Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman P.T Unilever Indonesia. Faktor internal meliputi kekuatan seperti kualitas produk dan tenaga kerja terampil, serta kelemahan seperti keterlambatan pengiriman barang. Faktor eksternal berupa peluang seperti loyalitas masyarakat tinggi terhadap produk.
Similar to (Dian vita dilla, karmila situmorang, widia azhari, cindya wina siska, renni wulan putri) , susritanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...SitiNurmilah1
Similar to (Dian vita dilla, karmila situmorang, widia azhari, cindya wina siska, renni wulan putri) , susritanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang (20)
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
(Dian vita dilla, karmila situmorang, widia azhari, cindya wina siska, renni wulan putri) , susritanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang
1. 1
TUGAS KELOMPOK BUDAYA DALAM BISNIS
“ANALISIS BISNIS PADA P.T UNILEVER INDONESIA”
Dosen Pembimbing :
Susriyanti, SE,. MM
Di susun oleh :
1. Dian Vita Dilla 16101155310011
2. Karmila Situmorang 16101155310529
3. Widia Azhari 16101155310406
4. Cindya Wina Siska 16101155310247
5. Renni Wulan Putri 16101155310042
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2019
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan
secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Terdapat berbagai pendapat tentang
pengertian manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang sama. Sumber daya
manusia menjadi kunci yang sangat penting didalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai
pengelola, pengatur dan pemanfaatannya sehingga dapat berfungsi secara baik untuk tercapainya
tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas sangat dibutuhkan dalam
suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut Dessler dalam Hadiansyah dan Yanwar (2015) Organisasi dapat mencari dan
memelihara sumber daya manusia yang mampu untuk mengimplementasikan dan mencapai
keberhasilan suatu organisasi dengan menggunakan sebuah sistem atau proses yang dapat
mengelola sumber daya manusia yang biasa disebut dengan manajemen. Oleh karena itu untuk
memiliki sumber daya manusia yang terbaik dan mampu berkompetisi di dunia global, maka P.T
Unilever Indonesia sangat memperhatikan karyawan dan lingkungan kerja karyawan.
Pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung pada sumber daya manusianya.
Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan aset yang harus ditingkatkan secara efektif dan
efisien sehingga akan terwujudnya kinerja yang baik dan optimal yang akan menunjang
perusahaan atau organisasi. Organisasi atau perusahaan yang berhasil dan efektif merupakan
organisasi atau perusahaan dengan individu didalamnya yang memiliki kinerja baik. Organisasi
atau perusahaan yang efektif dan berhasil akan ditopang oleh sumber daya manusia yang
berkualitas. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan sangat menunjang dalam pencapaian
3. 3
tujuan organisasi sebab manusialah yang merupakan pengelola, pengatur, dan penggerak
aktivitas sumber daya yang lain dalam suatu organisasi sehingga sangat diperlukan dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia atau peningkatan dalam suatu kinerja.
Oleh karena itu kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh P.T Unilever
Indonesia karena semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi maka
produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan dapat
bertahan selama mungkin dalam persaingan global. Secara umum kinerja adalah hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Kinerja merupakan prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peran dan
tugasnya. Menurut Sedarmayanti dalam Anggita dan Tjahyanti (2017) kinerja merupakan hasil
kerja seorang karyawan, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan,
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Lingkungan kerja merupakan sarana penunjang kelancaran proses kerja, dimana
kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja juga sangat diperhitungkan dalam menciptakan
suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi karyawan sehingga dapat mendukung
kinerja karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya. Menurut Sedamaryanti dalam
Anggita dan Tjahyanti (2017) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
pekerjaan dan dapat mempengaruhi seseorang karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Lingkungan kerja ini meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu
pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orang-
orang yang ada di tempat tersebut.
4. 4
Dalam suatu kinerja jika lingkungan kerja pada karyawan P.T Unilever Indonesia baik
maka karyawan P.T Unilever Indonesia juga akan merasakan keamanan dan kenyamanan dalam
bekerja sehingga dia semakin semangat dalam bekerja yang akan berdampak pada keuntungan
perusahaan. Oleh karena itu P.T Unilever Indonesia sangat peduli dengan karyawan dan
lingkungan sekitar yang mempengaruhi.
