4. LATAR
BELAKANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pasal 5
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
Pasal 11
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskrimininas
(2)Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya daya
guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusian tujuh tahun
sampai lima belas tahun
5. PASAL 91.
• Setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan
• Bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
PP Nomor 19 Tahun
2005
Permendikbud No.28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan
Mewajibkan semua satuan pendidikan melaksanakan Penjaminan Mutu Pendidikan ,
Mengatur Sistem penjaminan mutu internal maupun eksternal, pembagian tugas
semua pemangku kepentingan dan pemetaan mutu pendidikan
6. Pemerintah Daerah
Pemetaan Mutu
Sekolah
Perencanaan
Peningkatan Mutu
Fasilitasi Pemenuh-
an/ Peningkatan
Mutu
Monitoring dan
Evaluasi
Badan/Lembag
a Akreditasi
Badan/Lembag
a
Standarisasi
Evaluasi
Diri
Sekolah
Perencanaa
n
Implementas
i
Monitoring
dan
Evaluasi
Penetapan
target dan
rencana baru
NSPK Fasilitasi PMP Monev
Sistem PMP Sistem Peme
taan Mutu
Sistem Penjaminan
Mutu Internal
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH (PERMENDIKBUD 28/2016)
Pemerintah
Evaluasi
Pencapaian
Mutu
Penetapan
Standar
Mutu
Monev
Audit Mutu
Eksternal
Penetapan
Akreditasi
SISTEM INFORMASI MUTU PENDIDIKAN
Supervisi
mutu
pendidikan
Supervisi mutu merupakan
bagian
dari Sistem Penjaminan Mutu
8. PENGERTIAN SUPERVISI
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision yang artinya pengawasan, pemeriksaan oleh
supervisor. Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan
sekadar pengawasan fisik terhadap fisik material, namun pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa
proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi yang
menyebabkannya.
• Menurut Sagala (2009), supervisi adalah bantuan dan bimbingan profesional bagi guru dalam
melaksanakan tugas instruksional guna memperbaiki hal belajar dan menga jar dengan melakukan
stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan pertumbuhan jabatan guru
secara individual maupun kelompok.
• Menurut Bafadal (2005), supervisi adalah suatu layanan profesional berbentuk pemberian
bantuan kepada personel dalam meningkatkan kemampuannya sehingga lebih mampu
mempertahankan dan melakukan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka
meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
• Menurut Manullang (2005), supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana semula, Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi
lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik.
• Menurut Ma saong (2010), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing peningkatan
guru-guru di sekolah, baik secara individu maupun kelompok, dengan kolaborasi dan tindakan-tindakan pedagogis
yang efektif sehingga mereka lebih mampu menstimulasi dan membimbing sehingga siswa lebih mampu
berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis.
9. Menurut Mulyasa (2013), tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
• Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
dan peranan sekolah dalam merealisasikan tujuan tersebut.
• Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan peserta didiknya
menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.
• Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-
aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan belajar mengajar, serta menolong mereka merencanakan
perbaikan-perbaikan.
• Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lain terhadap cara kerja
yang demokratis dan komprehensif, serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.
• Memperbesar semangat guru-guru dan meningkatkan motivasi berprestasi untuk mengoptimalkan
kinerja secara maksimal dalam profesinya.
• Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program pendidikan di sekolah
kepada masyarakat
• Melindungi orang-orang yang di supervisi terhadap tuntutan-tuntutan yang tidak wajar
dan kritik-kritik yang tidak sehat dari masyarakat.
TUJUAN
SUPERVISI
10. akademik
• Supervisi akademik. Yaitu yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang
langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran
pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
• Supervisi administrasi. Yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi
sebagai pendukung dengan pelancar terlaksananya
pembelajaran.
• Supervisi Lembaga, menitik beratkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek yang berada di pengelola satuan pendidikan. Untuk su-
pervisi akademik yang ditujukan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran, maka sebaiknya dilakukan supervise kepada lembaga
.
