SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam sebagai agama yang sempurna, mengatur semua aspek kehidupan. Memberikan
perhatian besar terhadap kelangsungan keluarga, sesuai posisinya sebagai bagian
penting dalam masyarakat. Tentu saja faktor keluarga menjadi penentu baik atau
buruknya suatu masyarakat.
Permasalahan keluarga tentu saja berkaitan erat dengan wanita dan anak-anak. Bahkan
wanita memegang peranan terhadap kelangsungan dan kesinambungan keluarga
tersebut. Perkembangan keluarga melalui proses keturunan, menjadikan wanita berada
di posisi terpenting dalam melahirkan generasi baru dari manusia.
Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh seorang calon ibu, merupakan sebuah
kerja keras dan penuh resiko. Membuat wanita berada di ambang ancaman, jika saja
permasalahan tersebut tidak mendapatkan perhatian memadai dari semua pihak.
Oleh sebab itu, Islam telah menjelaskan bagaimana seharusnya seorang wanita hamil
diperlakukan. Apa saja hak mereka, dan tentu saja kewajiban suami terhadap
pasangannya yang sedang mengandung anaknya tersebut.
Sementara itu, masalah kesehatan anak juga mendapat perhatian besar dari Islam.
Pertumbuhan dan keselamatan seorang anak di masa kecil, menentukan nasibnya di
kemudian hari.
Keselamatan dan kesehatan ibu hamil dan anak-anak merupakan tulang punggung dari
kesinambungan manusia di dunia ini. Kewajiban semua pihaklah untuk peduli terhadap
masalah tersebut.
B.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan ?
2. Bagaimana Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran ?
3. Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat
Kelahiran Dan Pasca Kelahiran ?

11
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan
Allah SWT telah menciptakan manusia secara berpasangan. Ada laki-laki, ada juga
perempuan. Dengan adanya pasangan tersebut manusia dapat berketurunan dan
berkembang dari masa ke masa. Proses alami dari perkembangan manusia dalam
berketurunan adalah dengan cara berhubungan suami istri antara laki-laki dan
perempuan dalam sebuah wadah mulia dan ikatan suci yaitu pernikahan. Dari hasil
hubungan tersebut akan membuahkan janin dalam rahim sang istri. Proses kehamilan ini
merupakan suatu yang alami dan paling mudah dalam melahirkan keturunan. Bahkan
secara naluri semua makhluk hidup juga mengetahui hal tersebut.
Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dialah yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, lalu dijadikan
darinya pasangannya, lalu melahirkan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan
…”(QS. Ar-rum: 30)

Kelahiran anak yang melewati proses kehamilan juga faktor yang dapat meningkatkan
rasa kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya. Kelahiran anak melewati
proses yang panjang-lebih kurang 9 bulan. Sang ibu menunggu kelahiran buah hatinya
dengan penuh harap dan bahagia. Proses keibuan pun tumbuh secara alami di samping
harus aktifitas sehari-hari. Secara tak langsung memapah calon anak yang ada dalam
kandungannya selama proses kehamilan berlangsung.
Kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya, tonggak awal dari keharmonisan
rumah tangga. Anak tumbuh sehat dan penuh perhatian dari kedua orang tuanya. Kasih
sayang itulah kunci dari keharmonisan rumah tangga. Menjadikan sebuah keluarga
kokoh dan bahagia. Selain itu, kasih sayang itu sendiri merupakan anugerah Sang
Pencipta.

11
Allah SWT berfirman:
Artinya:” Di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah dijadikan bagimu pasangan
dari golongan kamu sendiri, supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia
menjadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum)
Kasih sayang itu pulalah yang membuat anak tidak dapat melupakan kedua orang
tuanya. Bahkan ketika mereka meninggal dunia sekalipun. Sebagai rasa bakti anak
kepada orang tua Islam menganjurkan mereka untuk selalu berdoa:
Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tuaku, sebagaimana
mereka telah mendidikku di waktu kecil.”

B. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran
Allah SWT sebagai pencipta makhluk, telah menjelaskan proses demi proses penciptaan
manusia di dalam rahim seorang perempuan. Proses perubahan janin dari setetes mani
hingga menjadi manusia yang sempurna. Sebelum teknologi berkembang, hal itu
merupakan perkara ghaib yang tidak diketahui oleh manusia, karena letaknya yang
sangat dalam. Belum ada alat yang dapat menjangkau hingga ke dalam rahim tersebut.
Walaupun begitu, Al-Quran telah berbicara tentang proses penciptaan manusia di dalam
rahim tahap demi tahap. Menakjubkan, sejak 14 abad yang lalu dan ternyata sekarang
terbukti, semua kandungan Al-Quran tersebut benar dan tidak salah sedikitpun
Allah SWT berfirman:

Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan ( dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu
dan kami tetap kan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah di
tentukan. Kemudian kami keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian(dengan berangsurangsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang di

11
wafatkan dan ( ada pula) di antara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun
,supaya dia tidak mengetahui lagi suatupun yang dahulu telah di ketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumu itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah.“(QS.Al-Hajj: 5)

Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian di lahir kan kamu sebagai seorang anak.
Kemudian(kamu di biarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa ( dewasa).
Kemudian (di biarkan hidup lagi ) sampai tua. Di antara kamu ada yang di wafatkan
sebelum itu. Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang di tentukan
dan supaya kamu memahami(nya)”.(QS.Al-Mu’min: 67)
Artinya: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
(berasal dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah. Lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging
kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulan itu kami bungkus dengan daging.
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah,
pencipta yang paling baik.”(QS.Al-Mu’minun:12-14)

11
C.

Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat
Kelahiran Dan Pasca Kelahiran

A. PRA KEHAMILAN
Masa pra-kehamilan dapat dibagi dua bagian. Pertama masa pra-nikah dan kedua masa
pra-hamil setelah nikah ;
 Pra Nikah
Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW bahwa setiap pemuda yang sudah berkemampuan
baik dari segi fisik (jasmani dan rohani), materi dan mental untuk segera memenuhi
sunnatullah yaitu mendirikan rumah tangga (nikah).
Hadist Nabi:
Wahai sekalian pemuda, barang siapa yang telah mampu hendaklah menikah, karena
menikah itu lebih dapat menjga pandangan dan memelhara kemaluan (dari zina).
Selain itu, anjuran Rasulullah SAW bahwa seorang pemuda hendaklah memilih calon
istri yang memenuhi kriteria baik, yaitu agamanya, keturunannya, hartanya dan
kecantikannya. Di sini perlu kehati-hatian dan bukannya mengedepankan nafsu
sehingga mengabaikan faktor agama sang istri. Bahkan dalam alqur’an surah….
disebutkan bahwa menikahi seorang budak mukmin jauh lebih baik dari menikahi
wanita kafir meskipun ia sangat cantik dan kaya.

Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.
(AlBaqarah: 221)
 Pra – Kehamilan Setelah Nikah
11
(i). Memberi Nafkah Terhadap Istri.
Ayat Allah SWT dalam surah (Talaq ayat 7):

Artinya : Hendaklah orang yang mampu itu memberikan nafkah kepada istrinya
menurut kemampuannya, dan orang yang sempit rezekinya itu, hendaklah memberi
nafkah menurut (kadarnya) apa yang diberikan Allah kepadanya (Talaq: 7)
Perempuan sebagai istri berhak mendapatkan jaminan kesejahteraan. Baik berupa
sandang dan pangan yang cukup. Tidak hanya ketika istri sedang menjalani proses
reproduksi ( mengandung,melahirkan dan menyusui). Tetapi di luar masa-masa itu,
statusnya sebagai istri dan ibu dari anak-anak, harus diprhatikan pula. Hal ini di
sebutkan dalam firman Allah SWT :
Artinya: ”Di atas pundak ayah terletak tanggung jawab memberikan nafkah dan
perlindungan bagi ibu dan anak-anaknya secara makruf”. (QS.Al-Baqarah:233)
 Wanita Berhak Atas Tempat Tinggal yang Layak dari Suaminya
Seorang istri membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk mendukung
perkembangan psikologis. Baik bagi sang istri maupun janin yang ada di dalam
kandungannya. Dalam hal ini Islam telah mewajibkan suami untuk bertanggung jawab
atas ketersediaan rumah dan tempat tinggal yang memadai untuk istrinya, bahkan
dengan bahasa yang cukup jelas Al-Quran menyatakan:

Artinya: “ Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka…….. (S.At-Talaq:6)

Dalam ayat ini ada beberapa pengertian yang bisa diambil:
1. Suami harus menyediakan rumah bagi istrinya sesuai dengan kemampuannya.
2. Suami harus tinggal bersama istrinya. Tidak sering meniggalkannya kecuali
untuk keperluan yang sangat penting.Kalau dalam kondisi normal saja seorang
suami tidak boleh sembarangan meninggalkan istrinya, apalagi ketika hamil
yang sangat membutuhkan perhatian dari suaminya.

11
3. suami tidak boleh menyakitkan hati istri dengan tidak memberikan fasilitas yang
dibutuhkan.
(iii) Melayani istri dengan baik
Ayat allah SWT:
Dan bergaullah dengan mereka secara baik, kemudian jika tidak menyukai mereka
(bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan
padanya kebaikan yang banyak (Annisa: 19)
Dari ayat di atas, suami sebagai kepala keluarga diminta selalu melayani istrinya
dengan baik, bahkan saat suami menemukan satu kelemahan dari istrinya, maka suami
harus meyakini bahwa istri masih memiliki berbagai kebaikan lainnya. Demikian juga
bagi sang istri, harus meyakini bahwa suaminya banyak kebaikan meskipun adakalanya
suami memiliki sifat yang kurang baik.
(iv). Wanita Berhak Melakukan dan Menikmati Hubungan Suami Istri
Melakukan hubungan suami-istri dalam Islam boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada
masa datang bulan atau nifas (melahirkan). Selain dari waktu terlarang tersebut kedua
pihak baik suami maupun istri berhak melakukannya selama masih dalam ketentuan
yang ditetapkan Allah swt. Berkaitan dengan kehamilan tidak ada satu dalil pun yang
melarang pasangan suami isteri untuk melakukan hubungan tersebut.
Allah SWT berfirman:
Artinya:” Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan
saja dengan cara yang kamu sukaii.”(Al-Baqarah : 223)
Dalam melakukan hubungan intim tersebut istri berhak untuk mendapatkan kenikmatan
dan kepuasan sebagaimana yang diperoleh suaminya. Dalam hal ini Rasulullah saw
telah memberikan peringatan supaya seseorang tidak egois dalam melakukan hubungan
intim dengan melupakan pasangannya.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Jika seorang ( suami) di antara kalian bersetubuh dengan istrinya maka
hendaklah ia melakukan dengan sungguh-sungguh. Bila ia sudah lebih dahulu
mencapai orgasme sebelum istri merasakannya, hendaklah ia tidak berburu-buru
(mengeluarkan zakarnya) sampai istri terpenuhi hajatnya memperoleh orgasme”.

Dalam hadits lain Rasulullah SAW besabda:

11
Artinya: “Jika seorang di antara kalian hendak menggauli isrtinya maka janganlah
melakukannya seperti dua ekor unta atau keledai. Hendaklah memulainya dengan katakata (rayuan) dan ciuman.”(HR.Ibnu Majah)

Isi kandungan tersebut adalah:
a) Suami istri memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kepuasan ketika melakukan
hubungan intim.
b) Dalam berhubungan intim, suami istri berperan sama-sama sebagai subjek. Tidak
adil jika yang merasakan kenikmatan hanya satu pihak,sementara yang lain kecewa.
c) Suami Istri berhak mendapatkan perlakuan yang baik dari pasangannya dalam
berhubungan intim.

B. MASA KEHAMILAN
A. Memberikan Perhatian sepenuhnya saat istri hamil
Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih terhadap istrinya yang mulai
menunjukkan kehamilannya.
Ayat allah SWT:
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya
dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa
ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri)
bermohon kepada allah, tuhan mereka (seraya berkata), “Jika engkau memberi anak
kami yang shaleh, tentunya kami akan selalu bersyukur.” (surah Al-A’raf : 189)

B. Wanita Hamil Berhak Mendapat Perlindungan dari Suami
Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat besar bagi
kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari menstruasi,
berhubungan seks, mengandung, melahirkan maupun menyusui.
Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan berbagai
perlindungan dari suaminya. Islam telah menempatkan laki-laki (suami) sebagai
pemimpin dan pelindng dalam rumah tangga:

Ayat Allah SWT:

11
Artinya: “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan
karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya. Maka perempuan
yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah SWt) dan menjaga diri ketika
(suaminya) tidak ada, karena allah telah menjaga (mereka) (QS:An-Nisa : 34)
Sebagai pemimpin tentu saja seorang suami harus bertanggung jawab atas keselamatan
istrinya. Terutama ketika wanita dalam masa kehamilan yang menyebabkan dirinya
lemah dan semakin lemah secara fisik.
Ayat Allah SWt:
Artinya: Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun (S.Luqman;14)
Perlindungan yang diberikan suami kepada istrinya meliputi berbagai aspek.
Perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga dengan tidak memperlakukan istri
dengan cara kasar. Perlindungan dari kelaparan, perlindungan dari penyakit dan lainlain.
C. Wanita Hamil Berhak Atas Nafkah yang Memadai (Memenuhi Syarat
Kesehatan dan Gizi).
Masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membutuhkan makanan dengan
gizi yang cukup.Bahkan dianjurkan seorang ibu hamil untuk makan dua kali lebih
banyak dari biasanya. Dalam hal ini Islam telah mewajibkan sang suami untuk
memberikan nafkah yang layak dan memnuhi standar gizi sesuai dengan kemampuan
suami itu sendiri.
Ayat Allah SWT:
Artinya: “ Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut
kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi dari harta yang
diberikan Allah kepadanya (QS:At-Talaq: 7)
Bagi suami yang memiliki kemampuan secara ekonomi tidak boleh berlaku pelit atas
istrinya. Allah swt telah menegaskan supaya mereka memberikan nafkah sesuai dengan
kemampuannya.

BAB III

11
PENUTUP

A. KESIMPULAN
A. Memberikan Perhatian sepenuhnya saat istri hamil
Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih terhadap istrinya yang
mulai menunjukkan kehamilannya.
B. Wanita Hamil Berhak Mendapat Perlindungan dari Suami
Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat
besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari
menstruasi, berhubungan seks, mengandung, melahirkan maupun menyusui.
Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan
berbagai perlindungan dari suaminya. Islam telah menempatkan laki-laki
(suami) sebagai pemimpin dan pelindng dalam rumah tangga

B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

KATA PENGANTAR

11
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan
kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak
lain yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang
“Pandangan Islam Tentang Kehamilan”
Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan
dan menjadi dasar dalam Kebidanan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata
sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari
berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihakpihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam
teknik penyusunannya.

Raha, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

11
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................

1

B. Rumusan masalah..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan..................................2
B. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran..........................................3
C.

Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat Kelahiran Dan
Pasca Kelahiran..................................................................................................5

BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................10
3.2 SARAN..............................................................................................................10
DPUSTAKA............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

11
 www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&v
ed=0CG8QFjAH&url=http%3A%2F%2Fmheldastarhealthy.blogspot.com%2F201
3%2F05%2Fmakalah-kehamilan-dengan-janin www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&v
ed=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fbidankreatif.blogspot.com%2F&ei=8T2YU
 www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&v
ed=0CDMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fzangpriboemi.blogspot.com%2F2012%2F
09%2Fmakalah-kehamilan-dan-persalinan www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&v
ed=0CDwQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.kehamilan9.com%2F2012%2F05%2F
kehamilan-pengertian-definisi-

11
MAKALAH
PANDANGAN ISLAM TENTANG
KEHAMILAN

DI SUSUN OLEH:
1.

ARNI ( 2013.IB.0001)

2. DEWI KUSUMA NINGSIH ( 2013.IB.0008)
TINGKAT

: I A.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013 / 2014

11

More Related Content

What's hot

Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidanyantiyanti45
 
Perkembangan profesi kebidanan
Perkembangan profesi kebidananPerkembangan profesi kebidanan
Perkembangan profesi kebidananAski Putri
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Tugas konseling 1
Tugas konseling 1Tugas konseling 1
Tugas konseling 1
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Adaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifasAdaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifas
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Asuhan Kebidanan
Asuhan KebidananAsuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perkembangan profesi kebidanan
Perkembangan profesi kebidananPerkembangan profesi kebidanan
Perkembangan profesi kebidanan
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 

Viewers also liked

Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonban
Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonbanLầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonban
Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonbanvinhbinh2010
 
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminenSYL
 
Ml p5&p6 parents workshop
Ml p5&p6 parents workshopMl p5&p6 parents workshop
Ml p5&p6 parents workshopalanpillay79
 
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІ
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІВзаємодія з аудиторією на сайті ЗМІ
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІMaksym Savanevskyi
 
Datasheet of TPS601A(F) in English
Datasheet of TPS601A(F) in EnglishDatasheet of TPS601A(F) in English
Datasheet of TPS601A(F) in EnglishTsuyoshi Horigome
 

Viewers also liked (6)

Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonban
Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonbanLầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonban
Lầu Hạc Vàng (Hoàng Hạc Lâu) ledonban
 
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen
110315 edarivaalit syl_yleisesittely_ps_tapaaminen
 
Ml p5&p6 parents workshop
Ml p5&p6 parents workshopMl p5&p6 parents workshop
Ml p5&p6 parents workshop
 
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІ
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІВзаємодія з аудиторією на сайті ЗМІ
Взаємодія з аудиторією на сайті ЗМІ
 
Pemerintahan transisi kabupaten muna
Pemerintahan transisi kabupaten munaPemerintahan transisi kabupaten muna
Pemerintahan transisi kabupaten muna
 
Datasheet of TPS601A(F) in English
Datasheet of TPS601A(F) in EnglishDatasheet of TPS601A(F) in English
Datasheet of TPS601A(F) in English
 

Similar to Pandangan islam tentang kehamilan

11 perkembangan anak menurut konsep islam
11 perkembangan anak menurut konsep islam11 perkembangan anak menurut konsep islam
11 perkembangan anak menurut konsep islamNuzli Muhammad
 
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu oleh
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu olehBahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu oleh
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu olehHelmon Chan
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxsundariningsihiki
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxsundariningsihiki
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxsundariningsihiki
 
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxSudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxRoniIrawan15
 
tugas askeb.doc.docx
tugas askeb.doc.docxtugas askeb.doc.docx
tugas askeb.doc.docxHIMABIUMSB
 
10 kontemporer
10 kontemporer10 kontemporer
10 kontemporeratmokotomo
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahManusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahkhoirulhuda891
 
Makalah embriologi
Makalah embriologiMakalah embriologi
Makalah embriologiSugiono Ughy
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Marhamah Saleh
 
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologi
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologiKonsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologi
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologisyiah kuala university
 
1.proses terjadinya manusia
1.proses terjadinya manusia1.proses terjadinya manusia
1.proses terjadinya manusiaHusni Fajar
 
Keajaiban penciptaan manusia1
Keajaiban penciptaan manusia1Keajaiban penciptaan manusia1
Keajaiban penciptaan manusia1Fitri Ifony
 
Tekhnologi kloning manusia
Tekhnologi  kloning manusiaTekhnologi  kloning manusia
Tekhnologi kloning manusiaAS Saprs
 
Proses penciptaan-manusia
Proses penciptaan-manusiaProses penciptaan-manusia
Proses penciptaan-manusiaRa Hardianto
 

Similar to Pandangan islam tentang kehamilan (20)

11 perkembangan anak menurut konsep islam
11 perkembangan anak menurut konsep islam11 perkembangan anak menurut konsep islam
11 perkembangan anak menurut konsep islam
 
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu oleh
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu olehBahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu oleh
Bahan motivasi dan dawah Proses penciptaan manusia 14 abad yang lalu oleh
 
Paduan agamanya ila
Paduan agamanya ilaPaduan agamanya ila
Paduan agamanya ila
 
Paduan agamanya ila
Paduan agamanya ilaPaduan agamanya ila
Paduan agamanya ila
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
 
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptxPerubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
Perubahan fisiologi dan psikologi ibuhamil trimester 1,2 dan.pptx
 
Pkk complete
Pkk completePkk complete
Pkk complete
 
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docxSudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
Sudut Pandang Agama Tentang Bayi Tabung.docx
 
tugas askeb.doc.docx
tugas askeb.doc.docxtugas askeb.doc.docx
tugas askeb.doc.docx
 
10 kontemporer
10 kontemporer10 kontemporer
10 kontemporer
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahManusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
 
Makalah embriologi
Makalah embriologiMakalah embriologi
Makalah embriologi
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
 
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologi
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologiKonsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologi
Konsep perkembangan dan faktor yang mempengaruhi dalam psikologi
 
1.proses terjadinya manusia
1.proses terjadinya manusia1.proses terjadinya manusia
1.proses terjadinya manusia
 
Keajaiban penciptaan manusia1
Keajaiban penciptaan manusia1Keajaiban penciptaan manusia1
Keajaiban penciptaan manusia1
 
Tekhnologi kloning manusia
Tekhnologi  kloning manusiaTekhnologi  kloning manusia
Tekhnologi kloning manusia
 
Proses penciptaan-manusia
Proses penciptaan-manusiaProses penciptaan-manusia
Proses penciptaan-manusia
 
Spe Bab2
Spe Bab2Spe Bab2
Spe Bab2
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pandangan islam tentang kehamilan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Islam sebagai agama yang sempurna, mengatur semua aspek kehidupan. Memberikan perhatian besar terhadap kelangsungan keluarga, sesuai posisinya sebagai bagian penting dalam masyarakat. Tentu saja faktor keluarga menjadi penentu baik atau buruknya suatu masyarakat. Permasalahan keluarga tentu saja berkaitan erat dengan wanita dan anak-anak. Bahkan wanita memegang peranan terhadap kelangsungan dan kesinambungan keluarga tersebut. Perkembangan keluarga melalui proses keturunan, menjadikan wanita berada di posisi terpenting dalam melahirkan generasi baru dari manusia. Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh seorang calon ibu, merupakan sebuah kerja keras dan penuh resiko. Membuat wanita berada di ambang ancaman, jika saja permasalahan tersebut tidak mendapatkan perhatian memadai dari semua pihak. Oleh sebab itu, Islam telah menjelaskan bagaimana seharusnya seorang wanita hamil diperlakukan. Apa saja hak mereka, dan tentu saja kewajiban suami terhadap pasangannya yang sedang mengandung anaknya tersebut. Sementara itu, masalah kesehatan anak juga mendapat perhatian besar dari Islam. Pertumbuhan dan keselamatan seorang anak di masa kecil, menentukan nasibnya di kemudian hari. Keselamatan dan kesehatan ibu hamil dan anak-anak merupakan tulang punggung dari kesinambungan manusia di dunia ini. Kewajiban semua pihaklah untuk peduli terhadap masalah tersebut. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan ? 2. Bagaimana Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran ? 3. Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat Kelahiran Dan Pasca Kelahiran ? 11
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan Allah SWT telah menciptakan manusia secara berpasangan. Ada laki-laki, ada juga perempuan. Dengan adanya pasangan tersebut manusia dapat berketurunan dan berkembang dari masa ke masa. Proses alami dari perkembangan manusia dalam berketurunan adalah dengan cara berhubungan suami istri antara laki-laki dan perempuan dalam sebuah wadah mulia dan ikatan suci yaitu pernikahan. Dari hasil hubungan tersebut akan membuahkan janin dalam rahim sang istri. Proses kehamilan ini merupakan suatu yang alami dan paling mudah dalam melahirkan keturunan. Bahkan secara naluri semua makhluk hidup juga mengetahui hal tersebut. Allah SWT berfirman: Artinya: “Dialah yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, lalu dijadikan darinya pasangannya, lalu melahirkan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan …”(QS. Ar-rum: 30) Kelahiran anak yang melewati proses kehamilan juga faktor yang dapat meningkatkan rasa kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya. Kelahiran anak melewati proses yang panjang-lebih kurang 9 bulan. Sang ibu menunggu kelahiran buah hatinya dengan penuh harap dan bahagia. Proses keibuan pun tumbuh secara alami di samping harus aktifitas sehari-hari. Secara tak langsung memapah calon anak yang ada dalam kandungannya selama proses kehamilan berlangsung. Kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya, tonggak awal dari keharmonisan rumah tangga. Anak tumbuh sehat dan penuh perhatian dari kedua orang tuanya. Kasih sayang itulah kunci dari keharmonisan rumah tangga. Menjadikan sebuah keluarga kokoh dan bahagia. Selain itu, kasih sayang itu sendiri merupakan anugerah Sang Pencipta. 11
  • 3. Allah SWT berfirman: Artinya:” Di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah dijadikan bagimu pasangan dari golongan kamu sendiri, supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum) Kasih sayang itu pulalah yang membuat anak tidak dapat melupakan kedua orang tuanya. Bahkan ketika mereka meninggal dunia sekalipun. Sebagai rasa bakti anak kepada orang tua Islam menganjurkan mereka untuk selalu berdoa: Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tuaku, sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” B. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran Allah SWT sebagai pencipta makhluk, telah menjelaskan proses demi proses penciptaan manusia di dalam rahim seorang perempuan. Proses perubahan janin dari setetes mani hingga menjadi manusia yang sempurna. Sebelum teknologi berkembang, hal itu merupakan perkara ghaib yang tidak diketahui oleh manusia, karena letaknya yang sangat dalam. Belum ada alat yang dapat menjangkau hingga ke dalam rahim tersebut. Walaupun begitu, Al-Quran telah berbicara tentang proses penciptaan manusia di dalam rahim tahap demi tahap. Menakjubkan, sejak 14 abad yang lalu dan ternyata sekarang terbukti, semua kandungan Al-Quran tersebut benar dan tidak salah sedikitpun Allah SWT berfirman: Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan ( dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetap kan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah di tentukan. Kemudian kami keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian(dengan berangsurangsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang di 11
