Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas langkah-langkah penelitian deskriptif meliputi pengidentifikasian masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka berpikir, desain penelitian, penentuan populasi dan sampel.
2. Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti
berikut:
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir (kerangka Teori) dan kerangka konsep.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal
ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan
instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian.
3. 1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif
• Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan.
• Contoh :
1) Telah dilakukan upaya penganggulangan gizi
kurang pada bayi dan balita seperti pemberian
BMT, edukasi, ASI ekslusif akan tetapi kasus gizi
kurang terus mengalami peningkatan pada tahun
2019 meningkat sebesar 3 %.
2) Obesitas merupakan faktor risiko berbagai
penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung,
stroke, dan DM. Diet dan olah raga teratur adalah
cara efektif dan efisien dalam mencegah
obesitas. Meskipun cara tersebut sangat mudah
dilakukan akan tetapi angka kejadian obesitas
terus mengalami peningkatan, pada tahun 2019
4. 2
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu berupa kesenjangan
antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, maka rumusan masalah itu
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan
data
Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:
1. Menurut Pariata Westra bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang
berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai
tujuan itu hingga berhasil.”
2. Menurut Sutrisno Hadi “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan
kenapa dan kenapa”.
3. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research
problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena,
baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya
sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang
lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat
5. Bentuk masalah :
Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah
yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.
Contoh :
1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang kejadian
gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Melati
tahun 2020 ?
2. Bagaimana penatalaksanaan asuhan gizi buruk pada balita
X di wilaya kerja Puskesmas Melati tahun 2020 ?
6. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian adalah kalimat yang menunjukan indikasi kearah
mana penelitian dilakukan atau data data serta informasi apa yang
akan di capai dari penelitian itu.
Tujuan penelitian itu dapat dibedakan menjadi;
1. Eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan
suatu pengetahuan baru yang belum pernah ada.
2. Verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu
teori yang sudah ada. Sehingga ditemukan suatu hasil penelitian
yang dapat menggugurkan atau memperkuat pengetahuan atau
teori yang suadh ada.
3. Development atau pengembangan yaitu penelitian yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan penwlitian yang sudah ada.
7. Dalam menentukan tujuan penelitian, harus memperhatikan
beberapa hal :
1. Tujuan yang dibuat harus sesuai dengan variabel yang
akan diteliti.
2. Penentuan tujuan umum dan tujuan khusus tergantung dari
jumlah variabel penelitian.
3. Jika ada beberapa variabel independen maka tujuan dapat
dibuat sbb :
a. Tujuan Umum adalah tujuan penelitian secara keseluruan
dari yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri. Tujuan
ini akan menjelaskan variabel secara keseluruhan.
b. Tujuan khusus adalah tujuan yang lebih spesifik. Biasanya
menggunakan kata-kata operasional sehingga lebih jelas
untuk dicapai, tujuan ini akan menjelaskan variabel
independen yang akan diteliti.
8. Contoh :
1. Variabel Tunggal : Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kejadian gizi buruk pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Melati tahun 2020.
2. Variabel Tunggal : Untuk mengetahui penatalaksanaan asuhan gizi buruk pada balita X di wilaya kerja
Puskesmas Melati tahun 2020.
3. Variabel Dependen = Tujuan Umum : Untuk mengetahui deskripsi tentang kejadian gizi buruk pada balita di
wilayah kerja puskesmas melati.
4. Variabel Independen = Tujuan Khusus :
1) Mengetahui deskripsi pengetahuan ibu tentang kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja puskesmas
melati.
2) Mengetahui deskripsi pekerjaan orang tua tentang kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja
puskesmas melati.
3) Mengetahui deskripsi pendapatan orang tua tentang kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja
puskesmas melati.
4) Mengetahui deskripsi pola makan keluarga tentang kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja
puskesmas melati.
9. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini berisikan uraian manfaat yang
dihasilkan dari di laksanakannya penelitian itu.
Manfaat penelitian itu dapat kita bagi menjadi dua yaitu
manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis :
1) Manfaat Teoritis : Manfat teoritis ini berlatar dari tujuan
penelitian varifikatif, untuk mengecek teori yang sudah ada.
Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori
tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidak
puasaan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada
sehingga dilakukan penyelidikan kembali secara empiris.
2) Manfaat Praktis
3) Sementara manfaat praktis adalah manfaat yang berguna
untuk memecahkan masalah praktis. Jadi misalnnya ada
masalah njilai mahasiswa yang rendah maka manfaat
praktisnya dalah meningkatkan nilai mahasiswa.
10. 4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan
Tinjauan Pustaka
1) Tinjauan Pustaka menurut ahli yang juga
dikemukakan oleh Gandas, yang menurutnya tinjauan
pustaka adalah bab yang mengemukakan sejumlah
teori serta pendapat ahli terhadap fokus penelitian
yang ingin dilakukan.
2) Didalam sebuah susunan karya tulis ilmiah bisa
diartikan sebagai penegasan terhadap batasan-
batasan karya ilmiah. Intisari pada bagian ini termuat
secara utuh dalam keyword di bagian abstrak. Oleh
karenanya penyusunan karya tulisan apapaun
haruslah berkewajiban membuat studi kepustakaan.
