SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak televisi diciptakan hingga saat ini, mempunyai pengaruh kuat
dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan teknologi informasi dan
komunikasi, berkembang dengan pesatnya mendorong bangsa-bangsa di
dunia memasuki era globalisasi. Dampak yang ditimbulkan oleh
globalisasi terkait dengan tiga komponen dalam kehidupan, antara lain
yaitu informasi, kesadaran atau pengetahuan, dan aksi.
Sebagai media komersial, iklan merupakan wahana bagi produsen
untuk menggugah kesadaran dan memperlakukan calon konsumen agar
bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Periklanan merupakan
salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh
perusahaan, lembaga, ataupun instansi untuk meningkatkan penjualan.
Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi,
mengembangkan sikap, serta mengharapkan adanya suatu tindakan dari
calon konsumennya yang menguntungkan produsen (pengiklan).
Dalam perkembangannya terdapat berbagai macam bentuk iklan di
berbagai media massa, baik iklan visual, audio maupun iklan audio visual
yang kesemuanya itu bertujuanmaximing profit bagi pemilik faktor
produksi. Dalam tampilan iklan yang muncul di berbagai media tersebut
terdapat berbagai macam tanda yang dibuat oleh pengiklan dalam
usahanya untuk menarik minat produsen. Hal ini disebabkan karena para
konsumen kini semakin menganggap iklan sebagai sumber informasi
tantang produk atau barang serta jasa yang tersedia. Pilihan dan tindakan
konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh periklanan yang disebarkan oleh
media massa.
Iklan dianggap mampu mempengaruhi persepsi masyarakat terutama
remaja terhadap suatu produk yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan secara
psikologis remaja masih berada dalam proses pencarian jati diri dan sangat
sensitif terhadap pengaruh dari luar. Dengan demikian banyak sekali
1
2
dampak pengaruh iklan terhadap konsumen terutama pada anak di bawah
usia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana iklan dapat mempengarui pola hidup masyarakat?
2. Apa saja pengaruh iklan dalam pola hidup masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk membahas proses pengaruh iklan bagi pola hidup masyarakat.
2. Untuk mengetahui apa saja pengaruh iklan terhadap pola hidup
masyarakat.
D. Manfaat
1. Dapat diketahui apa yang disebut dengan iklan.
2. Dapat diketahui bagaimana iklan dapat mempengaruhi pola hidup
masyarakat.
3. Dapat diketahui apa saja pengaruh iklan terhadap pola hidup
masyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pengaruh Iklan terhadap Pola Hidup Masyarakat
Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk
penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Rhenald Kasali
(1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu
media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa,
iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Dalam
pengertian umum, iklan adalah sarana bagi upaya menawarkan barang atau
jasa kepada khalayak ramai melalui media massa. Media yang digunakan,
antara lain televisi, radio, koran, majalah, internet, dan sebagainya.
Berbagai jenis iklan ada di sekeliling kita. Mereka melancarkan berbagai
upaya untuk menarik perhatian pembeli. Ada iklan yang
menonjolkan fitur produknya, sedangkan konten iklan lain justru sama sekali
tidak berhubungan dengan produk yang mereka jual. Sebuah studi
mengungkapkan, iklan jenis inilah yang harus paling diwaspadai oleh para
pembeli.
Para peneliti di University of California, Los Angeles, dan George
Washington University bekerja sama membedah dua tipe iklan yang berbeda
tersebut. Tipe iklan yang pertama disebut "persuasi logika" (LP) yang
menyajikan fakta tentang suatu produk. Tipe iklan kedua disebut sebagai
"pengaruh tidak rasional" (NI) karena iklan ini mengelabui kesadaran
konsumen dengan menggambarkan adegan lucu, samar, dan seksi yang
seolah tak ada hubungannya dengan produk itu.
Dalam studi itu, peneliti menunjukkan gambar iklan kepada 11 perempuan
dan 13 pria serta merekam aktivitas listrik dalam otak mereka dengan
menggunakan electroencephalography. Tiap partisipan harus melihat 24 iklan
di koran dan majalah, sebagian di antaranya bertipe LP atau NI.
3
4
Iklan LP memperlihatkan tabel fakta dan angka pada iklan rokok, serta
saran memilih makanan anjing berdasarkan level aktivitasnya pada iklan
makanan anjing. Iklan NI terdiri atas iklan minuman keras yang
memperlihatkan gambar tetesan air dan iklan rokok yang menunjukkan
seorang perempuan melompati hidran air yang menyemburkan air dan
seorang pria tertawa di belakangnya.
