SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 1 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
A. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT
Nama Perusahaan : PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN
Jenis Usaha : Pembangkit Tenaga Listrik
B. LINGKUP AUDIT SMK3
1. Life-ware atau manusia (sikap, kemampuan dan keterampilan dalam
pemenuhan K3).
2. Hard-ware atau perangkat keras (peralatan kerja/mesin untuk proses produksi,
sarana pengendalian resiko, dan perangkat operasional lainnya).
3. Soft-ware atau perangkat lunak atau manajemen (kebijakan dan komitmen,
organisasi, sistem kerja, prosedur kerja, standar operasional).
C. PELAKSANA AUDIT SMK3
Tanggal : 4 Mei – 29 Mei 2015
Tempat : PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN
D. TUJUAN AUDIT SMK3
1. Untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi-potensi bahaya yang
berkaitan dengan produksi atau proses kerja yang ada di PT. PLN
(PERSERO) AREA KLATEN yang meliputi :
a) Life-ware atau manusia (sikap, kemampuan dan keterampilan dalam
pemenuhan K3).
b) Hard-ware atau perangkat keras (peralatan kerja/mesin untuk proses
produksi, sarana pengendalian resiko, dan perangkat operasional lainnya).
c) Soft-ware atau perangkat lunak atau manajemen (kebijakan dan komitmen,
organisasi, sistem kerja, prosedur kerja, standar operasional).
2. Untuk memastikan bahwa K3 telah diterapkan di PT. PLN (PERSERO)
AREA KLATEN sesuai dengan peraturan perundangan maupun kebijakan
perusahaan.
3. Untuk menentukan langkah-langkah pengendalian potensi bahaya sebelum
timbul kecelakaan dan kerugian terhadap aset-aset perusahaan.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 2 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
E. DAFTAR KRITERIA AUDIT SMK3 DAN PEMENUHANNYA
No
No.
Kriteria
Kriteria P Rekomendasi
Elemen 1: Komitmen Pembangunan dan Pemeliharaan
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1
Terdapat kebijakan K3 yang
tertulis, bertanggal,
ditandatangani oleh pengusaha
atau pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan sasaran
K3 serta komitmen terhadap
peningkatan K3.
Tidak Ada Rekomendasi
2
1.1.2
Kebijakan disusun oleh
pengusaha dan atau pengurus
setelah melalui proses konsultasi
dengan wakil tenaga kerja
Tidak Ada Rekomendasi
3
1.1.3
Perusahaan mengkomunikasikan
kebijakan K3 kepada seluruh
tenaga kerja, tamu, kontraktor,
pelanggan, dan pemasok dengan
tata cara yang tepat.
Tidak Ada Rekomendasi
4
1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk
masalah K3 yang bersifat khusus.
Prosedur penanganan limbah B3 harus
sepenuhnya dilakukan untuk mencegah
masalah K3 terjadi, dan agar semua
penanganan limbah B3 dapat teratasi
dan terdokumentasikan dengan baik.
5
1.1.5
Kebijakan K3 dan kebijakan
khusus lainnya ditinjau ulang
secara berkala untuk menjamin
kebijakan tersebut sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam
perusahaan dan dalam peraturan
perundang-undangan.
Perlu adanya penijauan ulang kebijakan
K3 secara berkala minimal setahun
sekali melalui rapat tinjauan
manajemen tahunan setelah dilakukan
audit internal dan/atau bila perlu
dilakukan tinjauan khusus bila ada
kejadian atau perubahan struktur
organisasi, visi/misi, peraturan
perusahaan dan peraturan perundang-
undangan. Hal ini harus di sesuaikan
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 3 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
6
1.2.1
Tanggung jawab dan wewenang
untuk mengambil tindakan dan
melaporkan kepada semua pihak
yang terkait dalam perusahaaan
dibidang K3 telah ditetapkan,
diinformasikan dan
didokumentasikan.
Tidak Ada Rekomendasi
7 1.2.2
Penunjukan penanggung jawab
K3 harus sesuai peraturan
perundang-undangan.
Penunjukan Penanggung jawab K3
harus sesuai dengan perundang-
undangan yaitu yang terdapat pada PP
No. 50 Tahun 2012 yaitu penanggung
jawab K3 adalah seorang Top
Management.
8 1.2.3
Pimpinan unit kerja dalam suatu
perusahaan bertanggung jawab
atas kinerja K3 pada iunit
kerjanya.
Tidak Ada Rekomendasi
9 1.2.4
Pengusaha atau pengurus
bertanggung jawab secara penuh
untuk menjamin pelaksanaan
SMK3.
Tidak Ada Rekomendasi
10 1.2.5
Petugas yang bertanggung jawab
menangani keadaan darurat telah
ditetapkan dan mendapat
pelatihan.
Pelatihan keadaan darurat dilakukan
tidak hanya pelatihan keadaan darurat
kebakaran, tetapi pelatihan pelatihan
lain seperti P3K dan pelatihan yang
dibutuhkan lainnya juga dilakukan.
11 1.2.6
Perusahaan mendapatkan saran–
saran dari para ahli dibidang K3
yang berasal dari dalam dan / luar
perusahaan.
Tidak Ada Rekomendasi
12 1.2.7
Kinerja K3 termuat dalam laporan
tahunan perusahaan atau laporan
lain yang setingkat.
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 4 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
SMK3 meliputi kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi telah
dilakukan, dicatat dan
didokumentasikan
dan mencatat tinjauan penerapan
SMK3 yang meliputi kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi K3 untuk
menentukan strategi lanjutan dan
perbaikan evaluasi dan hasil tinjauan
penerapan SMK3 tersebut.
14
1.3.2
Hasil tinjauan dimasukkan dalam
perencanaan tindakan
manajemen.
Perlu dilakukannya tinjauan ulang
terhadap penerapan SMK3 dan hasil
dari tinjauan ulang tersebut dimasukan
kedalam perencanaan tindakan
manajemen. Hal ini harus sesuai
dengan PP No 50 tahun 2012 Pasal 9
ayat 3 dan Pasal 21.
15
1.3.3
Pengurus harus meninjau ulang
pelaksnaan SMK3 secara berkala
untuk menilai kesesuaian dan
efektifitas SMK3
Perlu dilakukannya tinjauan ulang
terhadap penerapan SMK3 secara
berkala agar dapat menilai kesesuaian
dan efektifitas SMK3 PT. PLN
(Persero) Area Klaten. Hal ini harus
sesuai dengan PP No 50 tahun 2012
pasal 21.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
16 1.4.1
Keterlibatan tenaga kerja dan
penjadwalan konsultasi dengan
wakil perusahaan yang ditunjuk
didokumentasikan dan
disebarluaskan keseluruh tenaga
kerja
Di perlukan adanya pendokumentasian
dan penyebarluasan hasil konsultasi
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja yang telah dibahas dalam
pelaksanaan COC karena untuk
mengetahui seberapa jauh masalah
keselamatan dan kesehatan kerja yang
dialami pekerja dan perusahaan selama
ini, selain itu pendokumentasian
bertujuan untuk melihat tren-tren
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja apa saja yang sering terjadi dari
tahun ke tahun pada PT. PLN (Persero)
Area Klaten. Selain itu penjadwalan
konsultasi tenaga kerja mengenai
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 5 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
K3 lebih teratur dan lebih tercatat oleh
P2K3. Setelah kedua hal tersebut, hasil
dari konsultasi tenaga kerja terhadap
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja juga perlu disosialisasikan kepada
tenaga kerja lain, agar semua tenaga
kerja mengetahuinya dan masalah
tersebut diharapkan tidak terulang
kembali.
17 1.4.2
Terdapat prosedur yang
memudahkan konsultasi
mengenai perubahan-perubahan
yang mempunyai implikasi
terhadap K3.
Di perlukan adanya pendokumentasian
dan penyebarluasan hasil konsultasi
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja yang telah dibahas dalam
pelaksanaan COC karena untuk
mengetahui seberapa jauh masalah
keselamatan dan kesehatan kerja yang
dialami pekerja dan perusahaan selama
ini, selain itu pendokumentasian
bertujuan untuk melihat tren-tren
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja apa saja yang sering terjadi dari
tahun ke tahun pada PT. PLN (Persero)
Area Klaten. Selain itu penjadwalan
konsultasi tenaga kerja mengenai
masalah Keselamatan dan kesehatan
kerja juga perlu diadakan agar
pelaporan mengenai masalah-masalah
K3 lebih teratur dan lebih tercatat oleh
P2K3. Setelah kedua hal tersebut, hasil
dari konsultasi tenaga kerja terhadap
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja juga perlu disosialisasikan kepada
tenaga kerja lain, agar semua tenaga
kerja mengetahuinya dan masalah
tersebut diharapkan tidak terulang
kembali.
18 1.4.3
Perusahan telah membentuk
P2K3 sesuai dengan peraturan
perundang - perundangan
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 6 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
20 1.4.5
Sekretaris P2K3adalah ahli K3
sesuai dengan peraturan
perundangan.
Tidak Ada Rekomendasi
21 1.4.6
P2K3 menitikberatkan kegiatan
pada pengembangan kebijakan
dan prosedur mengendalikan
risiko.
Tidak Ada Rekomendasi
22 1.4.7
Susunan pengurus P2K3
didokumentasikan dan
diinformasikan kepada tenaga
kerja.
Tidak Ada Rekomendasi
23 1.4.8
P2K3 mengadakan pertemuan
secara teratur dan hasilnya
disebarluaskan di tempat kerja.
Tidak Ada Rekomendasi
24 1.4.9
P2K3 melaporkan kegiatannya
secara teratur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Tidak Ada Rekomendasi
25 1.4.10
Dibentuk kelompok-kelompok
kerja dan dipilih dari wakil-wakil
tenaga kerja yang ditunjuk
sebagai penanggung jawab K3
ditempat kerjanya dan kepadanya
diberikan pelatihan yang sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
Di bentuk kelompok-kelompok kerja
dan dipilih dari wakil-wakil tenaga
kerja yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab K3 ditempat
kerjanya tidak hanya di unit PDKB PT.
PLN (Persero) Area Klaten, tetapi di
Unit lain juga. Selain itu diberikan
pelatihan yang sesuai dengan
kebutuhan per unit, tidak hanya
pelatihan pemadam kebakaran saja,
seperti pelatihan P3K, ahli K3 listrik,
pelatihan HIRA, dll.
26 1.4.11
Susunan kelompok-kelompok
kerja dan dipilih dari wakil-wakil
tenaga kerja yang telah terbentuk
didokumentasikan dan
diinformasikan kepada tenaga
kerja.
Perlu dibuat Susunan Kelompok -
Kelompok kerja yang harus dipilih dari
wakil - wakil tenagakerja dan harus
didokumentasikan dan dipublikasikan
kepada seluruh tenaga kerja.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 7 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
27 2.1.1
Terdapat prosedur terdokumentasi
untuk identifikasi potensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian risiko
K3.
Di perlukan tinjauan ulang pada
prosedur HIRA untuk menjadi evaluasi
pada tahun sebelumnya.
28 2.1.2
Identifikasi putensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian
resiko K3 sebagai rencana
strategi K3 dilakukan oleh
petugas yang berkompeten.
1. Di perlukan sertifikat petugas yang
berkompeten dalam pengisian HIRA.
2. Di perlukan dokumen perencanaan
K3.
29 2.1.3
Rencana strategi K3 sekurang-
kurangnya berdasarkan tinjauan
awal, identifikasi potensi bahaya,
penilaian, pengendalian resiko,
dan peraturan perundang-
undangan serta informasi K3 lain
baik dari dalam maupun luar
perusahaan.
Perlu dibuat Rencana K3 yang
mengacu berdasarkan tinjauan awal,
identifikasi potensi bahaya, penilaian,
pengendalian resiko, dan peraturan
perundang-undangan serta informasi
K3 lain baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan.
30 2.1.4
Rencana strategi K3 yang telah
ditetapkan digunakan untuk
mengendalikan resiko K3 dengan
menetapkan tujuan dan sasaran
yang dapat diukur dan menjadi
prioritas serta menyediakan
sumber daya.
Di perlukan laporan dokumen
perencanaan K3.
31 2.1.5
Rencana kerja dan rencana
khusus yang berkaitan dengan
produk, proses, proyek atau
tempat kerja tertentu telah dibuat
dengan menetapkan tujuan dan
sasaran yang dapat diukur,
menetapkan waktu pencapaian
dan menyediakan sumber daya.
Perlu dibuatkan laporan perencanaan
khusus dan rencana kerja dengan
menetapkan tujuan dan sasaran SMK3.
32 2.1.6
Rencana K3 diselaraskan dengan
rencana sistem manajemen
perusahaan.
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 8 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
33 2.2.1
Manual SMK3 meliputi
kebijakan, tujuan, rencana, dan
prosedur K3, instuksi kerja,
formulir, catatan dan tanggung
jawab serta wewenang tanggung
jawab K3 untuk semua tingkatan
dalam perusahaan.
Tidak Ada Rekomendasi
34 2.2.2
Terdapat manual khusus yang
berkaitan dengan produk, proses
atau tempat kerja tertentu.
Prosedur penanganan limbah B3 harus
sepenuhnya dilakukan untuk mencegah
masalah K3 terjadi, dan agar semua
penanganan limbah B3 dapat teratasi
dan terdokumentasikan dengan baik.
35 2.2.3
Manual SMK3 mudah didapat
oleh semua personil dalam
perusahaan sesuai kebutuhan.
Perlu adanya sistem penyebaran
informasi mengenai K3 khuusnya
manual SMK3 agar seluruh pekerja
dapat mengaksesnya dengan mudah
jika sewaktu-waktu mereka
membutuhkannya.
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3
36 2.3.1
Terdapat prosedur yang
terdokumentasi untuk
mengidentifikasi, memperoleh,
memelihara, dan memahami
perundang-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratana
lain yang relevan dibidang K3
untuk seluruh tenaga kerja
perusahaan
Tidak Ada Rekomendasi
37 2.3.2
Penanggung jawab untuk
memelihara dan mendistribusikan
informasi terbaru mengenai
peraturan perundangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan
lain telah ditetapkan.
Perlu dilengkapi kembali masalah
pendokumentasian peraturan
perundang-undangan yang di butuhkan
oleh PT. PLN (Persero) Area Klaten.
Jika ada pembaharuan mengenai
undang-undang terkait, perlu juga
untuk dilengkapi untuk
pendokumentasian.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 9 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
lain yang relevan di bidang K3
dimasukan pada prosedur-
prosedur dan petunjuk-petunjuk
kerja.
39 2.3.4
Perubahan pada peraturan
perundang-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan
lain yang relevan di bidang K3
digunakan untuk peninjauan
prosedur-prosedur dan petunjuk-
