Bab ini membahas prinsip-prinsip pengendalian internal dan penerapannya dalam aktivitas kas perusahaan, termasuk penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan kas di bank.
1. Nama : ahida nurfitria
ningrum
NIM : 2012110003
Jurusan : akuntansi
Dosen : bpk ahmad mukhafi
2. Bab ini terdiri dari dua bagian
Pada bagian pertama di bahas pengertian dan
prinsip -prinsip pengendalian interen, dan
pada awal bab ini akan di perkenalkan
tentang prinsip-prinsip pengendalian interen
yang harus di terapkan dalam perusahaan
agar catatan akuntansi dan laporan
keuangan dapat di percaya
Pada bagian kedua membahas tentang
penerapan prin sip-prinsip penegendalian
interen dalam aktivitas kas yang meliputi
penerimaan kas, pengeluaran kas, dan
penyimpanan kas di bank.
3. Dalam dasar-dasar akuntansi jilid 1
menerangkan siklus akuntansi secara
terperinci dari masalah awal sampai akhir.
Dalam pembahasan itu diharapkan bisa
memperjelas imformasi dalam laporan
keuangan agar bisa diandalkan pada
sabjek dan objek.
Diprediksikan bahwa timbulnya kesalahan
dalam akuntansi adalah terjadi pada
tahapan proses akuntansi.
4. Banyak faktor atas terjadinya beberapa kesalahan
dalam menjurnal suatu transaksi, diantaranya
adalah:kelelahan,kehilangan konsentrasi atau
karena tidak memahami prinsip-prinsip yang
akuntansi yang seharusnya di terapkan.
Untuk mengatasi kesalahan tersebut,maka
diperlukan suatu sistem yang dapat mencegah dan
mendeteksi kesalahan,baik kesalahan disengaja
atau tidak disengaja.sehingga laporan keuangan
bisa dipercaya kebenarannya. Dalam bahasa
singkatnya sistem tersebut dinamakan sistem
pengendalian interen.
5. Sistem pengendalian interen memiliki lima
komponen utama sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian
3. Aktifitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Monitoring.
6. Ada enam aktivitas pengendalian, yaitu:
Penetapan tanggung jawab
Pemisahan tugas
Perosedur dokomintasi
Pengawasan fisik
Verifikasi internal secara independen
Pengendalian sumber daya manusia.
7. Menjamin bahwa semua transaksi dicatat secara
lengkap dan akurat.
Memastikan bahwa hanya transaksi yang telah
diotorisasi yang dapat dilaksanakan
Menjamin bahwa semua transaksi didukung dengan
dokumen yang mewadai
Menjamin bahwa aset dan kewajiban perusahaan
telah ditetapkan dengan benar-benar, sehingga
dapat digunakan sebagai informasi yang dapat
diandalkan untuk pengambilan keputusan
menguprasikan perusahaan.
Meminimalkan resiko terjadi kecurangan dan
penyalahgunaan aset perusahaan.
8. Pengendalian interen rentan terhadap kelemahan-
kelemahan manusiawi.
Kolusi atau kerja sama antar pegawai yang tidak
jujur untuk melakukan pelangaran kejahatan
seringkali tidak dapat dicegah oleh sistem
Pengendalian interen pada umumnya diterapkan
pada transaksi-transaksi rutin harian.
Faktor biaya sering menjadi kendala .
Pengendalian yang diterapkan perusahaan
seringkali tidak diselaraskan dengan perkembangan
yang terjadi dalam perusahaan.