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah P.T Unilever
Indonesia sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan
konsumen perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu
memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan
kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting
dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah
satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-
program baru di lembaga pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas
opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Kesuksesan PT Unilever Indonesia
menjadi market leader dan menguasai penjualan dipasar global tidak terlapas dari kinerja
karyawan yang selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kinerja
Kinerja dalam bahasa Inggris disebut dengan job performance yang merupakan tingkat
keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja adalah hasil pekerjaan yang
dicapai oleh seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Selain itu kinerja juga
merupakan hasil kerja yang dicapai karyawan dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang
berasal dari suatu organisasi
Mangkunegara dalam Anggita dan Tjahyanti (2017) menyatakan bahwa kinerja karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut
Sedarmayanti dalam Anggita dan Tjahyanti (2017) kinerja merupakan hasil kerja seorang
karyawan, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil
kerja tersebut harus dapat ditumjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
dengan standar yang telah ditentukan)
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan kinerja merupakan suatu hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang atau karyawan dalam melakukan pekerjaan serta tugas-tugas yang
diberikan kepadanya dengan ditunjukkannya bukti secara konkrit serta dapat diukur. Menurut
Priansa (2016:270) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sebagai berikut:
1. Faktor Kemampuan
2. Faktor Motivasi
6. 6
2.1.2 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting dalam karyawan
melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau
menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka
dapat membawa pengaruh terhadap semangat kerja karyawan yang nantinya akan meningkatkan
kinerja karyawan. Menurut Sedarmayati dalam Anggita dan Tjahyanti (2017) definisi
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerjaan dan dapat mempengaruhi
seseorang karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Menurut Sedarmayanti dalam Budianto dan Katini (2015), lingkungan kerja terbagi
dalam 2 jenis sebagai berikut:
1. Lingkungan Kerja Fisik
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
7. 7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis SWOT
Teknik Analisis SWOT merupakan sebuah pengembangan dari tahun 1950-an hingga
sekarang. Profesor Harvard Business School (HBS) Unit Kebijakan yaitu George Albert Smith Jr
dan C Roland Christiensen pada tahun 1950 menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan
pemasaran. SWOT kemudian dikembangkan oleh HBS hingga sekarang.
Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan sebagai salah tools (alat) yang
digunakan merumuskan Manajemen Strategik suatu perusahaan. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar Matriks SWOT, yang mana dalam matriks
tersebut menggunakan perpaduan antara:
1. Strenght dan Opportunity: berkaitan tentang bagaimana sebuah perusahaan
menggunakan Kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada. Sehingga dalam matriks SWOT akan melahirkan
keputusan strategy perusahaan dalam menggunakan kekuatannya untuk mengambil
keuntungan dari peluang yang ada.
2. Weakness dan Opportunity: Bagiamana Kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada. Pada bagian ini akan
melahirkan strategy perusahaan untuk menghadapi kondisi yang memang perusahaan
mempunyai kelemahan di dalamnya sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
3. Strenght dan Threat: Bagimana Kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada,
8. 8
4. Weakness dan Threat: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Jenis Analisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Internal
2. Analisis Lingkungan Eksternal.
9. 9
Tabel 3.1
Faktor Internal PT Unilever Indonesia
No Keterangan Skor
1 Strenght (Kekuatan)
1 Kualitas produk yang baik 4
2 Promosi produk yang menarik 4
3 Pilihan produk yang bervariasi 4
4 Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik 4
5 Memiliki modal yang kuat 4
2 Weakness (Kelemahan)
1 Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang di toko 2
2 Sering terjadi overstock barang (kelebihan persediaan) 2
3 Harga produk yang relatif mahal dibandingkan pesaing 4
4 Ketidak jelasan sertifikasi halal untuk produk tertentu 4
5 Sirkulasi keuangan yang sering terganggu 2
Sumber : Data Sekunder
Analisis tabel kekuatan (strengths)
Pada faktor internal terdapat 5 faktor kekuatan yang mempengaruhi internal perusahaan
P.T Unilever Indonesia, kelima faktor tersebut ialah kualitas produk yang baik, strategi promosi
produk P.T Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit
putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk
membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan
tersebut. P.T Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan di tengah pasar yang kompetitif. P.T Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan
dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan. P.T Unilever sudah
10. 10
memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat
terlayani dan memiliki modal yang kuat. Dari 5 faktor tersebut mendapatkan skor 4, sehingga
dapat disimpulkan bahwa setiap pelanggan merasa puas. Inilah yang menjadi misi dan visi P.T
Unilever memenuhi setiap kebutuhan konsumen dari hal kecil sampai dengan yang terbesar.