SASARAN SUPERVISI
administratif
lembaga
11. • Supervisi dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan atau berkelanjutan.
• Supervisi dilaksanakan dengan sistematis dan menggunakan
prosedur serta teknik tertentu.
• Supervisi dilaksanakan dengan menggunakan alat atau
instrument pengumpulan data.
• Supervisi dilaksanakan dapat menjaring data yang apa
adanya
(objektif).
Supervisi yang Bersifat Ilmiah
Obyektif
Menggunakan Inst
pengumpulan data
sistematis
Terencana
dan
berkelanjutan
12. 3
4
Sistematika (dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu),
Objektif (data yang didapat dari observasi bukan tafsiran pribadi)
Menggunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan
balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar
Prinsip Ilmiah mencakup tiga unsur
yaitu
Prinsip Demokratis
yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat
Prinsip Kooperatif
seluruh staff dapat bekerja sama, mengembangkan usaha
bersama dalam menciptakan situasi akademik yang lebih baik.
2
1
Prinsip Konstruktif dan kreatif
yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif
menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat
menggunakan potensi- potensinya.
PRINSIP SUPERVISI
14. Supervisi Mutu adalah proses supervisi oleh pengawas satuan pendidikan dalam
rangka mengawal upaya peningkatan mutu pada satuan pendidikan
Sekolah menyusun rencana peningkatan
mutu
RAPOR MUTU T-1 RAPOR MUTU T 0
Evaluasi Permasalahan Capaian
Mutu
Analisis Permasalahan Mutu sekolah
Pendampingan Penyusunan
Rencana
Pendampingan Peningkatan
Mutu
Monitoring dan evaluasi
Sekolah mengevaluasi hasil peningkatan
mutu
TUJUAN:
Sekolah meningkatkan mutu
pendidikannya secara berkesinambungan
(continuous quality improvement)
melalui penerapan SPMI menuju
terwujudnya sekolah berbudaya mutu
1
2 Peningkatan Mutu
3 Sekolah melakukan upaya peningkatan
mutu
4
17. 1. Solutif
2. Akses data seluas-luasnya
3. Fokus pada masalah spesifik
di sekolah
4. Berbasis TIK
5. Sistemik
6. Akuntabel & Transparan
1. Fokus pada memotret
masalah
2. Minim data
3. Fokus pada borang
4. Dilakukan secara manual
5. Sangat bergantung
pada kreatifitas
Pengawas
6. Proses bervariasi di
setiap daerah
Kondisi Apa yang Ingin dirubah kerangka
SPMP?
SEBELUMNYA
(Supervisi)
KE DEPAN (Supervisi Mutu)
Supervisi Supervisi Mutu
18. Untuk memastikan
sekolah memahami SNP
sebagai acuan dalam
penyelenggaraan
layanan Pendidikan
yang bermutu
PEMAHAMAN
STANDAR
Bagaimana keterlaksanaan
8 SNP
Untuk membantu sekolah
dalam menemukan
permasalahan dan
prioritasnya, hal-hal apa yang
sudah dilaksanakan sebagai
solusi dari permasalahan yang
ditemukan
Bagaimana
keterlaksanaan
Pembelajaran di era Covid
Untuk membantu sekolah dalam
menemukan permasalahan dan
prioritasnya, hal-hal apa yang
sudah dilaksanakan sebagai solusi
dari permasalahan yang
ditemukan
APA YANG
DISUPERVISI?
Bagaimana
Keterlaksanaan
SPMI
Untuk memastikan dan
membantu sekolah
dalam melaksanakan
SPMI sebagai solusi
mengawal peningkatan
mutu yang
Upaya peningkatan
mutu yang dijalankan
Upaya peningkatan mutu
didasarkan temuan dari
hasil EDS, kelemahan
yang dihadapi oleh sekolan
Kendala yang
dihadapi sekolah
Ketersediaan dan
kualitas SDM
Infrasruktur
Keterbatasan
dana dll
MEKANISME SUPERVISI MUTU
20. MEKANISME SUPERVISI MUTU (LANJUTAN)
WAWANCAR
A
DISKUSI
TERPUMPUN
DOKUME
N
LAINNY
A
EVALUASI
PERMASALAHAN
(TERMASUK VERVAL
DATA)
OBSERVASI
Supervisor
menverifikasi
rapor mutu dan
menganalisis
permasalahan
yang terjadi di
sekolah
RAPOR MUTU SEKOLAH
Data Mutu
(DAPODIK)
PENDAMPINGAN PERENCANAAN
PROGRAM (PENYELESAIAN
MASALAH)
Supervisor memberikan
rekomendasi solusi dan mendorong
komitmen upaya perbaikan dalam
perencanaan sekolah
(RKS/RKAS)
PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN PROGRAM
Supervisor mendampingi
sekolah dalam melakukan
berbagai upaya
peningkatan mutu
pendidikan
PENDAMPINGAN
KONSULTASI
DISKUSI
PENDIDIKAN &
PELATIHAN
Supervisor mengevaluasi hasil
pelaksanaan solusi peningkatan
mutu untuk memastikan
dampak upaya tersebut
terhadap peningkatan layanan
pendidikan
EVALUAS
I
1 2
3 4
21. 1. EVALUASI PERMASALAHAN
Tips:
• Gunakan rapor mutu
• Observasi, wawancara
• FGD untuk
mendalami
permasalahan
Supervisor menverifikasi rapor mutu dan menganalisis permasalahan yang terjadi di
sekolah
1. Pelajari & verifikasi Data
Sekolah Binaan
Supervisor mencocokkan rapor
mutu dengan kondisi riil, yaitu
dengan melakukan pengamatan,
melihat data dan diskusi dengan
KS, guru dan tendik
Supervisor membuat analisis
Bersama dengan Guru dan KS
tentang kondisi sekolah yang
sudah sesuai atau belum
sesuai dengan Standar
2. Analisis
Kondisi
Sekolah Binaan
3. Simpulkan Permasalahan
& Akar Masalah di
Sekolah
Supervisor membuat analisis
Bersama dengan Guru dan KS
tentang permasalahan yang
dihadapi untuk tiap standar
dari 8 SNP
22. 1. EVALUASI PERMASALAHAN (LANJUTAN)
ANALISIS
Hal yang SUDAH baik
-
……………………
….
-
……………………
….
-
……………………
….
Hal yang BELUM baik
- Literasi
Digital Siswa
rendah
-
……………………
MASALAH
:
Literasi Digital Siswa
Rendah
65% guru
gagap
TIK
85% RPP tidak
mem biasakan
siswa men gakses
imedia TIK
Hanya
memiliki 5
Komputer
Tidak ada
koneksi
Interne
t
Tidak pernah ada
p enguatan
kapasitas
TIK guru
Gunakan Rapor Mutu
atau berbagai sumber
data di sekolah
23. 2. PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM
Supervisor memberikan rekomendasi solusi dan mendorong komitmen upaya perbaikan
dalam perencanaan sekolah (RKS/RKAS)
PROGRAM PENINGKATAN
MUTU LULUSAN
PENINGKATAN
MUTU
PEMBELAJARAN
PENINGKATAN MUTU
PENGELOLA AN (TERMASUK
SDM, KEUANGAN
PENINGKATAN
MUTU
SARPRAS
1. Rekomendasikan Solusi
Supervisor memberikan rekomendasi
solusi dari permaslahan dalam
bentuk program
2. Bangun komitmen
bersama
Supervisor mendorong
komitmen semua pemangku
kepentingan dalam upaya
perbaikan /peningkatan
mutu
3. Tuangkan komitmen dalam
Dokumen Perencanaan
Sekolah
Supervisor mendorong
pemangku kepentingan
sekolah menuangkan
komitmen peningkatan mutu
dalam dokumen perencanaan
sekolah (RKS/RKAS)
24. 3. PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PROGRAM
Supervisor mendampingi sekolah dalam melakukan berbagai upaya peningkatan mutu
pendidikan
1. Dampingi Sekolah dalam
Penjadualan Program
Supervisor memastikan sekolah
menentukan jadual kerja
pelaksanaan program peningkatan
mutu
2. Tunjukan Supervisor dapat menjadi
keteladanan dalam Solusi
Supervisor mendampingi dalam pelaksanaan
program peningkatan mutu di sekolah
memlalui berbagai pendekatan (pelatihan,
konsultasi, asistensi, penelitian Bersama
guru/KS
3. Coaching dan bukan
Training
Supervisor mendampimgi dan
berperan sebagai “Coach
sekaligus mentor” kepada
sekolah di dalam melakukan
berbagai upaya peningkatan
mutu
25. 4. MONITORING DAN EVALUASI
Supervisor mengevaluasi hasil pelaksanaan solusi peningkatan mutu untuk memastikan
dampak upaya tersebut terhadap peningkatan layananpendidikan
1. Evaluasi hasil
pelaksanaan
solusi peningkatan mutu
Supervisor mengevaluasi hasil
pelaksanaan peningkatan mutu
untuk memberikan penilaian yang
lebih obyektif, akuntabel, dan
transparan
2. Evaluasi Dampak
Solusi Peningkatan
Mutu
Supervisor memastikan dampak
upaya tersebut terhadap peningkatan
mutu pendidikan atau menyelesaikan
masalah yang ada di sekolah
26. PROSES VERIFIKASI RAPOR MUTU
Guru
Siswa Komite Sekolah
1
Mengisi
Intrumen
PMP
Kepala Sekolah
3
Validasi/
Verifikasi
Perlu Mengisi
Ulang
2
Rapor Sekolah
DB PMP
4
Kirim data
ke Server
Pengawasan
Mengisi
Intrumen
PMP Offline
Mengisi
Intrumen
PMP Online
Pengawas Sekolah
6
Rapor PMP
SEKOLAH
Pakta
Integritas
Pakta
Integritas
5
5
Dinasi Pendidikan
Validasi
7
Rapor PMP
Kepala Sekolah
TPMPS Supervisor memastikan data-data yang
diberikan oleh sekolah baik melalui sistem
DAPODIK, pemetaan mutu, akreditasi, sesuai
dengan fakta yang terjadi di sekolah
27. RAPOR MUTU Sekolah Dasar (SD)
Standar Isi
5,82638
Standar Proses
6,52858
Standar Penilaian
Pendidikan
6,07407
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
3,90413
Standar Sarana dan
Prasarana
Pendidikan 3,89771
Standar
Pengelolaan
Pendidikan
5,82944
Standar
Kompetensi
Lulusan
6,16692
Standar
Pembiayaan
5,81991
2018
2017
20172
1. Rendahnya capaian Standar PTK dan Standar Sarpras.
2. Belum Optimalnya capaian Standar Isi, Standar
Pengelolaan,
dan Standar Pembiayaan
No SNP Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
1 Standar Kompetensi Lulusan 6,17 1.525 1.130 1.289 107.365 13.894
2 Standar Isi 5,83 2.043 808 11.237 110.890 226
3 Standar Proses 6,53 446 2.255 968 67.853 53.681
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,07 1.153 1.183 9.793 95.321
16.224
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,90 2.280 35.792 87.018 114 -
6 Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan
3,90 2.658 27.283 95.263 - -
7 Standar Pengelolaan
Pendidikan
5,83 1.560 1.767 10.991 110.886 -
Kode Standar/Indikator Capaian
01.00 Standar Kompetensi Lulusan 6,17
01.01 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,94
01.02 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4,19
01.03 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,38
02.00 Standar Isi 5,83
02.01 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 5,85
02.02 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 5,93
02.03 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5,70
03.00 Standar Proses 6,53
03.01 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,69
03.02 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,65
03.03 Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 6,24
04.00 Standar Penilaian Pendidikan 6,07
04.01 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,58
04.02 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 5,84
04.03 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,52
04.04 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 5,74
04.05 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 5,69
05.00 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,90
05.01 Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 4,88
05.02 Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5,86
05.03 Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 0,99
05.04 Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0,00
05.05 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 0,23
06.00 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,90
06.01 Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,35
06.02 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan
layak
2,20
06.03 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan
layak
1,96
07.00 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,83
07.01 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,37
07.02 Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,26
07.03 Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan
2,07
07.04 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,11
08.00 Standar Pembiayaan 5,82
28. RAPOR MUTU Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
Standar
Kompetens
i Lulusan
6,25
Standar
Isi
5,83
Standar
Proses
6,46
Standar
Penilaian
Pendidika
n 6,00
Standar
Pendidik dan
Tenaga
Kependidika
n 3,41
Standar
Sarana dan
Prasarana
Pendidikan
3,95
Standar
Pengelolaa
n
Pendidikan
5,78
Standar
Pembiayaa
n 5,76
1. Rendahnya capaian Standar PTK dan Standar Sarpras.
2. Belum Optimalnya capaian Standar Isi, Standar
Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan
No SNP Capaian M1 M2 M3
M4 SNP
1 Standar Kompetensi
Lulusan
6,25 323 200 261 27.110 4.567
2 Standar Isi 5,83 366 235 3.938 25.694 2.228
3 Standar Proses 6,46 119 414 292 21.279 10.357
4 Standar Penilaian
Pendidikan
6,00 210 324 2.765 25.816 3.023
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,4
1
3.275
15.11
6
14.07
0
- -
6 Standar Sarana dan
Prasarana
Pendidikan
3,95 542 6.530 25.389 - -
7 Standar Pengelolaan
Pendidikan
5,78 333 438 3.181 28.509 -
8 Standar Pembiayaan 5,76 20 427 4.162 27.231 621
Capaian
Kode Standar/Indikator
01.00 Standar Kompetensi Lulusan 6,25
01.01 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,90
01.02 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4,45
01.03 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,51
02.00 Standar Isi 5,83
02.01 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 5,29
02.02 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 5,89
02.03 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 6,30
03.00 Standar Proses 6,46
03.01 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,61
03.02 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,62
03.03 Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 6,14
04.00 Standar Penilaian Pendidikan 6,00
04.01 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,61
04.02 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 5,75
04.03 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,42
04.04 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 5,59
04.05 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 5,64
05.00 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,41
05.01 Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 3,16
05.02 Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5,53
05.03 Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 1,61
05.04 Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0,48
05.05 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 1,44
06.00 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,95
06.01 Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,34
06.02 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 2,72
06.03 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 2,10
07.00 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,78
07.01 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,34
07.02 Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,24
07.03 Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 2,06
07.04 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,00
08.00 Standar Pembiayaan 5,76
08.01 Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,56
08.02 Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6,67
08.03 Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,05
29. RAPOR MUTU Sekolah
Menengah Atas (SMA)
Standar
Kompetensi
Lulusan
6,38 Standar Isi
5,58
Standar Proses
6,50
Standar Penilaian
Pendidikan
6,11
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
3,54
Standar Sarana
dan Prasarana
Pendidikan
4,39
Standar
Pengelolaan
Pendidikan
5,83
Standar
Pembiayaan
5,80
M
4
SN
P
1 Standar Kompetensi
Lulusan
6,38 74 64 45 8.346 2.452
2 Standar Isi 5,58 94 125 2.054 8.466 242
3 Standar Proses 6,50 31 113 60 6.981 3.796
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,11 67 82
612 8.691 1.456
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,54 940 4.559 5.482 - -
6 Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan
4,39 78 1.397 8.833 673 -
1. Rendahnya capaian Standar PTK dan Standar Sarpras.
2. Belum Optimalnya capaian Standar Isi, Standar
Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan
No SNP Capaian M1 M2
M3
Capaian
Kode Standar/Indikator
01.00 Standar Kompetensi Lulusan 6,38
01.01 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,91
01.02 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4,82
01.03 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,64
02.00 Standar Isi 5,58
02.01 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4,93
02.02 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 5,97
02.03 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5,84
03.00 Standar Proses 6,50
03.01 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,62
03.02 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,69
03.03 Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 6,20
04.00 Standar Penilaian Pendidikan 6,11
04.01 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,64
04.02 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 5,81
04.03 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,41
04.04 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 5,67
04.05 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6,03
05.00 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,54
05.01 Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 3,31
05.02 Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5,61
05.03 Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 1,80
05.04 Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0,66
05.05 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 1,57
06.00 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4,39
06.01 Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,67
06.02 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 2,79
06.03 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 3,70
07.00 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,83
07.01 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,39
07.02 Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,29
07.03 Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 2,11
07.04 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,04
08.00 Standar Pembiayaan 5,80
08.01 Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,51
08.02 Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6,73
08.03 Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,16
30. RAPOR MUTU Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Standar
Kompetensi
Lulusan
6,38 Standar Isi
5,58
Standar Proses
6,50
Standar Penilaian
Pendidikan
6,11
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
3,54
Standar Sarana
dan Prasarana
Pendidikan
4,39
Standar
Pengelolaan
Pendidikan
5,83
Standar
Pembiayaa
n 5,80
SN
P
1.91
327
0
1. Rendahnya capaian Standar PTK dan Standar Sarpras.
2. Belum Optimalnya capaian Standar Isi, Standar
Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan
No SNP Capaian M1 M2 M3
M4
1 Standar Kompetensi Lulusan 6,33 108
79 39 9.079 2
Standar Isi 5,66 140 117
1.813 8.878
3 Standar Proses 6,47 43 150 99
7.251
3.67
5
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,03 83 103 828
8.723 1.369
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,19 1.389 6.500 3.329 - -
6 Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan
2,97 508 10.694 16 - -
7 Standar Pengelolaan
Pendidikan
5,79 113 129 957 10.019 -
Kode Standar/Indikator Capaian
01.00 Standar Kompetensi Lulusan 6,33
01.01 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,91
01.02 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4,62
01.03 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,62
02.00 Standar Isi 5,66
02.01 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 5,15
02.02 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 6,04
02.03 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5,81
03.00 Standar Proses 6,47
03.01 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,59
03.02 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,67
03.03 Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 6,14
04.00 Standar Penilaian Pendidikan 6,03
04.01 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,49
04.02 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 5,71
04.03 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,31
04.04 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 5,56
04.05 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6,11
05.00 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,19
05.01 Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 2,92
05.02 Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5,16
05.03 Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 1,78
05.04 Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0,52
05.05 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 1,04
06.00 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 2,97
06.01 Kapasitas daya tampung sekolah memadai 3,00
06.02 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 2,30
06.03 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 3,45
07.00 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,79
07.01 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,30
07.02 Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,30
07.03 Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 2,12
07.04 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,01
08.00 Standar Pembiayaan 5,86
08.01 Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,70
08.02 Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6,74
08.03 Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,13
31. SUPERVISI MUTU = SOLUSI
MENGAWAL
PENINGKATAN MUTU
Penyiapan
Sist em
Seluruh
Sekolah
PMP dan
memenuhi
SNP
Monitoring dan
Evaluasi
6
1 PENYIAPAN SDM
MEMBANGUN
2 KERJA SAMA
3 PENGEMBANGA
N SEKOLAH
BINAAN
4 PEMBUATAN PETA
MUTU
5 PENINGKATAN
MUTU
Pelatihan
Intrastrukt
ur Nas.
Pelatihan
Fasilator
daerah
Pelatihan Pengawas
Sosialisasi & MoU
Pengembangan T
PMPD
Dukungan Pemda
Pelatihan PMP
Sekolah Binaan
Pendampingan Se
kolah Binaan
Contoh & Pusat Su
mber Belajar
PENGIMBASAN
Pengumpulan data
mutu
Data/Rapor Mutu
Rekomendasi
Penin gkatan
Mutu
Supervisi Mutu Fasilitasi Mutu
pendampingan
Sek olah
Dalam Sistem PMP, supervisi mutu Pendidikan adalah salah satu solusi
utama mengawal peningkatan mutu Pendidikan di sekolah dan
merupakan bentuk upaya pemerintah dan Pemda dalam memastikan
sekolah dapat melaksanakan PMP secara mandiri
33. PENGGUNAAN TIK
DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI MUTU
Penugasa
n
Dinas
Pendidikan
Kunjungan ke
Sekolah
Sekola
h
Lapora
n
Rapat/
FGD
Observasi &
Verval
Data
Memberikan
Solusi
Peningkatan Mutu
Pendampinga
n Program
Monitorin
g
35. Aplikasi e-Supervisi sebagai Alat Bantu Supervisor
eSUPERVI
SI
Analisis
Data & Rapor
Mutu
Aktifitas
Supervisi
Verval Data
Sekolah
eED
S
DAP
O
Data
Sekolah
PROFIL:
1. Siswa
2. PTK
3. Sarpras
4. dll
KONDISI:
1. PTK
2. Sarpras
3. RKAS
4. Penggunaan
BOS
5. dll
KINERJA SEKOLAH:
1. Rapor mutu
2. eRapor
3. Capauan Siswa
4. dll
KUNJUNGAN:
1. Jadual
2. Realisasi
3. Agenda di
sekol ah
HASIL
PENGAMATAN:
1. Pembelajaran
2. Capaian siswa
3. Kondisi
lingkungan
4. Data dukung
5. dll
REKOMENDASI:
1. Solusi perbaikan
2. Tindak lanjut
3. dll
RAPOR MUTU:
1. Catatan reviu
2. Kesimpulan
3. Pakta
intergritas
DAPODIK:
1. Catatan reviu
2. Kesimpulan
3. Pakta
intergritas
• Pengawas memiliki basis data
untu
k mereviu sekolah
• Pengawas dapat melakukan desk
r eviu sebelum ke sekolah
• Aktifitas pengawas termonitor
• Output pengawasan terstruktur
• Hasil pengawasan berorientasi
sol usi
• Akuntabel dan transparan
• Pengawas memiliki fungsi verval
te rhadap data yang dibuat oleh
seko lah
• Meningkatkan kualitas data
sekola h
37. KENDALA PELAKSANAAN SUPERVISI MUTU
DI ERA PANDEMI COVID-19 DAN ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Penugasa
n
Dinas
Pendidikan
Kunjungan ke
Sekolah
Sekola
h
Sebagian besar sekolah menerapkan Belajar Dari Rumah
(BDR)
Penyebaran COVID masih Tinggi, penduduk usia 50 tahun
ke atas direkoemendasikan bekerja dari rumah
Aktifitas Supervisi oleh Pengawas
Sekolah
Supervisi mutu tetap harus dilakukan untuk mengawal pembelajaran masa
pandemic Covid namun harus menggunakan cara-cara yang lebih modern
3
38. SOLUS
I
Pelaksanaan Supervisi dengan memanfaatkan Media Elektronik & Media
Sosial
Penugasa
n
Dinas
Pendidikan
Sekola
h
Lapora
n
LPM
P
Pengawa
s
Hasil supervisi
Supervisi Konvensional
Supervisi dengan IT
Kunjungan ke
Sekolah
Penggunaan media Sosial/Media elektronik
Analisis
Rapor
Mutu
Aktifitas
Supervisi
Verval Data
Sekolah
e-
EDS
Dapodi
k
Akses
Data
Sekolah
Binaan
Dokumentas
i
Hasil
Supervisi
Laporan Hasil
Supervisi
Aplikasi eSupervisi
3
4
40. Berbagai
Teknologi yang dapat digunakan dalam
Supervisi Mutu
1. APLIKASI PENGIRIM PESAN
INSTAN
2. VIRTUAL CLASSROOM
3. KONFERENSI VIDEO
4. MEDIA SOSIAL
42. Fitur yang dapat digunakan Aplikasi Pengirim Pesan
Instan
Membentuk grup
Mengirim pesan ke pribadi
atau group
Mengirim gambar/Video
Video Call
Mengirim dokumen
Membentuk grup sekolah
binaan/grup pengawas
Berdiskusi/konsultasi/diskus
i antar PS atau ke
KS/guru/tendik
Memberikan video
pembelajaran, materi sosialiasi
Pertemuan tatap muka
atau
observasi realitime
Mereviu dokumen
atau sharing dokumen
44. Fitur yang dapat digunakan Platform Kelas Maya
Membentuk grup
Mengirim pesan ke pribadi
atau gqup
Pulikasi gambar/Video
Publikasi dokumen
Membuat penugasan
terstruktur & terjadual
Memberikan Penilaian
terhadap hasil Kerja
46. Fitur yang dapat digunakan Platform Konferensi
Video
Rapat/FGD/Seminar
Membuat pertemuan
terjadual
Mengirim gambar/Video
Menerapkan sistem absensi
Mengirim dokumen
51. SUPERVISI MUTU
di Aplikasi Pengirim PESAN
INSTAN
1. Membentuk grup pengawas/sekolah binaan
2. Menyelenggarakan rapat/FGD – mengirim undangan, berdiskusi dalam
grup, membuat resume rapat
3. Melakukan observasi sekolah - mengirim dokumen/gambar/video,
observasi
menggunakan video call, melakukan wawancara via text/suara/video
4. Mengerjakan/mereviu/menyempurnakan rancangan dokumen – mengirim
file dan memberi komentar
52. SUPERVISI
MUTU
di Kelas Maya
1. mengundang pengawas/sekolah binaan dalam kelas maya
2. Menyelenggarakan rapat/FGD – mengirim undangan, berdiskusi dalam
kelas, membuat resume rapat
3. Melakukan observasi sekolah - mengirim dokumen/gambar/video
4. Mengerjakan/mereviu/menyempurnakan rancangan dokumen – mengirim
file dan memberi komentar
53. SUPERVISI MUTU
di Platform
TELECONFERENCE
1. mengundang pengawas/sekolah
binaan dalam rapat/FGD/Seminar -
mengirim undangan,
2. Manajemen diskusi/pembahasan materi –
menayangkan dokumen/video/file
3. Melakukan observasi sekolah -
mengirim
dokumen/gambar/video, menayangkan
dokumen/video/file
54. SUPERVISI MUTU
lebih optimal bila dapat mengkombinasikan
berbagai jenis teknologi
1. APLIKASI PENGIRIM PESAN INSTAN – grup diskusi,
sharing file, menyampaikan undangan atau
informasi
2. VIRTUAL CLASSROOM – pelatihan, penyusunan
materi bersama,
3. KONFERENSI VIDEO – seminar, FGD
55. Catatan Penggunaan
Media Elektronik/Media
Sosial
1. Penggunaan Bahasa yang santun
2. Berbagi File vs Plagiat
3. Penggunaan Gambar/video(pornografi, symbol-symbol,
dll)
4. Standar dalam berpakaian (rapi, bersih, dll)
5. Perilaku khususnya pada saat teleconference atau
membuat video/gambar (merokok, minuman keras,
dll)
6. Mempertahankan kaidah-kaidah ke-Indonesian