Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018
Dokumen tersebut membahas sistem informasi dan pengendalian internal khususnya sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya. Terdapat penjelasan fungsi-fungsi terkait, dokumen yang digunakan, prosedur, dan catatan akuntansi yang mencakup penerimaan kas secara langsung maupun melalui penagihan.
Similar to Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...Mislia lia
Similar to Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018 (20)
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, definisi sistem informasi dan tinjauan sia, sistem pengolahan transaksi dan sistem perencanaan perusahaan, universitas mercu buana, 2018
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN: Prof. Dr.Ir.Hapzi Ali, MM,CMA
Definisi Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Sistem pengolahan Transaksi dan Sistem pere
TUGAS
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN: Prof. Dr.Ir.Hapzi Ali, MM,CMA
Definisi Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Sistem pengolahan Transaksi dan Sistem pere
Perusahaan
Di Buat Oleh:
Raditya Wijaksono
55517120009
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI
JAKARTA
2018
Definisi Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Sistem pengolahan Transaksi dan Sistem perencanaan
2. Definisi Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Sistem pengolahan Transaksi dan Sistem perencanaan
Perusahaan
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang PT. Asuransi Bumi Asih Jaya Dalam perusahaan asuransi
penerimaan kas yang bersumber dari premi diperlakukan sama halnya dengan penerimaan kas yang
bersumber dari piutang pada perbankan. Hal ini disebabkan karena proses pembayaran premi dilakukan
secara kontinyu dalam suatu periode waktu sama dengan proses pembayaran kredit pada perbankan.
Oleh karena itu perlakuannya dalam sistem akuntansi penerimaan kas dipersamakan dengan
penerimaan kas dari piutang. Berdasarkan sistem akuntansi yang baik, sistem penerimaan kas dari
piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak
berhak menerimanya. Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara : melalui
penagih perusahaan dan melalui pos Fungsi yang Terkait
1. Fungsi sekretariat
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan
cek dan surat pemberitahuan (remittance ad-vice) melalui pos dari para debitur perusahaan.
2. Fungsi penagihan
Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan,
fungsi penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
3. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika penerimaan kas dari
piutang dilaksanakan melalui pos) atau fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan
melalui penagih perusahaan). Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari
berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
4. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal
penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
5. Fungsi pemeriksa intern
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi pemeriksa intern bertanggung jawab dalam
melaksanakan penghitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Di samping itu,
fungsi pemeriksa intern bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek
ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
1. Surat pemberitahuan
2. Daftar surat pemberitahuan
3. Bukti setor bank
4. Kuitansi
Unsur Pengendalian Intern
Yang termasuk dalam unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang
antara lain :
1. Organisasi
a. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.
b. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang
dibuat oleh fungsi akuntansi.
b. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan
atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.
3. Praktik yang Sehat
a. Hasil penghitungan kas harus direkam dalam berita cara penghitungan kas dan disetor penuh ke
bank dengan segera.
b. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance).
c. Kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan Bagian Kasa maupun di tangan penagih perusahaan)
harus diasuransikan (cash-in-safe dan cash-in-transit insurance).
Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang
1. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan
Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur berikut :
4. a. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagihan.
b. Bagian penagihan mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaan, untuk
melakukan penagihan kepada debitur.
c. Bagian penagihan menerima kas dan surat pemberitahuan (remmit-tance advice) dari debitur.
d. Bagian penagihan menyerahkan kas kepada bagian kasa.
e. Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan
posting ke dalam kartu piutang.
f. Bagian kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh
pejabat yang berwenang.
h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
2. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos
dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :
a. Bagian penagihan mengirimkan faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi kredit
terjadi.
b. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuan melalui pos.
c. Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan (remmittance advice) dari
debitur.
d. Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.
e. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan
posting ke dalam kartu piutang.
f. Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur.
g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang
berwenang.
h.Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
5. Fungsi yang Terkait Pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya Fungsi yang
terkait dalam sistem penerimaan kas dari antara lain fungsi sekretariat, fungsi penagihan, fungsi kas,
fungsi akuntansi, dan fungsi pemeriksa intern. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Fungsi Sekretariat (Divisi Keuangan/Investasi dan Sekretariat)
Fungsi sekretariat di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya dilaksanakan oleh Divisi Keuangan/Investasi
2. Fungsi Penagihan (Divisi TI dan Penagihan)
PT. Asuransi Bumi Asih Jaya di samping melakukan penerimaan premi secara langsung juga
melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi
penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan
berdasarkan daftar piutang yang ditagih.
3. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari fungsi Divisi Keuangan/Investasi dan
Sekretariat atau fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih
perusahaan). Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai
fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal
penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
5. Fungsi Pemeriksa Intern
Dalam struktur organisasi PT. Asuransi Bumi Asih Jaya fungsi pemeriksa intern berada di tangan
Divisi Internal Audit/Akuntansi
Dokumen yang Digunakan dan Catatan Akuntansi Pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Asuransi
Bumi Asih Jaya
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya antara
lain :
1. Daftar Persetujuan Penerbitan Polis
2. Dokumen Penagihan/Debit Penagihan
6. 3. Kuitansi/Bukti Penerimaan
4. Bukti Setor Bank
5. Daftar Cetakan Kuitansi Premi
Adapun catatan-catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi penerimaan kas
yang terjadi pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya antara lain yaitu : Jurnal Penerimaan Kas, Lembar
Kas Harian, dan Neraca Lajur.
Prosedur Akuntansi Pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
Secara umum ada dua prosedur akuntansi pada sistem akuntansi penerimaan kas di PT. Asuransi
Bumi Asih Jaya yaitu secara langsung (melalui kasir/bank) dan sistem penerimaan kas dari piutang
melalui penagihan. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Sistem penerimaan kas secara langsung (melalui kasir/bank)
Sistem penerimaan kas secara langsung (melalui kasir/bank) dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Daftar Persetujuan Penerbitan Polis, maka nasabah dapat langsung melakukan
pembayaran premi atas kepesertaan asuransi baik Askol maupun Asper pada PT. Asuransi Bumi
Asih Jaya melalui :
1) Kasir/Kassa PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
Atas pembayaran pada Kasir/Kassa PT. Asuransi Bumi Asih Jaya maka nasabah memperoleh bukti
transaksi berupa Kuitansi/Bukti Penerimaan kas. Dokumen ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan
merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para nasabah yang telah
melakukan pembayaran premi atas kepesertaan asuransi baik Askol maupun Asper pada PT.
Asuransi Bumi Asih Jaya. Bukti penerimaan kas diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi,
dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan
kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan lembar kas harian. Bersamaan dengan itu diterbitkan pula
Daftar Pengiriman Surat Permintaan.
2) Setor Bank Mitra PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
7. Atas pembayaran melalui setor bank maka nasabah memperoleh bukti transaksi berupa bukti setor
bank. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetor kas yang diterima ke bank. Bukti
setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas ke
bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh
bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan lembar kas harian. Setelah itu
diterbitkan pula Daftar Pengiriman Surat Permintaan.
b. Berdasarkan bukti transaksi tersebut (kuitansi bukti penerimaan/bukti setor bank) dan Daftar
Pengiriman Surat Permintaan, kemudian dibuatlah Daftar Cetakan Kuitansi Premi. Dalam Daftar
Cetakan Kuitansi Premi terdapat sejumlah data cetak yang berisi identitas kuitansi premi yang
tercatat dalam setiap hari transaksi di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya. Detailnya isi dari Daftar Cetakan
Kuitansi Premi antara lain kantor, nomor polis, bulan kuitansi, tanggal cetak kuitansi, tanggal BK,
besar premi, status kuitansi, nomor BK, dan kode Cs, identitas penerima dan yang menyerahkan.
c. Setiap akhir bulan setiap transaksi penerimaan kas dicatat dalam neraca lajur oleh Divisi Internal
Audit/Akuntansi khususnya pada Bagian Akuntansi PT. Asuransi Bumi Asih Jaya.
2. Sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagihan
Sistem penerimaan kas dari piutang premi melalui penagihan dijelaskan sebagai berikut :
a. Bagian piutang (Bagian Akuntansi pada Divisi Internal Audit/Akuntansi) PT. Asuransi Bumi Asih
Jaya memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagihan. Di samping
melakukan penerimaan premi secara langsung juga melakukan penagihan piutang langsung kepada
debitur melalui penagih perusahaan atau melalui pos, fungsi penagihan bertanggung jawab untuk
melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih
b. Bagian penagihan mengirimkan dokumen penagihan melalui karyawan penagih atau melalui pos,
untuk melakukan penagihan kepada debitur.
8. c. Berdasarkan Dokumen Penagihan/Debit Penagihan, maka nasabah dapat langsung melakukan
pembayaran utang premi atas kepesertaan asuransi baik Askol maupun Asper pada PT. Asuransi
Bumi Asih Jaya melalui :
1) Langsung Melalui Kasir/Kassa PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
Atas pembayaran pada Kasir/Kassa PT. Asuransi Bumi Asih Jaya maka nasabah memperoleh bukti
transaksi berupa Kuitansi/Bukti Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan. Dokumen ini dibuat
dalam rangkap 3 (tiga) dan merupakan bukti penerimaan kas dari piutang melalui penagihan yang
dibuat oleh perusahaan bagi para nasabah yang telah melakukan pembayaran utang premi atas
kepesertaan asuransi baik Askol maupun Asper pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya. Bukti
penerimaan kas dari piutang melalui penagihan diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi,
dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan
kas dari piutang melalui penagihan ke dalam jurnal penerimaan kas dan lembar kas harian.
Bersamaan dengan itu diterbitkan pula Daftar Pengiriman Surat Permintaan.
2) Setor Bank Mitra PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
Atas pembayaran melalui setor bank maka nasabah memperoleh bukti transaksi berupa bukti setor
bank. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetor kas dari piutang melalui penagihan
yang diterima ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,
bersamaan dengan penyetoran kas ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank
setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas dari piutang melalui
penagihan ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai
oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari
piutang melalui penagihan ke dalam jurnal penerimaan kas dan lembar kas harian. Setelah itu
diterbitkan pula Daftar Pengiriman Surat Permintaan.
d. Berdasarkan bukti transaksi tersebut (kuitansi bukti penerimaan/bukti setor bank) dan Daftar
Pengiriman Surat Permintaan, kemudian dibuatlah Daftar Cetakan Kuitansi Premi. Dalam Daftar
9. Cetakan Kuitansi Premi terdapat sejumlah data cetak yang berisi identitas kuitansi premi yang
tercatat dalam setiap hari transaksi di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya. Detailnya isi dari Daftar Cetakan
Kuitansi Premi antara lain kantor, nomor polis, bulan kuitansi, tanggal cetak kuitansi, tanggal BK,
besar premi, status kuitansi, nomor BK, dan kode Cs, identitas penerima dan yang menyerahkan.
Setiap akhir bulan setiap transaksi penerimaan kas dari piutang melalui penagihan dicatat dalam
neraca lajur oleh Divisi Internal Audit/Akuntansi khususnya pada Bagian Akuntansi PT. Asuransi Bumi
Asih Jaya.
Unsur Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya
Adapun yang termasuk dalam unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penerimaan kas
pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya antara lain yaitu :
1. Pengorganisasian
Sebagai unsur pengendalian intern perusahaan, secara umum fungsi akuntansi pada PT. Asuransi
Bumi Asih Jaya terpisah secara struktural maupun organisasional dengan fungsi kas dan fungsi
penagihan perusahaan.
