SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1
Rusli Taher, S.Kep., Ns., M.Kes (MEDM)
DEFINISI
SYOK
Keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah
ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel.
Kematian karena syok terjadi bila keadaan ini menyebabkan
gangguan nutrisi dan metabolism sel.
Didefinisikan juga sebagai volume darah sirkulasi tidak adekuat yang
mengurangi perfusi.
Pertama pada jaringan nonvital
Kemudian ke organ vital
(kulit, jaringan ikat, tulang, otot)
(otak, jantung, paru- paru, dan ginjal)
2
KLASIFIKASI
SYOK
Syok Hipovolemik syok yang disebabkan karena tubuh
- Kehilangan darah/syok hemoragik
• Hemoragik eksternal : trauma, perdarahan gastrointestinal
• Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks
- Kehilangan plasma : luka bakar
-Kehilangan cairan dan elektrolit
Eksternal : muntah, diare, keringat yang berlebih
Internal : asites, obstruksi usus
Syok Kardiogenik •Kegagalan kerja jantung.
•Gangguan perfusi jaringan yang disebabkan
karena disfungsi jantung
•misalnya : aritmia, AMI (Infark Miokard Akut)
3
KLASIFIKASI
SYOK
Syok Septik Terjadi karena penyebaran atau invasi kuman dan
toksinnya didalam tubuh yang berakibat vasodilatasi
(pelebaran pembuluh darah)
Syok Anafilaktif Gangguan perfusi jaringan akibat adanya reaksi antigen
antibodi yang mengeluarkan histamine dengan akibat
peningkatan permeabilitas membran kapiler dan terjadi
dilates arteriola sehingga venous return menurun.
Misalnya: reaksi tranfusi, sengatan serangga, gigitan ular
berbisa.
Syok Neurogenik Terjadi gangguan perfusi jaringan yang disebabkan karena
disfungsi sistem saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi
Misalnya : trauma pada tulang belakang, spinal syok.
4
PATOFISIOLOGI
FASE KOMPENSASI
Penurunan perfusi jaringan Timbul gangguan perfusi jaringan
tapi belum cukup menimbulkan gangguan seluler
Mekanisme kompensasi
vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah
ke jantung, otak dan otot skelet
penurunan aliran darah ke
tempat yang kurang vital
Pelepasan faktor humoral  vasokonstriksi Ventilasi meningkat
terjadi peningkatan frekuensi dan
kontraktilitas otot jantung untuk
menaikkan curah jantung
peningkatan respirasi untuk
memperbaiki ventilasi alveolar
5
SYOK HIPOVOLEMIK
9
Patogenesis dan Patofisiologi Syok Hipovolemik
Patofisiologis dari syok hipovolemik yang mengacu pada etiologi perdarahan
Saat terjadi perdarahan  sirkulasi dalam tubuh akan terganggu,  akan terjadi
penurunan tekanan pembuluh darah rata-rata (Mean Arterial Pressure  terjadi
penurunan aliran darah balik ke jantung
Setelah terjadi proses ini  akan menyebabkan penurunan dari cardiac outputnya
 pada pasien akan ditemukan akral digin dan basah  selain itu juga dapat
ditemukan terganggunya fungsi organ.
•Otak akan mengalami penurunan kesadaran (somnolen hingga koma)
•Paru-paru  akan menyebabkan pasien tersebut sesak,
•Sistem pencernaan  mengakibatkan ileus paralatik
•Ginjal  menyebabkan kerusakan ginjal yaitu acute kidney injury (gagal ginjal
akut)
10
ANAMNESIS
Gejala-gejala syok seperti :
•kelemahan,
•penglihatan kabur,
•kebingungan
Pada pasien trauma  menentukan mekanisme cedera dan beberapa informasi
lain akan memperkuat kecurigaan terhadap cedera tertentu
SYOK HIPOVOLEMIK Manifestasi
Klinis
Pasien dengan perdarahan gastrointestinal mengumpulan keterangan tentang:
Hematemesis,
Melena,
Riwayat minum alkohol,
Penggunaan obat anti-inflamasi non steroid yang lama, dan
Suatu penyebab ginekologik dipertimbangkan, perlu dikumpukan informasi
mengenai hal berikut:
Periode terakhir menstruasi,
Faktor risiko kehamilan ektopik,
Perdarahan pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya), 11