9. enda
pene
Peng
rima
lian
kas
gend
pene
Pene
alian
rima
kas
Penetapan tanggung Penegamanan fisik simpan kas
jawab hanya orang dalam lemari terkunci atau
simpan di bank, membatasi
tertentu yang di beri akses ke tempat penyimpanan
kewenangan untuk gunakan mesin registern kas
menerima kas Verifikasi internal secara
independen memebandingkan
Pemisahan tugas penerima check dengan faktur, merekon
kas, dan pemegang kas, di siliasi laporan bank secara
lakukan oleh orang yang benar
berbeda Penegendalian sumber daya
manusia mempertanggungkan
Prosedur dokumentasi pagawai yang menangani kas
gunakan bukti penerima mewajibkan cuti, meniliti latar
belakang pgawai
kas pita kertas dari mesin
register kas dan bukti
setoran ke bank
10. Penerimaan kas yang berasal dari hasil
penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan
melalui mesin register kas di kasa pada saat
transaksi penjualan terjadi untuk menjamin
bhawa angka rupiah yang di masukkan
(dicatat) ke dalam mesin register kas sesuai
dengan harga jual yang sesungguhnya, maka
mesin register kas harus di tempatkan pada
loket kasir sedemikian rupa, sehingga dapat
terbaca oleh sipembelli selain itu petugas di
wajibkan untuk menjalankan mesin register kas
yang di tandai dengan keluarnya bunyi “kring”
sebagai tanda bahwa mesin telah mencatat
data yang di masukkan ke dalamnya
11. Petugas kasa SUPERVISOR
dengan membuka mesin
mengoperasikan register
mesin register kasa kas, mengambil
dan menghitung pita kertas berisi
kas data penerimaan
Menyerahkan kas kas
Kasir menghitung Menyerahkan
kas menyerahkan pita kertas yang
slip setoran ke bank di ambil dari
Menyetorkan kas register kas
BAGIAN
hkan
setor
dan slip setoran ke
Men
yera
slip
an
bank AKUNTANSI
BANK mencatat ayat
jurnal
12. Penerimaan kas melalui pos dapat berujud
check yang di terima dalam amplop atau
berupa poswesel.
Apabila check di terima malalui pos,maka
pada saat amplopdi buka harus di hadiri oleh
dua orang petugas. Seorang di antaranya
menbuat daftar check yang di terima
sebanyak 3 rangkap
Apabila penerima kas melalui pos berupa
poswessel, maka seperti halnya penerimaan
check maelalui pos, penanganannyadi
lakukan oleh dua orang petugas.
13. Pengawasan atas penerimaan dan
penjualan melalui pos merupakan hal yang
penting jadi untuk mengawasi
penegeluaran kas dan agar
penegendalian interen atas pengeluaran
kas berjalan dengan efektif maka semua
pengeluaran kas harus di lakukan dengan
menggunakan check, kecuali untuk
pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat
di lakukan melalui kas kecil
14. Sistem ini menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut
1. Kewajian perusahaan hanya dapat terjadi dari
transaksi yang telah di setujui (disahkan) oleh
orang yang di beri wewenang oleh perusahaan
2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan
terjadinya kewajiban, yang meliputi
verifikasi, penegsahan, dan pecatatatan, hatus di
tetapkan.
3. Check hanya dapat di keluarkan untuk
pembayaran kewajiban yangbtelah bdi
verifiksi, disahkan, dan di catat dengan benar
4. Kewajiban harus di catat pada saat terjadi
15. Bagian-bagian transaksi dalam sistem vouhcher dan pengawasan
1. Permintaan pembelian : dalam sebuah perusahaan dagang
yang besar, kepala-kepala bagian tidak di izinkan untuk
memesan sendiri barang yang diperlukannya langsung kepada
pemasok karena tugas kepala-kepala bagian di lingkungan
departemen penjualan dalam prosedur pembelian adalah
memberi informasi kepada bagian pembellian mengenai
barang yang di perlukan
2. Pesanan pembelian: adalah formulir (dokkumen) perusahaan
yang di gunakan oleh bagian pembelian untuk memesan
barang dari produsen atau grosir. Dokumen tersebut
didistribusikan oleh bagian pembelian dengan cara sebagai
berikut:
16. LEMBAR 1, atau lembar asli, di kirim kepada pemasok
sebagai pesanan, dan sekaligus sebagai permintaan
untuk mengirim barang yang di pesan
LEMBAR 2, dengan di lampiri permintaan permintaan
pembelian, di kirim ke bagian akuntansi yang
nantinya akan di gunakan sebagai dasar untuk
memberi pengesahan atas faktur pembelian agar
dapat di lakukan pembayaran.
LEMBAR 3, di kirim ke bagian yang memnita sebagai
pemberitahuan bahwa perintaan pembelian telah di
laksanakan
LEMBAR 4, di tahan di bagian pembelian sebagai arsip
17. 3. Faktur adalah surat yang berisi pernyataan bahwa
barang-barang yang tertulis didalamnya telah di jual.
Faktur ini di kirimkan oleh penjual kepada
sipembeli. Bagi pembeli, faktur yang di terimanya
dari penjual di sebut faktur pembelian.
