Makalah ini membahas proses terciptanya manusia dari saripati tanah dan tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Proses terciptanya manusia dijelaskan mulai dari pembuahan hingga pertumbuhan janin selama kehamilan. Manusia diciptakan dari tanah dan ditugaskan sebagai khalifah untuk menjaga dan memelihara bumi serta isinya.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
TERCIPTANYA MANUSIA
1. i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, saya bisa
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tetapkan, makalah ini
berisi tentang materi proses terciptanya manusia dari saripati tanah dan tugas
manusia sebagai khalifah, seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia tercipta
dari tanah dan ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi ini untuk menjadi umat
yang bertakwa seperti yang di jelaskan di dalam surat An-Nisa ayat 1 yang
artinya:
“wahai manusia, bertaqwalah kamu semua kepada tuhan (Rabb)mu yang telah
menciptakan kamu dari satu orang (Adam AS), dan kemudian dari padanya Dia
ciptakan istrinya dan kemudian dari mereka berdua Dia perkembang-biakkan
lelaki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah
yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu dengan yang lain, dan
peliharalah silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.”
Jadi kita sebagai khalifah yang di ciptakan oleh Allah sudah seharusnya bertakwa,
dan senantiasa menjaga apapun yang ada di muka bumi ini.
Makalah ini tidak semata-mata untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam saja tetapi juga untuk menambah ilmu dan wawasan
saya pribadi, saya juga sangat berharap semua yang saya tuangkan disini bisa
bermanfaat untuk siapapun yang membaca karya tulis saya ini, saya sangat sadar
saya sebagai penulis masih memiliki kekurangan yang sangat banyak, jadi saya
sebagai penulis sangat berharap siapapun bisa menyampaikan koreksi apapun
kesalahan yang saya buat.
Cimahi, September 2017
Sahrul Sindriana
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
1. Pendahuluan..............................................................................................1
2. Latar Belakang ..........................................................................................1
3. Rumusan Masalah.....................................................................................1
4. Tujuan .......................................................................................................1
BAB II ..................................................................................................................2
1. Proses Terciptanya Manusia dari Saripati Tanah......................................2
1.1. Proses Perkembangan Janin Minggu ke 1 – 2....................................3
1.2. Proses Pertumbuhan Janin Minggu ke 16 ( 4 bulan ).........................4
1.3. Proses Pertumbuhan Janin Minggu ke 37 – 40..................................5
2. Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi................................................7
2.1. Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Bumi.........................................10
2.1.1. Menuntut Ilmu Pengetahuan ...................................................10
2.1.2. Menjaga Diri Sendiri Agar Jauh dari Kesengsaraan...............11
2.1.3. Kekhalifahan Dalam Keluarga dan Rumah Tangga................14
2.1.4. Kekhalifahan dalam Masyarakat.............................................16
2.1.5. Tolong Menolong Dalam Kebaikan dan Ketaqwaan..............17
2.1.6. Menegakkan Keadilan Dalam Masyarakat .............................18
2.1.7. Berkalu Baik Terhadap Golongan Masyarakat yang Lemah ..18
2.1.8. Tugas Kekhalifahan Terhadap Alam ......................................19
BAB III.................................................................................................................21
1. Kesimpulan ...............................................................................................21
2. Penutup......................................................................................................21
4. 1
BAB I
1. Pendahuluan
Kita umat islam seluruh dunia sudah mengetahui bahwa manusia
pertama yang menghuni bumi adalah nabi Adam AS yang diturunkan dari
surga oleh Allah SWT, Manusia tercipta dari tanah termasuk nabi adam
dan kita semua, tetapi tidak banyak yang tau bagaimana proses terciptanya
manusia secara ilmiah dan bukti keilmiahan nya di dalam Al Qur‟an.
Setelah manusia tercipta, manusia ditugaskan oleh Allah SWT sebagai
Khalifah yang akan memimpin dan mengurus bumi dan isi Nya.