petunjuk kerja.
Jika ada pembaharuan mengenai
undang-undang terkait, perlu dilakukan
peninjauan ulang terhadap Manual
SMK3, prosedur-prosedur kerja, dan
petunjuk kerja sesuai dengan PP No 50
Tahun 2012 pasal 15 ayat 1 sampai 4.
2.4 Informasi K3
40 2.4.1
Informasi yang dibutuhkan
mengenai kegiatan K3
disebarluaskan secara sistematis
kepada seluruh tenaga kerja,
tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok.
Tidak Ada Rekomendasi
Elemen 3: Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
3.1 Pengendalian Perancangan
41 3.1.1
Prosedur yang terdokumentasi
mempertimbangkan identifikasi
potensi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko yang
dilakukan pada tahap
perancangan dan modifikasi.
Perusahaan harus menerapkan HIRA
tidak hanya di unit PDKB saja tetapi di
semua unit HIRA harus diterapkan.
Karena semua bagian pun memeliki
potensi bahaya termasuk di
perkantoran.
42 3.1.2
Prosedur dan instruksi kerja untuk
penggunaan produk,
pengoperasian mesin dan
peralatan, instalasi, pesawat atau
proses serta informasi lainnya
yang berkaitan dengan K3 telah
dikembangkan selama
perancangan dan/atau modifikasi.
Harus memiliki prosedur kerja di setiap
tempat tidak hanya bagian yang bekerja
di lapangan saja tetapi di perkantoran
juga harus membuat prosedur atau
instruksi kerja. Di gunakan untuk
pekerjaan perancangan atau modifikasi
yang didalamnya terdapat informasi
K3. Pada saat observasi hanya
ditemukan di bagian jaringan dan itu
pun hanya sebagian kecil prosedur
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 10 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
43 3.1.3
Petugas yang berkompeten
melakukan verifikasi bahwa
perancangan dan/atau modifikasi
memenuhi persyaratan K3 yang
ditetapkan sebelum pengguanaan
hasil rancangan
Harus ada dokumen perancangan dan
modifikasi memenuhi persyaratan K3
yang ditetapkan sebelum penggunaan
hasil rancangan harus dilakukan oleh
petugas yang berkompeten dibidang K3
dan harus dibuat Laporan hasil
pemeriksaan alat atau peralatan kerja
44 3.1.4
Semua perubahan dan modifikasi
perancangan yang mempunyai
implikasi terhadap K3
diidentifikasikan,
didokumentasikan, ditinjau ulang
dan disetujui oleh petugas yang
berwenang sebelum pelaksanaan.
1. Apabila ada perubahan dan
modifikasi perancangan yang
mempunyai implikasi terhadap K3
harus dilakukan identifikasi,
dokumentasikan, tinjau ulang dan
disetujui petugas yang berwenang
sebelum pelaksanaan kembali.
2. Harus ada surat penunjukkan petugas
yang melakukan perubahan dan
modifikasi perancangan yang
berimplikasi terhadap K3.
3.2 Peninjauan Kontrak
45 3.2.1
Prosedur yang terdokumentasi
harus mampu mengidentifikasi
dan menilai potensi bahaya K3,
lingkungan dan masyarakat,
dimana prosedur tersebut
digunakan pada saat memasok
barang dan jasa dalam suatu
kontrak.
Harus terdapat dokumen mengenai
prosedur pada saat memasok barang
dan jasa dalam suatu kontrak dan juga
bias mengidentifikasi bahaya dan
menilai resiko K3 bagi tenaga kerja,
lingkungan dan masyarakat disekitar
perusahaan.
46 3.2.2
Identifikasi bahaya dan penilaian
risiko dilakukan pada tinjauan
kontrak oleh petugas yang
berkompeten.
Pelaksanaan HIRA harus dilakukan
pada tinjauan kontrak. Pimpinan
perusahaan harus menunjuk tim HIRA.
Tim HIRA harus mempunyai
kompetensi dalam K3.
47 3.2.3
Kontrak ditinjau ulang untuk
menjamin bahwa pemasok dapat
memenuhi persyaratan K3 bagi
Harus ada peninjauan kembali kontrak
kerja untuk mengetahuai apakah
kontrak tersebut memenuhi persyaratan
K3 bagi pelanggan ataukah tidak
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 11 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
48 3.2.4
Catatan tinjauan ulang kontrak
dipelihara dan didokumentasikan
Harus dibuat surat mengenai
persetujuan antara supplier dan vendor
agar memastikan bahwa seluruh vendor
dan supplier ikut berpartisipasi dalam
penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta lingkungan serta sebagai
bukti bahwa antara supplier dan vendor
sudah mencapai kata sepakat untuk
bekerja sama dalam mengikuti aturan
keselamatan dan peraturan lainnya
yang dikeluarkan oleh PT. PLN
(Persero) Area Klaten
Elemen 4: Pengendalian Dokumen
4.1 Pengendalian Dokumen
49 4.1.1
Dokumen K3 mempunyai
identifikasi status, wewenang,
tanggal pengeluaran dan tanggal
modifikasi.
Tidak Ada Rekomendasi
50 4.1.2
Penerima distribusi dokumen
tercantum dalam dokumen
tersebut.
Setiap dokumen yang sudah
didistribusikan harus dicatat untuk
sebagai bukti bahwa dokumen tersebut
sudah disebarluaskan kepada seluruh
para pekerja.
51 4.1.3
Dokumen K3 terbaru disimpan
secara sistematis pada tempat
yang ditentukan
Dokumen yang terkait tentang K3 edisi
terbaru atauapun revisi terbaru harus
disimpan secara sistematis mudah
dilihat dan pada tempat yang sesuai
untuk peruntukannya serta mudah
diakses oleh seluruh pekerja.
52 4.1.4
Dokumen usang segera
disingkirkan dari penggunaannya
sedangkan dokumen usang yang
disimpan untuk keperluan
tertentu diberi tanda khusus
Harus dibuat instruksi kerja
penomoran, perubahan dan pengesahan
dokumen untuk digunakan sebagai
petunjuk dalam penulisan semua
dokumen yang berkaitan dengan
persyaratan mutu, K3 dan lingkungan
yang akan digunakan oleh seluruh
departemen yang termasuk dalam ISO
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 12 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
53 4.2.1
Terdapat sistem untuk membuat
dan menyetujui perubahan
terhadap dokumen K3.
Not
Available
Tidak Ada Rekomendasi
54 4.2.2
Dalam hal ini terjadi perubahan
diberikan alasan terjadinya
perubahan dan tertera dalam
dokumen atau lampirannya dan
menginformasikan kepada pihak
terkait.
Perlu dibuat mengenai SOP
pengendalian dokumen karena prosedur
ini digunakan sebagai petunjuk
persiapan dan pengendalian dokumen
internal maupun eksternal yang
berkaitan dengan persyaratan
14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.
SOP ini juga sebagai alur kemana saja
dokumen harus didistribusikan.
55 4.2.3
Terdapat prosedur pengendalian
dokumen atau daftar seluruh
dokumen yang mencantumkan
status dari setiap dokumen
tersebut dalam upaya mencegah
penggunaan dokumen usang.
Harus terdapat SOP pengendalian
dokumen internal untuk mencatat setiap
dokumen yang ada apakah dokumen
tersebut kadaluarsa ataukah dokumen
tersebut terjadi perubahan. Sehingga
dicantumkan di form pengisian
dokumen kadaluarsa. Serta dokumen-
dokumen tersebut juga harus diberi
pelabelan dan penomoran.
Elemen 5: Pembelian
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
56 5.1.1
Terdapat prosedur yang
terdokumentasi yang dapat
menjamin bahwa spesifikasi
teknik dan informasi lain yang
relevan dengan K3 telah diperiksa
sebelum keputusan untuk
membeli.
Tidak Ada Rekomendasi
57 5.1.2
Spesifikasi pembelian untuk
setiap sarana produksi, zat kimia
atau jasa harus dilengkapi
spesifikasi yang sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 13 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
58 5.1.3
Konsultasi dengan tenaga kerja
yang berkompeten pada saat
keputusan pembelian, dilakukan
untuk menetapkan persyaratan
K3 yang dicantumkan dalam
spesifikasi pembelian dan
diinformasikan kepada tenaga
kerja yang menggunakannya.
Mengadakan konsultasi mengenai
penetapan persyaratan K3 dengan
tenaga kerja.
59 5.1.4
Kebutuhan pelatihan, pasokan
alat pelindung diri, dan
perubahan terhadap prosedur
kerja perlu dipertimbangkan
sebelum pembelian, serta ditinjau
ulang sebelum pembelian, serta
pemakaian sarana dan bahan
kimia.
Alat pelindung diri harus di tinjau
ulang sebelum digunakan untuk
melakukan pekerjaan.
60 5.1.5
Persyaratan K3 dievaluasi dan
menjadi pertimbangan dalam
seleksi pembalian.
1. Apa yang sudah ada dalam prosedur
formulir seleksi dan evaluasi
pemasok segera di terapkan.
2. Kartu persediaan barang sudah ada,
segera diterapkan.
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
61 5.2.1
Barang dan jasa yang dibeli
diperiksa kesesuaiannya dengan
spesifikasi pembelian.
Tidak Ada Rekomendasi
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
62 5.3.1
Barang dan jasa yang dipasok
pelanggan, sebelum digunakan
terlebih dahulu diidentifikasi
potensi bahaya dan dinilai
risikonya dan catatan tersebut
dipelihara untuk memeriksa
prosedur.
1. Melakukan identifikasi potensi
bahya terhadap barang dan jasa yang
di pasok ke pelanggan.
2. Memelihara catatan hasil identifiasi
tersebut.
5.4 Kemampuan Telusur Produk
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 14 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
produksi dan instalasi, jika
terdapat potensi masalah K3.
64 5.4.2
Terdapat prosedur yang
terdokumentasi untuk pane
lurusan produk yang telah terjual,
jika terdapat potensi masalah K3
di dalam penggunaannya.
Membuat sistem penelusuran jika
terdapat masalah mengenai K3 di
masyarakat.
Elemen 6: Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
6.1 Sistem Kerja
65 6.1.1.
Petugas yang kompeten telah
mengidentifikasi bahaya, menilai
dan mengendalikan risiko yang
timbul dari suatu proses kerja.
Karena sudah ada tim HIRA, lebih baik
HIRA dibuat oleh tim HIRA.
66 6.1.2
Apabila upaya pengendalian
risiko diperlukan maka upaya
tersebut ditetapkan melalui
tingkat pengendalian.
1. Mulai memberlakukan identifikasi
bahaya penilaian dan pengendalian
resiko sebelum bekerja baik di
PDKB maupun pada teknisi di
tingkat unit (rayon).
2. Membuat IBPR pekerjaan online dan
offline.
67 6.1.3
Terdapat prosedur kerja atau
petunjuk kerja yang
terdokumentasi untuk
mengendalikan resiko yang
teridentifikasi dan dibuat atas
dasar masukan dari personil yang
kompeten serta tenaga kerja yang
terkait dan disahkan oleh orang
yang berwenang di perusahaan.
1. Prosedur kerja atau petunjuk kerja
tidak hanya dibuat di bagian PDKB
saja, alangkah lebih baiknya jika
juga di buat di bagian-bagian lain
juga di buat di masing-masing rayon.
68 6.1.4
Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, standar
serta pedoman teknis yang
relevan diperhatikan pada saat
mengembangkan atau melakukan
modifikasi atau petunjuk kerja
1. Jika terdapat modifikasi kerja, harus
ditinjau kepatuhannya terhadap
peraturan perundang-undangan
dengan berpedoman pada peraturan
kelistrikan yang telah dibuat.
2. Membuat pedoman peraturan
kelistrikan.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 15 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
69 6.1.5
Terdapat sistem izin kerja untuk
tugas berisiko tinggi. Tidak Ada Rekomendasi
70 6.1.6
Alat pelindung diri (APD)
dipastikan bahwa disediakan
sesuai kebutuhan dan bila
diperlukan dan digunakan secara
benar serta selalu dipelihara
dalam kondisi layak pakai.
Tidak Ada Rekomendasi
71 6.1.7
Alat pelindung diri yang
digunakan dipastikan telah
dinyatakan layak pakai sesuai
dengan standard dan atau
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Tidak Ada Rekomendasi
72 6.1.8
Upaya pengendalian resiko
dievaluasi secara berkala apabila
terjadi ketidaksesuaian atau
perubahan pada proses kerja
Perlu adanya upaya untuk penerapan
yang lebih untuk pengendalian resiko,
agar ketika sudah diterapkan, bisa
diketahui ketidaksesuiannya dengan
lapangan, dan bisa sebagai evaluasi.
6.2 Pengawasan
73 6.2.1
Dilakukan pengawasan untuk
menjamin bahwa setiap pekerjaan
dilaksanakan dengan aman dan
mengikuti setiap prosedur dan
petunjuk kerja yang telah
ditentukan.
Tidak Ada Rekomendasi
74 6.2.2
Setiap orang diawasi sesuai
dengan tingkat kemampuan
mereka dan tingkat risiko tugas
1. Terdapat minimal 1 pengawas K3
untuk masing-masing unit kerja dan
area yang memiliki minimal 100
pekerja dan beresiko tinggi.
2. Pengawas K3 menurut Permenaker
No. 3 tahun 1978 pasal 3 ayat 1
bahwa untuk pengawas K3 telah
mengikuti pelatihan calon pegai
pengawas yang diselenggarakan
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 16 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
75 6.2.3
Pengawas ikut serta dalam
identifikasi bahaya dan membuat
upaya pengendalian.
1. HIRARC disesuaikan dengan
kondisi nyata area PLN Klaten
2. Pembuatan HIRARC bisa
melibatkan pengawas pekerjaan area
dan dari setiap masing-masing
rayon.
3. Permenaker no 3 tahun 1978 pasal 4
menyebutkan bahwa kewajiban
pengawas adalah mengadakan
pemeriksaan tempat kerja, sehingga
minimal dia tahu kondisi tempat
kerja agar bisa membantu
pengidentifikasian bahaya dan
membuat pengendaliannya
berdasarkan hirarki control.
76 6.2.4
Pengawas/Penyelia diikutsertakan
dalam melakukan penyelidikan
dan pembuatan laporan terhadap
terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan, serta
wajib menyerahkan laporan dan
saran-saran kepada pengurus.
Diperlukan prosedur penyelidikan dan
pelaporan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
77 6.2.5
Pengawas ikut serta dalam proses
konsultasi. Tidak Ada Rekomendasi
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
78 6.3.1
Persyaratan tugas tertentu
termasuk persyaratan kesehatan
diidentifikasi dan dipakai untuk
menyeleksi dan menempatkan
tenaga kerja.
1. Harus ada kriteria minimal dan
tertentu yang diajukan area untuk
rekruitmen tenaga kerja baru yang
akan dikirimkan dari distribusi ke
area.
2. Penempatan tenaga kerja harus
berdasarkan kemampuan yang
dimiliki dan dibuktikan dengan
sertifikatkompetensi yang dimiliki.
Penugasan pekerjaan harus
berdasarkan kemampuan dan
Sebelum seseorang ditunjuk untuk
bekerja di suatu tempat, maka perlu di
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 17 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
6.4.1 Area Terbatas
80 6.4.1
Pengusaha atau pengurus
melakukan penilaian risiko
lingkungan kerja untuk
mengetahui daerah-daerah yang
memerlukan pembatasan izin
masuk.
1. Diterapkannya izin bekerja dengan
tepat dan maksimal sebagai penggati
izin masuk.
2. Dilakukan penilaian resiko
lingkungan kerja untuk mengetahui
daerah yang memerlukan
pembatasan izin masuk
81 6.4.2
Terdapat pengendalian atau
tempat-tempat dengan
pembatasan ijin masuk.
Dibuat sistem pengendalian dengan
pembatasan izin masuk.
82 6.4.3
Tersedianya fasilitas dan layanan
di tempat kerja sesuai dengan
standar dan pedoman teknis. Tidak Ada Rekomendasi
83 6.4.4
Rambu-rambu K3 harus dipasang
sesuai dengan standar dan
pedoman teknis.
Tidak Ada Rekomendasi
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi
84 6.5.1
Penjadwalan pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana produksi
serta peralatan mencakup
verifikasi alat-alat pengaman dan
persyaratan yang ditetapkan oleh
peraturan perundangan, standar
dan pedoman teknis yang relevan.
Tidak Ada Rekomendasi
85 6.5.2
Semua catatan yang memuat data
secara rinci dari kegiatan
pemeriksaan, pemeliharaan,
perbaikan dan perubahan yang
dilakukan atas sarana dan
peralatan produksi harus
disimpan dan dipelihara.
Tidak Ada Rekomendasi
Sarana dan peralatan produksi
memiliki sertifikat yang masih
Kelanjutan dari sertifikat yang telah
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 18 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
87 6.5.4
Pemeriksaan, pemeliharaan,
perawatan, perbaikan dan setiap
perubahan harus dilakukan
petugas yang kompeten dan
berwenang.
Tidak Ada Rekomendasi
88 6.5.5
Terdapat prosedur untuk
menjamin bahwa jika terjadi
perubahan sarana dan peralatan
produksi, perubahan tersebut
harus sesuai dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan,
standar dan pedoman teknis yang
relevan.
Lebih memperhatikan sistem mengenai
perlatan kerja.
89 6.5.6
Terdapat prosedur permintaan
pemeliharaan yang mencakup
ketentuan mengenai peralatan-
peralatan dengan kondisi K3 yang
kurang baik dan perlu untuk
segera diperbaiki.
Tidak Ada Rekomendasi
90 6.5.7
Terdapat sistem untuk penandaan
bagi peralatan yang sudah tidak
aman lagi untuk digunakan atau
sudah tidak digunakan.
Tidak Ada Rekomendasi
91 6.5.8
Apabila diperlukan dilakukan
penerapan sistem penguncian
pengoperasian (lock out system)
untuk mencegah agar sarana
produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya.
Tidak Ada Rekomendasi
92 6.5.9
Terdapat prosedur yang dapat
menjamin keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja atau orang
lain yang berada didekat sarana
dan peralatan produksi pada saat
proses pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 19 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
93 6.5.10
Terdapat penanggung jawab
untuk menyetujui bahwa sarana
dan peralatan produksi telah aman
digunakan setelah proses
pemeliharaan, perawatan,
perbaikan atau perubahan.
Adanya pengeluarean surat kembali
setelah diterbitkannya setifikat sarana
produksi.
6.6 Pelayanan
94 6.6.1
Apabila perusahaan dikontrak
untuk menyediakan pelayanan
yang tunduk pada standar dan
UU K3, maka perlu disusun
prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi
persyaratan.
Tidak Ada Rekomendasi
95 6.6.2
Apabila perusahaan diberi
pelayanan melalui kontrak dan
pelayanan tunduk pada standar
dan perundangan K3, maka perlu
disusun prosedur untuk menjamin
bahwa pemberian pelayanan
memenuhi persyaratan.
Tidak Ada Rekomendasi
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
96 6.7.1
Keadaan darurat yang potensial
(didalam atau diluar tempat kerja)
telah diidentifikasi dan prosedur
keadaan darurat tersebut telah
didokumentasikan dan
diinformasikan agar diketahui
oleh seluruh orang yang ada di
tempat kerja.
Perlunya adanya sosialisasi kepada
pekerja mengenai sistem tanggap
darurat.
97 6.7.2
Tenaga kerja mendapat instruksi
dan pelatihan mengenai prosedur
keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko
Intruksi bukan hanya intruksi keadaan
kebakaran, tapi juga intruksi keadaan
darurat lain misalnya gempa bumi dan
gunung meletus karena melihat letak
geografis dari kota klaten yang dekat
dengan gunung berapai dan pernah
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 20 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
98 6.7.3
Tenaga kerja mendapat instruksi
dan pelatihan mengenai prosedur
keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko
Dari intruksi yang telah dibuat, maka
harus disosialisaikan.
99 6.7.4
Petugas penanganan keadaan
darurat ditetapkan dan diberikan
pelatihan khusus serta
diinformasikan kepada seluruh
orang yang ada di tempat kerja.
1. Adanya sosialisai dan perkenalan tim
tanggap darurat kepada seluruh
pekerja, agar pekerja tahu siapa yang
bertanggung jawab di unit masing-
masing ketika dalam keadaan
darurat.
2. Sosialisasi bisa dengan pertemuan di
dalam ruangan dan juga penambahan
kedudukan jabatan dalam tim
tanggap darurat di papan nama atau
kartu tanda pengenal.
100 6.7.5
Instruksi keadaan darurat dan
hubungan keadaan darurat
diperlihatkan secara jelas dan
menyolok dan diketahui oleh
seluruh tenaga kerja di
perusahaan.
Setelah intruksi kerja di sosialaisaikan,
maka dibuat visualisasi dari intruksi
keadaan darurat yang dipasang di area
kerja dan dipahami oleh seluruh tenaga
kerja.
101 6.7.6
Peralatan, dan sistem tanda
bahaya keadaan darurat
disediakan, diperiksa, diuji dan
dipelihara secara berkala sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan, standar dan pedoman
teknis yang relevan.
Tidak Ada Rekomendasi
102 6.7.7
Jenis, jumlah, penempatan dan
kemudahan untuk mendapatkan
alat keadaan darurat telah sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan atau standard dan
dinilai oleh petugas yang
berkompeten dan berwenang.
Tidak Ada Rekomendasi
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 21 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
sistem P3K yang ada memenuhi
peraturan perundanga-undangan,
standar dan pedoman teknis.
104 6.8.2
Petugas P3K telah dilatih dan
ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundangan.
1. Adanya sosialisai dan perkenalan tim
tanggap darurat kepada seluruh
pekerja, agar pekerja tahu siapa yang
bertanggung jawab di unit masing-
masing ketika dalam keadaan
darurat.
2. Sosialisasi bisa dengan pertemuan di
dalam ruangan dan juga penambahan
kedudukan jabatan dalam tim
tanggap darurat di papan nama atau
kartu tanda pengenal.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
105 6.9.1
Prosedur untuk pemulihan
kondisi tenaga kerja maupun
sarana dan peralatan produksi
yang mengalami kerusakan telah
di tetapkan dan dapat diterapkan
sesegera mungkin setelah
terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibar kerja.
Harus terdapat prosedur pemulihan
kondisi jika terjadi kecelakaan akibat
kerja.
Elemen 7: Standar Pemantauan
7.1 Standar Pemantauan
106 7.1.1
Pemerikaan/inspeksi terhadap
tempat kerja dan cara kerja
dilaksanakan secara teratur.
Perlu dilakukan pemeriksaan/inspeksi
area kerja pada saat akan dilakukan
survei tempat kerja dan dilakukan
secara teratur, yang terdapat dalam PP
50 Tahun 2012 tentang SMK3.
107 7.1.2
Pemeriksaan/inspeksi
dilaksanakan oleh petugas yang
berkompeten dan berwenang
yang telah memperoleh pelatihan
mengenai identifikasi bahaya.
1. Perlu di adakan pelatihan identifikasi
bahaya.
2. Sebelum bekerja harus ada inspeksi,
HIRA, potensi bahaya agar bisa
meminimalisir angka kecelakaan
kerja.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 22 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
melakukan tugas di tempat yang
di periksa.
kejadian yang tidak di inginkan.
109 7.1.4
Daftar periksa (check list) tempat
kerja telah disusun untuk
digunakan pada saat
pemeriksaan/inspeksi.
Membuat check list inspeksi di tempat
kerja di PT PLN (Persero) Area Klaten,
agar kecelakaan kerja di tempat kerja
dapat di minimalisir.
110 7.1.5
Laporan pemeriksaan/inspeksi
berisi rekomendasi untuk
tindakan perbaikan dan diajukan
kepada pengurus dan P2K3 sesuai
dengan kebutuhan.
Melaksanakan inspeksi secara rutin
serta membuat laporan tertulis yang
mencantumkan rekomendasi perbaikan
kepada pengurus dan P2K3.
111 7.1.6
Pengusaha atau pengurus telah
menetapkan penanggung jawab
untuk pelaksanaan tindakan
perbaikan dari hasilmlaporan
pemeriksaan/inspeksi.
1. Melaksanakan rapat P2K3 yang
membahas tentang hasil inspeksi
serta tindak lanjut hasil inspeksi.
2. Membuat SK Penunjukkan
Penanggung Jawab Tindakan
Perbaikan Setelah Inspeksi.
3. Membuat checklist pemantauan
tindakan perbaikan setelah inspeksi.
112 7.1.7
Tindakan perbaikan dari hasil
laporan pemeriksaan/inspeksi
dipantau untuk menentukan
efektifitasnya.
1. Membuat laporan hasil inspeksi
untuk memudahkan penanggung
jawab dalam memantau tindakan
perbaikan.
2. Membuat checklist pemantauan
tindakan perbaikan inspeksi.
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
113 7.2.1
Pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja dilaksanakan
secara teratur dan hasilnya
didokumentasikan, dipelihara dan
digunakan untuk penilaian dan
pengendalian resiko.
1. Melakukan pemantauan/lingkungan
kerja secara teratur oleh pekerja yang
berkompeten.
2. Hasil dari pemantauan/lingkungan
tersebut dipelihara untuk di gunakan
sebagai pengendalian resiko.
114 7.2.2
Pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja meliputi faktor Melakukan pemantauan lingkungan
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 23 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
115 7.2.3
Pemantauan/ pengukuan
lingkungan kerja dilkukan oleh
petugas atau pihak yang
berkompeten dan berwenang dari
dalam dan/atau luar perusahaan.
Pengukuran/pemantauan lingkungan
kerja dilakukan oleh pihak yang
berkompeten atau orang yang di tunjuk
oleh perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
116 7.3.1
Terdapat prosedur yang
terdokumentasi mengenai
identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan
untuk alat pemeriksaan, ukur dan
uji mengenai K3.
Membuat prosedur yang meliputi :
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan
dan penyimpanan.
117 7.3.2
Alat dipelihara dan dikalibrasikan
oleh petugas atau pihak yang
berkompeten dan berwenang dari
alam/atau luar perusahaan.
Tidak Ada Rekomendasi
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
118 7.4.1
Dilakukan pemantauan kesehatan
tenaga kerja yang bekerja pada
tempat kerja yang mengandung
potensi bahaya tinggi sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
Tidak Ada Rekomendasi
119 7.4.2
Perusahaan atau pengurus telah
melaksanakan identifikasikan
keadaan dimana pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja perlu
dilakukan dan telah
melaksanakan sistem untuk
membantu pemeriksaan ini.
Melakukan pencatatan terdapat hasil
pemeriksaan kesehatan yang sesuai
dengan peraturan perundagan.
(Permenaker No. Per. 03/MEN/1982,
Permenaker No. Per. 02/MEN/1980).
120 7.4.3
Pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dilakukan oleh dokter
pemeriksa yang ditunjuk sesuai
peraturan perundang-undangan.
Perlu diadakan kontrak kerja sama
dengan paramedis yang salah satunya
adalah dokter perusahaan untuk
menunjang pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja yang ada diperusahaan.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 24 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
121 7.4.4
Perusahaan menyediakan
pelayanan kesehatan kerja sesuai
peraturan perundang-undangan.
Tidak Ada Rekomendasi
122 7.4.5
Catatan mengenai pemantauan
kesehatan tenaga kerja dibuat
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Di buat sedemikian rupa sehingga
terdapat catatan riwayat kesehatan dari
tenaga kerja.
Elemen 8: Pelaporan dan Perbaikan
8.1 Pelaporan Bahaya
123 8.1.1
Terdapat prosedur pelaporan
bahaya yang berhubungan dengan
K3 dan prosedur ini diketahui
oleh tenaga kerja.
Di perlukan pembuatan prosedur
pelaporan bahaya untuk mengetahui
bahaya yang ada di perusahaan dan
diketahui oleh tenaga kerja.
8.2 Pelaporan Kecelakaan
124 8.2.1
Terdapat prosedur terdokumentasi
yang menjamin bahwa semua
kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, kebakaran atau peledakan
serta kejadian berbahaya lainnya
di tempat kerja dicatat dan
dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pembuatan prosedur pelaporan
kecelakaan untuk dicatat dan
dilaporkan sesuai Permenaker No.Per
03/MEN/1998 (Tata cara pelaporan &
pemeriksaan kecelakaan)
8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan
125 8.3.1
Tempat kerja/perusahaan
mempunyai prosedur
pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
Di perlukan pembuatan prosedur
pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dalam melaksanakan pemeriksaan
dan pengkajian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja untuk mengetahui
tata cara yang benar.
126 8.3.2
Pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan kerja dilakukan oleh
petugas atau ahli K3 yang
ditunjuk sesuai peraturan
perundang undangan atau pihak
Tidak Ada Rekomendasi
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 25 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
127 8.3.3
Laporan pemeriksaan dan
pengkajian berisi tentang sebab
dan akibat serta
rekomendasi/saran dan jadwal
waktu pelaksanaan usaha
perbaikan.
Terdapat form berita acara pemeriksaan
dan pengkajian kecelakaan belum berisi
mengenai rekomendasi/saran.
128 8.3.4
Penanggung jawab untuk
melaksanakan tindakan perbaikan
atas laporan pemeriksaan dan
pengkajian telah ditetapkan.
Di perlukan bukti penetapan
penanggungjawab dalam pelaksanaan
tindakan perbaikan atas laporan
pemeriksaan dan pengkajian untuk
mengetahui penanggungjawab