Analisis tabel kelemahan (weaknesses)
Selanjutnya faktor kelemahan P.T Unilever memiliki 5 faktor kelemahan. Kelemahan
tersebut ialah sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal
sendiri-sendiri. Ke dua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-
beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan,
dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu, jumlah karyawan yang tambun,
birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever Indonesia tidak
bisa begitu saja memutuskan sesuatu, lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan
keputusan, ketidak jelasan sertifikat halal untuk produk tertentu, dan mayoritas produk unilever
memiliki entry barrier rendah. Setiap pelanggan memiliki respon yang berbeda-beda.
11. 11
Tabel 3.2
Faktor Eksternal PT Unilever Indonesia
3 Opportunity (Peluang)
1 Percepatanpesaingbarudenganproduksejenis 4
2 Pangsapasar yang luas 3
3 Loyalitasmasyarakatakanproduktinggi 4
4 Masyarakat sudahmengenal produkrinso 4
5 Banyakdistributortersebardi seluruhIndonesia 3
4 Threast(Ancaman)
1 Banyakpesaingbarudenganproduksejenis 4
2 Harga produksejenisyanglebihmurah 4
3 Percepatanpesaingdalammemasokprodukke took 4
4 Promosi perusahaanpesaingyangluas 3
5 Birokrasi pemerintahtentangperluasanperusahaa 4
Sumber : Data Sekunder
Analisi tabel peluang (opportunities)
Dari faktor ekternal terdapat 5 fakor kunci yang menjadi peluang P.T Unilever Indonesia
Peluan tersebut adalah stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang baik
sehingga pesaing baru dengan produk sejenis, pangsa pasar yang sangat luas sehingga produk
Unilever tersebar dimana-mana, loyalitas masyarakat terhadap produk sangat baik karena mereka
merasa puas dan terpenuhi kebutuhan dengan produk Unilever, tingginya kepuasan konsumen
terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen. Sehingga setiap point pada indicator m
Analisis tabel ancaman (threats)
Faktor ancaman memiliki 5 faktor yang mempengaruhi. Adanya kenaikan biaya bahan
baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar
petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, melemahnya daya beli konsumen,
12. 12
maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina, rendahnya infrastruktur yang
memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk, adanya
penghapusan subsidi BBM bagi industri, konsistennya pasokan gas dari pertamina, adanya tren
perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar
negeri, adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan, adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever,
produk pesaing dengan harga lebih rendah. Sehingga P.T Unilever Indonesia harus berhati-hati
dalam menghadapi ancaman agar para pelanggan tidak beralih ke produk lain.
13. 13
Tebel 3.3
Matriks SWOT pada Unilever Indonesia
NO KETERANGAN
0
S W
1. Kualitas produk yang baik 1. Sering terjadi keterlambatan
pengiriman.
2. Promosi produk yang menarik 2. Sering terjadi kelebihan persediaan
3. Pilihan produk yang bervariasi 3. Harga produk lebih mahaldibanding
pesaing.
4. Memiliki tenaga kerja yang terampil
dan kemampuan yang baik
4. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk
produk tertentu.
5. Memiliki modal yang kuat
1
O STRATEGI SO I STRATEGI WO I I
1. Percepatan pesaing baru
dengan produk sejenis
1. Meningkatkan kualitas, sarana, dan
prasarana untuk masa yang akan datang.
1. Meningkatkan peran setiap
karyawan
2. Pangsa pasar yang luas 2. Meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
2. Penguatan systempermodalan dan
strukur kepegawaian
3. Loyalitas masyarakat
terhadap produk sangat tinggi
3. Meningkatkan teknologi dan
pengawasan.
4. Banyak distributor yang
tersebar di seluruh Indonesia
4. Menjalin kemitraan dengan
perusahaan lain.
