SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DALAM
INDUSTRI PENGOLAHAN GAS
MAKALAH
Oleh;
Nama : YENI HARDIKA
NIM : 1432402004
Jurusan : Teknik Kimia
Program Studi : Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2017
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Proses Pengolahan Limbah Cair Dalam Industri Pengolahan Gas guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran. Shalawat beserta salam
kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa kita kepada
kehidupan berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Namun karena keterbatasan referensi yang tersedia, maka penulis menyadari bahwa
masih sangat banyak kekurangan dalam penulisannya. oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga,
materi yang disajikan di dalam makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan
menambah ilmu serta wawasan bagi pembacanya.
Lhokseumawe, 14 Mei 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 3
2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum ....................................................... 3
1.1.1 Metode Pengolahan Limbah........................................................................................ 3
2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair ................................................................................ 5
2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas........................................ 7
2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL ........................................................... 7
2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas..................................................... 9
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, lingkungan menjadi prioritas utama yang membutuhkan perhatian
khusus dalam hal penanganan limbah. Limbah merupakan sisa dari suatu kegiatan
maupun proses yang sudah tidak digunakan lagi atau dibuang, baik dalam skala
domestik maupun industri. Limbah industri khususnya, yang banyak melibatkan
berbagai proses dimana proses-proses tersebut selain menghasilkan produk utama,
juga menghasilkan limbah sebagai produk akhir. Limbah yang dihasilkan dapat berupa
limbah cair, padat, gas, maupun bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).
Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dalam konsentrasi yang
bervariasi. Apabila limbah tersebut di kembalikan ke alam akan terakumulasi yang
akhirnya berdampak buruk terhadap ekosistem alam. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan, maka setiap industri harus memiliki dan melakukan proses penanganan
limbah sebelum dikembalikan ke lingkungan. Salah satunya ialah penanganan
terhadap limbah cair.
Limbah cair merupakan salah satu pencemar air karena pada umumnya jenis
limbah ini akan dibuang ke wilayah perairan, misalnya sungai, selokan, dan laut.
Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya bersumber dari air pendingin
maupun pelarut yang digunakan untuk absorben. Limbah-limbah ini dapat bersifat
berbahaya dan beracun apabila tidak ditangani dengan baik dan benar. oleh karena itu,
makalah ini memberikan informasi tentang metode dan cara penanganan limbah yang
dilakukan oleh beberapa industri pengalahan gas yang ada di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja metode pengolahan limbah secara umum ?
2. Bagaimana penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan maslah diatas maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
2
1. Mengetahui metode pengolahan limbah secara umum.
2. mengetahui penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran yang
diberikan dan saran media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum
Limbah cair industri adalah seluruh limbah berwujud cair yang dihasilkan dari
berbagai kegiatan industri. Sifat dari limbah cair sangat spesifik, tergantung dari jenis
industrinya. Karakteristik dari limbah cair antara lain :
1. Kualitas
a. Bervariasi, tergantung jenis industri dan prosesnya
b. Memiliki parameter kimia yang beragam
2. Kuantitas
a. Jumlah produksi limbah cair bervariasi dan sulit diprediksi, tergantung pola
dan jumlah pemakaiannya.
b. Apabila suatu industri tidak memiliki proses basah, maka limbah cair hanya
berasal dari limbah domestik.
1.1.1 Metode Pengolahan Limbah
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun jenis teknologi pengolahan air limbah industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh perusahaan setempat. Adapun teknik-
teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan secara umum terbagi
menjadi 3 metode pengolahan berikut.
1. pengolahan secara fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan,
diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap
atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening)
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara
mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses
pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di
dalam bak pengendap. Beberapa contoh pemisahan Cair - Padatan antara lain :
4
• Filtrasi
• Filter membran
• Tipe gravitasi
• Mikro filter
• Ultra filter
• Reverse osmosis
• Clarifier
2. Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa
fosfor, dan zat organik beracun, dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang
diperlukan. Beberapa contoh pengolahan Kimia - Fisik antara lain :
• Netralisasi
• Penukar ion
• Koagulasi & Flokulasi
• Alumina aktif
• Karbon aktif
• Adsorbsi
• Oksidasi dan/atau Reduksi
• Aerasi
• Ozonisasi
• Elektrolisis
• Oksidasi kimia/reduksi
3. Pengolahan Secara Biologi
Pengolahan secara biologi bertujuan untuk menghilangkan kandungan terlarut
di dalam limbah yang tidak dapat dipisahkan dengan perlakuan fisik. Prosesnya
menggunakan bahan organik ataupun mikroorganisme yang dimasukkan ke dalam
limbah, misalnya lumpur aktif.
