SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
TUGAS KIMIA

CENTRALIZED MUD
TREATING FACILITY
Faisal Irwansyah Aziz
(21613310022)
TEKNIK INDUSTRI
LIMBAH WWTP (WASTE WATER TRETMENT PLANT)

PRE
TREATMENT
L
I
M
B
A
H

P
R
O
S
E
S

EQUALITATION
L

CHEMICAL
TREATMENT

FLOKULASI

SEDIMENTASI

BIOLOGICAL
TREATMENT

FILTRATION
TREATMENT

OUTPUT
PROSES

SOLID
TREATMENT

C

S
Flow Process
LIMBAH
Limbah
: Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
Karakterisitik Limbah
:
Berukuran mikro, dinamis, berdampak luas
(penyebarannya), berdampak jangka panjang (antar generasi).
Jika limbah masuk atau dimasukkan dalam tatanan (komposisi) air, udara dan
tanah dari lingkungan, sehingga tatanan dari lingkungan tersebut berubah, maka
hal ini yang disebut pencemaran.
Jenis – jenis Limbah :
1.Limbah Cair
2.Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
3.Limbah Padat
4.Limbah Gas
LIMBAH
Untuk mengatasi limbah ini, diperlukan sebuah sistem yang menangani dan
mengelola limbah. Didasarkan pada baku mutu lingkungan.
Baku mutu lingkungan : Batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup atau benda lainnya.
Parameter – parameter limbah :
 Parameter Organik : ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah,
• ex : Total Oil Content, COD, BOD, Total Petroleum Hidrokarbon
 Karakteristik Fisik : karakter visual dan fisik dari limbah,
• ex : TSS, PH, temperatur, warna, bau
 Kontaminan spesifik : senyawa organik ataupun anorganik yang terkadung
dalam limbah.
• ex : NH3, H2S, CN, fenol, dll
BAKU MUTU
Baku mutu lingkungan : Batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan
terhadap makhluk hidup atau benda lainnya.

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan / atau Kegiatan
Eksplorasi dan Produksi Migas :
MenLH No 04/2007 atau
Bappedal No 03/ 1995
BAKU MUTU
Men Neg LH No. 04/2007
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Eksplorasi
dan Produksi Migas.
1. COD
2. Minyak dan Lemak
3. Sulfida terlarut (H2S)
4. Amonia (NH3-N)
5. Phenol
6. Temperatur
7. pH
8. TDS

: 200 mg/L
: 25 mg/L
: 0,5 mg/L
: 5 mg/L
: 2 mg/L
: 40° C
:6-9
: 4000 mg/L
BAKU MUTU
Bapedal No.03 / 1995
Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pengolahan Limbah Industri B3
Fisika
:
Suhu
: 38 °C
Zat Padat terlarut (TDS)
: 2000 mg/L
Zat Padat tersuspensi (TSS)
: 200 mg/L
Kimia
pH
: 6-9
Besi (Fe)
: 5 mg/L
Mangan (Mn)
: 2 mg/L
Barium (Ba)
: 2 mg/L
Tembaga (Cu)
: 2 mg/L
Seng (Zn)
: 5 mg/L
Krom
: 0,1 mg/L
Kadmium
: 0,5 mg/L
Merkuri
: 0,002 mg/L
Timbal
: 0,01 mg/L
BAKU MUTU
Baku Mutu TCLP (hasil ekstraksi /lindi)
Aldrin + Dieldrin : 0.07 mg/L
Arsen
: 5,0 mg/L
Barium
: 100,00 mg/L
Benzine
: 0.5 mg/L
Boron
: 500 mg/L
Cadmium
: 1.0 mg/L
Carbon tetrachloride
: 0.5 mg/L
Chlordane
: 0.03 mg/L
Chlorobenzene
: 100.0 mg/L
Chloroform
: 6.0 mg/L
Chromium
: 5.0 mg/L
Cooper
: 10.0 mg/L
O-Cresol
: 200.0 mg/L
m-Cresol
: 200.0 mg/L
p-Cresol
: 200.0 mg/L
Total Cresol
: 200.0 mg/L
BAKU MUTU
 DO (Dissolved Oxygen) : besarnya oksigen terlarut dalam air. Dibutuhkan
untuk mikroorganisme aerobik.
 BOD (Biochemical Oxygen Demand) : jumlah oksigen yang diperlukan
terlarut dalam air
buangan yang dipakai oleh campuran populasi
mikroorganisme dalam kondisi aerobik untuk menstabilkan zat-zat organik.
 COD (Chemical Oxygen Demand) : jumlah kandungan zat-zat organik pada air
alami dan air limbah yang mengandung zat-zat beracun dan membahayakan
kehidupan biologis.