PEMERIKSAAN FISIK
Selalu dimulai dengan penanganan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
Tabel Perkiraan kehilangan cairan dan darah berdasarkan presentasi penderita.
SYOK HIPOVOLEMIK
12
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara lain:
1) Hemoglobin dan hematokrit
2) Urin
3) Pemeriksaan analisa gas darah
4) Pemeriksaan elektrolit serum
5) fungsi ginjal pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen) dan
serum kreatinin
SYOK HIPOVOLEMIK
13
TATALAKSANA
SYOK HIPOVOLEMIK
Prinsip pengelolaan dasar adalah menghentikan perdarahan dan mengganti
kehilangan volume
I. Penatalaksanaan Awal
A. Pemeriksaan Jasmani
1. Airway and Breathing
Tujuan: menjamin airway yang baik dengan cukupnya pertukaran
ventilasi dan oksigenasi. Mempertahankan saturasi >95%
Untuk memfasilitasi ventilasi maka dapat diberikan oksigen yang sifat
alirannya high flow
Dapat diberikan dengan menggunakan non rebreathing mask sebanyak
10-12 L/menit
14
TATALAKSANA
2. Sirkulasi
Kontrol pendarahan dengan:
•Mengendalikan pendarahan
•Memperoleh akses intravena yang cukup
•Menilai perfusi jaringan
Pengendalian pendarahan:
•Dari luka luar  tekanan langsung pada tempat pendarahan (balut
tekan).
•Pendarahan patah tulang pelvis dan ekstremitas bawah  PASG
(Pneumatic Anti Shock Garment).
•Pendarahan internal  operasi
15
TATALAKSANA
4. Exposure : pemeriksaan lengkap
Pemeriksaan lengkap terhadap cedera lain yang mengancam jiwa serta
pencegahan terjadi hipotermi pada penderita
5. Pemasangan kateter urin
Memudahkan penilaian adanya hematuria dan evaluasi perfusi ginjal
dengan memantau produksi urin. Kontraindikasi: darah pada uretra.
3. Disability : pemeriksaan neurologi
Menentukan tingkat kesadaran, pergerakan mata dan respon pupil, fungsi
motorik dan sensorik.
Manfaat: menilai perfusi otak, mengikuti perkembangan kelainan
neurologi dan meramalkan pemulihan.
16
TATALAKSANA
B. Terapi Awal Cairan
Larutan elektrolit isotonik  terapi cairan awal
Jenis cairan ini mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga
menstabilkan volume vaskuler dengan mengganti volume darah yang hilang
berikutnya ke dalam ruang intersisial dan intraseluler
Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama sedangkan NaCl fisologis
adalah pilihan kedua
Jumlah cairan yang diberikan 3 untuk 1, 300 ml larutan elektrolit untuk
100 ml darah yang hilang
Jumlah darah pada dewasa adalah sekitar 7% dari berat badan, anak-
anak sekitar 8-9% dari berat badan. Bayi sekitar 9-10% dari berat badan.
Perlu dinilai respon penderita untuk mencegah kelebihan atau
kekurangan cairan
17
SYOK KARDIOGENIK
21
Patogenesis dan Patofisiologi Syok Kardiogenik
Disfungsi miokard berakibat pada menurunnya cardiac outputnya (banyaknya
darah yang dikeluarkan venrikel kiri ke dalam aorta setiap menit), dan sering
juga menyebabkan kongestif pulmonum (ketidakmampuan jantung memompa
darah kesuluruh tubuh).
Hipoperfusi jaringan (kurangnya aliran darah ke jaringan tertentu yang
mnyebabkan jariangan tersebut kekurangan nutrisi dan oksigen), dan koroner
(arteri koroner)  menyebabkan progresifitas dari iskemia (kekurangan suplai
darah ke jaringan organ tubuh, karena permasalahan pada pebuluh darah).
Terjadinya infark (penyumbatan otot jantung) yang akan menginduksi
terbentuknya nitrit oxide (gas dalam bentk zat) dan akan menyebabkan
vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) penurunan dari perfusi sistemik dan
koroner  progresifitas dari disfungsi dari iskemik (kekurangan suplai darah ke
jaringan organ tubuh, karena permasalahan pada pebuluh darah).
22
SYOK KARDIOGENIK
ANAMNESIS
Syok kardiogenik ditandai dengan tekanan sistolik rendah (kurang dari 90
