Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas secara umum dan khususnya di PT Badak NGL.
2. Metode pengolahan limbah cair secara umum meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. PT Badak NGL menerapkan proses pemisahan cairan dari zat pencemar, pemberian oksigen, dan penetralan pH untuk mengolah limbahnya.
3
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
1. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DALAM
INDUSTRI PENGOLAHAN GAS
MAKALAH
Oleh;
Nama : YENI HARDIKA
NIM : 1432402004
Jurusan : Teknik Kimia
Program Studi : Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2017
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Proses Pengolahan Limbah Cair Dalam Industri Pengolahan Gas guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran. Shalawat beserta salam
kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa kita kepada
kehidupan berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Namun karena keterbatasan referensi yang tersedia, maka penulis menyadari bahwa
masih sangat banyak kekurangan dalam penulisannya. oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga,
materi yang disajikan di dalam makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan
menambah ilmu serta wawasan bagi pembacanya.
Lhokseumawe, 14 Mei 2016
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 3
2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum ....................................................... 3
1.1.1 Metode Pengolahan Limbah........................................................................................ 3
2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair ................................................................................ 5
2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas........................................ 7
2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL ........................................................... 7
2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas..................................................... 9
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, lingkungan menjadi prioritas utama yang membutuhkan perhatian
khusus dalam hal penanganan limbah. Limbah merupakan sisa dari suatu kegiatan
maupun proses yang sudah tidak digunakan lagi atau dibuang, baik dalam skala
domestik maupun industri. Limbah industri khususnya, yang banyak melibatkan
berbagai proses dimana proses-proses tersebut selain menghasilkan produk utama,
juga menghasilkan limbah sebagai produk akhir. Limbah yang dihasilkan dapat berupa
limbah cair, padat, gas, maupun bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).
Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dalam konsentrasi yang
bervariasi. Apabila limbah tersebut di kembalikan ke alam akan terakumulasi yang
akhirnya berdampak buruk terhadap ekosistem alam. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan, maka setiap industri harus memiliki dan melakukan proses penanganan
limbah sebelum dikembalikan ke lingkungan. Salah satunya ialah penanganan
terhadap limbah cair.
Limbah cair merupakan salah satu pencemar air karena pada umumnya jenis
limbah ini akan dibuang ke wilayah perairan, misalnya sungai, selokan, dan laut.
Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya bersumber dari air pendingin
maupun pelarut yang digunakan untuk absorben. Limbah-limbah ini dapat bersifat
berbahaya dan beracun apabila tidak ditangani dengan baik dan benar. oleh karena itu,
makalah ini memberikan informasi tentang metode dan cara penanganan limbah yang
dilakukan oleh beberapa industri pengalahan gas yang ada di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja metode pengolahan limbah secara umum ?
2. Bagaimana penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan maslah diatas maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
5. 2
1. Mengetahui metode pengolahan limbah secara umum.
2. mengetahui penerapan metode pengolahan limbah dalam industri pengolahan gas.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Pencemaran yang
diberikan dan saran media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
6. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Limbah Cair Industri Secara Umum
Limbah cair industri adalah seluruh limbah berwujud cair yang dihasilkan dari
berbagai kegiatan industri. Sifat dari limbah cair sangat spesifik, tergantung dari jenis
industrinya. Karakteristik dari limbah cair antara lain :
1. Kualitas
a. Bervariasi, tergantung jenis industri dan prosesnya
b. Memiliki parameter kimia yang beragam
2. Kuantitas
a. Jumlah produksi limbah cair bervariasi dan sulit diprediksi, tergantung pola
dan jumlah pemakaiannya.
b. Apabila suatu industri tidak memiliki proses basah, maka limbah cair hanya
berasal dari limbah domestik.
1.1.1 Metode Pengolahan Limbah
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun jenis teknologi pengolahan air limbah industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh perusahaan setempat. Adapun teknik-
teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan secara umum terbagi
menjadi 3 metode pengolahan berikut.
1. pengolahan secara fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan,
diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap
atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening)
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara
mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses
pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di
dalam bak pengendap. Beberapa contoh pemisahan Cair - Padatan antara lain :
7. 4
• Filtrasi
• Filter membran
• Tipe gravitasi
• Mikro filter
• Ultra filter
• Reverse osmosis
• Clarifier
2. Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa
fosfor, dan zat organik beracun, dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang
diperlukan. Beberapa contoh pengolahan Kimia - Fisik antara lain :
• Netralisasi
• Penukar ion
• Koagulasi & Flokulasi
• Alumina aktif
• Karbon aktif
• Adsorbsi
• Oksidasi dan/atau Reduksi
• Aerasi
• Ozonisasi
• Elektrolisis
• Oksidasi kimia/reduksi
3. Pengolahan Secara Biologi
Pengolahan secara biologi bertujuan untuk menghilangkan kandungan terlarut
di dalam limbah yang tidak dapat dipisahkan dengan perlakuan fisik. Prosesnya
menggunakan bahan organik ataupun mikroorganisme yang dimasukkan ke dalam
limbah, misalnya lumpur aktif.