2. Latar Belakang
Banyak yang tau bahwa manusia diciptakan dari tanah oleh Allah
SWT tetapi masih banyak yang belum tau bagaimana proses terciptanya
manusia, oleh karena itu pada bab selanjutnya akan dijelaskan bagaimana
proses terciptanya manusia mulai dari setetes air mani sampai terlahir di
dunia dan bagaimana tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
3. Rumusan Masalah
Makalah ini dibuat agar kita bisa paham bagaimana proses
terciptanya manusia dan apa tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi
ini.
4. Tujuan
Makalah ini di buat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Agama yang di berikan oleh Bpk. Udin Komarudin, S.Ag, M.Pd. Selain
dari itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan siapapun
yang membacanya khususnya saya sebagai penulis.
5. 2
BAB II
1. Proses Tercipta Manusia dari Saripati Tanah
Tanah memiliki kandungan zat-zat asli yang disebut zat organis.
Zat organis terbentuk melalui proses persenyawaan antara carbonium (zat
arang) , oksigenium (zat pembakar), dan nitrogen (zat air). Zat-zat tersebut
kemudian bersenyawa dengan zat besi, yodium, kalium, silcum, dan
mangan. Dari proses-proses tersebut, barulah kemudian terbentuk zat
protein, inilah yang dinamakan zat-zat organis. Salah satu zat penting
dalam zat-zat organis adalah kalium, yang banyak terkandung dalam
jaringan tubuh terutama pada bagian otot-otot tubuh. Zat kalium memiliki
aktivitas dalam proses hayati yang berungsi dalam pembentukan badan
halus (zat-zat dalam tubuh manusia). Dengan berlangsung nya proteinisasi
maka terbentuklah proses penggantian (substitusi). Setelah proses
substitusi selesai, terjadilah proses penggempuran electron cosmic atau
sinar cosmic yang mewujudkan pembentukan atau disebut sebagai
formasi. Elektron cosmic memiliki kemampuan untuk merubah sifat-sifat
yang berasal dari tanah yang kemudian membentuk tubuh manusia.
Dari penjelasan tersebut, maksud manusia diciptakan dari tanah
jelaslah bahwa manusia memiliki untur-unsur zat yang mirip dengan apa
yang terkandung pada tanah. Kemudian dengan kuasa Allah Swt zat-zat
tanah diubah menjadi sperma (Air mani) melalui proses penciptaan.
Dijelakan juga di dalam Al Qur‟an bahwa manusia diciptakan dari tanah :
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. (QS As-Sajdah, 32:7).
6. 3
Dan sungguh kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(QS Al-Hijr 15:23).
1.1. Proses Perkembangan Janin Minggu ke 1 - 2
Pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi
kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis
kromosom manusia. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari sel ini akan bertemu
dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan, sekitar 5 juta sel
sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel
sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa
menembus indung telur, Proses ini juga dijelaskan dalam Al-Quran :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. (QS Al-Mu’minun. 23:12).
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS Al-Mu’minun. 23:13).
7. 4
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS Al-
Mu’minun. 23:14).
1.2. Proses Pertumbuhan Janin Minggu ke 16 ( 4 Bulan )
Pada usia 16 minggu panjang fetus bayi sudah mencapai ± 12 cm
dengan berat 110 g. Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan
nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai
bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran
darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi, dan pada usia ini
pergerakan bayi juga sudah mulai terasa. Proses ini juga diterangkan di
dalam Al-Qur‟an dan Hadist :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit". (QS Al-Isra 17:85).
8. 5
(7) Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (8) Kemudian
Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.(9) Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur. (QS As-sajdah 32:7-9).
Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk
ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk
mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu
menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus
malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya
empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan
kebahagiaannya.” [Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu‘anhu].
1.3. Proses Pertumbuhan Janin Minggu ke 37-40
Pada kehamilan di usia 37 minggu (Hampir 9 Bulan) Kepala bayi
turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya
menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah
5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya
cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
9. 6
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat
badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm. Pada
minggu ke 38 hingga mingg ke 40 proses pembentukan bayi telah berakhir
dan bayi siap dilahirkan.
Adapun hadist yang menjelaskan tentang proses pertumuhan janin
sampai kelahiran :
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes
mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu
sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu
sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami
perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan
supaya kamu memahami(nya). (QS Al-Mu’min 40:67).