5
2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair
Tujuan utama pengolahan limbah cair ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air, seperti senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba
patogen, dan senyawa organik lain yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
alam. Bila dilihat dari perlakuan terhadap penanganan limbah, maka tahapannya dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan, yaitu preatreatment, primary treatment,
secondary treatment, tertiary treatment, dan sludge treatment.
Gambar 2.1 Skema Pengolahan Limbah Industri
a. Pengolahan Awal (Preatreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa
proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal,
equalization and storage, serta oil separation (jika terdapat kandungan minyak di
dalamnya).
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah menghilangkan partikel-
6
partikel padat organik dan nonorganik melalui proses fisika, yakni neutralization,
chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration . Setelah
melalui proses ini, partikel padat akan mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel
lemak dan minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease). Dengan adanya
pengendapan ini , maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan
biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah pengendapan secara
garafitasi.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
kandungan senyawa organik atau anorganik terlarut dalam limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Pengolahan tahap kedua dapat berupa proses
kimia maupun proses biologis. Untuk menghilangkan senyawa terlarut tersebut, maka
dibutuhkan tambahan bahan kimia maupun mikroorganisme biologis di dalamnya
sesuai dengan prosesnya.
Proses kimia pada tahap ini ialah penambahan bahan kimia (Misalnya tawas)
untuk proses koagulasi-flokulasi. Sedangkan proses biologi bertujuan untuk
menghilangkan senyawa organik terutama yang terlarut di dalam limbah. Prinsipnya
menggunakan mikroorganisme (biokatalis) dalam reaksi perombakan (degradasi)
bahan organik menjadi mineral (CO2 dan H2O (aerob) atau CH4 (anaerob).
Mikroorganisme ini mengkonsumsi bahan-bahan organik untuk membentuk biomassa
sel baru serta zat-zat organik dan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaksi
oksidasi untuk metabolismenya.
d. Pengolahan Tahap Lanjutan (Tertiary Treatment)
Pengolahan ini merupakan kelanjutan dari pengolahan sekunder (Secondary
Treatment) . Pada sistem ini pengolahan limbah dengan kosentrasi bahan pencemar
tinggi atau limbah dengan parameter yang bervariasi dengan volume yang relative
banyak. Contohnya ialah Reverse Osmosis dan Adsorbsi.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
7
filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.
2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas
Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya berasal dari air
pendingin yang digunakan untuk proses heat transfer. Air pendingin yang digunakan
ialah air laut dan air tawar yang umumnya diperoleh dari sungai dengan penggunaan
secara kontinu dalam jumlah yang besar. Selain perubahan temperatur, limbah air ini
bisa saja terkontaminasi oleh bahan yang akan didinginkan (misalnya minyak
pelumas) sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan
ataupun dibuang ke lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dalam industri pengolahan gas juga dapat bersifat B3
karena banyak melibatkan proses dan bahan-bahan kimia di dalamnya, misalnya air
yang terkontaminasi MDEA, ataupun air yang mengandung H2S karena proses
penyerapan untuk pemurnian gas alam. Air ini harus dikelola dengan baik dan benar
agar tidak membahayakan lingkungan sekitar. Secara umum, proses pengelolaan
limbah cair dalam industri gas ialah proses pemisahan liquid dari pengotor (bahan
kimia maupun hydrocarbon liquid), pemberian oksigen, dan penetralan pH. Berikut
beberapa aplikasi pengolahan dan penanganan limbah cair yang diterapkan di dalam
industri gas yang ada di Indonesia.
2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL
Badak LNG merupakan anak perusahaan PERTAMINA dan bersifat non-
profit company yang berfungsi sebagai pengolah gas alam menjadi gas alam cair
(Liquefied Natural Gas).
Dalam proses pengolahan gas alam menjadi LNG, tentu banyak melibatkan
proses dan juga bahan kimia. Proses-proses tersebut selain menghasilkan LNG sebagai
produk utama, juga menghasilkan limbah sebagai produk sisa hasil proses. Ada dua
jenis limbah yang dihasilkan oleh PT. Badak NGL, yaitu limbah domestik dan limbah
pabrik. Penanganan kedua limbah ini pun dilakukan dengan cara yang berbeda oleh
masing-masing unit pengelolanya. Limbah domestik dikelola oleh Utilitas, yaitu plant-
48. Sedangkan limbah pabrik dikelola oleh Storage and Loading, yaitu Plant-34.
8
Waste water Treatment Plant (Plant-34) terdiri dari 2 plant, yaitu Plant-34
lama dan Plant-34 baru. Plant-34 lama berfungsi mengolah limbah dari Train Proses
A sampai dengan Train Proses D, Utilitas-1, dan Plant-16 (Hydrocarbon Condensate
Stabilizer). Sementara Plant-34 baru berfungsi mengolah limbah dari Plant-34 lama,
Train Proses E sampai dengan Train Proses H, dan Utilitas-2. Tugas utama dari plant
ini adalah mengolah air limbah kilang sebelum dibuang ke perairan bebas guna
memenuhi baku mutu sesuai peraturan Kementerian Lingkungan Hidup. Air yang
dibuang harus memiliki kandungan minyak maksimum 25 ppm dan pH 6-9.