mmHg), diikuti menurunnya aliran darah ke organ vital :
1) Produksi urin kurang dari 20 ml/jam
2) Gangguan mental, gelisah, sopourus
3) Akral dingin
4) Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner, meningkatnya
laktat kardial.
5) Meningkatnya adrenalin, glukosa, free fatty acid cortisol, rennin,
angiotensin plasma serta menurunnya kadar insulin plasma.
Kriteria hemodiamik syok kardiogenik  hipotensi terus menerus (tekanan
darah sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan bekurangnya cardiac index
(<2,2/menit per m2) dan meningginya tekanan kapiler paru (>15 mmHg).
23
SYOK KARDIOGENIK
ANAMNESIS
Diagnosis dapat juga ditegakkan sebagai berikut:
a) Tensi turun : sistolik< 90 mmHg atau menurun lebih dari 30-60 mmHg dari
semula, sedangkan tekanan nadi < 30 mmHg.
b) Curah jantung, indeks jantung < 2,1 liter/menit/m2.
c) Tekanan di atrium kanan (tekanan vena sentral) biasanya tidak turun,
normal, rendah sampai meninggi.
d) Asidosis.
24
SYOK KARDIOGENIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang segera dilakukan
Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar.
Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati)
Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH)
Analisa gas darah arteri
Pemeriksaan yang harus direncanakan adalah EKG, ekokardiografi.
foto polos dada
25
TATALAKSANA
SYOK KARDIOGENIK
26
SYOK SEPTIK
27
Patogenesis Syok Septik
Pada septik syok, kuman atau bakteri akan masuk ke pembuluh darah yang
sebelumnya telah terjadi infeksi pada tubuh host sendiri seperti adanya
meningitis (radang selaput otak/saraf tulang belakang kepala, penyebab
echoviruses/virus meningitis), pneumonia (penyakit infeksi pada paru,
penyabab bersin/batuk/makanan dan minuman), peritonitis (peradangan pada
lapisan tipis dinding dalam perut/sakit perut atau usus buntu, penyebab bakteri
dan jamur ), dan lain-lain.
Tubuh akan menghasilkan atau mensekresi makrofag dan reseptor komplemen
 akan merangsang sekresi dari C-reaktif protein untuk keluar  akan
membunuh kuman tersebut
Jika pertahanan pertama gagal  tubuh akan mengeluarkan mediator inflamasi,
seperti interleukin, nekroting factor, interferon, dan sitokin-sitokin yang lain 
proses ini dapat disebut dengan SIRS (systemic inflammatory respone syndrome)
 Hal ini dapat menyebabkan syok dan kerusakan organ multiple jika tidak
ditangani dengan baik
28
SYOK SEPSIS
ANAMNESIS
sering didapatkan:
Riwayat demam tinggi yang berkepanjangan,
Sering berkeringat dan menggigil,
Menilai faktor resiko menderita penyakit menahun, mengkonsumsi
antibiotik jangka panjang,
Pernah mendapatkan tindakan medis/pembedahan
29
Pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan demam tinggi, akral
dingin, tekanan darah turun <
80 mmHg dan disertai
penurunan kesadaran.
PEMERIKSAAN FISIK
30
SYOK SEPSIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang banyak atau
sedikit, dan jumlah faktor pembekuan yang menurun.
Jika terjadi gagal ginjal, kadar hasil buangan metabolik (seperti urea nitrogen)
dalam darah akan meningkat.
Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi
oksigen.
Pemeriksaan EKG jantung menunjukkan ketidakteraturan irama jantung,
menunjukkan suplai darah yang tidak memadai ke otot jantung.
Biakan darah dibuat untuk menentukan bakteri penyebab infeksi
31
TATALAKSANA
SYOK SEPTIK
A. Tindakan Medis
I. Terapi Cairan
Cairan parenteral yang sering digunakan pada awal terapi syok septik adalah
larutan garam berimbang.
Dopamin harus segera diberi apabila resusitasi cairan tidak memperoleh
perbaikan, untuk menciutkan pembuluh darah sehingga tekanan darah naik dan
aliran darah ke otak dan jantung meningkat.