10. 7
2. Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi
Menurut bahasa, Khalifah (فة ي ل خ Khalīfah) merupakan mashdar
dari fi‟il madhi khalafa , yang berarti : menggantikan atau menempati
tempatnya.
Sedangkan dalam pengertian syariah, Khailifah digunakan
untuk menyebut orang yang menggantikan Nabi Muhammad SAW
(setelah beliau wafat) dalam kepemimpinan Negara Islam.Khalifah juga
sering disebut sebagai Amīr al-Mu’minīn (ير أم ين ن مؤم )ال atau “pemimpin
orang yang beriman”
Hanya saja, para ulama mempunyai sudut pandang yang berbeda-
beda mengenai kedudukan Khalifah. Adanya perbedaan sudut pandang
inilah yang menyebabkan ada banyaknya definisi untuk khalifah (mereka
tidak meyepakati satu definisi tertentu untuk khalifah).
Beberapa definisi khalifah menurut para ulama:
1. menurut, Imam Al-Mawardi (w. 450 H/1058 M), Khalifah ditetapkan
bagi pengganti kenabian dalam penjagaan agama dan pengaturan
urusan dunia
2. menurut, Imam Al-Baidhawi (w. 685 H/1286 M), Khalifah adalah
pengganti bagi Rasulullah SAW oleh seseorang dari beberapa orang
dalam penegakan hukum-hukum syariah, pemeliharaan hak milik
umat, yang wajib diikuti oleh seluruh umat .
3. menurut, Imam Al-Juwayni (w. 478 H/1085 M), Khalifah adalah
kepemimpinan yang bersifat menyeluruh (riyasah taammah) sebagai
kepemimpinan yang berkaitan dengan urusan khusus dan urusan
umum dalam kepentingan-kepentingan agama dan dunia
Di dalam kepemerintahannya, Khalifah berperan sebagai
kepala ummat baik urusan Negara maupun urusan agama.
Pengangkatan khalifah dilakukan baik melalui penunjukkan ataupun
11. 8
melalui majelis Syura‟ (majelis Ahlul Ilmi wal Aqdi ) yakni ahli ilmu
keagamaan dan mengerti permasalahan ummat.
Sedangkan Khilafah adalah nama sebuah sistem
pemerintahan yang menggunakan Islam sebagai ideologi serta
undang-undang nya mengacu pada Al-Quran dan Hadist.
Allah Swt berfirman :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.". (QS
Al-Baqarah 2:30).
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka
bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya
menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu
12. 9
tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya
dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka. (QS Al Fathir 35:39).
Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat
siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(QS Al-An’am 6:165).
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan [862]
, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.(QS Al-Isra 17:70).
13. 10
2.1. Tugas Manusia Sebagai Khalifah di Bumi
Allah menciptakan manusia di muka bumi sebagai Khalifah yang
akan menjadi pemimpin dan menjadi makhluk yang akan memimpin dan
mengatur alam dunia ini.
2.1.1. Menuntut Ilmu Pengetahuan
Di dalam Islam, menuntut ilmu merupakan perintah sekaligus
kewajiban. Manusia diperintahkan untuk menuntut ilmu, karena
dengan ilmu pengetahuan kita bisa mencapai apa yang dicita-citakan
baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”
(Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat
diantaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin
Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum. Lihat:
Sahih al-jami: 3913).
Pengetahuan itu diperoleh manusia bukan hanya dengan
penalaran, melainkan juga dengan kegiatan berfikir lainnya, dengan
perasaan dan intuisi. Lain halnya dengan hewan yang tidak memiliki
potensi tersebut karena hewan tidak mampu berbuat seperti apa yang
dapat dicapai oleh manusia. Maka sangat beralasan jika Allah
memerintahkan manusia untuk menggali lautan ilmu-Nya.
Seberapapun tingginya ilmu dan pengetahuan manusia,
hanyalah merupakan sebagian kecil saja dari ilmu Allah. Namun
kesempatan untuk memperoleh sebagian-sebagian dari ilmu Allah
yang lain tetaplah ada selama manusia mempunyai kemauan,
kemampuan dan usaha.