8. 5
2.1.2 Sistem Pengolahan Limbah Cair
Tujuan utama pengolahan limbah cair ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air, seperti senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba
patogen, dan senyawa organik lain yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
alam. Bila dilihat dari perlakuan terhadap penanganan limbah, maka tahapannya dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan, yaitu preatreatment, primary treatment,
secondary treatment, tertiary treatment, dan sludge treatment.
Gambar 2.1 Skema Pengolahan Limbah Industri
a. Pengolahan Awal (Preatreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa
proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal,
equalization and storage, serta oil separation (jika terdapat kandungan minyak di
dalamnya).
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah menghilangkan partikel-
9. 6
partikel padat organik dan nonorganik melalui proses fisika, yakni neutralization,
chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration . Setelah
melalui proses ini, partikel padat akan mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel
lemak dan minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease). Dengan adanya
pengendapan ini , maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan
biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah pengendapan secara
garafitasi.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
kandungan senyawa organik atau anorganik terlarut dalam limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Pengolahan tahap kedua dapat berupa proses
kimia maupun proses biologis. Untuk menghilangkan senyawa terlarut tersebut, maka
dibutuhkan tambahan bahan kimia maupun mikroorganisme biologis di dalamnya
sesuai dengan prosesnya.
Proses kimia pada tahap ini ialah penambahan bahan kimia (Misalnya tawas)
untuk proses koagulasi-flokulasi. Sedangkan proses biologi bertujuan untuk
menghilangkan senyawa organik terutama yang terlarut di dalam limbah. Prinsipnya
menggunakan mikroorganisme (biokatalis) dalam reaksi perombakan (degradasi)
bahan organik menjadi mineral (CO2 dan H2O (aerob) atau CH4 (anaerob).
Mikroorganisme ini mengkonsumsi bahan-bahan organik untuk membentuk biomassa
sel baru serta zat-zat organik dan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaksi
oksidasi untuk metabolismenya.
d. Pengolahan Tahap Lanjutan (Tertiary Treatment)
Pengolahan ini merupakan kelanjutan dari pengolahan sekunder (Secondary
Treatment) . Pada sistem ini pengolahan limbah dengan kosentrasi bahan pencemar
tinggi atau limbah dengan parameter yang bervariasi dengan volume yang relative
banyak. Contohnya ialah Reverse Osmosis dan Adsorbsi.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
10. 7
filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.
2.2 Pengolahan Limbah Cair Industri Dalam Pengolahan Gas
Dalam industri pengolahan gas, limbah cair umumnya berasal dari air
pendingin yang digunakan untuk proses heat transfer. Air pendingin yang digunakan
ialah air laut dan air tawar yang umumnya diperoleh dari sungai dengan penggunaan
secara kontinu dalam jumlah yang besar. Selain perubahan temperatur, limbah air ini
bisa saja terkontaminasi oleh bahan yang akan didinginkan (misalnya minyak
pelumas) sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan
ataupun dibuang ke lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dalam industri pengolahan gas juga dapat bersifat B3
karena banyak melibatkan proses dan bahan-bahan kimia di dalamnya, misalnya air
yang terkontaminasi MDEA, ataupun air yang mengandung H2S karena proses
penyerapan untuk pemurnian gas alam. Air ini harus dikelola dengan baik dan benar
agar tidak membahayakan lingkungan sekitar. Secara umum, proses pengelolaan
limbah cair dalam industri gas ialah proses pemisahan liquid dari pengotor (bahan
kimia maupun hydrocarbon liquid), pemberian oksigen, dan penetralan pH. Berikut
beberapa aplikasi pengolahan dan penanganan limbah cair yang diterapkan di dalam
industri gas yang ada di Indonesia.
2.2.1 Pengolahan Limbah Cair di PT. Badak NGL
Badak LNG merupakan anak perusahaan PERTAMINA dan bersifat non-
profit company yang berfungsi sebagai pengolah gas alam menjadi gas alam cair
(Liquefied Natural Gas).