Riset menunjukkan bahwa wilayah otak yang terlibat dalam pengambilan
keputusan dan emosi mengalami level aktivitas yang jauh lebih tinggi ketika
partisipan melihat iklan jenis LP. Daerah otak itu membantu membatasi
respons seseorang terhadap rangsangan tertentu, misalnya mencegah
dorongan untuk membeli.
Ketika melihat iklan tipe NI, level aktivitas otak tidak setinggi ketika
partisipan menyaksikan iklan LP. "Awasi otak dan dompet Anda," kata Ian
Cook, dosen psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human
Behavior di University of California, Los Angeles.
Peneliti studi itu menyatakan hasil riset menunjukkan rendahnya level
aktivitas otak ketika menonton iklan NI yang menyebabkan rendahnya
kendali otak terhadap perilaku sehingga konsumen mudah tergoda membeli
produk tersebut.
Perilaku ingin selalu memiliki produk-produk terbaru yang sedang
booming atau nge-trend yang dilihat dari media informasi seperti televisi atau
internet dan media massa lainya itupun dapat terjadi karena mengikuti
perkembangan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Dalam hal ini pun
terdapat pola hubungan fungsionalisme yaitu masing-masing lakon
memerankan perananya, dimana produsen membutuhkan konsumen sebagai
pasar dan media massa sebagai media promosi, konsumen sebagai manusia
yang perlu memenuhi kebutuhan hidup, dan media massa yang perlu modal
yang bisa diperoleh dari produsen. Pola timbal balik ini sangat tidak wajar
jika kita kemudian menganggap bahwa pola konsumerisme adalah bagian dari
penyimpangan sosial masyarakat.
Pola atau budaya konsumerisme dipandang sebagai budaya menyimpang
manakala masyarakat memang telah berlebihan dalam menyikapi situasi yang
5
terjadi di masyarakat. Ada orang-orang yang memenuhi hasrat ingin memiliki
hanya untuk sekedar gaya atau untuk meningkatkan pandangan masyarakat
tentang status sosial di mata masyarakat itu sendiri, ada yang memenuhi
kebutuhannya memang benar-benar karena kebutuhan yang harus dipenuhi,
dan ada pula yang hanya karena lapar mata, sehingga sering seseorang
membeli barang yang sesungguhnya ia tidak membutuhkanya sama sekali,
sehingga terkadang hal ini menimbulkan penyesalan.
Budaya konsumerisme ini sendiri kemudian memunculkan berbagai
organisasi atau perkumpulan yang tidak formal dan bahkan jarang yang
mengetahui keberadaanya alias hanya kalangan mereka sendirilah yang tahu
akan organisasi atau perkumpulan itu. Perkumpulan-perkumpulan semacam
ini biasanya bertujuan untuk mempermudah mendapatkan barang-barang
yang diinginkan, seperti kolektor.
Tapi hal ini sudah menjadi lumrah dikalangan masyarakat, bahwasanya
memang itu sudah menjadi kebutuhan yang seakan primer, padahal pada
hakikat pelajaran ekonomi yang dipelajari di bangku sekolah kebiasaan
seperti itu merupakan kebiasaan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya
sekunder bahkan tersier.
B. Pengaruh Iklan Terhadap Pola Hidup Masyarakat
1. Konsumerisme pada Masyarakat
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari, setiap orang
tentunya memiliki cara tersendiri dalam memenuhinya. Namun pada
intinya mereka perlu mengkonsumsi kebutuhannya tersebut. Perilaku
yang mempelajari mengenai sebuah perilaku masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen
adalah perilaku untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
serta menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan
mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994
dalam Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi
kebutuhannya tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh
kemampuan tiap orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang
yang memiliki kehidupan berlebih memiliki kesempatan untuk
6
mengkonsumsi lebih banyak barang maupun jasa. Sementara orang yang
memiliki kehidupan yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam
melakukan kegiatan konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun
jasa.
Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan iklan. Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen
untuk dapat mengkonsumsi serta mendapatkan barang ataupun jasa yang
menjadi kebutuhan konsumen tersebut. Iklan diterima sebagai sebuah
informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita dalam
berperilaku. Konsumen akan semakin tahu bara atau saja apa saja yang
dimperlukannya. Sehingga mereka menggunakan kemampuannya dengan
baik untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Mereka dapat
mempertimbangkan ataupun membandingkan mana saja yang diperlukan.
Sebaliknya, iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat
konsumsi yang berlebih. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai ‘korban