11. Membuat Tinjauan Pustaka
1. Membuat Outline : Kita dapat Membuat outline bisa dengan mencari intisari pada
bagian penulisan karya tulis yang berisi tentang hal – hal yang umumnya atau
pendapat umum terhadap masalah – masalah yang berkaitan dengan tujuan
penulisan. Contoh nya saja misal, ketika membuat karya tulis berisi deskripsi
pengetahuan ibu tentang kejadian gizi buruk pada balita segogyanya
“pengetahuan” dan “gizi buruk” adalah bagian umum yang perlu dituliskan.
2. Mencari Literatur : Prosesi kedua yang bisa dijalankan dalam upaya membuat
studi keputakaan ialah dengan mencari literatur. Langkah ini bisa dikerjakan
misalnya dengan pergi ke perpustakaan, ataupun bisa juga dengan membaca
jurnal-jurnal internasional. Agar apa yang ditulisan nantinya bisa dipertanggung
jawabkan.
3. Menyusun dengan Bahasa Sendiri : Agar kita tidak dianggap plagiat terhadap
karya orang lain, penting untuk siapapun yang membuat nya dengan menulis
ulang bahasa serta susunan kata yang di peroleh pada bagian pencarian literatur.
Lankah sederhannya bisa dengan mempergunakan kutipan langsung ataupun
tidak langsung.
4. Melihat Umum Bagian Judul : Terakhir, dalam pembuatan tinjauan pustaka yang
mudah dilakukan ialah dengan melihat bagian umum pada judul atau variabel
penelitian.
12. 5. Menentukan kerangka berpikir (kerangka Teori dan kerangka konsep )
• Kerangka fikir adalah model (gambar) dalam bentuk
konsep hubungan antara variabel dan berbagai
faktor lainnya.
• Kerangka berpikir merupakan struktur pemikiran
berbeda dari kumpulan informasi atau pemahaman
sederhana. Lebih jauh, struktur pemikiran adalah
pemahaman yang mendasari pemahaman orang
lain, pemahaman yang menjadi dasar dan menjadi
dasar dari setiap pemikiran selanjutnya.
13. Jenis-Jenis Kerangka Berfikir
1. Kerangka Kerja Konseptual adalah kerangka di
mana ia menjelaskan konsep-konsep yang
terkandung dalam hipotesis teoritis, yang kemudian
digunakan untuk mengakhiri elemen-elemen yang
terkandung dalam objek yang akan diperiksa dan
menunjukkan hubungan antara konsep-konsep ini.
2. Kerangka Teoritis adalah jenis kerangka kerja yang
menekankan teori yang digunakan sebagai dasar dan
digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
3. Kerangka Operasional adalah kerangka kerja yang
menjelaskan variabel-variabel yang diperoleh dari
konsep-konsep yang telah dipilih dan juga
menunjukkan hubungan antara variabel-variabel data
ini.
14. Cara Membuat Kerangka Berfikir dan Langkah-
Langkahnya :
1) Merumuskan Model Penelitian
2) Memberikan Argumen Teoritis Tentang Hubungan
Antara Variabel yang Diteliti
3) Berikan Penjelasan Tentang Teori yang Ada Dalam
Kerangka Pemikiran
4) Baca Buku dan Hasil Penelitian
5) Tentukan Variabel Detail
15. 6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal
ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data
Desain Penelitian deskriptif :
1) Desain penelitian studi kasus
2) Desain penelitian survei
3) Desain studi penelitian kepustakaan
16. Populasi
1. Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
2. Menurut Bugin (2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari
objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian.
3. Menurut Nursalam (2003), Populasi adalah keseluruhan dari variable yang
menyangkut masalah yang diteliti.
4. Menurut (Djarwanto, 1994: 420), Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti.
Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa
orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
17. Sampel
1. Menurut Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari
keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
1. Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak
memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi
tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya
seperti: keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya
menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.
2. Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan
mendapatkan kesimoulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh
karena itu sampel yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar
representatif (mewakili).
2. Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil
populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari
populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian
sampel.
3. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian
dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan
populasi yang diambil sampelnya tersebut.
18. Teknik sampling
Secara garis besar, teknik dari pengambilan sampel terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample) dalah salah satu metode pengambilan
sampel yang dilakukan secara random atau acak. Dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel ini, maka semua anggota populasi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih menjadi sampel dari suatu penelitian.
2. Non- Probability Sampling (Non-Random Sample) salah satu teknik pengambilan
sample yang ditentukan sendiri oleh seorang peneliti atau berdasarkan dengan
hasil dari pertimbangan seorang pakar.
19. Menentukan instrumen
1. Kuesioner
2. Lembar Observasi
3. Asuhan Gizi
Mengumpulkan data
1. Wawancara
2. FGD
3. Studi perpustakaan
Menganalisis data
1) data univariat berupa distribusi dan frekuensi
2) Analisis referensi
3) Sistematik review
20. Laporan
1. BAB I : Pendahuluan
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
3. BAB III : Metodologi Penelitian
4. BAB IV : Hasil dan Pembahasan
5. BAB V : Penutup
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran