SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Hukum Komunikasi
dan Cyber Law
Dalam menjalankan fungsinya
sebagai sarana pengendali dan
perubahan sosial, hukum
memiliki tujuan untuk
menciptakan tatanan masyarakat
yang tertib, damai, adil yang
ditunjang dengan kepastian
hukum sehingga kepentingan
setiap individu dan masyarakat
dapat terlindungi
Hukum adalah peraturan tingkah laku manusia, yang diadakan oleh badan-
badan resmi yang memiliki otoritas, yang bersifat memaksa, harus dipatuhi, dan
memberikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan tersebut (sanksi itu pasti
dan dapat dirasakan dan nyata bagi yang bersangkutan)
Teori etis
Menurut teori ini hukum semata-mata
bertujuan demi keadilan. Isi hukum
ditentukan oleh keyakinan etis kita
mana yang adil dan mana yang
tidak. Artinya hukum menurut teori ini
bertujuan mewujudkan keadilan.
Makna keadilan bukanlah
persamaan melainkan perbandingan
secara proposional.
Tujuan Hukum
tujuan hukum dari berbagai sudut pandang, dan paling tidak ada 3 teori:
Teori Utilitis
Menurut teori ini hukum bertujuan untuk menghasilkan kemanfaatan yang
sebesar-besarnya pada manusia dalam mewujudkan kesenangan dan
kebahagiaan. Pendapat ini dititik beratkan pada hal-hal yang berfaedah bagi
orang banyak dan bersifat umum tanpa memperhatikan aspek keadilan.
Teori Campuran
Menurut Apeldoorn tujuan hukum adalah
mengatur tata tertib dalam masyarakat secara
damai dan adil. Mochtar Kusumaatmadja
menjelaskan bahwa kebutuhan akan ketertiban
ini adalah syarat pokok (fundamental) bagi
adanya masyarakat yang teratur dan damai. Dan
untuk mewujudkan kedamaian masyarakat maka
harus diciptakan kondisi masyarakat yang adil
dengan mengadakan perimbangan antara
kepentingan satu dengan yang lain, dan setiap
orang (sedapat mungkin) harus memperoleh apa
yang menjadi haknya.
Dengan demikian pendapat ini
dikatakan sebagai
jalan tengah antara teori etis
dan utilitis.
Sumber Hukum
Sumber Hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempunyai
kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai
sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sumber hukum Material
(Welborn) : keyakinan dan
perasaan (kesadaran) hukum
individu dan pendapat umum
yangmenentukan isi atau meteri
(jiwa) hukum.
b. Sumber hukum Formal
(Kenborn) : perwujudan bentuk dari
isi hukum material yang
menentukan berlakunya hukum itu
sendiri.
1. Peraturan Perundang-Undangan
2. Kebiasaan (hukum tidak tertulis); Konvensi
perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal yang sama dan kemudian
diterima sertadiakui oleh masyarakat. Dalam praktik pnyelenggaraan
Negara, hukum tidak tertulis disebut
konvensi
3. Yurisprudensi;
keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh UU
dan dijadikan pedomanoleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang
serupa.
4. Traktat;
perjanjian yang dibuat oleh dua Negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan
tertentu yang menjadikepentingan Negara yang bersangkutan.
5. Doktrin;
pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-asas
penting dalam hukum danpenerapannya.
6. Hukum Agama
Macam-macam sumber
hukum formal :
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR RI
3. UU
4. Peraturan Pemerintah Pengganti
UU (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah;
6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Daerah
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih
dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Istilah
komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang
berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti
sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau
lebih agar pesan yang dimaksuddapatdipahami.
Fungsi Komunikasi
Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-
fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum,
fungsi komunikasi adalah sebagai berikut
Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa
komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota
dalam beberapa cara yang harus dipatuhi.
Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam
memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan
kita.
Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam
mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang,
gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya.
Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari
setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan
meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.
8 Elemen Komunikasi
Menurut Joseph Dominick setiap peristiwa komunikasi akan
melibatkan 8 elemen komunikasi yang meliputi :
Source (Komunikator)
Enkoding
Pesan
Saluran (channel)
Dekoding
Penerima (Komunikan)
Umpan balik
Gangguan (noise)
Hambatan dalam proses komunikasi.
1. Hambatan Teknis (frekuensi,
suara, hasil cetak)
2. Hambatan Psikologis
(Prasangka dan emosi)
3. Hambatan Biogenetis (Panca
Indera, Naluri, sistem saraf)
4. Hambatan Sosiologis
(gemeinschaft/ pribadi
gesellschaft/tidak pribadi)
5. Hambatan Antropologis
(gender, postur, warna kulit, kebiasaan,
bahasa, lifestyle)
• Ada pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi ‘Ubi ius Societas” artinya di
mana ada hukum di situ ada masyarakat. Dalam konteks ilmu komunikasi
pepatah itu berbunyi “Ubi Comunication ubi ius” artinya tidak ada hukum
seandainya tidak ada proses penyampaian pesan antar manusia
(komunikasi).
BungIwan.com
Hukum Komunikasi
Kalau kita merujuk pada pengertian
hukum berdasarkan etimologi bahasa
tersebut maka, hukum dalam konteks
ilmu komunikasi diartikan “undang-
undang atau peraturan yang dihasilkan
dari proses musyawarah wakil rakyat
yang ditujukan untuk mengatur proses
penyampaian pesan antar manusia. “
Hubungan antara komunikasi dan hukum menghasilkan dua pengertian yakni
komunikasi hukum dan hukum komunikasi.
Komunikasi hukum adalah mempelajari komunikasi dan hukum secara imperatif
normatif. Dalam konteks ini undang-undang, peraturan, dan yurisprudensi adalah
proses penyampaian pesan (komunikasi dan informasi) kepada masyarakat dengan
tujuan memaksa perilaku tertentu sesuai kaidah hukum itu sendiri.
Sedangkan hukum komunikasi adalah akibat-
akibat hukum yang muncul dari proses
penyampaian pesan antar manusia. Yang
termasuk dalam pengertian ini misalnya,
pencemaran nama baik melalui media massa,
penghinaan terhadap kepala negara melalui
media massa, dan lain-lain.
(A. Muis, Kontroversi sekitar kebebasan pers, Mario
Grafika, 1996).
Hukum komunikasi adalah hukum yang mengatur kebebasan dan tanggung jawab
antara manusia dalam proses penyampaian pesan baik secara langsung ( non media
) dan atau secara tidak langsung ( dengan media cetak maupun technology
elektromagnetik /telekomunikasi )
Tujuannya Agar Hak asasi dan kemerdekaan
setiap orang dalam melakukan interaksi
social atau berkomunikasi dapat berlangsung
dengan aman dan penuh tanggung jawab ,
maka diperlukan adanya suatu aturan-aturan
yang mengaturnya agar proses penyampaian
pesan antara manusia dapat berjalan dengan
baik dan benar demi mewujudkan rasa
keadilan, ketertiban, kedamaian dan
keamanan sebagai bentuk dari demokrasi
Media Massa memiliki 3 sifat atau karakteristik yang
berperan membentuk opini publik yaitu :
1. Sifat Ubikuitas (ubiquity)
terdapat dimana- mana
2. Sifat Kumulatif (
cumulativeness)
mengulang-ngulang
3. Sifat Konsonan ( consonant)
bersifat menegaskan seolah- olah berasal
dari masyarakat
MEDIA SOSIAL
Media sosial adalah sebuah media
online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan
wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai "sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content".
Cyber Law / Hukum Telematika
Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang
merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik
yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada
perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah
informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS
adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep
Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir
karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini
memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi.
Latar Belakang Terbentuknya CyberLaw
Cyber law erat lekatnya dengan dunia kejahatan. Hal ini
juga didukung oleh globalisasi. Zaman terus berubah-
ubah
dan manusia mengikuti perubahan zaman itu. Perubahan
itu diikuti oleh dampak positif dan dampak negatif. Ada
dua
unsur terpenting dalam globalisasi. Pertama, dengan
globalisasi manusia dipengaruhi dan kedua, dengan
globalisasi manusia mempengaruhi (jadi dipengaruhi atau
mempengaruhi)
Kerangka Hukum Telematika
1. Hukum Pidana – KUHP
2. Hukum E-commerce
Pasal 1313 KUH Perdata
3. UU ITE - UU no 11 tahun 2008
4. Hukum Perlindungan Konsumen
UU no 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
5. Hukum Telekomunikasi
UU no 36 tahun 1999
6. Hak Kekayaan Intelektual -
Tentang Hak cipta UU no 19 tahun 2002,
Merek UU no 15 tahun 2001,
Paten UU no 14 tahun 2001,
Desain Industri UU no 31 tahun 2000,
Rahasia dagang UU no 30 tahun 2000,
Desain tata letak sirkuit terpadu UU no 32
tahun 2000
CYBER CRIME
Cybercrime = computer crime
Computer crime:
”Kejahatan di bidang komputer secara
umum dapat diartikan
sebagai penggunaan komputer secara
illegal”
Cybercrime dapat didefinisikan
sebagai perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan
menggunakan internet yang
berbasis pada kecanggihan teknologi
komputer dan
telekomunikasi.
•Anauthorized access to computer system and
service – hacker, sabotase
•Illegal contents spt berita bohong, fitnah, pornografi,
rahasia negara, agitasi, propagnda melawan
pemerintah yang sah
•Data forgery (pemalsuan data )
•Cyber espionage , kegiatan mata2 terhadap pihak
lain
•Cyber Sabotage and extortion , gangguan
perusakan terhadap suatu data atau sabotase
•Offence Against intellectual property kejahatan
yang di tujukan terhadap hak kekayaan intelektual
yang dimiliki sesorang di internet
•Infringements of privacy Pelanggaran privasi spt
pin atm, 3 digit kartu kredit, penyakit pribadi dll
Undang-undang Transaksi dan Informasi Elektronik UU ITE nomor 19 tahun
2016 yang merupakan perubahan dari UU nomor 11 tahun 2008 yang disebut
sebagai UU ITE).
Dengan UU ITE diharapkan seluruh persoalan
terkini berkaitan dengan aktitivitas di dunia
maya dapat diselesaikan dalam hal terjadi
persengketaan dan pelanggaran yang
menimbulkan kerugian dan bahkan korban atas
aktivitas di dunia maya.
Oleh karena itu UU ITE ini merupakan bentuk
perlindungan kepada seluruh masyarakat
dalam rangka menjamin kepastian hukum,
dimana sebelumnya hal ini menjadi kerisauan
semua pihak, khususnya berkenaan dengan
munculnya berbagai kegiatan berbasis
elektronik.
Dasar Hukum Telematika
1. UU ITE nomor 19 tahun 2016 yang
merupakan perubahan dari UU
nomor 11 tahun 2008
2. UU No. 40/1999 tentang Pers
3. UU No. 36/1999 tentang
Telekomunikasi
4. PP 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem
Elektronik.
6 Aturan di UU ITE Yang Perlu Di Ketahui saat
Bermedsos
1. Melanggar kesusilaan.
Pasal 45 ayat 1: Setiap Orang yang
dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
2. Perjudian
Pasal 45 ayat 2: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
Pasal 45 ayat 3: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
4. Pemerasan dan/atau pengancaman
Pasal 45 ayat 4: Setiap Orang yang
dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan pemerasan
dan/atau pengancaman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4)
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
5. Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen.
Pasal 45A ayat 1: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
6. Menyebarkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA).
Pasal 45A ayat 2: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Hukum Komunikasi dan
Cyber Law
Iwan Setiawan SE, M.Ikom