Pengolahan limbah dilakukan dengan cara memisahkan air buangan kilang dari
pengotor hidrokarbon liquid (minyak) dan bahan kimia dengan cara gravitasi, aerasi
dan klarifikasi. Sistem pengolahan limbah ini terbagi menjadi tiga bagian, antara lain:
➢ Sanitary Sewer
Pada bagian ini, air berasal dari buangan cairan umum perumahan maupun
perkantoran PT Badak NGL dan laboratorium. Kotoran ini akan diendapkan,
kemudian akan dipisahkan dari cairannya. Pemantauan akan selalu dilakukan untuk
menjaga BOD sesuai standar lingkungan, sehingga aman untuk dibuang ke
lingkungan.
➢ Clean Water Sewer
Pada bagian ini, air dari berbagai sumber akan dikumpulkan dan diolah dengan
alat Diversion Box. Kategori air yang dapat diolah, yaitu air yang tidak tercemar oleh
hidrokarbon, air dari sistem pemadam kebakaran, dan air hujan.
➢ Oil Water Sewer
Pada bagian ini, air buangan yang telah tercemar hidrokarbon akan dialirkan
melalui Oil Water Separator untuk memisahkan minyak yang ada pada air dengan
menggunakan Oil Skimmer. Minyak yang telah terpisah akan dipompakan ke Disposal
Pit kemudian akan dibakar di Fire Ground. Sedangkan air yang telah terpisah dari
minyak akan diaerasi dan dinetralkan pH-nya yang kemudian akan dibuang ke laut.
Penetralan pH air dilakukan dengan menambahkan bahan kimia yaitu Caustic
Soda atau Asam Sulfat. Bila pH berada diantara 7-8, maka air tersebut dapat langsung
dibuang ke dalam drain system. Pengolahan ini bertujuan untuk menormalkan kembali
9
sifat-sifat fisik dan biologis dari air sehingga tidak menimbulkan pencemaran ketika
dibuang ke lingkungan.
Tabel 2.1 Pemantauan Kualitas Air Limbah Tahun 2014 PT. Badak NGL
Sumber : www.badaklng.co.id
2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas
PT. Perta Arun Gas (PT. PAG) merupakan perusahaan yang mengelola gas
alam menjadi gas metan dan juga bergerak dalam proses regasifikasi LNG. Sekalipun
PT. Perta Arun Gas tidak lagi melanjutkan proses pencairan gas alam yang dulu
dilakukan oleh PT. Arun NGL sehingga membuat beberapa unit proses berhenti, akan
tetapi penggunaan air sebagai media pertukaran panas tetap masih dalam jumlah yang
besar. Sama seperti PT. Badak NGL, PT. Perta Arun Gas memiliki dua jenis limbah,
yaitu limbah domestik yang berasal dari comunity dan limbah proses.
Adapun proses pengolahan limbah di PT. Perta Arun Gas secara umum
ditampilkan pada bagan berikut ini.
10
Gambar 2.2. Diagram Sederhana Sistem Pengelolaan Limbah Cair di
PT. Perta Arun Gas
Berdasarkan diagram diatas, ada berbagai limbah cair yang dihasilkan dari
proses pabrik. Limbah-limbah tersebut dikelola dengan cara yang berbeda tergantung
dari kandungannya. Air dari hasil proses yang mengandung minyak harus dipisahkan
terlebih dahulu dari minyak. Setelah air tersebut dipisahkan dari minyak, air tersebut
akan dikirim ke lagoon untuk proses aerasi sebelum dibuang ke laut.