pelaksanaan tindakan perbaikan.
129 8.3.5
Tindakan perbaikan
diinformasikan kepada tenaga
kerja yang bekerja di tempat
terjadi kecelakaan.
Diperlukan laporan tindakan perbaikan,
agar diketahui perbandingan laporan
tahun lalu dan tahun sekarang serta
untuk mengurangi bahaya-bahaya yang
ada di perusahaan. Dan diperlukan
untuk diinformasikan kepada tenaga
kerja.
130 8.3.6
Pelaksanaan tindakan perbaikan
dipantau, didokumentasikan dan
diinformasikan ke seluruh tenaga
kerja
Laporan tindakan perbaikan perlu
untuk dipantau, didokumentasikanagar
diketahui perbedaan laporan tahun lalu
dan tahun sekarang serta untuk
mengurangi bahaya-bahaya yang ada di
perusahaan. Dan diperlukan untuk
diinformasikan kepada tenaga kerja.
8.4 Penanganan Masalah
131 8.4.1
Terdapat prosedur untuk
menangani masalah Keselamatan
dan Kesehatan yang timbul dan
sesuai dengan peraturan
perundang-undanganan yang
berlaku.
Di perlukan beberapa prosedur
pelaporan dalam penanganan masalah
K3 di perusahaan untuk mengetahui
tata cara dalam pelaporan dan
penanganan masalah K3.
Elemen 9: Pengelolaan Material dan perpindahannya
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 26 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
berhubungan dengan penangan
secara manual dan mekanis.
berbeda dan juga perlu manual
dokumen mengenai pemindahan
material dengan cara yang baik
meskipun mereka sudah bisa
melakukan dengan baik dan benar.
133 9.1.2
Identifikasi dan penilaian
dilaksanakan oleh petugas yang
berkonpeten dan berwenang.
Perlu petugas yang berwenang
melakukan idenfikasi untuk melakukan
suatu penilaian tertentu di setiap unit,
karena setiap unit mempunyai potensi
bahaya yang berbeda-beda.
134 9.1.3
Perusahaan menerapkan dan
meninjau ulang cara pengendalian
risiko yang berhubungan dengan
penanganan secara manual dan
mekanis.
Perlunya dibuat dokumen yang
menyangkut cara pengendalian risiko
yang berhubungan dengan penanganan
secara manual dan mekanis.
135 9.1.4
Terdapat Posedur untuk
penanganan bahan meliputi
metode pencegahan terhadap
kerusakan, tumpahan, dan
kebocoran
Pihak K3 perlu selalu mengingatkan
kepada pekerja harus selalu mengikuti
SOP yang benar dan diberi suatu
peringatan kepada pekerja yang tidak
mematuhi SOP dengan benar.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
136 9.2.1
Terdapat prosedur yang
menjamin bahwa bahan disimpan
dan dipindahkan dengan cara
yang aman sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.
Perlu dipatuhi prosedur sesuai
peraturan perundang-undang meskipun
sudah ada prosedurnya.
137 9.2.2
Terdapat prosedur yang
menjelaskan persyaratan
pengendalian bahan yang dapat
rusak atau kadaluarsa.
Harus dibuat rekapan hasil penjualan
dan pelelangan yang dilakukan oleh
atasan agar bagian gudang mengetahui
barang-barang apa saja yang keluar
masuk.
138 9.2.3
Terdapat prosedur yang
menjamin bahwa dibuang dengan
cara yang aman sesuai dengan
Perlu dibuat sistem pembuangan
limbah B3 yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku agar bahan B3
yang terdapat di PLN Klaten tidak
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 27 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
139 9.3.1
Perusahaan telah
mendokumentasikan prosedur
mengenai penyimpanan,
penanganan dan pemindahan
bahan-bahan berbahaya yang
sesuai dengan persyaratan
peraturan perundangan, standar
dan pedoman teknis dan relevan.
Perusahaan perlu membuat dokumen
atau panduan (SOP) tentang
penyimpanan, penganan dan
pemindahan bahan-bahan berbahaya
agar tidak merugikan peusahaan
maupun lingkungan sekitar.
140 9.3.2
Terdapat Lembar Data
Keselamatan Bahan (Material
Safety Data Sheets) meliputi
keterangan mengenai keselamatan
bahan sebagaimana diatur pada
peraturan perundang-undangan
dan dengan mudah dapat
diperoleh.
Perlu diberikan suatu lembar data atau
dokumen keselamatan MSDS untuk
mencegah terjadi kecelakaan yang tidak
diinginkan.
141 9.3.3
Terdapat sistem untuk
mengidentifikasi dan pemberian
label secara jelas pada bahan
kimia berbahaya.
Tidak Ada Rekomendasi
142 9.3.4
Rambu peringatan bahaya
terpasang sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-
undangan dan/atau standar yang
relevan.
Perlu dilengkapi rambu-rambu
peringatan bahaya seperti bahaya dari
suatu material tidak hanya berupa
tulisan dilarang masuk selain petugas.
143 9.3.5
Penanganan BKB dilakukan oleh
petugas yang berkompeten dan
berwenang.
Perusahaan perlu mengikut sertakan
petugasnya dalam pelatihan agar
petugas tersebut mempuyai sertifikat
menangani BKB meskipun petugas
tersebut sudah mengerti dan paham
tentang BKB yang ada di PLN.
Elemen 10: Pengumpulan dan Penggunaan Data
10.1 Catatan K3
Perusahaan atau pengurus telah Pekerja perlu mengisi dokumen HIRA
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 28 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
pengumpulan,pengarsipan,
pemeliharaan, penyimpanan dan
pengganti catatan K3.
syarat diberikan surat izin kerja.
145 10.1.2
Peraturan perundang-undangan,
standar dan pedoman teknis K3
yang relevan dipelihara pada
tempat yang mudah di dapat.
PLN area Klaten perlu melengkapi
dokumen Per-UU No 1 Tahun 1970
sebagai standart bahwa PLN klaten
mematuhi Per-UU No 1 Tahun 1970
tetang Keselamatan Kerja.
146 10.1.3
Terdapat prosedur yang
menentukan persyaratan untuk
menjaga kerahasiaan catatan.
Perlu dibuat prosedur untuk persyaratan
menjaga kerahasian catatan.
147 10.1.4
Catatan kompensasi kecelakaan
dan rehabilitasi kesehatan tenaga
kerja dipelihara
Perlu dilakukan perngarsipan catatan
kompensasi kecelakaan dan rehabitilasi
untuk menjadi bukti bahwa PLN Klaten
telah mematuhi
10.2 Data dan Laporan K3
148 10.2.1
Data K3 yang terbaru
dikumpulkan dan dianalisa.
Perlu dibuat data K3 secara rutin dan
dikumpulkan dan dianalisa sebagai
bukti dan arsip perusahaan.
149 10.2.2
Laporan rutin kinerja K3 dibuat
dan disebarluaskan di dalam
tempat kerja.
Laporan rutin yang dibuat setiap 3
bulan sekali harus diinformasikan
kepada yang berwenang. Sehingga
informasi tersampaikan.
Elemen 11: Pemeriksaan SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
150 11.1.1
Audit internal Sistem Manajemen
K3 yang terjadwal dilaksanakan
untuk memeriksa kesesuaian
kegiatan perencanaan dan untuk
menentukan efektifitas kegiatan
tersebut.
Jadwal Audit internal harusnya
dilakukan secara rutin dan berkala,
melakukan tindakan perbaikan sesuai
dengan rekomendasi hasil audit. Hal ini
adalah upaya untuk meningkatkan
kualitas perusahaan. Audit internal
(penilaian diri) akan lebih baik apabila
dilakukan secara bertahap.
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 29 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
151 11.1.2
Audit Internal Sistem Manajemen
K3 dilakukan oleh petugas yang
independen, berkompeten dan
berwenang.
Bukti sertifikasi dari masing-masing
tim auditor harus dapat ditunjukkan.
Hal ini untuk membuktikan bahwa tim
auditor benar-benar berkompeten.
152 11.1.3
Laporan audit didistribusikan
kepada pengusaha atau pengurus
dan petugas lain yang
berkepentingan dan dipantau
untuk menjamin dilakukannya
tindakan perbaikan.
Bukti tertulis dari pendistribusian audit
tidak harus dalam bentuk surat resmi,
dapat dilakukan dengan pengiriman
surat elektronik yaitu email. Selain
praktis, mudah dan cepat aplikasi
tersbut kekinian (melengkapi android).
Elemen 12: Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1
Analisa kebutuhan pelatihan K3
sesuai persyaratan peraturan
perundang-undangan telah
dilakukan.
Tidak Ada Rekomendasi
154 12.1.2
Rencana pelatihan K3 bagi semua
tingkatan telah disusun. Tidak Ada Rekomendasi
155 12.1.3
Jenis pelatihan K3 yang
dilakukan harus disesuaikan
dengan kebutuhan untuk
mengendalikan potensi bahaya.
Pelatihan K3 yang telah dilakukan
sejauh ini hanyalah Damkar. Harus
segera melakukan pemenuhan pelatihan
K3 yang lain sehingga pengendalian
potensi bahaya yang ada di PLN dapat
maksimal.
156 12.1.4
Pelatihan dilakukan oleh orang
atau badan yang berkompeten dan
berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan.
Bukti kompetensi dari trainer harus
dapat ditunjukkan sebagai salah satu
bentuk kelegalan dari perusahaan
trainer berasal dan kemampuan trainer
sendiri. Hal tersebut adalah hal kecil
yang serinng terabaikan.
157 12.1.5
Terdapat fasilitas dan sumber
daya memadai untuk pelaksanaan
pelatihan yang efektif.
Tidak Ada Rekomendasi
Pengusaha atau pengurus
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 30 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
159 12.1.7
Program pelatihan ditinjau secara
teratur untuk menjamin agar tetap
relevan dan efektif.
Menurut UU No.1 Tahun 1970 Bab V
Pasal 10 Ayat 3 Pelatihan kerja dapat
dilakukan secara berjenjang.
Peninjauan ulang terhadap program dan
realisasi pelatihan hendaknya dilakukan
maksimal dalam kurun waktu 1 tahun.
Hal ini dilakukan untuk menjamin agar
tetap relevan dan efektifnya suatu
program pelatihan.
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1
Anggota manajemen eksekutif
dan pengurus berperan serta
dalam pelatihan yang mencakup
penjelasan tentang kewajiban
hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan K3.
Peran serta manajemen sangat
dibutuhkan untuk menunjukkan
komitmen dan keseriusan perusahaan
dalam penerapan SMK3.
161 12.2.2
Manajer dan pengawas atau
penyelia menerima pelatihan
yang sesuai dengan peran dan
tanggung jawab mereka.
Pelatihan yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhannya. Sejalan dengan
bidang yang sedang
diemban/dijalankan.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1
Pelatihan diberikan kepada semua
tenaga kerja termasuk tenaga
kerja baru dan yang dipindahkan
agar mereka dapat melaksanakan
tugasnya secara aman.
Pelatihan yang diberikan harus secara
merata baik untuk TK baru maupun TK
lama dan sesuai dengan kebutuhan
serta Sejalan dengan bidang yang
sedang diemban/dijalankan.
163 12.3.2
Pelatihan diberikan kepada tenaga
kerja apabila ditempat kerjanya
terjadi perubahan sarana produksi
atau proses.
Tidak Ada Rekomendasi
164 12.3.3
Pengusaha atau pengurus
memberikan pelatihan
penyegaran kepada semua tenaga
Menurut UU No.1 Tahun 1970
Pengusaha bertanggung jawab atas
peningkatan dan/atau pengembangan
kompetensi pekerjanya melalui
pelatihan kerja. Mengadakan pelatihan
penyegaran (refreshing) pada semua
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 31 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
IHT P3K, dan lain-lain. Laporan audit
telah didistribusikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Namun
bukti tertulis dari pendistribusian tidak
dapat dibuktikan. Tindakan perbaikan
dan pemantauan terhadap rekomendasi
hasil audit masih belum bisa berjalan
maksimal dikarenakan terbatasnya
anggaran untuk hal-hal tersebut.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1
Terdapat prosedur yang
menetapkan persyaratan untuk
memberikan taklimat (briefing)
kepada pengunjung dan mitra
kerja guna menjamin K3.
Taklimat (Briefing) dapat diberikan
secara langsung maupun tidak
langsung, yaitu dapat melalui Safety
Induction, leaflet , video dll.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
166 12.5.1
Perusahaan mempunyai sistem
yang menjamin kepatuhan
terhadap persyaratan lisensi atau
kualifikasi sesuai dengan
peraturan perundangan untuk
melaksanakan tugas khusus,
melaksanakan pekerjaan atau
megoperasikan peralatan.
Agar persyaratan tersebut dapat
dipenuhi dengan baik, maka
perusahaan harus mempunyai sistem
untuk menjamin pemenuhan dan
kepatuhan terhadap persyaratan lisensi
atau kualifikasi untuk melaksanakan
tugas khusus. Sebagai contoh adalah
Surat Izin Operasi (SIO) operator
forklift pada bagian logistik
pergudangan.
F. KETERANGAN WARNA
Critical
Mayor
Minor
G. HASIL PENCAPAIAN AUDIT
1. Dari 166 kriteria tingkat lanjutan, berdasarkan kriteria yang menurut sifatnya
No.
Laporan
02/SMTVI/D4
INT_AUDIT_SMK3/VI/
2015
LAPORAN PRAKTEK
AUDIT INTERNAL
SMK3 PT.PLN
(PERSERO) APJ
KLATEN
Halaman 32 dari 32
Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4
No.
Pekerjaan
01 LAPORAN UTAMA
Auditor
Internal
Kelompok 2
b. Nilai B (Mayor = 50), terdapat 101 kriteria.
1) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3.
3) Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit dibeberapa lokasi.
c. Nilai A (Minor = 100), terdapat 53 kriteria.
Ketidak konsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya.
2. Tingkat Keberhasilan Pencapaian Penerapan SMK3
a. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0 - 59 % termasuk tingkat penilaian
penerapan KURANG.
b. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60 - 84 % termasuk tingkat penilaian
penerapan BAIK.
c. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85 - 100 % termasuk tingkat
penilaian penerapan MEMUASKAN
d. Tingkat Keberhasilan Pencapaian Penerapan SMK3 yaitu :
= (11 x 0) + (53 x 100) + (101 x 50) x 100%
165
= 62,7 %
= 63 % (Tingkat Penilaian Penerapan BAIK)
H. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT SMK3
a. Daftar hadir pertemuan auditor (terlampir).
b. Jawaban Izin Praktek Kerja Industri (terlampir).
c. Daftar kriteria dan pemenuhannya beserta rekomendasinya (elemen 1 s/d 12).
I. REKOMENDASI UMUM HASIL AUDIT SMK3
PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN harus terus meningkatkan
pemenuhan terhadap penerapan SMK3 di area kerjanya. Memberikan edukasi dan
pemahaman pada karyawan tentang pentingnya memahami, mematuhi dan
melaksanakan program K3 yang telah disepakati sebagai upaya jaminan
keselamatan bersama. Mengingat penerapan/pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kerja sangatlah penting. Penerapan SMK3 yang