2
T STRATEGI ST III STRATEGI WT IV
1. Banyak pesaing baru dengan
produk sejenis
1. Peningkatan kualitas produk untuk
mendukung operasi
1. Penguatan systemorganisasi
2. Harga produk sejenis lebih
murah
2. Peningkatan koordinasi dengan
instansilain
2. Penguatan systemSDM
3. Percepatan pesaing
memasarkan produk mereka
3. Peningkatan systemkearsipan 3. Pengembangan system
komputerisasi
4. Birokrasi pemerintah dalam
perluasan perusahaan
sumber : Data Sekunder
14. 14
Analisis tabel matrix :
Dari tabel faktor kunci internal dan eksternal diperoleh lah 4 strategi yang dikenal dengan
matriks SWOT yang strateginya berguna untuk memperbaiki P.T Unilever Indonesia dimasa
mendatang. Strategi pertama yaitu strategi SO yaitu Strategi yang digunakan perusahaan dengan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki/Strengths (S) untuk memanfaatkan
berbagai peluang/Opportunity (O). strategi yang tercipta yaitu meningkatkan kualitas produksi,
artinya memaksimalkan kualitas produk hasil produksi untuk menhasilkan produk – produk yang
berkualitas tinggi dengan jumlah yang besar dan tingkat efisiensi yang tinggi sehingga akan
meningkatkan efektifitas operasional perusahaan. Dan selanjutnya meningkatkan teknologi
pabrik baik dilapangan dan gudang dan pengawasan yang ketat.
Strategi WO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal mungkin
meminimalisir kelemahan/Weaknesses (W) yang ada untuk memanfaatkan berbagai
peluang/Opportunity (O). Strategi yang diciptakan adalah membuat produk dengan harga yang
menarik supaya konsumen bisa lebih leluasa dalam memilih dan membeli sesuai dengan
kantongnya masing-masing dan tidak menjadi hambatan bagi masyarakat untuk tetap membeli
produk perusahaan. Selanjutnya yaitu perusahaan meningkatkan struktur kepegawaian dan
system manajemen.
Strategi ST adalah Strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau
mengoptimalkan kekuatan/Strengths (S) untuk mengurangi berbagai ancaman/Threats (T).
Strategi yang diciptakan yakni meningkatkan kualitas produk untuk mendukung setiap operasi
yang dilakukan perusahaan, meningkatkan koordinasi dengan instansi lain, dan meningkatkan
system kearsipan perusahaan agar dokumen dan pelaporan sesuai dengan barang masuk dan
keluar.
15. 15
Strategi WT adalah Strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan (W) dalam
rangka meminimalisir atau menghindari ancaman (T). strategi yang sebaiknya diciptakan adalah
penguatan system orgnisasi disetiap bidang, penguatan bekal yang diberikan untuk pegawa, dan
pengembanfan system komputerisasi didalam perusahaan.
Dari analisis SWOT terlihat bahwa kekuatan P.T Unilever Indonesa yang dimiliki akan
bisa menutupi kelemahan yang ada dan P.T Unilever Indonesia cukup mampu menggunakan
peluang dan mengurangi ancaman yang dihadapinya.
III. KESIMPULAN
Dari analisis yang dilakukan terlihat bahwa faktor yang menjadi kekuatan P.T Unilever
Indinesia adalah : produk berkualitas tinggi, promosi yang menarik, tawaran produk yang lebih
beragam dan bervariasi, sumber daya manusia yang kompeten. dan modal yang kuat. Sedangkan
Kelemahan yang dirasa adalah : keterlambatan pengiriman, ketersediaan barang yang berlebihan,
ketidakjelasan sertifikat untuk beberapa produk dan harga produk yang lebih mahal
dibandingkan pesaing.
Sedangkan peluang yang ada yang dapat dimanfaatkan oleh P.T Unilever Indonesia
adalah : percepatan pesaing baru yang masuk ke pasar, pangsa pasar yang luas, loyalitas
masyarakat terhadap produk yang sangat tinggi dan banyak distributor yang tersebar di seluruh
Indonesia.
P.T Unilever Indonesia selalu berusaha untuk menjadi perusahaan terbaik di dunia dan
Indonesia dan berusaha memenuhi semua kebutuhan masyarakat Indonesia dengan harga yang
murah.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Anggita dan Tjahyanti,Setia.2017. Pengaruh Pelatihan, Pengalaman Kerja Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi.
Budianto, A.Aji Tri dan Katini, Amelia.2015.Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada PT.Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I
Jakarta.Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang.
Hadiansyah, Andri dan Yanwar, Rini Purnamasari.2015.Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT.AE. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora.
Priansa,Donni Juni.2016. Perencanaan & Pengembangan SDM.Bandung: Alfabeta