Limbah cair yang berasal dari air pendingin (sea water cooling) dan juga
limbah dari hasil blowdown clarifier dan boiler tidak membutuhkan proses
penanganan yang khusus karena tidak mengandung unsur-unsur berbahaya. Limbah
hasil dari proses regasifikasi juga dialirkan melalui proses ini. Proses penanganan yang
diberikan hanya berupa perlakuan fisik, yaitu dengan mengecat warna pipa
distribusinya menjadi hitam kemudian dialirkan melalui water fall. Tujuan dari
pengecatan warna pipa menjadi hitam ialah untuk menyerap panas sehingga unsur-
unsur yang terkandung dalam limbah akan terlepas dengan sendirinya karena
meningkatnya temperatur limbah. Sedangkan tujuan dari water fall adalah untuk
melepaskan unsur-unsur terlarut dengan perlakuan fisik yaitu tekanan fluida yang
11
jatuh bebas dari ketinggian. Selanjutnya limbah akan dibuang ke laut melalui saluran
pembuangan. Untuk air limbah yang terkontaminasi bahan-bahan kimia juga dialirkan
dalam proses ini setelah mengalami proses penetralan pH terlebih dahulu dengan
menggunakan Caustic Soda.
Limbah yang berasal dari NSO plant, merupakan limbah B3 karena
mengandung H2S dan bersifat asam. Penangan untuk limbah ini sama seperti
penanganan limbah dari unit lainnya, yaitu dengan menginjeksi bahan kimia untuk
menetralkan pH-nya. Bahan kimia yang digunakan ialah Caustic Soda. Adapun aliran
prosesnya sebagai berikut.
Gambar 2.3 Flowsheet Unit-59 Solid Sulfur Waste Water Treatment
Air yang berasal dari drain di Pelletizing Sulfur Storage Area dan Contain area
dialirkan masuk ke Basin Z-5903. Disini kecepatan aliran diturunkan gunanya untuk
pengendapan padatan seperti pellet yang terbawa sewaktu pendrainan. Z-5903 cukup
dangkal untuk memdapatkan endapan dan mudah dikeluarkan sesuai dengan
12
kebutuhan. Dari Z-5903 air mengalir ke Z-5904 (water disposal Chamber).
Ukurannya 15 menit pertama dari Pelletizer adalah rata-rata curahan dari Pelletizer
dan Sulfur Storage Area ini merupakan aliran yang normal. Penambahan dari kedua
aliran itu setelah aliran tetap tidak tertampung lagi dan aliran dapat dialihkan melalui
over flow ke Z-5904. Pengalaman menunjukkan bahwa setelah 10 sampai 15 menit
dari rata-rata pH air dari Sulfur Storage sama pentingnya dengan pH air hujan. Acid
water (air asam) dipompakan ke water disposal G-5904. Dari sini air mengalir ke
Neutralization Chamber yang pertama (Z-5905) dimana pHnya dimonitor. Apabila
pHnya dibawah set yang telah ditentukan (pH=7.0) maka pompa G-5905 secara
otomatis akan menginjeksikan Caustic Soda ke dalam Z-5905. Namun Apabila pHnya
masih dibawah 7.0, maka limbah tersebut di sirkulasikan lagi dengan memakai pompa
G-5908 ke Neutralization Chamber yang ke 2 (Z-5906). Air akan dibuang ke Sea water
Canal jika air tersebut sudah mencapai pH standar.
13
BAB III
KESIMPULAN
• Tahapan pengolahan limbah cair dalam industri secara umum diklasifikasikan ke
menjadi 5 tahapan, yaitu Preatreatment, Primary Treatment, Secondary Treatment,
Tertiary Treatment dan Sludge Treatment.
• Pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas umumnya terdapat proses
penetralan pH limbah dikarenakan limbah bersifat asam karena kandungan
kontaminannya.
• Pengolahan limbah cair proses di PT. Badak NGL terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu Sanitary Sewer, Clean Water Sewer, dan Oil Water Sewer.
• Pengolahan limbah cair proses di PT. Perta Arun Gas antara lain pemisahan antara
air dengan minyak, penetralan pH, perlakuan fisika berupa aerasi dan water fall.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kharis N.A. 2006. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak NGL
Bontang-Kalimantan Timur. https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017
Annonimous. Pengolahan Limbah Cair Industri. Ikk357.weblogesaunggul.ac.id.
diakses : 13 Mei 2017
Avila Dhanu K. 2016. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak LNG.
https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017.
Jarnawi S. 2006. North Sumatera Onshore Plant. Lhokseumawe: PT. Arun NGL
Yuli G. 2006. Peluang Penerapan Produksi Bersih Pada Sistem Pengolahan Air
Limbah Domestik Waste Water Treatment Plant #48, Studi Kasus di PT. Badak Ngl
Bontang. Eprints.undip.ac.id>yuli_Gunawan. diakses : 13 Mei 2017.