  • 4. wafatkan dan ( ada pula) di antara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun ,supaya dia tidak mengetahui lagi suatupun yang dahulu telah di ketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumu itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.“(QS.Al-Hajj: 5) Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian di lahir kan kamu sebagai seorang anak. Kemudian(kamu di biarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa ( dewasa). Kemudian (di biarkan hidup lagi ) sampai tua. Di antara kamu ada yang di wafatkan sebelum itu. Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang di tentukan dan supaya kamu memahami(nya)”.(QS.Al-Mu’min: 67) Artinya: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah. Lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulan itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, pencipta yang paling baik.”(QS.Al-Mu’minun:12-14) 11
  • 5. C. Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat Kelahiran Dan Pasca Kelahiran A. PRA KEHAMILAN Masa pra-kehamilan dapat dibagi dua bagian. Pertama masa pra-nikah dan kedua masa pra-hamil setelah nikah ;  Pra Nikah Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW bahwa setiap pemuda yang sudah berkemampuan baik dari segi fisik (jasmani dan rohani), materi dan mental untuk segera memenuhi sunnatullah yaitu mendirikan rumah tangga (nikah). Hadist Nabi: Wahai sekalian pemuda, barang siapa yang telah mampu hendaklah menikah, karena menikah itu lebih dapat menjga pandangan dan memelhara kemaluan (dari zina). Selain itu, anjuran Rasulullah SAW bahwa seorang pemuda hendaklah memilih calon istri yang memenuhi kriteria baik, yaitu agamanya, keturunannya, hartanya dan kecantikannya. Di sini perlu kehati-hatian dan bukannya mengedepankan nafsu sehingga mengabaikan faktor agama sang istri. Bahkan dalam alqur’an surah…. disebutkan bahwa menikahi seorang budak mukmin jauh lebih baik dari menikahi wanita kafir meskipun ia sangat cantik dan kaya. Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (AlBaqarah: 221)  Pra – Kehamilan Setelah Nikah 11
  • 6. (i). Memberi Nafkah Terhadap Istri. Ayat Allah SWT dalam surah (Talaq ayat 7): Artinya : Hendaklah orang yang mampu itu memberikan nafkah kepada istrinya menurut kemampuannya, dan orang yang sempit rezekinya itu, hendaklah memberi nafkah menurut (kadarnya) apa yang diberikan Allah kepadanya (Talaq: 7) Perempuan sebagai istri berhak mendapatkan jaminan kesejahteraan. Baik berupa sandang dan pangan yang cukup. Tidak hanya ketika istri sedang menjalani proses reproduksi ( mengandung,melahirkan dan menyusui). Tetapi di luar masa-masa itu, statusnya sebagai istri dan ibu dari anak-anak, harus diprhatikan pula. Hal ini di sebutkan dalam firman Allah SWT : Artinya: ”Di atas pundak ayah terletak tanggung jawab memberikan nafkah dan perlindungan bagi ibu dan anak-anaknya secara makruf”. (QS.Al-Baqarah:233)  Wanita Berhak Atas Tempat Tinggal yang Layak dari Suaminya Seorang istri membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk mendukung perkembangan psikologis. Baik bagi sang istri maupun janin yang ada di dalam kandungannya. Dalam hal ini Islam telah mewajibkan suami untuk bertanggung jawab atas ketersediaan rumah dan tempat tinggal yang memadai untuk istrinya, bahkan dengan bahasa yang cukup jelas Al-Quran menyatakan: Artinya: “ Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka…….. (S.At-Talaq:6) Dalam ayat ini ada beberapa pengertian yang bisa diambil: 1. Suami harus menyediakan rumah bagi istrinya sesuai dengan kemampuannya. 2. Suami harus tinggal bersama istrinya. Tidak sering meniggalkannya kecuali untuk keperluan yang sangat penting.Kalau dalam kondisi normal saja seorang suami tidak boleh sembarangan meninggalkan istrinya, apalagi ketika hamil yang sangat membutuhkan perhatian dari suaminya. 11
  • 7. 3. suami tidak boleh menyakitkan hati istri dengan tidak memberikan fasilitas yang dibutuhkan. (iii) Melayani istri dengan baik Ayat allah SWT: Dan bergaullah dengan mereka secara baik, kemudian jika tidak menyukai mereka (bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (Annisa: 19) Dari ayat di atas, suami sebagai kepala keluarga diminta selalu melayani istrinya dengan baik, bahkan saat suami menemukan satu kelemahan dari istrinya, maka suami harus meyakini bahwa istri masih memiliki berbagai kebaikan lainnya. Demikian juga bagi sang istri, harus meyakini bahwa suaminya banyak kebaikan meskipun adakalanya suami memiliki sifat yang kurang baik. (iv). Wanita Berhak Melakukan dan Menikmati Hubungan Suami Istri Melakukan hubungan suami-istri dalam Islam boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada masa datang bulan atau nifas (melahirkan). Selain dari waktu terlarang tersebut kedua pihak baik suami maupun istri berhak melakukannya selama masih dalam ketentuan yang ditetapkan Allah swt. Berkaitan dengan kehamilan tidak ada satu dalil pun yang melarang pasangan suami isteri untuk melakukan hubungan tersebut. Allah SWT berfirman: Artinya:” Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukaii.”(Al-Baqarah : 223) Dalam melakukan hubungan intim tersebut istri berhak untuk mendapatkan kenikmatan dan kepuasan sebagaimana yang diperoleh suaminya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah memberikan peringatan supaya seseorang tidak egois dalam melakukan hubungan intim dengan melupakan pasangannya. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Jika seorang ( suami) di antara kalian bersetubuh dengan istrinya maka hendaklah ia melakukan dengan sungguh-sungguh. Bila ia sudah lebih dahulu mencapai orgasme sebelum istri merasakannya, hendaklah ia tidak berburu-buru (mengeluarkan zakarnya) sampai istri terpenuhi hajatnya memperoleh orgasme”. Dalam hadits lain Rasulullah SAW besabda: 11