iklan’. Mereka menjadi tertarik akan suatu produk yang diiklankan
tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan barang ataupun jasa
tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki kegunaan
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Konsumerisme pada Kalangan Menengah Kebawah.
Gejala konsumerisme tidak hanya menimpa kalangan atas, tetapi juga
menimpa pada kalangan menengah kebawah. Dimana masyarakat pada
kalangan ini bisa menjadi sangat “menderita” manakala ia melihat pada
tayangan televisi atau media informasi lainya ada produk-produk terbaru
yang kemudian mereka tidak dapat memenuhi hasrat untuk memiliki
produk-produk tersebut. Dan akibat dari tidak terpenuhinya hasrat ini,
kemudian bisa memunculkan masalah sosial baru (dalam pandangan teori
makro) seperti tindak kriminal dan kejahatan semisal pencurian. Tentunya
gejala ini kemudian dipandang berbahaya (dalam pandangan teori makro)
di dalam lingkungan sosial masyarakat, karena tindak kejahatan dan
kriminal macam apapun akan dianggap sebagai teori menyimpang tanpa
melihat alasan-alasan yang tepat dan sebenarnya.
7
Masyarakat yang tidak mampu mengendalikan perilaku yang
dianggap menyimpang ini harus bersiap diri untuk tidak diterima di dalam
struktur sosial yang berlaku karena melakukan tindak kriminal tersebut
karena tindakan mereka diketahui masyarakat luas. Maka yang harus
dilakukan adalah “sadar diri” agar tidak menginginkan hal-hal yang
kiranya tidak atau susah untuk terpenuhi. Dan juga dalam masyarakat
kalangan menengah kebawah, ini dapat mempertegas gap dengan
kalangan menengah keatas, karena dalam budaya dan kemampuan
finansial mereka berbeda.
3. Bentuk Konsumerisme pada Anak-anak
Tak kalah menarik pembicaraan tentang konsumerisme pada kalangan
anak-anak. Anak-anak sebagai korban atau bahkan pelaku konsumerisme
memang melakukan tingkah atau poola ini, hanya saja kemudian ia bukan
menjadi seseorang yang langsung menjadi pelaku, yaitu ada orang lain
yang berperan penting yaitu orang tua sebagai sumber modal pemenuh
kebutuhan. Anak-anak adalah objek yang sangat empuk bagi produsen
barang-barang untuk anak-anak seperti mainan, snack, bubur, susu,
biskuit, dan lain-lainya. Karena anak-anak adalah sesosok manusia yang
mempunyai pola pikir yang belum terbentuk sempurna dan memiliki daya
rasa ingin tahu (penasaran) yang lebih tinggi dibanding dengan manusia
dewasa, sehingga anak-anak lebih mudah tertarik dengan tampilan yang
menarik.
Dunia anak-anak adalah dunia yang selalu menarik diperbincangkan,
saat memperbincangkan dalam pembicaraan tentang konsumerisme pun,
mereka layak diperbincangkan. Konsumerisme pada anak-anak dapat kita
lihat dari perilaku mereka yang selalu ingin memiliki apa-apa yang
mereka tonton dalam tayangan televisi, mereka akan merengek pada
orang tuanya untuk dibelikan barang-barang yang diiklankan di televisi.
Jadi peranan orang tua sebagai figure of controlling bagi anak-
anaknya sangat penting untuk dimainkan, guna membentuk pola pikir
anak-anak mereka menjadi orang yang lebih berpikir panjang ketika
mereka menginginkan sesuatu.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Riset menunjukkan rendahnya level aktivitas otak ketika menonton
iklan menyebabkan rendahnya kendali otak terhadap perilaku
sehingga konsumen mudah tergoda membeli produk tersebut. Perilaku
ingin selalu memiliki produk-produk terbaru yang sedang booming
atau nge-trend yang dilihat dari media informasi seperti televisi atau
internet dan media massa lainya itupun dapat terjadi karena mengikuti
perkembangan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Akibatnya pola
konsumerisme pun terbentuk.
2. Iklan dapat berpengaruh terhadap pola konsumerisme masyarakat
kelas atas, kelas bawah dan anak-anak.
B. Saran
1. Agar tidak terjerumus kepada perilaku konsumtif, sebaiknya jika
menginginkan sesuatu dipikirkan terlebih dahulu manfaatnya.
2. Orang tua harus meningkatkan penjagaan terhadap anaknya dari
perilaku konsumtif karena iklan juga.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. makalahhttp://firmansyam22.blogspot.co.id/2015/11/makalah-
pengaruh-iklan-televisi.html. Diakses pada 17 Oktober 2016 pukul 05.42
http://www.esaunggul.ac.id/article/pengaruh-iklan-televisi-dalam-pencitraan-gaya-
hidup/. Diakses pada 17 Oktober 2016 pukul 05.47
Tempo.co. 2011. “Cara Iklan Memengaruhi Otak Kita“ dalam
https://m.tempo.co/read/news/2011/09/27/095358457/cara-iklan-
mempengaruhi-otak-kita. Diakses 17 Oktober 2016 pukul 08.54
http://soddis.blogspot.co.id/2014/04/iklan-perilaku-konsumen-sikap-konsumtif.html.
Diaksespada17 Oktober2016 09.19.

