LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Empat cara aman bagi yg tertarik dunia entrepreneur
1. Muhaemien.blogspot.com
Empat Cara Aman Bagi Yg Tertarik
Dunia Entrepreneur
Bahwa profesi pengusaha (entrepreneur) menjanjikan peluang peningkatan penghasilan yang
berlipat? Yes, karena itulah banyak diantara kita ingin jadi entrepreneur sukses. Bahwa profesi
pengusaha memungkinkan kita bebas finasial di hari tua karena tabungan cukup sehingga kita
bisa pensiun lebih tenang dan fokus untuk misi hidup yang lain? Betul demikian dan sudah
banyak yang membuktikan.
Hanya saja memang tak mudah menjadi entrepreneur sukses, terbukti banyak pula yang
gagal. Selain itu, tak sedikit orang yang masuk ke dunia wirausaha dengan terburu-buru dan
emosi. Tanpa pikir panjang dan pertimbangan matang ia langsung tinggalkan pekerjaan
sebelumnya yang notabene merupakan andalan mata pencaharian keluarga. Angan-angannya
langsung melambung, membumbung, dan membayangkan hidup serba-enak bila menjadi
pengusaha sukses dengan penghasilan berlipat.
Ia lupa bahwa berwirausaha juga punya resiko, resiko gagal dan bangkrut. Ia lupa
merencanakan bagaimana seandainya ia gagal memulai. Harus diakui, banyak sekali orang
bertindak semacam ini, yang akhirnya bukannya makin bersemangat berwirausaha namun
justru menjadi antipati alias benci dan menyesal kenapa melangkah jadi entrepreneur. Bahkan
kadang jadi menyalahkan orang lain. Apalagi kalau yang hingga cerai dengan istri atau dibenci
sanak keluarga. Cara pandang dan cara memulai entrepreneur 'yang asal berani' seperti ini
tentu saja kurang elegan.Disini saya ingin memberikan beberapa informasi alternatif cara
aman masuk menjadi entrepreneur sesuai yang saya tahu dari relasi-relasi saya pengusaha
yang sudah terbukti sukses.
Kalau kita ingin mandiriberwirausaha alias menjadi entrepreneur, kita tidak harus langsung
cabut dari profesi lama kita. Tidak perlu grusa-grusu. Kita harus dengan dingin membedakan
antara berani dan nekad. Apalagi kalau yangsudah punya tanggungan keluarga, kita juga
harus menimbang ada sekian jiwa yang ikut dalam gerbong kita sehingga kalau kita salah
kemudi mereka juga bisa kejeblos.Berikut ini beberapa informasi cara yang lebih aman untuk
pindah ke kuadran entrepreneur.
Pertama; kita bisa memulai berwirausaha dengan melakukan penyertaan saham di bisnis
teman kita sembari kita tetap kerja dulu di perusahaan lama kita. Jadi kita setor modal ke
kawan yang punya bisnis bagus dan nanti bagi kita dapat bagi hasil. Dari sini kita juga
sekalian mulai belajar mengelola usaha. Pelan-pelan kita mulai aktif terjun di dalamnya dan
membantu kerja bareng dengan si teman itu. Kalau skala usaha joinan dengan teman itu
bagus dan penghasilan dari bagi hasil itu sudah bisa untuk menutup kebutuhan hidup kita dan
keluarga, barulah kita putuskan keluar. Jadi ketika kita keluar dari perusahaan lama tidak
kaget karena tetap ada penghasilan.
Kedua, jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan di sebuah
perushaaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis usaha alias menjalankan usaha
milik sendiri. Cara ini dimungkinkan bagi mereka-mereka yang punya cukup waktu luang
sehingga bisa nyambi. Sebenarmnya cara ini sekarang lebih dimungkinkan karena adanya HP
dan telpon yang memudahkan koordinasi. Jadi, sementara kita di kantor kita bisa sembari
mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh. Hingga skala tertentu nyambi ini sangat
dimungkinkan, namun kalau bisnisnya mulai membesar kita pasti harus cabut. Yang jelas,
strategi menginjak dua kapal ini merupakan pilihan aman agar kita dalam melangkah jadi
entreprenur. Jadi sementara satu kaki kita masih ada di kapal milik perusahaan lain, satu kaki
2. Muhaemien.blogspot.com
kita melakukan test market untuk membangun bisnis sendiri. Cara ini paling umum dijalankan
oleh para perintid usaha.