More Related Content

What's hot

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriAlleya Hanifa
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaLestari Rachmawati
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungancandrasukar
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahTiara Arianti
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasMuhamad Imam Khairy
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif1106499
 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Rita Usdeka
 

What's hot (20)

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
Bar screening
Bar screeningBar screening
Bar screening
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)
 

Similar to Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas

Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriIkhwan To
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobYusra Yuliana
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKanitawulandari11
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)Norma Asrika
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Rista Uyul
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Baraadimasvoc12
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxLindriFiamelda1
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfHendrawanSetya
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraBudinta Lubizz
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbahRATNATRI
 
Daur Ulang Limbah
Daur Ulang LimbahDaur Ulang Limbah
Daur Ulang Limbahsriendah10
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITDoniHermawan11
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...Andien Ingin Sukses
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptxRestu Mumpuni
 

Similar to Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas (20)

Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Daur Ulang Limbah
Daur Ulang LimbahDaur Ulang Limbah
Daur Ulang Limbah
 
D
DD
D
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Pengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cairPengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cair
 
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 

Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas

  • 1. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN GAS MAKALAH Oleh; Nama : YENI HARDIKA NIM : 1432402004 Jurusan : Teknik Kimia Program Studi : Pengolahan Minyak dan Gas Bumi KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2017
  • 2. i KATA PENGANTAR Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses Pengolahan Limbah Cair Dalam Industri Pengolahan Gas guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran. Shalawat beserta salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa kita kepada kehidupan berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Namun karena keterbatasan referensi yang tersedia, maka penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam penulisannya. oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga, materi yang disajikan di dalam makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan menambah ilmu serta wawasan bagi pembacanya. Lhokseumawe, 14 Mei 2016 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1 1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 3 2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum ....................................................... 3 1.1.1 Metode Pengolahan Limbah........................................................................................ 3 2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair ................................................................................ 5 2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas........................................ 7 2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL ........................................................... 7 2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas..................................................... 9 BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, lingkungan menjadi prioritas utama yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal penanganan limbah. Limbah merupakan sisa dari suatu kegiatan maupun proses yang sudah tidak digunakan lagi atau dibuang, baik dalam skala domestik maupun industri. Limbah industri khususnya, yang banyak melibatkan berbagai proses dimana proses-proses tersebut selain menghasilkan produk utama, juga menghasilkan limbah sebagai produk akhir. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair, padat, gas, maupun bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dalam konsentrasi yang bervariasi. Apabila limbah tersebut di kembalikan ke alam akan terakumulasi yang akhirnya berdampak buruk terhadap ekosistem alam. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka setiap industri harus memiliki dan melakukan proses penanganan limbah sebelum dikembalikan ke lingkungan. Salah satunya ialah penanganan terhadap limbah cair. Limbah cair merupakan salah satu pencemar air karena pada umumnya jenis limbah ini akan dibuang ke wilayah perairan, misalnya sungai, selokan, dan laut. Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya bersumber dari air pendingin maupun pelarut yang digunakan untuk absorben. Limbah-limbah ini dapat bersifat berbahaya dan beracun apabila tidak ditangani dengan baik dan benar. oleh karena itu, makalah ini memberikan informasi tentang metode dan cara penanganan limbah yang dilakukan oleh beberapa industri pengalahan gas yang ada di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja metode pengolahan limbah secara umum ? 2. Bagaimana penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas ? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan maslah diatas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
  • 5. 2 1. Mengetahui metode pengolahan limbah secara umum. 2. mengetahui penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran yang diberikan dan saran media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
  • 6. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum Limbah cair industri adalah seluruh limbah berwujud cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan industri. Sifat dari limbah cair sangat spesifik, tergantung dari jenis industrinya. Karakteristik dari limbah cair antara lain : 1. Kualitas a. Bervariasi, tergantung jenis industri dan prosesnya b. Memiliki parameter kimia yang beragam 2. Kuantitas a. Jumlah produksi limbah cair bervariasi dan sulit diprediksi, tergantung pola dan jumlah pemakaiannya. b. Apabila suatu industri tidak memiliki proses basah, maka limbah cair hanya berasal dari limbah domestik. 1.1.1 Metode Pengolahan Limbah Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun jenis teknologi pengolahan air limbah industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh perusahaan setempat. Adapun teknik- teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan berikut. 1. pengolahan secara fisika Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Beberapa contoh pemisahan Cair - Padatan antara lain :
  • 7. 4 • Filtrasi • Filter membran • Tipe gravitasi • Mikro filter • Ultra filter • Reverse osmosis • Clarifier 2. Pengolahan Secara Kimia Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun, dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Beberapa contoh pengolahan Kimia - Fisik antara lain : • Netralisasi • Penukar ion • Koagulasi & Flokulasi • Alumina aktif • Karbon aktif • Adsorbsi • Oksidasi dan/atau Reduksi • Aerasi • Ozonisasi • Elektrolisis • Oksidasi kimia/reduksi 3. Pengolahan Secara Biologi Pengolahan secara biologi bertujuan untuk menghilangkan kandungan terlarut di dalam limbah yang tidak dapat dipisahkan dengan perlakuan fisik. Prosesnya menggunakan bahan organik ataupun mikroorganisme yang dimasukkan ke dalam limbah, misalnya lumpur aktif.