More Related Content

What's hot

Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaranBab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaranJudianto Nugroho
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Dede Nurholis
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisCikoyen
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenAmalia Damayanti
 
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...Suha Three
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIGhian Velina
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenvajri rahman
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxCHANDRAFDSILALAHI
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 

What's hot (20)

Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1
 
RODA ANALISIS KONSUMEN
RODA ANALISIS KONSUMENRODA ANALISIS KONSUMEN
RODA ANALISIS KONSUMEN
 
Business plan saleh pisang
Business plan saleh pisangBusiness plan saleh pisang
Business plan saleh pisang
 
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaranBab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
 
Tugas 2 bisnis plan
Tugas 2 bisnis planTugas 2 bisnis plan
Tugas 2 bisnis plan
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnis
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...
Studi kasus bisnis internasional - Analisa Teori Bisnis Internasional - Penga...
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
 
Pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumenPembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 

Viewers also liked

Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahan
Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahanPengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahan
Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahanMOHD SHAHRIN SN
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remaja
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remajabahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remaja
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remajablackpepperspicy
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasionalMakalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasionalyudha26
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraukimsukiman
 

Viewers also liked (7)

Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahan
Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahanPengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahan
Pengaruh pengiklanan kepada pengguna (kebaikan dan kelemahan
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remaja
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remajabahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remaja
bahasa indonesia dampak menonton televisi bagi remaja
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 
Makalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasionalMakalah pemasaran-internasional
Makalah pemasaran-internasional
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancara
 