More Related Content

What's hot

K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambanganIpung Noor
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt Winarso Arso
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)ibadil haqqi
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Duwi susilo wibowo
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambang
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambangTabel analis resiko hiradc peledakan tambang
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambangSylvester Saragih
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaJoko Isnanto
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanAl Marson
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)ibadil haqqi
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Macan Sumatra
 

What's hot (20)

K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.pptBekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
 
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
Keselamatan dan-kesehatan-kerja-k3
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambang
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambangTabel analis resiko hiradc peledakan tambang
Tabel analis resiko hiradc peledakan tambang
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 
PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 
Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.
 

Viewers also liked

HR Internal Control Audit Checklist
HR Internal Control Audit ChecklistHR Internal Control Audit Checklist
HR Internal Control Audit ChecklistShoes For Crews
 
HR Audit with checklist
HR Audit with checklistHR Audit with checklist
HR Audit with checklistMarkos Mulat G
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANEni PT BENEFITA
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3Rindi Sulistyani
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Rizki Darmawan
 
ISO 15189:2007 Quality Manual
ISO 15189:2007 Quality ManualISO 15189:2007 Quality Manual
ISO 15189:2007 Quality ManualBilal Al-kadri
 
JCI Internal Audit Checklist By-Dr.Mahboob Khan Phd
JCI Internal Audit Checklist  By-Dr.Mahboob Khan Phd JCI Internal Audit Checklist  By-Dr.Mahboob Khan Phd
JCI Internal Audit Checklist By-Dr.Mahboob Khan Phd Healthcare consultant
 

Viewers also liked (7)

HR Internal Control Audit Checklist
HR Internal Control Audit ChecklistHR Internal Control Audit Checklist
HR Internal Control Audit Checklist
 
HR Audit with checklist
HR Audit with checklistHR Audit with checklist
HR Audit with checklist
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
ISO 15189:2007 Quality Manual
ISO 15189:2007 Quality ManualISO 15189:2007 Quality Manual
ISO 15189:2007 Quality Manual
 
JCI Internal Audit Checklist By-Dr.Mahboob Khan Phd
JCI Internal Audit Checklist  By-Dr.Mahboob Khan Phd JCI Internal Audit Checklist  By-Dr.Mahboob Khan Phd
JCI Internal Audit Checklist By-Dr.Mahboob Khan Phd
 

Similar to AUDIT 3 PENILAIAN

checklist-audit-smk3-interpretasi.doc
checklist-audit-smk3-interpretasi.docchecklist-audit-smk3-interpretasi.doc
checklist-audit-smk3-interpretasi.dockhoirunnisa643370
 
6.principles of auditing
6.principles of auditing6.principles of auditing
6.principles of auditingSeija Wijaya
 
13. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k313. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k3Winarso Arso
 
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.pptp2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppttmiupdate
 
p2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptp2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptkhayalan0101
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3Herry Prakoso
 
27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)darwanloei
 
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptx
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptxTamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptx
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptxCobuLam
 
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...Kanaidi ken
 
Presentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcwPresentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcwBert C. Wankay
 
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.pptrahmatullah646150
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSItsablala
 
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptxk3luppsumbagut1
 

Similar to AUDIT 3 PENILAIAN (20)

checklist-audit-smk3-interpretasi.doc
checklist-audit-smk3-interpretasi.docchecklist-audit-smk3-interpretasi.doc
checklist-audit-smk3-interpretasi.doc
 
6.principles of auditing
6.principles of auditing6.principles of auditing
6.principles of auditing
 
13. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k313. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k3
 
SMK3_elemen1.ppt
SMK3_elemen1.pptSMK3_elemen1.ppt
SMK3_elemen1.ppt
 
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.pptp2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
 
p2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptp2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.ppt
 
isu strategis pengawasan
isu strategis pengawasanisu strategis pengawasan
isu strategis pengawasan
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3
 
27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)
 
Rb kalbar diskop,ukm
Rb kalbar diskop,ukmRb kalbar diskop,ukm
Rb kalbar diskop,ukm
 
13. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k313. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k3
 
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptx
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptxTamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptx
Tamb 01 Sosialisasi SMK3 PP 50-2012 Konstruksi Wiscon _ tarno - Rev 3.pptx
 
Tata Kerja P2K3
Tata Kerja P2K3Tata Kerja P2K3
Tata Kerja P2K3
 
SMK3.pdf
SMK3.pdfSMK3.pdf
SMK3.pdf
 
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023)  _Pel...
Kegiatan Korporasi Signifikan di BUMN (Permen BUMN No.Per-2 Tahun 2023) _Pel...
 
Presentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcwPresentasi pelatihan smk3 bcw
Presentasi pelatihan smk3 bcw
 
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt
13.Efektivitas anggota P2K3 dlm SMK3.ppt
 
SMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.pptSMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.ppt
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
 
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx
0. FINAL EDUKASI K3 TRIWULAN 3 (1).pptx
 

AUDIT 3 PENILAIAN

  • 1. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 1 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 A. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT Nama Perusahaan : PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN Jenis Usaha : Pembangkit Tenaga Listrik B. LINGKUP AUDIT SMK3 1. Life-ware atau manusia (sikap, kemampuan dan keterampilan dalam pemenuhan K3). 2. Hard-ware atau perangkat keras (peralatan kerja/mesin untuk proses produksi, sarana pengendalian resiko, dan perangkat operasional lainnya). 3. Soft-ware atau perangkat lunak atau manajemen (kebijakan dan komitmen, organisasi, sistem kerja, prosedur kerja, standar operasional). C. PELAKSANA AUDIT SMK3 Tanggal : 4 Mei – 29 Mei 2015 Tempat : PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN D. TUJUAN AUDIT SMK3 1. Untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi-potensi bahaya yang berkaitan dengan produksi atau proses kerja yang ada di PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN yang meliputi : a) Life-ware atau manusia (sikap, kemampuan dan keterampilan dalam pemenuhan K3). b) Hard-ware atau perangkat keras (peralatan kerja/mesin untuk proses produksi, sarana pengendalian resiko, dan perangkat operasional lainnya). c) Soft-ware atau perangkat lunak atau manajemen (kebijakan dan komitmen, organisasi, sistem kerja, prosedur kerja, standar operasional). 2. Untuk memastikan bahwa K3 telah diterapkan di PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN sesuai dengan peraturan perundangan maupun kebijakan perusahaan. 3. Untuk menentukan langkah-langkah pengendalian potensi bahaya sebelum timbul kecelakaan dan kerugian terhadap aset-aset perusahaan.
  • 2. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 2 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 E. DAFTAR KRITERIA AUDIT SMK3 DAN PEMENUHANNYA No No. Kriteria Kriteria P Rekomendasi Elemen 1: Komitmen Pembangunan dan Pemeliharaan 1.1 Kebijakan K3 1 1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. Tidak Ada Rekomendasi 2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja Tidak Ada Rekomendasi 3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat. Tidak Ada Rekomendasi 4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus. Prosedur penanganan limbah B3 harus sepenuhnya dilakukan untuk mencegah masalah K3 terjadi, dan agar semua penanganan limbah B3 dapat teratasi dan terdokumentasikan dengan baik. 5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin kebijakan tersebut sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-undangan. Perlu adanya penijauan ulang kebijakan K3 secara berkala minimal setahun sekali melalui rapat tinjauan manajemen tahunan setelah dilakukan audit internal dan/atau bila perlu dilakukan tinjauan khusus bila ada kejadian atau perubahan struktur organisasi, visi/misi, peraturan perusahaan dan peraturan perundang- undangan. Hal ini harus di sesuaikan
  • 3. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 3 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak 6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaaan dibidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan. Tidak Ada Rekomendasi 7 1.2.2 Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang-undangan. Penunjukan Penanggung jawab K3 harus sesuai dengan perundang- undangan yaitu yang terdapat pada PP No. 50 Tahun 2012 yaitu penanggung jawab K3 adalah seorang Top Management. 8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada iunit kerjanya. Tidak Ada Rekomendasi 9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3. Tidak Ada Rekomendasi 10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapat pelatihan. Pelatihan keadaan darurat dilakukan tidak hanya pelatihan keadaan darurat kebakaran, tetapi pelatihan pelatihan lain seperti P3K dan pelatihan yang dibutuhkan lainnya juga dilakukan. 11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran– saran dari para ahli dibidang K3 yang berasal dari dalam dan / luar perusahaan. Tidak Ada Rekomendasi 12 1.2.7 Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat. Tidak Ada Rekomendasi
  • 4. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 4 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan didokumentasikan dan mencatat tinjauan penerapan SMK3 yang meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi K3 untuk menentukan strategi lanjutan dan perbaikan evaluasi dan hasil tinjauan penerapan SMK3 tersebut. 14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen. Perlu dilakukannya tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 dan hasil dari tinjauan ulang tersebut dimasukan kedalam perencanaan tindakan manajemen. Hal ini harus sesuai dengan PP No 50 tahun 2012 Pasal 9 ayat 3 dan Pasal 21. 15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang pelaksnaan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektifitas SMK3 Perlu dilakukannya tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala agar dapat menilai kesesuaian dan efektifitas SMK3 PT. PLN (Persero) Area Klaten. Hal ini harus sesuai dengan PP No 50 tahun 2012 pasal 21. 1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja 16 1.4.1 Keterlibatan tenaga kerja dan penjadwalan konsultasi dengan wakil perusahaan yang ditunjuk didokumentasikan dan disebarluaskan keseluruh tenaga kerja Di perlukan adanya pendokumentasian dan penyebarluasan hasil konsultasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dibahas dalam pelaksanaan COC karena untuk mengetahui seberapa jauh masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang dialami pekerja dan perusahaan selama ini, selain itu pendokumentasian bertujuan untuk melihat tren-tren masalah keselamatan dan kesehatan kerja apa saja yang sering terjadi dari tahun ke tahun pada PT. PLN (Persero) Area Klaten. Selain itu penjadwalan konsultasi tenaga kerja mengenai
  • 5. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 5 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 K3 lebih teratur dan lebih tercatat oleh P2K3. Setelah kedua hal tersebut, hasil dari konsultasi tenaga kerja terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja juga perlu disosialisasikan kepada tenaga kerja lain, agar semua tenaga kerja mengetahuinya dan masalah tersebut diharapkan tidak terulang kembali. 17 1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap K3. Di perlukan adanya pendokumentasian dan penyebarluasan hasil konsultasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dibahas dalam pelaksanaan COC karena untuk mengetahui seberapa jauh masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang dialami pekerja dan perusahaan selama ini, selain itu pendokumentasian bertujuan untuk melihat tren-tren masalah keselamatan dan kesehatan kerja apa saja yang sering terjadi dari tahun ke tahun pada PT. PLN (Persero) Area Klaten. Selain itu penjadwalan konsultasi tenaga kerja mengenai masalah Keselamatan dan kesehatan kerja juga perlu diadakan agar pelaporan mengenai masalah-masalah K3 lebih teratur dan lebih tercatat oleh P2K3. Setelah kedua hal tersebut, hasil dari konsultasi tenaga kerja terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja juga perlu disosialisasikan kepada tenaga kerja lain, agar semua tenaga kerja mengetahuinya dan masalah tersebut diharapkan tidak terulang kembali. 18 1.4.3 Perusahan telah membentuk P2K3 sesuai dengan peraturan perundang - perundangan Tidak Ada Rekomendasi
  • 6. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 6 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 20 1.4.5 Sekretaris P2K3adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundangan. Tidak Ada Rekomendasi 21 1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko. Tidak Ada Rekomendasi 22 1.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja. Tidak Ada Rekomendasi 23 1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja. Tidak Ada Rekomendasi 24 1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tidak Ada Rekomendasi 25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab K3 ditempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Di bentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab K3 ditempat kerjanya tidak hanya di unit PDKB PT. PLN (Persero) Area Klaten, tetapi di Unit lain juga. Selain itu diberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan per unit, tidak hanya pelatihan pemadam kebakaran saja, seperti pelatihan P3K, ahli K3 listrik, pelatihan HIRA, dll. 26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang telah terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja. Perlu dibuat Susunan Kelompok - Kelompok kerja yang harus dipilih dari wakil - wakil tenagakerja dan harus didokumentasikan dan dipublikasikan kepada seluruh tenaga kerja.
  • 7. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 7 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 27 2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3. Di perlukan tinjauan ulang pada prosedur HIRA untuk menjadi evaluasi pada tahun sebelumnya. 28 2.1.2 Identifikasi putensi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten. 1. Di perlukan sertifikat petugas yang berkompeten dalam pengisian HIRA. 2. Di perlukan dokumen perencanaan K3. 29 2.1.3 Rencana strategi K3 sekurang- kurangnya berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian resiko, dan peraturan perundang- undangan serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar perusahaan. Perlu dibuat Rencana K3 yang mengacu berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian resiko, dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. 30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan resiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya. Di perlukan laporan dokumen perencanaan K3. 31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu pencapaian dan menyediakan sumber daya. Perlu dibuatkan laporan perencanaan khusus dan rencana kerja dengan menetapkan tujuan dan sasaran SMK3. 32 2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan. Tidak Ada Rekomendasi
  • 8. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 8 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 33 2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, dan prosedur K3, instuksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan. Tidak Ada Rekomendasi 34 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses atau tempat kerja tertentu. Prosedur penanganan limbah B3 harus sepenuhnya dilakukan untuk mencegah masalah K3 terjadi, dan agar semua penanganan limbah B3 dapat teratasi dan terdokumentasikan dengan baik. 35 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan sesuai kebutuhan. Perlu adanya sistem penyebaran informasi mengenai K3 khuusnya manual SMK3 agar seluruh pekerja dapat mengaksesnya dengan mudah jika sewaktu-waktu mereka membutuhkannya. 2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3 36 2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara, dan memahami perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratana lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga kerja perusahaan Tidak Ada Rekomendasi 37 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan. Perlu dilengkapi kembali masalah pendokumentasian peraturan perundang-undangan yang di butuhkan oleh PT. PLN (Persero) Area Klaten. Jika ada pembaharuan mengenai undang-undang terkait, perlu juga untuk dilengkapi untuk pendokumentasian.
  • 9. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 9 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 lain yang relevan di bidang K3 dimasukan pada prosedur- prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja. 39 2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk- petunjuk kerja. Jika ada pembaharuan mengenai undang-undang terkait, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap Manual SMK3, prosedur-prosedur kerja, dan petunjuk kerja sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012 pasal 15 ayat 1 sampai 4. 2.4 Informasi K3 40 2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok. Tidak Ada Rekomendasi Elemen 3: Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak 3.1 Pengendalian Perancangan 41 3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi. Perusahaan harus menerapkan HIRA tidak hanya di unit PDKB saja tetapi di semua unit HIRA harus diterapkan. Karena semua bagian pun memeliki potensi bahaya termasuk di perkantoran. 42 3.1.2 Prosedur dan instruksi kerja untuk penggunaan produk, pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau modifikasi. Harus memiliki prosedur kerja di setiap tempat tidak hanya bagian yang bekerja di lapangan saja tetapi di perkantoran juga harus membuat prosedur atau instruksi kerja. Di gunakan untuk pekerjaan perancangan atau modifikasi yang didalamnya terdapat informasi K3. Pada saat observasi hanya ditemukan di bagian jaringan dan itu pun hanya sebagian kecil prosedur
  • 10. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 10 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 43 3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum pengguanaan hasil rancangan Harus ada dokumen perancangan dan modifikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan harus dilakukan oleh petugas yang berkompeten dibidang K3 dan harus dibuat Laporan hasil pemeriksaan alat atau peralatan kerja 44 3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan. 1. Apabila ada perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap K3 harus dilakukan identifikasi, dokumentasikan, tinjau ulang dan disetujui petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan kembali. 2. Harus ada surat penunjukkan petugas yang melakukan perubahan dan modifikasi perancangan yang berimplikasi terhadap K3. 3.2 Peninjauan Kontrak 45 3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya K3, lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak. Harus terdapat dokumen mengenai prosedur pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak dan juga bias mengidentifikasi bahaya dan menilai resiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat disekitar perusahaan. 46 3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten. Pelaksanaan HIRA harus dilakukan pada tinjauan kontrak. Pimpinan perusahaan harus menunjuk tim HIRA. Tim HIRA harus mempunyai kompetensi dalam K3. 47 3.2.3 Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi Harus ada peninjauan kembali kontrak kerja untuk mengetahuai apakah kontrak tersebut memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan ataukah tidak