Dalam proses pengolahan gas alam menjadi LNG, tentu banyak melibatkan
proses dan juga bahan kimia. Proses-proses tersebut selain menghasilkan LNG sebagai
produk utama, juga menghasilkan limbah sebagai produk sisa hasil proses. Ada dua
jenis limbah yang dihasilkan oleh PT. Badak NGL, yaitu limbah domestik dan limbah
pabrik. Penanganan kedua limbah ini pun dilakukan dengan cara yang berbeda oleh
masing-masing unit pengelolanya. Limbah domestik dikelola oleh Utilitas, yaitu plant-
48. Sedangkan limbah pabrik dikelola oleh Storage and Loading, yaitu Plant-34.
11. 8
Waste water Treatment Plant (Plant-34) terdiri dari 2 plant, yaitu Plant-34
lama dan Plant-34 baru. Plant-34 lama berfungsi mengolah limbah dari Train Proses
A sampai dengan Train Proses D, Utilitas-1, dan Plant-16 (Hydrocarbon Condensate
Stabilizer). Sementara Plant-34 baru berfungsi mengolah limbah dari Plant-34 lama,
Train Proses E sampai dengan Train Proses H, dan Utilitas-2. Tugas utama dari plant
ini adalah mengolah air limbah kilang sebelum dibuang ke perairan bebas guna
memenuhi baku mutu sesuai peraturan Kementerian Lingkungan Hidup. Air yang
dibuang harus memiliki kandungan minyak maksimum 25 ppm dan pH 6-9.
Pengolahan limbah dilakukan dengan cara memisahkan air buangan kilang dari
pengotor hidrokarbon liquid (minyak) dan bahan kimia dengan cara gravitasi, aerasi
dan klarifikasi. Sistem pengolahan limbah ini terbagi menjadi tiga bagian, antara lain:
➢ Sanitary Sewer
Pada bagian ini, air berasal dari buangan cairan umum perumahan maupun
perkantoran PT Badak NGL dan laboratorium. Kotoran ini akan diendapkan,
kemudian akan dipisahkan dari cairannya. Pemantauan akan selalu dilakukan untuk
menjaga BOD sesuai standar lingkungan, sehingga aman untuk dibuang ke
lingkungan.
➢ Clean Water Sewer
Pada bagian ini, air dari berbagai sumber akan dikumpulkan dan diolah dengan
alat Diversion Box. Kategori air yang dapat diolah, yaitu air yang tidak tercemar oleh
hidrokarbon, air dari sistem pemadam kebakaran, dan air hujan.
➢ Oil Water Sewer
Pada bagian ini, air buangan yang telah tercemar hidrokarbon akan dialirkan
melalui Oil Water Separator untuk memisahkan minyak yang ada pada air dengan
menggunakan Oil Skimmer. Minyak yang telah terpisah akan dipompakan ke Disposal
Pit kemudian akan dibakar di Fire Ground. Sedangkan air yang telah terpisah dari
minyak akan diaerasi dan dinetralkan pH-nya yang kemudian akan dibuang ke laut.
Penetralan pH air dilakukan dengan menambahkan bahan kimia yaitu Caustic
Soda atau Asam Sulfat. Bila pH berada diantara 7-8, maka air tersebut dapat langsung
dibuang ke dalam drain system. Pengolahan ini bertujuan untuk menormalkan kembali
12. 9
sifat-sifat fisik dan biologis dari air sehingga tidak menimbulkan pencemaran ketika
dibuang ke lingkungan.
Tabel 2.1 Pemantauan Kualitas Air Limbah Tahun 2014 PT. Badak NGL
Sumber : www.badaklng.co.id
2.2.2 Pengolahan Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas
PT. Perta Arun Gas (PT. PAG) merupakan perusahaan yang mengelola gas
alam menjadi gas metan dan juga bergerak dalam proses regasifikasi LNG. Sekalipun
PT. Perta Arun Gas tidak lagi melanjutkan proses pencairan gas alam yang dulu
dilakukan oleh PT. Arun NGL sehingga membuat beberapa unit proses berhenti, akan
tetapi penggunaan air sebagai media pertukaran panas tetap masih dalam jumlah yang
besar. Sama seperti PT. Badak NGL, PT. Perta Arun Gas memiliki dua jenis limbah,
yaitu limbah domestik yang berasal dari comunity dan limbah proses.
Adapun proses pengolahan limbah di PT. Perta Arun Gas secara umum
ditampilkan pada bagan berikut ini.
13. 10
Gambar 2.2. Diagram Sederhana Sistem Pengelolaan Limbah Cair di
PT. Perta Arun Gas
Berdasarkan diagram diatas, ada berbagai limbah cair yang dihasilkan dari
proses pabrik. Limbah-limbah tersebut dikelola dengan cara yang berbeda tergantung
dari kandungannya. Air dari hasil proses yang mengandung minyak harus dipisahkan
terlebih dahulu dari minyak. Setelah air tersebut dipisahkan dari minyak, air tersebut
akan dikirim ke lagoon untuk proses aerasi sebelum dibuang ke laut.