More Related Content

What's hot

Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
FN223
 
Sosiologi Hukum - Penghakiman Massa
Sosiologi Hukum - Penghakiman MassaSosiologi Hukum - Penghakiman Massa
Sosiologi Hukum - Penghakiman Massa
muces
 

What's hot (18)

Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
 
Power point demokrasi rule of law
Power point demokrasi rule of lawPower point demokrasi rule of law
Power point demokrasi rule of law
 
Sistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di IndonesiaSistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di Indonesia
 
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
 
Norma Kaidah
Norma KaidahNorma Kaidah
Norma Kaidah
 
Catatan Kritis RUU Perubahan UU ITE
Catatan Kritis RUU Perubahan UU ITECatatan Kritis RUU Perubahan UU ITE
Catatan Kritis RUU Perubahan UU ITE
 
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidanaPeranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
 
Keadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaKeadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesia
 
P 8 9 pkn negara hukum dan hak azasi manusia
P 8 9 pkn negara hukum dan hak azasi manusiaP 8 9 pkn negara hukum dan hak azasi manusia
P 8 9 pkn negara hukum dan hak azasi manusia
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
Sosiologi Hukum - Penghakiman Massa
Sosiologi Hukum - Penghakiman MassaSosiologi Hukum - Penghakiman Massa
Sosiologi Hukum - Penghakiman Massa
 
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi  UU ITE: Memerdekakan atau MembelenguRevisi  UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
 
Makalah tugas sosiologi hukum
Makalah tugas sosiologi hukumMakalah tugas sosiologi hukum
Makalah tugas sosiologi hukum
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat
 
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisiplinerKebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
 
Penegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesiaPenegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesia
 
Galau hukum
Galau hukumGalau hukum
Galau hukum
 

Similar to materi cyber law

Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
 
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdfPenghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
BayuSurya11
 

Similar to materi cyber law (20)

CYBER_LAW.pdf
CYBER_LAW.pdfCYBER_LAW.pdf
CYBER_LAW.pdf
 
makalh etika profesi
makalh etika profesimakalh etika profesi
makalh etika profesi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
 
Problematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesiaProblematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesia
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Pengertian hukum
Pengertian hukumPengertian hukum
Pengertian hukum
 
Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )
 
Hukum dan Peradilan di Indonesia
Hukum dan Peradilan di IndonesiaHukum dan Peradilan di Indonesia
Hukum dan Peradilan di Indonesia
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Rule of low ppt
Rule of low pptRule of low ppt
Rule of low ppt
 
Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semester
 
Power point demokrasi rule of law
Power point demokrasi rule of lawPower point demokrasi rule of law
Power point demokrasi rule of law
 
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdfPenghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
Penghantar ilmu hukum-phpapp01.pdf
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
Hukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati OrangHukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati Orang
 

More from iwan setiawan

More from iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
muhammadrezza14
 

Recently uploaded (9)

interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 

materi cyber law

  • 2. Dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pengendali dan perubahan sosial, hukum memiliki tujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, damai, adil yang ditunjang dengan kepastian hukum sehingga kepentingan setiap individu dan masyarakat dapat terlindungi Hukum adalah peraturan tingkah laku manusia, yang diadakan oleh badan- badan resmi yang memiliki otoritas, yang bersifat memaksa, harus dipatuhi, dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan tersebut (sanksi itu pasti dan dapat dirasakan dan nyata bagi yang bersangkutan)
  • 3. Teori etis Menurut teori ini hukum semata-mata bertujuan demi keadilan. Isi hukum ditentukan oleh keyakinan etis kita mana yang adil dan mana yang tidak. Artinya hukum menurut teori ini bertujuan mewujudkan keadilan. Makna keadilan bukanlah persamaan melainkan perbandingan secara proposional. Tujuan Hukum tujuan hukum dari berbagai sudut pandang, dan paling tidak ada 3 teori:
  • 4. Teori Utilitis Menurut teori ini hukum bertujuan untuk menghasilkan kemanfaatan yang sebesar-besarnya pada manusia dalam mewujudkan kesenangan dan kebahagiaan. Pendapat ini dititik beratkan pada hal-hal yang berfaedah bagi orang banyak dan bersifat umum tanpa memperhatikan aspek keadilan. Teori Campuran Menurut Apeldoorn tujuan hukum adalah mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil. Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan bahwa kebutuhan akan ketertiban ini adalah syarat pokok (fundamental) bagi adanya masyarakat yang teratur dan damai. Dan untuk mewujudkan kedamaian masyarakat maka harus diciptakan kondisi masyarakat yang adil dengan mengadakan perimbangan antara kepentingan satu dengan yang lain, dan setiap orang (sedapat mungkin) harus memperoleh apa yang menjadi haknya. Dengan demikian pendapat ini dikatakan sebagai jalan tengah antara teori etis dan utilitis.
  • 5. Sumber Hukum Sumber Hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan menjadi dua yaitu : a. Sumber hukum Material (Welborn) : keyakinan dan perasaan (kesadaran) hukum individu dan pendapat umum yangmenentukan isi atau meteri (jiwa) hukum. b. Sumber hukum Formal (Kenborn) : perwujudan bentuk dari isi hukum material yang menentukan berlakunya hukum itu sendiri.
  • 6. 1. Peraturan Perundang-Undangan 2. Kebiasaan (hukum tidak tertulis); Konvensi perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal yang sama dan kemudian diterima sertadiakui oleh masyarakat. Dalam praktik pnyelenggaraan Negara, hukum tidak tertulis disebut konvensi 3. Yurisprudensi; keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh UU dan dijadikan pedomanoleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa. 4. Traktat; perjanjian yang dibuat oleh dua Negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu yang menjadikepentingan Negara yang bersangkutan. 5. Doktrin; pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-asas penting dalam hukum danpenerapannya. 6. Hukum Agama Macam-macam sumber hukum formal :
  • 7. 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR RI 3. UU 4. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) 5. Peraturan Pemerintah; 6. Keputusan Presiden; 7. Peraturan Daerah Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
  • 8. KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksuddapatdipahami.
  • 9. Fungsi Komunikasi Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi- fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi adalah sebagai berikut Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi. Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita. Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.
  • 10. 8 Elemen Komunikasi Menurut Joseph Dominick setiap peristiwa komunikasi akan melibatkan 8 elemen komunikasi yang meliputi : Source (Komunikator) Enkoding Pesan Saluran (channel) Dekoding Penerima (Komunikan) Umpan balik Gangguan (noise)
  • 11. Hambatan dalam proses komunikasi. 1. Hambatan Teknis (frekuensi, suara, hasil cetak) 2. Hambatan Psikologis (Prasangka dan emosi) 3. Hambatan Biogenetis (Panca Indera, Naluri, sistem saraf) 4. Hambatan Sosiologis (gemeinschaft/ pribadi gesellschaft/tidak pribadi) 5. Hambatan Antropologis (gender, postur, warna kulit, kebiasaan, bahasa, lifestyle)
  • 12. • Ada pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi ‘Ubi ius Societas” artinya di mana ada hukum di situ ada masyarakat. Dalam konteks ilmu komunikasi pepatah itu berbunyi “Ubi Comunication ubi ius” artinya tidak ada hukum seandainya tidak ada proses penyampaian pesan antar manusia (komunikasi). BungIwan.com Hukum Komunikasi Kalau kita merujuk pada pengertian hukum berdasarkan etimologi bahasa tersebut maka, hukum dalam konteks ilmu komunikasi diartikan “undang- undang atau peraturan yang dihasilkan dari proses musyawarah wakil rakyat yang ditujukan untuk mengatur proses penyampaian pesan antar manusia. “