  • 11. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 11 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 48 3.2.4 Catatan tinjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan Harus dibuat surat mengenai persetujuan antara supplier dan vendor agar memastikan bahwa seluruh vendor dan supplier ikut berpartisipasi dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan serta sebagai bukti bahwa antara supplier dan vendor sudah mencapai kata sepakat untuk bekerja sama dalam mengikuti aturan keselamatan dan peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero) Area Klaten Elemen 4: Pengendalian Dokumen 4.1 Pengendalian Dokumen 49 4.1.1 Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi. Tidak Ada Rekomendasi 50 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut. Setiap dokumen yang sudah didistribusikan harus dicatat untuk sebagai bukti bahwa dokumen tersebut sudah disebarluaskan kepada seluruh para pekerja. 51 4.1.3 Dokumen K3 terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan Dokumen yang terkait tentang K3 edisi terbaru atauapun revisi terbaru harus disimpan secara sistematis mudah dilihat dan pada tempat yang sesuai untuk peruntukannya serta mudah diakses oleh seluruh pekerja. 52 4.1.4 Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus Harus dibuat instruksi kerja penomoran, perubahan dan pengesahan dokumen untuk digunakan sebagai petunjuk dalam penulisan semua dokumen yang berkaitan dengan persyaratan mutu, K3 dan lingkungan yang akan digunakan oleh seluruh departemen yang termasuk dalam ISO
  • 12. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 12 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen 53 4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan terhadap dokumen K3. Not Available Tidak Ada Rekomendasi 54 4.2.2 Dalam hal ini terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak terkait. Perlu dibuat mengenai SOP pengendalian dokumen karena prosedur ini digunakan sebagai petunjuk persiapan dan pengendalian dokumen internal maupun eksternal yang berkaitan dengan persyaratan 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007. SOP ini juga sebagai alur kemana saja dokumen harus didistribusikan. 55 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut dalam upaya mencegah penggunaan dokumen usang. Harus terdapat SOP pengendalian dokumen internal untuk mencatat setiap dokumen yang ada apakah dokumen tersebut kadaluarsa ataukah dokumen tersebut terjadi perubahan. Sehingga dicantumkan di form pengisian dokumen kadaluarsa. Serta dokumen- dokumen tersebut juga harus diberi pelabelan dan penomoran. Elemen 5: Pembelian 5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa 56 5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli. Tidak Ada Rekomendasi 57 5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang- Tidak Ada Rekomendasi
  • 13. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 13 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 58 5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang berkompeten pada saat keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dicantumkan dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya. Mengadakan konsultasi mengenai penetapan persyaratan K3 dengan tenaga kerja. 59 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri, dan perubahan terhadap prosedur kerja perlu dipertimbangkan sebelum pembelian, serta ditinjau ulang sebelum pembelian, serta pemakaian sarana dan bahan kimia. Alat pelindung diri harus di tinjau ulang sebelum digunakan untuk melakukan pekerjaan. 60 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembalian. 1. Apa yang sudah ada dalam prosedur formulir seleksi dan evaluasi pemasok segera di terapkan. 2. Kartu persediaan barang sudah ada, segera diterapkan. 5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli 61 5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian. Tidak Ada Rekomendasi 5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan 62 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur. 1. Melakukan identifikasi potensi bahya terhadap barang dan jasa yang di pasok ke pelanggan. 2. Memelihara catatan hasil identifiasi tersebut. 5.4 Kemampuan Telusur Produk
  • 14. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 14 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3. 64 5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk pane lurusan produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya. Membuat sistem penelusuran jika terdapat masalah mengenai K3 di masyarakat. Elemen 6: Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 6.1 Sistem Kerja 65 6.1.1. Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. Karena sudah ada tim HIRA, lebih baik HIRA dibuat oleh tim HIRA. 66 6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian. 1. Mulai memberlakukan identifikasi bahaya penilaian dan pengendalian resiko sebelum bekerja baik di PDKB maupun pada teknisi di tingkat unit (rayon). 2. Membuat IBPR pekerjaan online dan offline. 67 6.1.3 Terdapat prosedur kerja atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk mengendalikan resiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan. 1. Prosedur kerja atau petunjuk kerja tidak hanya dibuat di bagian PDKB saja, alangkah lebih baiknya jika juga di buat di bagian-bagian lain juga di buat di masing-masing rayon. 68 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk kerja 1. Jika terdapat modifikasi kerja, harus ditinjau kepatuhannya terhadap peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada peraturan kelistrikan yang telah dibuat. 2. Membuat pedoman peraturan kelistrikan.
  • 15. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 15 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 69 6.1.5 Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi. Tidak Ada Rekomendasi 70 6.1.6 Alat pelindung diri (APD) dipastikan bahwa disediakan sesuai kebutuhan dan bila diperlukan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. Tidak Ada Rekomendasi 71 6.1.7 Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan standard dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak Ada Rekomendasi 72 6.1.8 Upaya pengendalian resiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja Perlu adanya upaya untuk penerapan yang lebih untuk pengendalian resiko, agar ketika sudah diterapkan, bisa diketahui ketidaksesuiannya dengan lapangan, dan bisa sebagai evaluasi. 6.2 Pengawasan 73 6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan. Tidak Ada Rekomendasi 74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas 1. Terdapat minimal 1 pengawas K3 untuk masing-masing unit kerja dan area yang memiliki minimal 100 pekerja dan beresiko tinggi. 2. Pengawas K3 menurut Permenaker No. 3 tahun 1978 pasal 3 ayat 1 bahwa untuk pengawas K3 telah mengikuti pelatihan calon pegai pengawas yang diselenggarakan
  • 16. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 16 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 75 6.2.3 Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian. 1. HIRARC disesuaikan dengan kondisi nyata area PLN Klaten 2. Pembuatan HIRARC bisa melibatkan pengawas pekerjaan area dan dari setiap masing-masing rayon. 3. Permenaker no 3 tahun 1978 pasal 4 menyebutkan bahwa kewajiban pengawas adalah mengadakan pemeriksaan tempat kerja, sehingga minimal dia tahu kondisi tempat kerja agar bisa membantu pengidentifikasian bahaya dan membuat pengendaliannya berdasarkan hirarki control. 76 6.2.4 Pengawas/Penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan, serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengurus. Diperlukan prosedur penyelidikan dan pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 77 6.2.5 Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi. Tidak Ada Rekomendasi 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil 78 6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja. 1. Harus ada kriteria minimal dan tertentu yang diajukan area untuk rekruitmen tenaga kerja baru yang akan dikirimkan dari distribusi ke area. 2. Penempatan tenaga kerja harus berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan dibuktikan dengan sertifikatkompetensi yang dimiliki. Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan Sebelum seseorang ditunjuk untuk bekerja di suatu tempat, maka perlu di
  • 17. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 17 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 6.4.1 Area Terbatas 80 6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk. 1. Diterapkannya izin bekerja dengan tepat dan maksimal sebagai penggati izin masuk. 2. Dilakukan penilaian resiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk 81 6.4.2 Terdapat pengendalian atau tempat-tempat dengan pembatasan ijin masuk. Dibuat sistem pengendalian dengan pembatasan izin masuk. 82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis. Tidak Ada Rekomendasi 83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis. Tidak Ada Rekomendasi 6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi 84 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan, standar dan pedoman teknis yang relevan. Tidak Ada Rekomendasi 85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara. Tidak Ada Rekomendasi Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih Kelanjutan dari sertifikat yang telah
  • 18. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 18 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang. Tidak Ada Rekomendasi 88 6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi perubahan sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan. Lebih memperhatikan sistem mengenai perlatan kerja. 89 6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan yang mencakup ketentuan mengenai peralatan- peralatan dengan kondisi K3 yang kurang baik dan perlu untuk segera diperbaiki. Tidak Ada Rekomendasi 90 6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan. Tidak Ada Rekomendasi 91 6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya. Tidak Ada Rekomendasi 92 6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan Tidak Ada Rekomendasi
  • 19. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 19 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 93 6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan. Adanya pengeluarean surat kembali setelah diterbitkannya setifikat sarana produksi. 6.6 Pelayanan 94 6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan UU K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan. Tidak Ada Rekomendasi 95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak dan pelayanan tunduk pada standar dan perundangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pemberian pelayanan memenuhi persyaratan. Tidak Ada Rekomendasi 6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat 96 6.7.1 Keadaan darurat yang potensial (didalam atau diluar tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja. Perlunya adanya sosialisasi kepada pekerja mengenai sistem tanggap darurat. 97 6.7.2 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko Intruksi bukan hanya intruksi keadaan kebakaran, tapi juga intruksi keadaan darurat lain misalnya gempa bumi dan gunung meletus karena melihat letak geografis dari kota klaten yang dekat dengan gunung berapai dan pernah
  • 20. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 20 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 98 6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko Dari intruksi yang telah dibuat, maka harus disosialisaikan. 99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja. 1. Adanya sosialisai dan perkenalan tim tanggap darurat kepada seluruh pekerja, agar pekerja tahu siapa yang bertanggung jawab di unit masing- masing ketika dalam keadaan darurat. 2. Sosialisasi bisa dengan pertemuan di dalam ruangan dan juga penambahan kedudukan jabatan dalam tim tanggap darurat di papan nama atau kartu tanda pengenal. 100 6.7.5 Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan. Setelah intruksi kerja di sosialaisaikan, maka dibuat visualisasi dari intruksi keadaan darurat yang dipasang di area kerja dan dipahami oleh seluruh tenaga kerja. 101 6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang- undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan. Tidak Ada Rekomendasi 102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan perundang- undangan atau standard dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. Tidak Ada Rekomendasi 6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
  • 21. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 21 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundanga-undangan, standar dan pedoman teknis. 104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan. 1. Adanya sosialisai dan perkenalan tim tanggap darurat kepada seluruh pekerja, agar pekerja tahu siapa yang bertanggung jawab di unit masing- masing ketika dalam keadaan darurat. 2. Sosialisasi bisa dengan pertemuan di dalam ruangan dan juga penambahan kedudukan jabatan dalam tim tanggap darurat di papan nama atau kartu tanda pengenal. 6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat 105 6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah di tetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibar kerja. Harus terdapat prosedur pemulihan kondisi jika terjadi kecelakaan akibat kerja. Elemen 7: Standar Pemantauan 7.1 Standar Pemantauan 106 7.1.1 Pemerikaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur. Perlu dilakukan pemeriksaan/inspeksi area kerja pada saat akan dilakukan survei tempat kerja dan dilakukan secara teratur, yang terdapat dalam PP 50 Tahun 2012 tentang SMK3. 107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya. 1. Perlu di adakan pelatihan identifikasi bahaya. 2. Sebelum bekerja harus ada inspeksi, HIRA, potensi bahaya agar bisa meminimalisir angka kecelakaan kerja.
  • 22. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 22 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 melakukan tugas di tempat yang di periksa. kejadian yang tidak di inginkan. 109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi. Membuat check list inspeksi di tempat kerja di PT PLN (Persero) Area Klaten, agar kecelakaan kerja di tempat kerja dapat di minimalisir. 110 7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan. Melaksanakan inspeksi secara rutin serta membuat laporan tertulis yang mencantumkan rekomendasi perbaikan kepada pengurus dan P2K3. 111 7.1.6 Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasilmlaporan pemeriksaan/inspeksi. 1. Melaksanakan rapat P2K3 yang membahas tentang hasil inspeksi serta tindak lanjut hasil inspeksi. 2. Membuat SK Penunjukkan Penanggung Jawab Tindakan Perbaikan Setelah Inspeksi. 3. Membuat checklist pemantauan tindakan perbaikan setelah inspeksi. 112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya. 1. Membuat laporan hasil inspeksi untuk memudahkan penanggung jawab dalam memantau tindakan perbaikan. 2. Membuat checklist pemantauan tindakan perbaikan inspeksi. 7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja 113 7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian resiko. 1. Melakukan pemantauan/lingkungan kerja secara teratur oleh pekerja yang berkompeten. 2. Hasil dari pemantauan/lingkungan tersebut dipelihara untuk di gunakan sebagai pengendalian resiko. 114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor Melakukan pemantauan lingkungan
