2. Pengawasan di definisikan
“ menjamin “ bahwa tujuan-tujuan
manajemen/organisasi tercapai.
ROBERT J. MOCKTER “ suatu sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah di tetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan, jaminan
bahwa semua sumber daya perusahaan di pergunakan
dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan”
3. TIPE-TIPE PENGAWASAN
1. Pengawasan pendahuan “ di rancang untuk
mengatisipasi masalah dari standar atau tujuan”.
2. Pengawasan concurret ( pengawasan ya-tidak ) “
proses di mana aspek tertentu harus di setujui dulu
atau yang menjamin ketepatan pelaksaan suatu
kegiatan “
3. Pengawasan umpan balik ( past-action control ) “
mengukur hasil dari suatu kegiatan yang sudah
selesai “
5. Tahap proses pengawasan
Penempatan standar
1. Standar phisik
2. Standar moneter
3. Standar waktu
Penentuan pengukuran pelaksaan kegiatan
Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan
analisa peyimpangan
Pengambilan tindakan koreksi bila di perlukan
7. Perancangan proses pengawasan
• Merumuskan hasil yang di inginkan
• Menetapkan standar penunjuk dan hasil
• Menetapkan jaringan informasi dan umpan
balik
• Menilai informasi dan mengambil tindakan
koreksi
8. Karakteristik pengawasan yang efektif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Akurat
Tepat waktu
Objektif
Terpusat pada titik-titik pengawasan strategi
Realistik secara ekonomi
Realistik secara organisasi
Terkoordinasi dengan alisan kerja organisasi
Fleksibel
Bersifat sebagai petunjuk/ oprasional
Di Terima para anggota organisasi
9. Tipe metode pengawasan
Metode non-quantitative “ metode
pengawasan yang di gunakan
manajer dalam pelaksaan fungsifungsi manajer “
Metode pengawasan quantitative “
pada umumnya metode ini dalam
pengawasannya slalu mengunakan
data khusus “