  • 13. Hubungan antara komunikasi dan hukum menghasilkan dua pengertian yakni komunikasi hukum dan hukum komunikasi. Komunikasi hukum adalah mempelajari komunikasi dan hukum secara imperatif normatif. Dalam konteks ini undang-undang, peraturan, dan yurisprudensi adalah proses penyampaian pesan (komunikasi dan informasi) kepada masyarakat dengan tujuan memaksa perilaku tertentu sesuai kaidah hukum itu sendiri. Sedangkan hukum komunikasi adalah akibat- akibat hukum yang muncul dari proses penyampaian pesan antar manusia. Yang termasuk dalam pengertian ini misalnya, pencemaran nama baik melalui media massa, penghinaan terhadap kepala negara melalui media massa, dan lain-lain. (A. Muis, Kontroversi sekitar kebebasan pers, Mario Grafika, 1996).
  • 14. Hukum komunikasi adalah hukum yang mengatur kebebasan dan tanggung jawab antara manusia dalam proses penyampaian pesan baik secara langsung ( non media ) dan atau secara tidak langsung ( dengan media cetak maupun technology elektromagnetik /telekomunikasi ) Tujuannya Agar Hak asasi dan kemerdekaan setiap orang dalam melakukan interaksi social atau berkomunikasi dapat berlangsung dengan aman dan penuh tanggung jawab , maka diperlukan adanya suatu aturan-aturan yang mengaturnya agar proses penyampaian pesan antara manusia dapat berjalan dengan baik dan benar demi mewujudkan rasa keadilan, ketertiban, kedamaian dan keamanan sebagai bentuk dari demokrasi
  • 15. Media Massa memiliki 3 sifat atau karakteristik yang berperan membentuk opini publik yaitu : 1. Sifat Ubikuitas (ubiquity) terdapat dimana- mana 2. Sifat Kumulatif ( cumulativeness) mengulang-ngulang 3. Sifat Konsonan ( consonant) bersifat menegaskan seolah- olah berasal dari masyarakat
  • 16. MEDIA SOSIAL Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
  • 17. Cyber Law / Hukum Telematika Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.
  • 18. Latar Belakang Terbentuknya CyberLaw Cyber law erat lekatnya dengan dunia kejahatan. Hal ini juga didukung oleh globalisasi. Zaman terus berubah- ubah dan manusia mengikuti perubahan zaman itu. Perubahan itu diikuti oleh dampak positif dan dampak negatif. Ada dua unsur terpenting dalam globalisasi. Pertama, dengan globalisasi manusia dipengaruhi dan kedua, dengan globalisasi manusia mempengaruhi (jadi dipengaruhi atau mempengaruhi)
  • 19. Kerangka Hukum Telematika 1. Hukum Pidana – KUHP 2. Hukum E-commerce Pasal 1313 KUH Perdata 3. UU ITE - UU no 11 tahun 2008 4. Hukum Perlindungan Konsumen UU no 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 5. Hukum Telekomunikasi UU no 36 tahun 1999 6. Hak Kekayaan Intelektual - Tentang Hak cipta UU no 19 tahun 2002, Merek UU no 15 tahun 2001, Paten UU no 14 tahun 2001, Desain Industri UU no 31 tahun 2000, Rahasia dagang UU no 30 tahun 2000, Desain tata letak sirkuit terpadu UU no 32 tahun 2000
  • 20. CYBER CRIME Cybercrime = computer crime Computer crime: ”Kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara illegal” Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi.
  • 21. •Anauthorized access to computer system and service – hacker, sabotase •Illegal contents spt berita bohong, fitnah, pornografi, rahasia negara, agitasi, propagnda melawan pemerintah yang sah •Data forgery (pemalsuan data ) •Cyber espionage , kegiatan mata2 terhadap pihak lain •Cyber Sabotage and extortion , gangguan perusakan terhadap suatu data atau sabotase •Offence Against intellectual property kejahatan yang di tujukan terhadap hak kekayaan intelektual yang dimiliki sesorang di internet •Infringements of privacy Pelanggaran privasi spt pin atm, 3 digit kartu kredit, penyakit pribadi dll
  • 22.
  • 23. Undang-undang Transaksi dan Informasi Elektronik UU ITE nomor 19 tahun 2016 yang merupakan perubahan dari UU nomor 11 tahun 2008 yang disebut sebagai UU ITE). Dengan UU ITE diharapkan seluruh persoalan terkini berkaitan dengan aktitivitas di dunia maya dapat diselesaikan dalam hal terjadi persengketaan dan pelanggaran yang menimbulkan kerugian dan bahkan korban atas aktivitas di dunia maya. Oleh karena itu UU ITE ini merupakan bentuk perlindungan kepada seluruh masyarakat dalam rangka menjamin kepastian hukum, dimana sebelumnya hal ini menjadi kerisauan semua pihak, khususnya berkenaan dengan munculnya berbagai kegiatan berbasis elektronik.
  • 24. Dasar Hukum Telematika 1. UU ITE nomor 19 tahun 2016 yang merupakan perubahan dari UU nomor 11 tahun 2008 2. UU No. 40/1999 tentang Pers 3. UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi 4. PP 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik.
  • 25. 6 Aturan di UU ITE Yang Perlu Di Ketahui saat Bermedsos 1. Melanggar kesusilaan. Pasal 45 ayat 1: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 26. 2. Perjudian Pasal 45 ayat 2: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 27. 3. Penghinaan dan/atau pencemaran nama baik Pasal 45 ayat 3: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
  • 28. 4. Pemerasan dan/atau pengancaman Pasal 45 ayat 4: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 29. 5. Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen. Pasal 45A ayat 1: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 30. 6. Menyebarkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Pasal 45A ayat 2: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 31. Hukum Komunikasi dan Cyber Law Iwan Setiawan SE, M.Ikom