PT. Asuransi Bumi Asih Jaya melakukan penerimaan premi secara langsung juga melakukan
penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi penagihan
bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar
piutang yang ditagih yang dalam hal ini di bawah kendali Divisi TI dan Penagihan. Sedangkan fungsi
Kas bertanggung jawab atas penerimaan cek/kas dari fungsi Divisi Keuangan/Investasi dan
Sekretariat atau fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih
perusahaan). Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai
fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal
penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang. Dalam struktur organisasi PT.
Asuransi Bumi Asih Jaya fungsi akuntansi berada di tangan Bagian Akuntansi di bawah kendali Divisi
10. Internal Audit/Akuntansi.
Dengan terpisahnya organisasi fungsi akuntansi secara struktural maupun organisasional dengan
fungsi kas dan fungsi penagihan perusahaan akan mempersulit ruang gerak karyawan untuk
memanipulasi data karena akan melibatkan banyak pihak. Dengan demikian maka pengendalian
intern secara organisasional dapat dikatakan efektif untuk mencegah penyimpangan dan manipulasi
data keuangan. Namun demikian terpisahnya organisasi fungsi tersebut justru akan mengurangi
efisiensi, meskipun hal ini jauh akan lebih efisien daripada terjadi penyimpangan dan manipulasi data
keuangan yang dapat merugikan perusahaan
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Dalam hal unsur pengendalian intern perusahaan berupa sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya, fungsi penagihan melakukan penagihan premi hanya atas dasar
daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Dengan kondisi yang demikian
maka otorisasi penagihan dari fungsi penagihan akan ada karena adanya otorisasi fungsi akuntansi.
Fungsi penagihan tidak dapat menyelewengkan sejumlah dana dari hasil penagihan karena harus
mempertanggungjawabkannya pada fungsi akuntansi. Demikian pula sebaliknya fungsi akuntansi
tidak dapat melakukan penagihan tanpa fungsi penagihan.Penyelewengan mungkin akan muncul
apabila ada kerjasama antara fungsi akuntansi dan fungsi penagihan. Kondisi ini harus segera
dicermati secara lebih seksama dengan melibatkan pihak lain dalam pemeriksaan dan pengawasan
yang memiliki otorisasi yang kuat.
3. Praktik yang Sehat
Dari hasil observasi mengenai praktik akuntansi penerimaan kas terlihat bahwa hasil penghitungan
kas dicatat pada Jurnal Penerimaan Kas, Lembar Kas Harian, dan Neraca Lajur dan disetor penuh ke
bank dengan segera. Jika perusahaan menerapkan kebijakan bahwa semua kas yang diterima
disetor penuh ke bank dengan segera, maka kas yang ada di tangan Bagian Kasir pada suatu saat
terdiri setoran dalam perjalanan (deposit in transit). Secara periodik fungsi pemeriksa intern
11. melakukan penghitungan kas dan hasil perhitungan tersebut direkam dalam suatu dokumen yang
disebut berita acara penghitungan kas. Selesai dihitung, kas tersebut segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh.
Para penagih dan kasir juga diasuransikan. Manusia seringkali tergoda oleh situasi yang
melingkupinya pada suatu saat tertentu. Untuk menghadapi kemungkinan kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan Bagian Kasir dan penagih, karyawan yang langsung berhubungan dengan uang
perusahaan ini perlu diasuransikan, sehingga jika karyawan yang diserahi tanggung jawab menjaga
uang tersebut melakukan kecurangan, asuransi akan menanggung risiko kerugian yang timbul.
Kas dalam perjalanan juga diasuransikan keberadaannya. Untuk melindungi kekayaan perusahaan
berupa uang yang dibawa oleh penagih, perusahaan dapat menutup asuransi cash in transit. Untuk
melindungi kekayaan kas yang ada di tangan Bagian Kasir, perusahaan dapat menutup asuransi
cash in safe. Dengan dilaksanakannya praktik akuntansi yang sehat tersebut, maka akan mendukung
efektivitas dan efisiensi perusahaan, di mana pada intinya perusahaan tidak akan dirugikan karena
adanya penyelewengan yang dilakukan karyawan.