II. Terapi Antibiotik
Sebaiknya terapi antibiotik di sesuaikan dengan hasil kultur dan resistensi.
32
SYOK NEUROGENIK
34
Patogenesis Syok Neurogenik
Disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif atau sinkop
Terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh
darah secara mendadak di seluruh tubuh  sehingga terjadi hipotensi dan
penimbunan darah pada pembuluh darah pada capacitance vessels.
Diakibatkan oleh cidera pada sistem saraf (seperti : trauma kepala, cedera spinal
atau anestesi umum yang dalam)
Terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan  mengakibatkan terjadinya
vasodilatasi menyeluruh di daerah splangnikus  aliran darah ke otak berkurang
Gambaran klasik dari syok neurogenik  hipotensi tanpa takikardi atau
vasokonstriksi perifer.
35
SYOK NEUROGENIK
ANAMNESIS
Biasanya terdapat cedera pada sistem saraf (seperti: trauma kepala, cidera
spinal, atau anestesi umum yang dalam)
PEMERIKSAAN
FISIK
Terdapat tanda:
•Tekanan darah turun,
•Nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi)
•Kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia
atau paraplegia
36
SYOK NEUROGENIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah (Hb, Ht, leukosit, golongan darah), kadar elektrolit, kadar ureum,
kreatinin, glukosa darah.
2) Analisa gas darah
3) EKG
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
1. Semua jenis syok.
2. Sinkop (pingsan)
3. Hipoglikemia
37
TATALAKSANA
SYOK NEUROGENIK
Pemberian vasoaktif seperti fenilefrin dan efedrin  untuk mengurangi daerah
vaskuler dengan penyempitan sfingter prekapiler dan vena kapasitan untuk
mendorong keluar darah yang berkumpul ditempat tersebut.
1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi
Trendelenburg).
2. Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi
cairan.
3. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-obat
vasoaktif :
a) Dopamin
b) Norepinefrin
c) Epinefrin
d) Dobutamin
38
SYOK ANAFILAKTIK
39
Patogenesis Syok Anafilaktik
40
Patogenesis Syok Anafilaktik
Mekanisme anafilaksis melalui beberapa fase :
Fase Sensitisasi waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya
oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil.
Fase Aktivasi waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen yang
sama
Fase Efektor waktu terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek
mediator yang dilepas mastosit atau basofil dengan aktivitas
farmakologik pada organ – organ tertentu
41
SYOK ANAFILAKTIK
ANAMNESIS
Didapatkan zat penyebab anafilaksis (injeksi, minumobat, disengathewan,
makan sesuatu atau setelah test kulit ), timbul biduran mendadak, gatal dikulit,
suara parau sesak ,sukar nafas, lemas, pusing, mual, muntah sakit perut setelah
terpapar sesuatu.
42
SYOK ANAFILAKTIK
PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum  baik sampai buruk
2) Kesadaran  compos mentis sampai koma
3) Tensi  hipotensi
4) Nadi  takikardi
5) Kepala dan leher  sianosis, dispneu, konjungtivitis, lakrimasi,
edema periorbita, perioral, rinitis
6) Thorax aritmia sampai arrest pulmo bronkospasme, stridor, rhonki dan
wheezing, abdomen : nyeri tekan, bising usus meningkat
7) Ekstremitas  urtikaria, edema.
43
SYOK ANAFILAKTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Tambahan Hematologi
2) Analisa gas darah
3) X foto  Hiperinflasi dengan
atau tanpa atelektasis karena
mukus plug
4) EKG
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Reaksi vasovagal
Infark miokard akut
Reaksi hipoglikemik
Reaksi histeris
Carsinoid syndrome
Chinese restaurant syndrome
Asma bronkial
Rinitis alergika
44
TATALAKSANA
SYOK ANAFILAKTIK
45
TATALAKSANA
SYOK ANAFILAKTIK
46
47