  • 8. 5 2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair Tujuan utama pengolahan limbah cair ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air, seperti senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik lain yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme alam. Bila dilihat dari perlakuan terhadap penanganan limbah, maka tahapannya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan, yaitu preatreatment, primary treatment, secondary treatment, tertiary treatment, dan sludge treatment. Gambar 2.1 Skema Pengolahan Limbah Industri a. Pengolahan Awal (Preatreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation (jika terdapat kandungan minyak di dalamnya). b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment) Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah menghilangkan partikel-
  • 9. 6 partikel padat organik dan nonorganik melalui proses fisika, yakni neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration . Setelah melalui proses ini, partikel padat akan mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel lemak dan minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease). Dengan adanya pengendapan ini , maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah pengendapan secara garafitasi. c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) Pengolahan tahap kedua bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan senyawa organik atau anorganik terlarut dalam limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Pengolahan tahap kedua dapat berupa proses kimia maupun proses biologis. Untuk menghilangkan senyawa terlarut tersebut, maka dibutuhkan tambahan bahan kimia maupun mikroorganisme biologis di dalamnya sesuai dengan prosesnya. Proses kimia pada tahap ini ialah penambahan bahan kimia (Misalnya tawas) untuk proses koagulasi-flokulasi. Sedangkan proses biologi bertujuan untuk menghilangkan senyawa organik terutama yang terlarut di dalam limbah. Prinsipnya menggunakan mikroorganisme (biokatalis) dalam reaksi perombakan (degradasi) bahan organik menjadi mineral (CO2 dan H2O (aerob) atau CH4 (anaerob). Mikroorganisme ini mengkonsumsi bahan-bahan organik untuk membentuk biomassa sel baru serta zat-zat organik dan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk metabolismenya. d. Pengolahan Tahap Lanjutan (Tertiary Treatment) Pengolahan ini merupakan kelanjutan dari pengolahan sekunder (Secondary Treatment) . Pada sistem ini pengolahan limbah dengan kosentrasi bahan pencemar tinggi atau limbah dengan parameter yang bervariasi dengan volume yang relative banyak. Contohnya ialah Reverse Osmosis dan Adsorbsi. e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
  • 10. 7 filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill. 2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya berasal dari air pendingin yang digunakan untuk proses heat transfer. Air pendingin yang digunakan ialah air laut dan air tawar yang umumnya diperoleh dari sungai dengan penggunaan secara kontinu dalam jumlah yang besar. Selain perubahan temperatur, limbah air ini bisa saja terkontaminasi oleh bahan yang akan didinginkan (misalnya minyak pelumas) sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan ataupun dibuang ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan dalam industri pengolahan gas juga dapat bersifat B3 karena banyak melibatkan proses dan bahan-bahan kimia di dalamnya, misalnya air yang terkontaminasi MDEA, ataupun air yang mengandung H2S karena proses penyerapan untuk pemurnian gas alam. Air ini harus dikelola dengan baik dan benar agar tidak membahayakan lingkungan sekitar. Secara umum, proses pengelolaan limbah cair dalam industri gas ialah proses pemisahan liquid dari pengotor (bahan kimia maupun hydrocarbon liquid), pemberian oksigen, dan penetralan pH. Berikut beberapa aplikasi pengolahan dan penanganan limbah cair yang diterapkan di dalam industri gas yang ada di Indonesia. 2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL Badak LNG merupakan anak perusahaan PERTAMINA dan bersifat non- profit company yang berfungsi sebagai pengolah gas alam menjadi gas alam cair (Liquefied Natural Gas). Dalam proses pengolahan gas alam menjadi LNG, tentu banyak melibatkan proses dan juga bahan kimia. Proses-proses tersebut selain menghasilkan LNG sebagai produk utama, juga menghasilkan limbah sebagai produk sisa hasil proses. Ada dua jenis limbah yang dihasilkan oleh PT. Badak NGL, yaitu limbah domestik dan limbah pabrik. Penanganan kedua limbah ini pun dilakukan dengan cara yang berbeda oleh masing-masing unit pengelolanya. Limbah domestik dikelola oleh Utilitas, yaitu plant- 48. Sedangkan limbah pabrik dikelola oleh Storage and Loading, yaitu Plant-34.