Limbah cair yang berasal dari air pendingin (sea water cooling) dan juga
limbah dari hasil blowdown clarifier dan boiler tidak membutuhkan proses
penanganan yang khusus karena tidak mengandung unsur-unsur berbahaya. Limbah
hasil dari proses regasifikasi juga dialirkan melalui proses ini. Proses penanganan yang
diberikan hanya berupa perlakuan fisik, yaitu dengan mengecat warna pipa
distribusinya menjadi hitam kemudian dialirkan melalui water fall. Tujuan dari
pengecatan warna pipa menjadi hitam ialah untuk menyerap panas sehingga unsur-
unsur yang terkandung dalam limbah akan terlepas dengan sendirinya karena
meningkatnya temperatur limbah. Sedangkan tujuan dari water fall adalah untuk
melepaskan unsur-unsur terlarut dengan perlakuan fisik yaitu tekanan fluida yang
14. 11
jatuh bebas dari ketinggian. Selanjutnya limbah akan dibuang ke laut melalui saluran
pembuangan. Untuk air limbah yang terkontaminasi bahan-bahan kimia juga dialirkan
dalam proses ini setelah mengalami proses penetralan pH terlebih dahulu dengan
menggunakan Caustic Soda.
Limbah yang berasal dari NSO plant, merupakan limbah B3 karena
mengandung H2S dan bersifat asam. Penangan untuk limbah ini sama seperti
penanganan limbah dari unit lainnya, yaitu dengan menginjeksi bahan kimia untuk
menetralkan pH-nya. Bahan kimia yang digunakan ialah Caustic Soda. Adapun aliran
prosesnya sebagai berikut.
Gambar 2.3 Flowsheet Unit-59 Solid Sulfur Waste Water Treatment
Air yang berasal dari drain di Pelletizing Sulfur Storage Area dan Contain area
dialirkan masuk ke Basin Z-5903. Disini kecepatan aliran diturunkan gunanya untuk
pengendapan padatan seperti pellet yang terbawa sewaktu pendrainan. Z-5903 cukup
dangkal untuk memdapatkan endapan dan mudah dikeluarkan sesuai dengan
15. 12
kebutuhan. Dari Z-5903 air mengalir ke Z-5904 (water disposal Chamber).
Ukurannya 15 menit pertama dari Pelletizer adalah rata-rata curahan dari Pelletizer
dan Sulfur Storage Area ini merupakan aliran yang normal. Penambahan dari kedua
aliran itu setelah aliran tetap tidak tertampung lagi dan aliran dapat dialihkan melalui
over flow ke Z-5904. Pengalaman menunjukkan bahwa setelah 10 sampai 15 menit
dari rata-rata pH air dari Sulfur Storage sama pentingnya dengan pH air hujan. Acid
water (air asam) dipompakan ke water disposal G-5904. Dari sini air mengalir ke
Neutralization Chamber yang pertama (Z-5905) dimana pHnya dimonitor. Apabila
pHnya dibawah set yang telah ditentukan (pH=7.0) maka pompa G-5905 secara
otomatis akan menginjeksikan Caustic Soda ke dalam Z-5905. Namun Apabila pHnya
masih dibawah 7.0, maka limbah tersebut di sirkulasikan lagi dengan memakai pompa
G-5908 ke Neutralization Chamber yang ke 2 (Z-5906). Air akan dibuang ke Sea water
Canal jika air tersebut sudah mencapai pH standar.
16. 13
BAB III
KESIMPULAN
• Tahapan pengolahan limbah cair dalam industri secara umum diklasifikasikan ke
menjadi 5 tahapan, yaitu Preatreatment, Primary Treatment, Secondary Treatment,
Tertiary Treatment dan Sludge Treatment.
• Pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas umumnya terdapat proses
penetralan pH limbah dikarenakan limbah bersifat asam karena kandungan
kontaminannya.
• Pengolahan limbah cair proses di PT. Badak NGL terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu Sanitary Sewer, Clean Water Sewer, dan Oil Water Sewer.
• Pengolahan limbah cair proses di PT. Perta Arun Gas antara lain pemisahan antara
air dengan minyak, penetralan pH, perlakuan fisika berupa aerasi dan water fall.
17. iii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kharis N.A. 2006. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak NGL
Bontang-Kalimantan Timur. https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017
Annonimous. Pengolahan Limbah Cair Industri. Ikk357.weblogesaunggul.ac.id.
diakses : 13 Mei 2017
Avila Dhanu K. 2016. Laporan Umum Kerja Praktik PT. Badak LNG.
https://www.scribd.com. diakses : 13 Mei 2017.
Jarnawi S. 2006. North Sumatera Onshore Plant. Lhokseumawe: PT. Arun NGL
Yuli G. 2006. Peluang Penerapan Produksi Bersih Pada Sistem Pengolahan Air
Limbah Domestik Waste Water Treatment Plant #48, Studi Kasus di PT. Badak Ngl
Bontang. Eprints.undip.ac.id>yuli_Gunawan. diakses : 13 Mei 2017.