Similar to pengaruh iklan terhadap pola hidup masyarakat

Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtifcontoh karya tulis tentang perilaku konsumtif
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtifmelindaaj
 
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remaja
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remajacontoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remaja
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remajamelindaaj
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1Diana Amelia Bagti
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1Diana Amelia Bagti
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsYusnitaTRD
 
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docx
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docxPEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docx
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docxcandra_cun
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Tugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahTugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahAziza Zea
 
Social and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSocial and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSigit Sanjaya
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanNo Company Inc.
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 

Similar to pengaruh iklan terhadap pola hidup masyarakat (20)

Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtifcontoh karya tulis tentang perilaku konsumtif
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif
 
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remaja
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remajacontoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remaja
contoh karya tulis tentang perilaku konsumtif di kalangan remaja
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethics
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docx
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docxPEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docx
PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBIDANAN.docx
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Tugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahTugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizah
 
Social and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSocial and Culture Environment
Social and Culture Environment
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaan
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 

More from Aisyah Salsabilla Rositha

A review on 99 cahaya di langit eropa part 1
A review on 99 cahaya di langit eropa part 1 A review on 99 cahaya di langit eropa part 1
A review on 99 cahaya di langit eropa part 1 Aisyah Salsabilla Rositha
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaraAisyah Salsabilla Rositha
 
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaJenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaAisyah Salsabilla Rositha
 
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaJenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaAisyah Salsabilla Rositha
 

More from Aisyah Salsabilla Rositha (6)

Nadhom Asmaul Husna Krapyak.pdf
Nadhom Asmaul Husna Krapyak.pdfNadhom Asmaul Husna Krapyak.pdf
Nadhom Asmaul Husna Krapyak.pdf
 
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
 
A review on 99 cahaya di langit eropa part 1
A review on 99 cahaya di langit eropa part 1 A review on 99 cahaya di langit eropa part 1
A review on 99 cahaya di langit eropa part 1
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
 
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaJenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
 
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di IndonesiaJenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
Jenis pelanggaran ham dan kasus pelanggaran ham di Indonesia
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