Cara Pengecekan :
BOD : dengan memberikan bakteri dalam limbah dan diukur kembali setelah 5
hari
COD : dengan memberikan chemical sebagai bahan pengoksidadi kuat (kalium
dikromat).
BAKU MUTU
 TSS (Total padatan tersuspensi) : Jumlah total padatan yang
tersuspensi dalam suatu volume air.
 TDS (Total padatan terlarut) : Jumlah total moloekul organik,
anorganik dan ion-ion yang terlarut pada suatu volume air.
 Temperatur : merupakan parameter penting karena berperan
dalam reaksi kimia dan rasio reaksinya, aktivitas mikrobiologis,
kelarutan gas dan kekentalannya (Syeed.R, 1985)
 Warna : air limbah yang berwarna abu-abu, abu-abu tua dan
hitam adalah akibat dari pembentukan metalik sulfida yang
terbentuk saat berproduksinya Sulfida di bawah kondisi anaerobik
dan bereaksi dengan logam-logam dalam air limbah.
BAKU MUTU
Kekeruhan (Turbidity) : kekeruhan disebabkan oleh
adanya zat padat terlarut (lumpur), makin banyak
lumpur maka kekeruhan makin tinggi. Zat padat ini
bisa bersifat mengendap atau tidak dapat mengendap
(koloid).
Bau : Air limbah industri memberikan jenis-jenis bau
yang bervariasi, karena bau berhubungan dengan jenis
fasilitas pengolahan air limbah yang digunakan.
(Syeed.R, 1985)
Derajat keasaman (pH) : merupakan tingkat kadar
ion hidrogen di dalam air limbah .
PRE TREATMENT
Equalitation Tank

Fungsi : Homogenisasi Limbah dan pengaturan debit
limbah, bisa juga berfungsi settling tank
(pengendapan awal menambah waktu tinggal)
Perhatikan Desain setiap kompartemen dari
Equalisasi Tank.
PRE TREATMENT
Decanter Centrifuge

Decanter Centrifuge (Two Pass)
Alat yang digunakan untuk memisahkan partikel yang memiliki massa
berbeda dengan memanfaatkan Gaya Sentrifugal.

Besarnya gaya Sentrifugal tergantung dari besarnya jari –jari dari titik
pusat dan kecepatan putar.
Liquid Tank :
Tangki penampungan cairan yang merupakan produk dari Decanter
Centrifuge
Solid Box :
Box untuk menampung produk padatan dari Decanter Centrifuge
CHEMICAL TREATMENT
Koagulasi dan Flokulasi

Koagulasi : Menetralisir kekuatan yang membuat mereka
tetap terpisah. Akibatnya, partikel-partikel bertumbukan
untuk membentuk partikel yang lebih besar (flock)
Flokulasi : tindakan polimer untuk membentuk jembatan
antara flock dan mengikat partikel-partikel menjadi
partikel yang lebih besar
Mixing Tank

Proses coagulasi dan floculasi terjadi di sini di
mixing tank.
Dengan penambahan bahan kimia proses
sedimentasi akan lebih mudah. (TP-14, TP-036, TP01)
Partikel – partikel besar (flock) akan terendapkan di
dasar tangki.
Reaksi kimia juga untuk mengurangi parameter
limbah meliputi : TSS, COD, BOD, Minyak dan
Lemak, warna dll
PRESIPITASI
Sedimentasi
 Proses dengan menggunakan prinsip fisika yaitu hukum gravitasi.
 Partikel dengan massa yang lebih besar akan mengendap di dasar tangki.
 Fluida akan mengalir ke proses filtrasi. Solid / slurry akan menuju proses
dewatering.
FLOTASI

DAF

Flotasi (pengapungan)





Pemisahan juga berdasarkan prinsip perbedaan densitas.
Proses pengapungan ini dibantu oleh gelembung udara bertekanan tinggi.
Parameter : Oil & Grease, TSS
Contoh alat : Dissolved Air Flotation (DAF)
BIOLOGICAL TREATMENT
Semua limbah yang bersifat Biodegradable dapat diolah secara Biologi.
Pengolahan ini menggunakan mikroorganisme (bakteri,algae,protozoa) dalam
mereduksi unsur polutan yang terkandung dalam air limbah.