More Related Content

What's hot

Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)KANDA IZUL
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemikSeptian Muna Barakati
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahdhoan Evridho
 
Udem Paru
Udem ParuUdem Paru
Udem ParuArif WR
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordiswahyufarabi
 
Ppt edema paru referat rifki
Ppt edema paru referat rifkiPpt edema paru referat rifki
Ppt edema paru referat rifkirifkikholis
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfMasykur Khair
 
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...dimar aji
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
 

What's hot (15)

Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darahpenyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
tentang shock
tentang shocktentang shock
tentang shock
 
Shock
ShockShock
Shock
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darah
 
Udem Paru
Udem ParuUdem Paru
Udem Paru
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordis
 
Ppt edema paru referat rifki
Ppt edema paru referat rifkiPpt edema paru referat rifki
Ppt edema paru referat rifki
 
Kdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolitKdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolit
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
 

Similar to SYOK uss ppt

202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxWarnet Raha
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemikSeptian Muna Barakati
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemikWarnet Raha
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
Rawatan perdarahan
Rawatan perdarahanRawatan perdarahan
Rawatan perdarahanLee Oi Wah
 
Asuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat daruratAsuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat daruratArief Alvian
 
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxCase Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxasepidoy
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfMasykur Khair
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxellynsari
 
Askep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syokAskep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syokSuciNofiyanti
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.pptkartika700246
 

Similar to SYOK uss ppt (20)

Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Askep jul
Askep julAskep jul
Askep jul
 
Makalah Shock
Makalah ShockMakalah Shock
Makalah Shock
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
Referat syok interne
Referat syok interneReferat syok interne
Referat syok interne
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
Rawatan perdarahan
Rawatan perdarahanRawatan perdarahan
Rawatan perdarahan
 
Asuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat daruratAsuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat darurat
 
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxCase Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
 
5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptx
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
Askep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syokAskep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syok
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
SYOK.pptx
SYOK.pptxSYOK.pptx
SYOK.pptx
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

