2. “ Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu
ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” QS. 16 (An Nahl) : 70
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54
3. Pendahuluan
• Kognitif berasal dari kata Co dan Gnosis
• Gnosis = tahu -------- > Cognitive = tahu
dan mengetahui
• Fungsi Kognitif adalah proses dasar yang
membangun kemampuan intelektual
tingkat tinggi, yang meliputi:
- Atensi/ perhatian
- Bahasa
- Memori
- Kalkulasi
- Fungsi Eksekusi
4. Proses penuaan menyebabkan
kemunduran kemampuan otak.
Diantara kemampuan yang menurun
secara linier atau seiring dengan
proses penuaan adalah :
a. Daya Ingat ( Memory )
b. Inteligensia Dasar ( Fluid
Intelligensia )
Proses penuaan menyebabkan
5. a. Daya Ingat (memori), berupa penurunan
kemampuan penamaan (naming) dan kecepatan
mencari kembali informasi yang telah tersimpan
dalam pusat memori (speed of information
retrieval from memory).
b. Intelegensia Dasar (fluid intelligence) yang
berarti penurunan fungsi otak bagian kanan
yang antara lain berupa kesulitan dalam
komunikasi non verbal, pemecahan masalah,
mengenal dan konsentrasi
Con’t...
6. DIMENSIA
• Demensia adalah penurunan kemampuan mental
yang biasanya berkembang secara perlahan,
dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian
dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan
bisa terjadi kemunduran kepribadian.
• Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara
mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat
racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan
hancurnya sel-sel otak.
6
7. KONDISI DEMENSIA
• Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia
dengan berbagai jenis gangguan seperti
mudah lupa yang konsisten, disorientasi
terutama dalam hal waktu, gangguan pada
kemampuan pendapat dan pemecahan
masalah, gangguan dalam hubungan
dengan masyarakat, gangguan dalam
aktivitas di rumah dan minat intelektual
serta gangguan dalam pemeliharaan diri.
8. TANDA dan GEJALA DIMENSIA
– Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
– Pelupa
– Sering mengulang kata-kata
– Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di ruang
makan
– Cepat marah dan sulit di atur.
– Kehilangan daya ingat
– Kesulitan belajar dan mengingat informasi baru
– Kurang konsentrasi
– Kurang kebersihan diri
– Rentan terhadap kecelakaan: jatuh
– Mudah terangsang
– Tremor
– Kurang koordinasi gerakan.
8
9. Terapi Kognitif
• Terapi kognitif (Cognitive Therapy) merupakan
sebuah sistem yang dikembangkan oleh
Aaron Beck, dimana menekankan
pentingnya sistem kepercayaan dan
pemikiran dalam menentukan perilaku dan
perasaan.
• Terapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka
pendek yang menggunakan kerja sama aktif
antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai
tujuan terapetik.
10. Orther defenition
Bentuk psikoterapi yang dapat melatih klien
untuk mengubah cara klien menafsirkan dan
memandang segala sesuatu pada saat klien
mengalami kekecewaan sehingga klien
merasa lebih baik dan dapat bertndak lebih
produktif
Terapi jangka pendek teratur yang
memberikan dasar berpikir pada klien untuk
mengekspresikan perasaan negatifnya
11. Tujuan...
• Bertujuan agar daya ingat tidak menurun.
• Membantu pasien mengembangkan pola
pikir yang rasional
• Terlibat dalam uji realitas
• Membentuk kembali perilaku dengan
mengubah pesan-pesan internal
12. Prinsip pelaksanaan terapi kognitif
• Berdasarkan pada proses pembentukan
kembali pola pikir pasien yang terganggu
• Membutuhkan hubungan terapeutik
perawat-pasien
• Menekankan pada tekhnik kolaborasi dan
partisipasi aktif pasien
• Berorientasi pada tujuan penyelesaian
masalah pasien
12
13. Prinsip pelaksanaan terapi kognitif
• Menekankan kondisi realita yang ada
pada pasien
• Merupakan suatu pendekatan terapi yang
bersifat edukatif dengan tujuan
mengajarkan pasien untuk dapat
menolong dirinya sendiri dan mencegah
terjadinya kondisi berulang
• Merupakan suatu bentuk terapi yang
terprogram waktu dengan baik
13
15. STRATEGI LATIHAN KOGNITIF
– Menurunkan cemas
– Tehnik relaksasi
– Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan
cemas dan memodifikasi respon perilaku.
– Systematic desenzatization. Dirancang untuk menurunkan
perilaku yang berhubungan dengan stimulus spesifik
misalnya karena ketinggian atau perjalanan melalui
pesawat. Tehnik ini meliputi relaksasi otot dengan
membayangkan situasi yang menyebabkan cemas.
– Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli yang paling
memicu cemas (tidak dilakukan secara berangsur –
angsur) dengan menggunakan bayangan/imajinasi
– Pencegahan respon klien. Klien didukung untuk
menghadapi situasi tanpa melakukan respon yang
biasanya dilakukan.
15
16. Kegiatan...
• Cerdas cermat, mengisi Teka-
Teki Silang (TTS), tebak-
tebakan, puzzle, bermain
menyusun kata, membuat
anyaman dan lain-lain.
17. TERAPI KOGNITIF
1. Latihan kemampuan social meliputi : menanyakan
pertanyaan, memberikan salam, berbicara dengan
suara jelas, menghindari kiritik diri atau orang lain
2. Aversion therapy : therapy ini menolong menurunkan
perilaku yang tidak diinginkan tapi terus dilakukan.
Terapi ini memberikan stimulasi yang membuat cemas
atau penolakan pada saat tingkah laku maladaptive
dilakukan klien.
3. Contingency therapy: Meliputi kontrak formal antara
klien dan terapis tentang apa definisi perilaku yang akan
dirubah atau konsekuensi terhadap perilaku itu jika
dilakukan. Meliputi konsekuensi positif untuk perilaku
yang diinginkan dan konsekuensi negative untuk
perilaku yang tidak diinginkan.
17
18. Pelaksanaan terapi kognitif
• Ungkapan pikiran otomatis yang timbul
dan klasifikasikan dalam distorsi konitif
Sesi 1
• Ungkapkan alasan atau penyebab
timbulnya pikiran otomatis
‘
Sesi 2
][Sesi 2 • Tanggapan atau anjurkan pasien
mengungkapkan keinginannya
Sesi 3
• Diskusi perasaan pasien saat membuat
catatan harian
Sesi 4
• Diskusi kemampuan pasien dalam
menghadapi masalah tekhnik
Sesi 5
18
19. • Diskusi manfaat dalam memberi tanggapan ,
cara pasien menyelesaikan masalah / hambatan
yang ditemui
Sesi 6
• Diskusi perasaan setelah terapi
Sesi 7
• Diskusi cara dan kesulitan pasien dalam
menggunakan catatan harian
Sesi 8
• Libatkan keluarga untuk menjadi support
sistempasien dalam melakukan terapi kognitif
sendiri
Sesi 9
19
20. Aktifitas...
• Tahap orientasi (Salam, Perkenalan,
Validasi., Tujuan dan aturan main,
Kontrak tempat dan waktu)
• Tahap kerja
• Tahap terminasi (Evaluasi/ Validasi,
Tindak lanjut, Kontrak akan datang)