  • 8. Artinya: “Jika seorang di antara kalian hendak menggauli isrtinya maka janganlah melakukannya seperti dua ekor unta atau keledai. Hendaklah memulainya dengan katakata (rayuan) dan ciuman.”(HR.Ibnu Majah) Isi kandungan tersebut adalah: a) Suami istri memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kepuasan ketika melakukan hubungan intim. b) Dalam berhubungan intim, suami istri berperan sama-sama sebagai subjek. Tidak adil jika yang merasakan kenikmatan hanya satu pihak,sementara yang lain kecewa. c) Suami Istri berhak mendapatkan perlakuan yang baik dari pasangannya dalam berhubungan intim. B. MASA KEHAMILAN A. Memberikan Perhatian sepenuhnya saat istri hamil Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih terhadap istrinya yang mulai menunjukkan kehamilannya. Ayat allah SWT: Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada allah, tuhan mereka (seraya berkata), “Jika engkau memberi anak kami yang shaleh, tentunya kami akan selalu bersyukur.” (surah Al-A’raf : 189) B. Wanita Hamil Berhak Mendapat Perlindungan dari Suami Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari menstruasi, berhubungan seks, mengandung, melahirkan maupun menyusui. Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan berbagai perlindungan dari suaminya. Islam telah menempatkan laki-laki (suami) sebagai pemimpin dan pelindng dalam rumah tangga: Ayat Allah SWT: 11
  • 9. Artinya: “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya. Maka perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah SWt) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena allah telah menjaga (mereka) (QS:An-Nisa : 34) Sebagai pemimpin tentu saja seorang suami harus bertanggung jawab atas keselamatan istrinya. Terutama ketika wanita dalam masa kehamilan yang menyebabkan dirinya lemah dan semakin lemah secara fisik. Ayat Allah SWt: Artinya: Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun (S.Luqman;14) Perlindungan yang diberikan suami kepada istrinya meliputi berbagai aspek. Perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga dengan tidak memperlakukan istri dengan cara kasar. Perlindungan dari kelaparan, perlindungan dari penyakit dan lainlain. C. Wanita Hamil Berhak Atas Nafkah yang Memadai (Memenuhi Syarat Kesehatan dan Gizi). Masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membutuhkan makanan dengan gizi yang cukup.Bahkan dianjurkan seorang ibu hamil untuk makan dua kali lebih banyak dari biasanya. Dalam hal ini Islam telah mewajibkan sang suami untuk memberikan nafkah yang layak dan memnuhi standar gizi sesuai dengan kemampuan suami itu sendiri. Ayat Allah SWT: Artinya: “ Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi dari harta yang diberikan Allah kepadanya (QS:At-Talaq: 7) Bagi suami yang memiliki kemampuan secara ekonomi tidak boleh berlaku pelit atas istrinya. Allah swt telah menegaskan supaya mereka memberikan nafkah sesuai dengan kemampuannya. BAB III 11
  • 10. PENUTUP A. KESIMPULAN A. Memberikan Perhatian sepenuhnya saat istri hamil Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih terhadap istrinya yang mulai menunjukkan kehamilannya. B. Wanita Hamil Berhak Mendapat Perlindungan dari Suami Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari menstruasi, berhubungan seks, mengandung, melahirkan maupun menyusui. Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan berbagai perlindungan dari suaminya. Islam telah menempatkan laki-laki (suami) sebagai pemimpin dan pelindng dalam rumah tangga B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. KATA PENGANTAR 11
  • 11. Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang “Pandangan Islam Tentang Kehamilan” Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan menjadi dasar dalam Kebidanan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihakpihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya. Raha, November 2013 Penyusun DAFTAR ISI 11
  • 12. Kata Pengantar.......................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................. 1 B. Rumusan masalah..............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan..................................2 B. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran..........................................3 C. Pandangan Islam Terhadap Masa Pra-Kehamilan, Masa Hamil, Saat Kelahiran Dan Pasca Kelahiran..................................................................................................5 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN..................................................................................................10 3.2 SARAN..............................................................................................................10 DPUSTAKA............................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA 11
  • 13.  www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&v ed=0CG8QFjAH&url=http%3A%2F%2Fmheldastarhealthy.blogspot.com%2F201 3%2F05%2Fmakalah-kehamilan-dengan-janin www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&v ed=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fbidankreatif.blogspot.com%2F&ei=8T2YU  www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&v ed=0CDMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fzangpriboemi.blogspot.com%2F2012%2F 09%2Fmakalah-kehamilan-dan-persalinan www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&v ed=0CDwQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.kehamilan9.com%2F2012%2F05%2F kehamilan-pengertian-definisi- 11
  • 14. MAKALAH PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHAMILAN DI SUSUN OLEH: 1. ARNI ( 2013.IB.0001) 2. DEWI KUSUMA NINGSIH ( 2013.IB.0008) TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 / 2014 11