2. Pengertian dan
Pengertian dan
Definisi Hukum
Definisi Hukum
Hukum memiliki banyak segi dan
cakupan yang sangat luas, sehingga
sangat sulit untuk merumuskan
hukum dalam suatu definisi. Sehingga
banyak sekali pendapat para ahli yang
muncul dalam merumuskan definisi
tentang hukum.
3. Prof. Mr. E. M. Meyers (
Prof. Mr. E. M. Meyers (De Algemene
De Algemene
begrippen van het Burgerlijk Recht
begrippen van het Burgerlijk Recht),
),
mengatakan bahwa “hukum adalah
mengatakan bahwa “hukum adalah
semua aturan yang mengandung
semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan
pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam
kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat, dan yang menjadi
masyarakat, dan yang menjadi
pedoman bagi Penguasa-penguasa
pedoman bagi Penguasa-penguasa
Negara dalam menjalankan
Negara dalam menjalankan
tugasnya.”
tugasnya.”
4. Leon Duguit: “hukum adalah aturan tingkah
laku para anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan
oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari
kepentingan bersama dan yang jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama terhadap orang
yang melakukan pelanggaran itu.”
Immanuel Kant: “hukum ialah keseluruhan
syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas
dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri
dengan kehendak bebas dari orang yang lain,
menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan.”
5. Drs. E. Utrecht, S.H. (1953: Pengantar
Dalam Hukum Indonesia): “hukum itu
ialah himpunan peraturan-peraturan
(perintah-perintah dan larangan-
larangan) yang mengurus tata tertib
suatu masyarakat dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat itu.”
S. M. Amin, S.H. (Bertamasya ke Alam
Hukum): “hukum ialah kumpulan-
kumpulan peraturan yang terdiri dari
norma dan sanksi.”
6. J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono
Sasrtropranoto, S.H. (Pelajaran Hukum
Indonesia): “hukum ialah peraturan-peraturan yang
bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat
oleh badan-badanresmi yang berwajib, pelanggaran
terhadap hukum tadi berakibatkan diambilnya
tindakan, dengan hukuman tertentu.”
M.H. Tirtaatmidjaja, S.H. (Pokok-Pokok Hukum
Perniagaan): “hukum ialah semua aturan (norma)
yang ahrus diturut dalam tingkah laku tindakan-
tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman
mesti mengganti kerugian--jika melanggar aturan-
aturan itu—akan membahayakan diri sendiri atau
harta, umpamanya orang akan hilang
kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.”
7. Hukum merupakan sesuatu yang
Hukum merupakan sesuatu yang
abstrak, tidak dapat dilihat. Namun,
abstrak, tidak dapat dilihat. Namun,
sangat berperan penting dalam
sangat berperan penting dalam
kehidupan masyarakat, dalam mengatur
kehidupan masyarakat, dalam mengatur
pola hubungan antarmasyarakat.
pola hubungan antarmasyarakat.
Hukum meliputi berbagai peraturan
Hukum meliputi berbagai peraturan
yang menentukan dan mengatur pola
yang menentukan dan mengatur pola
hubungan orang yang satu dengan yang
hubungan orang yang satu dengan yang
lain, yakni peraturan-peraturan hidup
lain, yakni peraturan-peraturan hidup
kemasyarakatan.
kemasyarakatan.
8. Ciri-Ciri Hukum
Ciri-Ciri Hukum
Adanya perintah dan/atau larangan
Perintah dan/atau larangan itu
harus patuh ditaati setiap orang
Barangsiapa yang dengan sengaja
melanggar sesuatu kaedah hukum
akan dikenakan sanksi yang
berupa hukuman.
10. Tujuan-Tujuan Hukum
Tujuan-Tujuan Hukum
menjamin adanya keseimbangan agar dalam pola hubungan antarmasyarakat
tidak terjadi kekacauan.
untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum harus
bersendikan pada keadilan, yaitu asas-asas keadilan dari masyarakat itu.
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan
ketertiban terpelihara. (S. M. Amin, S.H., Bertamasya ke Alam Hukum)
mencarikan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang bertentangan satu
sama lain, untuk mendapatkan keadilan, dan juga mendapatkan keseimbangan
lagi antara tuntutan keadilan tersebut dengan tuntutan ketertiban atau
kepastian hukum. ( Prof. Subekti S.H., Dasar-Dasar Hukum dan Pengadilan)
mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. (Prof. Mr. Dr. L.J. van
Apeldoorn, Inleiding tot de studie van het Nederlands recht)
semata-mata untuk mencapai keadilan. (Geny, Science et technique en droit
prive positif)
mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi manusia. (Jeremy
Bentham, Introduction to the Morals and Legislation)
menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu
tidak dapat diganggu. (Prof. Mr. J. van Kan, Inleiding tot de Rechtswetenschap)
menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak menghakimi dirinya sendiri,
tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap setiap pelanggaran hukum
terhadap dirinya.
13. Masyarakat Hukum
Masyarakat Hukum
Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan
Indonesia Th. 1952, penduduk Indonesia dibagi
menjadi:
Warganegara, yaitu setiap orang yang menurut
undang-undang kewarganegaraan adalah
termasuk warganegara.
Orang asing, ialah orang yang bukan
warganegara.
Pembagian tersebut sangat penting dalam Hukum
Publik, terutama Hukum Tata Negara, untuk
penetuan hak-hak kewajiban masing-masing.
14.
15. Macam Pembagian Hukum
Menurut sumbernya
Hukum Undang-Undang
Hukum Juresprudensi
Hukum Kebiasaan (Adat)
Hukum Traktat