SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
STRUKTUR DATA: GRAPH
Program Studi S-1 Informatika, FMIPA Unsyiah
Dr. Taufik Fuadi Abidin, M.Tech
Irvanizam Zamanhuri, MSc
{tfa, irvanizam.zamanhuri}@informatika.unsyiah.ac.id
Definisi : GRAPH
•  Graph adalah kumpulan dari simpul dan busur yang
secara matematis dinyatakan sebagai :
G = (V, E)
Dimana :
G = Graph
V = Simpul atau Vertex, atau Node, atau Titik
E = Busur atau Edge, atau arc
Contoh graph :
B
A C
D E
Undirected graph
vertex
edge
e1 e3e4
e7e5e2
e6
v1
v2
v4 v5
v3
V terdiri dari v1, v2, …, v5
E terdiri dari e1, e2, … , e7
•  Sebuah graph mungkin hanya terdiri
dari satu simpul.
•  Sebuah graph belum tentu semua
simpulnya terhubung dengan busur.
•  Sebuah graph mungkin mempunyai
simpul yang tak terhubung dengan
simpul yang lain.
•  Sebuah graph mungkin semua
simpulnya saling berhubungan
Graph Berarah dan Graph Tak Berarah :
B
A C
D E
B
A C
D E
Directed graph Undirected graph
e1 e3
e4
e7e5e2
e6
v1
v2
v4 v5
v3v1
v2
v3
v5
v4
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8 e9
e10
Dapat dilihat dari bentuk busur yang artinya urutan
penyebutan pasangan 2 simpul.
•  Graph tak berarah (undirected graph atau non-directed
graph) :
•  Urutan simpul dalam sebuah busur tidak dipentingkan. Mis busur
e1 dapat disebut busur AB atau BA
•  Graph berarah (directed graph) :
•  Urutan simpul mempunyai arti. Mis busur AB adalah e1 sedangkan
busur BA adalah e8.
•  Graph Berbobot (Weighted Graph)
•  Jika setiap busur mempunyai nilai yang menyatakan hubungan
antara 2 buah simpul, maka busur tersebut dinyatakan memiliki
bobot.
•  Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan dari
2 buah titik, jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui
sebuah jalan, dll.
Graph Berbobot :
B
A C
D E
B
A C
D E
Directed graph Undirected graph
5 3
12
684
3
v1
v2
v4 v5
v3v1
v2
v3
v5
v4
5
e2
3
12
8
3
6
4 7
10
Panjang busur (atau bobot) mungkin tidak digambarkan secara
panjang yang proposional dengan bobotnya. Misal bobot 5
digambarkan lebih panjang dari 7.
Istilah pada graph
1. Incident
Jika e merupakan busur dengan simpul-simpulnya adalah v
dan w yang ditulis e=(v,w), maka v dan w disebut terletak
pada e, dan e disebut incident dengan v dan w.
2. Degree (derajat), indegree dan outdegree
Degree sebuah simpul adalah jumlah busur yang incident dengan
simpul tersebut.
Indegree sebuah simpul pada graph berarah
adalah jumlah busur yang kepalanya incident dengan
simpul tersebut, atau jumlah busur yang masuk atau
menuju simpul tersebut.
Outdegree sebuah simpul pada graph berarah
adalah jumlah busur yang ekornya incident dengan
simpul tersebut, atau jumlah busur yang keluar atau
berasal dari simpul tersebut.
3.  Adjacent
Pada graph tidah berarah, 2 buah simpul disebut adjacent bila
ada busur yang menghubungkan kedua simpul tersebut.
Simpul v dan w disebut adjacent.
Pada graph berarah, simpul v disebut adjacent dengan simpul
w bila ada busur dari w ke v.
w
e
v
v
e w
4.  Successor dan Predecessor
Pada graph berarah, bila simpul v adjacent dengan simpul
w, maka simpul v adalah successor simpul w, dan simpul w
adalah predecessor dari simpul v.
5.  Path
Sebuah path adalah serangkaian simpul-simpul yang
berbeda, yang adjacent secara berturut-turut dari simpul
satu ke simpul berikutnya.
1
43
2
4
2
4
2
4
21
3
1
3
1
3
Representasi Graph dalam bentuk
matrix
• Adjacency Matrix Graph tak berarah
0 1 0 1 0
1 0 1 0 1
0 1 0 1 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 0
B
A C
D E
Graph
A B
A
0
B
C
1 2 43
C D E
D
E
0
1
2
4
3
Urut abjad
Degree simpul : 3
Representasi Graph dalam bentuk
matrix
• Adjacency Matrix Graph berarah
0 1 0 1 0
1 0 1 0 1
0 1 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 0 0 0Graph
A B
A
0
B
C
1 2 43
C D E
D
E
0
1
2
4
3
B
A C
D E
ke
dari
out
in
Representasi Graph dalam bentuk Linked List
•  Adjency List graph tak berarah
•  Digambarkan sebagai sebuah simpul yang memiliki 2 pointer.
•  Simpul vertex : Simpul edge :
info info
Menunjuk ke simpul
vertex berikutnya,
dalam untaian simpul
yang ada.
Menunjuk ke simpul
edge pertama Menunjuk ke
simpul edge
berikutnya, bila
masih ada.
Menunjuk ke simpul
vertex tujuan yang
berhubungan dengan
simpul vertex asal.
left right left right
•  Define struct untuk sebuah simpul yang dapat digunakan
sebagai vertex maupun edge.
typedef struct tipeS {!
!tipeS *Left;!
!int INFO;!
!tipeS *Right;!
};!
!
tipeS *FIRST, *PVertex, *PEdge;!
Contoh : untuk vertex A, memiliki 2 edge yang
terhubung yaitu e1 dan e2.
A
C
D
B
E
e2
Graph
e1
B
A C
D E
e1
e3
e4
e7e5e2
e6
Urut abjad
Gambar di atas dapat disusun dengan lebih
sederhana, sbb :
A
C
D
B
E
D
A
B
A
B
C E
D E
C
C D
B
A C
D E
Graph
B
E
Adjency List graph berarah
A
C
D
B
E
D
A
B
C
E
C
B
E
B
A C
D E
Graph berarah dan berbobot
B
A C
D E
5
3
2
14
12
6
7
12
0 5 0 2 0
6 0 3 0 0
0 0 0 0 9
0 0 12 0 7
0 14 0 0 0
A
A
0
B
C
1 2 43
D
E
0
1
2
4
3
B C D E
Perhatikan pemilihan nilai 0.
Penyelesaian kasus Graph halaman sebelumnya :
•  Mendefinisikan simpul untuk vertex dan edge
•  Mengidentifikasi Simpul pertama sebagai vertex yang pertama
•  Menambahkan vertex sisanya
•  Menambahkan edge pada masing-masing vertex yang telah
terbentuk
•  Tampilkan representasi graph berikut bobotnya
Hasil :
Referensi
•  http://lecturer.ukdw.ac.id/anton
•  http://www.cs.ui.ac.id/WebKuliah/IKI10100/1998/handout/
handout20.html