Aerasi
 Meningkatkan kadar oksigen di pit sehingga proses biodegradation oleh
microorganisme dapat berjalan.
 Air limbah didekomposisikan oleh microorganisme menjadi produk lebih
sederhana sehingga mengurangi bahan organik yang ada.
Proses lumpur aktif

 Merubah zat-zat organik pencemar koloid menjadi flock yang dapat
dihilangkan dengan cara pengendapan
 Lumpur aktif : digunakan sebagai media tumbuh microorganisme
(bakteri) dan yang akan mendegradasi zat-zat organik. Mikroorganisme
akan bertambah dengan adanya aerasi. Mikroorganisme yang mati
memperbesar dan menambah banyaknya flok.
 Parameter : BOD, COD, Zat-zat Organik
 Skema Alat :
Bak Aerasi (aerator)
>>> sedimentasi tank
>>> pipa return sludge.
SKEMA LUMPUR AKTIF
Settling Tank
Berfungsi
memberikan
waktu
terhadap
microorganisme
dari
proses
aerasi
untuk
mendegradasi limbah dan berfungsi juga sebagai
tempat pengendapan

Kontrol Tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan air jernih
dari Settling tank, untuk bisa mengontrol hasil dari
proses sebelumnya (kejernihan) dari air tersebut
FILTRASI
 Pemisahan dengan melewatkan limbah terhadap media yang mempunyai
porositas tertentu sehingga materi yang mempunyai dimensi lebih besar
daripada media akan tertahan.
 Filter Membran : Pemisahan dengan menggunakan bantuan media suatu
membran.
 Parameter : TSS, TDS, bau , warna, COD, BOD,
 Contoh alat : Sand Filter, Reverse Osmosis
RO
 Reverse osmosis

dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan
konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah.
Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses
perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang
diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin, 2001).
 Membran RO didesain untuk dapat melewatkan molekul-molekul air dan menahan solid,
seperti ion-ion garam.
 Membran RO juga dapat memisahkan dan menyisihkan zat terlarut, zat organik, pirogen, koloid,
virus, dan bakteri dari air baku.

Reverse Osmosis System
DEWATERING
 Proses pemisahan air dengan memanfaatkan kombinasi dari
proses mekanis dengan fisika (filtrasi, tekanan).
 Parameter : mengurangi kandungan air dalam lumpur
 Contoh Alat : Belt Press Filter

Belt Press Filter
Belt filter Proses
Digunakan untuk memisahkan air dan
padatan, dengan cara melewatkan sludge
melalui sepasang kain dan belt filter dalam
sistem roll.

Lumpur di feed hooper diapit antara dua kain
penyaring (warna hijau dan ungu). dengan
menekan kain melalui rol. Filtrat keluar melalui
saluran pembuangan, sementara padatan yang
terkikis dimasukkan ke dalam sebuah wadah
SOLIDIFIKASI & STABILISASI
Produk lain >>>> Lumpur
• Sebelum di buang ke Landfill (tempat pembuangan akhir), lumpur diolah
agar aman bagi lingkungan.
Pengolahan tersebut a.l :
 Thickening (Pengentalan) : menambahkan flokulan disertai dengan
pengadukan kemudian dilanjutkan dengan pengendapan atau flotasi.
 Dewatering : seperti dijelaskan dalam slide sebelumya
Perlu adanya proses yang bertujuan untuk mengurangi potensi racun dan
kontaminan melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut,
pergerakan/ penyebaran dan daya racunnya.
Proses tersebut adalah Solidification dan stabilization.
SOLIDIFIKASI & STABILISASI
Stabilization :
Penambahan reagen terhadap materi yang terkontaminasi untuk membuat
konstituen lebih stabil secara kimia.
Solidification :
Penambahan reagen terhadap materi yang terkontaminasi untuk membuat
stabil secara fisik/dimensi mengandung kontaminan dalam produk yang solid
dan mengurangi pengaruh oleh agen eksternal (misalnya udara, curah hujan)
 Bahan – bahan yang digunakan :
 Bahan pencampur
: gipsum, pasir lempung, dll
 Bahan perekat/pengikat
: semen, kapur, tanah liat, dll
Tugas kimia 01 des 2013

More Related Content

What's hot

Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriAlleya Hanifa
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikTri Wardani
 
1 85-1-pb
1 85-1-pb1 85-1-pb
1 85-1-pbRsnyln
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbahmisteribnu
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industriReza Mhk
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaIvho Mamonto
 