14. 11
Dalam mencari ilmu pengetahuan, hendaklah yang dapat
memberikan manfaat bagi kebaikan di dunia dan di akhirat baik untuk
diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Mengajarkan ilmu kepada
orang lain merupakan sadaqoh, sesuai dengan sabda Nabi,
Selagi ada kesempatan untuk mencari ilmu dan sebelum Allah
mencabut atau mengangkat ilmu dari manusia, maka carilah ilmu
sebanyak-banyaknya untuk kita manfaatkan serta kita amalkan di
jalanNya. Sebab ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu amal
jariyah yang tak akan terputus.
“Sesungguhnya dunia adalah terkutuk dan terkutuklah semua
penghuninya kecuali orang-orang yang mengingat Allah, para wali
Allah, para orang-orang yang berilmu dan juga orang orang yang
belajar untuk mendatkan ilmu” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).
2.1.2. Menjaga Diri Sendiri Agar Jauh dari Kesengsaraan
Sebagai manusia kita harus menjauhi hal-hal yang akan
membawa kesengsaraan baik kesengsaraan di duni maupun
kesengsaraan di akhirat. Salah satu cara untuk menjauhi kesengsaraan
di duni adalah membelanjakan harta kita di jalan Allah swt atau
dikenal dengan istilah Fisabillillah, orang yang senantiasa
membelanjakan harta nya di jalan Allah adalah mukmin sejati, dalam
hal ini, Allah SWT tidak sekedar memerintahkan melainkan juga
memberikan motivasi yang begitu indah, agar tidak bergerak untuk
melaksanakannya. Sebagai contoh motivasi yang diberikan salah -
satunya terdapat pada surat Al-Baqarah Ayat 265 :
15. 12
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya
karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika
hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai).
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.(QS Al-Baqarah
2:265).
Membelanjakan/Menafkahkan (ber-infaq) harta di jalan nya
dapat memperkuat jiwa dan akhlaq orang yang melakukan nya.
Dorongan atau motivasi yang diberikan dengan cara lain oleh Allah
SWT kepada kita, terdapat disalam surat Al-hadid Ayat 7:
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan
nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya (l457). Maka orang-orang yang beriman di antara
kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala
yang besar.(QS Al-hadid 57:7).
16. 13
Untuk manjaukah diri dari kesengsaraan di kehidupan
setelah mati kita juga harus menjauhi perbuatan-perbuatan yang akan
mendekatkan diri kepada kesengsaraan di akhirat. Agar kita jauh dari
kesengsaraan akhirat dan dekat dengan kebahagiaan di akhirat kita
harus bertaqwa kepada Allah swt. Allah SWT berfirman dalam surat
Ali‟imran Ayat 133 :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa. (QS Ali’imran 3:133).
Ketika seseorang melepaskan diri dari kekafiran dan mengada-
adakan sekutu-sekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa. Di
dalam pengertian ini semua orang beriman tergolong taqwa meskipun
mereka masih terlibat beberapa dosa. Allah SWT berfirman dalam
surat Ali‟Imran Ayat 102 :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS Ali’imran 3:102).
Oleh karena itu kita sebagai mukmin yang bertaqwa harus
menjauhi segala larangan Allah SWT dan menjalankan semua
kewajiban yang seharusnya kita lakukan sebagai Khalifah di bumi.
17. 14
2.1.3. Kekhalifahan Dalam Keluarga dan Rumah Tangga
Allah SWT Berfirman :
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri [289]
ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) [290]
.
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya [291]
, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya [292]
.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S An-nisa
4:34).
18. 15
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu. penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS At-
tamrin 66:6)
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa [278]
dan janganlah kamu
menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian
dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka
melakukan pekerjaan keji yang nyata [279]
. Dan bergaullah dengan
mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,
(maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(QS An-
Nisa 4:19).
19. 16
Hadits-hadits :
Dari Ibnu „Umar r.a, ia berkata, aku mendengan Rasullulah
SAW bersabda : “Kalian semua itu pemimpin, dan kalian semua akan
ditanya kepemimpinannya, dan kaum lelaki itu pemimpin bagi
keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.”(H.R
Bukhari Mislim)
Dari „Aisyah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Yang
paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya,
dan aku adalah orang yang paling baik kepada istri-istriku.”(H.R.