pengaruh iklan terhadap pola hidup masyarakat

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak televisi diciptakan hingga saat ini, mempunyai pengaruh kuat dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan teknologi informasi dan komunikasi, berkembang dengan pesatnya mendorong bangsa-bangsa di dunia memasuki era globalisasi. Dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi terkait dengan tiga komponen dalam kehidupan, antara lain yaitu informasi, kesadaran atau pengetahuan, dan aksi. Sebagai media komersial, iklan merupakan wahana bagi produsen untuk menggugah kesadaran dan memperlakukan calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Periklanan merupakan salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan, lembaga, ataupun instansi untuk meningkatkan penjualan. Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, serta mengharapkan adanya suatu tindakan dari calon konsumennya yang menguntungkan produsen (pengiklan). Dalam perkembangannya terdapat berbagai macam bentuk iklan di berbagai media massa, baik iklan visual, audio maupun iklan audio visual yang kesemuanya itu bertujuanmaximing profit bagi pemilik faktor produksi. Dalam tampilan iklan yang muncul di berbagai media tersebut terdapat berbagai macam tanda yang dibuat oleh pengiklan dalam usahanya untuk menarik minat produsen. Hal ini disebabkan karena para konsumen kini semakin menganggap iklan sebagai sumber informasi tantang produk atau barang serta jasa yang tersedia. Pilihan dan tindakan konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh periklanan yang disebarkan oleh media massa. Iklan dianggap mampu mempengaruhi persepsi masyarakat terutama remaja terhadap suatu produk yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan secara psikologis remaja masih berada dalam proses pencarian jati diri dan sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar. Dengan demikian banyak sekali 1
  • 2. 2 dampak pengaruh iklan terhadap konsumen terutama pada anak di bawah usia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana iklan dapat mempengarui pola hidup masyarakat? 2. Apa saja pengaruh iklan dalam pola hidup masyarakat? C. Tujuan 1. Untuk membahas proses pengaruh iklan bagi pola hidup masyarakat. 2. Untuk mengetahui apa saja pengaruh iklan terhadap pola hidup masyarakat. D. Manfaat 1. Dapat diketahui apa yang disebut dengan iklan. 2. Dapat diketahui bagaimana iklan dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. 3. Dapat diketahui apa saja pengaruh iklan terhadap pola hidup masyarakat.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Proses Pengaruh Iklan terhadap Pola Hidup Masyarakat Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Dalam pengertian umum, iklan adalah sarana bagi upaya menawarkan barang atau jasa kepada khalayak ramai melalui media massa. Media yang digunakan, antara lain televisi, radio, koran, majalah, internet, dan sebagainya. Berbagai jenis iklan ada di sekeliling kita. Mereka melancarkan berbagai upaya untuk menarik perhatian pembeli. Ada iklan yang menonjolkan fitur produknya, sedangkan konten iklan lain justru sama sekali tidak berhubungan dengan produk yang mereka jual. Sebuah studi mengungkapkan, iklan jenis inilah yang harus paling diwaspadai oleh para pembeli. Para peneliti di University of California, Los Angeles, dan George Washington University bekerja sama membedah dua tipe iklan yang berbeda tersebut. Tipe iklan yang pertama disebut "persuasi logika" (LP) yang menyajikan fakta tentang suatu produk. Tipe iklan kedua disebut sebagai "pengaruh tidak rasional" (NI) karena iklan ini mengelabui kesadaran konsumen dengan menggambarkan adegan lucu, samar, dan seksi yang seolah tak ada hubungannya dengan produk itu. Dalam studi itu, peneliti menunjukkan gambar iklan kepada 11 perempuan dan 13 pria serta merekam aktivitas listrik dalam otak mereka dengan menggunakan electroencephalography. Tiap partisipan harus melihat 24 iklan di koran dan majalah, sebagian di antaranya bertipe LP atau NI. 3