  • 23. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 23 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 115 7.2.3 Pemantauan/ pengukuan lingkungan kerja dilkukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan. Pengukuran/pemantauan lingkungan kerja dilakukan oleh pihak yang berkompeten atau orang yang di tunjuk oleh perusahaan. 7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian 116 7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3. Membuat prosedur yang meliputi : identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan. 117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasikan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari alam/atau luar perusahaan. Tidak Ada Rekomendasi 7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja 118 7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Tidak Ada Rekomendasi 119 7.4.2 Perusahaan atau pengurus telah melaksanakan identifikasikan keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini. Melakukan pencatatan terdapat hasil pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan peraturan perundagan. (Permenaker No. Per. 03/MEN/1982, Permenaker No. Per. 02/MEN/1980). 120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan. Perlu diadakan kontrak kerja sama dengan paramedis yang salah satunya adalah dokter perusahaan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja yang ada diperusahaan.
  • 24. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 24 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan. Tidak Ada Rekomendasi 122 7.4.5 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Di buat sedemikian rupa sehingga terdapat catatan riwayat kesehatan dari tenaga kerja. Elemen 8: Pelaporan dan Perbaikan 8.1 Pelaporan Bahaya 123 8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja. Di perlukan pembuatan prosedur pelaporan bahaya untuk mengetahui bahaya yang ada di perusahaan dan diketahui oleh tenaga kerja. 8.2 Pelaporan Kecelakaan 124 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pembuatan prosedur pelaporan kecelakaan untuk dicatat dan dilaporkan sesuai Permenaker No.Per 03/MEN/1998 (Tata cara pelaporan & pemeriksaan kecelakaan) 8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan 125 8.3.1 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Di perlukan pembuatan prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja untuk mengetahui tata cara yang benar. 126 8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang undangan atau pihak Tidak Ada Rekomendasi
  • 25. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 25 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 127 8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan. Terdapat form berita acara pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan belum berisi mengenai rekomendasi/saran. 128 8.3.4 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan. Di perlukan bukti penetapan penanggungjawab dalam pelaksanaan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian untuk mengetahui penanggungjawab pelaksanaan tindakan perbaikan. 129 8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di tempat terjadi kecelakaan. Diperlukan laporan tindakan perbaikan, agar diketahui perbandingan laporan tahun lalu dan tahun sekarang serta untuk mengurangi bahaya-bahaya yang ada di perusahaan. Dan diperlukan untuk diinformasikan kepada tenaga kerja. 130 8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan diinformasikan ke seluruh tenaga kerja Laporan tindakan perbaikan perlu untuk dipantau, didokumentasikanagar diketahui perbedaan laporan tahun lalu dan tahun sekarang serta untuk mengurangi bahaya-bahaya yang ada di perusahaan. Dan diperlukan untuk diinformasikan kepada tenaga kerja. 8.4 Penanganan Masalah 131 8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah Keselamatan dan Kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang-undanganan yang berlaku. Di perlukan beberapa prosedur pelaporan dalam penanganan masalah K3 di perusahaan untuk mengetahui tata cara dalam pelaporan dan penanganan masalah K3. Elemen 9: Pengelolaan Material dan perpindahannya 9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
  • 26. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 26 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 berhubungan dengan penangan secara manual dan mekanis. berbeda dan juga perlu manual dokumen mengenai pemindahan material dengan cara yang baik meskipun mereka sudah bisa melakukan dengan baik dan benar. 133 9.1.2 Identifikasi dan penilaian dilaksanakan oleh petugas yang berkonpeten dan berwenang. Perlu petugas yang berwenang melakukan idenfikasi untuk melakukan suatu penilaian tertentu di setiap unit, karena setiap unit mempunyai potensi bahaya yang berbeda-beda. 134 9.1.3 Perusahaan menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis. Perlunya dibuat dokumen yang menyangkut cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis. 135 9.1.4 Terdapat Posedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan, dan kebocoran Pihak K3 perlu selalu mengingatkan kepada pekerja harus selalu mengikuti SOP yang benar dan diberi suatu peringatan kepada pekerja yang tidak mematuhi SOP dengan benar. 9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan 136 9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Perlu dipatuhi prosedur sesuai peraturan perundang-undang meskipun sudah ada prosedurnya. 137 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa. Harus dibuat rekapan hasil penjualan dan pelelangan yang dilakukan oleh atasan agar bagian gudang mengetahui barang-barang apa saja yang keluar masuk. 138 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan Perlu dibuat sistem pembuangan limbah B3 yang sesuai dengan peraturan yang berlaku agar bahan B3 yang terdapat di PLN Klaten tidak
  • 27. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 27 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) 139 9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan bahan-bahan berbahaya yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan, standar dan pedoman teknis dan relevan. Perusahaan perlu membuat dokumen atau panduan (SOP) tentang penyimpanan, penganan dan pemindahan bahan-bahan berbahaya agar tidak merugikan peusahaan maupun lingkungan sekitar. 140 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh. Perlu diberikan suatu lembar data atau dokumen keselamatan MSDS untuk mencegah terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. 141 9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada bahan kimia berbahaya. Tidak Ada Rekomendasi 142 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang- undangan dan/atau standar yang relevan. Perlu dilengkapi rambu-rambu peringatan bahaya seperti bahaya dari suatu material tidak hanya berupa tulisan dilarang masuk selain petugas. 143 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. Perusahaan perlu mengikut sertakan petugasnya dalam pelatihan agar petugas tersebut mempuyai sertifikat menangani BKB meskipun petugas tersebut sudah mengerti dan paham tentang BKB yang ada di PLN. Elemen 10: Pengumpulan dan Penggunaan Data 10.1 Catatan K3 Perusahaan atau pengurus telah Pekerja perlu mengisi dokumen HIRA
  • 28. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 28 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 pengumpulan,pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan pengganti catatan K3. syarat diberikan surat izin kerja. 145 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah di dapat. PLN area Klaten perlu melengkapi dokumen Per-UU No 1 Tahun 1970 sebagai standart bahwa PLN klaten mematuhi Per-UU No 1 Tahun 1970 tetang Keselamatan Kerja. 146 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan. Perlu dibuat prosedur untuk persyaratan menjaga kerahasian catatan. 147 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara Perlu dilakukan perngarsipan catatan kompensasi kecelakaan dan rehabitilasi untuk menjadi bukti bahwa PLN Klaten telah mematuhi 10.2 Data dan Laporan K3 148 10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa. Perlu dibuat data K3 secara rutin dan dikumpulkan dan dianalisa sebagai bukti dan arsip perusahaan. 149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja. Laporan rutin yang dibuat setiap 3 bulan sekali harus diinformasikan kepada yang berwenang. Sehingga informasi tersampaikan. Elemen 11: Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit Internal SMK3 150 11.1.1 Audit internal Sistem Manajemen K3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut. Jadwal Audit internal harusnya dilakukan secara rutin dan berkala, melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan rekomendasi hasil audit. Hal ini adalah upaya untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Audit internal (penilaian diri) akan lebih baik apabila dilakukan secara bertahap.
  • 29. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 29 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 151 11.1.2 Audit Internal Sistem Manajemen K3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten dan berwenang. Bukti sertifikasi dari masing-masing tim auditor harus dapat ditunjukkan. Hal ini untuk membuktikan bahwa tim auditor benar-benar berkompeten. 152 11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan. Bukti tertulis dari pendistribusian audit tidak harus dalam bentuk surat resmi, dapat dilakukan dengan pengiriman surat elektronik yaitu email. Selain praktis, mudah dan cepat aplikasi tersbut kekinian (melengkapi android). Elemen 12: Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan 12.1 Strategi Pelatihan 153 12.1.1 Analisa kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan telah dilakukan. Tidak Ada Rekomendasi 154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. Tidak Ada Rekomendasi 155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengendalikan potensi bahaya. Pelatihan K3 yang telah dilakukan sejauh ini hanyalah Damkar. Harus segera melakukan pemenuhan pelatihan K3 yang lain sehingga pengendalian potensi bahaya yang ada di PLN dapat maksimal. 156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan. Bukti kompetensi dari trainer harus dapat ditunjukkan sebagai salah satu bentuk kelegalan dari perusahaan trainer berasal dan kemampuan trainer sendiri. Hal tersebut adalah hal kecil yang serinng terabaikan. 157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif. Tidak Ada Rekomendasi Pengusaha atau pengurus
  • 30. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 30 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 159 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif. Menurut UU No.1 Tahun 1970 Bab V Pasal 10 Ayat 3 Pelatihan kerja dapat dilakukan secara berjenjang. Peninjauan ulang terhadap program dan realisasi pelatihan hendaknya dilakukan maksimal dalam kurun waktu 1 tahun. Hal ini dilakukan untuk menjamin agar tetap relevan dan efektifnya suatu program pelatihan. 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia 160 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. Peran serta manajemen sangat dibutuhkan untuk menunjukkan komitmen dan keseriusan perusahaan dalam penerapan SMK3. 161 12.2.2 Manajer dan pengawas atau penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhannya. Sejalan dengan bidang yang sedang diemban/dijalankan. 12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja 162 12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman. Pelatihan yang diberikan harus secara merata baik untuk TK baru maupun TK lama dan sesuai dengan kebutuhan serta Sejalan dengan bidang yang sedang diemban/dijalankan. 163 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila ditempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses. Tidak Ada Rekomendasi 164 12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga Menurut UU No.1 Tahun 1970 Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja. Mengadakan pelatihan penyegaran (refreshing) pada semua
  • 31. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 31 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 IHT P3K, dan lain-lain. Laporan audit telah didistribusikan kepada pihak- pihak yang berkepentingan. Namun bukti tertulis dari pendistribusian tidak dapat dibuktikan. Tindakan perbaikan dan pemantauan terhadap rekomendasi hasil audit masih belum bisa berjalan maksimal dikarenakan terbatasnya anggaran untuk hal-hal tersebut. 12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor 165 12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3. Taklimat (Briefing) dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung, yaitu dapat melalui Safety Induction, leaflet , video dll. 12.5 Pelatihan Keahlian Khusus 166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau megoperasikan peralatan. Agar persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai sistem untuk menjamin pemenuhan dan kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi untuk melaksanakan tugas khusus. Sebagai contoh adalah Surat Izin Operasi (SIO) operator forklift pada bagian logistik pergudangan. F. KETERANGAN WARNA Critical Mayor Minor G. HASIL PENCAPAIAN AUDIT 1. Dari 166 kriteria tingkat lanjutan, berdasarkan kriteria yang menurut sifatnya
  • 32. No. Laporan 02/SMTVI/D4 INT_AUDIT_SMK3/VI/ 2015 LAPORAN PRAKTEK AUDIT INTERNAL SMK3 PT.PLN (PERSERO) APJ KLATEN Halaman 32 dari 32 Tgl. Laporan 27 April 2015 Distribusi 1/4 No. Pekerjaan 01 LAPORAN UTAMA Auditor Internal Kelompok 2 b. Nilai B (Mayor = 50), terdapat 101 kriteria. 1) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3. 3) Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit dibeberapa lokasi. c. Nilai A (Minor = 100), terdapat 53 kriteria. Ketidak konsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang- undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya. 2. Tingkat Keberhasilan Pencapaian Penerapan SMK3 a. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0 - 59 % termasuk tingkat penilaian penerapan KURANG. b. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60 - 84 % termasuk tingkat penilaian penerapan BAIK. c. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85 - 100 % termasuk tingkat penilaian penerapan MEMUASKAN d. Tingkat Keberhasilan Pencapaian Penerapan SMK3 yaitu : = (11 x 0) + (53 x 100) + (101 x 50) x 100% 165 = 62,7 % = 63 % (Tingkat Penilaian Penerapan BAIK) H. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT SMK3 a. Daftar hadir pertemuan auditor (terlampir). b. Jawaban Izin Praktek Kerja Industri (terlampir). c. Daftar kriteria dan pemenuhannya beserta rekomendasinya (elemen 1 s/d 12). I. REKOMENDASI UMUM HASIL AUDIT SMK3 PT. PLN (PERSERO) AREA KLATEN harus terus meningkatkan pemenuhan terhadap penerapan SMK3 di area kerjanya. Memberikan edukasi dan pemahaman pada karyawan tentang pentingnya memahami, mematuhi dan melaksanakan program K3 yang telah disepakati sebagai upaya jaminan keselamatan bersama. Mengingat penerapan/pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kerja sangatlah penting. Penerapan SMK3 yang