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairYuke Puspita
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Lia Murti Tirtayasa
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minumCahya Nugraha
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Nila Rahayu
 
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapaPortofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapamsubhan7
 

What's hot (20)

Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestik
 
1 85-1-pb
1 85-1-pb1 85-1-pb
1 85-1-pb
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)
 
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapaPortofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 

Similar to Tugas kimia 01 des 2013

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptxUlfaMarliawati3
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairRiska_21
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairShoetiaone
 
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptxaldillahherlambang1
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxIfaNurHidayah1
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganJho Baday
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)ShabrinaAfhar
 
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptx
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptxFIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptx
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptxFirstiaAmbar
 
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxAlexBono3
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptalextugas
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriIkhwan To
 

Similar to Tugas kimia 01 des 2013 (20)

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptxLIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
 
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
 
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstilPengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
 
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptx
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptxFIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptx
FIRST AMBAR WATI_01211750010007.pptx
 
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstilPengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
 
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 

Tugas kimia 01 des 2013

  • 1. TUGAS KIMIA CENTRALIZED MUD TREATING FACILITY Faisal Irwansyah Aziz (21613310022) TEKNIK INDUSTRI
  • 2.
  • 3. LIMBAH WWTP (WASTE WATER TRETMENT PLANT) PRE TREATMENT L I M B A H P R O S E S EQUALITATION L CHEMICAL TREATMENT FLOKULASI SEDIMENTASI BIOLOGICAL TREATMENT FILTRATION TREATMENT OUTPUT PROSES SOLID TREATMENT C S
  • 5. LIMBAH Limbah : Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi Karakterisitik Limbah : Berukuran mikro, dinamis, berdampak luas (penyebarannya), berdampak jangka panjang (antar generasi). Jika limbah masuk atau dimasukkan dalam tatanan (komposisi) air, udara dan tanah dari lingkungan, sehingga tatanan dari lingkungan tersebut berubah, maka hal ini yang disebut pencemaran. Jenis – jenis Limbah : 1.Limbah Cair 2.Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) 3.Limbah Padat 4.Limbah Gas
  • 6. LIMBAH Untuk mengatasi limbah ini, diperlukan sebuah sistem yang menangani dan mengelola limbah. Didasarkan pada baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan : Batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup atau benda lainnya. Parameter – parameter limbah :  Parameter Organik : ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah, • ex : Total Oil Content, COD, BOD, Total Petroleum Hidrokarbon  Karakteristik Fisik : karakter visual dan fisik dari limbah, • ex : TSS, PH, temperatur, warna, bau  Kontaminan spesifik : senyawa organik ataupun anorganik yang terkadung dalam limbah. • ex : NH3, H2S, CN, fenol, dll
  • 7. BAKU MUTU Baku mutu lingkungan : Batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup atau benda lainnya. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan / atau Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas : MenLH No 04/2007 atau Bappedal No 03/ 1995
