab benar 56%-75% dari seluruh pertanyaan.
Kurang, apabila responden menjawab benar ≤55% dari seluruh pertanyaan
21. Pijat hamil
Definisi : Pijat ibu hamil adalah teknik pijatan dengan tekanan yang lembut
sehingga merangsang hormon endorphine yang dapat menghambat rasa
nyeri sehingga ibu menjadi rileks selama 1,5 jam dilakukan 2x dalam 1 bulan.
• Alat ukur: Lembar checklist
• Cara ukur: Pengisian lembar checklis
• Skala ukur :ordinal
22. Nyeri pinggang
Definisi: Nyeri pinggang adalah suatu keketidaknyaman yang ibu rasakan di daerah
pinggang yang menyebabkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi.
• Alat ukur : Lembar observasi
• Cara ukur : Pengisian lembar observasi
• Skala ukur : Ordinal
• Hasil ukur:
- Ringan, jika responden merasakan nyeri di skala 1-3
- Sedang, jika responden merasakan nyeri di skala 4-6
- Berat, jika responden merasakan nyeri di skala 7-10
24. Sistematika Penulisan Proposal Kuantitatif
• Halaman Sampul
• L. Persetujuan Pembimbing
• L. Persetujuan Tim Penguji
• Daftar Isi
• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• K. Pengantar
• Abstrak
25. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
E. Pengumpulan Data
F. Pengolahan Data
G. Analisis Data
H. Penyajian Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
26. Sistematika Penulisan Proposal Kualitatif
• Untuk Halaman Depan sma dengan Penelitian Kuantitatif
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
27. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Waktu dan Tempat
C. Populasi dan Informan
D. Defenisi Konsep
E. Instrument Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Keabsahan Data
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
J. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
28. Ethical Clearance
• Ethical Clearance (EC) atau kelayakan etik merupakan keterangan
tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk riset yang
hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak
memenuhi persyaratan tertentu
• Klirens Etik (ethical clearance) adalah suatu instrumen untuk
mengukur keberterimaan secara etik suatu rangkaian proses riset
• Merupakan acuan bagi periset dalam menjunjung tinggi nilai
keadilan dalam melakukan penelitian
29. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Penelitian pada manusia sebaiknya diasari hasil penelitian laboratorium dan penelitian
pada hewan coba
2. Protocol penelitian sebaiknya telah direview oleh komisi etik independen
3. Informed consent atau persetujuan dari partisipan diperlukan dalam penelitian
4. Penitian seyogyanya dilaksanakan oleh orang yang secara medis atau sains berkompeten
5. Risiko dari penelitian tidak melebihi manfaat yang didapatkan
30. Syarat Pengajuan Etik di Poltekkes Palu
• Draft Proposal
• Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
• Protokol Etik
• Surat Pengantar Jurusan