Definisi sistem informasi:
adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen.Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam
pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses
bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat
seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi
informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk
mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah
suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya
untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu
12. sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,
mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem
aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili
dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa
semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi
informatika.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras,
jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi adalah kumpulandari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu
mengolah data menjadi informasi yang berguna
Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
13. menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta
laporan pertanggungjawaban.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran
produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang
dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan
produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya
dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk
mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan
kepada pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
14. Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Siitem Akuntansi Biaya
à Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas
pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer
dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang
akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-
orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain
dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan
efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang
akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam
proses pengambilan keputusan.
15. ATURAN SISTEM INFORMSI AKUNTANSI
Sistem informasi merupakan sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para
pemakai. Secara luas, system informasi akuntansi didefinisikan mencakup semua
aktivitas yang diperlukan untuk memberi manajemen akan informasi yang
diperlukan untuk merencanakan, pengendalian dan pelaporan kondisi keuangan
dan operasi perusahaan. Suatu system akuntansi harus dirancang dengan baik
karena merupakan kebutuhan pokok bagi setiap perusahaan bisnis. Sistem
informasi akuntansi terdiri atas prosedur untuk mengumpulkan, mencatat,
memproses dan melaporkan informasi keuangan dari suatu perusahaan atau unit
organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam prosedur tersebut ada
beberapa tahapan proses yang dilakukan. Meskipun proses ini mengikuti suatu
standar yang telah dikenal selama ini, namun system akuntansi yang digunakan
dalam mengumpulkan dan melaporkan data tergantung pada jenis usaha, ukuran
volume transaksi tingkat otomatisasi dan beberapa factor terkait lainnya.
SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalahsistem yang
menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatuorganisasi. Sistem yang ber-
interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi,
dimana data transaksi sehari-hari yang mendukungoperasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan danmempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam
organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem
informasieksekutif.
2. Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu
– Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atauditumpuk, lalu
diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antarajam 8:00 sampai dengan jam
12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17.00
16. – Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saatditerima, yang
mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnyapemrosesan yang dilakukan pada
saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
– Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,penundaan
pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahandata hasil pemantauan
aktivitas gunung berapi.
– Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antarabatch-
processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket,dimana transaksi
penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online),tetapi pengolahan lebih lanjut tentang
persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00malam
3. Komponen-komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
a. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakancatatan-catatan tertulis
dokumen sumber berfungsi :
Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman
barang dangangguan kepada pelanggan.
Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan
pergerakanbarang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambilMisalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk
memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.
Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis dataSebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan
untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk
kepentingan riwayat penjualan.
Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaranMisalnya data dalam surat pesanan penjualan
digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.
b. Jurnal dan Register
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal
merupakan catatan akunting formal awal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam
satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian
untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.
c. Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuankeuangan. Nilai transaksi yang muncul
dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status
17. setiap perkiraan yangterpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo
perkiraansebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar
menekankan pada status perkiraan.
d. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan
dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumenoperasional juga dihasilkan oleh sistem
pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain
dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional
tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan
perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum
perusahaan. Pada dasarnya, inimerupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini
bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan jugamenyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan
f. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen pemrosesan
transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-
dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau
keluaran keuanganlainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan
transaksi.Rangkaian audit memungkinkan :
Koreksi kesalahan yang terdeteksi
Menjawab pertanyaan
Rekonstruksi arsip.
g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakanpengendalian dan pengamanan.
Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian
audit, dan metode pemrosesansekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan
dokumentasi yangmemadai, meliputi :
1) manual prosedur, dan
2) uraian tanggung jawab yangdibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
4. Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
18. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data transaksi yang
bersumber dari lingkungan.
Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan masukan sistem
informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
1) Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurutjenis kelamin, menurut
agama, menurut golongan, dsb.
2) Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencariandata, misalnya di-
sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
Sistem perencanaan Perusahaan
ERP (Enterprise Resource Planning)
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan, atau sering disebut ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise
resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi suatu perusahan manufaktur
maupun jasa yang berperan untuk mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Sejarah
ERP yang sebelumnya diketahui dengan nama Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang ber-
evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang telah berkembang sebelumnya. Sistem ERP
secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
ekspedisi, invoice, dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nantinya akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.
Karakter Sistem
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik
secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung
berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management
(CRM), e-Government dan lain-lain.
Modul ERP
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung
yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia.
Operasional
19. General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality
Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System,
Environment Management.
Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise
Controlling.
Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management,
Organizational Management, Travel Management.
Keuntungan penggunaan ERP
Mengapa kita perlu ERP, apa keuntungan yang didapat dari penggunaan ERP pada suatu perusahaan?
Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Standarisasi Proses Operasional
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan
produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar
yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.
Keuntungan yang bisa diukur
Penurunan inventori.
Penurunan tenaga kerja secara total.
Peningkatan service level.
Peningkatan kontrol keuangan.
Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi.
Memilih ERP
Latar Belakang
20. Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk.
ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan
yang lain.
Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk
tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada.
Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan
dan implementasi yang efektif.
Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business
process yang ‘parah’.
Secara singkat, tidak semua ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak,
tidaklah sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal.
Suksesor Penerapan
Syarat sukses memilih ERP dari Pengetahuan dan Pengalaman :
Pengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika
segala sesuatunya berjalan lancar.
Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya
dikerjakan dengan kemungkinan.
Pengalaman tanpa pengetahuan bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan
kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yang cukup. Kesalahan ini muncul atau terjadi
karena ERP adalah sebuah best practice dari standar bisnis. Seharusnya pengetahuan pada fungsi-fungsi
yang tersedia dalam aplikasi cukup tinggi sehingga tidak menerapkan (implementation) dengan cara
yang keliru. Kesalaahan dalam implementasi akan menjadi masalah serius bagi usaha peningkatan
kinerja usaha.
Pemilihan Metodologi
Metodologi yang berkaitan dengan ERP munculnya permasalahan.
Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna
tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan.
Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
memilih ERP.
Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple.
21. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order
pembelian ERP.
Berikut ini adalah akivitas yang sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP
diantaranya, analisis strategi bisnis, analisis sumber daya manusia, analisis infrastruktur dan analisis
software.
Analisa Strategi Usaha
Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai
objektif dan prioritas tersebut?
Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?
Analisa Sumber Daya Manusia
Bagaimana komitment top management terhadap usaha untuk implementasi ERP?
Siapa yang akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
Apa yang diharapkan para calon user terhadap ERP?
Adakah ERP champion yang menghubungkan top management dengan tim?
Adakah konsultan dari luar yang disiapkan untuk membantu proses persiapan?
Analisa Infrastruktur
Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems,
communication system dan auxiliary system)
Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
Analisa Perangkat Lunak
22. Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan
pengembangan sistem di kemudian hari?
Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia?
Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan?
Penerapan ERP
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan
memberikan dukungan.
ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan
implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktik
implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin
keberhasilannya.
Gagalnya ERP
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
Kurangnya edukasi dalam tahap implementasi akan memberikan kesulitan bagi user yang justru akan
memperlambat proses bisnis.
Tanda-tanda kegagalan ERP
Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut :
Kurangnya komitmen top management.
Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis).
Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan).
Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal).
23. Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan.
Kesalahan penghitungan waktu implementasi.
Tidak cocoknya software dengan business process.
Kurangnya training dan pembelajaran.
Cacatnya project design & management.
Kurangnya komunikasi.
Saran penghematan yang menyesatkan.
https://syani3z.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
https://chochokye.wordpress.com/2010/10/19/tinjauan-sistem-informasi-akuntansi-2/
Wahyudisusetyo, 15 oktober 2014, http://wahyudisusetyo.blogspot.co.id/2014/10/sistem-
informasiakuntansi-penerimaan.html