SYOK uss ppt

  • 1. 1 Rusli Taher, S.Kep., Ns., M.Kes (MEDM)
  • 2. DEFINISI SYOK Keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Kematian karena syok terjadi bila keadaan ini menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolism sel. Didefinisikan juga sebagai volume darah sirkulasi tidak adekuat yang mengurangi perfusi. Pertama pada jaringan nonvital Kemudian ke organ vital (kulit, jaringan ikat, tulang, otot) (otak, jantung, paru- paru, dan ginjal) 2
  • 3. KLASIFIKASI SYOK Syok Hipovolemik syok yang disebabkan karena tubuh - Kehilangan darah/syok hemoragik • Hemoragik eksternal : trauma, perdarahan gastrointestinal • Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks - Kehilangan plasma : luka bakar -Kehilangan cairan dan elektrolit Eksternal : muntah, diare, keringat yang berlebih Internal : asites, obstruksi usus Syok Kardiogenik •Kegagalan kerja jantung. •Gangguan perfusi jaringan yang disebabkan karena disfungsi jantung •misalnya : aritmia, AMI (Infark Miokard Akut) 3
  • 4. KLASIFIKASI SYOK Syok Septik Terjadi karena penyebaran atau invasi kuman dan toksinnya didalam tubuh yang berakibat vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) Syok Anafilaktif Gangguan perfusi jaringan akibat adanya reaksi antigen antibodi yang mengeluarkan histamine dengan akibat peningkatan permeabilitas membran kapiler dan terjadi dilates arteriola sehingga venous return menurun. Misalnya: reaksi tranfusi, sengatan serangga, gigitan ular berbisa. Syok Neurogenik Terjadi gangguan perfusi jaringan yang disebabkan karena disfungsi sistem saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi Misalnya : trauma pada tulang belakang, spinal syok. 4
  • 5. PATOFISIOLOGI FASE KOMPENSASI Penurunan perfusi jaringan Timbul gangguan perfusi jaringan tapi belum cukup menimbulkan gangguan seluler Mekanisme kompensasi vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah ke jantung, otak dan otot skelet penurunan aliran darah ke tempat yang kurang vital Pelepasan faktor humoral  vasokonstriksi Ventilasi meningkat terjadi peningkatan frekuensi dan kontraktilitas otot jantung untuk menaikkan curah jantung peningkatan respirasi untuk memperbaiki ventilasi alveolar 5
  • 7. Patogenesis dan Patofisiologi Syok Hipovolemik Patofisiologis dari syok hipovolemik yang mengacu pada etiologi perdarahan Saat terjadi perdarahan  sirkulasi dalam tubuh akan terganggu,  akan terjadi penurunan tekanan pembuluh darah rata-rata (Mean Arterial Pressure  terjadi penurunan aliran darah balik ke jantung Setelah terjadi proses ini  akan menyebabkan penurunan dari cardiac outputnya  pada pasien akan ditemukan akral digin dan basah  selain itu juga dapat ditemukan terganggunya fungsi organ. •Otak akan mengalami penurunan kesadaran (somnolen hingga koma) •Paru-paru  akan menyebabkan pasien tersebut sesak, •Sistem pencernaan  mengakibatkan ileus paralatik •Ginjal  menyebabkan kerusakan ginjal yaitu acute kidney injury (gagal ginjal akut) 10
  • 8. ANAMNESIS Gejala-gejala syok seperti : •kelemahan, •penglihatan kabur, •kebingungan Pada pasien trauma  menentukan mekanisme cedera dan beberapa informasi lain akan memperkuat kecurigaan terhadap cedera tertentu SYOK HIPOVOLEMIK Manifestasi Klinis Pasien dengan perdarahan gastrointestinal mengumpulan keterangan tentang: Hematemesis, Melena, Riwayat minum alkohol, Penggunaan obat anti-inflamasi non steroid yang lama, dan Suatu penyebab ginekologik dipertimbangkan, perlu dikumpukan informasi mengenai hal berikut: Periode terakhir menstruasi, Faktor risiko kehamilan ektopik, Perdarahan pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya), 11
  • 9. PEMERIKSAAN FISIK Selalu dimulai dengan penanganan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi Tabel Perkiraan kehilangan cairan dan darah berdasarkan presentasi penderita. SYOK HIPOVOLEMIK 12
  • 10. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara lain: 1) Hemoglobin dan hematokrit 2) Urin 3) Pemeriksaan analisa gas darah 4) Pemeriksaan elektrolit serum 5) fungsi ginjal pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen) dan serum kreatinin SYOK HIPOVOLEMIK 13
  • 11. TATALAKSANA SYOK HIPOVOLEMIK Prinsip pengelolaan dasar adalah menghentikan perdarahan dan mengganti kehilangan volume I. Penatalaksanaan Awal A. Pemeriksaan Jasmani 1. Airway and Breathing Tujuan: menjamin airway yang baik dengan cukupnya pertukaran ventilasi dan oksigenasi. Mempertahankan saturasi >95% Untuk memfasilitasi ventilasi maka dapat diberikan oksigen yang sifat alirannya high flow Dapat diberikan dengan menggunakan non rebreathing mask sebanyak 10-12 L/menit 14