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafSiti Khotijah
 
Algoritma Record
Algoritma RecordAlgoritma Record
Algoritma Recordbrigidaarie
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatikasaid zulhelmi
 
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2Bina Sarana Informatika
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraOnggo Wiryawan
 
Kisi kisi uas struktur data
Kisi kisi uas struktur dataKisi kisi uas struktur data
Kisi kisi uas struktur dataDwi Mardianti
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)pt.ccc
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekLaili Wahyunita
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.pptHadiWidjaja4
 
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3said zulhelmi
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Latihan soal struktur data
Latihan soal struktur dataLatihan soal struktur data
Latihan soal struktur data
 
Struktur Data Tree
Struktur Data TreeStruktur Data Tree
Struktur Data Tree
 
Algoritma Record
Algoritma RecordAlgoritma Record
Algoritma Record
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2
Soal latihan perancangan basis data 1 6 semester 2
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHERTEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
 
Kisi kisi uas struktur data
Kisi kisi uas struktur dataKisi kisi uas struktur data
Kisi kisi uas struktur data
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 
Erd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasusErd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasus
 
Fungsi (Pemetaan)
Fungsi (Pemetaan)Fungsi (Pemetaan)
Fungsi (Pemetaan)
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 

Similar to Graph (20)

T Istrukdat11
T Istrukdat11T Istrukdat11
T Istrukdat11
 
Graph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdfGraph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdf
 
Pert 14
Pert 14Pert 14
Pert 14
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Pertemuan 14 ok
Pertemuan 14 okPertemuan 14 ok
Pertemuan 14 ok
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Latihan Graph
Latihan GraphLatihan Graph
Latihan Graph
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-graf
 
