Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumtif pada remaja dan cara menghindarinya, (2) Perilaku konsumtif didefinisikan sebagai kecenderungan untuk membeli barang yang tidak diperlukan secara berlebihan, dan (3) Pemicu perilaku konsumtif pada remaja antara lain pengaruh iklan dan lingkungan sementara dampaknya dapat menyebabkan boros dan masalah ekonomi.
1. i
“ PERILAKU HIDUP KONSUMTIF DI KALANGAN REMAJA “
Nama: Melinda Juliansyah
Npm: 031118001
UNIVERSITAS PAKUAN
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat-Nyalah tugas karya ilmiah ini dapat kami selesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Karya kami ini, membahas mengenai “Perilaku Hidup Konsumtif di Kalangan Remaja”.
Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memperdalam pemahaman dalam
pembuatan karya ilmiah maupun makalah.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu mohon saran dan
kritiknya . Kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita sem
3. iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................1
C, Rumusan Masalah …..................................................................................1
D, Tujuan Penulisan ........................................................................................1
E, Metode Penulisan .......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................2
A. Makna Konsumtif ......................................................................................2
B. Pemicu Perilaku Konsumtif .......................................................................3
C. Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja ....................................4
D. Cara Menghindari Perilaku Konsumtif ......................................................5
E. Tabel perilaku konsumtif ..........................................................................6
BAB III PENUTUP ........................................................................................7
A. Kesimpulan ................................................................................................7
B. Saran ...........................................................................................................7
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang mempunyai kebutuhan hidup yang dipenuhinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang memenuhi
kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-
orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya
pada orang dewasa, perilaku konsumtif pun banyak melanda para remaja.
produk industri mengincar remaja sebagai target pemasarannya, antara lain karena karakteristik mereka yang labil, spesifik
dan mudah dipengaruhi sehingga akhirnya mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar.
Membeli tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, namun membeli dilakukan karena alasan-alasan
lain seperti sekedar mengikuti mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya.
Remaja merupakan obyek yang menarik untuk diminati oleh para ahli pemasaran. Kelompok usia remaja adalah salah satu
kekuatan bagi produsen karena remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis,
cenderung boros dalam menggunakan uangnya, lebih mudah terpengaruh teman dalam berperilaku, dan biasanya lebih
mementingkan gengsinya untuk membeli barang-barang bermerk agar mereka dianggap tidak ketinggalan zaman.
5. 1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat
diidentifikasi sebagai berikut.
1) Banyaknya remaja yang belum mengetahui dampak perilaku konsumtif/boros.
2) Banyaknya remaja yang masih belum mampu menahan untuk membeli barang yang
sesuai dengan kebutuhannya
3) Banyaknya remaja yang masih belum memiliki pemahaman tentang pola hidup
hemat.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menghindari perilaku konsumtif di kalangan remaja?
D. Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :
1) Agar remaja dapat menahan keinginannya untuk tidak hidup boros.
2) Agar remaja mengetahui pemicu perilaku hidup boros.
3) Agar remaja mengetahui dampak perilaku hidup boros.
4) Agar remaja dapat menghindari perilaku hidup boros.
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Konsumtif
Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan
konsumsi tiada batas menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Kata konsumtif (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama
dengan kata konsumerisme. Padahal, kata yang terkahir ini mengacu pada segala
sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus
menjelaskan keinginan untuk mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang
diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.
Suprana mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebagai kecenderungan
seseorang yang berperilaku secara berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli
secara tidak terencana. Penyebab perilaku konsumtif adalah semakin membaiknya
keadaan sosial ekonomi sebagai masyarakat, membanjirnya barang – barang
produksi, efektifnya sarana periklanan termasuk didalamnya media massa
berkembangnya gaya hidup, mode,masih tebalnya sikap gengsi, status sosial.
Lubis (1987) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku
membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan
karena adanyakeinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Jadi perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang
yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan
yang maksimal. Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai
produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.
7. 3
B. Pemicu Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif sekarang ini semakin terus mengakar di dalam gaya hidup
sekelompok bahkan hampir semua remaja. Ada beberapa penyebab para remaja
cenderung berperilaku konsumtif, yaitu :
1) Pengaruh kapitalisme dan globalisasi, dengan semakin banyaknya mall,
supermarket, dan toko serba ada, saat ini telah menjadi komoditas
masyarakat terutama kaum remaja. Kehadirannya dianggap mampu
mengubah simbol peradaban manusia sehingga bisa mengubah dunia
menuju suatu kondisi yang konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend
atau gaya hidup baru para remaja. Kondisi ini pada gilirannya
menimbulkan apa yang disebut dengan budaya consumer. (Chaney, David.,
dalam “ Lifestyles 1996 : 8 )
2) Hasrat ( Dorongan dasar psikis manusia ), bahwa manusia itu senantiasa
terdorong untuk menilai atau mencari sesuatu yang lebih, dalam
kehidupannya, disadari maupun tidak, manusia selalu dipenuhi oleh
berbagai keinginannya kepada segala sesuatu yang lebih atau melampaui.
Hasrat memang terbentuk dari rasa kurang (lack), namun hasrat terbentuk
dari dua bentuk dorongan dasar yang membuat manusia jadi menginginkan
sesuatu.
3) Remaja sebagai usia peralihan, karena usia remaja adalah usia untuk mencari
identitas diri, dimana remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan
dengan berusaha menjadi lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima
dan menjadi sama dengan orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja
berusaha mengikuti berbagai atribut yang sedang populer. Salah satu jalan
untuk menjadi populer adalah dengan bergaya, mengikuti apa yang sedang
menjadi trend pada saat ini,.