  • 12. TATALAKSANA 2. Sirkulasi Kontrol pendarahan dengan: •Mengendalikan pendarahan •Memperoleh akses intravena yang cukup •Menilai perfusi jaringan Pengendalian pendarahan: •Dari luka luar  tekanan langsung pada tempat pendarahan (balut tekan). •Pendarahan patah tulang pelvis dan ekstremitas bawah  PASG (Pneumatic Anti Shock Garment). •Pendarahan internal  operasi 15
  • 13. TATALAKSANA 4. Exposure : pemeriksaan lengkap Pemeriksaan lengkap terhadap cedera lain yang mengancam jiwa serta pencegahan terjadi hipotermi pada penderita 5. Pemasangan kateter urin Memudahkan penilaian adanya hematuria dan evaluasi perfusi ginjal dengan memantau produksi urin. Kontraindikasi: darah pada uretra. 3. Disability : pemeriksaan neurologi Menentukan tingkat kesadaran, pergerakan mata dan respon pupil, fungsi motorik dan sensorik. Manfaat: menilai perfusi otak, mengikuti perkembangan kelainan neurologi dan meramalkan pemulihan. 16
  • 14. TATALAKSANA B. Terapi Awal Cairan Larutan elektrolit isotonik  terapi cairan awal Jenis cairan ini mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan volume vaskuler dengan mengganti volume darah yang hilang berikutnya ke dalam ruang intersisial dan intraseluler Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama sedangkan NaCl fisologis adalah pilihan kedua Jumlah cairan yang diberikan 3 untuk 1, 300 ml larutan elektrolit untuk 100 ml darah yang hilang Jumlah darah pada dewasa adalah sekitar 7% dari berat badan, anak- anak sekitar 8-9% dari berat badan. Bayi sekitar 9-10% dari berat badan. Perlu dinilai respon penderita untuk mencegah kelebihan atau kekurangan cairan 17
  • 16. Patogenesis dan Patofisiologi Syok Kardiogenik Disfungsi miokard berakibat pada menurunnya cardiac outputnya (banyaknya darah yang dikeluarkan venrikel kiri ke dalam aorta setiap menit), dan sering juga menyebabkan kongestif pulmonum (ketidakmampuan jantung memompa darah kesuluruh tubuh). Hipoperfusi jaringan (kurangnya aliran darah ke jaringan tertentu yang mnyebabkan jariangan tersebut kekurangan nutrisi dan oksigen), dan koroner (arteri koroner)  menyebabkan progresifitas dari iskemia (kekurangan suplai darah ke jaringan organ tubuh, karena permasalahan pada pebuluh darah). Terjadinya infark (penyumbatan otot jantung) yang akan menginduksi terbentuknya nitrit oxide (gas dalam bentk zat) dan akan menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) penurunan dari perfusi sistemik dan koroner  progresifitas dari disfungsi dari iskemik (kekurangan suplai darah ke jaringan organ tubuh, karena permasalahan pada pebuluh darah). 22
  • 17. SYOK KARDIOGENIK ANAMNESIS Syok kardiogenik ditandai dengan tekanan sistolik rendah (kurang dari 90 mmHg), diikuti menurunnya aliran darah ke organ vital : 1) Produksi urin kurang dari 20 ml/jam 2) Gangguan mental, gelisah, sopourus 3) Akral dingin 4) Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner, meningkatnya laktat kardial. 5) Meningkatnya adrenalin, glukosa, free fatty acid cortisol, rennin, angiotensin plasma serta menurunnya kadar insulin plasma. Kriteria hemodiamik syok kardiogenik  hipotensi terus menerus (tekanan darah sistolik < 90 mmHg lebih dari 90 menit) dan bekurangnya cardiac index (<2,2/menit per m2) dan meningginya tekanan kapiler paru (>15 mmHg). 23
  • 18. SYOK KARDIOGENIK ANAMNESIS Diagnosis dapat juga ditegakkan sebagai berikut: a) Tensi turun : sistolik< 90 mmHg atau menurun lebih dari 30-60 mmHg dari semula, sedangkan tekanan nadi < 30 mmHg. b) Curah jantung, indeks jantung < 2,1 liter/menit/m2. c) Tekanan di atrium kanan (tekanan vena sentral) biasanya tidak turun, normal, rendah sampai meninggi. d) Asidosis. 24
  • 19. SYOK KARDIOGENIK PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan yang segera dilakukan Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar. Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati) Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH) Analisa gas darah arteri Pemeriksaan yang harus direncanakan adalah EKG, ekokardiografi. foto polos dada 25
  • 22. Patogenesis Syok Septik Pada septik syok, kuman atau bakteri akan masuk ke pembuluh darah yang sebelumnya telah terjadi infeksi pada tubuh host sendiri seperti adanya meningitis (radang selaput otak/saraf tulang belakang kepala, penyebab echoviruses/virus meningitis), pneumonia (penyakit infeksi pada paru, penyabab bersin/batuk/makanan dan minuman), peritonitis (peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut/sakit perut atau usus buntu, penyebab bakteri dan jamur ), dan lain-lain. Tubuh akan menghasilkan atau mensekresi makrofag dan reseptor komplemen  akan merangsang sekresi dari C-reaktif protein untuk keluar  akan membunuh kuman tersebut Jika pertahanan pertama gagal  tubuh akan mengeluarkan mediator inflamasi, seperti interleukin, nekroting factor, interferon, dan sitokin-sitokin yang lain  proses ini dapat disebut dengan SIRS (systemic inflammatory respone syndrome)  Hal ini dapat menyebabkan syok dan kerusakan organ multiple jika tidak ditangani dengan baik 28