  • 11. 8 Waste water Treatment Plant (Plant-34) terdiri dari 2 plant, yaitu Plant-34 lama dan Plant-34 baru. Plant-34 lama berfungsi mengolah limbah dari Train Proses A sampai dengan Train Proses D, Utilitas-1, dan Plant-16 (Hydrocarbon Condensate Stabilizer). Sementara Plant-34 baru berfungsi mengolah limbah dari Plant-34 lama, Train Proses E sampai dengan Train Proses H, dan Utilitas-2. Tugas utama dari plant ini adalah mengolah air limbah kilang sebelum dibuang ke perairan bebas guna memenuhi baku mutu sesuai peraturan Kementerian Lingkungan Hidup. Air yang dibuang harus memiliki kandungan minyak maksimum 25 ppm dan pH 6-9. Pengolahan limbah dilakukan dengan cara memisahkan air buangan kilang dari pengotor hidrokarbon liquid (minyak) dan bahan kimia dengan cara gravitasi, aerasi dan klarifikasi. Sistem pengolahan limbah ini terbagi menjadi tiga bagian, antara lain: ➢ Sanitary Sewer Pada bagian ini, air berasal dari buangan cairan umum perumahan maupun perkantoran PT Badak NGL dan laboratorium. Kotoran ini akan diendapkan, kemudian akan dipisahkan dari cairannya. Pemantauan akan selalu dilakukan untuk menjaga BOD sesuai standar lingkungan, sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan. ➢ Clean Water Sewer Pada bagian ini, air dari berbagai sumber akan dikumpulkan dan diolah dengan alat Diversion Box. Kategori air yang dapat diolah, yaitu air yang tidak tercemar oleh hidrokarbon, air dari sistem pemadam kebakaran, dan air hujan. ➢ Oil Water Sewer Pada bagian ini, air buangan yang telah tercemar hidrokarbon akan dialirkan melalui Oil Water Separator untuk memisahkan minyak yang ada pada air dengan menggunakan Oil Skimmer. Minyak yang telah terpisah akan dipompakan ke Disposal Pit kemudian akan dibakar di Fire Ground. Sedangkan air yang telah terpisah dari minyak akan diaerasi dan dinetralkan pH-nya yang kemudian akan dibuang ke laut. Penetralan pH air dilakukan dengan menambahkan bahan kimia yaitu Caustic Soda atau Asam Sulfat. Bila pH berada diantara 7-8, maka air tersebut dapat langsung dibuang ke dalam drain system. Pengolahan ini bertujuan untuk menormalkan kembali
  • 12. 9 sifat-sifat fisik dan biologis dari air sehingga tidak menimbulkan pencemaran ketika dibuang ke lingkungan. Tabel 2.1 Pemantauan Kualitas Air Limbah Tahun 2014 PT. Badak NGL Sumber : www.badaklng.co.id 2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas PT. Perta Arun Gas (PT. PAG) merupakan perusahaan yang mengelola gas alam menjadi gas metan dan juga bergerak dalam proses regasifikasi LNG. Sekalipun PT. Perta Arun Gas tidak lagi melanjutkan proses pencairan gas alam yang dulu dilakukan oleh PT. Arun NGL sehingga membuat beberapa unit proses berhenti, akan tetapi penggunaan air sebagai media pertukaran panas tetap masih dalam jumlah yang besar. Sama seperti PT. Badak NGL, PT. Perta Arun Gas memiliki dua jenis limbah, yaitu limbah domestik yang berasal dari comunity dan limbah proses. Adapun proses pengolahan limbah di PT. Perta Arun Gas secara umum ditampilkan pada bagan berikut ini.