  • 8. BAKU MUTU Men Neg LH No. 04/2007 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas. 1. COD 2. Minyak dan Lemak 3. Sulfida terlarut (H2S) 4. Amonia (NH3-N) 5. Phenol 6. Temperatur 7. pH 8. TDS : 200 mg/L : 25 mg/L : 0,5 mg/L : 5 mg/L : 2 mg/L : 40° C :6-9 : 4000 mg/L
  • 9. BAKU MUTU Bapedal No.03 / 1995 Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pengolahan Limbah Industri B3 Fisika : Suhu : 38 °C Zat Padat terlarut (TDS) : 2000 mg/L Zat Padat tersuspensi (TSS) : 200 mg/L Kimia pH : 6-9 Besi (Fe) : 5 mg/L Mangan (Mn) : 2 mg/L Barium (Ba) : 2 mg/L Tembaga (Cu) : 2 mg/L Seng (Zn) : 5 mg/L Krom : 0,1 mg/L Kadmium : 0,5 mg/L Merkuri : 0,002 mg/L Timbal : 0,01 mg/L
  • 10. BAKU MUTU Baku Mutu TCLP (hasil ekstraksi /lindi) Aldrin + Dieldrin : 0.07 mg/L Arsen : 5,0 mg/L Barium : 100,00 mg/L Benzine : 0.5 mg/L Boron : 500 mg/L Cadmium : 1.0 mg/L Carbon tetrachloride : 0.5 mg/L Chlordane : 0.03 mg/L Chlorobenzene : 100.0 mg/L Chloroform : 6.0 mg/L Chromium : 5.0 mg/L Cooper : 10.0 mg/L O-Cresol : 200.0 mg/L m-Cresol : 200.0 mg/L p-Cresol : 200.0 mg/L Total Cresol : 200.0 mg/L
  • 11. BAKU MUTU  DO (Dissolved Oxygen) : besarnya oksigen terlarut dalam air. Dibutuhkan untuk mikroorganisme aerobik.  BOD (Biochemical Oxygen Demand) : jumlah oksigen yang diperlukan terlarut dalam air buangan yang dipakai oleh campuran populasi mikroorganisme dalam kondisi aerobik untuk menstabilkan zat-zat organik.  COD (Chemical Oxygen Demand) : jumlah kandungan zat-zat organik pada air alami dan air limbah yang mengandung zat-zat beracun dan membahayakan kehidupan biologis. Cara Pengecekan : BOD : dengan memberikan bakteri dalam limbah dan diukur kembali setelah 5 hari COD : dengan memberikan chemical sebagai bahan pengoksidadi kuat (kalium dikromat).
  • 12. BAKU MUTU  TSS (Total padatan tersuspensi) : Jumlah total padatan yang tersuspensi dalam suatu volume air.  TDS (Total padatan terlarut) : Jumlah total moloekul organik, anorganik dan ion-ion yang terlarut pada suatu volume air.  Temperatur : merupakan parameter penting karena berperan dalam reaksi kimia dan rasio reaksinya, aktivitas mikrobiologis, kelarutan gas dan kekentalannya (Syeed.R, 1985)  Warna : air limbah yang berwarna abu-abu, abu-abu tua dan hitam adalah akibat dari pembentukan metalik sulfida yang terbentuk saat berproduksinya Sulfida di bawah kondisi anaerobik dan bereaksi dengan logam-logam dalam air limbah.
  • 13. BAKU MUTU Kekeruhan (Turbidity) : kekeruhan disebabkan oleh adanya zat padat terlarut (lumpur), makin banyak lumpur maka kekeruhan makin tinggi. Zat padat ini bisa bersifat mengendap atau tidak dapat mengendap (koloid). Bau : Air limbah industri memberikan jenis-jenis bau yang bervariasi, karena bau berhubungan dengan jenis fasilitas pengolahan air limbah yang digunakan. (Syeed.R, 1985) Derajat keasaman (pH) : merupakan tingkat kadar ion hidrogen di dalam air limbah .
  • 14. PRE TREATMENT Equalitation Tank Fungsi : Homogenisasi Limbah dan pengaturan debit limbah, bisa juga berfungsi settling tank (pengendapan awal menambah waktu tinggal) Perhatikan Desain setiap kompartemen dari Equalisasi Tank.
  • 15. PRE TREATMENT Decanter Centrifuge Decanter Centrifuge (Two Pass) Alat yang digunakan untuk memisahkan partikel yang memiliki massa berbeda dengan memanfaatkan Gaya Sentrifugal. Besarnya gaya Sentrifugal tergantung dari besarnya jari –jari dari titik pusat dan kecepatan putar.
  • 16. Liquid Tank : Tangki penampungan cairan yang merupakan produk dari Decanter Centrifuge Solid Box : Box untuk menampung produk padatan dari Decanter Centrifuge
  • 17. CHEMICAL TREATMENT Koagulasi dan Flokulasi Koagulasi : Menetralisir kekuatan yang membuat mereka tetap terpisah. Akibatnya, partikel-partikel bertumbukan untuk membentuk partikel yang lebih besar (flock) Flokulasi : tindakan polimer untuk membentuk jembatan antara flock dan mengikat partikel-partikel menjadi partikel yang lebih besar
  • 18. Mixing Tank Proses coagulasi dan floculasi terjadi di sini di mixing tank. Dengan penambahan bahan kimia proses sedimentasi akan lebih mudah. (TP-14, TP-036, TP01) Partikel – partikel besar (flock) akan terendapkan di dasar tangki. Reaksi kimia juga untuk mengurangi parameter limbah meliputi : TSS, COD, BOD, Minyak dan Lemak, warna dll