Ibnu Majah)
2.1.4. Kekhalifahan dalam Masyarakat
Untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Allah SWT
Berfirman dalam Al-Qur‟an :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(QS Al-
Hujurat 49:10)
20. 17
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS Al-
Hujurat 49:13)
2.1.5. Tolong Menolong Dalam Kebaikan dan Ketaqwaan
Allah SWT berfirman dalah Al‟Quran :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar Allah [389]
, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram [390]
, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya [391]
, dan
binatang-binatang qalaa-id [392]
, dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keredhaan dari Tuhannya [393]
dan apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-
halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya
21. 18
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(SQ Al-maidah 5:2)
2.1.6. Menegakkan Keadilan Dalam Masyarakat
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar- benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia [361]
kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
segala apa yang kamu kerjakan. (QS An-nisa 4:135)
2.1.7. Berlaku Baik Terhadap Golongan Masyarakat yang Lemah
Allah berfirman dalam al-quran :
22. 19
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [647]
.(QS At-
taubah 9:60)
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah
balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang
buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.
Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah
dosa yang besar.(QS An-nisa 4:2)
2.1.8. Tugas Kekhalifahan Terhadap Alam
Mengulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam
yang tersedia ini agar dibudayakan, sehingga menghasilkan karya-
karya yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup manusia.
Menaturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya
atau hasi karya manusia harus disesuaikan dengan kondisi aam, jangan
sampai merusak alam atau lingkungan hidup, agar tidakmenimbulkan
malapetaka bagi manusia dan lingkungannya.
MengIslamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni
dalam berbudaya harus tetap komitmen dengan nilai- nilai Islam yang
23. 20
rahmatan lil-„alamin, sehingga berbudaya berarti mengerahkan segala
tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk mencari dan
menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta
keagungan dan kebesaran Ilahi.
24. 21
BAB III
1. Kesimpulan
Terbukti bahwa memang benar manusia tercipta dari tanah melalui
proses pombentukan sperma dari saripati tanah, dan proses pembuahan
sampai dengan kelahiran bisa dijelaskan secara ilmiah dan dijelaskan juga
di dalam Al Qur‟an dan hadits, dan setelah lahir manusia sudah seharusnya
melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
2. Penutup
Terimakasih kepada Bpk. Udin Komarudin, S.Ag, M.Pd. yang
telah memberikan tugas sehingga saya bisa menggali lebih dalam ilmu
pengetahuan dan kandungan ayat yang terdapat pada materi terciptanya
manusia dari tanah, dan manusia sebagai khalifah di bumi. Terimakasih
juga kepada seluruh penulis website maupun buku yang menjadi referensi
penulisan makalah ini. Saya berharap karya tulis saya selanjutnya bisa
lebih baik lagis, dan saya harap apa yang saya tulis bisa berguna dan
bermanfaat untuk siapapun yang membaca nya.
25. 22
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran
Mukhtar , Syahril. 2017 .: waqffoundation.wordpress.com/2015/07/31/tafsir-
manusia-sebagai-khalifah-allah-di-bumi/
Ahmad , Imtiaz. 1999. Nasehat untuk akal yang dahaga. Madina Munawwara :
AL-RASHEED PRINTERS.
Majid, Mujag. 2017. : https://www.youtube.com/watch?v=Pa2MB1b0C70
Aziz , abdul. 2017. : https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-
manusia/
2017. : http://news.viatekno.com/2016/08/apakah-manusia-tercipta-dari-tanah-
atau.html
2017. :http://www.indoquran.web.id/#
2017. :http://adi-spog.com/gambar-proses-bayi-janin-di-dalam-kandungan-
perkembangan-pertumbuhan/
2017. :https://almanhaj.or.id/3033-proses-dan-perkembangan-janin-di-rahim.html
2017. :https://khalifah000.wordpress.com/pengertian-khalifah/
2017. :http://blog.unnes.ac.id/malikhatundayyanah/2015/11/24/tugas-manusia-
sebagai-khalifah-di-muka-bumi/
Zakaria, A. 2005. Materi Da’wah. Bandung : Risalah Press.