  • 13. 10 Gambar 2.2. Diagram Sederhana Sistem Pengelolaan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas Berdasarkan diagram diatas, ada berbagai limbah cair yang dihasilkan dari proses pabrik. Limbah-limbah tersebut dikelola dengan cara yang berbeda tergantung dari kandungannya. Air dari hasil proses yang mengandung minyak harus dipisahkan terlebih dahulu dari minyak. Setelah air tersebut dipisahkan dari minyak, air tersebut akan dikirim ke lagoon untuk proses aerasi sebelum dibuang ke laut. Limbah cair yang berasal dari air pendingin (sea water cooling) dan juga limbah dari hasil blowdown clarifier dan boiler tidak membutuhkan proses penanganan yang khusus karena tidak mengandung unsur-unsur berbahaya. Limbah hasil dari proses regasifikasi juga dialirkan melalui proses ini. Proses penanganan yang diberikan hanya berupa perlakuan fisik, yaitu dengan mengecat warna pipa distribusinya menjadi hitam kemudian dialirkan melalui water fall. Tujuan dari pengecatan warna pipa menjadi hitam ialah untuk menyerap panas sehingga unsur- unsur yang terkandung dalam limbah akan terlepas dengan sendirinya karena meningkatnya temperatur limbah. Sedangkan tujuan dari water fall adalah untuk melepaskan unsur-unsur terlarut dengan perlakuan fisik yaitu tekanan fluida yang
  • 14. 11 jatuh bebas dari ketinggian. Selanjutnya limbah akan dibuang ke laut melalui saluran pembuangan. Untuk air limbah yang terkontaminasi bahan-bahan kimia juga dialirkan dalam proses ini setelah mengalami proses penetralan pH terlebih dahulu dengan menggunakan Caustic Soda. Limbah yang berasal dari NSO plant, merupakan limbah B3 karena mengandung H2S dan bersifat asam. Penangan untuk limbah ini sama seperti penanganan limbah dari unit lainnya, yaitu dengan menginjeksi bahan kimia untuk menetralkan pH-nya. Bahan kimia yang digunakan ialah Caustic Soda. Adapun aliran prosesnya sebagai berikut. Gambar 2.3 Flowsheet Unit-59 Solid Sulfur Waste Water Treatment Air yang berasal dari drain di Pelletizing Sulfur Storage Area dan Contain area dialirkan masuk ke Basin Z-5903. Disini kecepatan aliran diturunkan gunanya untuk pengendapan padatan seperti pellet yang terbawa sewaktu pendrainan. Z-5903 cukup dangkal untuk memdapatkan endapan dan mudah dikeluarkan sesuai dengan
  • 15. 12 kebutuhan. Dari Z-5903 air mengalir ke Z-5904 (water disposal Chamber). Ukurannya 15 menit pertama dari Pelletizer adalah rata-rata curahan dari Pelletizer dan Sulfur Storage Area ini merupakan aliran yang normal. Penambahan dari kedua aliran itu setelah aliran tetap tidak tertampung lagi dan aliran dapat dialihkan melalui over flow ke Z-5904. Pengalaman menunjukkan bahwa setelah 10 sampai 15 menit dari rata-rata pH air dari Sulfur Storage sama pentingnya dengan pH air hujan. Acid water (air asam) dipompakan ke water disposal G-5904. Dari sini air mengalir ke Neutralization Chamber yang pertama (Z-5905) dimana pHnya dimonitor. Apabila pHnya dibawah set yang telah ditentukan (pH=7.0) maka pompa G-5905 secara otomatis akan menginjeksikan Caustic Soda ke dalam Z-5905. Namun Apabila pHnya masih dibawah 7.0, maka limbah tersebut di sirkulasikan lagi dengan memakai pompa G-5908 ke Neutralization Chamber yang ke 2 (Z-5906). Air akan dibuang ke Sea water Canal jika air tersebut sudah mencapai pH standar.
  • 16. 13 BAB III KESIMPULAN • Tahapan pengolahan limbah cair dalam industri secara umum diklasifikasikan ke menjadi 5 tahapan, yaitu Preatreatment, Primary Treatment, Secondary Treatment, Tertiary Treatment dan Sludge Treatment. • Pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas umumnya terdapat proses penetralan pH limbah dikarenakan limbah bersifat asam karena kandungan kontaminannya. • Pengolahan limbah cair proses di PT. Badak NGL terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu Sanitary Sewer, Clean Water Sewer, dan Oil Water Sewer. • Pengolahan limbah cair proses di PT. Perta Arun Gas antara lain pemisahan antara air dengan minyak, penetralan pH, perlakuan fisika berupa aerasi dan water fall.
  • 17. iii DAFTAR PUSTAKA Ahmad Kharis N.A. 2006. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak NGL Bontang-Kalimantan Timur. https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017 Annonimous. Pengolahan Limbah Cair Industri. Ikk357.weblogesaunggul.ac.id. diakses : 13 Mei 2017 Avila Dhanu K. 2016. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak LNG. https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017. Jarnawi S. 2006. North Sumatera Onshore Plant. Lhokseumawe: PT. Arun NGL Yuli G. 2006. Peluang Penerapan Produksi Bersih Pada Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Waste Water Treatment Plant #48, Studi Kasus di PT. Badak Ngl Bontang. Eprints.undip.ac.id>yuli_Gunawan. diakses : 13 Mei 2017.