4) Pengaruh lingkungan, kebiasaan remaja yang berperilaku konsumtif
disebabkan juga oleh pengaruh lingkungan, yaitu dari lingkungan internal
dan eksternal. Lingkungan internal, seperti pola asuh yang kurang bijak dari
8. 4
keluarga. Mereka yang hidup boros dan konsumtif biasanya dibesarkan dari
orang tua yang boros pula. Umumnya lebih impulsif, yakni tidak tak bisa
menunda keinginan. Akibat dari orang tua yang selalu memberikan
pemenuhan atas setiap yang diinginkan. Dan juga tidak adanya rasa prihatin
dan kesadaran dari dalam diri untuk tidak berperilaku konsumtif. Dan
Lingkungan eksternal, seperti suka ikut-ikutan teman dan korban mode.
5) Pengaruh Iklan, iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk
yang ditujukan kepada khalayak lewat suatu media yang bertujuan untuk
mempersuasi masyarakat untuk mencoba dan akhirnya membeli produk
yang ditawarkan. Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu
pasar yang potensial. Alasannya karena pola konsumsi seseorang terbantuk
pada usia remaja. Kehadiran iklan dalam kehidupan masyarakat terutama
remaja mampu menggiring seseorang untuk bertindak konsumtif.
C. Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja
1) Boros
Konsumerisme menjadikan remaja gemar menghambur-hamburkan uang untuk
hal-hal tidak begitu penting, hanya demi memenuhi keinginannya saja. Padahal
seharusnya mereka membeli apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.
2) Menimbulkan masalah ekonomi keluarga
Terkadang apa yang dituntut oleh remaja di luar kemampuan orang tuanya
sebagai sumber dana. Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang mengeluh
saat anaknya mulai memasuki dunia remaja. Dalam hal ini, perilaku tadi telah
menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya
3) Menimbulkan kesenjangan sosial
Perilaku remaja yang konsumtif dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara
remaja dari keluarga menengah ke atas yang selalu terpenuhi keinginannya
dengan remaja yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.
9. 5
D. Cara Menghindari Perilaku Konsumtif
1) Mengontrol Uang
Menabung dan mengontrol uang adalah hal yang penting agar anak tidak
konsumtif. Perilaku menabung sendiri dapat mulai diterapkan mulai dari anak
dapat berjalan. Bermula dari orang tua yang mengenalkan uang kepada anak,
kemudian mengajarkan anak untuk memasukan uang koin ke dalam celengan.
Setelah anak sudah mulai mengerti nilai uang, ajarkanlah anak untuk
mengontrol uang.
2) Bijak dalam berbelanja
Sikap bijak diperlukan untuk mengatur keuangan. Mengajarkan anak untuk
bersikap bijak menggunakan sangat penting. Dengan mengajarkan anak untuk
tidak langsung menghabiskan uangnya, dan menabung kembali uang
kembalian usai membeli barang yang ia inginkan.
3) Mengimbangi pengaruh konsumerisme dengan kegiatan positif
Mengikuti kegiatan olahraga, kesenian, kelompok-kelompok diskusi, atau
berorganisasi, mereka bisa mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja, untuk
melawan pengaruh buruk globalisasi ini, perlu pula didukung orang tua,
masyarakat dan juga pemerintah dengan menyediakan media bagi remaja untuk
berkreasi. Dengan beragam kegiatan positif ini, kita bisa mengasah kepekaan
sosial, rasa nasionalisme, dan patriotisme terhadap bangsa.
4) Belajarlah untuk menentukan skala prioritas
Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat pos-pos pengeluaran dan
menentukan kira-kira berapa besarnya pos tersebut. Misalnya, untuk
transportasi untuk perlengkapan sekolah (seragam, alat tulis, tas dll), untuk
beli pulsa, untuk jajan dan sebagainya. Serta berusahalah untuk selalu
berusaha mematuhi angka yang sudah tetapkan.
10. 6
5) Kurangi berpergian
Agar lebih hemat, kamu juga harus mengurangi untuk berpergian bersama
teman-teman. Sering pergi bersama teman-teman pada hari libur tentunya akan
membuat kamu menjadi boros dan pengeluaran jadi tak terkontrol. Selain itu,
kurangi juga untuk berkumpul bersama teman-teman setelah pulang sekolah
E. Tabel Gambaran Perilaku Konsumtif Pada Remaja
1. Valid Missing 60
2. Mean 0
3. Median 95.13
4. Mode 96
5. Std. Deviation 12.647
6. Variance 159.948
7. Range 57
8. Minimum 65
BAB III
11. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi perilaku konsumtif adalah perilaku konsumen yang bertindak secara
emosional tanpa didasarkan perencanaan dan kebutuhan melainkan hanya karena
suatu pemuasan pemenuhan keinginan akan suatu produk yang dianggap menarik.
Perilaku konsumtif tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan
dikendalikan oleh keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan duniawi. Kaum
wanita cenderung untuk berperilaku konsumtif dibandingkan kaum pria. Perilaku
konsumtif menyebabkan seseorang selalu merasa tidak puas, dan boros.
B. Saran
1) Hendaknya para remaja lebih bijak dalam mengontrol uang.
2) Remaja hendaknya lebih memahami konsep hidup hemat.
3) Peran orang tua sangat diperlukan untuk mendidik anak agar tidak boros.1
1 https://keluhkesahilmu.blogspot.com/2016/06/contoh-karya-ilmiah.html