  • 4. 4 Iklan LP memperlihatkan tabel fakta dan angka pada iklan rokok, serta saran memilih makanan anjing berdasarkan level aktivitasnya pada iklan makanan anjing. Iklan NI terdiri atas iklan minuman keras yang memperlihatkan gambar tetesan air dan iklan rokok yang menunjukkan seorang perempuan melompati hidran air yang menyemburkan air dan seorang pria tertawa di belakangnya. Riset menunjukkan bahwa wilayah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan emosi mengalami level aktivitas yang jauh lebih tinggi ketika partisipan melihat iklan jenis LP. Daerah otak itu membantu membatasi respons seseorang terhadap rangsangan tertentu, misalnya mencegah dorongan untuk membeli. Ketika melihat iklan tipe NI, level aktivitas otak tidak setinggi ketika partisipan menyaksikan iklan LP. "Awasi otak dan dompet Anda," kata Ian Cook, dosen psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di University of California, Los Angeles. Peneliti studi itu menyatakan hasil riset menunjukkan rendahnya level aktivitas otak ketika menonton iklan NI yang menyebabkan rendahnya kendali otak terhadap perilaku sehingga konsumen mudah tergoda membeli produk tersebut. Perilaku ingin selalu memiliki produk-produk terbaru yang sedang booming atau nge-trend yang dilihat dari media informasi seperti televisi atau internet dan media massa lainya itupun dapat terjadi karena mengikuti perkembangan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Dalam hal ini pun terdapat pola hubungan fungsionalisme yaitu masing-masing lakon memerankan perananya, dimana produsen membutuhkan konsumen sebagai pasar dan media massa sebagai media promosi, konsumen sebagai manusia yang perlu memenuhi kebutuhan hidup, dan media massa yang perlu modal yang bisa diperoleh dari produsen. Pola timbal balik ini sangat tidak wajar jika kita kemudian menganggap bahwa pola konsumerisme adalah bagian dari penyimpangan sosial masyarakat. Pola atau budaya konsumerisme dipandang sebagai budaya menyimpang manakala masyarakat memang telah berlebihan dalam menyikapi situasi yang
  • 5. 5 terjadi di masyarakat. Ada orang-orang yang memenuhi hasrat ingin memiliki hanya untuk sekedar gaya atau untuk meningkatkan pandangan masyarakat tentang status sosial di mata masyarakat itu sendiri, ada yang memenuhi kebutuhannya memang benar-benar karena kebutuhan yang harus dipenuhi, dan ada pula yang hanya karena lapar mata, sehingga sering seseorang membeli barang yang sesungguhnya ia tidak membutuhkanya sama sekali, sehingga terkadang hal ini menimbulkan penyesalan. Budaya konsumerisme ini sendiri kemudian memunculkan berbagai organisasi atau perkumpulan yang tidak formal dan bahkan jarang yang mengetahui keberadaanya alias hanya kalangan mereka sendirilah yang tahu akan organisasi atau perkumpulan itu. Perkumpulan-perkumpulan semacam ini biasanya bertujuan untuk mempermudah mendapatkan barang-barang yang diinginkan, seperti kolektor. Tapi hal ini sudah menjadi lumrah dikalangan masyarakat, bahwasanya memang itu sudah menjadi kebutuhan yang seakan primer, padahal pada hakikat pelajaran ekonomi yang dipelajari di bangku sekolah kebiasaan seperti itu merupakan kebiasaan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sekunder bahkan tersier. B. Pengaruh Iklan Terhadap Pola Hidup Masyarakat 1. Konsumerisme pada Masyarakat Dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari, setiap orang tentunya memiliki cara tersendiri dalam memenuhinya. Namun pada intinya mereka perlu mengkonsumsi kebutuhannya tersebut. Perilaku yang mempelajari mengenai sebuah perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah perilaku untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan tiap orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang yang memiliki kehidupan berlebih memiliki kesempatan untuk
  • 6. 6 mengkonsumsi lebih banyak barang maupun jasa. Sementara orang yang memiliki kehidupan yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam melakukan kegiatan konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun jasa. Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan iklan. Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen untuk dapat mengkonsumsi serta mendapatkan barang ataupun jasa yang menjadi kebutuhan konsumen tersebut. Iklan diterima sebagai sebuah informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita dalam berperilaku. Konsumen akan semakin tahu bara atau saja apa saja yang dimperlukannya. Sehingga mereka menggunakan kemampuannya dengan baik untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Mereka dapat mempertimbangkan ataupun membandingkan mana saja yang diperlukan. Sebaliknya, iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat konsumsi yang berlebih. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai ‘korban iklan’. Mereka menjadi tertarik akan suatu produk yang diiklankan tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan barang ataupun jasa tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki kegunaan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. 