  • 23. SYOK SEPSIS ANAMNESIS sering didapatkan: Riwayat demam tinggi yang berkepanjangan, Sering berkeringat dan menggigil, Menilai faktor resiko menderita penyakit menahun, mengkonsumsi antibiotik jangka panjang, Pernah mendapatkan tindakan medis/pembedahan 29
  • 24. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan demam tinggi, akral dingin, tekanan darah turun < 80 mmHg dan disertai penurunan kesadaran. PEMERIKSAAN FISIK 30
  • 25. SYOK SEPSIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang banyak atau sedikit, dan jumlah faktor pembekuan yang menurun. Jika terjadi gagal ginjal, kadar hasil buangan metabolik (seperti urea nitrogen) dalam darah akan meningkat. Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi oksigen. Pemeriksaan EKG jantung menunjukkan ketidakteraturan irama jantung, menunjukkan suplai darah yang tidak memadai ke otot jantung. Biakan darah dibuat untuk menentukan bakteri penyebab infeksi 31
  • 26. TATALAKSANA SYOK SEPTIK A. Tindakan Medis I. Terapi Cairan Cairan parenteral yang sering digunakan pada awal terapi syok septik adalah larutan garam berimbang. Dopamin harus segera diberi apabila resusitasi cairan tidak memperoleh perbaikan, untuk menciutkan pembuluh darah sehingga tekanan darah naik dan aliran darah ke otak dan jantung meningkat. II. Terapi Antibiotik Sebaiknya terapi antibiotik di sesuaikan dengan hasil kultur dan resistensi. 32
  • 28. Patogenesis Syok Neurogenik Disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif atau sinkop Terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh  sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh darah pada capacitance vessels. Diakibatkan oleh cidera pada sistem saraf (seperti : trauma kepala, cedera spinal atau anestesi umum yang dalam) Terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan  mengakibatkan terjadinya vasodilatasi menyeluruh di daerah splangnikus  aliran darah ke otak berkurang Gambaran klasik dari syok neurogenik  hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi perifer. 35
  • 29. SYOK NEUROGENIK ANAMNESIS Biasanya terdapat cedera pada sistem saraf (seperti: trauma kepala, cidera spinal, atau anestesi umum yang dalam) PEMERIKSAAN FISIK Terdapat tanda: •Tekanan darah turun, •Nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) •Kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia 36
  • 30. SYOK NEUROGENIK PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Darah (Hb, Ht, leukosit, golongan darah), kadar elektrolit, kadar ureum, kreatinin, glukosa darah. 2) Analisa gas darah 3) EKG DIFERENSIAL DIAGNOSIS 1. Semua jenis syok. 2. Sinkop (pingsan) 3. Hipoglikemia 37
  • 31. TATALAKSANA SYOK NEUROGENIK Pemberian vasoaktif seperti fenilefrin dan efedrin  untuk mengurangi daerah vaskuler dengan penyempitan sfingter prekapiler dan vena kapasitan untuk mendorong keluar darah yang berkumpul ditempat tersebut. 1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi Trendelenburg). 2. Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. 3. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-obat vasoaktif : a) Dopamin b) Norepinefrin c) Epinefrin d) Dobutamin 38
  • 34. Patogenesis Syok Anafilaktik Mekanisme anafilaksis melalui beberapa fase : Fase Sensitisasi waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil. Fase Aktivasi waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen yang sama Fase Efektor waktu terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek mediator yang dilepas mastosit atau basofil dengan aktivitas farmakologik pada organ – organ tertentu 41
  • 35. SYOK ANAFILAKTIK ANAMNESIS Didapatkan zat penyebab anafilaksis (injeksi, minumobat, disengathewan, makan sesuatu atau setelah test kulit ), timbul biduran mendadak, gatal dikulit, suara parau sesak ,sukar nafas, lemas, pusing, mual, muntah sakit perut setelah terpapar sesuatu. 42
  • 36. SYOK ANAFILAKTIK PEMERIKSAAN FISIK 1) Keadaan umum  baik sampai buruk 2) Kesadaran  compos mentis sampai koma 3) Tensi  hipotensi 4) Nadi  takikardi 5) Kepala dan leher  sianosis, dispneu, konjungtivitis, lakrimasi, edema periorbita, perioral, rinitis 6) Thorax aritmia sampai arrest pulmo bronkospasme, stridor, rhonki dan wheezing, abdomen : nyeri tekan, bising usus meningkat 7) Ekstremitas  urtikaria, edema. 43
  • 37. SYOK ANAFILAKTIK PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Pemeriksaan Tambahan Hematologi 2) Analisa gas darah 3) X foto  Hiperinflasi dengan atau tanpa atelektasis karena mukus plug 4) EKG DIFERENSIAL DIAGNOSIS Reaksi vasovagal Infark miokard akut Reaksi hipoglikemik Reaksi histeris Carsinoid syndrome Chinese restaurant syndrome Asma bronkial Rinitis alergika 44
  • 40. 47