10
1010
10
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhsPertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Pertemuan 13 ok
Pertemuan 13 okPertemuan 13 ok
Pertemuan 13 ok
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 
Graf Oke.pptx
Graf Oke.pptxGraf Oke.pptx
Graf Oke.pptx
 
Cara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan grafCara cepat menyelesaikan graf
Cara cepat menyelesaikan graf
 

More from Rakhmi Khalida, M.M.S.I (20)

Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptxPertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Transport layer
Transport layerTransport layer
Transport layer
 
Modul 5 2-ip-address
Modul 5 2-ip-addressModul 5 2-ip-address
Modul 5 2-ip-address
 
Modul 5 1 network layer
Modul 5 1 network layerModul 5 1 network layer
Modul 5 1 network layer
 
Modul 4 1 data link layer
Modul 4 1 data link layerModul 4 1 data link layer
Modul 4 1 data link layer
 
Video
VideoVideo
Video
 
Chapter-audio-dan-suara
Chapter-audio-dan-suaraChapter-audio-dan-suara
Chapter-audio-dan-suara
 
Diferensial dan terapan
Diferensial dan terapanDiferensial dan terapan
Diferensial dan terapan
 
pert - 3 Jaringan dasar
pert - 3 Jaringan dasarpert - 3 Jaringan dasar
pert - 3 Jaringan dasar
 
pert - 1 Jaringan dasar
pert - 1 Jaringan dasarpert - 1 Jaringan dasar
pert - 1 Jaringan dasar
 
Pert 1 - Rekayasa Komputasional
Pert 1 - Rekayasa KomputasionalPert 1 - Rekayasa Komputasional
Pert 1 - Rekayasa Komputasional
 
Sistem multimedia-teknik-informatika
Sistem multimedia-teknik-informatikaSistem multimedia-teknik-informatika
Sistem multimedia-teknik-informatika
 
10.kompresi citra
10.kompresi citra10.kompresi citra
10.kompresi citra
 
9.kompresi teks
9.kompresi teks9.kompresi teks
9.kompresi teks
 
8.animasi
8.animasi8.animasi
8.animasi
 
7.video
7.video7.video
7.video
 
6.suara
6.suara6.suara
6.suara
 
3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia
 
2. konten multimedia
2. konten multimedia2. konten multimedia
2. konten multimedia
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 