Ketiga, kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa berdiri di dua kapal, kita
bisa berdayakan pasangan kita (istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan
lama, pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk masa-masa
perintisan ini. Artinya sekoci pendapatan keluarga masih ada yang bisa diandalkan, baik buat
beli beras atau susu anak-anak. Kalau usaha sendiri ini sudah jalan, silahkan saja keluar dari
kerja di perusahaan orang lain itu. Soal tip ini saya juga punya contoh kasus riel. Ada
pengusaha sukses kawan baik saya, Pak Budiyanto Darmasatono yang beliau pengusaha kurir
ekspress yang sudah kaeryawan 2.700 orang padahal waktu awal-awal di jakarta selulus D3
UGM juga gelantungan naik bis kota. Waktu beliau memulai usaha dia tidak langsung keluar
dari pekerjaan lamanya sebagai supervisor di Dinners Club, namun istrinya dulu yang
menjalan usaha. Tapi kalau ide dan konsep-konsep bisnisnya tetap Pak Budiyanto yang
memotori. Istrinya yang melakukan eksekusi. Kalau ada meeting2 yang penting, beliau juga
cuti dari kantornya dan ikut istri melakukan presentasi ke calon klien. Jadi dia tidak gegabah
langsung cabut dari kerjaan kantor lamanya. Nah, ketika usahanya sudah berjalan baik dan
pendapatannya sudah mulai bisa diandalkan, barulah ia keluar secara baik-baik dari
perusahaan lamanya, berpamitan dengan sopan untuk usaha sendiri. Bisnis sendiri itupun
langsung ia komandani dan menjadi dirut-nya. Bisnisnya pun kemudian makin berkembang
dan pengusaha yang rajin berbagi ke yatim dan fakir-miskin ini sekarang sudah punya 2.700
karyawan dengan kantor operasional sudah ada di semua propinsi di Indonesia.
Yang pasti, tip ketiga ini tentu saja berlaku untuk yang ketika akan mulai mandiri
berwirausaha sudah berkeluarga, kalau yang masih single, tentu saja pasangan Anda ini bisa
kakak atau Adik anda. Ini cara sukses dan aman untuk masuk ke kuadran entrepreneur
namun tidak mengganggu keamanan sumber penghasilan keluarga. Keempat, kalau Anda
sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan yakin bakal sukses merasa tak perlu
pakai ban serep seperti itu, setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni
dana pendidikan anak. Cara ini juga dilakukan salah satu pengusaha kawan saya, Pak
Harijanto, pengusaha sepatu produsen Nike dan Piero yang punya karyawan 9.000 orang.
Ketika beliau akan menjadi entrepreneur dengan membeli saham perusahaan dimana ia
bekerja ia juga mempertaruhkan masa depannya: bisa sangat sukses namun juga bisa
menjadi miskin kalau gagal. Nah, untuk mengamankan proses untuk menjadi entrepreneur ini,
beliau dan istri mufakat. Diputuhkan, maju menjadi entrepreneur dengan membeli
perusahaaan dimana ia bekerja namun sebelumnya tabungan pendidikan untuk anak tidak
boleh diotak-atik. Tabungan anak harus tetap ada dan disendirikan. Jadi katakanlah proses dia
menjadi entrepreneur itu gagal, dana pendidikan anak tetap aman.Jadi itu beberapa kiat aman
pindah ke kuadran entrepreneur. Semoga dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha
sukses menjadi melegakan semua pihak, tidak ada penyesalan-penyesalan. Silahkankawan2
yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik.
Kawan-kawan semua bisa meyimak lebih dalam tentang kiat-kiat menjadi entrepreneur ini
(termasuk kisah Pak Budianto Darmastono dan PakHarijanto) di buku erbitan Gramedia, "10
Pengusaha Yang Sukses Membangun Bisnis dari 0" disusun Sudarmadi yang baru saja dicetak
ulang. Semoga informasi ini bermanfaat dan saya ikut berdoa semoga sukses buat kawan2
semua.
Wassalam