2. Konsumerisme pada Kalangan Menengah Kebawah. Gejala konsumerisme tidak hanya menimpa kalangan atas, tetapi juga menimpa pada kalangan menengah kebawah. Dimana masyarakat pada kalangan ini bisa menjadi sangat “menderita” manakala ia melihat pada tayangan televisi atau media informasi lainya ada produk-produk terbaru yang kemudian mereka tidak dapat memenuhi hasrat untuk memiliki produk-produk tersebut. Dan akibat dari tidak terpenuhinya hasrat ini, kemudian bisa memunculkan masalah sosial baru (dalam pandangan teori makro) seperti tindak kriminal dan kejahatan semisal pencurian. Tentunya gejala ini kemudian dipandang berbahaya (dalam pandangan teori makro) di dalam lingkungan sosial masyarakat, karena tindak kejahatan dan kriminal macam apapun akan dianggap sebagai teori menyimpang tanpa melihat alasan-alasan yang tepat dan sebenarnya.
  • 7. 7 Masyarakat yang tidak mampu mengendalikan perilaku yang dianggap menyimpang ini harus bersiap diri untuk tidak diterima di dalam struktur sosial yang berlaku karena melakukan tindak kriminal tersebut karena tindakan mereka diketahui masyarakat luas. Maka yang harus dilakukan adalah “sadar diri” agar tidak menginginkan hal-hal yang kiranya tidak atau susah untuk terpenuhi. Dan juga dalam masyarakat kalangan menengah kebawah, ini dapat mempertegas gap dengan kalangan menengah keatas, karena dalam budaya dan kemampuan finansial mereka berbeda. 3. Bentuk Konsumerisme pada Anak-anak Tak kalah menarik pembicaraan tentang konsumerisme pada kalangan anak-anak. Anak-anak sebagai korban atau bahkan pelaku konsumerisme memang melakukan tingkah atau poola ini, hanya saja kemudian ia bukan menjadi seseorang yang langsung menjadi pelaku, yaitu ada orang lain yang berperan penting yaitu orang tua sebagai sumber modal pemenuh kebutuhan. Anak-anak adalah objek yang sangat empuk bagi produsen barang-barang untuk anak-anak seperti mainan, snack, bubur, susu, biskuit, dan lain-lainya. Karena anak-anak adalah sesosok manusia yang mempunyai pola pikir yang belum terbentuk sempurna dan memiliki daya rasa ingin tahu (penasaran) yang lebih tinggi dibanding dengan manusia dewasa, sehingga anak-anak lebih mudah tertarik dengan tampilan yang menarik. Dunia anak-anak adalah dunia yang selalu menarik diperbincangkan, saat memperbincangkan dalam pembicaraan tentang konsumerisme pun, mereka layak diperbincangkan. Konsumerisme pada anak-anak dapat kita lihat dari perilaku mereka yang selalu ingin memiliki apa-apa yang mereka tonton dalam tayangan televisi, mereka akan merengek pada orang tuanya untuk dibelikan barang-barang yang diiklankan di televisi. Jadi peranan orang tua sebagai figure of controlling bagi anak- anaknya sangat penting untuk dimainkan, guna membentuk pola pikir anak-anak mereka menjadi orang yang lebih berpikir panjang ketika mereka menginginkan sesuatu.
  • 8. 8
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Simpulan 1. Riset menunjukkan rendahnya level aktivitas otak ketika menonton iklan menyebabkan rendahnya kendali otak terhadap perilaku sehingga konsumen mudah tergoda membeli produk tersebut. Perilaku ingin selalu memiliki produk-produk terbaru yang sedang booming atau nge-trend yang dilihat dari media informasi seperti televisi atau internet dan media massa lainya itupun dapat terjadi karena mengikuti perkembangan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Akibatnya pola konsumerisme pun terbentuk. 2. Iklan dapat berpengaruh terhadap pola konsumerisme masyarakat kelas atas, kelas bawah dan anak-anak. B. Saran 1. Agar tidak terjerumus kepada perilaku konsumtif, sebaiknya jika menginginkan sesuatu dipikirkan terlebih dahulu manfaatnya. 2. Orang tua harus meningkatkan penjagaan terhadap anaknya dari perilaku konsumtif karena iklan juga. 9
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015. makalahhttp://firmansyam22.blogspot.co.id/2015/11/makalah- pengaruh-iklan-televisi.html. Diakses pada 17 Oktober 2016 pukul 05.42 http://www.esaunggul.ac.id/article/pengaruh-iklan-televisi-dalam-pencitraan-gaya- hidup/. Diakses pada 17 Oktober 2016 pukul 05.47 Tempo.co. 2011. “Cara Iklan Memengaruhi Otak Kita“ dalam https://m.tempo.co/read/news/2011/09/27/095358457/cara-iklan- mempengaruhi-otak-kita. Diakses 17 Oktober 2016 pukul 08.54 http://soddis.blogspot.co.id/2014/04/iklan-perilaku-konsumen-sikap-konsumtif.html. Diaksespada17 Oktober2016 09.19.