Graph

  • 1. STRUKTUR DATA: GRAPH Program Studi S-1 Informatika, FMIPA Unsyiah Dr. Taufik Fuadi Abidin, M.Tech Irvanizam Zamanhuri, MSc {tfa, irvanizam.zamanhuri}@informatika.unsyiah.ac.id
  • 2. Definisi : GRAPH •  Graph adalah kumpulan dari simpul dan busur yang secara matematis dinyatakan sebagai : G = (V, E) Dimana : G = Graph V = Simpul atau Vertex, atau Node, atau Titik E = Busur atau Edge, atau arc
  • 3. Contoh graph : B A C D E Undirected graph vertex edge e1 e3e4 e7e5e2 e6 v1 v2 v4 v5 v3 V terdiri dari v1, v2, …, v5 E terdiri dari e1, e2, … , e7
  • 4. •  Sebuah graph mungkin hanya terdiri dari satu simpul. •  Sebuah graph belum tentu semua simpulnya terhubung dengan busur. •  Sebuah graph mungkin mempunyai simpul yang tak terhubung dengan simpul yang lain. •  Sebuah graph mungkin semua simpulnya saling berhubungan
  • 5. Graph Berarah dan Graph Tak Berarah : B A C D E B A C D E Directed graph Undirected graph e1 e3 e4 e7e5e2 e6 v1 v2 v4 v5 v3v1 v2 v3 v5 v4 e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 e9 e10 Dapat dilihat dari bentuk busur yang artinya urutan penyebutan pasangan 2 simpul.
  • 6. •  Graph tak berarah (undirected graph atau non-directed graph) : •  Urutan simpul dalam sebuah busur tidak dipentingkan. Mis busur e1 dapat disebut busur AB atau BA •  Graph berarah (directed graph) : •  Urutan simpul mempunyai arti. Mis busur AB adalah e1 sedangkan busur BA adalah e8.
  • 7. •  Graph Berbobot (Weighted Graph) •  Jika setiap busur mempunyai nilai yang menyatakan hubungan antara 2 buah simpul, maka busur tersebut dinyatakan memiliki bobot. •  Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan dari 2 buah titik, jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui sebuah jalan, dll.
  • 8. Graph Berbobot : B A C D E B A C D E Directed graph Undirected graph 5 3 12 684 3 v1 v2 v4 v5 v3v1 v2 v3 v5 v4 5 e2 3 12 8 3 6 4 7 10 Panjang busur (atau bobot) mungkin tidak digambarkan secara panjang yang proposional dengan bobotnya. Misal bobot 5 digambarkan lebih panjang dari 7.
  • 9. Istilah pada graph 1. Incident Jika e merupakan busur dengan simpul-simpulnya adalah v dan w yang ditulis e=(v,w), maka v dan w disebut terletak pada e, dan e disebut incident dengan v dan w. 2. Degree (derajat), indegree dan outdegree Degree sebuah simpul adalah jumlah busur yang incident dengan simpul tersebut.
  • 10. Indegree sebuah simpul pada graph berarah adalah jumlah busur yang kepalanya incident dengan simpul tersebut, atau jumlah busur yang masuk atau menuju simpul tersebut. Outdegree sebuah simpul pada graph berarah adalah jumlah busur yang ekornya incident dengan simpul tersebut, atau jumlah busur yang keluar atau berasal dari simpul tersebut.
  • 11. 3.  Adjacent Pada graph tidah berarah, 2 buah simpul disebut adjacent bila ada busur yang menghubungkan kedua simpul tersebut. Simpul v dan w disebut adjacent. Pada graph berarah, simpul v disebut adjacent dengan simpul w bila ada busur dari w ke v. w e v v e w
  • 12. 4.  Successor dan Predecessor Pada graph berarah, bila simpul v adjacent dengan simpul w, maka simpul v adalah successor simpul w, dan simpul w adalah predecessor dari simpul v. 5.  Path Sebuah path adalah serangkaian simpul-simpul yang berbeda, yang adjacent secara berturut-turut dari simpul satu ke simpul berikutnya. 1 43 2 4 2 4 2 4 21 3 1 3 1 3
  • 13. Representasi Graph dalam bentuk matrix • Adjacency Matrix Graph tak berarah 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 B A C D E Graph A B A 0 B C 1 2 43 C D E D E 0 1 2 4 3 Urut abjad Degree simpul : 3
  • 14. Representasi Graph dalam bentuk matrix • Adjacency Matrix Graph berarah 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0Graph A B A 0 B C 1 2 43 C D E D E 0 1 2 4 3 B A C D E ke dari out in
  • 15. Representasi Graph dalam bentuk Linked List •  Adjency List graph tak berarah •  Digambarkan sebagai sebuah simpul yang memiliki 2 pointer. •  Simpul vertex : Simpul edge : info info Menunjuk ke simpul vertex berikutnya, dalam untaian simpul yang ada. Menunjuk ke simpul edge pertama Menunjuk ke simpul edge berikutnya, bila masih ada. Menunjuk ke simpul vertex tujuan yang berhubungan dengan simpul vertex asal. left right left right
  • 16. •  Define struct untuk sebuah simpul yang dapat digunakan sebagai vertex maupun edge. typedef struct tipeS {! !tipeS *Left;! !int INFO;! !tipeS *Right;! };! ! tipeS *FIRST, *PVertex, *PEdge;!
  • 17. Contoh : untuk vertex A, memiliki 2 edge yang terhubung yaitu e1 dan e2. A C D B E e2 Graph e1 B A C D E e1 e3 e4 e7e5e2 e6 Urut abjad
  • 18. Gambar di atas dapat disusun dengan lebih sederhana, sbb : A C D B E D A B A B C E D E C C D B A C D E Graph B E
  • 19. Adjency List graph berarah A C D B E D A B C E C B E B A C D E
  • 20. Graph berarah dan berbobot B A C D E 5 3 2 14 12 6 7 12 0 5 0 2 0 6 0 3 0 0 0 0 0 0 9 0 0 12 0 7 0 14 0 0 0 A A 0 B C 1 2 43 D E 0 1 2 4 3 B C D E Perhatikan pemilihan nilai 0.
  • 21. Penyelesaian kasus Graph halaman sebelumnya : •  Mendefinisikan simpul untuk vertex dan edge •  Mengidentifikasi Simpul pertama sebagai vertex yang pertama •  Menambahkan vertex sisanya •  Menambahkan edge pada masing-masing vertex yang telah terbentuk •  Tampilkan representasi graph berikut bobotnya
  • 22.
  • 23.
  • 24.