2. Fase Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut
pengaruh Persia pertama. Disebut dengan pengaruh persia
pertama karena beberapa khalifah yang berkuasa
berkebangsaan persia. Adapun para Khalifah yang memimpin
pada periode ini sebagai berikut :
a. Abul Abbas as-saffah (750-754 M)
b. Abu Ja’far al mansyur (754 – 775 M)
c. Abu Abdullah M. Al-Mahdi bin Al Mansyur(775-785M
d. Abu Musa Al-Hadi (785—786 M)
e. Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid (786-809 M)
f. Abu Musa Muh. Al Amin (809-813 M)
g. Abu Ja’far Abdullah Al Ma’mun (813-833 M)
h. Abu Ishak M. Al Muta’shim (833-842 M)
i. Abu Ja’far Harun Al Watsiq (842-847 M)
j. Abul Fadhl Ja’far Al Mutawakkil (847-861)
Fase ke dua
Fase ke tiga
Fase ke empat
Fase ke lima
Fase
Pertama
(750-847 M)
FASE
PEMBENTUKAN
FASE
PEMBENTUKAN
3. Abu Abbas Assafah dan Abu Ja’far Al-mansur khalifah
pertama dan kedua disebut sebagai peletak pondasi yang
kuat dalam membentuk ke khalifahan bani abbasiyah.
Abu Ja’far Al-Mansur dikenal sebagai penerus kebijakan
khalifah pertama dengan merintis berdirinya, baitul
hikmah (perpustakaan). Beliau juga memindahkan dari
damaskus ke bagdad di wilayah persia.
Khalifah ke-5, Harun al-rasyid membangung peradaban
ilmu pengetahuan dengan menyediakan berbagai fasilitas
pendidikan, membangun lembaga-lembaga pendidikan
Tercatat ada 3 khalifah yang berkuasa pada masa puncak
kegemilangan peradaban islam ini. Pada masa ini para
pencari ilmu dari eropa datang untuk thalibul ilmi dari
islam mereka datang ke andalusia. Selesai dari belajar di
kota-kota islam mereka kemudian mengembangkan ilmu
dan pengalaman belajar di kota-kota islam dengan
mendirikan lembaga pengajian yang diberi nama House
of Wisdom di inggris dan perancis
Fase ke dua
Fase ke tiga
Fase ke empat
Fase ke lima
Lanjutan
Fase
Pertama
(750-847 M)
FASE
PEMBENTUKAN
FASE
PEMBENTUKAN
4. Periode kedua (232 H/847 M – 590 H/1194 M)
periode ini dikenal dengan pengaruh turki pertama.
Pada periode ini,kekuasaan bergeser dari sistem
sentralistik pada sistem desentralisasi, yaitu ke
dalam tiga negara otonom :
1. Kaum Turki (232-590 H)
2. Golongan Kaum Bani Buwaih (334-447 H)
3. Golongan Bani Saljuq (447-590 H)
Dinasti-Dinasti di atas pada akhirnya melepaskan
diri dari kekuasaan Baghdad pada masa Khalifah
Abbassiyah. Fase ini dimulai dari khalifah ke-10 al-
mutawakkil. Pada fase ini peradaban masih bisa
berkembang tetapi tidak seperti sebelumnya. Pada
akhir abad ke-9 terjadi disintegrasi kekuasaan
islam menjadi wilayah-wilayah kecil.
Fase ke tiga
Fase ke empat
Fase ke lima
FASE
PEMBENTUKAN
Fase Kedua
(847 M-947
M )
Fase ke duaFase ke dua
5. Fase Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055
M). Fase pengaruh dinasti buwaihi atau
disebut juga pengaruh persia ke dua fase ini
dikenal dengan masa disintegrasi di
kekuasaan dinasti abbasiyah dan muluk
tawaif.
Pada fase ini perkembangan ilmu masih
berjalan meskipun sudah menurun. Tetapi
pelajar dari eropa masih belajar di pusat-
pusat peradaban islam
Fase ke empat
Fase ke lima
FASE
PEMBENTUKAN
Fase ke dua
Fase
ketiga
(945 -1055
M)
Fase ke tigaFase ke tiga
6. Fase keempat (447 H/1105 M -
590 H/1195 M).Fase ke empat
disebut dengan fase pengaruh
turki kedua.
Pada fase ini kegiatan ilmu
pengetahuan bersifat konserfatif.
Pada masa ini di wilayah islam
seperti mesir terjadi perang salib
antara kaum nasrani dengan umat
muslim. Tetapi mereka juga
belajar di universitas-universitas
islam yang masih bertahan.
Fase ke tiga
Fase ke lima
FASE
PEMBENTUKAN
Fase ke dua
Fase
keempat
(1055-1199
M)
Fase ke empatFase ke empat
7. Fase kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M). Fase
ini dikenal sebagai fase lemah sampai fase
hancurnya kekuasaan islam abbasiyah.
Pada fase ini, khilafah Abbasiyah tidak lagi berada
di bawah kekuasaan Dinasti tertentu, walaupun
banyak sekali Dinasti Islam berdiri. Ada
di antaranya yang cukup besar, namun yang
terbanyak adalah Dinasti kecil. Para Khalifah
Abbasiyah sudah merdeka dan berkuasa kembali,
tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya.
Pada masa ini andalusia diserang dan dibombardir
oleh kekuasaan mongol dengan membakar sekian
ilmu pengetahuan serta membakar mati para
ilmuan islam seperti dengan perpustakan oleh 2
kerajaan nasrani aragon dan castelia. Sehingga
kondisi peradaban islam di bagdad pada saat itu
hancur lebur
Fase ke tiga
Fase ke empat
Fase ke lima
FASE
PEMBENTUKAN
Fase ke dua
Fase ke lima
Fase
kelima
(1199-1258
M)