  • 19. PRESIPITASI Sedimentasi  Proses dengan menggunakan prinsip fisika yaitu hukum gravitasi.  Partikel dengan massa yang lebih besar akan mengendap di dasar tangki.  Fluida akan mengalir ke proses filtrasi. Solid / slurry akan menuju proses dewatering.
  • 20. FLOTASI DAF Flotasi (pengapungan)     Pemisahan juga berdasarkan prinsip perbedaan densitas. Proses pengapungan ini dibantu oleh gelembung udara bertekanan tinggi. Parameter : Oil & Grease, TSS Contoh alat : Dissolved Air Flotation (DAF)
  • 21. BIOLOGICAL TREATMENT Semua limbah yang bersifat Biodegradable dapat diolah secara Biologi. Pengolahan ini menggunakan mikroorganisme (bakteri,algae,protozoa) dalam mereduksi unsur polutan yang terkandung dalam air limbah. Aerasi  Meningkatkan kadar oksigen di pit sehingga proses biodegradation oleh microorganisme dapat berjalan.  Air limbah didekomposisikan oleh microorganisme menjadi produk lebih sederhana sehingga mengurangi bahan organik yang ada.
  • 22. Proses lumpur aktif  Merubah zat-zat organik pencemar koloid menjadi flock yang dapat dihilangkan dengan cara pengendapan  Lumpur aktif : digunakan sebagai media tumbuh microorganisme (bakteri) dan yang akan mendegradasi zat-zat organik. Mikroorganisme akan bertambah dengan adanya aerasi. Mikroorganisme yang mati memperbesar dan menambah banyaknya flok.  Parameter : BOD, COD, Zat-zat Organik  Skema Alat : Bak Aerasi (aerator) >>> sedimentasi tank >>> pipa return sludge.
  • 24. Settling Tank Berfungsi memberikan waktu terhadap microorganisme dari proses aerasi untuk mendegradasi limbah dan berfungsi juga sebagai tempat pengendapan Kontrol Tank Berfungsi sebagai tempat penampungan air jernih dari Settling tank, untuk bisa mengontrol hasil dari proses sebelumnya (kejernihan) dari air tersebut
  • 25. FILTRASI  Pemisahan dengan melewatkan limbah terhadap media yang mempunyai porositas tertentu sehingga materi yang mempunyai dimensi lebih besar daripada media akan tertahan.  Filter Membran : Pemisahan dengan menggunakan bantuan media suatu membran.  Parameter : TSS, TDS, bau , warna, COD, BOD,  Contoh alat : Sand Filter, Reverse Osmosis
  • 26. RO  Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin, 2001).  Membran RO didesain untuk dapat melewatkan molekul-molekul air dan menahan solid, seperti ion-ion garam.  Membran RO juga dapat memisahkan dan menyisihkan zat terlarut, zat organik, pirogen, koloid, virus, dan bakteri dari air baku. Reverse Osmosis System
  • 27. DEWATERING  Proses pemisahan air dengan memanfaatkan kombinasi dari proses mekanis dengan fisika (filtrasi, tekanan).  Parameter : mengurangi kandungan air dalam lumpur  Contoh Alat : Belt Press Filter Belt Press Filter Belt filter Proses Digunakan untuk memisahkan air dan padatan, dengan cara melewatkan sludge melalui sepasang kain dan belt filter dalam sistem roll. Lumpur di feed hooper diapit antara dua kain penyaring (warna hijau dan ungu). dengan menekan kain melalui rol. Filtrat keluar melalui saluran pembuangan, sementara padatan yang terkikis dimasukkan ke dalam sebuah wadah
  • 28. SOLIDIFIKASI & STABILISASI Produk lain >>>> Lumpur • Sebelum di buang ke Landfill (tempat pembuangan akhir), lumpur diolah agar aman bagi lingkungan. Pengolahan tersebut a.l :  Thickening (Pengentalan) : menambahkan flokulan disertai dengan pengadukan kemudian dilanjutkan dengan pengendapan atau flotasi.  Dewatering : seperti dijelaskan dalam slide sebelumya Perlu adanya proses yang bertujuan untuk mengurangi potensi racun dan kontaminan melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut, pergerakan/ penyebaran dan daya racunnya. Proses tersebut adalah Solidification dan stabilization.
  • 29. SOLIDIFIKASI & STABILISASI Stabilization : Penambahan reagen terhadap materi yang terkontaminasi untuk membuat konstituen lebih stabil secara kimia. Solidification : Penambahan reagen terhadap materi yang terkontaminasi untuk membuat stabil secara fisik/dimensi mengandung kontaminan dalam produk yang solid dan mengurangi pengaruh oleh agen eksternal (misalnya udara, curah hujan)  Bahan – bahan yang digunakan :  Bahan pencampur : gipsum, pasir lempung, dll  Bahan perekat/pengikat : semen, kapur, tanah liat, dll