4. Laporan penerimaan barang: pada perusahaan besar
biasanya di bentuk bagian khusus yang di tugasi
untuk untuk menerima barang-barang dagangan atau
aset lain yang di beli perusahaan
18. Apabila bagian akuntansi telah menerima laporan penerimaan
barang maka bagian akuntansi telah menerima empat macam
dokument yang berhubungan dengan pembelian barang:
1. Permintaan pembelian yang berisi nama (jenis) dan jumlah
barang yang di minta untuk di pesan
2. Pesanan pembelian yang berisi nama dan jumlah barang yang
sesungguhnya di pesan.
3. Faktur yang menunjukkan jumlah satuan, keterangan,haraga
satuan, dan total harga barang yang dikirim oleh penjual.
4. Laporan penerimaan barang yang berisi daftar barang dan
kondisi baranng yang diterima.
19. Nomor pesanan pembelian :
Pengecekan permintaan :
Pengecekan pesanan :
Pengecekan penerimaan :
Pengecekan faktur :
Penegasan harga :
Pengesahan harga :
Perhitungan :
Termin :
Di setujui untuk di bayar oleh :
20. Apabila perusahaan menggunakan sistem
voucher, maka setelah faktur dicek dan di
setujui, di buatlah voucher.
Voucher adalah dokumen yang berisi:
1. Keterangan ringkas transaksi
2. Tanda telah di periksa
3. Persetujuan untuk di catat dan di bayar.
bentuk dan isi voucher sering berbeda
anntara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya.
21. Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan
terhadap pengeluaran kas ialah bahwa
semua pengeluaran kas hendaknya di lakukan
dengan menggunakan check.
jika pengeluaran untuk hal-hal tersebut di
lakukan dengan check, maka jumlah lembar
check yang dibuat untuk pengeluaran-
pengeluaran kecil semacam itu akan banyak
sekali. Oleh karena itu agar perusahaan tidak
perlu menarik check untuk setiap pengeluaran
kas yang jumlahnya kecil, maka perusahaan
perlu membentuk suatu kas kecil yang di
sediakan khusus untuk itu
22. Kasir kas kecil mempunyai kewenangan
untuk melakukan penbayaran dari kas
kecil yang sesuai dengan kebijakan
yang telah di gariskan perusahaan
Setiap pengeluaran dari dana kas kecil
harus di lakukan denga mengisi
dokumen yang di sebut bukti
pengeluaran kas kecil
23. untuk dapat memahami bagaimana
rekening giro di bank berperan dalam
pengendalian interen kas, kita harus
memahami mekanisme pengoperasian
biro bank.
Pertama-tama untuk menghindari kesalah
Pahaman,perlu di ketahui bahwa simpana
di bank dapat di lakukan dalam bentuk:
1.Giro
2. Tabungan
3. deposito
24. 1. Membuka rekening giro
untuk membuka rekening giro di bank, pemohon
(perorangan/perusahaan) harus mengisi formulir
permohonan pembukaan giro yang telah di sediakan
bank.
2. Penyetoran ke bank
dalam perusahaan yang menerapakan prinsip
pengendalian interen yang baik, seluruh penerimaan
kas harian yang di lakukan perusahaan di setorkan
secara utuh ke bank dengan di sertai slip setoran bank
yang telah di sediakan oleh bank
3. Pembayaran dengan menarik check
pengambilan dari giro perusahaan di lakukan dengan
menarik check yang blankonya telah di sediakan oleh
bank.
25. 4.Beban administrasi bank (jasa giro) dan
bunga
bank membebani pemegang giro sejumlah
biaya untuk pengelolaan giro yamg di
sebut beban administrasi bank atau jasa
giro yang besarnya tergantung kepada
aktivitas rekenning giro yang bersangkutan.
5. Laporan bank
setiap akhir bulan, bank wajib
menyampaikan laporan bulanan tentang
perubahan saldo giro yang di sebut
laporan bank
26. Perbedaan saldo menurut laporan bank
dengan saldo menurut pembukaan
pemegang giro (perusahaan ) di
sebabkan karena hal-hal berikut:
1. Perbedaan waktu pencatatan pada
bank dan pemegang giro sehingga ada
hal yang belum di catat oleh salah satu
pihak
2. Kesalahan pencatatan di lakukan oleh
satu pihak